Anda di halaman 1dari 4

Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW

Oleh M. Hikari R.R Nabi Muhammad banyak mengajarkan kita banyak kebaikan, seperti perintah menyembah pada Tuhan pencipta Alam semesta, bersyukur atas segala nikmat yang kita dapatkan, berbuat baik pada kedua orang tua, berbuat baik pada sesama manusia tanpa memandang agama, suku, maupun status sosialnya, berbuat baik pada mahluk ciptaan Tuhan juga berbuat baik pada lingkungan alam sekitar. Adapun cerita singkat dari kehidupan nabi Muhammad adalah sebagai berikut. Di kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupya, lahirlah ke dunia dari keluarga yang sederhana , di kota mekah, seorang bayi yang kelak membawa perubahan besar bagi sejara peradaban dunia , bayi itu yatim, ayahnya yang bernama abdullah meninggal 7 bulan sebelum dia lahir, kehadiran bayi itu disambut oleh kakeknya abdul muththalib dengan penuh kasih sayang dan kemudian bayi itu dibawanya ke kaki ka,bah. di tempat suci inilah bayi itu di beri nama Muhammad suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya, menurut penanggalan para ahli kelahiran nabi Muhammad itu pada tanggal 12 RABIULAWAL tahun gajah atau tanggal 20 april tahun 571 m. Nabi Muhammad telah menjadi yatim piatu semenjak umur 6 tahun. Setelah ibundanya meninggal nabi Muhammad di asuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib sampai beliau berusia kurang lebih 9 tahun. Kakek Abdul Muthalib sangat sayang dengan nabi Muhammad. Setelah umur nabi Muhammad hampi 9 tahun, kakek Abdul Mutahlib meninggal dunia. Setelah itu nabi Muhammad di asuh oleh paman kesayangan yaitu paman Abi Thalib. Paman Abi Thalib juga sangat sayang dengan nabi Muhammad. Walaupun sangat di sayang dan di cintai oleh paman dan keluarganya yang lain tidaklah menjadikan nabi Muhammad menjadi manja dan sombong. Bahkan nabi Muhammad tidak malu untuk membantu paman abi Thalib dengan menjadi penggembala kambing untuk penduduk Arab. Hal ini dilakukan oleh nabi Muhammad untuk meringankan beban dari paman Abi Thalib, karena upah yang nabi Muhammad peroleh walaupun kecil diberikan kepada paman Abi thalib. Pman Abi Thalib menjalankan kewajiban yang diembankan kepadanya untuk mengasuh keponakannya dengan penuh tanggung jawab sepertihalnya dia mengasuh anak-anaknya sendiri. Dia bahkan mendahulukan kepentingannya diatas kepentingan mereka. Dia juga, mengistimewakannya dengan penghargaan yang begitu berlebihan. Perlakuan tersebut terus berlanjut hingga nabi Muhammad berumur diatas empat

puluh tahun; pamannya masih tetap memuliakan beliau, memberikan pengamanan terhadapnya, menjalin persahabatan ataupun mengobar permusuhan dalam rangka membela keponakan tersayangnya. Ketika nabi Muhammad berumur dua belas tahun, paman Abu Thalib pernah membawa nabi Muhammad untuk berdagang ke negeri Syam hingga mereka sampai di suatu tempat bernama Bushra yang masih termasuk wilayah Syam dan merupakan ibukota Hauraan. Ketika itu juga, Syam merupakan ibukota negeri-negeri Arab yang masih dibawah kekuasaan Romawi. Di negeri inilah dikenal seorang Rahib yang bernama Buhaira (ada yang mengatakan nama aslinya adalah Jirjis). Ketika rombongan tiba, dia langsung menyongsong mereka padahal sebelumnya tidak pernah dia lakukan hal itu, kemudian menyampiri mereka, satu-persatu hingga sampai kepada nabi Muhammad lalu memegang tangannya sembari berkata: inilah penghulu para makhluk, inilah Rasul Rabb alam semesta, dia diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta ini. Paman Abu Thalib dan pemuka kaum Quraisy bertanya kepadanya: bagaimana anda tahu hal itu?. Dia menjawab: sesungguhnya ketika kalian menanjak bebukitan, tidak satupun dari bebatuan ataupun pohon melainkan bersujud terhadapnya, dan kedua makhluk itu tidak akan bersujud kecuali terhadap Nabi. Sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui cincin kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan pundaknya yang bentuknya seperti apel. Sesungguhnya kami mengetahui beritanya dari kitab suci kami. Kemudian barulah sang Rahib mempersilahkan mereka dan menjamu mereka secara istimewa. Lalu dia meminta kepada Abu Thalib agar memulangkan keponkannya tersebut ke Mekkah dan tidak lagi membawanya serta ke Syam sebab khawatir bila tercium oleh orang-orang Romawi dan Yahudi. Akhirnya, pamannya mengirimnya bersama sebagian anak-anaknya kembali ke Mekkah. Nabi Muhammad memiliki budi pekerti yang sangat baik, selain sopan, suka menolong, rajin dan tulus, Nabi Muhammad sangat terkenal dengan kejujuran dan sifat amanahnya. Bangsa arab memberi gelar al-amin pada nabi Muhammad yang artinya orang yang terpercaya. Diawal masa mudanya, beliau Shallallahu alaihi wasallam tidak memiliki pekerjaan tertentu, hanya saja cerita yang ada menyebutkan bahwa nabi Muhammad bekerja sebagai pengembala kambing dan mengembalanya di perkampungan kabilah Bani Saad disamping bekerja untuk penduduk Mekah dengan upah yang murah. Ketika berumur dua puluh lima tahun, nabi Muhammad pergi berdagang ke negeri Syam dengan modal yang diperoleh dari Khadijah radhiallhu anha . Khadijah adalah salah seorang wanita pedagang

yang memiliki banyak harta dan bernasab baik. Dia menyewa banyak kaum lelaki untuk memperdagangkan hartanya dengan sistem bagi hasil. Kabilah Quraisy dikenal sebagai pedagang handal, maka tatkala sampai ke telinganya perihal kejujuran bicara, amanah dan akhlaq nabi Muhammad yang mulia, dia mengutus seseorang untuk menemuinya dan menawarkannya untuk memperdagangkan harta miliknya ke negeri Syam. Dia menyerahkan kepada beliau barang dagangan yang istimewa yang tidak pernah dipercayakannya kepada pedagang-pedagang yang lainnya. Beliau juga didampingi oleh seorang pembantunya bernama Maisarah. Beliau menerima tawaran tersebut dan berangkat dengan barang-barang dagangannya bersama pembantunya tersebut hingga sampai ke Syam. Ketika beliau pulang ke Mekkah dan Khadijah melihat betapa amanahnya beliau terhadap harta yang diserahkan kepadanya begitu juga dengan keberkahan dari hasil perdagangan yang belum pernah didapatinya sebelum itu, ditambah lagi informasi dari Maisarah, pembantunya tentang budi pekerti beliau, kejeniusan, kejujuran dan

keamanahannya; maka dia seakan menemukan apa yang dicarinya selama ini yaitu suami yang di harapkannya, padahal banyak kaum laki-laki bangsawan dan pemuka yang sangat berkeinginan untuk menikahi khadijah namun semuanya dia tolak. Akhirnya dia menceritakan keinginan hatinya kepada teman wanitanya, Nafisah binti Munayyah yang kemudian bergegas menemui nabi Muhammad dan meminta kesediaan beliau untuk menikahi Khadijah. Beliau pun menyetujuinya dan menceritakan hal tersebut kepada pamanpamannya. Kemudian mereka mendatangi paman Khadijah untuk melamar keponakannya. Maka pernikahan pun berlangsung setelah itu dan aqad tersebut dihadiri oleh Bani Hasyim dan para pemimpin Mudhar. Pernikahan tersebut berlangsung dua bulan setelah kepulangan beliau dari negeri Syam. Beliau memberikan mahar berupa dua puluh ekor onta muda sedangkan Khadijah ketika itu sudah berusia empat puluh tahun. Dia adalah wanita kabilahnya yang paling terhormat nasabnya, paling banyak hartanya dan paling brilian otaknya. Dialah wanita pertama yang dinikahi oleh nabi Muhammad dimana beliau tidak menikah lagi dengan wanita selainnya hingga dia wafat. Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Khadijah adalah salah satu manusia yang pertama kali mempercayai tentang kerasulan nabi Muhammad. Khadijah banyak membantu dan membela perjuangan nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam. Nabi Muhammad berjuang dalam menyiarkan syariah islam selama kurang lebih 23 tahun. Perjuangan nabi Muhammad sangat penuh dengan rintangan dan tantangan yang

sangat besar. Namun karena kesabaran dan pertolongan Allah akhirnya Islam dapat tersebar ke seluruh penjuru negeri Arab, bahkan kini tersebar ke berbagai pelosok dunia. Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun.

Anda mungkin juga menyukai