Anda di halaman 1dari 27

ORGANISASI DAN

ADMINISTRASI GUGUS DEPAN


I.PENDAHULUAN
• Gugusdepan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka
yang merupakan wadah berhimpun anggota Gerakan Pramuka.
• Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, dan
merupakan Gudep yang berdiri sendiri. Gudep mempunyai satuansatuan
berdasarkan kelompok usia yaitu Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang,
Ambalan Penegak dan Rancana Pandega.
• Gudep merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka, tempat
diselenggarakannya proses pendidikan agar peserta didik menjadi warga
Negara yang berkualitas, berkepribadian, berkepemimpinan, berdisiplin dalam
berpikir, bersikap, dan bertingkah laku, sehat dan kuat mental, moral, dan
fisiknya, berjiwa patriot yang dijiwai nilai-nilai kejuangan bangsa,
berkemampuan untuk bekerja dengan semangat kebersamaan, kepedulian,
bertanggungjawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat dipercaya, berani dan
mampu menghadapi tugas-tugas, dan mempunyai kesetiaan (komitmen).
II.MATERI POKOK
• Gugus depan Lengkap terdiri atas:
• Satu Perindukan Pramuka Siaga, berusia 7 - 10 tahun
• Satu Pasukan Pramuka Penggalang, berusia 11 - 15 tahun
• Satu Ambalan Pramuka Penegak, berusia 16 - 20 tahun
• Satu Racana Pramuka Pandega, berusia 21 - 25 tahun
• Gugus depan Luar Biasa.
Gugus depan Luar Biasa ialah Gugus depan yang anggotanya terdiri atas
anak-anak penyandang cacat jasmani maupun mental, terdiri dari
penyandang :
• Tuna Netra (golongan A)
• Tuna Rungu Wicara (golongan B)
• Tuna Grahita (golongan C)
• Tuna Daksa (golongan D)
• Tuna Laras (golongan E)
• Pimpinan Gugus depan dan Pembina Satuan
Gugus depan (Gudep)
• Gudep dikelola secara kolektif oleh para Pembina gudep yang
dipimpin Ketua gudep.
• Ketua gudep dipilih oleh musyawarah gudep untuk satu kali masa
jabatan. Masa bakti Ketua Gudep maksimal dua periode secara
berturut-turut.
• Ketua Gudep mengkoordinasikan Pembina Satuan Pramuka di
Gudepnya.
• Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina Satuan
• Ketua Gudep ex-officio anggota Mabigus.
• Tugas tanggung jawab Pembina Gudep
• Memimpin gudepnya selama masa bakti Gudep (3 tahun)
• Melaksanakan ketetapan Kwarcab dan Kwarran
• Meningkatkan jumlah dan mutu anggota Gerakan Pramuka
• Membina dan mengembangkan organisasi, perlengkapan dan keuangan Gudep
• Menyelenggarakan Pendidikan Pendidikan Kepramukaan di dalam Gudepnya.
• Memimpin pembina satuan, dan bekerjasama dengan majelis pembimbing
Gudep dan Orang tua peserta didik.
• Mengadakan kerja sama dengan tokoh - tokoh masyarakat.
• Menyampaikan laporan tahunan kepada Korsa dan Kwarran dengan tembusan
ke kwarcab.
• Menyampaikan pertanggungjawaban Gudep kepada Musyawarah Gudep.
• Dalam melaksanakan tugasnya Pembina gudep bertanggungjawab kepada
musyawarah Gudep (MUGUS).
• Tugas Pembina Satuan
• Membina para Pramuka dalam satuannya.
• Membantu Pembina Gudep dalam rangka kerja sama dan
hubungan timbal balik antara Gerakan Pramuka dengan
Orang tua pramuka.
• Memberi laporan kepada Pembina Gudep tentang
perkembangan satuannya.
• Berusaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan
serta pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan
tugasnya.
• Bertanggungjawab kepada Pembina Gudep.
• Musyawarah Gugusdepan (MUGUS)
• Di dalam setiap Gudep, kekuasaan tertinggi terletak pada Musyawarah Gudep
(MUGUS).
• Pembina Gudep menyelenggarakan MUGUS sekali dalam 3 tahun dan menjabat
sebagai pemimpin Mugus.
• Peserta Mugus terdiri dari pada Pembina Pramuka, para Pembantu Pembina,
perwakilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
• Acara pokok Mugus adalah :
• pertanggungjawaban pembina Gudep selama masa baktinya termasuk pertanggungjawaban
keuangan.
• rencana kerja Gudep untuk masa bakti berikutnya.
• pemilihan pembina Gudep baru.
• Pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh
Pembina Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, dan
sebelum diajukan ke Mugus diteliti dan disyahkan oleh suatu panitia verifikasi
yang dibentuk oleh Mugus yang lalu.
• Dewan Kehormatan Gudep
• Dewan Kehormatan dibentuk untuk :
• Menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan Pramuka di tingkat
gudep, yang melanggar kode kehormatan atau merugikan nama baik
Gerakan Pramuka.
• Menilai sikap, perilaku, dan jasa seseorang untuk mendapatkan
tanda penghargaan.
• Dewan Kehormatan Gudep terdiri atas :
• Mabigus
• Pembina Gudep
• Para Pembina Satuan
• Dewan Ambalan/Racana (apabila diperlukan)
• Administrasi Gudep
• Buku -buku Administrasi
• Buku Induk
• Buku Keuangan
• Buku Acara Kegiatan
• Buku Inventaris
• Buku Agenda dan Ekspedisi
• Buku Harian
• Buku/Kartu Data Pribadi
• Buku Risalah Rapat
• Ketentuan tiap Satuan dalam Gudep.
a.Satuan Perindukan Pramuka Siaga
1) Peserta didik.
• Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18-24 Pramuka Siaga
yang dibagi menjadi 3-4 kelompok kecil disebut Barung. Jumlah
anggota Barung yang terbaik terdiri atas 6 Pramuka Siaga.
• Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka Siaga dengan
bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
• Setiap Barung menggunakan nama warna yang dipilih sendiri,
seperti: Barung Merah, Barung Biru, Barung Kuning, Barung Hijau,
dan lainnya.
• Barung tidak menggunakan bendera barung
2) Pembina
• Perindukan Siaga dibina oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh
Pembantu Pembina Siaga.
• Perindukan Siaga putera dapat dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina putera maupun puteri sedangkan
Perindukan Siaga puteri hanya dapat dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
• Barung secara bergilir dipimpin oleh Pemimpin dan Wakil
Pemimpin Barung yang dipilih oleh dan dari para anggota
barung. Setiap kegiatan barung, didampingi oleh Pembina dan
Pembantu Pembina Siaga.
• Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk
melaksanakan tugas di tingkat perindukan, disebut Pemimpin
Barung Utama, dipanggil Sulung. Pemimpin Barung Utama tetap
memimpin barungnya.

• Untuk melatih kepimpinan para Pramuka Siaga, dibentuk Dewan


Perindukan Siaga, disingkat Dewan Siaga yang beranggotakan
seluruh anggota Perindukan. Ketua Dewan Siaga adalah Pemimpin
Barung Utama. Dewan Siaga mengadakan pertemuan tiga bulan
sekali atau sesuai kebutuhan aktivitas. Acara pertemuan Dewan
Siaga adalah membahas hal-hal tertentu seperti memilih kegiatan
yang diusulkan Pembina, mengurus dan mengatur kegiatankegiatan
Perindukan Siaga, serta menjalankan putusan- putusan yang diambil
oleh Dewan Siaga termasuk pemberian penghargaan.
b. Satuan Pasukan Pramuka Penggalang
1) Peserta didik
• Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 Pramuka Penggalang yang
dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut Regu. Jumlah anggota regu yang
terbaik adalah 6-8 Pramuka Penggalang.
• Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri. Bila
diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina dan Pembantu Pembina
Pramuka Penggalang.
• Setiap regu menggunakan nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu
putera menggunakan nama hewan/binatang, sedangkan regu puteri
menggunakan nama bunga atau tumbuh-tumbuhan. Nama tersebut
merupakan identitas regu dan mengandung kiasan dasar yang dapat
memberikan motivasi kehidupan regu.
• Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar sesuai dengan nama regu
yang menjadi identitas regu.
2)Pembina
• Pasukan dibina oleh Pembina Penggalang
dibantu Pembantu Pembina.

• Pasukan Penggalang Putera dibina oleh Pembina


dan Pembantu Pembina Putera, sedangkan
Pasukan Penggalang Puteri dibina oleh Pembina
dan Pembantu Pembina Puteri.
3)Pembinaan Kepemimpinan
• Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu dan
Wakil Pemimpin Regu yang dipilih oleh dari para anggota regu dalam
musyawarah Dewan Regu.
• Para Pemimpin Regu memilih salah satu pemimpin regu untuk
melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut Pemimpin Regu
Utama dipanggil Pratama.
• Untuk melatih kepemimpinan para Pramuka Penggalang, dibentuk
Dewan Pasukan Penggalang disingkat Dewan Penggalang, yang terdiri
atas Pemimpin Regu Utama, para Pemimpin Regu, Wakil Pemimpin
Regu, Pembina Penggalang dan para Pembantu Pembina. Ketua
Dewan Penggalang adalah Pratama, sedangkan jabatan Penulis dan
Bendahara Dewan Penggalang dipegang secara begilir oleh para
anggota Dewan Penggalang.
• Kegiatan Dewan Penggalang sebagai berikut
• Dewan Penggalang mengadakan rapat sebulan sekali.
• Dewan Penggalang bertugas mengurus dan mengatur kegiatan
Pasukan Penggalang, mengevaluasi program kegiatan, merekrut
anggota regu baru, menyelenggarakan pemilihan Pemimpin dan
Wakil pemimpin regu, menyiapkan materi yang akan dibahas dalam
Dewan Majelis Penggalang.
• Dalam rapat Dewan Penggalang, Pembina dan Pembantu Pembina
bertindak sebagai .penasehat pengarah, pembimbing, serta
mempunyai hak mengambil keputusan terakhir, dalam hal-hal yang
dinilai membahayakan peserta didik.
• Untuk melatih kepemimpinan dan rasa tanggung jawab Pramuka Penggalang,
dibentuk Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang yang terdiri atas Pemimpin Regu
Utama, para Pemimpin Regu, Pembina dan Para Pembantu Pembina. Ketua dan Wakil
Ketua Dewan Kehormatan Penggalang adalah Pembina Penggalang dan Pembantunya,
sedangkan Sekretaris Dewan Kehormatan adalah salah seorang Pemimpin Regu.
• Dewan Kehormatan Penggalang bersidang dalam hal terjadi peristiwa yang
menyangkut tugas Dewan Kehormatan Penggalang. Hasil Putusan Sidang dilaporkan
kepada Pembina Gugusdepan. Dewan Kehormatan Penggalang berkewajiban untuk
menentukan :
• Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dll kepada Pramuka Penggalang yang
berjasa atau berprestasi.
• Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Regu serta Pratama.
• Tindakan terhadap pelanggaraan Kode Kehormatan
• Rehabilitasi anggota Pasukan Penggalang.
• Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan
untuk membela diri dalam Rapat Dewan Kehormatan.
• Untuk mendidik kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua anggota
Pasukan Penggalang, dibentuk Majelis Penggalang yang anggotanya terdiri
atas seluruh anggota pasukan. Keikutsertaan mereka sebagai individu, bukan
atas nama regu. Ketua Majelis Penggalang adalah Pramuka Penggalang yang
dipilih langsung oleh seluruh anggota, dipandu Pratama di awal pertemuan.
Setelah Ketua Majelis terpilih, Ketua Majelis memilih Sekretarisnya. Majelis
Penggalang mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali atau
setiap kali diperlukan, dengan tugas:
• Menyusun aturan-aturan yang mengikat bagi seluruh anggota
• Menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina Pasukan dan
diteruskan kepada Pembina Gudep yang selanjutnya dinyatakan dalam rencana gudep
• Membahas dan memberikan persetujuan kegiatan bersama kalender kegiatan yang
diajukan Dewan Penggalang
• Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak bicara tetapi tidak
mempunyai hak suara.
c.Satuan Ambalan Penegak
1) Peserta Didik
• Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga. Jumlah anggota Sangga yang
terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
• Pembentukan sangga dilakukan oleh Pramuka Penegak sendiri.
• Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak,
Penegas dan Pelaksana sesuai aspirasi. Nama tersebut merupakan identitas
Sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi
kehidupan Sangga.
• Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, Ambalan Penegak dapat
membentuk Sangga Kerja yang anggotanya terdiri dari anggota sangga yang
telah ada. Sangga kerja bersifat sementara sesuai dengan tugas yang harus
dikerjakan
2)Pembina Ambalan Penegak
• Ambalan Penegak dibina oleh seorang Pembina Penegak dibantu oleh
Pembantu Pembina Penegak.
• Satuan Puteri dibina oleh Pembina Puteri dan satuan putera dibina oleh
Pembina Putera.
• Pembina Ambalan wajib:
• Mempersiapkan dan memberi kesempatan Penegak untuk membantu Pembina di
Satuan Siaga dan Penggalang;
• Menyerahkan penyelenggaraan suatu kegiatan secara tut wuri handayani tanpa
melepaskan pengawasan yang sewajarnya;
• Menganjurkan Penegak menjadi anggota salah satu Satuan Karya sesuai minatnya,
atau Sangga Kerja tanpa melepaskan diri dari satuannya;
• Mengusahakan kegiatan bakti masyarakat;
• Mendorong dan membimbing agar Penegak berusaha meningkatkan diri
• Mengikutsertakan Penegak dalam Dewan Satuan di Gudep dan Dewan Kerja di
tingkat Kwartirnya.
3) Pembinaan Kepemimpinan
• Sangga dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin
• Sangga yang dipilih oleh dan dari para anggota Sangga.
• Diantara Pemimpin Sangga dipilih salah seorang untuk
melaksanakan tugas di tingkat Ambalan yang disebut Pradana .
• Untuk mengembangkan kepemimpinan di Ambalan dibentuk Dewan
Ambalan Penegak disingkat Dewan Penegak, dengan susunan
sebagai berikut :
• Seorang Ketua yang disebut Pradana
• Seorang Pemangku Adat
• Seorang Kerani
• Seorang Bendahara
• Beberapa orang Anggota
• Dewan Ambalan dipilih dari pemimpin-pemimpin dan wakil pemimpin
Sangga, bersidang sekurang-kurangnya tiga bulan sekali untuk
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan,
merekrut anggota baru, membantu Sangga dalam mengintegrasikan
anggota baru, dan menyiapkan materi yang akan dibahas dalam
Majelis Penegak.
• Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para
Pramuka Penegak dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri
atas Anggota Dewan Penegak dan Pembina. Dewan Kehormatan
Penegak bersidang untuk membahas :
• Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
• Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran terhadap kode
kehormatan.
• Pembina dan Pembantunya bertindak sebagai pengarah dan
penasehat.
• Majelis Penegak mengadakan pertemuan sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali atau setiap kali diperlukan, dengan
tugas:
• menyusun aturan-aturan yang mengikat bagi seluruh anggota
• menetapkan sasaran tahunan untuk diajukan kepada Pembina
Pasukan dan diteruskan kepada Pembina Gudep yang
selanjutnya dinyatakan dalam rencana gudep
• membahas dan memberikan persetujuan kegiatan bersama
kalender kegiatan yang diajukan Dewan Penegak
• Pembina dan Pembantu Pembina mempunyai hak bicara
tetapi tidak mempunyai hak suara.
• Satuan Racana Pandega
1)Peserta Didik
• Racana Pandega terdiri atas paling banyak 30 orang
Pramuka Pandega.
• Racana Pandega tidak dibagi dalam satuan-satuan kecil.
• Dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, racana
Pandega dapat membentuk sangga kerja atau kelompok
kerja yang anggotanya terdiri atas anggota racana.
• Racana Pandega menggunakan nama yang dipilih sendiri
sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang
menjadi motivasi kehidupan racana.
2)Pembina Racana Pandega
• Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dibantu
oleh Pembantu Pembina Pandega.
• Satuan Puteri dibina oleh Pembina Puteri dan satuan putera dibina
oleh Pembina Putera.
• Pembina Racana wajib:
• Mempersiapkan dan memberi kesempatan kepada Pandega untuk
membantu Pembina di Satuan Siaga dan Penggalang;
• Menganjurkan Pandega menjadi anggota salah satu Satuan Karya sesuai
minatnya, atau Sangga Kerja tanpa melepaskan diri dari satuannya;
• Mengusahakan kegiatan bakti masyarakat;
• Mendorong dan membimbing agar Pandega berusaha meningjatkan diri
• Mengikutsertakan Pandega dalam Dewan Satuan di Gudep dan Dewan
Kerja di tingkat Kwartirnya..
3)Pembinaan Kepemimpinan
• Untuk mengembangkan kepemimpinan di Racana dibentuk Dewan Racana Pandega
disingkat Dewan Pandega yang dipimpin oleh seorang Ketua, dengan susunan sebagai
berikut :
• Seorang Ketua
• Seorang Wakil Ketua
• Seorang Sekretaris
• Seorang Bendahara
• Seorang Anggota.
• Dewan tersebut dipilih dari para anggota racana.
• Untuk membina kepemimpinan dan tanggungjawab para Pramuka Pandega
dibentuk Dewan Kehormatan Pandega yang terdiri atas para anggota racana yang
sudah dilantik. Dewan Kehormatan Pandega bersidang untuk membahas
• Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Pandega.
• Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan pelanggaran terhadap kode kehormatan.

• Dalam Dewan Kehormatan Pandega, Pembina bertindak sebagai konsultan.


III.PENUTUP
• Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan
Kepramukaan dapat dilihat dari kegiatan di Gugusdepan. Oleh
karena itu hendaknya Gugusdepan hendaknya: 1. Memiliki Rencana
Kerja yang mantap
• Memiliki Program Kerja yang praktis
• Didukung Pembina Pramuka yang berkualitas
• Bersama Mabigus dan tokoh masyarakat mengusahakan dukungan
fasilitas dan dana kegiatan.
• Secara berkala mengadakan pengarahan dan koordinasi dengan
Pembina Satuan.

Anda mungkin juga menyukai