Anda di halaman 1dari 8

Hematologi Rutin I Putu Arya Ramadhan on 8 June 2013 Leave a Comment Hasil normal hematologi rutin:

RBC count:

Laki-laki: 4,5-6,2 juta sel/mm3 Wanita: 4-5,5 juta sel/mm3 Bayi: 3,8-6,1 juta sel/mm3 Anak: 3,6-4,8 juta sel/mm3 : polisitemia : anemia

WBC count:

5000-10.000 cells/mcL : infeksi bakteri, penyakit destruksi jaringan, leukimia : anemia aplastik, drug-induced myelosuppresion, infeksi virus, sepsis bakteri

Hematocrit:

Laki-laki: 40 to 54% Wanita: 37 to 47% Wanita hamil: 30-46% Bayi: 29-54% Anak: 31-45% (< 30%): anemia, limfosarcoma, mieloma multiple, sirosis hepatitis, athritis reumatoid, ulkus peptikum (> 55%): hipovolemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare berat, asidosis diabetikum,emfisema paru, iskemik serebral, eklamsia, efek pembedahan, luka bakar

Hemoglobin:

Laki-laki: 13.5 to 18 gm/dL Wanita: 12 to 16 gm/dL Wanita hamil: 10-15 gm/dL Bayi: 10-17 gm/dL Anak: 11-16 gm/dL (< 10 gm/dL): anemia, Obat: Antibiotik, aspirin

(> 18 gm/dL): polisitemia, Obat: metildopa , gentamicin Hitung platelet/trombosit:


o o

140.000-400.000 sel/ mm3 Evaluasi fungsi platelet:

- 140.000 sel/mm3: trombositopenia - 100.000 sel/mm3: potensi perdarahan dan hambatan pembekuan darah - 50.000 sel/mm3: masalah perdarahan klinis - 20.000 sel/mm3: perdarahan spontan dengan membahayakan nyawa

Nilai eritrosit rata-rata:

Isi/volume atau ukuran eritrosit (MCV: mean corpuscular volume atau volume eritrosit rata-rata)

MCV mengindikasikan ukuran eritrosit: mikrositik (ukuran kecil), normositik (ukuran normal), dan makrositik (ukuran besar). Nilai MCV diperoleh dengan mengalikan hematokrit 10 kali lalu membaginya dengan hitung eritrosit. MCV = (hematokrit x 10) : hitung eritrosit Nilai rujukan: - Dewasa: 80 100 fL (baca femtoliter) - Bayi baru lahir: 98 122 fL - Anak usia 1-3 tahun: 73 101 fL - Anak usia 4-5 tahun: 72 88 fL - Anak usia 6-10 tahun: 69 93 fL Masalah klinis: Penurunan nilai: anemia mikrositik, anemia defisiensi besi (ADB), malignansi, artritis

reumatoid, hemoglobinopati (talasemia, anemia sel sabit, hemoglobin C), keracunan timbal, radiasi

- Peningkatan nilai: anemia makrositik, aplastik, hemolitik, pernisiosa; penyakit hati kronis; hipotiroidisme (miksedema); pengaruh obat (defisiensi vit B12, antikonvulsan, antimetabolik)

Berat (MCH: mean corpuscular hemoglobin atau hemoglobin eritrosit rata-rata)

MCH mengindikasikan bobot hemoglobin di dalam eritrosit tanpa memperhatikan ukurannya. MCH diperoleh dengan mengalikan kadar Hb 10 kali, lalu membaginya dengan hitung eritrosit. MCH = (hemoglobinx10) : hitung eritrosit Nilai rujukan: - Dewasa: 26 34 pg (baca pikogram) - Bayi baru lahir: 33 41 pg - Anak usia 1-5 tahun: 23 31 pg - Anak usia 6-10 tahun: 22 34 pg MCH dijumpai meningkat pada anemia makrositik-normokromik atau sferositosis, dan menurun pada anemia mikrositik-normokromik atau anemia mikrositik-hipokromik.

Konsentrasi (MCHC: mean corpuscular hemoglobin concentration atau kadar hemoglobin eritrosit rata-rata)

MCHC mengindikasikan konsentrasi hemoglobin per unit volume eritrosit. Penurunan nilai MCHC dijumpai pada anemia hipokromik, defisiensi zat besi serta talasemia. Nilai MCHC dihitung dari nilai MCH dan MCV atau dari hemoglobin dan hematokrit. MCHC = (MCH : MCV) x 100 % atau MCHC = (Hb : Hmt) x 100 % Nilai rujukan: - Dewasa: 32 36 % - Bayi baru lahir: 31 35 % - Anak usia 1.5-3 tahun: 26 34 %

- Anak usia 5-10 tahun: 32 36 %

Perbedaan ukuran (RDW: RBC distribution width atau luas distribusi eritrosit)

RDW adalah perbedaan ukuran (luas) dari eritrosit. RDW adalah pengukuran luas kurva distribusi ukuran pada histogram. Nilai RDW dapat diketahui dari hasil pemeriksaan darah lengkap (full blood count, FBC) dengan hematology analyzer. Nilai RDW berguna untuk memperkirakan terjadinya anemia dini, sebelum nilai MCV berubah dan sebelum terjadi tanda dan gejala. Peningkatan nilai RDW dapat dijumpai pada: anemia defisiensi (zat besi, asam folat, vit B12), anemia hemolitik, anemia sel sabit.

Hasil normal hematologi lengkap/hitung darah lengkap:


Hematologi rutin Laju endap darah


Nilai normal dewasa pria < 15 mm/jam pertama, wanita < 20 mm/jam pertama Nilai normal lansia pria < 20 mm/jam pertama, wanita < 30-40 mm/jam pertama Nilai normal wanita hamil 18-70 mm/jam pertama Nilai normal anak < 10 mm/jam pertama

LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan. LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.

Hitung jenis leukosit

Basofil

- 0%-1% (absolute 20-100 sel/mm3) - : inflamasi, leukemia, tahap penyembuhan infeksi atau inflamasi - : stress, reaksi hipersensitivitas, kehamilan, hipertiroid

Eosinofil

- 1%-3% (absolute 50-300 sel/mm3) - : alergi, infeksi parasit, penyakit Hodgkin, sarkoidosis, karsinoma metastatik, dan penyakit kulit kronik (autoimun) - : stress, luka bakar, syok, hiperfungsi adrenokortikal

Neutrofil batang

- 3%-5% (absolute 150-500 sel/mm3)

Neutrofil segmen

- 50%-70% (absolute 2500-7000 sel/mm3) - : infeksi bakteri, terapi steroid, hemoragi akut - : anemia aplastik, neutropenia siklik, kemoterapi kanker, infeksi virus

Limfosit

- 25%-35% (absolute 1750-3500 sel/mm3) - : infeksi virus tertentu (mononukleosis) - : kanker, leukemia, gagal ginjal, SLE, pemberian steroid yang berlebihan

Monosit

- 4%-6% (absolute 200-600 sel/mm3) - : infeksi beberapa bakteri (endokarditis bakterial subakut, tuberculosis, dan demam tifus) - : Leukemia limfositik, anemia aplastik Limfositosis dikatakan relatif jika hanya presentase limfosit yang berubah (meningkat), sedangkan dikatakan absolute jika presentase dan jumlah sel per mm3meningkat.

Pemeriksaan Hematologi Defisiensi Vitamin Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut ukuran sel dan hemoglobin yang dikandungnya. 1. Makrositik

Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah hemoglobin tiap sel juga bertambah. Ada dua jenis anemia makrositik yaitu :

Anemia Megaloblastik adalah kekurangan vitamin B12, asam folat dan gangguan sintesis DNA. Anemia Non Megaloblastik adalah eritropoiesis yang dipercepat dan peningkatan luas permukaan membran.

1. Mikrositik Mengecilnya ukuran sel darah merah yang disebabkan oleh defisiensi besi, gangguan sintesis globin, porfirin dan heme serta gangguan metabolisme besi lainnya. 1. Normositik Pada anemia normositik ukuran sel darah merah tidak berubah, ini disebabkan kehilangan darah yang parah, meningkatnya volume plasma secara berlebihan, penyakit-penyakit hemolitik, gangguan endokrin, ginjal, dan hati.

Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam hasil pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis anemia yaitu: 1. Jumlah sel darah merah (Red Blood Cell counts) 2. Indeks eritrosit yang terdiri dari:

Mean Corpuscular Volume (MCV), yaitu volume eritrosit rata-rata, dihitung dengan: (juta/mL)

Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), menunjukkan banyaknya hemoglobin dalam ratarata eritrosit.

Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), menunjukkan konsentrasi rata-rata hemoglobin dalam eritrosit atau perbandingan berat hemoglobin dengan volume eritrosit.

Serum Ferritin (SF), Ferritin diukur untuk mengetahui status besi di dalam hati. Bila kadar SF < 12 mg/dl maka orang tersebut menderita anemia gizi besi.

1. Transferin Saturation (ST), Kadar besi dan Total Iron Binding Capacity (TIBC) dalam serum merupakan salah satu menentukan status besi. Pada saat kekurangan zat besi, kadar

besi menurun dan TIBC meningkat, rasionya yang disebut dengan TS. TS < dari 16 % maka orang tersebut defisiensi zat besi. 2. Free Erythocyte Protophorph, Bila kadat zat besi dalam darah kurang maka sirkulasi FEB dalam darah meningkat. Kadar normal FEB 35-50 mg/dl RBC. Secara ringkas untuk menentukan keadaan anemia seseorang

Hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium) untuk mendeteksi kelainan defisiensi zat besi adalah: 1. Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) menurun 1. Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik 2. Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat , saturasi menurun 3. Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP)meningkat 4. sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat

Hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium) untuk mendeteksi kelainan defisiensi vitamin B12 dan asam folat adalah: 1. Mean Corpuscular Volume (MCV) akan meningkat 2. Hapus darah tepi (Peripheral blood smear) menunjukkan makrosistik 3. Pada pengukuran serum vitamin B12 dan folat menunjukkan angka di bawah normal 4. Pengukuran serum methylmalonic acid dan homocysteine menunjukkan peningkatan jika terjadi defisiensi vitamin B12 5. Schilling test, untuk mengukur absorpsi cyanocobalamin dengan menambah radioaktifitas urin

Nilai Normal (SI Nama Tes Sel Merah Red Units) Darah Pria: 4,5-9,0 Bertambah x Polycythemia; Anemia Berkurang Temuan oral Mukosa oral yang pucat dan atropik;

106 /m Wanita: 4,5- eritrosithosis;

Blood Cells(RBC)

5,1 x 106 /m

kehilangan cairan akibat dehidrasi; diare;

pada kronis, terdapat trabekular besar radiograf tulang

anemia mungkin pola yang pada akibat sumsum

diuretics; luka bakar

yang hipertropik Indeks Eritrosit Mean Corpuscular Volume (MCV) 80-93 mm2 Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) 33,4-35,5 % Pria: 14-17,5 g/dL Wanita: Hemoglobin g/dL Pria: 41,4 50,4 % Wanita: 35,9 44,6 Hematokrit % Sama Sama seperti RBC RBC seperti Sama seperti RBC 12,3-15,3 Sama Sama seperti RBC RBC seperti Sama seperti RBC Hiperkromik Hipokromik 27,5-33,2 pg Hiperkromik Hipokromik Defisiensi B12dan Defisiensi folat zat Makrositosis Mikrositosis

besi, thalasemia

Anda mungkin juga menyukai