Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN GANGGUAN PENYESUAIAN ( ADJUSTMENT DISORDER ) Gangguan penyesuaian adalah gangguan psikologis yang paling ringan dan merupakan suatu reaksi maladaptive (tidak bereaksi terhadap lingkungan) suatu stressor yang dikenali dan berkembang beberapa bulan sejak munculnya stressor. Reaksi maladaptive terlihat dari adanya hendaya yang bermakna (signifikan) dalam fungsi sosial, pekerjaan, akademis, atau adanya kondisi distress emosional yang melebihi batas normal. Reaksi maladaptive dalam bentuk gangguan penyesuaian ini, mungkin teratasi bila stressor dipindahkan atau individu belajar mengatasi stressor. Bila reaksi maladaptive ini berlangsung lebih dari enam bulan setelah stressor (konsekuensinya) dialihkan, diagnosis gangguan penyesuaian perlu diubah. Menggolongkan gangguan penyesuaian sebagai sebuah gangguan mental memunculkan beberapa kesulitan karena tidak mudah mendefinisikan apa yang normal dan tidak normal dalam konsep gangguan penyesuaian. Bila sesuatu yang buruk terjadi pada hidup kita, maka wajar bila kita merasa sedih. Bila ada krisis dalam pekerjaan, saat dituduh melakukan kejahatan, mengalami kebanjiran, bisa dimengerti bila kita mengalami kecemasan atau depresi. Sebaliknya justru apabila kita tidak bereaksi maladaptif, paling tidak secara temporar, karena terjadinya peristiwaperistiwa tersebut, dapat menunjukkan ada yang tidak wajar pada diri kita. Namun, bila reaksi emosional kita berlebihan, atau kemampuan kita untuk berfungsi mengalami penurunan atau hendaya, maka kondisi ini bisa didiagnosis sebagai gangguan penyesuaian. B. ETIOLOGI Gangguan penyesuaian ini selalu didahului oleh satu atau lebih stressor. Kadar kekuatan dari sressor tersebut tidak selalu sama dengan kadar kekuatan yang dihasilkan. Kadar stressor tersebut dapat di pengaruhi oleh berbagai factor seperti derjat stressor, kuantitas, durasi, lingkungan maupun konteks pribadi yang menerima stressor tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi gangguan penyesuaian kepada seseorang: Peran stress Seseorang harus mengalami kejadia yang penuh tekanan untuk dianggap mengalami gangguan penyesuaian. Stressor yang menyebabkan gangguan penyesuaian bisa jadi berbeda jenis dan bobot. Menurut Paykel kejadian hidup dapat di klasifikasikan menjadi desirable/undesirable (seperti

kemajuan karir/penyakit), penerimaan/kehilangan (seperti pernikahan/kematian seseorang yang dicintai). Stressor bisa tungggal maupun banyak, seperti ditinggal orang yang dicintai, kalau banyak seperti ditinnggal orang yang dicintai, mengidap suatu penyakit, dan PHK. Selain itu stressor juga dapat berupa sesuaru yang berulang , misalnya kesulitan bisnis dimasa sulit, serta dapat ssesuatu yang terus-menerus seperti kemiskinan dan penyakit kronis. Vulnerabilitas individu Vulnebilitas yang berbeda terjadi pada masing-masing individu, hal ini tergantung dari karakteristik kepribadian dan latar belakang masingmasing individu.

Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi vulnebillitas seseorang terhadap stress: Variabilitas individu: usi, jenis kelamin, tingkat kesehatan atau kormobiditas kejiwaan. Faktor hubungan, seperti tingkat instruksi; etik, politk, kepercayaan. Lingkungan keluarga: keberadaan dukungan, kekuatan hubungn, dan status ekonomi. Kejadian dimasa kecil: seseorang ibu yang mengontrol anaknya atau seorang ayah yang suka meng-abuse anaknya. Level pendidikan; level pendidikan yang tinggi dapat melindungi diri dari distress psikologis. Status pernikahan; pernikahan dianggap sebagai factor yang dapat melindungi diri dari gangguan penyesuaian. Hubungan antara kelainan kepribadian dan gangguan penyesuaian masih tidak jelas.

C. MANIFESTASI KLINIS Gangguan penyesuaian didiagnosis saat seseorang memiliki gejala kejiwaan saat menyesuaikan diri terhadap keadaan baru. Berikut ini adalah gabungan dari beberapa gejala gangguan penyesuaian: Gejala psikologis, meliputi depresi, cemas, khawatir, kurang konsentrasi, dan mudah tersinggung Gejala fisik, seperti berdebar-debar, nafas cepat, diare, dan tremor Gejala perilaku, meliputi agresif, ingin menyakiti diri sendiri, alcohol abuse, penggunaan obat-obatan yang tidak tepat, kesulitan social dan maslah pekerjan. Gejala-gejala tersebut muncul bertahap setelah adanya kejadian yang penuh tekanan, dan biasanya berlangsung dalam waktu sebulan (ICD-10) atau 3 bulan (DSM IV). Gangguan ini jarang terjadi lebih dari 6 bulan. Contoh kejadian yang penuh tekanan antara lain putusnya hubungan, pemutusan hubungan kerja, perselihan dalam pekerjaan, kehilangan, sakit dan perubahan besar.

KRITERIA DIAGNOSIS GANGGUAN PENYESUAIAN DSM-IV-TR A. Perkembangan gejala emosi maupun perilaku yang muncul sebagai respon terhdap stressor yang dapat diidentifikasikan , terjadi dalam atau tidak lebih dari 3 bulan setelah onset dari stressor tersebut. B. Gejala atau perilaku tersebut secara klinis bermakna sebagaimana berikut ini: Penderitaan yang nyata melebili apa yang diperkirakan, saat mendapatkan paparan stressor. Gangguan yang bermakna pada fungsi social atau pekerjaan, tersebut dalam bidang akademik C. Gangguan yang berhubungan dengan stress tidak memenuhi kriteria untuk kelainan Axis I secara spesifik dan bukan merupakan eksaserbasi dari kelainan Axis I atau II yang ada sebelumnya. D. Gejalanya yang muncul tidak mencerminkan kehilangan (Bereavement) E. Jika stressor (atau sequence-nya) telah berhenti, gejala tidak muncul lagi untuk tambahan waktu 6 bulan.

ICD 10 Gangguan penyesuaian dikode ke dalam F43.2 , golongan Reaction to serve stress and adjustment disorders (F43). Menurut ICD 10, terdapat bermacam-macam manifestasi klinis dari gangguan penyesuaian, termasuk mood depresi, cemas, khawatir (atau gabungan antara ketiganya), perasaan ttidak mampu untuk mengatasi perasaan, merencanakn masa depan, dan beberapa tingkatan atas ketidakmampuan

dalam penampilan sehari-hari. Mungkin saja akan terjadi gangguan perilaku (seperti agresivitas dan disosial), terutama orang dewasa. Tidak ada gejala yang predominan untuk masuk ke dalam diagnosis spesifik lainnya. Pada anak-anak biasanya terdapat fenomena regresif, seperti mengompol, berbicaraseeperti bayi, atau menghisap jempol. Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan sejak terjadinya kejadian yang penuh tekanan atau mengubah kehidupan, dan biasanya durasi dari gejala tersebut tidak melebihi 6 bulan, kecuali masuk ke dalam kasus depresi berkepanjangan (F 43.21). Jika gejala yang muncul ebrlnagsung lama, maka diagnosis sebaiknya di ubah sesuai dengan gambaran klinis yang muncul. Jika penyebabnya adalah kehilangan, maka harus dipertimbangkan juga reaksi normal dari kehilangan (bereavement), yang sesuai dengan budaya seseorang yang biasanya tidak lebih dari 6 bulan. Untuk diagnosis tersebut biasanya di kode dengan Z 63,4 (menghilang atau meninggalnya anggota keluarga). Reaksi kehilangan dalam berbagai waktu, yang tidak normal karena bentuk atau isinya di kode sebagai F43.22 F43.23 F43.24 atau F43.25, dan yang mana masih muncul dan bertahan selama 6 bulan dapat di kode sebagai F43.21 (reaksi depresi berkepanjangan). Pedoman diagnosis a. Diagnosis tergantuang pada evaluasi terhadap hubungan antara: Bentuk, isi, dan beratnya gejala Riwayat dan corak kepribadian sebelumnya, dan Kejadian, situasi yang penuh tekanan, atau krisis kehidupan b. Keberadaan ketiga faktor ini harus jelas dan mempunyai bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi bila tidak mengalami hal tersebut. c. Jika stressornya dianggap minimal, atau jika merupakan sebuah hubungan sementara (kurang dari 3 bulan), kelainan tersebut harus diklasifikasikan di tempt lain, sesuai dengan gejala yang muncul. Jika kriteria untuk gangguan penyesuaian sudah tepat, bentuk klinis atau fitur-fitur yang dominan dapat dispesifikasikan kedalam 5 karakter: F43.20 Brief depressive reaction Suatu keadaan depresi yang ringan dan sementara dengan durasi tidak melebihi 1 bulan F43.21 Prolonged depressive reaction Suatu keadaan depresi ringan yang terjadi sebagai respon dari pajanan situasi penuh tekanan yang berkepanjangan, namun durasi tidak melebihi 2 tahun.

F43.22 Mixed anxiety and depressive reaction Baik gejala depresi maupun cemas cukup banya, namun pada level yang tidak lebih tinggi dari mixed anxiety and depressive disorder (F41,2) atau gangguan cemas campuran lainnya (F41,3). F43.23 With predominant disturbance of order emotions Gejalanya biasanya berupa emosi yang parah, seperti cemas, khawatir, tegang dan marah. Kategori ini juga dapat digunakan pada anak-anak yang memiliki perilaku regresif, seperti mengompol atau menhisap ibu jari. F43.24 With predominant disturbance of conduct Gangguan paling utama adalah yang meliputi perilaku, seperti reaksi kehilangan orang dewasa yang mengakibatkan terjadinya perilaku agresif atau disosial. F43.25 With mixed disturbance of emotions and conduct Baik gejala emosional maupun gangguan perilaku keduanya muncul dalam bentuk yang prominent F43.28 With other specified predominant symptoms

PPDGJ-III a. Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara ; Bentuk, isi dan beratnya gejala Riwayat sebelumnya atau corak kepribadian Kejadian, situasi yang penuh stress atau krisis kehidupan b. Ada nya ketiga faktor diatas harus jelas dan mepunyai bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi bila tidak mengalami hal tersebut. c. Manifestasi gangguan bervariasi dan mencakup efek depresi, anxietas , campra depresi dan anxietas, ganguan tingkah laku disertai dengan adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari d. Biasanya mulai terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang penuh stress, dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan kecuali dalam reaksi depresi berkepanjangan.

D. PROGNOSIS Gangguan penyesuaian membaik setelah beberapa bulan, jarang yang menjadi berkepanjangan. Belum ada penelitian menginvestigasi efektivitas dari pengobatan. Gangguan penyesuaian tidak separah di bandingkan kondisis kejiwaan lainnnya dalam hal durasi sakit yang lebih pendek , lebih mudah kembali untuk ke efektifan kerja dan sedikit yang harus masuk ke rumah sakit, atau jika masuk ke rumah sakit membutuhkan waktu yang lebih pendek dalam perawatan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di US, 5 tahun setelah didiagnosis gangguan penyesuaian, 79 % pasien dewasa kembali baik,meskipun 8% dari mereka mengalami gejala yang relaps. 21 % dari yang tidak membaik, kebanyakan dari mereka mengalami depresi atau masalah alcohol dan kurang dari 18% mengalami gangguan penyesuaian jangka panjang.

Gangguan penyesuaian dapat sembuh tanpa intervensi medis. Penanganannya biasanya suportif, membantu pasien untuk mengekpresikan perasaannya dan penyelesaian masalah mereka. Ada kalanya , pengobatan antidepressant atau anticemas bisa digunakan.

DAFTAR PUSTAKA World Heatlh Organization.The ICD -10 Classification of Mental and Behavior Disorder:Clinical Description and Diagnostic Guidelines.Geneva:World Health Organization:1992 Carta M. G et al. Adjustment Disorder:Epidemiology, Diagnosis and Treatment.Clinical Practice and Epidemiology in Mental Health 2009, 5:215. Wilson, S.Synopsis of Causation: Adjustment Disorder. The Ministry of Defence:2008

Anda mungkin juga menyukai