Anda di halaman 1dari 11

Search the archive...

Seting Percakapan Bonaga Pada Film Naga


Bonar Jadi 2
JUMAT, 19 DESEMBER 2008 LEAVE A COMMENT

1. Seting : dalam perjalanan sambil mendengarkan musik
Tempat : dalam mobil yang sedang berjalan.
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk di kursi depan, sebelah kiri sopir sambil menekan-nekan benda kotak tipis, lalu mendekatkan
benda tersebut pada mulutnya, sambil mengerakan kepalanya ke atas dan ke bawah. Bonaga menggunakan kemeja warna
biru, dan jas warna krem, memakai kaca mata hitam, sambil di kedua telinganya terpasang sebuah benda kecil yang ada
kabelnya.
2. Seting : Bonaga menuju mobil dan bermain bola dengan anak-anak
Tempat : dalam mobil yang sedang berjalan
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk dikursi belakang disamping kiri Naga Bonar sambil menggerakan kepalanya ke atas dan ke
bawah yang di telinga kanannya terpasang alat kecil yang ada kabelnya. Bonaga mengenakan jas warna krem dan kaca
mata hitam, dan sesekali menoleh ke arah naga bonar dan ke arah luar mobil. Ketika naga bonar menyuruh mobil berhenti
dan keluar dari mobil kemudian bermain bola bonaga melepas kaca mata dan melihat ke arah Naga Bonar kemudian
bergerak menuju jendela, megeluarkan kepalanya sampai dada ke arah luar dan mengatakan Pakketinggalan pesawatnya
kita ketika Naga Bonar berbicara kemudian Bonaga membuka pintu dan turun dari mobil, dan berkata Manalah bisa,
pesawat harus berangkat sesuai jadwal, menutup pintu, dan dengan nada sedikit keras, Bonaga berkata apa kata dunia
kalau kita ketinggalan pesawat, Ah. Sambil menggerakan kepalanya ke kiri dengan cepat. Bonaga bergerak mendekat
pada naga bonar dan berkata ayolah pak! kemudian Bonaga menginjak bola yang datang padanya dengan kaki kanan,
naga bonar menyuruh menendang dan mata Bonaga menatap Naga Bonar dan anak-anak yang ada disana dan kemudian
menggerakan kaki kanannya sehingga mengenai bola dan bola itu terlempar ke arah gawang kemudian meneriakan Yea.
Bonaga mengangkat kedua tangannya, sambil membuka mulut sehingga kelihatan giginya. setelah itu Bonaga melepas jas
dan melemparnya ke samping kemudian bergerak ke arah anak-anak.
3. Seting : Bonaga memperkenalkan teman-temannya pada Naga Bonar dan berangkat menuju rumah.
Tempat : Di bandara
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga menaruh tas hitam pada bahu kirinya sambil bergerak menuju pintu keluar dengan memperlihatkan bibir
yang terangkat membenntuk huruf u. Dia bergerak dengan kaki kanan sedikit pincang. Setelah melewati pintu dan bergerak
beberapa langkah dari pintu Bonaga berkata Pak.., sambil tangan kanan terangkat sejajar dengan pinggang dan mengarah
ke arah samping yaitu menujuk pada teman-teamannya. Bonaga membentuk bibirnya seperti huruf u dan mendengar
mereka berbicara sambil dan mengarahkan pandangan pada mereka yang berbicara, lalu Dia tertawa Hahaha,
sambil menggerakan kepala ke kiri dan ke kanan. Kemudian bergerak kembali menuju tempat parkir mobil. Di dalam mobil
Bonaga duduk dikursi belakang disebelah kanan Naga Bonar kemudian Bonaga dan Naga Bonar mencondongakan
tubuhnya arah ke depan melihat pada salah satu temanya yang sedang berbicara dengan tukang angkat barang, kemudian
menoleh pada Naga Bonar. Setelah bebrapa saat Bonaga melihat Naga Bonar keluar dari mobil, dengan mata yang aga
melotot dan mulut terbuka, kemudian Bonaga menutup mulunyat kembali dan melihat ke arah depan. Saat Naga Bonar
masuk kembali ke mobil, Bonaga sedikit memonyongkan bibirnya serta bergantian mengarahkan matanya pada Naga
Bonar dan temannya. Kemudian Dia meletakkan badanya pada kursi, dan kembali mencondongkan tubuhnya ke depan, dan
melihat temanya berlari mengejar mobil, Bonaga menarik bibirnya dan membuka mulutnya lebar dengan mulut sambil
menggelengkan kepala.
4. Seting : mendengarkan i pod sambil menjawab pertanyaan Naga bonar
Tempat : di jalan dalam mobil yang sedang bergerak
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga menempelkan headset pada telinga sebelah kiri dan meletakkan tubuhnya pada kursi. Beberapa saat
kemudian Naga Bonar bertanya dan Bonaga melihat gambar sekilas dari jendela sebelah kiri sambil mencondongkan
tubuhnya ke arah Naga Bonar dan berkata ahitu baru gambar menterinya, mendekatkan tubuh pada kursi lagi sambil
menutup mata. Kemudian ketika Naga Bonar berbicara Bonaga kembali melihat gambar dengan mencondongkan tubuhnya
ke samping kiri, dan berkata Sepertinya memang iya, sambil tersenyum, kemudian mendekatkan tubuh kembali kekursi
dan tertawa Hehe menoleh kebelakang lagi untuk melihat gambar.
5. Seting : memperlihatkan rumahnya pada Naga Bonar
Tempat : Rumah
Waktu : siang
Peristiwa : Keluar dari mobil Bonaga mengangkat kepala untuk melihat rumah, ketika Naga Bonar berbicara, kemudian
berkata Ya enggak lah Pak, ini kalau aku jual masih menghasilkan uang lagi, he bahu terangkat sambil mengarahkan
pandangan kepada tiga orang temannya, dan berkata Nah Pak, aku kembali kekantor dulu ya, masih ada yang harus aku
kerjakan, kalau bapak butuh sesuatu minta aja pada Ina atau Parto ya sambil dahi berkerut vertika), merubah bentuk bibir
dan mulut melihat Ayahnya merapikan jasnya, dan berkata Berangkat ya Pak melangkahkan kaki menghampiri tiga
orang temannya, kemudian menoleh pada Ayahnya sambil melambaikan tangan kanan.
6. Seting : makan malam dan membicarakan tentang kedatangan Naga Bonar
Tempat : Disebuah restaurant
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga mendekatkan handpone pada telinga sebelah kanan, dan berkata Hallo Ina hem, aku pulang agak
terlambat ya, itu kalau bapak mau makan suruh aja makan duluan ya, oh.. kalau dia mau apa kau kasih sajalah ya, oke
menutup handpone dengan mendekatkannya pada pipi kanan. Kemudian melihat pada tiga orang temannya, dan berkata
Masalahnya di perkebunan kelapa sawit itu ada kuburan orang-orang yang paling dicintai oleh bapak gua, ada kuburan
nenek gua, emak gua, paman gua, si bujang sahabat bapak gua itu, ah.. sambil berbicara tangan kanannya begerak.
Kemudian mendengarkan pendapat dari tiga orang temannya, Bonaga mengarahkan pandangan pada mereka yang sedang
berbicara, mulutnya terbuka, dan dahi berkerut horizontal. Setelah itu Bonaga berkata Eh.., mau lo apa sih? dari tadi betal-
betul betal-betul, bulan puasa kemarin kau yang paling ngotot minta cuti tiga hari, kau bilang kau mau nyekar kuburan
keluarga kau, gimana sih, dengan nada bicara yang cukup tinggi, Ah menggelengkan kepala dengan mulut terbuka
lebar, kemudian menggaruk kepala. Datang seorang wanita (Monita), Hei sambil berdiri menarik kursi untuk monita,
tapi teryata monita memilih kursi yang diduduki oleh Bonaga, akhirnya Bonaga duduk di kursi yang telah dipersiapkannya
tadi, sambil sedikit memonyangkan bibir, mata terbelalak, mulut terbuka, menelan ludah, ketika mendengar monita
menanyakan oleh-oleh, dengan senyum kecut Dia tidak berbicara serpatah kata pun. Kemudian Bonaga tersenyum ketika
Zaki mengeluarkan bungkusan untuk monita, melihat monita senang Dia mengangkat alis mata sebelah kanan, membuka
mulut sambil membentuk tanda OK pada tangan kanannya, disertai dengan anggukan kepala, sambil berkata Manalah
mungkin aku lupa, ehmhe. Menuruni tangga restaurant bersama dengan ke 3 orang temannya. Bonaga tertawa Ha
iya ya, kok aku bisa lupa, padahal buat kalian semua sudah gue beliin, mendengar teman-temannya bertanya Dia
menjawab Anak monyet, dan tersenyum
7. Seting : Bonaga berbicara dengan Naga Bonar dan tidur di sampingnya
Tempat : Kamar tidur
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga, duduk meletakan punggungnya pada bantal dengan sebuah buku di tangannya. Ketika Naga Bonar
memanggil Bonaga menjawab Sebentar lalu berjalan menghampiri pintu dan membukanya. Bapak menutup pintu dan
berjalan menuju tempat tidur, setelah itu dia melihat ayahnya dan duduk kembali di tempat tidur sambil membuka buku
untuk. Setelah itu Bonaga mendengar Ayahnya berbicara dan berkata Kalau ku matikan ac itu, aku yang gak bisa tidur Pak
Dia memandang ayahnya untuk beberapa saat dan bicara lagi Masih suka datang malaria Bapak? mendengar jawaban
Ayahnya Hem Dia meletakkan buku pada meja dekat tempat tidur, mengambil remote untuk mematikan ac sambil
berkata Untungnya penyakit itu gak menurun ke aku ya Pak kemudian merapikan bantak dan merebahkan kepanya pada
bantal, menutup matanya. Beberapa saat kemudian mata Bonaga terbuka lebar karena tangan Ayahnya mengusap
kepalanya, Bonaga berkata Semakin gak bisa tidur aku lah Bapak, mendengar perkataan ayahnya Dia berkata Tapi aku
sekarang kan sudah besar, sudah sarjana S2, kuliah di luar Negeri pula mendengar jawaban Ayahnya Dia berseru Ya
sudahlah. Beberapa saat kemudian Dia tertidur lelap.
8. Seting : Berbicara denagan seseorang melalui ponselnya
Tempat : Kantor
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga berkata Kalau menteri itu mau datang ya silakan, kalau tidak, ya biarlah menteri perindustrian Amerika
serikat sajalah yang meresmikan pabrik kita, bilang padanya begitu, dengan nada bicara keras.
9. Seting : Bonaga menemui mentri
Tempat : Pabrik
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga Berdiri tegak dan menghampiri menteri, kemudian melepas kaca mata dan mengulurkan tangan
kemudian berjabat tangan. Bonaga duduk di samping kanan menteri.
10. Seting : memberi tahu Naga Bonar tentang proyeknya
Tempat : Kantor
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga membuka pintu sambil berkata Bapak mau aku dan rekan-rekanku ini terus maju kan? menggeser
kursi untuk Ayahnya, dan duduk disamping kanan tempat duduk tersebut. Di depan kita ada sebuah proyek besar, itu
sebabnya aku menggundang Bapak ke Jakarta, thank you freand, ada pemilik modal dari luar Negeri, dia inggin membuat
resort atau tempat peristirahatan, gak tahunya aku kenepa aku yang ditawarinya menjadi rekan bisnisnya sambil membuka
peta. Mendengarkan temannya berbicara dan, He janganlah kau berlebih-lebihan, jawab Bonaga Makin heran lagi
aku melihat daerah tempat resort itu akan dibuat Pak , disini tempatnya. Mendengar Ayahnya bertanya kemudian Bonaga
berkata Resort, nanti aka nada hotelnya, akan ada rumahnya, akan ada lapangan olah raganya, ah nanti orang-orang
yang akan menginap di sana, para turis itu akan melakukan darma wisata ke desa-desa sekitar, nah orang-orang disekitar
desa itu nanti akan mendapat penghasilan dari para turis itu ha...nah satu lagi Pak, pohon kelapa sawit kita itu kan sudah
tua, sudah tidak produktif ya kan? Nah itu akan kita biarkan saja sebagai hiasan ya! Mendengar Ayahnya berbicara
Bonaga menunduk, mulut cemberut, kemudian berkata Nah, itulah yangmembuat aku bingung. Mendengar tamanya
berbicara, dan berkata Ya, jangan berlebih-lebihanlah Ron, mendengar Ayahnya berbicara dengan nada tinggi, dahinya
mulai berkerut vertikal, memandang Ayahnya dan menunduk Berlari di koridor kantor serta melemparkan pandangan
kekanan dan kekiri, kemudian berbalik dan menekan semua tombol lift. Berjalan dengan cepat sambil berkata Kalau dia
hilang di dalam hutan aku tak khawatir, dia pasti bisa balik sendiri, tapi di Jakarta? dengan nada tinggi dan nafas tidak
beraturan, serta mata tajam menatap ke tiga temannya.
11. Seting : naga bonar kebingungan ketika mendengar ayahnya hilang
Tempat : Rumah
Waktu : malam hari
Peristiwa : Berjalan cepat kearah pintu depan sambil menempalkan handpone ketelingnya dan berkata Hallo kantor polisi?
Ya Pak, Ah apa aku bilang ndak perlunya aku menelpon kantor polisi, itu si Roni, si Zaki, si Bowo dari tadi menyuruh
aku menelpon ke kantor polisi aku bilang gak perlu, gak mungkin Bapakku hilang di Jakarta sedangkan 15 hari saja
Bapakku menghilang dalam hutan masih bisa kembali dalam keadaan hidup ya kan Pak? Gak tahunya mereka itu kalau
Bapak orang yang hebat, mereka pikir karena Bapak baru di Jakarta Bapak menghilang gak tahu jalan pulang he, Eh
Bapak udah jalan kemana aja Pak? udah lihat apa saja Pak? Bapak lihat monas gak Pak ha? Bapak naik ke atas monas?
Dari atas monas Pak, Bapak bisa lihat istana Pak, kalau Bapak mau masuk istana, Bapak tinggal minta undangan waktu
upacara kemerdekaan, Bapakkan pahlawan!. Pintu dibanting didepan wajah Bonaga, Ok, aku tahu Bapak marah sama
aku, tapi jangan diam seperti itu, bicaralah! Aku ini anak Bapak, kalau Bapak mau marah sama aku ya aku terima, seorang
Bapak marah sama anaknya wajarlah itu, sebagai anak aku terima Pak. Mendengar Ayahnya bicara alis Bonaga terangkat,
mulut terbuka, mata terbuka penuh, berdiri sambil berkata Apa? Jadi aku ini anak siapa? mendengar jawaban Ayahnya,
kemudian berkata Ah, kalau aku bukan anak Bapak, mau cari Bapak dimana lagi aku? Susahnya mencari Bapak seperti
Naga Bonar, udah ini gak bisa dirobah, Bapak tetap Bapak aku dan aku tetap anak Naga Bonar, Bapak terima itu aku juga
terima itu, habis perkara! Bonaga kembali mendengarkan Ayahnya, kemudian berkata Itulah yang salah, siapa sih yang
mau menjual kuburan? Lagi pula siapa yang mau beli kuburan hem? Ya udah kita bicarain lagi ini besok, aku mau tidur.
Pergi kekamarnya denagn mulut cemberut, dahi berkerut vertikal. Dalam kamarnya Bonaga manbuka jendela kamar
dengan mulut tangan kanan, lalu tanggan kanan bersandar pada tepi jendela, diikuti dengan tanggan kiri, kemudian tangan
kanan dijatuhkan, lalu menghadap ke kiri sambil menggelengkan kepala dan menyandarkan tangan pada tepi jendela, lalu
menghadap ke kiri lagi dan berjalan maju diikuti dengan menggaruk-garuk kepala denagn tangan kiri, kemudian melempar
tangan tersebut dan membalikkan badan ke kiri serta maju kearah jendela, kemudian memasukkan tangan kanan kesaku
celana dan pergi ke sebelah kiri
12. Seting : berbicara engan monita dan minbta tolong pada monita untuk membujuk Naga Bonar
Tempat : Atap gedung
Waktu : siang hari
Peristiwa : Ah, berdiri mondar-mandir, Jadi dari tadi aku bicara kau tidak dengar? Ah alis berkerut, mulut terbuka
mendengar kata-kata Monita. Bukan tua, tua banget, kata Bonaga sambil menggelengkan kepala, Sebelum ikutan
berperang dia pernah jadi pencopet, mendengar pertanyaan Monita, mata terbuka penuh Ya enggak lah, bercanda, jawab
Bonaga sambil tersenyum Memindahkan gelas yang berisi air putih dan handpone, sambil berkata Soal bapak gua, Monita
akan bantu kita Za, mendengrkan Zaki bicara sambil mengangguk-anggukkan kepala, Ngaco kau, kata Bonaga sambil
melihat ke arah Monita. Bonaga melihat map yang disodorkan oleh Zaki, dan berkata Betul pengeluarannya segini?
mendengrkan Zaki menjelaskan,dengan dahi berkerut vertikal dan mulut terbuka, Dian berkata Lo nego ama mereka? Ah..,
gua bilang apa? Itu kewajiban kita apa adanya, setor segitu, gak perlu pake nego-negoan, ah apa kata dunia , ah.
mendengar zaki bicara, Mobilnya Monita aja masuk bengkel gara-gara kejeblos di lubang, kata Bonaga sambil
meggelengkan kepala, mengangkat gelas dan meminum air didalamnya, lalu menatap Zaki dengan tajam, menatap Monita,
mulut terbuka, lalu mengangguk-angguk sambil tersenyum.
13. Seting : mengajak monita untuk bertemu dengan Naga Bonar
Tempat : Halaman rumah
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga Membuka pintu, mulut terbuka, memandang ke kanan dan ke kiri, melihat Parto sambil menengadahkan
kepala. Kemudian menaiki tangga , melihat Ayahnya bermain bola, Ayo ah.. serang dari kiri, ah.. Bapak pasti curang
aja kau, ayo ah.. eh.. ya.. goal haha tertawa lebar sambil meloncat-loncat di tangga, mengangkat tangan kanan,
menoleh ke bawah, ah kau lihat aja sendirilah ya, kata Bonaga pada Monita, sambil turun dari tangga. Ayo cepat,
memapah Monita naik tangga. Kemudian member isyarat lambaian tangan kiri dan memberi tendangan dengan kaki kiri
pada Parto, agar cepat pergi. Akan tetapi mendengar perkataan Monita bibir Bonaga monyong, dahi berkerut vertikal,
pandangan menunduk ke bawah, menggaruk leher dengan tangan kanan, lalu kedua tangan berada dipinggang, beberapapa
saat kemudian menengadahkan kepala keatas, mata terbuka lebar, tersenyum lalu mengulanginya lagi. Mendengar Monita
boicara dan berkata Ya iyalah masa anak gua.
14. Seting : memaksa Monita untuk mengantar pulang
Tempat : Rumah
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga turun dari tangga lantai dua, Mon, ayo kuantar kau pulang sambil berjalan dan melipat lengan baju
sebelah kiri dan Mengangguk-angguk mendengar Ayahnya bicara dengan mulut terbuka, lalu menoleh mendengar pangilan
Monita dan menangkap bola. Melihat Manita pergi Ah Bapak MonMon
15. Seting : berbicara dengan Naga Bonar
Tempat : Halaman rumah
Waktu : malam
Peristiwa : Dengan bibir monyong duduk di tepi kolam renang, dan mendengarkan Ayahnya bicara, Kenapa orang Bapak
desak-desak, udahlah Pak, gak usah ikut mencampuri urusan pribadiku, biarkan saja semua berjalan dengan sendirinya,
kata Bonaga, dahi berkerut vertikal. Mendengrkan Ayahnya bicara Monita gak pernah mencium aku, kata Bonaga
Iya. Lalu berdiri dan pergi.
16. Seting : ingin minta maaf pada Monita
Tempat : apartemen monita
Waktu : malam hari
Peristiwa : Bonaga menggetuk pintu, Hai.. Mon, ehgua minta maaf (tersenyum). Mendengar Monita bicara, dan
berkata Eh.. MonMon (kemudian menahan pintu), ehm begini Mon, eh gue ni, ah ap ya gue mau
(tersenyum), ah maksud gua ni mau eh (tersenyum). Mendengar perkataan Monita, Itu dia Mon, gua mau kasih tahu
aja sekarang udah jam 11, aku pamit pulan dulu ya permisi. Kata Bonaga, lalu berjalan di koridor menuju ke lift.
17. Seting : Bonaga berbicara dengan Naga Bonar mengenai Monita
Tempat : rumah bonaga
Waktu : malam
Peristiwa : Berjalan dari pintu dengan menundukkan kepalanya dan bibir monyong, sambil mendengarkan perkataan
Ayahnya Bonaga tetap berjalan, lalu membuka pintu, Kapan-kapanlah menaiki tangga, yang penting dia tahu kalau aku
mencintainya, ah sudahlah aku mau tidur. Mendengar Ayahnya bicara, kemudian berkata Ya.. samalah sama Bapak
dulu, Bapak dulu pernah cerita waktu emak datang mau bertemu dengan Bapak, Bapak gemetar, jadi kabur emak dari
bapak, iya kan, aku sich masih lumayan pak, aku ga sampe gemetar, ga menggigil karena malaria, hanya lidahku saja
yang bergetar jadi aku ga bisa bilang cinta, aku yakin ini penyakit keturunan dulu kakekku pasti juga ga bisa menyatakan
cinta sama nenekku. Mendengarkan ayahnya bicara, I love youI Love you, , ahsama saja itu susahnya. Berjalan
maju mengusap kepala, tangan kiri dipinggang duduk bersandar pada dinding. Mendengarkan ayahnya bicara dan berkata
janganlah kau pulang dulu pak. Mendengarkan lagi ayahnya bicara kepala menunduk, menarik nafas dalam-dalam, mulut
terbuka meneteska air mata.
18. Seting : mengajak Naga Bonar ke kantor
Tempat : di rumah Bonaga
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga yang sedang berbicara dengan seseorang menggunakan HP itu melangkahkan kakinya dengan cepat
yang hendak keluar dari rumah menuju kendaraan roda empat miliknya. Dengan mengenakan pakaian jas berwarna abu-
abu, berkemeja putih dan celana panjang berwarna abu-abu pula itu ia membuka pintu rumahnya yang berwarna coklat.
Sesampai di dalam kendaraan roda empat miliknya, di situ terdapat naga bonar ayahnya yang hendak pulang ke kampung.
Akan tetapi, bonaga yang sibuk merapikan pakaiannya itu berbicara kepada ayahnya Ke kantor dulu ya pak, ada sesuatu
yang ingin kuperlihatkan ke bapak sebelum bapak pulang dengan intonasi bicara yang lemah, alis mata yang diangkat
dan mata yang sedikit terbelalak.
19. Seting : memperlihatkan presentasi Monita pada Naga Bonar
Tempat : di kantor bonaga
Waktu : siang
Peristiwa : Dengan bibir ditarik kesamping, model rambut yang disisir ke atas dan kepala yang sedikit menunduk bonaga
membukakan pintu ruangan untuk ayahnya dan memberikannya tempat duduk dengan bicara Monita mau memberi tahu
sesuatu untuk bapak. Dengan kepala yang terangguk-angguk, bibir yang ditarik kesamping bonaga mendekatkan tempat
duduknya dengan ayahnya. Di sela pembicaraan bonaga menatap mata ayahnya dan mengangkat tangan kanannya
berbicara dengan ayahnya. Dengan intonasi tinggi ia berkata Aku akan melakukan itu pak, tapi lihatlah yang satu ini
dulu dan dengan bicara yang tergagap-gagap bonaga menjelaskan lagi Bapak lihat saja dulu. Bonaga terlihat
melongo dan pandangan mata terfokus pada satu hal yakni dengan apa yang dijelaskan ole rekan kerjanya. Di tengah
pembicaraan naga bonar hendak meninggalkan ruangan kantor setelah mendengarkan penjelasan pertama yang dinerikan
oleh rekan kerja bonaga, tapi dengan cepat bonaga memegang tangan ayahnya dan mengajaknya duduk kembali dengan
berkata Bapak sabar aja dulu ya. Setelah diberi penjelasan kedua naga bonar tetap bersikeras untuk meninggalkan
tempat duduknya. Akan tetapi, lagi-lagi bonaga kembali menahan ayahnya dengan menarik tangan ayahnya dan berkata
Bapak duduk aja dulu,ya..ya..ya. diiringi dengan anggukan kepala agar ayahnya bisa duduk kembali. Di penjelasan
ketiga tentang perombakan kuburan yang ada di hutan kelapa sawit miliknya, bonaga menoleh ke kiri tepatnya ke ayahnya
dengan bibir ditarik kesamping, dahi yang mengkerut dia mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah mendengarkan semua
penjelasan rekan kerja bonaga, naga bonar meninggalkan tempat duduknya dan hendak bermain bola. Mendengar hal itu
bonaga langsung mengangkat tangan kanannya dan mengangkat pundaknya dan melihat ke semua rekan kerjanya dengan
wajah dahi yang mengkerut, dan bibir yang mencibir.
20. Seting : mengajak Naga Bonar ke diskotik
Tempat : dalam diskotik
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga yang berpakaian kemeja hitam sedang berbincang-bincang dengan ayahnya dengan menggeleng-
gelengkan kepala sesuai dengan alunan musik yang didengarkan. Tidak lama kemudian rekan kerjanya datang dan bonaga
kembali menarik bibirnya kesamping hingga terlihat gigi putihnya dan kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak
lama kemudian bonaga turun ke lantai dansa untuk berjoget bersama rekan-rekan kerjanya terlhat bonaga meliuk-liukkan
tubuhnya dan sesekali mengangkat kaki beserta tangannya di tengah-tangah kerumunan orang-orang. Tiba-tiba wajah
bonaga berubah menjadi mata terbelalak, melongo, tidak terlihat dahi yang mengkerut dan dengan intonasi bicara yang
lemah dia berkata ke rekan kerjanya Bapakku ke mana ya? dengan pandangan mata hanya tertuju pada tempat duduk
ayahnya yang sudah ditinggalkan oleh ayahnya.
21. Seting : Bonaga berbicara dengan Monita dan Naga Bonar
Tempat : di sebuah taman
Waktu : malam hari
Peristiwa : Tiba-tiba bonaga menemukan ayahnya di taman saat ayahnya bersama dengan monita, teman kerjanya. Dia
langsung menyapa monita Aku pikir kau tak datang dengan raut muka bibir ditarik lebar kesamping dengan nafas yang
sedikit terengah-engah dan gaya rambut yang disisir ke atas. Tidak lama kemudian monita meniggalkan taman untuk segera
pulang. Dan ketika ayah bonaga menyuruh bonaga untuk mengantarkan monita pulang wajah bonaga langsung berubah,
dahi yang mengkerut mata yang terbelalak dan dan mulut yang ditutup rapat terlihat berkali-kali juga bonaga menelan air
ludahnya sendiri dan memandang kepergian monita. Tetapi bonaga membantah dengan berkata Kalau aku mengantar
monita, terus aku pulang naik apa pak?... dengan intonasi suara yang melemah diikuti deengan gerakan tangan yang
menunjuk dimana monita berjalan pulang. Ayahnya pun bersikeras untuk menyuruh bonaga segera mengantarkan monita
pulang, bonaga langsung mulai melangkahkan kakinya ke tempat monita tetapi setelah beberapa langkah bonaga kembali
mundur lagi dengan wajah yang dahi mengkerut, melongo, pandangan mata hanya terpusat pada monita yang bergerak
pulang.Kemudian bonaga berkata kepada ayahnya monita itu bukan wanita yang seperti bapak pikir, dibukakan pintulah,
diambilkan air minum Dengan mengankat kedua tangannya beserta menaikkan pundaknya dan mata yang melotot
kepada sang ayah. Tidak lama kemudian bonaga ditarik oleh ayahnya dan segera menuju mobil untuk mengantarkan monita
pulang. Di dalam mobil dengan sibuk menyetir bonaga mendengarkan kisah dari ayahnya, dengan mengangguk-anggukkan
kepala dan mulut sedikit ditarik kesamping dengan pandangan sesekali melihat ayahnya. Dan di tengah jalan bonaga
berkata Nah, itu si monita dengan bergegas ia melajukan mobilnya dengan kencang agar bisa bersebelahan dengan
monita.
22. Seting : Bonaga iri dengan Naga Bonar yang dicium oleh Monita
Tempat : di depan apartemen monita
Waktu : malam
Peristiwa : Setelah turun dari mobil nagabonar segera menyuruh bonaga untuk mengucapkan selamat malam kepada monita.
Dengan wajah yang terlihat mewek layaknya seorang anak kecil dan dengan langkah kaki yang pelan dengan pandangan
mata yang berkali-kali melihat ke belakang bonaga mulai mendekati monita. Tiba-tiba bonaga berhenti di tengah jalan
karena monita mulai bergerak menuju ke tempat naga bonar. Dan dengan mengangkat tangan kanannya dan menggerakkan
jari tangannya, serta bibirnya ditarik kesamping bonaga berkata Hai kepada monita. Akan tetapi monita tidak melihat
bonaga sedikitpun. Raut wajah bonaga berubah menjadi melongo dan terlihat berulang kali menarik nafas panjang ketika
bonaga melihat monita mencium nagabonar. Dengan bibir yang mencibir dan sedikit gemetar serta mata yang sedikit
berkaca-kaca, serta dahi yang mengkerut bonaga kembali melihat ayahnya. Setelah monita masuk ke apartemennya bonaga
melihat dengan raut muka yang sama seperti saat dia melihat ayahnya dicium dan terlihat berkali-kali ia menggaruk-garuk
kepalanya.Dengan langkah kaki yang cepat dan bibir yang dimajukan bonaga membuka pintu mobil. Di dalam mobil
dengan raut muka yang tidak berubah bonaga berkata kepada ayahnya Aku tidak pernah diciumnya dan dengan
intonasi bicara yang agak tinggi bonaga berkata Lalu kenapa dia mau mencium bapak ayahnya menjawab Mungkin
aku memang lebih tampan dengan segera raut muka yang tadinya kaku langsung lepas disertai dengan bibir yang ditarik
kesamping. Bonagapun segera menyalakan mesin mobil dan segera meninggalkan tempat itu.
23. Seting : bonnaga berbicara dengan orang Jepang mengenai bisnisnya
Tempat : direstoran
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga berjalan sambil menepuk lengan zaki sambil mengatakan santailah, yuk Bonaga duduk sambil
memegang garpu memasukan makanan kedalam mulutnya berulang-ulang, matanya mengarah kepada orang disampingnya
sambil mengelurakan suara ehm... dan mengangguk-anggukan kepala. Setelah itu Bonaga mengatakan untuk urusan
hukum kau sajalah yang njelasin sambil mengangakat garpu yang di atasnya terdapat makanan dan kemudian memasukan
kedalam mulutnya, kembali Bonaga hanya menganggukan kepalanya ketika temanya menucapkan sesuatu. Bonaga
membuka mulutnya sedikit sehingga kedua bibirya tertarik dan membentuk huruf u dan giginya kelihatan, Bonaga
mengangkat garpu dan memasukan makanan kedalam mulutnya.
24. Seting : keluar dari lif dan berbicara di lobi
Tempat : lobi dan di depan pintu lif
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga keluar dari lif sambil matanya mengarah kesamping kiri daimana ada seorang perempuan berdiri,
kemudian melanjutkan berjalan sambil setelah beberapa langkah dari tangga Bonaga menolehkan kepalanya ke belakang
dan mengatakan kenapa kau kemudian temanya berbicara upeti buat tamu kita dan Bonaga menjawab ah gila kau apa
kata dunia, batalkan sambil mulutnya sedikit terbuka kemudian orang yang ada disampingnya dan mtanya terbuka lebar
sambil menoleh ke kiri dan ke kanan dan temanya kembali berbicara men masak dibatalin, sudahlah kita ini kan bangsa
yang ramah dan Bonaga mengeluarkan kata-kata ramah-ramah, ramah apa kita itu sama saja menghidangkan anak kau
dan istri kau untuk tamu kau. Dengan intonasi dengan intonasi yang tinggi sambil terdapat kerut vertikal di dahinya
kemudian mengucapkan pengak ah. Sambil memutar badannya kemudian melanjutkan berjalan. Mereka berjalan
beriringan dan salah satu dari temanya mengecupkan sesuatu dan Bonaga mengatakan ya kau itu setannya.sambil
menoleh ke kiri dambil tertawa he..he...he
25. Seting : Bonaga berjalan dan berbicara dengan Naga Bonar
Tempat : di lorong sebuah kantor
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga berjalan di samping Naga Bonar dan mengatakan aku udah bicarakan dengan investor kita tinggal
menunggu persetujuan bapak saja. Sambil mengangkat tangannya sejajar dengan perutnya dan menempelkan jari-jari
tanganya dan mengucapkan tapi kalu bapak tidak setuju, ya tidak papa juga sambil menolehkn kepalahnya ke Naga
Bonar sambil mengatakan aku pikir bapak senang dengan usul Monita, usulan yang nomor tiga itu pak, jadi kuburan
makku kuburan nenekku kuburan pamanku si bujang itu dijadikan taman dengan menggerak-gerakkan tangannya ke atas
dan ke bawah sambil menoleh ke Naga Bonar, ketika temannya berbicara pada Naga Bonar Bonaga hanya menganggukan
kepalanya ketika teman satunya berbicara Bonaga memandang kembali dan menganngukan kepalanya dan memandang
pada Naga Bonar, ketika Naga Bonar mengatakan lapar Bonaga hanya menggerakan kepala kea atas dan kebawah sambil
menari bibirnya kesamping.
26. Seting :direstoran ingin memesan makanan
Tempat : di restoran
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga masuk dalam restoran yang semua kursinya dan lampionnya berwarna merah, Bonaga melihat pada
temannya ketika temannya mengatakan full ketika Bonaga ditanya sudah pesan tempat dia mengatakan belum
sambil matanya agak sedikit keluar danterbuka lebar kemudian mengatakan sudah penuh ya laki-laki yang berpakaian
putih dengan rompi hitam itu mengatakan iya Bonaga menghadapkan kepalanya pada Naga Bonar , menaruh tangan
kananya pada kursi dan membentuk tangan kirinya siku dengan menaruhnya di pinggangnya kemudian menggerakan kedua
tangannya ke kursi, ketika Naga Bonar berbicara dengan lai-laki itu Bonaga hanya mengangkat bibirnya sehingga
membentu huruf u sambil mengeleng-gelengkan kepalanya kemudian berjalan keluar restourant.
27. Seting : Bonaga dan Naga Bonar makan dan membicarakan bisnisnya.
Tempat : di rumah makan
Waktu : siang
Peristiwa : ketika Naga Bonar berbicara Bonaga menggerakan kepalanya sehingga wajahnya berhadapan dengan Naga
Bonar sambil mengangkat gelas dan meminum minumanya, kemudian menaruhnya lagi ke mejadan kembali menoleh pada
Naga Bonar dan mengatakan ini baru pemikiran kita aja, si pemilik odal itu belum tahu menahu tentangsamil tangannya
bergerak menunjuk kedepanya dan melanjutkan berbicara kalu si Jepang-Jepang itu tidak mau ya kita batalkan saja
kemudian kembali mengangkat makanannya ketika Naga Bonar mengucapkan kata orang Jepang Bonaga menghentikan
gerakan mulutnya dan matanya meyempit dan melihat kearah daga bonar sambil mengerutkan dahinya membentuk garis
vertikal. Ketika Naga Bonar berdiri Bonaga hanya melihatnya saja, dan ketika Naga Bonar pergi sambil membawah piring
Bonaga berdiri dan mengikutinya ketika di depan pintu Bonaga mempercepat gerakanya dan mengucapkan pak sambil
mulutnya terbuka.
28. Seting : dirumah Bonaga berbicara dengan Naga Bonar
Tempat : dirumah Bonaga
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga melihat Naga Bonar turun dari tangga sambil membawa koper dan baju berwarnah putih di pundaknya,
Bonaga mengatakan pak janganlah pergi, biarlah aku yang pergi pak sambil berjalan mengikuti Naga Bonar dan
memegang koper yang dibawah Naga Bonar. Ketika Naga Bonar berjalan sambil berbicara kemudian Bonaga mengatakan
iya, tapi kalau bapak pergi dan menghilang apa kata dunia. Kemudian Bonaga dan Naga Bonar berhenti berjalan Bonaga
mengangkat alis nya satu kali dan mengangkat bibir atanya sehingga giginya kelihatan.
29. Seting : Bonaga ingin pergi dari rumah
Tempat : dirunah Bonaga
Waktu : malam
Peristiwa : Bonaga turun dari tangga sambil membawa tas di tangan kanannya wajahnya bergerak kearah Naga Bonar dan
tubuhnya bergerak mendekati pintu keluar kemudian menolekan kepalanya pada Naga Bonar mengangkat tanga hingga ke
mulut kemudian mengeluarkan saura batuk , membalikan badanya pada Naga Bonar dan bergerak menuju Naga Bonar
setelah itu Bonaga membungkukkan badanya kea arah samping kiri dan kanan kemudian mengatakan kunci mobil dimana
ya sambil menurunkan tubuhnya sejajar dengan sofa yang diduduki Naga Bonar. Mata Bonaga sesekali melihat ke arah
Naga Bonar dan menggerakan kepalanya kekiri dan ke kanan. Kemudian bergerak menuju pintu sambil menolehkan
wajahnya pada Naga Bonar ketika Naga Bonar memanggilanya Bonaga berhenti bergerak Naga Bonar berdiri dan
mengangkat tangannya Bonaga bergerak kearah Naga Bonar dan mengatakan bapak kemudian menempelkan tubuhnya
pada tubuh Naga Bonar dan tangannya berada di punngung Naga Bonar dan mulut Bonaga terbuka, bibirnya yang atas
terangkat dan giginya kelihatan. Kemudian mereka melepaskan tubuh ereka yang menempel dan Naga Bonar berkata
pergilah kau wajah Bonaga berubah bibirnya menutup rapat matanya menatap Naga Bonar kemudian bergerak ke arah
pintu.
30. Seting : berbicara dengan Monita dalam telpon seluler
Tempat : kantor Bonaga
Waktu : malam
Peristiwa : saura Bonaga terdengar dari ponsel milik Monita lo harus bantu gua mon, bapak gua marah ketika mengatahui
investornya itu Jepang Bonaga meletakan tubuhnya di sofa dan kaki kirinya membentuk sebuah sudut dan tangan kirinya
memegang ponsel dan meletakan ke telinganya, kemudian berkata lo tahu ga sekarang gua ada di mana? sambil tangan
kanannya bergerak kebawah gua ada di kantor! kemudian tertawa he...he...he... sambil matanya tertutup dan tangan
kananya ada di atas kepalanya.
31. Seting : Bonaga berada dalam mobil dan membaca surat
Tempat : mobil bangku depan
Waktu : saing
Peristiwa : wajah Bonaga mengahadap pada sebuah kertas duduk di kursi depan ssambil mengedipkan mata.
32. Seting : Bonaga menuliskan surat utuk Naga Bonar
Tempat : rumah Bonaga
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk di sofa dan tangan kanan memegang alat tulis dan kertas kemudian ketika Naga Bonar berbicara
Bonaga menundukan kepalanya dan menggerakan tangannya yang sedang memegang alat tulis kemudian mengatakan
ringkas ya pak kalimatnya terlalu bertele-tele kemudian ketiaka Naga Bonar berkata terserah kau lah Bonaga
mengatakan oke lah kemudian menundukan kepalanya dan menggerakan tangannya yang memegang alat tulis dan
berkata terus setelah Naga Bonar mengatakan Bonaga ingin menjual perkebunan Bonaga mengangkat kepalanya
matanya terbuka dan mulutnya sedikit terbuka dan mengatakan bukan menjual pak kemudian Bonaga melanjutkan
menulis
33. Seting : Bonaga membacakan surat untuk makam emaknya
Tempat : makam diantara perkebunan kelapa sawit
Waktu : siang
Peristiwa : di perkebunan kelapa sawit di depan makam Bonaga duduk dan tangan kanannya mengangkat sebuah kertas dan
di sampingnya berdiri tiga orang temannya sambil menggerakan tangan kirinya di atas pahanya dia menggerakan kepalanya
menghadap ketga makam itu kemudian kembali melihat kertas kertas putih itu. Mata Bonaga memerah dan mengeluarkan
air mata mulutnya menutup rapat . ketika temannya berbicara bon gue bacain doa ya biar cepat pulang Bonaga langsung
berdiri dan mengangkat tangannya yang memegang kertas dan mengatakan proyek ini batalkita cari tanah yang lain
sambil menggerakan tubuhya menjau dari makam.
34. Seting : berjalan sambil berbicara dengan ketiga temannya
Tempat : diaantara pohon kelapa sawit
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga berjalan cepat iantara pohon kelapa sawit dan mengucapkan kata lo pada ga tahu si kenapa mereka
mati sambil bergerak beriringan dengan ketiga temannya dan berkata emak gua mati gara-gara nglahirin gua paman gua
mati gara-gara ngebelain bapak gu, ngarti ga lo sambil mengerakan tangannya kearah samping, ketika ditanya neneknya
mati kenapa Bonaga menjawab ya karena tua pengak sambil menghentikan gerakannya kemudian bergerak lagi dan
berkata masak si lo tega bikin susah mak kau yang mati gara-gara sambil bergerak dan kepalanya menghadap ke bawah
melanjutkan kata-katanya gara-gara ngelahirin lo berhenti bergerak dan melihati temannya dan berkata lo pada ga
pernah nglahirin si sambil menirukan gerakan monyet kemudian berdiri tegak kembali sambil mengeluarkan suarah ahh
kemudian bergerak pergi.
35. Seting : berbicara dengan Monita
Tempat : rumah Monita
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk disamping Monita ketika Monita berbicara Bonaga mengerakan kepalanya menghadap Monita
sambil tangannya mengaduk-aduk minumannya kemudian menarik bibirnya kesamping kemudian berkata ya makanya
aku berusaha menjadi seperti dia sambil mengaduk-aduk minumannya ketika Monita mengatakan iya? Bonaga
mengatakan iya sambil menghadapkan wajahnya ke Monita kemudian menggerakan kepalanya menoleh ke kanan
kemudian mengerakkan lagi ke kiri dan meletakkan tangannya ke sofa sambil tangan satunya mengaduk-aduk
minumannyaketika Monita menanyakan pada Bonaga ada apa Bonaga menjawab bapak ku seharusnya ada disini sambil
menolehkan kepalaya ke arah kiri dan kanan terus ke depan. Dan Bonaga berkata ah dia pernah bilang sama aku, kau kan
pernah sekolah diluar negeri kalau kau gak bisa mengatakan pada Monita aku cinta padamu katakan saja i love you Monita
kemudian ketika mendengar Monita batuk Bonaga langsung berhenti berbicara dan menoleh ke arah Monita dan
mengatakan salah ngomong aku ya? kemudian menggerakan kepalanya ke depan dan berkatasorry mon, anggap saja
kau gak pernah dengar sambil menoleh ke Monita kemudian menoleh lagi ke arah depan. Kemudian Monita
menempelakan bibirnya ke arah pipi Bonaga kemudian Bonaga mengerakan kepalanya 90 drajat dan menghadapkan pipi
yang satunya ke arah Monita dan Monita kembali menempelkan bibirnya ke arah pipi Bonaga yang satunya Bonaga tak
bergerak dan bonag mendengar ponselnya berbunyi dan mengangankatnya dan menaruhnya ke telinganya beberapa saat
kemudian enutupnya dengan jarinya kemudian memegang ponselnya dengan ke dua tangannya dan ditempelkan di
mulutnya dan tangan Monita memegani tangan Bonaga yang memegang ponsel.
36. Seting : Bonaga menyambut orang Jepang
Tempat : di tangga diluar kantor
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga membungkukan tubuhnya dan tangan kanannya bergerak menyalami tangan orang-orang Jepang itu
kemudian mereka bergerak masuk ruangan.
37. Seting : Bonaga membicarakan tentyang proyeknya dengan orang-orang Jepang
Tempat : dalam raungan
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk antara teman-temannya dan menggerakan ibu jarinya, ketika Naga Bonar datang Bonaga
menoleh ke belakang dan melihatnya kemudian berdiri kemudian memebetulkan jasnya, jari-jarinya menempel pada meja,
ketika Naga Bonar duduk Bonaga mengangkat tangannya kebelakang dan menarik kursi kemudian duduk. Bonaga
menggerakan bibirnya menariknya ke arah samping ketika melihat Naga Bonar dan orang Jepang saling mengangguk.
38. Seting : dilorong kantor siang Bonaga berbicara dengan Naga Bonar
Tempat : dilorong sebuah kantor
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga memasukka tangannya kesaku dan menolehkan wajahnya ke Naga Bonar dan mengeluarkan tangannya
ayng memegang HP. Dengan kedua tangannya dan mengatakan ya tapi mencopet itu dosa Pak sambil bergerak maju dan
memasukkan Hpnya kedalam sakunya kembali sambil kepalanya menoleh ke Naga Bonar dan mendengarkan Naga Bonar
berbicara dan mengalihkan pandangan ke arah depan dan berkata ya tapi mencopet arloji itu dosa pak sambil
menghentikan gerakannya setelah Naga Bonar berbicara, Bonaga berbicara kjalau tentang dosa tahunyalah aku sambil
menoleh ke arah kanan dan berkata akau inikan temannya Zaki, dia itu rajin sewmbahyang sambil melihat kearah Naga
Bonar dengan mata terbuka lebar dan dahi membentuk huruf vertikal. Mengangkat tangan dengan telapak tangan
menghadap keatas dan menaruhnya kewajah Naga Bonar sambil menganggukkan kepala dan mulutnya terbuka lebar.
Kemudian melihat Naga Bonar menaruh arloji ke tangan Bonaga sambil pergi . mulut Bonaga terbuka sedikit dan di
dahinya membentuk kerutan horisontal kemudian pergi
39. Seting : didepan kantor siang upacara bendera
Tempat : di halaman sebuah gedung
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga berdiri didepan oarang-orang dan mengucapkan kata-kata Indonesia Raya Merdeka-merdeka Tanahku
Negeriku yang kucinta. Indonesia Raya Merdeka-merdeka. Dengan intonasi bernyanyi .
40. Seting : didalam kantor siang membicarakan bisnis
Tempat : dalam ruangan
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga meletakkan pulpennya dan kemudian mengangkat ponselnya/menempelkan ponselnya ketelinganya,
dimana dia sekarang diam sejenak kemudian mematikan ponselnya dengan jari telunjuknya kemudian menghadapkan
wajahnya kebawah dan Bonaga menunjuk orang Jepang kemudian mengerakkan kepalanya kearah depan ketika ditanya
Bonaga mengatakan baoak gue lebihbrharga dari ini sambil tangannya dipegang kemudian melemparnya keatas dan
melihatnnya kertas-kertas itu jatuh kemudian menghadap kedepan kemudian berdiri dan bergerak keluar.
41. Seting : dirumah Bonaga siang berlari menuju kekamar
Tempat : di rumah Bonaga
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga membika pintu bergerak menuju ketangga dan bergerak naik tangga dan dibelakanya mengikuti ketiga
temannya dan Monita.
42. Seting : dikamar Naga Bonar siang berbicara dengan Naga Bonar
Tempat : di kamar Naga Bonar
Waktu : siang
Peristiwa : Bonaga duduk disebelah kiri Naga Bonar yang sedang berbaring memegangi tangan Naga Bonar kemudian
mendengarkan Naga Bonar berbicara. Bonaga tidak bergerak dan tidak berbicara matanya mengarah ke Naga Bonar
mullutnya menutup rapat matanyamengeluarkan air sambil mulutnya ditarik kesamping kiri kemudian menundukkan
kepalanya dan menutup matanya dan mendengarkan Naga Bonar berbicara Bonaga menggelengkan kepalanya dengan muut
rapat dan dahi membentuk kerut vertikal Bnonaga memegang tangan Naga Bonar dan menaruhnya dikepalanya sambil
menarik bibirnya kesamping dan berkata bapak nggak akan mati, Bapak akan terus hidup dihatiku dengan lubang hidung
mengembang kemudian Bonaga melihat Naga Bonar dan bibirnya tertutup rapat dan membentuk dua lengkung ke atas
sambil menutup matanya. Sambil memegangi Naga Bonar yang ada di kepalanya kemudian menoleh ke belakang sambil
mengatakan waalaikumsalam bersamaan. Bonaga melihat Naga Bonar setelah melihat seseorang ang ada di monitor
berbicara kemudian ketika Naga Bonar berbicara dengan intonasi membentak, Bonaga berdiri dan bergerak keluar, mereka
bergerak bersama-sama dan menuruni tangga, membuka pintu pertama bergerak mendekati pintu kedua. Dan
mendorongnya Bonaga keluar dari rumah. Dan matanya terbuka lebar dan mulutnya sedikit terbuka kemudian
menempelkan jarinya kekepalanya.

Anda mungkin juga menyukai