Anda di halaman 1dari 6

DIGITAL IMAGE AND COMMUNICATION

IN MEDICINE ( DICOM )
NAMA KELOMPOK :
1. YULEONARDI PUTRA 2206100039
2. FATHUR ROHMAN 2206100724
URU!AN TEKNIK ELEKTRO
F"#$%&"' T(#)*%*+, I)-$'&.,
I)'&,&$& T(#)*%*+, !(/$%$0 N*/(12(.
!$."2"3"
2012 4 2013
DIGITAL IMAGING AND COMMUNICATION IN MEDICINE
( DICOM )
1.1 LATAR 5ELAKANG
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi pencitraan medis digital,
keberadaan pencitraan medis semakin manjadi kebutuhan dalam diagnosis dan operasi
penyakit akut secara umum pada saat ini. Namun pencitraan medis tidaklah menjadi lebih
mudah, dibutuhkan pelatihan dan pengalaman, sehingga tidaklah mengejutkan bila ahli
radiologi memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan dan menginterpretasikan
prosedur-prosedur pencitraan daripada tenaga klinis lainnya (Eng, 2000).
leh sebab itu, ketersediaan ahli radiologi untuk dapat memenuhi kebutuhan
rumah sakit dalam memberikan layanan interpretasi radiologi menjadi penting, dan
mendapat perhatian utama saat ini, terutama bagi !epartemen "a#at !arurat dalam
memberikan layanan medis ga#at darurat di malam hari dan hari libur. $ermasalahan
ketersediaan layanan interpretasi radiologi secara umum adalah beragam, tergantung pada
lokasi geogra%is, #aktu, dan tipe rumah sakit (s#asta atau negeri).
&erdasarkan pada hasil sur'ei di () !epartemen "a#at !arurat di *umah Sakit
S#asta menunjukan bah#a +, tenaga ahli radiologi tidak tersedia pada malam hari, +2,
menggunakan layanan teleradiologi dalam beberapa bentuk, dan sisanya menggunakan
ahli radiologi yang tidak didedikasikan untuk ga#at darurat, dengan jam kerja yang
dirotasi. Sedangkan hasil analisis regresi logistik mengindikasikan bah#a baik 'olume
pasien ga#at darurat yang lebih tinggi ($-.00.) dan keberadaan suatu trauma center
($-.02), meningkatkan kemungkinan terhadap kebutuhan ahli radiologi di malam hari
secara drastis (Saketkhoo, 200/).
Selain itu, berdasarkan pada hasil sur'ei yang lain, di () !epartemen "a#at
!arurat di *umah Sakit menunjukan bah#a kebutuhan terhadap ahli radiologi untuk
melakukan interpretasi radiologi di hari libur mencapai 00,. Namun besarnya tingkat
kebutuhan ini masih belum dapat dipenuhi secara maksimal. 1al ini ditunjukan
berdasarkan hasil sur'ei, bah#a 22, tidak ada ahli radiologi yang memberikan layanan
inteprestasi radiologi sebelum pasien meninggalkan 3nit "a#at !arurat di malam hari
dan hari libur. Sedangkan dari )(, yang ada, hanya 4(, yang dapat memberikan
interpretasi radiologi dalam #aktu / jam di hari libur, dan hanya 2(, yang dapat
memberikan interpretasi radiologi dalam jangka #aktu ini di malam hari dan hari libur
(5o#e, dkk, 2002).
!engan adanya modul teleradiologi ini, *umah Sakit yang telah menggunakan
6ed7n%o Storage Ser'er dapat mengatasi permasalahan kurangnya ketersediaan ahli
radiologi, terutama di malam hari dan hari libur. 7ntergrasi modul teleradiologi dengan
$89S ser'er dapat menja#ab permasalahan kebutuhan sebuah pusat layanan medis
untuk menunjang kegiatan diagnosis data citra medis digital.
:aktor lain yang tidak kalah penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem
in%ormasi rumah sakit adalah %aktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data
maupun keamanan terhadap isi in%ormasi atau information content. Salah satu bagian
yang sangat mem%okuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem in%ormasi di
rumah sakit adalah bagian pelayanan medik. !ata-data pada bagian ini berupa terbagi
menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data diagnosis, dimana kedua
jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan pri'asi pasien yang
bersangkutan.
3nit radiologi, yang merupakan salah satu komponen dari bagian pelayanan
medik rumah sakit, menyajikan data-data multimedia baik dalam bentuk still image
maupun video. !ata-data pada unit atau bagian radiologi dihasilkan melalui proses
capture dari instrumen-instrumen radiologi tertentu seperti Computed Tomography Scan
(CT-Scan), Ultrasonography (3S") dan lain-lain. !ata-data ini kemudian akan
digunakan oleh dokter atau praktisi medis sebagai dasar penegakan diagnosis maupun
akti'itas pemeriksaan.
!engan berkembangnya teknologi in%ormasi di bidang kesehatan, maka
dihasilkan suatu standar yang disebut standar !796 (Digital Imaging and
Communications in Medicine), yang memungkinkan data-data hasil pemeriksaan
radiologi untuk disimpan dan;atau ditransmisikan dengan menggunakan %ormat serta
akurasi data tertentu sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat dalam standar tersebut.
1.2 DA!AR TEORI
!796 (Digital Imaging And Communication In Medicine) adalah standar
industri untuk radiologis trans%erral dari gambar dan in%ormasi medis lainnya antara
komputer (1uang, 200/). Setelah menggunakan pola sistem terbuka Interconnection of
International Standar Organization, !796 memungkinkan komunikasi digital antara
peralatan diagnostik dan terapeutik dan sistem dari berbagai produsen.
!796 tidak hanya berisi data citra, juga menyimpan dan menyediakan
in%ormasi tambahan, seperti pasien, proses pemeriksaan medik, dan seting modaliti
pencitraan. !796 memainkan peranan penting dalam $icture 8rchi'ing and
9ommunications Systems ($89S), dimana keduanya merupakan antarmuka pada
1ospital 7n%ormation Systems (17S), serta sistem 9ontent-&ased 7mage *etrie'al
(9&7*).
5ingkup standar !796 tidak hanya berkisar pada masalah penyimpanan dan
penyajian data-data radiologi, namun semakin berkembang ke masalah integrasi
instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi tertentu seperti <9$;7$, dan
pembahasan terhadap keamanan transmisi serta isi data. 7ntegrasi teknologi digital
atermar! pada gambar radiologi hasil proses capture digunakan sebagai identi%ikasi
gambar yang secara erat berhubungan langsung dengan dua entitas utama, yaitu pasien
dan pelaku atau praktisi medis. $enggunaan teknologi digital atermar! pada gambar
radiologi dengan %ormat standar !796, memungkinkan gambar tersebut memiliki
Uni"ue Identifier yang dapat dihubungkan langsung dengan nomor dokumen serta kode
studi dari pasien yang bersangkutan, yang merupakan dua Information O#$ect Definition
pada standar !796.
!engan standar internasional ini, para 'endor dan para praktisi medis akan lebih
mudah dalam melakukan pertukaran in%ormasi dalam hal medis tanpa mengalami kendala
bahasa. &eberapa keuntungan yang didapat dari peman%aatan !796 antara lain=
2. 6engurangi kesulitan koneksi dengan berbagai peralatan.
2. >arena !796 adalah standar yang berlaku secara internasional, maka tidak
diperlukan lagi standar yang berbeda untuk tiap peralatan medis.
4. 6anajemen pasien yang lebih baik.
/. 9itra medis pasien dapat diproses dengan menggunakan piranti lunak yang banyak
tersedia.
.. 8danya kemudahan untuk pengarsipan citra medis.
1.3 !TANDARD DICOM
Standar !796 memodelkan pemrosesan data citra medik melalui sekumpulan
entitas in%ormasi yang saling berkaitan. <iap entitas berisi data yang mencakup aspek
tertentu dari proses aktual (seperti akusisi citra, printing) dan entitas real-li%e yang terlibat
(seperti pasien, modaliti citra).
!icomenspesi%ikasikan suatu 7n%ormation bject !e%inition (7!) untuk
memodelkan semua in%ormasi yang terkait dan merupakan bagian dari proses pencitraan,
seperti 7! citra 9< untuk komputasi tomography, dan 7! citra 6* untuk pencitraan
resonansi magnetik. 7! berisi entitas in%ormasi, yaitu entitas $atient dan entitas Study,
yang keduanya memiliki modaliti independen dan berisi data tentang pasien (seperti
nama, umur, dll) dan pemeriksaan (seperti nama pemeriksa ? physician, deskripsi).
Entitas Series, yang membentuk grup logika, berisi sekumpulan citra, secara logika
dide%inisikan dan dibuat oleh 2 entitas in%ormasi, yaitu entitas :rame o% *e%erence, yang
menjamin relasi spasial dari citra dalam suatu urutan, dan entitas E@uipment, yang
menyimpan in%ormasi tentang modaliti pencitraan (seperti nama manu%aktur alat, nomor
re'isi so%t#are). <erakhir, data citra itu sendiri disimpan dalam beberapa entitas citra
terelasi, yang sebagian memiliki modaliti dependen dan sebagian lagi independen.
Standar !796 memungkinkan integrasi antar alat pencitraan dengan modiliti
yang sama ataupun berbeda, serta integrasi dengan *adiology 7n%ormation System (*7S),
1ospital 7n%ormation System (17S), $89S ($icture 8rchi'ing and 9ommunication
System), alat penyimpan atau hardcopy melalui suatu jaringan standar. Auga
memungkinkan dalam pertukaran data le#at remo'able media, seperti 6agneto-ptical
disk, dan melalui koneksi %isik !796 .0-pin point-to-point. &erdasarkan pada cetakan
NE68 2((4, standar !796 mendukung sedikitnya . modaliti citra diagnosa, seperti
9<, 6*7, Nuclear 6edicine, 3ltrasound, dan !igital;9omputed *adiography.
$roduk !796 9;S merupakan suatu sistem distribusi citra medik dan in%ormasi
yang didisain untuk dapat diintegrasikan ke dalam jaringan institusi pera#atan kesehatan
yang telah ada. $roduk ini menggunakan protokol standar industri medik !796 untuk
bertukar in%ormasi dengan peralatan berbasis !796 lainnya dalam jaringan. >egunaan
utama protokol !796 pada produk !796 9;S adalah untuk local and remote storage
o% images, remote printing o% images, remote @uery o% image storage related in%ormation,
local @uery modality #orklist in%ormation.

Anda mungkin juga menyukai