Anda di halaman 1dari 10

BIOGRAFI TIGA TOKOH DUNIA

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Dosen : Saeful Anwar, S.Pd., M.Ag

Disusun oleh :

Kelompok 5

Melati Yulia Ayu Nuriha P17324117036

Megawati P17324117018

Nur Suraiya Hanifah P17324117050

Puspa Pradina Junaedi P17324117048

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG

2019
BIOGRAFI TIGA TOKOH DUNIA

1. VIRGINIA APGAR

Virginia Apgar , dokter Amerika, ahli anestesi, dan peneliti medis yang
terkenal karena mengembangkan Sistem Penilaian Bayi Baru Lahir Apgar
(lebih dikenal sebagai "Skor Apgar"), metode sederhana dan cepat untuk
menilai kesejahteraan bayi dan menentukan apakah ada intervensi medis yang
perlu segera dilakukan. Warna kulit bayi baru lahir, tonus otot, dan pernapasan
yang dinilai satu menit dan lima menit setelah lahir; nilai apgar dengan skor
rendah menunjukkan kemungkinan masalah kesehatan pada bayi. Tes ini telah
menyelamatkan banyak bayi, meletakkan dasar-dasar neonatologi dan
menangkap kondisi yang berpotensi buruk.

Dia adalah salah satu wanita di Columbia University yang menjadi first
female M.D.s (Doctor of Medicine) dan wanita Amerika pertama yang
mengambil spesialis anestesi.

Virginia Apgar lahir pada 7 Juni 1909 di Westfield, New Jersey. Terlahir
dari keluarga musisi amatir, Apgar menikmati bermain biola dan instrumen
lainnya, dan menjadi musisi yang terampil.
Sebagai lulusan Mount Holyoke pada tahun 1929, Apgar adalah salah satu dari
sedikit wanita yang menyelesaikan kelulusannya selama tahun 1930-an dari
Columbia's College of Physicians and Surgeons (1933). Pada 1937 ia berhasil
menyelesaikan residensi dalam operasi di Columbia. Namun, dia ditolak dari
praktik operasi oleh Dr. Allen Whipple, detua departemen bedah di Columbia.

Dia menyelesaikan pelatihan anestesi dan kembali ke Columbia pada tahun


1938 sebagai direktur divisi anestesi yang baru dibentuk. Pada tahun 1938 ia
menerima posisi direktur anestesiologi di Columbia-Presbyterian Medical
Center (kepala departemen wanita pertama). Selain itu, ia menjadi profesor
anestesiologi pertama di Columbia's College of Physicians and Surgeons pada
tahun 1949 (jabatan yang ia pegang hingga 1959), sementara ia juga melakukan
pekerjaan klinis dan penelitian di Sloane Hospital for Women.

Ketertarikannya pada prosedur kebidanan dan khususnya dalam perawatan


bayi yang baru lahir, membawanya untuk mengembangkan sistem sederhana
untuk mengevaluasi kondisi dan kelangsungan hidup bayi yang baru lahir. Pada
tahun 1949, Virginia Apgar muncul dengan Sistem Skor Apgar (disajikan pada
tahun 1952 dan diterbitkan pada tahun 1953), yang mulai popular digunakan
secara umum di seluruh Amerika Serikat dan diadopsi oleh beberapa negara
lain. Sebelum penemuannya, bayi pada saat kelahiran diasumsikan dalam
keadaan sehat kecuali mereka menunjukkan beberapa penderitaan atau
ketidaksempurnaan, sehingga sering terjadi kematian. Karena Apgar menyadari
bahwa "Kelahiran adalah waktu paling berbahaya dalam hidup", ia merancang
sebuah sistem untuk menilai kesehatan bayi dengan cepat dan akurat di menit-
menit penting setelah kelahiran. Sistem Skor Apgar bergantung pada lima
pengamatan sederhana yang akan dilakukan oleh petugas ruang bersalin
(bidan). Ketika memeriksa, Apgar menemukan bahwa siklopropana sebagai
obat bius bagi ibu memiliki efek berbahaya pada bayi dan karenanya,
penggunaannya dalam persalinan dihentikan.
Pada tahun 1959, Apgar memperoleh gelar master dalam kesehatan
masyarakat dari Johns Hopkins University dan juga dia mengepalai divisi
malformasi kongenital di National Foundation-March of Dimes dari tahun
1959-1967. Dia dipromosikan menjadi direktur penelitian dasar di National
Foundation (1967-72), dan dia kemudian menjadi wakil presiden senior untuk
urusan medis (1973-74). Dalam kapasitas itu, dia bekerja keras untuk
meningkatkan kesehatan bayi dan anak-anak. Selama 14 tahun berikutnya,
sampai kematiannya, Apgar berperan sebagai aktivis, penggalangan dana dan
instruktur. Pada 1995 ia diperkenalkan ke Hall of Fame Wanita Nasional.

Apgar menerbitkan enam puluh makalah ilmiah. Bukunya Is My Baby All


Right? (1972), ditulis bersama Joan Beck menjadi pengasuhan anak yang
populer.

Virginia Apgar meninggal sebagai wanita yang belum menikah pada 7


Agustus 1974, berusia 65 tahun, di Columbia-Presbyterian Medical Center.
Virginia Apgar Award diberikan setiap tahun oleh American Academy of
Pediatrics untuk kontribusi luar biasa dalam bidang pediatri perinatal.

Sumber :

https://www.famousscientists.org/virginia-apgar/

https://www.britannica.com/biography/Virginia-Apgar
2. MARTHA TILAAR

Martha Tilaar, beliau lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937,


ia merupakan seorang pengusaha Kosmetik sukses Terkemuka dengan nama
merek dagang Sariayu Martha Tilaar. Ia menikah dengan H.A.R Tilaar dan
memiliki empat anak, Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar,Wulan Tilaar,Kilala
Tilaar. Nenek dari beberapa orang cucu ini adalah sosok wanita yang tidak
pantang menyerah. Ketika orang lain mengatakan tidak mungkin, Ia tetap
mencobanya. Yang penting adalah bukan melihat besarnya hambatan di depan
kita, tapi bagaimana kita memecahkan masalah yang ada. Kebetulan, suaminya
mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah
kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana,
AS.

Begitu lulus dari akademi kecantikan, Martha segera membuka praktek


salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam
brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha
promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-
rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada
mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas
di luar negeri. Sekembalinya ke tanah air, Ia membuka salon kecil sederhana di
garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x 4 meter pada tahun 1970. Tak
lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3
Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek
dagang baru Sariayu Martha Tilaar.

Martha juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia
untuk produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia
tetap terpelihara kecantikan dan keayuannya. Menginjak tahun 1977 Martha
Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe
Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT
Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk
pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik kosmetik pertama di
Jalan Pulo Ayang, kawasan Indsutri Pulogadung, Jakarta timur yang diresmikan
oleh Ny Nelly Adam Malik, saat itu istri Wakil Presiden Adam Malik.

Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus


sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986
Martha Tilaar membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih
di areal sama Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny.
Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar
Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar terus berkembang, dengan
mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia dan keluarganya
menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah
konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group.

Martha Tilaar sangat jeli dalam melihat dan menangkap peluang pasar.
Produk yang diluncurkan diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya suatu
daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk
Sariayu Martha Tilaar.

Sebut saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera
bergaya, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali,
Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari
Irian Jaya/Papua, Rama-Rama Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend
warna Pusako Minang dari Minangkabau. Sariayu berhasil tampil sebagai
trendsetter tata rias wajah wanita Indonesia.

Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal
yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk
kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist
Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal
sampai ke mancanegara. Martha juga selalu berpikir positif dan tidak menyerah
melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-
makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Ia juga suka mengambil Sogok
Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, untuk
dirangkai menjadi kalung dan gelang. Perhiasan tersebut ia jual kepada teman-
temannya di sekolah.

Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion


and Artistry” dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984 ini
menjalani hidup dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah ‘divonis’
mandul oleh ahli obstetri dan ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih
menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah.
Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli pembuat jamu. Selama empat tahun
lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran dan ketelatenan.
Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa menopouse.

Tapi, karena kuasa Tuhan Yang Maha Besar, absennya datang bulannya
kali ini adalah karena ia mulai mengandung. Martha pun melahirkan anak
pertamanya di usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang
lagi keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses.
Sebagai bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan
Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang
kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat
diri. Namun yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang
kecantikan. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar
perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang
dalam soal pendidikan.

Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar’s Innovation


Center (MTIC), Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan
tubuh, spa, dan jamu yang dikenal hingga mancanegara.

Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi 11 anak perusahaan dan


mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan.
Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan kesempatan belajar dan
sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai pekerja di ranah
rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha tak
sungkan mengirim peneliti belajar etnobotany ke Perancis dan medical
antropology di Leiden, Belanda. “Pendekatan sains dibutuhkan untuk
mengembangkan produk lokal,” katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha
Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni kecantikan. “Saya mulai bisnis dari salon,
lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang kecantikan.

Sumber :

https://www.biografiku.com/biografi-martha-tilaar-pengusaha/
3. HENDY SETIONO

Hendy Setiono (Kebab Turki Baba Rafi)

Pada tanggal 30 Mei 1983, lahirlah seorang anak laki-laki dari pasangan
bapak Ir. H. Bambang Sudiono dan ibu Endah Setijowati yang diberi nama
Hendy Setiono. Dia merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Dia
menghabiskan masa kecilnya di Surabaya, kemudian pindah ke Bontang,
Kalimantan Timur. Beliau mengenyam bangku sekolah dasar di SD YPVDP
Bontang, Kalimantan Timur pada 1989-1992 dan lulus di sekolah dasar
Twinbrook Maryland, Amerika Serikat pada 1994. Kembali lagi ke Bontang
untuk melanjutkan SMP dan lulus pada tahun 1997 kemudian pindah ke
Surabaya dan duduk di SMAN 5 Surabaya dan lulus pada tahun 2000. Setelah
itu ia menjadi mahasiswa jurusan teknik informatika di ITS namun, pada
semester 4 ia memutuskan untuk keluar dan mulai menekuni bisnisnya di
bidang kuliner. Ayah Hendy bekerja di perusahaan minyak di Qatar, pada saat
ia mengunjungi ayahnya di Qatar ia melihat banyak penjual kebab dan ia
menuju penjual kebab yang sangat ramai pengunjungnya. Setelah mencoba
memakan kebab tersebut, ia menemukan peluang berbisnis di Indonesia dengan
misi memperkenalkan makanan khas Timur Tengah yang belum populer pada
saat itu.
Pada saat masih kuliah, Hendy Setiono memutuskan untuk menikah muda
dengan seorang wanita bernama Nilam Sari di usia 19 tahun dah dikaruniai
anak pertama setahun kemudian yang diberi nama Rafi. Hingga saat ini Hendy
dikaruniai 2 orang anak bernama Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa.
Pada september 2003, gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden
Semolo, tak jauh dari rumahnya, dengan modal Rp. 4.000.000,- pinjaman dari
adik peremuannya, ia bersama temannya Hasan Baraja memodifikasi rasa dan
ukuran kebab agar lebih cocok dengan orang indonesia, ia juga dibantu oleh
satu orang karyawan, dan dari inspirasi anak pertamanya ia memuat merk
dagang dengan sebutan ‘Kebab Turki Baba Rafi’. Bisnisnya terus berkembang
hingga pada tahun 2008, kedai kebabnya berjumlah 325 yang tersebar di 50
kota dan menaungi 700 karyawan, dan hingga saat ini Kebab Turki Baba Rafi
telah mencaai lebih dari 1000 gerai yang tersebar di Indonesia, Malaysia dan
Filipina.
Kepiawaiannya dalam berbisnis tela diakui banyak kalangan. Pada 2006,
Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang megubah
Indonesia, ‘Asia’s Best Enterpreneur Under 25 Years’ oleh majalah
BusinessWeek, pemenang ‘Manusia Berprestasi 2007’ oleh Yayasan Cira
Profesi Indonesia, dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang didapatkan atas
bisnis yang ia tekuni.

Sumber:

https://www.babarafi.com/history/

https://m.merdeka.com/hendy-setiono/profil/

Anda mungkin juga menyukai