Anda di halaman 1dari 9

KUARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

BAB II
PEMBAHASAN
KUARTIL, DESIL DAN PERSENTIL
1. Kuartil
Istilah kuartil dalam kehidupan kita sehari-hari lebih dikenal dengan istilah kuartal
Dalam dunia statistik, !ang dimaksud dengan kuartil ialah titik atau sk"r atau nilai !ang membagi
seluruh distribusi #rekuensi ke dalam empat bagian !ang sama besar, !aitu masing masing sebesar $ N
%adi disini akan kita %umpai tiga buah kuartil, !aitu kuartil pertama &'(), kuartil kedua &'*), dan kuartil
ketiga &'+) Ketiga kuartil inilah !ang membagi seluruh distribusi #rekuensi dari data !ang kita selidiki
men%adi empat bagian !ang sama besar, masing-masing sebesar $ N, seperti terlihat diba,ah ini
-alan pikiran serta met"de !ang digunakan adalah sebagaimana !ang telah kita lakukan pada
saat kita menghitung median .an!a sa%a, kalau median membagi seluruh distribusi data men%adi dua
bagian !ang sama besar, maka kuartil membagiseluruh distribusi data men%adi empat bagian !ang sama
besar
-ika kita perhatikan pada kur/a tadi, maka dapat ditarik pengertian bah,a '* adalah sama dengan
0edian&*12 N3(1* N)
Untuk men4ari '(,'* dan '+ digunakan rumus sebagai berikut5
untuk data tunggal
'n 3 ( 6 & n12N-#kb)
#i
untuk data kel"mp"k
'n 3 ( 6 &n12N-#kb)7 i
8i
'n 3 kuartil !ang ke-n karena titik kuartil ada tiga buah, maka n dapat diisi dengan bilangan5 (,*, dan +
( 3 l",er limit & batas ba,ah n!ata dari sk"r atau inter/al !ang mengandung 'n)
N3 Number "# 4ases
8kb3 #rekuensi kumulati# !ang terletak diba,ah sk"r atau inter/al !ang mengandung 'n
8i3 #rekuensi aslin!a &!aitu #rekuensi dari sk"r atau inter/al !ang mengandung 'n)
i3 inter/al 4lass atau kelas inter/al
9atatan5 - istilah sk"r berlaku untuk data tunggal
- istilah inter/al berlaku untuk data kel"mp"k
:erikut ini akan dikemukakan masing-masing sebuah 4"nt"h perhitungan kuartil ke-(, ke-*, dan
ke-+ untuk data !ang tunggal dan kel"mp"k
() 9"nt"h perhitungan kuartil untuk data tunggal
0isalkan dari ;< "rang sis,a 0AN -urusan IPA diper"leh nilai hasil E:TA bidang studi 8isika
sebagaimana tertera pada table distribusi #rekuensi berikut ini -ika kita ingin men4ari '(, '*, dan '+
&artin!a data tersebut akan kita bagi dalam empat bagian !ang sama besar), maka pr"ses
perhitungann!a adalah sebagai berikut5
Table +(( Distribusi #rekuensi nilai hasil Ebta dalam bidang studi #isika dari ;< "rang sis,a 0AN %urusan
ipa, dan perhitungan '(, '*, dan '+
Nilai (x) F Fkb

46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
2
2
3
5
F1 (8)
10
F1 (12)
F1 (6)
5
4
2
1
60= N
58
56
53
48
40
30
18
12
7
3
1
Titik '(3 (12N 3 $ = ;< 3 (> & terletak pada sk"r +?) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 +@,><A #i 3
;A #kb 3 (*
'( 3 ( 6 & n12N-#kb) 3 +@,>< 6&(>-(*)
8i ;
3 +@,>< 6<,><
3 +?
Titik '*3 *12N 3 *12 = ;< 3 +< & terletak pada sk"r 2<) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 +?,><A #i 3
(*A #kb 3 (@
'* 3 ( 6 & n12N-#kb) 3 +?,>< 6&+<-(@)
8i (*
3 +?,>< 6(,<
3 2<,><
Titik '+3 +12N 3 +12 = ;< 3 2> & terletak pada sk"r 2*) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 2(,><A #i 3
@A #kb 3 2<
'+ 3 ( 6 & n12N-#kb) 3 2(,>< 6&2>-2<)
8i @
3 2(,><6 <,;*>
3 2*,(*>
*) 9"nt"h perhitungan kuartil untuk data kel"mp"k
0isalkan dari @< "rang sis,a 0AN %urusan IPS diper"leh sk"r hasil E:TA dalam bidan studi tata
buku sebagaimana disa%ikan pada tabel distribusi #rekuensi beikut ini & lihat k"l"m ( dan *) -ika kita ingin
men4ari '(, '*, dan '+, maka pr"ses perhitungann!a adalah sebagai berikut5
Titik '(3 (12N 3 $ = @< 3 *< & terletak pada inter/al +>-+?) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
+2,><A #i 3 BA #kb 3 (+, i3 >
'( 3 ( 6 & n12N-#kb) =i 3 +2,>< 6&*<-(+) =>
8i B
3 +2,>< 6>
3 +?,><
Titik '*3 *12N 3 *12 = @< 3 2< & terletak pada inter/al 2>-2?) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
22,><A #i 3 (BA #kb 3 +>, i3 >
'( 3 ( 6 & n12N-#kb) =i 3 22,>< 6&2<-+>) =>
8i (B
3 22,>< 6(2B
3 2>,?B
Titik '+3 +12N 3 +12 = @< 3 ;< & terletak pada inter/al >>->?) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
>2,><A #i 3 BA #kb 3 >?, i3 >
'( 3 ( 6 & n12N-#kb) =i 3 >2,>< 6&>>->?) =>
8i B
3 >2,>< 6 <,B(
3 >>,*(
Tabel +(* distribusi #rekuensi sk"r-sk"r hasil E:TA bidang studi tata buku dari @< "rang sis,a man
%urusan ips, berikut perhitungan '(,'*, dan '+
Nilai (x) F Fkb
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
3
5
6
7
7
17
15
7
6
5
2
80
77
72
66
59
52
35
20
13
7
2
Total 80= N -
Diantara kegunaan kuartil adalah untuk mengetahui simetris &n"rmal) atau a simetrisn!a suatu
kur/a Dalam hal ini pat"kan !ang kita gunakan adalah sebagai berikut5
() -ika '+-'* 3 '*- '( maka kur/an!a adalah kur/a n"rmal
*) -ika '+-'* C '*- '( maka kur/an!a adalah kur/a miring1 berat ke kiri&%uling p"siti#)
+) -ika '+-'* D '*- '( maka kur/an!a adalah kur/a miring1 berat ke kanan&%uling negati#)
2. Desil
Desil ialah titik atau sk"r atau nilai !ang membagi seluruh distribusi #rekuensi dari data !ang kita
selidiki ke dalam (< bagian !ang sama besar, !ang masing-masing sebesar (1(< N %adi disini kita %umpai
seban!ak ? buah titik desil, dimana kesembilan buah titik desil itu membagi seluruh distribusi #rekuensi ke
dalam (< bagian !ang sama besar
Lambing dari desil adalah D %adi ? buah titik desil dimaksud diatas adalah titik-titik5 D(, D*, D+, D2, D>,
D;, DB, D@, dan D?
Perhatikanlah kur/a diba,ah ini5
Untuk men4ari desil, digunakan rumus sebagai berikut5
Dn3 ( 6&n1(<N E #kb)
8i
Untuk data kel"mp"k5
Dn3 (6 &n1(<N- #kb) 7i
8i
Dn3 desil !ang ke-n &disini n dapat diisi dengan bilangan5(, *, +, 2, >, ;, B, @, atau ?
(3 l",er limit& batas ba,ah n!ata dari sk"r atau inter/al !ang mengandung desil ke-n)
N3 number "# 4ases
8kb3 #rekuensi kumulati# !ang terletak diba,ah sk"r atau inter/al !ang mengandung desil ke-n
8i3 #rekuensi dari sk"r atau inter/al !ang mengandung desil ke-n, atau #rekuensi aslin!a
i3inter/al 4lass atau kelas inter/al
() 9"nt"h perhitungan desil untuk data tunggal
0isalkan kita ingin men4ari desil ke-(, ke->, dan ke-? atau D(, D>, dan D? dari data !ang tertera
pada table !ang telah dihitung '(, '*, dan '+-n!a itu
0en4ari D(5
Titik D(3 (1(<N3 (1(<=;<3 ; &terletak pada sk"r +B) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 >,><A
#i3 2, dan #kb3 +
D(3 ( 6 &(1(<N-#kb) ---D(3+;,>< &;-+)
8i 2
3 +;,*>
0en4ari D>5
Titik D>3 >1(<N3 >1(<=;<3 +< &terletak pada sk"r 2<) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 +?,><A
#i3 (*, dan #kb3 (@
D(3 ( 6 &>1(<N-#kb) ---D(3+?,>< &+<-(@)
8i (*
3 2<,><
0en4ari D?5
Titik D?3 ?1(<N3 ?1(<=;<3 >2 &terletak pada sk"r 22) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 2+,><A
#i3 +, dan #kb3 >+
D(3 ( 6 &?1(<N-#kb) ---D(3 2+,>< &>2->+)
8i +
3 2+,(B
Tabel +(+ Perhitungan desil ke-(, desil ke-> dan desil ke-? dari data !ang tertera pada table &diatas)
kuartil
Nilai (x) F Fkb

46 2 60= N
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
35
2
3
5
8
10
12
6
5
4
2
1
58
56
53
48
40
30
18
12
7
3
1
*) 9"nt"h perhitungan desil untuk data kel"mp"k
0isalkan kita ingin men4ari D+ dan DB dari data !ang ter4antum pada table +(*, pr"ses
perhitungann!a adalah sebagai berikut5
Table +(2 Perhitungan desil ke-+ dan desil ke-B dari data !ang tertera pada table +(*
Nilai (x) F Fkb
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
3
5
6
7
7
17
15
7
6
5
2
80
77
72
66
59
52
35
20
13
7
2
Total 80= N -
0en4ari D+5
Titik D+3 +1(<N3 +1(<=@<3 *2 &terletak pada inter/al 2<-22) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
+?,><A #i3 (>, dan #kb3 *<
D+3 ( 6 &+1(<N-#kb) 7i3+?,>< &*2-*<) 7 >
8i (>
3 +?,><6 *< 3 +?,>< 6 (,++3 2<,@+
(>
0en4ari DB5
Titik DB3 B1(<N3 B1(<=@<3 >; &terletak pada inter/al ><->2) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
2?,><A #i3 B, dan #kb3 >*
DB3 ( 6 &B1(<N-#kb) 7i32?,>< &><->2) 7 >
8i B
3 2?,><6 *< 3 2?,>< 6 *,@;3 2<,@+
B
Diantara kegunaan desil ialah untuk mengg"l"ngkan-g"l"ngkan suatu distribusi data ke dalam
sepuluh bagian !ang sama besar, kemudian menempatkan sub%ek-sub%ek penelitian ke dalam sepuluh
g"l"ngan tersebut
3. Persentil
Persentil !ang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai !ang membagi suatu distribusi data
men%adi seratus bagian !ang sama besar Karena itu persentil sering disebut ukuran perseratusan
Titik !ang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian !ang sama besar itu ialah titik-titik5 P(,
P*, P+, P2, P>, P;, F dan seterusn!a, sampai dengan P?? %adi disini kita dapati seban!ak ?? titik
persentil !ang membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian !ang sama besar, masing-
masing sebesar (1 (<<N atau (G, seperti terlihat pada kur/a diba,ah ini5
Untuk men4ari persentil digunakan rumus sebagai berikut5
Untuk data tunggal5
Pn3 ( 6&n1(<N E #kb)
8i
Untuk data kel"mp"k5
Pn3 (6 &n1(<N- #kb) 7i
8i
Pn3 persentil !ang ke-n &disini n dapat diisi dengan bilangan-bilangan5(, *, +, 2, >, dan seterusn!a
sampai dengan ??
(3 l",er limit& batas ba,ah n!ata dari sk"r atau inter/al !ang mengandung persentil ke-n)
N3 number "# 4ases
8kb3 #rekuensi kumulati# !ang terletak diba,ah sk"r atau inter/al !ang mengandung persentil ke-n
8i3 #rekuensi dari sk"r atau inter/al !ang mengandung persentil ke-n, atau #rekuensi aslin!a
i3 inter/al 4lass atau kelas inter/al
Tabel +(> Perhitungan persentil ke->, persentil ke-*< dan persentil ke-B> dari data !ang tertera pada
tabel +(+
Nilai (x) F Fkb
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
3
5
6
7
7
17
15
7
6
5
2
80
77
72
66
59
52
35
20
13
7
2
Total 80= N -
() 9"nt"h perhitungan desil untuk data tunggal
0isalkan kita ingin men4ari persentil ke-> &P>), persentil ke-*< &P*<), dan ke-B> &PB>),dari data
!ang disa%ikan pada tabel +(+ !ang telah dihitung desiln!a itu 9ara menghitungn!a adalah sebagai
berikut5
0en4ari persentil ke-> &P>)5
Titik P>3 >1(<N3 >1(<=;<3 + &terletak pada sk"r +;) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3 +>,><A
#i3 *, dan #kb3 (
P>3 ( 6 &>1(<N-#kb) 3+;,>< 6&+-()
8i *
3 +;,><
0en4ari persentil ke-B> &PB>)5
Titik PB>3 B>1(<N3 B>1(<=;<3 2> &terletak pada sk"r 2*) Dengan demikian dapat kita ketahui5 (3
2(,><A #i3 @, dan #kb3 2<
PB>3 ( 6 &B>1(<N-#kb) 32(,>< 6&2>-2<)
8i @
3 2*,(*>
*) 9ara men4ari persentil untuk data kel"mp"k
0isalkan kembali ingin kita 4ari P+> dan P?> dari data !ang disa%ikan pada tabel +(2
0en4ari persentil ke-+> &P+>)5
Titik P+>3 +>1(<<N3 +>1(<<=@<3 *@ &terletak pada inter/al 2<-22) Dengan demikian dapat kita
ketahui5 (3 +?,><A #i3 (>, dan #kb3 *<, i3>
P+>3 ( 6 &+>1(<<N-#kb) =i 3+?,>< 6&2>-2<) = >
8i @
3 +?,><6*,;B
3 2*,(B
0en4ari persentil ke-?> &P?>)5
Titik P?>3 ?>1(<<N3 ?>1(<<=@<3 B; &terletak pada inter/al ;>-;?) Dengan demikian dapat kita
ketahui5 (3 ;2,><A #i3 >, dan #kb3 B*, i3>
P?>3 ( 6 &?>1(<<N-#kb) =i 3;2,>< 6&;>-;?) = >
8i >
3 ;2,><62
3 ;@,><
Tabel +(; Perhitungan persentil ke-+> dan persentil ke-?> dari data !ang tertera pada tabel +(2
Nilai (x) F Fkb
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
3
5
6
7
7
17
15
7
6
80
77
72
66
59
52
35
20
13
25-29
20-24
5
2
7
2
Total 80= N -
Kegunaan persentil dalam dunia pendidikan adalah5
a Untuk mengubah ra,a s4"re &ra, data) men%adi standard s4"re &nilai standar)
Dalam dunia pendidikan, salah satu standard s4"re !ang sering digunakan adalah ele/en p"ints s4ale
& skala sebelas nilai) atau dikenal pula dengan nama standard "# ele/en &nilai standard sebelas) !ang
laHim disingkat dengan stanel
Pengubahan dari ra, s4"re men%adi stanel itu dilakukan dengan %alan menghitung5 P(- P+- P@-
P*(- P+?- P;(- PB?- P?*- P?B- dan P??
-ika data !ang kita hadapi berbentuk kur/a n"rmal &ingat5 n"rma atau standar selalu didasarkan
pada kur/a n"rmal itu), maka dengan (< titik persentil tersebut diatas akan diper"leh nilai-nilai standar
seban!ak (( buah, !aitu nilai-nilai <, (, *, +, 2, >, ;, B, @, ?, dan (<
b Persentil dapat digunakan untuk menentukan kedudukan se"rang anak didik, !aitu5 pada
persentil keberapakah anak didik itu memper"leh kedudukan ditengah-tengah kel"mp"kn!a
4 Persentil %uga dapat digunakan sebagai alat untuk menetapkan nilai batas lulus pada tes atau
seleksi
0isalkan se%umlah @< "rang indi/idu seperti !ang tertera pada tabel +(; itu han!a akan diluluskan 2
"rang sa%a &321 @< = (<<G3 >G) dan !ang tidak akan diluluskan adalah B; "rang &3 B;=@< =
(<<G3?>G), hal ini berarti bah,a P?> adalah batas nilai kelulusan 0ereka !ang nilai-nilain!a berada
pada P?> keba,ah, din!atakan tidak lulus, sedangkan diatas P?> din!atakan lulus Dalam perhitungan
diatas telah kita per"leh P?>3 ;@,><A berarti !ang dapat diluluskan adalah mereka !ang nilain!a diatas
;@,>< !aitu nilai ;? ke atas
4. Salin !u"unan antara #uartil, $esil, $an %ersentil.
Sebelum mengakhiri pembi4araan tentang kuartil, desil, dan persentil perlu kiran!a ditambahkan
bah,a diantara ketiga ukuran statisti4 tersebut terdapat saling hubungan, seperti terlihat diba,ah ini5
( P?< 3 D?
* P@< 3 D@
+ PB> 3 '+
2 PB< 3 DB
> P;< 3 D;
; P>< 3 D> 3 '* 3 0edian
B P2< 3 D2
@ P+< 3 D+
? P*> 3 '(
(< P*< 3 D*
(( P(< 3 D(

Anda mungkin juga menyukai