Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMAKOGNOSI II FITOKIMIA

Disusun Oleh: Rizki Hardianti Sel%i Muliana Nulita Adilla Rah(ina Aulia A* Hadi Azhari M* ,aini M* Restu Aulia Nad-a .ink-ana S N1r Aida Riska Arnita (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! (J ! "# "$ "#&"$ "" '$ "#) $ "#"+$ "#)#$ ""#'$ "#/0$ "#2/$ "#"#$

.ROGRAM ST3DI FARMASI FAK3LTAS MAT!MATIKA DAN ILM3 .!NG!TAH3AN ALAM 3NI4!RSITAS LAM53NG MANGK3RAT 5ANJAR5AR3 "# /

5A5 I .!NDAH3L3AN * Latar 5elakan6 Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan. Di wilayah hutan tropis Indonesia terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan. Sebanyak 1000 spesies di antaranya dinyatakan sebagai tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat, namun hanya sekitar 350 spesies tumbuhan yang benar-benar telah digunakan sebagai bahan baku obat oleh masyarakat serta industri jamu dan obat Indonesia. al ini mengisyaratkan masih terbukanya peluang usaha penggalian dan peman!aatan tumbuhan obat untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat "#enny, $00%& 'umbuhan memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat diman!aatkan sebagai bahan obat. 'erkadang, banyak penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia melainkan dapat disembuhkan dengan obat alami dari tumbuhan. Beta vulgarris L "bit& adalah salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan alami dalam pembuatan obat akan kandungan !itokimianya. (it merupakan sumber )itamin *. Selain itu, bit juga banyak mengandung )itamin ( dan sedikit )itamin + sehingga baik untuk kesehatan tubuh. ,leh karena itu, bit pun dianjurkan dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita darah rendah. Spesies liar bit diyakini berasal dari sebagian wilayah -editerania dan +!rika .tara dengan penyebaran ke arah timur hingga wilayah barat India dan ke arah barat sampai /epulauan /anari dan pantai barat 0ropa yang meliputi /epulauan Inggris dan Denmark "Sumardjo, $001&. 2enelitian yang berkembang mengenai bit ini, umumnya mengarah pada penggunaan tanaman bit untuk mengobati berbagai penyakit, di antaranya adalah menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak, memperlan3ar keseimbangan 3airan di dalam tubuh, menumbuhkan jaringan dan menormalkan saluran darah, dan menjaga !ungsi otot. 4amun demikian belum banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan peman!aatan tanaman bit sebagai obat tradisional. (eberapa penelitian yang telah dilakukan umumnya mengarah pada peman!aatannya sebagai makanan

rendah kalori baik dikonsumsi sebagai makanan diet ",doh 5 ,koro, $013&. -elihat potensi yang besar dari tanaman bit ini, khususnya pada bagian akar untuk mengobati berbagai penyakit yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, maka perlunya diketahui senyawa !itokimia. /andungan senyawa !itokimia dalam tanaman bit adalah alkaloid, steroid, glikosida, !la)onoid, terpenoid, saponin dan kadar keasaman. Selain itu, Beta vulgaris mengandung protein, lemak dan serat ",doh 5 ,koro, $013&. *" .eru(usan Masalah a. (agaimana deskripsi tanaman Beta vulgaris L "tanaman bit &6 b. (agaimana hasil skrining !itokimia terhadap senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman Beta vulgaris L "tanaman bit& 6 3. +pa man!aat masing-masing senyawa !itokimia yang terkandung dalam Beta vulgaris L "tanaman bit& 6 *0 Tu7uan a. -endeskripsikan Beta vulgaris L "tanaman bit&. b. -engetahui golongan senyawa yang terdapat pada Beta vulgaris L "tanaman bit& kandungan metabolit sekunder. 3. -an!aat masing-masing senyawa !itokimia yang terkandung dalam Beta vulgaris L "tanaman bit&.

5A5 II

KAJIAN .3STAKA A* Deskri8si Beta vulgaris (it merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. (atang bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. +kar tunggangnya tumbuh menjadi umbi. Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggal "pangkal umbi& dan berwarna kemerahan. .mbi berbentuk bulat atau menyerupai gasing. +kan tetapi, ada pula umbi bit berbentuk lonjong. .jung umbi bit terdapat akar. (unganya tersusun dalam rangkaian bunga yang bertangkai panjang banyak "ra3emus&. 'anaman ini sulit berbunga di Indonesia.(it banyak digemari karena rasanya enak, sedikit manis, dan lunak "Steenis, $005&. /lasi!ikasi 'anaman Beta vulgaris /ingdom Subkingdom Super Di)isi Di)isi /elas Sub /elas ,rdo 7amili Spesies "8regor, 1990 &. 2lantae 'ra3heobionta Spermatophyta -agnoliophyta -agnoliopsida amamelidae *aryophyllales *henopodi3eae Beta vulgaris L.

+dapun beberapa kandungan yang terdapat pada buah bit "Beta vulgaris) yaitu sebagai berikut: 1. $. +sam 7olat sebesar 3;<, ber!ungsi untuk menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak /alium sebesar 1;,1<, ber!ungsi untuk memperlan3ar keseimbangan 3airan di dalam tubuh.

3. ;. 5. %. >. 1. 9.

Serat sebesar 13,%< =itamin * sebesar 10,$<, ber!ungsi untuk menumbuhkan jaringan dan menormalkan saluran darah -agnesium sebesar 9,1<, ber!ungsi untuk menjaga !ungsi otot 'ripto!an sebesar 1,;< ?at (esi sebesar >,;<, ber!ungsi untuk metabolisme energi dan sistem kekebalan tubuh 'embaga sebesar %,5<, ber!ungsi untuk membentuk sel darah merah 7os!or sebesar %,5<, ber!ungsi untuk memperkuat tulang

10. *aumarin, ber!ungsi untuk men3egah tumor 11. (etasianin, ber!ungsi untuk men3egah kanker. (etasianin adalah @at warna alami berwarna merah yang terkandung dalam buah bit. ?at warna betasianin ini bersi!at polar sehingga larut dalam pelarut polar 2igmen betasianin hanya dapat dijumpai pada tanaman beberapa !amili anggota ordo *aryophyllales, termasuk +marantha3eae, dan bersi!at mutual eksklusi!. (it merupakan sumber )itamin *. Selain itu, bit juga banyak mengandung )itamin ( dan sedikit )itamin + sehingga baik untuk kesehatan tubuh, menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak, memperlan3ar keseimbangan 3airan di dalam tubuh, menumbuhkan jaringan dan menormalkan saluran darah, dan menjaga !ungsi otot "Sumardjo, $00%&. 5* Skrinin6 Fit1ki(ia 1. 2engertian 7itokimia 7itokimia disebut juga !itonutrien adalah jenis-jenis @at kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. 7itokimia biasanya digunakan untuk senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk !ungsi normal tubuh, tapi memiliki e!ek yang menguntungkan bagi kesehatan dan peran akti! bagi pen3egahan penyakit. ?at-@at ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal. +pabila @at@at ini tidak ada, tidak mengakibatkan penyakit de!isiensi "#enny, $00%&.

.ji !itokimia dilakukan pada setiap simplisia dan ekstrak. Senyawa alkaloid diuji dengan pereaksi (ou3hardat, dibuktikan dengan terbentuknya warna 3oklat merah. Senyawa !la)onoid diuji dengan pereaksi amil alkohol, dibuktikan dengan terbentuknya warna merah. Senyawa tanin dan poli!enol diuji dengan larutan 1 < 7e*l3 memberikan warna biru lalu hitam. Senyawa tanin diuji dengan larutan gelatin memberikan endapan putih. Senyawa saponin diuji dengan pengo3okan dan ditandai dengan terbentuknya busa yang stabil pada !iltrat simplisia. Senyawa triterpenoid dan steroid diuji dengan pereaksi #iebermann(ou3hardat ditandai dengan warna ungu untuk triterpenoid dan warna hijau biru untuk steroid. Senyawa kuinon diuji dengan larutan 4a, ditandai dengan terbentuknya warna kuning "#enny, $00%&. 2enapisan !itokimia metabolit sekunder akar bit meliputi analisis golongan-golongan senyawa: +lkaloid: 1,0 m# sampel ditambah dengan $-3 tetes pereaksi Dragendor!, bila bereaksi positi! akan menghasilkan endapan jingga. Steroid: 1,0 m# sampel ditambah dengan 1,0 m# pereaksi #ieberman(u3hard, bila bereaksi positi! akan menghasilkan larutan berwarna biru, hijau, merah, atau jingga. 7la)onoid: ke dalam 1,0 m# larutan sampel alkoholik ditambahkan sedikit serbuk magnesium dan beberapa tetes jingga, merah muda atau merah. Saponin: $,0 m# larutan sampel diko3ok beberapa menit, bila bereaksi positi! akan terbentuk busa yang stabil selama 15 menit. 2oli!enol: 1,0 m# larutan sampel ditambah dengan beberapa tetes larutan !eri klorida 5<, bila bereaksi positi! akan menghasilkan endapan 3oklat. *l pekat "pereaksi Shinoda&, bila bereaksi positi!, akan menghasilkan larutan berwarna dan

8likosida: $-3 mg sampel ditambahkan ke dalam $ m# pereaksi (aljet, bila bereaksi positi! akan menghasilkan warna jingga sampai merah.

"#enny, $00%&. $. Senyawa -etabolit Sekunder 1. +lkaloid +lkaloid merupakan sekelompok metabolit sekunder alami yang mengandung nitrogen yang akti! se3ara !armakologis. +lkaloid berasal dari tanaman, mikroba atau hewan. 2ada alkaloid, kebanyakan atom nitrogen merupakan bagian dari 3in3in. +lkaloid se3ara biosintesis diturunkan dari asam amino. +lkaloid berasal dari kata AalkalinB yang berarti basa yang larut dalam air. Sejumlah alkaloid alami dan turunannya telah dikembangkan sebagai obat untuk mengobati berbagai ma3am penyakit, reser!pin dan taCol. +lkaloid bersi!at basa dan membentuk garam yang larut air dengan asam- asam mineral. 2ada kenyataannya satu atau lebih atom nitrogen yang ada dalam alkaloid pada umumnya membentuk amina 1D, $D atau 3D, yang berkontribusi pada kebasaan alkaloid. 'ingkat kebasaan alkaloid sangat ber)ariasi tergantung pada strukrut molekul, dan keberadaan gugus !ungsional. /ebanyakan alkaloid adalah padat kristalin dan berasa pahit "Sumardjo, $001&. +lkaloid se3ara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersi!at basa dan merupakan bagian dari 3in3in heterosiklik. /ebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. +lkaloid dapat juga berbentuk amor! atau 3airan. Dewasa ini telah ribuan senyawa alkaloid yang ditemukan dan dengan berbagai )ariasi struktur yang unik, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. 7la)onoid merupakan senyawa berwarna kuning, dan berperan pada warna kuning bunga dan buah, yang mana !la)onoid ini berada sebagai

glikosida. /ebanyakan !la)onoid berada sebagai glikosida, dan dalam satu kelompok dapat dikarakterisasi sebagai monoglikosida, diglikosida, dan sebagainya. Saat ini lebih dari $000 glikosoda !la)on dan !la)onoid telah diisolasi saat ini. 2oli!enol- poli!enol tanaman, juga dikenal sebagai tanin sayuran,merupakan sekelompok senyawa alami yang heterogen yang tersebar se3ara luas dalam tanaman "2udjaatmaka, $00$&. +lkaloid adalah senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, bersi!at basa, dan struktur kimianya mempunyai sistem lingkar heterosiklis dengan nitrogen sebagai hetero atomnya. .nsur-unsur alkaloid adalah karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen. +lkaloid yang struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada beberapa saja. +da pula alkaloid yang mengandung unsur lain selain keempat unsur yang telah sebutkan tadi. +danya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid menyebabkan alkaloid menyebabkan alkaloid tersebut bersi!at alkali. ,leh karena itu, golongan senyawasenyawa ini disebut alkaloid senyawa organik bernitrogen dan bersi!at basa, umumnya berasal dari tumbuhan, misalnya piridina, kuinolina, isokuinolina, dan pirola, banyak yang berkhasiat sebagai obat, bersi!at narkotik atau toksik, alkaloid umumnya merupakan senyawa heterosiklik yang kompleks strukturnya dan hampir semuanya mempunyai keakti!an !armakologi yang hebat "2udjaatmaka, $00$& $. 'erpenoid "termasuk triterenoid, steroid, saponin&
Terpenoid senyawa merupakan

hidrokarbon isometrik

terdapat pada lemak esensial, dapat membantu tubuh dalam proses sintesis organik dan tubuh. terdapat pemulihan Tumbuhan sel-sel biasanya

senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang merupakan

senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal dari molekul isoprena dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. +dapun beberapa man!aat terpenoid sebagai

berikut adalah: 1.2engatur pertumbuhan "seskuiterpenoid absisin dan diterpenoid giberellin& $.+ntisepti3, ekspektoran, spasmolitik, anestetik dan sedati)e, sebagai bahan pemberi aroma makan dan par!um "monoterpenoid& 3.'umbuhan obat untuk penyakit diabetes,gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria "triterpenoid&. ;. ormon pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman, anti!eedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti !ouling dan anti karsinogen "diterpenoid& 5.+nti !eedant, hormon, antimikroba, antibiotik dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis "seskuiterpenoid& %.2enghasil karet "politerpenoid& >./arotenoid memberikan sumbangan terhadap warna tumbuhan dan juga diketahui sebagai pigmen dalam !otosintesis 1.-onoterpen dan seskuiterpen juga memberikan bau tertentu pada tumbuhan 9.'erpenoid memegang peranan dalam interaksi tumbuhan dan hewan, misalnya sebagai alat komunikasi dan pertahanan pada serangga. "7essenden,191$&

Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai akti!itas !armakologi yang 3ukup luas diantaranya meliputi: immunomodulator, anti tumor, anti in!lamasi, anti)irus, anti jamur, dapat membunuh kerang-kerangan, hipoglikemik, dan e!ek hipokolesterol. Saponin merupakan senyawa akti! permukaan dan bersi!at seperti sabun serta dapat diidenti!ikasi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis darah. (eberapa si!at yang dimiliki saponin adalah berbusa bila dalam air, memiliki rasa pahit, memiliki si!at detergen yang baik, bera3un bagi binatang berdarah dingin, merusak sel darah merah. -an!aat saponin adalah pembentuk busa dalam alat pemadaman kebakaran, berman!aat dalam pengobatan karena si!atnya mempengaruhi absorbsi @at akti! se3ara !armakologis, saponin dapat menghambat penyebaran pembuluh darah dengan mekanisme supresi indu3er dalam sel endotel sehingga men3egah pelekatan, in)asi, dan metastasis "sebagai anti kanker& "7essenden, 191$&. Steroid merupakan golongan lipid utama. Steroid berhubungan dengan terpena dalam artian bahwa keduanya dibiosintesis lewat rute yang mirip. #ewat reaksi yang benar-benar luar biasa urutannya, triterpena asiklik skualena dikon)ersi se3ara stereospesi!ik menjadi steroid tetrasiklik lanosterol, dan dari sini disintetis steroid lain. Steroid terdapat dalam hampir setiap tipe sistem kehidupan. Dalam binatang banyak steroid bertindak sebagai hormon. Steroid ini, demikian pula steroid sintetik digunakan meluas sebagai bahan obat. /olesterol merupakan steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai dalam hampir semua jaringan hewan. (atu kandung empedu dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. /olesterol merupakan @at yang diperlukan dalam biosintesis hormon steroid "7essenden, 191$&. 3. 7la)onoid, 'annin dan 2oli!enol 7la)onoid adalah senyawa !enol yang terdiri lebih dari 15 atom

karbon yang umumnya ditemukan pada tumbuhan. (agian tanaman yang bertugas untuk memproduksi !la)onoid adalah bagian akar yang dibantu oleh rhi@obia, bakteri tanah yang bertugas untuk menjaga dan memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah. (iasanya !la)onoid terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi dan hampir terdapat pada semua jenis tumbuhan. 7la)onoid yang terkandung dalam tumbuhan dapat diekstraksi dalam berbagai ma3am pelarut. 2emilihan pelarut biasanya didasarkan atas kepolaran pelarut yang disesuaikan dengan !la)onoid. 7la)onoid bersi!at polar sehingga mudah larut dalam pelarut seperti air, etanol, aseton, butanol. 7la)onoid adalah senyawa yang dapat menguap dengan mudah jika berada dalam kondisi murni. Senyawa !la)onoid sering ditemukan dalam bentuk glikosida. Dimana unit !la)onoid terikat pada suatu gula. -an!aat utama dalam tubuh manusia adalah sebgai antioksidan yang bisa menghambat proses penuaan dan men3egah berkembangan sel kanker "2arlan, $003&. 'anin sering terdapat dalam buah yang tidak masak, dan menghilang ketika buah masak. Diper3ayai bahwa tanin dapat memberikan perlindungan terhadap serangan mikroba. 'anin mempunyai $ jenis struktur yang luas yaitu proantosianidin terkondensasi dalam mana satuan struktur !undamental adalah inti !enolik !la)an-3-ol "katekin& serta ester galoil dan heksahidroksidi!enoil dan turunan- turunannya. ?at atsiri yang memberikan keharuman pada tumbuh- tumbuhan dan bunga adalah golongan senyawa yang disebut terpena. (au dalam hutan koni!er pada hari panas di musim panas sebagian disebabkan oleh terpena yang berasal dari pohon pinus. 'erpena diturunkan dari senyawa yang diturunkan dari terpentin, yaitu 3airan atsiri yang didapat dari pohon pinus "2arlan, $003&. Senyawa poli!enol, akti)itas antioksidan berkaitan erat dengan struktur rantai samping dan juga substitusi pada 3in3in aromatiknya. /emampuannya untuk bereaksi dengan radikal bebas D22 dapat

mempengaruhi urutan kekuatan antioksidannya. +kti)itas peredaman radikal bebas senyawa poli!enol diyakini dipengaruhi oleh jumlah dan posisi hidrogen !enolik dalam molekulnya. +kti)itas antioksidan yang lebih tinggi akan dihasilkan pada senyawa !enolik yang mempunyai jumlah gugus hidroksil yang lebih banyak pada inti !la)onoidnya. Senyawa !enolik ini mempunyai kemampuan untuk menyumbangkan hidrogen, maka akti)itas antioksidan senyawa !enolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal bebas yang mengawali proses oksidasi atau pada penghentian reaksi radikal berantai yang terjadi. Si!at antioksidan dari !la)onoid berasal dari kemampuan untuk mentrans!er sebuah elektron ke senyawa radikal bebas dan juga membentuk kompleks dengan logam. /edua mekanisme itu membuat !la)onoid memiliki beberapa e!ek, diantaranya menghambat peroksidasi lipid, menekan kerusakan jaringan oleh radikal bebas dan menghambat akti)itas beberapa en@im "2arlan, $003&.

5A5 III M!TODOLOGI A* .rinsi8 Ker7a a. 2enentuan +lkaloid 'imbang 5 gram akar bit dan masukkan ke dalan gelas beaker $50 ml dan 10 < asam 3uka $00 ml yang ditambahkan etanol, ditutup dan didiamkan selama $ jam. nilah yang disaring dan sarinya berkonsentrasi seperempat
dari yang !olume asli pada suatu penangas air. "mmonium hidroksida diteteskan pada sari yang kemudian dicuci dengan ammonium hidroksida encer lalu disaring. #esidu yang didapat adalah alkaloida, yang kemudian dikeringkan dan ditimbang ",doh 5 ,koro, $013&.

b. 2enentuan 7la)onoid 'imbang 10 gram sampel yang akan diekstrak dalam 10 ml methanol akuades 10< dalam suhu kamar. Campuran tersebut kemudian disaring
dengan pengayak $hatman %o. &2. 'iltrat yang didapat dimasukkan dalam cawan dileburkan sampai menguap dan kering diatas penangas air dan ditimbang ",doh 5 ,koro, $013&.

3. 2enentuan 8likosida Sianogenetik


Timbang 5 gram sampel dalam bentuk pasta dan dihancurkan ke dalam 5( ml a)uadest. *isaring dan air saringannya yang digunakan untuk penentuan sianida. + ml air saringan ditambah & ml dari alkali kemudian

dibaca absorbansi pada panjang gelombang 5(( nm dalam bnetuk kur!a standar sianida. ,ianida - mg.g/ 0 "bsorbansi 1 2' 1 *' 3erat sampel 2' 0 'aktor gradien *' 0 'aktor pengenceran

",doh 5 ,koro, $013&. d. 2enentuan Saponin 'imbang $0 gram sampel, masukkan ke dalam botol keru3ut ditambahkan
+(( ml etanol $0 < dan air. ,ampel dipanaskan dipenangas air selama & jam dengan suhu 55 oC . Campuran itu disaring dan residu yang disaring kembali dengan 2(( ml etanol 2( 4. Campurkan hasil ekstrak dikurangi &( ml, lalu dipanaskan dipenangas air pada suhu 5( oC . *imasukkan ke dalam suatu labu ukur 25( ml dan tambahkan 2( ml dari eter dietil dikocok dengan kuat. 6apisan yang mengandung eter dibuang. 7roses pemurnian diulangi. Tambahkan n-butanol 8( ml. Campuran ekstrak n butanol dicuci dua kali dengan +( ml natrium klorida 5 4. 7enetapan larutan dipanaskan diatas penangas air sampai menguap, pengeringan didalam o!en untuk mendapatkan berat konstannya. 9itung persentase saponin yang terkandung ",doh 5 ,koro, $013&.

e. 2enentuan 'anin
Timbang 5(( mg sampel masukkan dalam botol plastik 5( ml. Tambahkan air suling 5( ml dan diletakkan dirotator selama + jam. 6alu disaring ke dalam labu ukur 5( ml. 7ipet 5 ml dari air saringan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2 ml 'eCl: (,+ ;, %aCl + % dan <erosianida potassium (,((= ; . 9itung absorbansi pada panjang gelombang +2( nm ",doh 5

,koro, $013&.
<. 7enentuan asam 'itat Timbang 2 gram sampel masukkan dalam botol kerucut 25( ml. rendam sample dengan 9Cl 2 4 selama : jam. Campuran itu disaring dan 5( ml dari tiap air-saringan nya dimasukkan dalam gelas piala 25( ml, dan +(> ml air suling ditambahkan dengan +( ml ammonium thiosianat (,: 4 sebagai indikator. Titrasi dengan 'eCl: yang mengandung (,((+55 gram. 9itung persen asam <itat? 4 "sam <itat 0 y 1 ++5 1 +((

*i mana y 0 !olume titrasi 1 (((+5

",doh 5 ,koro, $013&.

5A5 I4 HASIL DAN .!M5AHASAN asil analisis !itokimia "tabel 1& mengindaksikan bahwa akar Beta vulgaris kaya akan kandungan !itokimia seperti alkaloid, !la)onoid, tannin, saponin, terpenoid, glikosida sianogenetik, steroid dan gula pereduksi.+danya beberapa metabolit sekunder mengkontribusikan perannya dalam dunia pengobatan dan juga akti)itas !isiologikal. /omponen !itokimia memegang peran !armakologikal dan akti)itas ra3un pada tumbuhan yang digunakan untuk tujuan terapeutik, pengobatan dan penyembuhan berbagai penyakit. Sederhananya, setiap senyawa !itokimia memiliki peran dan tugasnya masing-masing, pada !la)onoid bertugas sebagai antibakteri, antiin!lamasi, antialergi, anti)iral, antineoplastik, antioksidan dan sebagai radikal bebas. +lkaloid berperan menjaga kelangsungan hidup tumbuhan, yang biasanya memiliki e!ek !armakologi dan digunakan sebagai medikasi dan obat penenang. +lkaloid menghasilkan rasa yang sedikit pahit sehingga serangga tidak akan memakan daunnya. Dampak positi! tumbuhan yang mengandung glikosida sianogenetik dapat menurunkan serangan jantung, akti)itas simpatik dan kekebalan pembuluh sistematik "Siegler, 1991& Ta9el * kualitati: dan kuantitati: analisis :it1ki(ia Beta vulgaris Sen-a;a 8ula reduksi 'annin Saponin +lkaloid 7la)onoid 'erpenoid 8likosida Kadar ((6< ##6$ 1;51 E0,3; %,055 E 1,01 3,>10 E 0,55 1$1,90 E 0,;0 %,;1> E 0,$$ 115,5 E 1,$0 0,%5$ E 1,;1

Steroid 1%,; E 0,30 keasaman 5,$$ E 0,15 Standar rata-rata de)iasi dengan pengulangan analisis tiga kali /onsentrasi glikosida sianogenetik pada B. vulgaris menunjukkan kadar yang rendah. Saponin dapat menghambat pertumbuhan tumor pada hewan, dan adanya saponin dapat mengontrol pembuluh darah manusia dan merekduksi kolesterol dalam darah. 'annin memberikan perlindungan terhadap dampak buruk mikrobial pada rumen. Steroidal merupakan senyawa yan penting dalam !armasi karena berperan terhadap hormon seksual. +sam !itat terdapat pada B. vulgaris yang telah diguankan sebagai @at tambahan makanan.

5A5 4 .!N3T3. A* Kesi(8ulan /esimpulan yang dapat diambil yaitu : 1. Beta vulgaris merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, memiliki akar tunggang, daun terkumpuk pada leher akar tunggal, dengan umbi berbentuk gasing dan berperan sigini!ikan terhadap nutisi manusia dan hewan, sehingga sebagai sumber nutrisi suplemen lainya. $. asil analisis kualitati! !itokimia mengindikasikan adanya alkaloid "1$1,119&, steroid "1%,;& glikosida "0,%5$&, !la)anoid "%,;1>&, terpenoid "115,5&, saponin "3,>19& dan tingkat keasaman "5,$$>& dalam mgF100g. 3. +lkaloid berperan menjaga kelangsungan hidup tumbuhan. 7la)onoid bertugas sebagai antibakteri, antiin!lamasi. Steroid berperan mengendalikan hormon seksual. 'anin melindungi tumbuhan dari mikrobial pada rumen. +sam !itat sebagai @at tambahan makanan. Saponin menghambat pertumbuhan tumor pada hewan 5* Saran (egitu banyak spesies tanaman Indonesia yang belum diketahui man!aatnya, dengan begitu sangat terbuka peluang besar untuk melakukan dan mengidenti!ikasi man!aat dan khasiat tanaman Indonesia dengan analisis !itokimia, mineral dan )itamin yang terkandung di dalam tanaman.

DAFTAR .3STAKA
'essenden, #.J. and J.,. 'essenden. +5=8. Organic Chemistry, :r @d.Cali<ornia. $adsworth

8regor, S.0. 1990. Insect Pollination Of Cultivated Crop Plants. .SD+. arborne, G. (.. 1995. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbu an! "disi kedua! al 5,%9->%, diterjemahkan oleh /osasih 2admawinata dan Iwang Soedira. I'( 2ress. (andung #enny, S. $00%. #en$a%a Flavonoida! Fenil Propanoida dan &lkaloida. .ni)ersitas Sumatera .tara. Sumatera .tara ,doh 5 ,koro, $013. Huantitati)e 2hyto3hemi3al, 2roCimateF4utriti)e =irtual (ook *omposition +nalysis o! Beta vukgaris # "*henopodia3eae&. International 'ournal of Current (esearc . =ol 5, Issue, 1$, , De3ember, $013 : pp. 3>$3-3>$1. 4sukka
7arlan, 2((:. Kimia Oraganik I. ;alang. J C"

2udjaatmaka, +. . $00$. )amus )imia. (alai 2ustaka. Gakarta. Seigler, D. S. 1991. Plants %it saponins and cardiac gl$cosides .
www.li<we.!inc.edu.plantbio.:8:.saponinslides *iakses pada tanggal 2( 'ebruari 2(+&

Shyamala (4 5 Gamuna 2, $010. 4utritional 3ontent and antioCidant properties o! pulp waste !rom *aucus carota and Beta vulgaris. Mal ' +utr ,- ./). 39>;01, $010. India Sumardjo, D. $001. Pengantar )imia. 2enerbit (uku /edokteran 08*. Semarang. Sumardjo, D.$00%. Pengantar )imia Buku Panduan )ulia )edokteran. 08*. Gakarta. Ma asis%a

Anda mungkin juga menyukai