Hepatologi PPT Referat
Hepatologi PPT Referat
ANAMNESA
Identitas pasien Riwayat penyakit
Keluhan
Panas Gastrointestinal (anoreksia, muntah, diare, feses dempul) Jaundice / ikterik Abdominal pain
Riwayat
perjalanan penyakit Lama keluhan Onset Warna feses Riwayat keluarga Feeding History
PEMERIKSAAN FISIK
DAPAT DITEMUKAN:
IKTERUS HEPATOMEGALI SPLENOMEGALI TANDA2 SIROSIS:
ASCITES VENEKTASI CLUBBING PALMAR ERYTHEMA SPIDER ANGIOMAS
HEPATITIS VIRUS
Hepatitis Virus
HAV HBV HCV HDV HEV Type of virus Enterovirus (RNA) Hepadnavirus (DNA) Flavivirus (RNA) Incomplete (RNA) Calicivirus (RNA) Transmission rate Fecal-oral Parenteral, sexual, vertical Parenteral, sexual, vertical Parenteral, sexual Fecal-oral
15 - 40
50 - 150
30 - 150
20 - 90
14 - 65
Diagnostic test
Anti-HAV Ig M
Anti-HDV
Anti-HEV
0,1 - 0,2 %
0,5 2 %
1- 2%
2 20 %
No Yes
Yes Yes
Yes No
No No
Treatment
None
Treatment of HBV
None
DEFINISI HEPATITIS
Proses peradangan yang terjadi pada hepar / hati
Alkohol (Dewasa)
Obat-obatan
Autoimun
Hepatitis Virus
Proses peradangan pada hati / hepar yang disebabkan oleh virus Etiologi: Virus Hepatitis A (HAV), B (HBV), C (HCV), D (HDV), E (HEV), F (HFV), G (HGV)
HEPATITIS VIRUS A
Umumnya HAV pada anak dan bayi tidak begitu berat. Di negara berkembang, kebanyakan pd usia 10 thn, 20%nya usia 20 thn. Hepatitis infeksiosa / hepatitis dgn masa inkubasi pendek 15-45 hr. Penyebaran fekal-oral Kejadian penyakit Di tempat perawatan anak yang tidak terpelihara dengan baik Tidak mempunyai pembuangan tinja yang baik Lupa mencuci tangan sebelum makan
Virologi
Golongan RNA Virus Untai Tunggal Tak berselubung Family: Picornaviridae Genus: Hepadnavirus Masa Inkubasi: 15-45 hari Rata-rata: 30 hari Tahan Asam + Eter
Cara Penularan
Fekal - Oral Gigitan Binatang Parenteral
Seksual
Transfusi darah
HEPATITIS VIRUS A
STADIUM PRODROMAL ( 3-7 HARI )
Demam, gejala sal pencernaan, gejala sal pernapasan, nyeri sendi, kencing berwarna gelap (pd akhir fase)
Pd fase ikterik kadar igm mulai meningkat yg diikuti Ig G virus di feses menurun Aminotransferase meningkat sejak gejala klinis mencapai puncak dlm wkt 1 mgg Pemeriksaan ALT lebih spesifik dr pd ast Penurunan kdr aminotransaminase diikuti pemanjangan PT dan peningkatan bilirubin prognosis buruk PT indikator terbaik untuk menilai cedera hati
HEPATITIS VIRUS A
Hepatitis Akut
Hepatitis Kronis
Anamnesa
Mual, muntah Demam (subfebris) Anoreksia Nyeri di kuadran kanan atas Warna urine ~ air teh Warna feses ~ dempul
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Ikterik Asites
Oedema Ekstremitas Spider-Vein
Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Hepatomegali Spleenomegali Nyeri di daerah kuadran atas Asites (Undulasi) Oedema (pitting Oedema)
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
Pekak Hati meluas Asites pekak luas
Luas daerah tympani berkurang
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
Bising usus normal, namun bila ada gangguan pada pencernaan bisa terjadi hyperperistaltik (diare)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan umum (darah)
Peningkatan enzim-enzim hati
(AST/SGOT, ALT/SGPT)
Peningkatan kadar bilirubin
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan khusus (darah) IgM-anti VHA (fase akut) IgG-anti VHA (fase penyembuhan) VHA-Ag (jarang) PCR Pemeriksaan khusus (feses) VHA-Ag (masa inkubasi minggu ke-3 sakit) PCR
Penatalaksaan
Diet
Tidak ada diet khusus <<makanan berlemak, >>Vitamin+Kalori+Protein Bila muntah dapat diatasi dan tidak ada gejala dehidrasi dietetik secara oral Istirahat (trutama ALT/AST >3x normal) Jauhkan dari tempat yang menjadi sumber penularan Rawat inapdehirasi berat, ALT/AST>10x normal, komplikasi beratensefalophaty
Tidak ada yang spesifik
Aktivitas
Medicamentosa
Penatalaksaan
Pemeriksaan diulang pada minggu ke-2 melihat progresi pemulihan Pemeriksaan pada bulan ke-3 diagnosa relaps
Komplikasi
Jarang terjadi
Hepatitis fulminan Kolestasis Manifestasi ekstrahepatik: Vaskulitis kutaneus, arthritis
PENCEGAHAN
HVA :
Umum :
Perbaikan hygiene makanan dan minuman Perbaikan hygiene sanitasi lingkungan dan pribadi Isolasi pasien, misalnya anak dilarang datang ke sekolah sampai dengan 2 minggu sesudah gejala
Khusus:
Imunisasi pasif NHIG Imunisasi aktif HAVRIX
Preventif
Pra-Paparan :
UMUR
< 2 thn LAMA PAJANAN < 3 bulan 3 - 5 bulan
REKOMENDASI
IG 0,02 ml/kg IG 0,06 ml/kg
KETERANGAN
1 KALI 1 KALI
jangka panjang
2 thn < 3 bulan 3 - 5 bulan jangka panjang
IG 0,06 ml/kg
1 KALI
Vaksin Hep. A atau IG Dosis dan jadwal 0,02 ml/kg sesuai Vaksin Hep. A atau IG Petunjuk 0,06 ml/kg imunisasi aktif Vaksin Hepatitis A
Preventif
Pasca-paparan :
USIA REKOMENDASI IMUNISASI pasca paparan < 1 tahun NHIG** 0,02 ml/kg rutin
1 - 2 tahun
> 2 tahun
vaksin hep. A
vaksin hep. A vaksin hep. A
Vaksinasi
VOLUME PER DOSIS (ml) 0,5
USIA (tahun)
JUMLA H
JADWAL
2 18
2 kali
> 19
1440 ELU
2 kali
HEPATITIS VIRUS B
Hepatitis serum / hepatitis dgn masa inkubasi panjang45 hari-6 bulan (rata-rata 2-3 bulan). Dapat menyebabkan hepatitis akut atau bervariasi dari status penularannya sampai hepatitis fulminan.
Virologi
Virus DNA Berselubung Untai ganda Family: Hepadnaviridae Masa inkubasi: 45 165 hari Rata-rata :100 hari Tahan pengeringan+penyimpanan 1 mgg/>
Cara Penularan
Parenteral
Perinatal
Seksual
Transfusi darah
Meninggal
Mual, muntah Demam (subfebris) Anoreksia Nyeri di kuadran kanan atas Warna urine ~ air teh Warna feses ~ dempul
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Umumnya sama dengan tanda hepatitis virus lainnya namun cenderung lebih berat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan umum (darah) Peningkatan enzim-enzim hati ( AST, ALT ) Peningkatan kadar bilirubin ( Bilirubin indirect, direct, total ) Peningkatan enzim-enzim kolestatik (Alkali fosfatase, -glutamil transferase, dll ) Penurunan Kadar Albumin Pemanjangan PT (Protrombin Time)
HEPATITIS VIRUS B
Terdapat 3 antigen dalam hbv yaitu :
Antigen permukaan (HBsAg) Antigen core (HBcAg) Antigen e (HBeAg)
HBsAg timbul dalam darah enam minggu setelah infeksi dan menghilang setelah tiga bulan. Bila persisten lebih dari enam bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.
Anti-HBs timbul setelah tiga bulan terinfeksi dan menetap. Kadar Anti-HBs jarang mencapai kadar tinggi dan pada 10-15% pasien dengan Hepatitis B akut tidak pernah terbentuk antibodi. Anti HBs diinterpretasikan sebagai kebal atau dalam masa penyembuhan. Dulu, diperkirakan HBsAg dan anti HBs tidak mungkin dijumpai bersama-sama, namun ternyata sepertiga carrier HBsAg juga memiliki HBsAntibodi. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi simultan dengan sub-tipe yang berbeda.
HBeAg berkorelasi dengan sintesis virus yang tengah berjalan dan infeksius. Pada masa akut HBeAg dapat muncul transient, lebih pendek daripada HBsAg. Bila persisten lebih dari sepuluh minggu pasien masuk dalam keadaan kronik.
Anti-HBe adalah suatu pertanda infektivitas relatif yang rendah. Munculnya anti-HBe merupakan bukti kuat bahwa pasien akan sembuh dengan baik. HBcAg tidak dapat dideteksi dalam sirkulasi darah, tetapi antibodinya (antiHBc) bisa. IgM antiHBc menunjukkan hepatitis virus akut. Antibodi ini dideteksi setelah HBsAg menghilang dari serum pada 56% kasus hepatitis B akut. IgM anti-HBc yang persisten menunjukkan penyakit kronik virus B, biasanya kronik aktif hepatitis. Titer rendah IgG anti-HBc dengan anti-HBs menunjukkan infeksi hepatitis B di masa lampau. Titer tinggi IgG anti-HBc tanpa anti-HBs menunjukkan infeksi virus persisten. HBV-DNA adalah petanda yang paling sensitif untuk replikasi virus. Metode yang digunakan sudah beraneka ragam. Metode yang digunakan adalah polymerase chain reaction (PCR). Satu genom viruspun dapat dideteksi. Bahkan HBV-DNA dapat dijumpai pada serum dan hati setelah HBsAg menghilang, khususnya pada pasien dengan terapi anti-viral. HBV-DNA serum merupakan indikator yang baik untuk kadar viremia, dan pada beberapa penelitian berkorelasi dengan kadar transaminase serum serta paralel dengan HBsAg.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang khusus Fase Akut
HbsAg HbcAg (biopsi hati) jarang dilakukan Ig M anti HbcAg HbeAg
Pemeriksaan Penunjang
Hepatitis B akut menjadi kronik ditandai oleh: HbsAg (+) lebih dari 6 bulan IgM-anti HbcAg (+) lebih dari 6 bulan HbeAg (+) lebih dari 10 minggu
Pemeriksaan Penunjang
Interpretasi uji serologis pertanda virus hepatitis
HBsAg + + >6 bulan + >6 bulan + IgM Anti-HAV + + + + IgM Anti-HBc Konklusi + Hepatitis B akut, aktif (titer tinggi>600) (titer rendah) (titer rendah) + + + Hepatitis B kronis Hepatitis A akut pada Hepatitis B kronis Hepatitis A dan B akut Hepatitis A akut Hepatitis A dan B akut Hepatitis B akut Bukan Hepatitis atau mungkin Hepatitis non-A, Hepatitis non-A, non-B
Penatalaksanaan
Hepatitis akut
Tirah Baring Diet Tidak ada diet khusus <<makanan berlemak, >>Vitamin+Kalori+Protein Bila muntah dapat diatasi dan tidak ada gejala dehidrasi dietetik secara oral Aktivitas Lakukan aktivitas sehari-hari dengan bertahap - Obat simptomatik
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Penatalaksanaan
Hepatitis kronik
Pola hidup sehat, pemantauan rutin Diet Tingkatkan pemberian asupan makanan tinggi kalori, bila reaksi muntah belum dapat diatasi maka berikan makan per-iv Aktivitas Pasien dianjurkan tirah baring pada awal gejala symptomatic dan banyak pasien menjadi lebih baik dengan pembatasan aktivitas
Penatalaksanaan
Pemantauan Rutin
Setiap 6 bulan HbsAg, HbeAg, ALT/AST, USG hati Px HBV-DNA tidak rutin namun ideal 1-2 tahun sekali Bila HbsAg(+) namun ALT/AST tetap normal, hanya dilakukan seperti tahap 1 Bila HbsAg (+) dan ALT/AST > 1,5 x dari normal,selama 3x pemeriksaan (interval 2 bulan) indikasi terapi antiviral. Biopsi hepar juga harus dilakukan!! Untuk evaluasi respon terapi dan melihat indikasi KHS
Penatalaksanaan
Medicamentosa
1. Kelompok imunodulasi 1. Interferon 2. Timosin alfa 1 3. Vaksinasi terapi 2. Kelompok antivirus 1. Lamivudin 2. Adefovir Dipivoksil
Komplikasi
Hepatitis Fulminan Sirosis hepatic dan carcinoma hepar Hepatitis B kronik Dan juga ada beberapa komplikasi yang terjadi meskipun jarang terjadi : Pankreastitis Myocarditis Anemia aplastik
Preventif
STATUS IMUNIS IBU ASI Pengidap aktif DOSIS JADWA L KETERANGA N 12 jam pertama Engerix B: 10 mg (0,5 0,1,6 ml) bulan HBVax-II: 5 mg (0,5 ml) pasif Bukan pengidap aktif HbIg: 100 U (0,5ml) 0 bulan 12 jam pertama
Tidak diketahu i
aktif
10
mg 0,1,6 bulan
Pasif
HBVax-II : 5 mg (0,5 ml) Tidak (kecuali dlm 7 hari terlihat ibu (+)
Vaksin
Vaksin hepatitis B diberikan 12 jam setelah lahir, dan diberikan kembali pada umur 1 dan 6 bulan
Contoh: Engerix-B, Recombivax-B
Virologi
Virus RNA Untai tunggal Family: Flaviviridae Masa inkubasi: 2 - 24 minggu Rata-rata: 7 9 minggu
Cara Penularan
Seksual
Perinatal
Tranfusi darah
Meninggal
Anamnesis
Mual, muntah Demam (subfebris) Anoreksia Nyeri di kuadran kanan atas Warna urine ~ air teh Warna feses ~ dempul
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan umum (darah)
ALT)
Peningkatan kadar bilirubin (Bilirubin
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang khusus:
HCV-Ag Anti-HCVAg
Penatalaksanaan
Hepatitis akut
Diet dan aktifitas sama dengan hepatitis virus B Medicamentosa Penanganan bisanya secara suportif Tidak ada pengobatan yang spesifik
Penatalaksanaan
Hepatitis kronik - Pola hidup sehat - Imunisasi lengkap Vaksin VHA dan VHB Cegah Mixed infection - Diet dan aktifitas sama dg hepatitis B - Pemeriksaan Pemantauan
Pemeriksaan Pemantauan - Px 6 bln kemudian ALT/AST, USG Hati, HCVRNA - Bila Anti HCV dan ALT/AST > 1,5 x dari normal dlm 3x pemeriksaan dg interval 2 bulan Indikasi Antiviral - Pada anak dlm pengobatan antiviralperlu biopsi hepar utk melihat respon terapi & perkembangan ke arah keganasan
Medikamentosa
Interferon alfa Ribavirin PEG interferon alfa (respon sangat rendah 10%-25% dlm terapi)
Penatalaksanaan
Komplikasi
Hepatitis Fulminan Sirosis Hepatis Hepatocellular carcinoma
Preventif
Cegah dengan hindari resiko penularan lewat kontak
Vaksin
Belum dikembangkan
Rekomendasi profilaksis pra paparan terhadap pengunjung orang asing dari daerah nonendemis ke daerah endemis HVA
Umur < 2 tahun Lama pajanan < 3 bulan 3 5 bulan Jangka Panjang 2 tahun < 3 bulan 3 5 bulan Jangka Panjang Rekomendasi IG 0,02 ml/kg IG 0,06 ml/kg IG 0,06 ml/kg Vaksin hep A atau IG 0,02 ml/kg Vaksin hep. A atau IG 0,06 ml/kg Vaksin hep.A Keterangan 1 kali 1 kali 1 kali Dosis dan jadwal sesuai petunjuk imunisasi aktif
Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)
Rekomendasi upaya profilaksis pasca paparan dan imunisasi rutin terhadap HVA
Usia Rekomendasi Imunisasi
Pasca Paparan < 1 tahun 1-2 tahun > 2 tahun NHIG ** 0,02 ml/kg Vaksin Hepatitis A Vaksin Hepatitis A Rutin Vaksin Hepatitis A
Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS)
Catatan : ** terutama kontak erat serumah Lebih baik diberikan < 2 minggu paparan
Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS) Catatan : -1 ml NHIG mengandung 100IU anti HVA -NHIG diberikan intramuskular dalam. Pada anak besar atau orang dewasa tidak lebih dari 5 ml; anak kecil dan bayi diberi dosis lebih kecil ( 3 ml) -0,02 ml/kg untuk perlindungan <3 bulan, 0,05 0,06 ml/kg untuk perlindungan >3 bulan
PENCEGAHAN
HVB :
Umum :
Horizontal
uji tapis donor darah dengan uji diagnosis yang sensitif sterilisasi instrumen tenaga medis sarung tangan mencegah kontak mikrolesi
Vertikal
skrining ibu hamil pada awal dan trimester ketiga terutama pada ibu yang berisiko terinfeksi HVB Ibu ditangani secara multidispliner segera setelah bayi lahir diberikan imunisasi hepatitis B
PENCEGAHAN
Khusus :
Imunisasi pasif hepatitis B imunoglobulin
Paparan akut HBV
Imunisasi aktif
Terutama pada bayi baru lahir Paling lambat usia 11-12 tahun apabila belum pernah mendapatkan imunisasi Pada kelompok reiko tinggi : resipien donor darah, pasien rawat inap jangka pjg, pasien penerima parenteral jk pjng, daerah endemik, anak dari penderita HBV, kontak serumah, tenaga medis, homoseksual, pasangan seks multiple
Aktif
0, 1, 6 bulan
Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS) Catatan : -Kedua vaksin dapat dipertukarkan tanpa akan mempengaruhi imunogenitas -Diberikan secara intramuskular dalam, daerah deltoid atau anterolateral paha -Penyuntikan pada pasien koagulopati dilakukan segera setelah memperoleh terapi faktor koagulasi. Penyuntikan dengan jarum kecil (no.23), tempat penyuntikan ditekan minimal 2 menit. -Status HVB ibu semula tidak diketahui tetapi bila dalam waktu 7 hari pertama setelah bayi lahir ternyata terbukti ibu peengidap HVB, segera diberikan HBIg.
Sumber : Kebijakan tata laksana hepatitis virus A, B, C pada anak di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM (dikutip dari Pujiarto PS) Catatan : * Bulan ke-7 idealnya diperiksa antiHBs, bila negatif, beri vaksin dosis keempat
PENCEGAHAN
HVC
Tidak ada imunisasi khusus untuk mencegah HVC mencegah paparan terhadap virus tersebut secara langsung maupun tidak langsung :
melakukan penyaring terhadap darah dan donor organ atau secara langsung dengan pencegahan kontak fisik paparan terhadap HVC.