Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas Rahmat-Nya makalah tentang Perkembangan Pena Dalam Komunikasi Visual dapat dilaksanakan dengan baik dan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Dan juga saya sangat mengucapkan terima kasih terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa Rahmat-Nya sehingga dapat membagi informasi tentang perencanaan bisnis desain kewirausahaan.

DAFTAR ISI Kata Pengantar .1 Daftar Isi ..2 BAB I. Pendahuluan.3 1.1. Latar Belakang3 1.2.Rumusan masalah.3 1.3. Tujuan..3 BAB II. Pembahasan.....4 2.1. Sejarah kamera....4 2.2. Pembahasan.....5 BAB III. Penutup..6 3.1. Kesimpulan......6 3.2. Saran........6 Daftar Pustaka...7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pena Bolpoin atau pena adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujung bolpen berupa bola kecil dari kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya 0,7 hingga 1,2 mm. Besar diameter bola berpengaruh pada ketebalan tulisan di atas kertas. Tinta kering dalam seketika setelah bersentuhan dengan kertas. Bolpoin berbeda dengan pulpen, bolpoin berharga murah dan bebas pemeliharaan. Awalnya, alat tulis yang menggunakan tinta adalah pena dan tinta yang digunakan terpisah. Pena yang digunakan pada awalnya dibuat dari bulu angsa seperti yang lazim digunakan di Eropa pada abad pertengahan, batang alang-alang air yang digunakan di Timur Tengah atau bahkan kuas yang digunakan di Cina dan Jepang. Kelemahannya adalah penggunaannya sering merepotkan para pemakainya karena tintanya berceceran atau bahkan tumpah di atas kertas. 1.2 Rumusan Masalah : Apa itu pena ? Kapan pena di temukan pertama kali ? Sejak kapan dan bagaimana penggunaan pena pada kehidupan manusia ?

3.1 Tujuan : Mengetahui definisi pena

Mengetahui kapan pena di temukan pertama kali Penggunaan pena pada kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pena

Pada tahun 1696 serorang kebangsaan Jerman, Daniel Schwenter membuat pena dengan ujung bulu dan Pada 25 Mei 1827, penemu berkebangsaan Rumania, Petrache Poenaru menerima paten di Perancis untuk ciptaannya berupa pulpen pertama dengan kartrij yang bisa diganti. Desain pulpen memungkinkan orang menulis dengan lancar tanpa tinta tumpah atau kertas robek. Sejak 1850-an, berbagai paten yang berkaitan dengan pulpen diajukan, dan produksi pulpen terus meningkat. Walaupun demikian, pulpen baru menjadi alat tulis yang populer setelah ditemukannya mata pena dari emas berujung iridium, karet keras, dan tinta yang mengalir lancar. Pada 1880 s/d 1920-an pulpen merk Waterman, produksi Amerika Serikat merajai pangsa pasar pulpen dan Wirt asal Bloomsburg, Pennsylvania urutan kedua. Pada waktu itu, sebagian besar pulpen diisi dengan membuka bagian pemegang tinta, dan meneteskan tinta ke dalam kamar tinta dengan memakai penetes mata (pipet). Cara pengisian tinta seperti ini sulit dan tidak rapi. Selain itu, tinta bocor ke bagian tutup atau di bagian sambungan dengan kamar tinta. Setelah bahan yang sesuai untuk membuat pulpen sudah ditemukan, masalah yang tersisa adalah sistem pengisian tinta yang sederhana, mudah, dan antibocor. Pulpen yang dapat diisi tanpa harus membuka kamar tinta ditemukan sekitar awal abad ke-20, antara lain berkat penemuan A. A. Waterman, Walter A. Sheaffer, dan Parker.

Di Eropa, pemasok asal Jerman yang dikenal dengan nama Pelikan, memperkenalkan pulpen pertama mereka pada tahun 1929. Pelikan sebelumnya membeli paten untuk pulpen dengan tinta padat dari pabrik Slavoljub Penkala di Kroasia (dipatenkan tahun 1907 dan mulai diproduksi massal sejak 1911), dan paten pengisi tinta model piston dari Theodor Kovacs asal Hongaria. Pulpen mulai diproduksi dalam aneka warna dan model setelah seluloida secara bertahap menggantikan karet sebagai bahan pemegang pulpen. Duofold dan Vacumatic dari Parker, serta Pelikan 100 adalah model-model pulpen yang populer pada masa-masa antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Pada 1960-an, teknologi bolpen semakin maju dan mulai menggantikan pulpen untuk penggunaan sehari-hari. Kini, produsen pulpen yang masih bertahan, terutamaMontblanc dan Pelikan lebih mempromosikan pulpen sebagai benda koleksi dan simbol status daripada alat tulis sehari-hari. 2.2 Pembahasan Pena atau pulpen atau ballpoint berawal vulve ( Bahasa belanda ) yg artinya alat tulis. berupa mata pena berujung tajam yang dilengkapi pegangan berisi kantong tinta yang bisa diisi kembali. Tinta berbasis air diisi melalui mata pena dengan mekanisme penyedot yang memasukkan tinta dari botol tinta ke dalam kamar tinta. Pen atau pena adalah alat tulis yang menggunakan tinta. Ada berbagai warna tinta pen, yang paling umum adalah biru, hitam, dan merah. Ada berbagai macam pen, di antaranya pulpen, pena bulu, dan spidol.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pena merupakan alat yang berfungsi menulis dan menggambar Sejak dahulu kala pena dibuat dari besi yang diperkeras, dimana ujungnya dibuat lebar untuk memudahkan menulis; disamping itu sudah ada pula pena-pena bulu ayam, dsbnya begitu juga pensil-pensil dari bulu unta dipakai untuk menulis atas kain lena (linen). Ujung-ujung pena adakalanya dikenakan intan, seperti pena-pena, emas dizaman kita.

3.2 Saran Pena sering kita di jumpai di kehidupan kini bahkan lebih gampang untuk kita mendapatkannya, namun jangan menngunakan pena untuk hal-hal yang bersifat negative serta disarankan untuk kita para pengguna kamera agar lebih bisa memanfaatkan pena sebaik mungkin untuk hal-hal yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pena http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Pena

Anda mungkin juga menyukai