Anda di halaman 1dari 25

KISAH HIDUP PENGUSAHA SUKSES

Oleh : Ari Sriwanto Dwi Ratna Lili Supartini Novita Dwi Saputri Siti Nurjanah Tian Setyanto Yeyen Kusumaningrum

K4211005 K4211014 K4211023 K4211032 K4211050 K4211059 K4211068

Tugas Terstruktur Ini Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Perkuliahan dan Kelulusan Mata Kuliah Kewirausahaan yang Diampu Oleh Dra. Yulianti, M. Pd. Semester V Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

KISAH HIDUP PENGUSAHA SUKSES

1.

Martha Tilaar Istri pendidik Prof. Dr. H.A.R Tilaar, ibu dari empat orang anak Bryan

Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, Kilala Tilaar dan nenek dari beberapa orang cucu, ini menyempatkan diri mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS, saat mengikuti suami tugas belajar. Dia telah membuat kecantikan dan keayuan Indonesia selalu terpelihara. Lulusan Jurusan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta tahun 1963, ini resmi mendirikan badan usaha pada tahun 1971. Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang "Fashion and Artistry" dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984, ini memulai operasinya dari titik nol. Bermula di garasi rumah ayahnya Yakob Handana, terletak di Jalan Kusuma Atmaja No. 45 Menteng, Jakarta Pusat. Martha, yang semasa kecilnya dikenal sebagai gadis tomboy dan 'elek' mendirikan sebuah salon kecantikan sederhana "Martha Salon", persis pada 3 Januari 1970, di sebuah ruangan berukuran 6 x 4 meter. Di sini ia sekaligus membuat pula produk-produk kecantikan dari bahan alam. Titik-picu 1987 Cerita lebih lanjut mengenai keberhasilan menjadi papan atas, yang tetap komit mencintai produk dalam negeri demi membangun kemandirian bangsa khususnya di bidang jamu dan kosmetika, memulai titik-picu yang sesungguhnya pada tahun 1987. Ketika itu secara cerdik dan unik ia mempopulerkan "Senja di Sriwedari" sebagai trend tata rias baru, sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Sejak itulah selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend daerah, ke setiap produk Sariayu. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah Indonesia. Martha Tilaar memang sangat menghargai produk dalam negeri, seperti misalnya. Buktinya, saban hari ia selalu lekat dengan buatan dalam negeri. Ia kerap menggunakan kebaya, batik, atau berbagai busana daerah Indonesia.

Pemerhati tata rias sangatlah paham benar akan apa yang disebut dengan konsep Gaya Warna Disainer (1998) sebuah tata rias yang mengambil unsur budaya Jawa Barat dan Kalimantan, Sumatera Bergaya (1989) dari Sumatera, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua, Rama-Rama Toraja (1993), serta konsep-konsep dari berbagai daerah lain seperti Banda/Ambon, Jakarta. Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari Minangkabu. Berdasarkan strategi pendekatan etnik Martha Tilaar berhasil menjalin hubungan emosional dengan konsumen, bahkan berhasil menyelamatkan biduknya dari hantaman krisis ekonomi. Sebab dengan konsep baru itu Martha Tilaar berhasil meraih penjualan besar bahkan bisnisya pernah bertumbuh hingga 400 persen. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Pernah, suatu ketika, bendera usaha Martha Tilaar sudah sedang berkibar orang masih saja memandangnya sebelah mata. Maklum, produk jamu kosmetika Sariayu Martha Tilaar sangat identik sekali sebagai produk lokal. Orang tahunya demikian saja tanpa mau mengenal bahwa produk Martha Tilaar sesungguhnya sudah mendunia, berkualitas, dan bergengsi. Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Produk-produk itu dipasarkan di kantor-kantor pemasaran Martha Tilaar di luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, bahkan ke Los Angeles, AS. Ditambah di Paris, Perancis ia memiliki sebuah laboratorium penelitian parfum. Martha Tilaar juga memiliki puluhan spa di luar negeri yang tetap menempelkan merek dagang Martha Tilaar. Seperti di Malaysia, bertempat di Crown Princess Kuala Lumpur pembukaan spa Martha Tilaar dihadiri oleh Permaisuri Agung Siti Aishah. Spa ini didirikan khusus untuk memenuhi banyaknya permintaan terutama pelanggan dari salon di City Square, Kuala Lumpur. Kembali ke kisah bagaimana dahulu orang memandang Sariayu Martha Tilaar masih sebelah mata. Walau bergemilang sukses dan bersohor nama

di negeri asing, Martha Tilaar justru pernah merasakan sebuah kepahitan di tanah air. Itu, terjadi tatkala ia hendak menyewa dan membuka gerai jamu dan kosmetika di beberapa mall dan plaza terkemuka di Jakarta, persis di pusat perkantoran dan rumah tinggal kalangan berduit. Ia ditolak menyewa tempat. "Dulu kalau saya mau sewa tempat diusir. Mereka hanya mau menjual produk branded. Dibilang standar plazanya akan turun karena dianggap tidak ada image," kata Martha Tilaar, yang dalam hidup tak pernah mau menyerah apalagi berputus asa. Respon atas penolakan itu Martha Tilaar menyegerakan mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar, sejak Mei 1995, sebagai gerai jamu dan kosmetika Sariayu sekaligus berfungsi sebagai pusat pelayanan konsumen. Gerai dan pusat pelayanan konsumen ini berada dalam bendera usaha PT Martha Beauty Galery. Gerai Puri Ayu Martha Tilaar pertamakali berdiri di Graha Irama, di kawasan elit Kuningan, Jakarta Selatan, lalu berkembang pesat memasuki kota-kota besar lain di Indonesia. Investasi Riset Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan (R&D). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. Berdasar komitmen kuat itu Martha ingin menunjukkan kepada bangsa-bangsa di dunia bahwa Indonesia bisa unjuk diri dan tidaklah ketinggalan di bidang kosmetika dan tata rias. R&D memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir dalam forum Global Compact, di New York, AS. Di forum itu para pengusaha yang diundang diminta mempromosikan praktik berbisnis yang baik dalam bidang hak asasi manusia, tenaga kerja, dan lingkungan, yang telah dipraktikkan. Tujuannya agar setiap pengusaha menempatkan masalah sumberdaya manusia, sumberdaya alam, lingkungan, dan hak-hak asasi manusia sebagai prioritas penanganan dunia usaha.

Ketika berbicara pada pertemuan Komite Pengarah Nasional Global Environment Facility (GEF)/Small Grant Program, di Jakarta, 5 Oktober 2004, Martha Tilaar kembali mengangkat ulang komitmennya yang tinggi terhadap produk lokal dalam nada berbeda. Martha sangat menyayangkan betapa produk-produk lokal yang selama ini diklaim sebagai warisan budaya, seperti rendang masakan Padang, atau songket kain dari Pelembang, itu ternyata sudah didaftar-patenkan oleh tetangga negeri serumpun Malaysia. Ia pun khawatir akan jamu, yang dari zaman kapanpun kita merasa itu milik kita, keburu dipatenkan pihak asing. Keajaiban Tuhan Martha agaknya menjadi salah seorang wanita Indonesia yang sangat diurapi Tuhan. Ahli obstetri dan ginekologi dalam dan luar negeri pernah memvonisnya mandul. Sudah 11 tahun menikah keinginan kuat untuk segera mempunyai anak tak kunjung terwujud. Dokter-dokter mancanegara di Skotlandia, Belanda, hingga Amerika Serikat rela ia kunjungi untuk berobat medis. Semua memberi kesimpulan vonis mandul kepada Martha. Untung Martha mempunyai seorang nenek ahli membuat jamu, yang meminta diberi kesempatan mengobati kemandulan dengan jejamuan. Sang nenek, Ny. Pranoto dengan telaten dan penuh kasih sayang memberi jamu penyubur peranakan. Jamu itu diolah sederhana hanya direbus. Martha Tilaar yang berusia 37 tahun namun belum mempunyai anak, saat itu diurut dua kali seminggu dan diberi tapel. Tiba tepat pada usia 41 Martha Tilaar ketahuan tak mengalami masa haid. Ia tak datang bulan atau menstruasi. Ia melapor ke profesor dokter yang biasa memeriksanya, mengatakan sudah hamil sebab berhenti menstruasi. Profesor malah mengatakan kalau Martha tengah mengalami masa menopouse. Hati Martha menjadi sedih dan menangis dalam perjalanan pulang ke rumah, sambil membayangkan wajah suaminya, Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, seorang akademisi dan tokoh pendidikan yang sangat senang terhadap anak. Pasrah saja, "Sesampainya di rumah saya langsung katakan pada suami bahwa saya sudah mandul, kalau mau kawin lagi silakan, tapi dengan hati hancur. Tetapi, suami saya mengatakan, jangan khawatir saya sudah mempunyai isteri kedua yaitu buku-buku," kenang Martha, menjelaskan saat menjalani masa-masa pergumulan hidupnya yang terpenting. Walau sedih Martha

tak putus harapan. Ia berinisiatif memeriksakan diri ke laboratorium. Dan hasilnya positif hamil. Dokter tetap saja tak percaya. Ia disuruh menunggu lagi selama 120 hari untuk memperoleh kepastian. Maklum, saat itu belum ada pemeriksaan model ultrasonografi (USG). "Setelah 120 hari menunggu, saya diperiksa ternyata ada denyut jantung anak saya. Ini keajaiban Tuhan. Dia lahir cantik dan setelah kuliah dia lulus summa cum laude," kata Martha, yang melahirkan anak pertama di usia 42 tahun lama menunggu setelah 16 tahun menikah. Pada usia ke-46 tahun Martha kembali berkesempatan melahirkan anak kedua, hingga keluarga ini genap dikaruniai empat orang anak. Semuanya tumbuh cerdas dan pintar. Anak pertamanya yang berhasil lulus dengan predikat summa cum laude, di Amerika Serikat, itu membuat Martha menangis terharu karena merasa dirinya sampai saat itu bukanlah apa-apa. Perjalanan bisnis Martha Tilaar agaknya tak juga lepas dari keajaiban pekerjaan tangan Tuhan. Walau pernah mengalami nyaris bangkrut, atau pecah kongsi, biduk usahanya tetap terpelihara baik. Tahun 1970 ia mendirikan salon kecil Martha Salon, di garasi rumah ayahnya sekaligus mencoba membuat produk-produk kecantikan dari bahan alam. Tak lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar, merek yang jika diartikan "Sarinya Wong Ayu". Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe Farma sekaligus pemiliknya. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Pada 22 Desember 1981 PT Martina Berto membuka pabrik kosmetika pertama di Jalan Pulo Ayang, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur diresmikan oleh Ny Nelly saat itu istri Wakil Presiden Republik Indonesia Adam Malik. Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar kembali membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah. Sepanjang tahun 1988-1995 PT

Martina Berto berkesempatan mengakuisisi sejumlah perusahaan, seperti PT Kurnia Harapan Raya, PT Cempaka Belkosindo Indah, PT Cedefindo, PT Estrella Lab, dan PT Kreasi Boga. Kemudian, pada tahun 1999 Martha Tilaar beserta anggota keluarga berkesempatan membeli seluruh saham PT Kalbe Farma yang ada pada PT Martine Berto. Sejak saat itulah Martha Tilaar dan keluarga menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar). Kemudian, PT Cedefindo (pemanufaktur dan pemasar produk Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Madonna), PT Cempaka Belkosindo Indah (pemanufaktur dan pemasar produk Mirabella dan Cempaka), PT Sari Ayu Indonesia (distributor semua produk PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari, produk Cempaka Belkosindo Indah, kecuali produk Cempaka), PT Martha Beauty Gallery (perusahaan jasa untuk Martha Tilaar Salon, Martha Tilaar Salon & Day Spa, Cipta Busana Martha Tilaar, Art & Beauty Martha Tilaar, Puspita Martha Tilaar). Martha Tilaar sebagai bayi dilahirkan dalam keadaan fisik yang tidak begitu sehat. Sedang berada dalam kandungan, sang ibunda seringkali mengalami beragam masalah dengan kesehatannya. Seperti tidak mau melihat sinar matahari, tidak mau bergerak, dan terutama tidak mau makan karena perut terasa mual terus-menerus. Bayi Martha pun tumbuh tidak sehat sebab sering terserang peyakit. Tak kurang tersedia 13 orang dokter yang merawatnya.Oleh Sang Ibu, sejak dini kepada Martha diajarkan cara hidup how to solve the problem. Martha dibekali beragam keterampilan seperti berjualan kecil-kecilan, disuruh

menghitung uang, hingga memilih dan memastikan mana telur segar dan mana yang busuk. Sang Ibunda tetap saja dihinggapi rasa kekuatiran perkembangan Martha kecil akan lambat sebagai pengaruh kurang sehat selama dalam kandungan. Nyatanya Martha tumbuh menjadi anak yang sehat.Martha Tilaar remaja adalah gadis yang tomboy. Tidak pernah bisa tinggal diam. Tingkah laku

dan cara berpakaiannya seperti anak lelaki kebanyakan. Meski rumah eyangnya berpagar tinggi ia tetap saja bisa menyelinap keluar untuk pergi bermain layanglayang, menikmati pemandangan desa, atau menikmati sawah-sawah yang menghampar hijau. Ia bahkan tak ragu mencebur ke dalam sungai yang mengalir untuk berenang. Kenakalannya sebagai anak-anak salah satunya adalah suka mencuri uang ibunya. Biasanya, uang itu digunakannya untuk jajan membeli makanan yang enak. Ketika aksinya ketahuan ibunya menasehati, jika ingin punya uang banyak untuk jajan Martha harus bekerja keras. Nasehati itu dituruti benar. Bermodalkan uang jajan pemberian orangtua Martha kecil membeli jajanan di toko, seperti kacang, lalu dibungkusnya kecil-kecil untuk kemudian dijual kembali kepada teman-teman sekolah. Ia memperoleh uang jajan lebih jadinya. Demikian pula terhadap tanaman Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, ia rangkai menjadi satu paduan yang bagus. Perhiasan berupa kalung dan gelang yang ia rangkai sendiri dari kedua jenis tanaman tadi, Martha jual kepada teman-temannya di sekolah. Kedua tanaman tersebut sangat bernilai dalam kehidupan masa kecil Martha. Martha adalah anak yang paling 'elek' (bahasa Jawa = 'jelek'), paling bandel, dan sangat tidak suka merawat diri jika dibandingkan saudara lainnya. Hobi berenang membuat kulit Martha tidak sehat, rambut yang panjang memerah semua, wajah pun tak karuan. Ibunya seringkali menegur mengingatkan Martha agar lebih peduli merawat diri. Apalagi Martha, yang kuliah mengambil Jurusan Sejarah IKIP Negeri Jakarta dan lulus tahun 1963, sebagai seorang guru diingatkan akan sering bertemu dan tampil di hadapan murid-murid. Dengan diantar Sang Ibu Martha Tilaar "dipaksa" mengikuti les tata kecantikan ke Titi Purwosoenoe. Yang menjadi unik, sejak saat itulah Martha mulai jatuh cinta terhadap kecantikan. Martha Tilaar sesuai kodratnya sebagai perempuan dan istri dari Prof Dr. H.A.R. Tilaar mau berdiam di negeri Paman Sam mengikuti sang suami yang sedang menjalani tugas belajar. Kesempatan itu digunakannya untuk belajar kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya.

Berbagai usaha promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Martha juga menyempatkan diri melamar bekerja sebagai salesgirl produk kosmetika Avon. Setiap sore ia keluar masuk asrama mahasiswa dan mengetuk pintu untuk lalu berteriak lantang, "Avon Calling!" Ketika kembali ke Indonesia Martha segera ingin membuka salon. Karena belum mempunyai rumah sendiri "Martha Salon" miliknya yang pertama menumpang di garasi rumah orangtuanya, di Jalan Kusuma Atmaja No. 47, Menteng, Jakarta Pusat di sebuah ruangan berukuran 6x4 meter. Martha Salon ia dirikan persis tanggal 3 Januari 1970. Martha Tilaar di tahun 1970-an itu masih bukan apa-apa dan bukan siapasiapa, sangat berbeda jauh dengan kondisi kekinian. Martha Tilaar sesudah di puncak kesuksesan karir dan usaha ingin berbuat banyak kepada masyarakat. Ia tak tega merasakan ketika sedang berada di Yogyakarta menyaksikan langsung seorang ibu berusia muda menyusui anaknya kelihatan berwajah sudah seperti sangat tua. Beban persoalan hidup yang menghimpit ibu muda itu untuk harus bekerja keras menafkahi keluarga, telah menggerogoti kecantikan usia mudanya. Melihat itu Martha berpikir harus segera melakukan sesuatu. Lalu lahirlah konsep community trade, salah satu bentuk pengembangan masyarakat melalui industri kerajinan. Komunitas ini telah berhasil mengumpulkan 142 perajin di Sentolo, Yogyakarta bernama Prama Pratiwi Martha Gallery. Martha melahirkan konsep community trade bersama rekannya Emmy Pratiwi, karena itu namanya disebut Prama Pratiwi Martha Gallery yang menyediakan segala fasilitas produksi industri kerajinan. Hasilnya sangat memuaskan. Ketekunan para perajin dan tekad mau berkembang membuat mereka cepat berhasil. Produk dari para perajin sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor ke Perancis, Australia, dan Amerika. Martha juga mendirikan Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK)

terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di banyak perusahan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam soal pendidikan. Bagi Martha di era modern seperti sekarang makna emansipasi bukan semata dimaknai untuk memperoleh persamaan hak dengan kaum pria. Melainkan jauh lebih besar dari itu berjuang demi memperoleh hak memilih dan menentukan nasib sendiri. "Sebenarnya yang perlu dituntut kaum perempuan, bukan hanya persamaan hak, tapi juga hak memilih dan menentukan nasib sendiri," kata Martha Tilaar.

2.

Irwan Hidayat Depresi Membentuknya Menjadi Seorang Dermawan Sukses

mengantarkan Sidomuncul sebagai salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia, ternyata tidak membuat Irwan Hidayat lupa diri. Ia justru memiliki kepedulian sosial terhadap nasib masyarakat yang kurang mampu. Melalui perusahaan keluarga yang dibesarkannya itulah, Irwan kerap menjadi orang terdepan dalam memberikan sumbangan kepada wong cilik. Seperti apa bentuk kepedulian sosial ayah dari tiga anak ini? Jumat (27/7) pagi, suasana di gedung kantor itu tampak wajar. Namun ketika memasuki ruangan kantor, tulisan PT Sidomuncul terlihat sangat menyolok. Dan, suasana kerja yang sangat ramah langsung terasa. Di gedung itulah, sosok pemimpin perusahaan yang patut ditiru ini berkantor. Dialah Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT Sidomuncul yang juga generasi ketiga yang mengelolah perusahaan keluarga tersebut. Setelah menunggu beberapa lama, sosok pria berkacamata itu tiba dan memasuki ruangan. Ia hanya mengenakan kemeja lengan panjang dan terkesan sangat sederhana. Tak ada dasi yang menghiasi lehernya. Lengan kemejanya pun sedikit digulung sehingga terlihat menggantung di pergelangan tangannya. Sosok seorang presiden direktur sekaligus pemilik perusahaan, tidak tampak dari penampilannya yang sederhana. Mungkin orang tak akan mengira kalau pria setengah baya ini adalah pucuk pimpinan dari perusahaan jamu yang memiliki

omzet milyaran rupiah. Namun, faktanya dialah orang yang mampu meluncurkan berbagai strategi dalam menjual seabrek produk jamu produksi perusahaannya. Sembari menebarkan senyum di bibirnya, Irwan kemudian

mempersilahkan Realita masuk ke ruangan pribadinya. Sepintas, Irwan memang ramah kepada orang lain, tak terkecuali kepada Realita yang baru pertama kali bertemu dengan Irwan. Keriput di wajahnya sudah jelas-jelas terlihat. Rambut putih alias uban pun tampak di antara rambut hitam yang sudah mulai menipis. Meski demikian, untuk ukuran lelaki dengan usia 50 tahun, Irwan

justrumemperlihatkan kondisi tubuh yang sehat. Itu sebabnya, ia masih mampu memimpin perusahaan jamu sebesar Sidomuncul. Suara Irwan langsung memecahkan keheningan dalam ruangan. Ia sangat antusias berbincang-bincang tentang perjalanan hidup dan kegiatan sosial yang kini banyak dilakoninya. Generasi Ketiga. Irwan Hidayat merupakan salah satu generasi penerus perusahaan jamu PT Sidomuncul. Bisnis jamu Sidomuncul, pertama kali digeluti oleh neneknya pada tahun 1940-an. Sejak pertama kali didirikan, Sidomuncul merupakan usaha keluarga yang dikelolah turun-temurun. Awalnya sang nenek hanya membuat jamu di dalam ruangan yang tidak begitu besar dan dibantu oleh tiga orang pekerja. Irwan sendiri adalah generasi ketiga yang kini masih memegang pucuk pimpinan perusahaan. Di tangannya pula, Sidomuncul berkembang pesat dari tahun ke tahun. Berbagai strategi ia terapkan dengan untuk meningkatkan penjualan produk jamunya. Salah satu strategi Irwan adalah dengan lebih memberikan perhatian pada promosi produk-produk jamu Sidomuncul. Baginya, jamu yang dipandang sebagai obat tradisional, harus mampu dipromosikan ke berbagaikalangan sehingga tidak selalu dianggap sebagai obat yang ketinggalan zaman. Irwan Hidayat merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Yahya Hidayat (Alm) dan Desy Sulistyo (81). Irwan lahir di kota yang masih kental dengan nuansa budaya Jawa, yakni Yogyakarta pada 23 April 1947. Sebagai anak sulung, Irwan dituntut untuk menjadi panutan dan pembimbing bagi keempat adiknya. Peran Irwan semakin mendominasi dalam keluarga setelah sang ayah meninggal pada tahun 1971. Tepatnya ketika Irwan masih berumur 24 tahun.

Sejak itulah, Irwan menjadi anak yang akan mewarisi bisnis keluarga sebagai produsen jamu tradisional. Bersama keempat adiknya, Irwan mengelolah Sidomuncul. Saya selalu rukun dengan adik-adik saya, aku Irwan. Yogyakarta hanya menjadi kota kelahiran Irwan. Pasalnya, pada tahun 1949, pihak keluarga memutuskan untuk pindah ke Semarang dalam rangka mengembangkan bisnis jamu tradisional. Irwan lalu masuk di SD Kristen 2 Ligu, Semarang. Setamat SD, ia kemudian melanjutkan ke SMP Masehi Sidodadi dan SMA Karang Turi di kota yang sama. Setelah menyelesaikan bangku sekolah pada tahun 1965, Irwan memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Awalnya saya mau melanjutkan kuliah, ujar Irwan. Ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti. Seperti kebiasaan awal kuliah pada umumnya, setiap mahasiswa baru diharuskan untuk mengikuti masa pengenalan kampus. Kala itu, Irwan mengaku tidak menyukai kondisi pengenalan kampus yang kerap disebut Mapram atau Ospek tersebut. Irwan langsung memutuskan untuk tidak melanjutkan niat belajarnya dan mengenyam titel sarjana. Saya tidak suka dengan Mapram karena banyak tindakan kekerasannya, kenang Irwan. Akhirnya, Irwan pun hanya mampu mengenyam pendidikan sampai SMA. Sisihkan Rp 5 M Setahun. Meski pendidikannya hanya sampai tingkat SMA, Irwan tetap mampu memimpin perusahaan keluarga dan berkambang pesat hingga sekarang. Dengan segala pengalaman yang didapat dari generasi sebelumnya, Irwan berusaha mengembangkan produk jamu agar tidak dipandang sebelah mata sebagai obat tradisional saja. Setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah, Irwan akhirnya memutuskan untuk lebih berkonesentrasi pada bisnis keluarga tersebut. Strategi promosi yang diterapkan Irwan memang tergolong unik. Pasalnya, Irwan selalu mengambil bintang iklan dan public figure pada momen tertentu yang terjadi di tanah air. Saya mengambil bintang iklan Mbah Marijan, karena dia dikenal baik dan bersahaja, ungkap Irwan. Tak hanya Mbah Marijan yang ditarik sebagai bintang iklan Sidomuncul, figur seperti Setiawan Djody, Rheinald Khasali sempat wara-wiri memperkenalkan produk-produk jamu Sidomuncul.

Perlahan tapi pasti, dengan strategi promosi yang tepat, kesuksesan pun diraih oleh pria kalem ini. Kesuksesan yang diraih Irwan bersama Sidomuncul memang tak membuat ia lupa pada nasib sebagian masyarakat Indonesia yang kurang beruntung. Berawal dari ketidaktegaan hatinya melihat orang-orang kurang beruntung tersebut, tangannya pun seringkali memberi sumbangan kepada warga yang kurang beruntung. Berbagai kegiatan amal, baik yang mengatasnamakan Sidomuncul maupun atas nama dirinya, kerap diadakan di berbagai daerah. Bagi Irwan, tak ada batasan bagi dirinya untuk membantu masyarakat kurang mampu. Termasuk batasan agama atau pun suku. Tak heran, berbagai bantuan kerap diberikan Irwan bagi masyarakat di tempat yang terkena musibah. Alih-alih untuk promosi berbagai produk Sidomuncul, Irwan mengaku tetap melakukan kegiatan sosial semata-mata untuk membantu mereka yang memerlukan pertolongan. Setiap tahun, selalu ada saja kegiatan sosial yang dilakukan Sidomuncul. Sebagian besar kegiatan tersebut merupakan hasil dari idenya sendiri. Kami nggak ada anggaran khusus yang digunakan untuk kegiatan sosial, ungkap Irwan yang mengaku selalu menyumbang dengan cinta kasih ini. Meski begitu, dana akan langsung dikucurkan bila ada kegiatan sosial yang sebelumnya tidak direncanakan. Untuk tahun 2006, Irwan telah mengeluarkan uang sumbangan sekitar Rp 5 miliar. Jumlah pengeluaran tersebut diakui Irwan digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan menyalurkan sumbangan bagi warga yang berhak. Salah satunya adalah untuk warga yang terkena musibah gempa beberapa waktu lalu. Untuk gempa di Yogya saja, kita sudah mengeluarkan Rp 700 juta, aku Irwan. Selain itu, untuk mudik gratis yang diadakan setiap tahun, Irwan harus merogoh koceknya sejumlah Rp 2 milyar. Irwan mengaku telah mengeluarkan jumlah uang yang sangat luar biasa untuk kegiatan sosial. Meski begitu, menurutnya kegiatan sosial yang dilakukan oleh setiap orang haruslah didasari dengan keikhlasan hati. Ia juga mengaku bahwa salah satu kelemahannya adalah jumlah uang yang terbatas meski itu

dikeluarkan dari dari hati yang tulus dan ikhlas. Baginya keikhlasan itulah yang sangat sulit untuk dicari. Tersadar Karena Penyakit. Kepeduliannya terhadap sesama sebetulnya muncul karena didikan orang tua dan neneknya sebagai pendiri Sidomuncul. Meski begitu, ada satu alasan yang membuat Irwan lebih banyak peduli terhadap kemiskinan dan ketidakberdayaan. Alasan tersebut adalah pengalaman yang sempat membuat hidupnya sangat sulit untuk dijalani. Saya pernah merasakan masa-masa sulit dalam hidup saya, kenang Irwan yang menganggap harta itu membutakan. Masa-masa sulit yang dimaksud adalah pada saat ia menderita berbagai penyakit. Saya dari kecil memang sakit-sakitan, aku Irwan. Pada saat Irwan menginjak usia 20 tahun, ia menderita penyakit tipus, sehingga harus dirawat di rumah sakit selama hampir setahun. Berat badannya turun drastis hingga 32 kg dari berat semula, 50-an kiligram. Bahkan sekitar lima bulan setelah keluar rumah sakit, Irwan kemudian kembali menderita penyakit malaria. Tiga bulan kemudian, Irwan divonis dokter menderita radang paru-paru. Tak hanya itu. Setelah sembuh dari radang paru-paru, ia juga divonis menderita penyakit ginjal, tekanan darah tinggi dan kencing manis. Saya akhirnya mengalami depresi, ujarnya singkat. Namun, berkat usahanya yang keras untuk sembuh, Irwan akhirnya pulih dari berbagai penyakit yang dideritanya. Depresi itulah yang membuatnya phobia terhadap penyakit. Setelah mengetahui bahwa ia sering sakit-sakitan, Irwan kemudian berusaha untuk sembuh. Ia banyak mengikuti kegiatan olahraga dan memutuskan untuk berhenti merokok dan minum minuman keras. Meski begitu, dari sakit itu pula, Irwan mendapatkan hikmah yakni ia tersadar untuk lebih serius menjaga kesehatan. Selain itu, Irwan juga sadar bahwa banyak orang kurang beruntung berada di sekelilingnya yang harus segera dibantu. Sejak saat itulah, Irwan getol memberikan bantuan kepada warga kurang mampu. Tak hanya mengurusi perusahaan keluarga, Irwan juga tentu meluangkan waktu bersama keluarganya. Dalam pernikahan dengan Shinta Ekoputri Sujarwo

(58), mereka telah dianugerhai tiga orang anak. Yakni Maria Reviani Hidayat (31), Mario Arnaz Hidayat (29) dan Marco Jonathan Hidayat (18). Maria dan Mario saat ini membantunya di Sidomuncul bidang keuangan dan distribusi. Kini, Irwan hanya berharap dapat kembali mengembangkan Sidomuncul menuju perusahaan yang lebih besar. Saya percaya bahwa perusahaan akan berkembang melalui dua cara, rasional dan spiritual, tutur Irwan. Menurutnya, dari segi rasional, ia menggunakan berbagai strategi bisnis di dalam tubuh perusahaan. Sedangkan spiritual, tentunya dengan melakukan berbagai kegiatan sosial seperti ia lakukan sekarang.

3.

Bong Candra Pengusaha muda yang sukses sebagai Pengembang Properti. Pada usia 22

tahun, Bong Chandra telah berhasil membangun proyek perumahan pertama seluas 5 hektar dengan nilai investasi Rp 180 miliar. Ia juga seorang penulis dan seorang Bestseller Motivator yang telah diundang untuk memberikan motivasi Perusahaan Terbesar di Dunia pada tahun 2009 (versi Frotune 500). Pada tulisan ini, Bong Chandra telah memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di seluruh Indonesia. Bong Chandra adalah anak kedua dari tiga bersaudara, lahir di Jakarta, 25 Oktober 1987. Bong Chandra lahir di sebuah keluarga sederhana. Sejak kecil sampai SMA tidak ada prestasi yang telah dicapai oleh Bong Chandra.Dia sebelumnya adalah inferior dan tidak memiliki banyak teman dan serta menderita penyakit asma yang membuatnya merasa lebih kecil. Dia juga tidak pernah memenangkan perlombaan dan kompetisi. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998, keluarga Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Awalnya Bong Chandra tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia mulai menyadari ketika melihat sendiri pengumuman bahwa rumah ini TERJUAL. Situasi menjadi semakin buruk ketika keluarganya harus berutang ribuan dolar untuk membayar kuliahnya.

Situasi yang sangat sulit benar-benar membentuk Bong Chandra menjadi seorang pemuda yang lebih kuat daripada usianya. Pada usia 18 tahun, Bong Chandra memulai usahanya dengan teman-teman. Dalam bisnis perintis saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang di sekitarnya. Penolakan-penolakan yang dihadapi oleh Bong Candra membuatnya tumbuh menjadi lebih kuat. Bong Chandra merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukan.Saat ini Bong Chandra telah memimpin enam perusahaan, antara lain, PT. Triniti Pioneer Property, PT. Bong Chandra Sukses Sistem, PT. Gratis Cuci Mobil Indonesia, dan PT BC Kuliner Indonesia. Bong Chandra juga telah selesai membangun perumahan bernama Ubud Perumahan Desa di wilayah Jakarta Selatan seluas 5,1 hektar dengan investasi sebesar Rp 180 miliar. Bong Chandra juga penulis Kekayaan Best Seller terbatas yang saat ini terjual hampir 100.000 eksemplar. 100% dari penjualan buku akan royati dsumbangkan ke Yayasan Vincent, Jakarta Pusat, selain Bong Chandra juga menulis buku lain berjudul The Science of Luck yang juga Best Seller. Dia juga memberikan motivasi kepada lebih dari 2 juta orang di TV ONE. Seminar selalu dihadiri oleh ribuan orang, sejak awal 2010, Bong Chandra telah mengadakan seminar 10x masing2 3000 orang menghadiri. Pada tahun 2009 pengusaha muda yang sukses ini diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar di Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang oleh beberapa perusahaan seperti Shell, Bank BRI, Bank Mandiri, Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group, PLN, Gramedia, Prudential, Sunlife, CNI, TVS Motor, TVI, Real Estate Indonesia, dan masih banyak lagi . Semua prestasi di awal utang bahkan NOL. Ini membuktikan bahwa hal yang paling penting adalah bukan siapa Anda, tetapi apa yang Anda inginkan besok.

4.

Anne Ahira Pada usia 25 tahun, penghasilannya memiliki ribuan dolar. Perempuan

yang selalu mengaku desa bekerja dari rumahnya di pinggiran kota London untuk mengembangkan bisnis internasional berbasis internet marketing. Dia bercita-cita menjadi pensiun sebelum usia 30 tahun. Anne Ahira, namanya. Di dunia online, ia dikenal sebagai marketer kelas dunia internet yang sukses. Dia adalah co-author dari 30 Hari Untuk Sukses Internet Marketing.Buku ini ditulis oleh 60 penulis yang pilihan internet marketer di seluruh dunia terkenal sebagai buku internet marketing terbaik 2003.Buku ini omset penjualan mencapai lebih dari 340.000 dolar dalam waktu kurang dari empat bulan. Ahira juga telah diwawancarai oleh Pemasaran Vision Muka America pada Internet Marketing Nubuat.Perusahaan hanya memilih delapan dari internet marketer terbaik di dunia.Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia-Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara.Hasil wawancara ini kemudian dijual Vision muka Pemasaran Amerika untuk 97 dolar per copy. Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International dan yang membuat Elite Team System. Kurang dari empat bulan, para anggota telah menyebar ke lima benua. Cerita sukses pengusaha muda ini mendalangi strategi pemasaran untuk 1.000 anggota dari elit yang kini tersebar di 84 negara. Mereka yang tergabung dalam Elite Team Internasional tergantung pada saya untuk strategi pemasaran mereka jadi aku seorang teknisi untuk membantu saya ..Tetapi jika orang tidak memiliki sistem, maka dia bisa melakukannya sendiri, kata Ahira. Rutin Ahira juga membuat newsletter TheBestAffiliate.com. Newsletter berisi tips tentang strategi pemasaran internet yang dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing di 120 negara. Dan belum lama ini, Ahira dipilih untuk Dunia Super Affiliate 12 pada tahun 2004 (lihat SuperAffiliateConfessions.com). Orang desa

Kisah seorang gadis lulusan dari Fakultas Bahasa Asing Yapari Bandung memberikan inspirasi bagi banyak orang.Bahkan beberapa yang ingin mengikuti jejaknya. Ahira bukanlah pewaris bisnis taipan atau kantor di sebuah perusahaan besar di gedung pencakar langit. Dia juga bukan lulusan sekolah bisnis di luar negeri.Semua dia lakukan dijalankan melalui komputer dengan internet marketing di rumahnya di Banjaran, Kabupaten Bandung. Selain produktif yang besar, ia masih punya banyak waktu untuk bermain kapan saja, belanja, menonton film favoritnya, makan di kafe atau restoran di London dengan teman-teman atau keluarga, termasuk bermain di Time Zone. Semua itu bisa dilakukan karena ia tidak perlu terikat ke kantor, yang penting untuk mengakses internet. Kesuksesannya tidak datang dengan ribuan dolar hanya seperti itu.Ia belajar bisnis dan internet marketing autodidak saja melalui trial and error yang cukup melelahkan dan menghabiskan banyak uang yang berasal dari aktivitas mengajar bahasa Inggris ketika ia masih menjadi mahasiswa di Bandung STBA. Cerita sukses pengusaha muda ini akrab disapa Ahira / Hira, lahir 28 November 1979.Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hj Asiah Aas dan H Sobur Sodikin.Semua adiknya. Ahira Hidup Motto: Kekayaan sejati adalah apa itu saya, bukan apa yang saya miliki. Sejak sekolah dasar ia mandiri dan membantu orang tua mereka menjual pisang goreng atau es. Jika Anda pergi ke sekolah, ia membawa tiga tas besar, satu untuk buku-buku, dan dua untuk menjual pisang. Dia selalu berkata pada ibunya, ketika dia tumbuh, dia tidak ingin bekerja untuk mencapai, dia ingin bekerja di rumah, waktu liburan mungkin aja, di seluruh dunia, di mana aja jadi, banyak uang. Mendengar kata-katanya, ibunya digunakan untuk berteriak, Jangan bermimpi, jika Anda memiliki sebuah pabrik Mr mungkin Anda akan menyukainya, tapi Dad pekerja pabrik biasa-biasa saja, tukang kayu dan Mama Anda hanya campur aduk. Jika Anda ingin hidup lebih baik hidup, hanya untuk mengetahui hak dan cerdas.Ini adalah kata yang sering bertanya kepada ibunya.

Saran Mama membuat Hira belajar keras di sekolah sehingga sering juara. Ibunya pernah berkata bahwa ia ingin melakukan perjalanan di seluruh dunia, ia harus berbicara bahasa Inggris. Oleh karena itu, Hira mulai belajar bahasa Inggris sejak SD dengan mengikuti berbagai kursus, satu saja dengan Belanda.Pada saat itu orang-orang di desa untuk suara-suara aneh.Mengapa belajar bahasa Inggris?Mereka pikir itu hanya membuang-buang uang.Tapi dia selalu berpikir itu adalah modal untuk seluruh dunia. Berbagai sertifikat dicapai melalui kursus bahasa asing, seperti Jerman dan Inggris.Tidak hanya itu, lebih dari selusin sertifikat kursus akuntansi, komputer, menggambar, olahraga, dan banyak lagi. Begitu banyak, ia tidak ingat, apa yang pernah mengikuti kursus. Hira sebenarnya bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan mereka di Jerman, tapi karena orang tuanya hanya seorang buruh pabrik dan penjual gadogado, bahwa tujuan menjadi sulit dicapai. Dia kemudian menghadiri College of Foreign Languages (STBA) di London dan lulus cum laude dalam waktu kurang dari tiga tahun. Karena tingkat perguruan tinggi, Hira mengajar paruh waktu. Namun, setelah tingkat kedua, ia sering disewa oleh perusahaan-perusahaan tekstil, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Industri Tekstil, dan banyak orang lain mengajar perusahaan Indonesia untuk karyawan asing mereka. Dia juga mengajarkan anak-anak karyawan yang belajar di Sekolah Internasional.Dia mengajarkan matematika, sains, menggambar, dan Inggris untuk Indonesia. Setiap mengajar, sehingga ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam. Untuk mengukur siswa cukup besar dan setiap bulan ia bisa menghasilkan $ 1.000. Tapi sebelum mengajar, ia juga bekerja sebagai usaha sampingan, jasa kebersihan, dan bahkan harus menjual buku untuk anak-anak. Pada saat itu ia sedang berjalan berkeliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke rumah, dan seorang ibu menawarkan kepadanya, dia hanya berjalan sekitar tengah hari dan panas, lebih baik untuk mengajarkan anak-anak mereka bahasa Inggris. Sejak itu ia menjadi guru.

Pertama Pendahuluan Di kampus ia berpikir, mungkin mengajar adalah cara hidup. Tapi dalam hatinya ia sering mengatakan bahwa otak sebenarnya dapat digunakan untuk lebih dari sekedar mengajar. Sampai suatu hari saat makan siang, kakak ipar mengatakan kepada saya bahwa ada seorang anak 17 tahun yang menerima ribuan dolar dari internet. Bahkan, kakak ipar tidak tahu apa itu internet, bahkan sekarang dia tidak tahu bagaimana cara mengirim atau membuat e-mail. Dia hanya tahu satu situs: http://www.yahoo.com. Suster-in-hukum peternak ayam, bekerja dengan ayahnya untuk mengurus orang lain dalam ayam. Mendengar cerita, keingintahuan Hira muncul, bagaimana bisa seorang anak berusia 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar dari internet? Keesokan harinya ia pergi ke kafe untuk pertama kalinya dan mencari tahu bagaimana membuat uang di internet. Bahkan, pada waktu itu, setiap surat elektronik (e-mail) yang Hira tidak tahu. Tapi setelah mendengar cerita bahwa pada pandangan pertama, seolah-olah ia bertekad dalam hatinya, Jika seorang anak 17 tahun itu bisa, maka saya juga bisa! Temannya, Didit Ahadiat, salah satu siswa yang bekerja paruh waktu sebagai penjaga warnet (warnet) adalah orang pertama yang mengajarinya bagaimana membuat e-mail di Hotmail. Temannya sekarang bekerja sebagai insinyur mengembangkan Elite Team International didirikan Hira. Membangkitkan rasa ingin tahu dan antusiasme untuk belajar adalah harga diri yang tinggi. Di kafe, dia tidak malu untuk meminta orang-orang yang berada di sana. Dia selalu memohon, Tolong ajarin saya bagaimana untuk membuat uang di internet?.Mendengar itu, hampir semua teman-teman Anda

tertawa.Mereka menyebutnya mimpi. Tekad dan keinginan yang kuat untuk mengumpulkan uang di intenet tidak selalu didukung. Banyak hal sedih ia melewati. Hampir semua orang di sekelilingnya tidak percaya pada apa yang dia lakukan. Mereka pikir dia adalah

aneh dan gila karena mereka pikir dia hanya membuang-buang uang. Bahkan, teka-teki belum terpecahkan dan ia tidak akan menyerah. Per Desember 2001 Hira memulai perjalanannya menjadi internet marketer (penjual melalui internet).Hobi membaca dan membeli informasi melalui internet juga membuat Hira sukses menjalankan internet marketing. Pada tahun pertama, ia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya, ia menderita kerugian karena Hira belajar tentang dunia internet marketing sama sekali tanpa guru. Setelah pasang dan surut, akhirnya pada tahun kedua, upaya Ahira mulai menunjukkan hasil.Di babak kedua, pendapatan per bulan dari internet dapat disamakan dengan masyarakat berpenghasilan sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.Ini terus meningkat setiap bulan. Dan aku tidak terlihat seperti peningkatan geometris deret hitung, kata Hira, yang merahasiakan berapa banyak uang per bulan. Cara Membuat Uang Menurut Hira, ada banyak cara untuk mendapatkan uang melalui dunia maya. Namun, ia hanya memilih untuk menjalankan dua jenis bisnis di internet, pemasaran afiliasi dan pemasaran jaringan. Sebenarnya, mereka tidak jauh berbeda untuk menjual keduanya, tetapi sistem pembayaran komisi yang berbeda. Melalui pemasaran afiliasi, penjualan langsung Hira tidak pecah, jadi jika Anda ingin mendapatkan uang harus terus menjual. Produk yang ditawarkan apa saja, mulai dari buku, informasi, software, alat pemasaran, atau barang-barang yang dapat dilihat dan dapat dijual. Hira tidak menjual dirinya sendiri, tetapi sebagai reseller atau membantu menjual barang orang lain untuk mendapatkan uang dari komisi. Misalnya, jika ada seorang penulis atau pengembang perangkat lunak, mengatakan A untuk membuat sebuah buku dengan tema internet marketing atau informasi lainnya. Orbit penulis dan membuka buku itu di internet bagi pemasar afiliasi internet. Nah, kekuatan internet marketer di seluruh dunia, termasuk Hira, biasanya ditawarkan dengan mendaftar sebagai agen penjualan.Namun, tidak semua

tawaran langsung diambil, biasanya dipelajari terlebih dahulu isi buku atau software yang ditawarkan dan target pasar. Jika beberapa baik, saya hanya ingin mendaftar sebagai afiliasi-nya, kata Hira. Proses pendaftaran untuk menjadi afiliasi kekuasaan biasanya gratis dan sangat sederhana. Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mendaftar proses. Setelah itu mendapatkan URL khusus untuk menjual. Jika Anda berhasil menjual buku atau software, bisa mendapatkan komisi dalam jumlah bervariasi. Untuk item yang virtual atau dapat didownload sebagai e-book atau software, memperoleh komisi mulai dari 40 sampai 75 persen, atau 38,8-72,75 dolar seolah-olah 97 perusahaan dolar. Untuk pemasaran afiliasi, Hira memiliki buletin disebut The Newsletter Afiliasi Terbaik, dan sekarang dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing di 120 negara. Untuk pemasaran jaringan, Hira memiliki sistem pemasaran yang Team Elite sistem kini telah digunakan di lebih dari 50 negara. Menjanjikan Masa Depan Hira menemukan bahwa sebuah bisnis online yang sangat menjanjikan dan akan menjadi sesuatu yang bahkan lebih menjanjikan daripada bekerja secara offline. Untuk target pasar dunia. Bekerja secara offline hanya bisa bekerja satu atau dua pekerjaan, kecuali karyawan memiliki. Tapi jika Anda dapat melakukannya secara online 10, 30, 40 pekerjaan, dan mereka hanya memerlukan waktu satu set up tetapi dapat menghasilkan terus menerus. Misalnya, Tim Elite, Hira hanya membuat satu kali 30-hari kursus pelatihan, tapi satu dapat digunakan terbatas dan mereka yang hanya menerima pelatihan yang akan merasa seperti pelatihan baru. Dan bahkan online, Hira bisa mengajar sambil tidur-tiduran. Hira memberi contoh bagaimana ia menghasilkan uang dari internet. Untuk menjual produk, katakanlah satu bulan dia butuh waktu. Dia bisa menjual produk dalam satu bulan tapi dia selalu sibuk menjawab e-mail dari klien atau tim elit. Jadi ia mengharapkan untuk menjual produk dalam satu bulan. Kali ini digunakan untuk penelitian, membuat website, strategi pemasaran, dan lain-lain.

Katakanlah kepada produk yang ia didirikan pada Januari, mungkin, misalnya, $ 500 per bulan. Bulan berikutnya ia mendirikan dan menjual produk B, dan ia juga dapat mengatakan $ 500 per bulan juga. Dia mampu komisi dari produk A yang ia didirikan pada bulan sebelumnya dan penambahan produk B. Dan, ia terus mencari produk lain yang bisa dijual. Jadi bisa dibayangkan, dalam setahun ia bisa menjual 10 produk yang berbeda, pada titik tertentu bisa mendapatkan lebih dari 5.000 dolar AS per bulan. Namun, produk A malah menghasilkan $ 3.000 per bulan setelah 10 bulan.Itu sebabnya banyak internet marketer yang berpenghasilan hanya adegan dalam beberapa tahun.Itu karena mereka sudah memiliki sistem pemasaran yang dapat berjalan sendiri dan membuat uang bulan demi bulan. Sekarang Hira bisa pergi ke mana saja dan kapan saja. Meskipun ia tidur, komputer telah menjadi seperti mesin uang. Dan ia percaya, banyak orang Indonesia yang saya bisa atau bahkan lebih. Tips untuk Sukses Menurut Hira, persyaratan jika Anda ingin menjadi internet marketer harus memiliki akses ke internet. Memahami bagaimana untuk mengoperasikan komputer, tetapi tidak perlu menjadi pintar atau seorang ahli komputer.Namun, mutlak mengerti bahasa Inggris karena bisnis yang dijalankan secara global tanpa batas. Mental juga harus siap, jangan berpikir ribuan produktif dolar untuk datang seolah-olah oleh sihir.Jika Anda berpikir demikian, maka akan ada waktu bagi Anda untuk mendapatkan frustrasi dan menyerah yang satu ini, kata Hira. Menurut Hira, ketika merasa frustrasi, itu sebenarnya hanya kekalahan sementara, harus terus melakukan bisnis dengan ketekunan, evaluasi dan belajar dari kesalahan, dan terus melacak hak untuk bisa pensiun kurang dari 5 tahun. Jadi selain mempersiapkan mental, telah berkomitmen untuk bisnis ini tidak perlu untuk melakukan bisnis saat ini penuh, Namun dapat digunakan sebagai bagian-waktu Cukup dilakukan setidaknya satu sampai dua jam per hari.,.Dari Senin sampai Jumat, seperti sebagai lembur, kata Hira.

Ketika ditanya berapa banyak modal yang dibutuhkan, Hira mengatakan, jika Anda ingin menghasilkan ribuan dolar dan pensiun dalam 3 sampai 4 tahun, untuk berinvestasi. Jika Anda ingin menjadi seorang internet marketer, maka harus siap dengan dana investasi sedikitnya 120 juta dolar AS, atau sekitar $ 1 juta per bulan. Cerita sukses pengusaha muda ini mengaku, untuk tahun pertama ia menghabiskan uang pada mobil kijang baru. Dana yang digunakan adalah tabungan dari gaji mengajar bahasa Inggris.Itu karena dia membeli banyak informasi yang tidak terpakai. Hira juga menyayangkan mentalitas ingin membuat uang cepat sehingga mengirim e-mail spam ke banyak orang. Itu sangat mengganggu dan sangat tidak profesional. Dia mendapatkan banyak e-mail dari orang-orang dari Indonesia yang tiba-tiba mengirim e-mail dan meminta untuk bisnis. Di Amerika Serikat orang seperti itu bisa dihukum lima tahun penjara. Tapi bukan hanya karena di Indonesia tidak ada hukum untuk e-mail spam , maka orang atau memanen bebas spam, kata Hira. Hira belum pernah mendengar spammer kaya atau menghasilkan ribuan dollar dari internet. Jadi cara yang baik untuk belajar dan berusaha untuk menjadi seorang internet marketer profesional. Asian Brain Mengingat jumlah percobaan dan kesalahan hidup selama penelitian, Hira juga bermaksud untuk mendirikan sebuah sekolah marketing internet online yang ia beri nama Brain Internet Marketing Center Asian. Tempat pembelajaran informal pada strategi pemasaran berbasis internet situs diharapkan untuk memulai pada tahun 2005. Melalui Pusat Brain Internet Marketing Asia, Hira berharap untuk membantu industri dalam negeri atau industri kecil, profesional, dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk belajar tentang internet marketing dan mengembangkan bisnis mereka melalui internet.

Selain pekerjaan baru diharapkan dampak, juga dapat meningkatkan devisa Indonesia. Hira internet marketing center juga berharap untuk mengubah dunia kesan bahwa masyarakat Indonesia biasanya hanya menipu melalui internet. Hira percaya bahwa pemasaran internet adalah prospek yang cerah di abad 21.Mengingat siapa saja bisa menjadi seorang internet marketer dengan investasi uang tunai relatif lebih murah dibanding bisnis offline.Apalagi, jika didukung oleh komitmen dan kerja keras, itu telah menjadi sukses besar menanti. Tidak mengherankan, Hira mengatakan teman-temannya yang bekerja sebagai pegawai atau pompa bensin PizzaMan berhasil menjadi jutawan internet (dalam dolar AS) pada periode 5-10 tahun. Ada kemungkinan masa depan juga milik desa seperti dirinya untuk internet marketing barunya selama lebih dari dua tahun. Tujuan saya adalah untuk pensiun sebelum usia 30 tahun pensiun di tahun, tidak dalam beberapa dekade.

Anda mungkin juga menyukai