Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instuktur Saka, Pimpinan Saka,
Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).
Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas untuk
membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.
Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:
Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan oleh Ketua Kwartir Cabang yang bersangkutan, dengan
mengucapkan Trisatya dan menandatangani Ikrar.
o IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta
rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina
Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota
Majelis Pembimbing …………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan kwartir
…………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ….…tahun ……… menyatakan
bahwa kami :
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih
Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an
Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk
mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……...……………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/ Instruktur Saka /
Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis Pembimbing ………………..*)
( ………………………………… )
3) Pembinaan keterampilan dilakukan dengan latihan alat driya, kecerdasan, dan kejuruan melalui
syaratsyarat kecakapan dan kegiatan Satuan Karya.
4) Pembinaan kesehatan dilakukan dengan kegiatan kebersihan dan keteriban, latihan dan penyuluhan
kesehatan, serta keindahan dan kelestarianlingkungan hidup.
Pasal 13
Pembinaan Kwartir dan Satuan
1) Kwartir Nasional membina dan membantu Kwartir Daerah, sehingga kemampuan setiap daerah
dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan di wilayah kerjanya terus meningkat, termasuk
pembinaan Gugusdepan dan Satuan karya.
2) Setiap Kwartir Daerah membina dan membantu Kwartir Cabang, sehingga kemampuan setiap
cabang dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan di wilayah kerjanya terus meningkat,
termasuk pembinaan Gugusdepan dan Satuan Karya.
3) Setiap Kwartir Cabang membina dan membantu Kwartir Ranting, sehingga kemampuan setiap
ranting dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan di wilayah kerjanya terus meningkat,
termasuk pembinaan Gugusdepan dan Satuan karya.
4) Setiap Kwartir Ranting membina dan membantu Gugusdepan dalam wilayah kerjanya dan wajib
berusaha supaya jumlah dan mutu Gugusdepan dan Satuan karya di wilayah kerjanya terus
meningkat.
5) Setiap Koordinator Desa/Kelurahan membantu Kwartir Ranting yang bersangkutan dengan
mengkoordinasikan Gugusdepan di wilayah desa/kelurahannya.
6) Pembina Gugusdepan berusaha supaya jumlah dan mutu para pembina dan peserta didik di
Gugusdepannya terus meningkat.
7) Kwartir Nasional membina dan membantu secara langsung Gugusdepan yang berpangkalan di
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.