Anda di halaman 1dari 34

Sebuah Monolog

S A R I M I N
Karya : Agus Noor
http://teaterdelik.blogspot.com
Tampak panggung pertunjukan, mengingatkan pada pentas kampung
!ara pemusik muncul, nyante, seakan"akan mereka hendak melakukan persiapan. Ada
yang mumcul masih memba#a minuman. Ngobrol dengan sesama pemusik. Kemudian
mengecek peralatan musik. Mencoba menabuhnya. Suasana seperti persiapan pentas. Tak
terlihat batas a#al pertunjukan.
$musik opening%
Sesekali pemusik menyampaikan pengumunan soal"soal yang sepele: Memanggil
penonton yang ditunggu saudaranya di luar gedung, karena anaknya mau melahirkan&
menyuruh pemilik kendaraan untuk memindahkan parkir mobilnya, atau mengumumkan
bah#a !residen tidak bisa datang menyaksikan pertunjukan malam ini karena memang
tidak diundang& pengumuman"pengumuman yang remeh"remeh dan bergaya jenaka
Atau menyapa penonton yang dikenalnya, bercanda, say hello, sembari sesekali
menyetem peralatannya.
Kemudian mereka menyanyikan lagu tetabuhan, yang mengingatkan pada musik topeng
monyet. !ara pemusik bernyanyi dan berceloteh jenaka. Sementara ruang pertunjukan
masih terang. Tertengar lagu tetabuhan yang riang
'alu muncullah aktor pemeran monolog ini atau Tukang (erita. Terlihat jenaka menari"
nari mengikuti irama. )ingga musik tetabuhan berhenti, dan Tukang (erita mulai
menyapa penonton dengan penuh semangat bak rocker,
T*KAN+ (,-.TA:
Selamat malam semuanya/ 0eah/
1ah, gayanya seperti rocker, tapi na2asnya megap"megap. -ocker tuek
Senang sekali saya bisa ketemu Saudara semua. .ni kesempatan langka, bertemu dalam
peristi#a budaya. Anda mau datang nonton pertunjukan ini saja sudah berarti menghargai
peristi#a budaya, ya kan3/ )anya orang"orang yang berbudaya yang mau nonton
peristi#a budaya. 4adi, bersyukurlah, kalau malam ini Anda merasa ge"er sebagai orang
yang berbudaya. Soalnya, di negeri ini, manusia yang masuk dalam kategori manusia
berbudaya itu lumayan tidak banyak. 4adi manusia berbudaya itu agak sama dengan
badak bercula. Sama"sama langka.
tukang"cerita"bag"a#al.jpg
Nah, salah satu ciri penonton berbudaya itu kalau nonton pertunjukan, selalu mematikan
handphone. Ayo sekarang, silakan men"non ati2kan"kan )! Anda, sambil berimajinasi
seakan"akan Anda itu !residen yang sedang men"non akti2"kan menteri Anda. Atau kalau
selama ini Saudara punya bakat dan naluri membunuh, silakan diekspresikan bakat
membunuh Saudara dengan cara membunuh handphone masing"masing.
http://teaterdelik.blogspot.com
Nanti, selama pertunjukan, juga dilarang memotret pakai lampu kilat. Nanti ndak jantung
saya kaget. 5i dalam gedung ini juga dilarang makan, minum atau merokok. kecuali
pemainnya.
Malam ini, saya akan bercerita tentang Sarimin. !erlu Anda ketahui, nama Sarimin ini
bukanlah nama asli. Tapi nama paraban. Nama panggilan. Nama aslinya sendiri
sebenarnya cukup keren: 6utet Kartaredjasa..7 Mungkin nama ini kurang memba#a
berkah. Meski pun ada juga lho orang yang memakai nama 6utet Kartaredjasa, lah kok
nasibnya malah mujur: tersesat jadi -aja Monolog. Atau istilah yang lebih populisnya:
pengecer jasa cangkem.
Nah, dia dipanggil Sarimin, karena berpro2esi sebagai tukang topeng monyet keliling.
Agak aneh juga sebenarnya, kenapa nama Sarimin itu identik dengan topeng menyet.
6egitu mendengar nama Sarimin, langsung ingatan kita tuinggg melayang ke topeng
monyet.
Memang sih ada nama"nama yang identik dengan sesuatu. 0ah, misalnya sepertu nama
!leki. 6egitu mendengar nama !leki, kita pasti langsung teringat pada $sambil
menunjuk ke arah pemusik%.. anjing kampung. Atau nama Munir, misalnya. Nama munir
selalu mengingatkan kita pada akti8is hak asasi yang mendapat berkah diracuni arsenik.
Memang kebangeten kok yang ngracun itu, kok ya ndak merasa bersalah Kita juga
kenal 6aharudin 'opa, yang identik dengan sosok yang jujur dalam hukum. Nama
+esang identik dengan 6enga#an Solo. Suharto yang identik selalu mendadak sakit
kalau dipanggil pengadilan. Atau Sumanto 6egitu mendengar nama Sumanto, kita
langsung teringat
(eletukan pemusik: 9Kanibalisme:
T*KAN+ (,-.TA:
.tu terlalu keren 6ukan kanibalisme, tapi ciak kempol/ Atau yang sekarang lagi
popular: 6ondan 1inarno 6egitu mendengar nama 6ondan 1inarno, langung ingat
#isata kuliner mak yuss
Musik memberi tekanan dan membangun suasana
T*KAN+ (,-.TA:
Sebagai tukang topeng monyet keliling, Sarimin lumanyan konsisten menekuni
kariernya. 'ebih kurang ;< tahun dia jadi tukang topeng monyet. Sekarang dia sudah
berumur =; tahun. 4adi kalau dihitung"hitung, dia sudah menjadi tukang topeng monyet
sejak umur < tahun. .ni pro2esi yang di#arisi Sarimin dari 6apaknya yang sudah
almarhum.
Mungkin Saudara pernah bertemu Sarimin. Atau pernah melihat Sarimin melintas di
jalanan yang macet. Kemacetan yang sepertinya sengaja diselenggarakan oleh
+ubernurnya.
http://teaterdelik.blogspot.com
Atau mungkin suatu hari Anda pernah secara sengaja berpapasan dengan Sarimin.
Mungkin malah Anda sempat ngobrol sebentar berbasa"basi denganya Tapi Anda tak
lagi mengingatnya. Tampang dan nasib Sarimin memang membuat orang malas
mengingatnya. Saking leceknya. 6ajunya
Tukang (erita itu mengambil baju dari kotak pikulan topeng monyet yang ada di
dekatnya. tukang"cer"jadi"sarimin.jpg5an mulai di sini, pelan"pelan, Tukang (erita itu
mengubah dirinya menjadi tokoh Sarimin. Sambil terus bicara ia mengganti baju Tukang
(erita dengan pakaian Sarimin
T*KAN+ (,-.TA:
'ihat saja bajunya Setahun sekali kena sabun saja sudah lumayan $Kepada para
pemusik% (oba cium, baunya hmmm, mak brengg 6elum lagi celananya(oba
lihat $sambil memakai celana itu%. Selalu cingkrang. Tapi ini cingkrang yang tidak
menakutkan lho ya Karena meski celananya cingkrang, tidak jenggotan.. Tidak suka
merusak ka2e"ka2e atau tempat hiburan malam
Sembari terus berubah menjadi Sarimin, menempelkan bermacam 9asesoris: penyakit
kulit di tubuhnya
T*KAN+ (,-.TA:
Tubuh Sarimin juga 2ull asesoris !enuh tato emping, alias panu. 5ia juga punya bisul
yang nggak sembuh"sembuh. Ada kutil di lehernya Kurap ada. Kadas, kudis, jera#at,
koreng, kutu air. !okoknya segala macam jenis penyakit kulit tersedia lengkap di
badannya.
5engan segala macam anugerah penyakit yang dimilikinya itu, sudah barang tentu
Sarimin bukanlah sosok yang menarik untuk Anda ingat. Sarimin bukanlah orang yang
cocok untuk dijadikan monument ingatan. Makanya, saya pun akan maklum, apabila
setelah menyaksikan pertunjukan ini Anda pun tetap tak akan mengingat Sarimin
Sekarang ini, yang paling sulit memang mengingat. Karena kita sudah terlalu l ama
dididik keadaan untuk gampang lupa/
Musik menghentak, memberi tekanan perubahan suasana dan karakter. Kini aktor itu
sudah sepenuhnya berperan menjadi Sarimin. Sementara musik tetabuhan topeng monyet
berbunyi,sarimin"jalan>.jpg Sarimin mulai mengambil peralatan topeng monyetnya,
kemudian mulai berjalan memikul peralatan topeng monyetnya, seolah mulai berjalan
keliling menyusuri jalanan Suasana makin meriah dengan teriakan suitan para pemusik
yang mencelotehi tingkah Sarimin
Sampai kemudin Sarimin mendadak berhenti, memandang ke ba#ah, ke dekat kakinya.
Seperti ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Segera Sarimin memungut sesuatu yang
tergeletak di pinggir jalan itu. Sebuah KT!. Sarimin dengan ragu"ragu memungut KT!
itu. Memeganginya, memandanginya
http://teaterdelik.blogspot.com
!ada saat inilah, lampu di bagian penonton meredup dan menggelap. 5an cahaya di
panggung mulai mengarah pada Sarimin yang memegangi dan mengamati KT! yang
ditemukannya itu: bergaya membaca nama di KT! itu, padahal ia tak bisa membaca
6aru kemudian ia menunjukkan KT! yang ditemukannya itu kepada para pemusik
SA-.M.N:
.ni KT! siapa, ya3 Ada yang merasa kehilangan KT! tidak3 (oba cek dulu mungkin
dompet sampeyan jatuh.. Atau kecopetan +imana, ada yang merasa kehilangan KT!3
!ara pemusik berceloteh menangapi, merasa tak kehilangan dompet atau KT!. 'alu
Sarimin mencoba bertanya kepada para penonton
SA-.M.N:
Maa2, 6u !ak Ada yang merasa kehilangan KT! ndak ya3 .ni tadi saya nemu.
Nanti kalau sampeyan ndak ada KT! kena ra?ia @perasi 4ustisia lho 6isa"bisa
dianggap penduduk gelap .ni KT! sampeyan bukan3
(eloteh !emusik: 9Mas, tanyanya yang sopan yang halus:
'alu Sarimin pun bersikap sopan yang dilebih"lebihkan, bertanya pada para penonton
sekali lagi,
SA-.M.N:
Maa2, 6apak"bapak .bu"ibu Apakah dari pada 6apak .bu ada yang merasa
kehilangan dari pada KT!3 Tidak3 6ener, dari pada 6apak .bu ndak ada yang merasa
kehilangan KT!3
Seorang !emusik menyuruh Sarimin untuk membacakan nama di KT! itu, 9Kamu kan
bisa baca, di situ ada namanya, nanti kan tahu itu KT! siapa3/:
Sarimin bergaya membaca tulisan di KT! itu, tetapi hanya bibirnya yang komat"kamit
SA-.M.N:
,ee, anu, mata saya ini rada aneh kok Kalau buat mbaca langsung mendadak rabun
'ha ini, tulisannya mendadak ndak jelas +ini ajah, gimana kalau sampeyan yang
bacain
!ara !emusik meledek Sarimin: 9Allahh.., bilang saja nggak bisa baca. Nggak bisa baca
ajah kok nggaya/:
SA-.M.N:
'ho, siapa yang nggaya3 Siapa yang ndak bisa baca3 Mbok jangan menghina begitu.
Sukanya kok ya menyepelekan. 4angan meledek orang yang ndak bisa baca 6anyak
juga kok orang yang tidak bisa baca tapi ya sukses Malah ada orang ndak bisa baca
tapi jadi pemimpin
http://teaterdelik.blogspot.com
(eloteh !emusik: 9'ho emangnya ada pemimpin yang nggak bisa baca3:
SA-.M.N:
0a ada +ini saja kok ya ndak tahu
(eloteh !emusik: 9(oba sebutkan, siapa3:
SA-.M.N:
!okoknya ada Ndak usah saya sebutkan
(eloteh !emusik: 96ilang saja takut. )ayo, coba sebutkan, siapa3:
Sarimin tampak bingung, terpojok karena terus didesak, mencoba menutupi
ketakutannya. (eloteh !emusik, terus mendesak: 9Ayo, coba sebutkan kalau berani:
SA-.M.N:
$Melihat"lihat ke arah penonton, masih ketakutan dan hati"hati% Ada !asukan 6erani Mati
yang nonton ndak ya $Sarimin tampak nggak berani menyebut% 0a, pokoknya ada/
(eloteh !emusik, terus mendesak: 9.ya, siapa3 Sebutkan/:
SA-.M.N:
$6erpikir sejenak, lalu menja#ab% !rabu 5estarata .tu, pemimpin )astina/ 5ia kan
tidak bisa baca Kalian mau memancing saya kan, biar saya menja#ab +us 5ur 0a
ndak mungkinlah saya berani menyebut +us 5ur 6oleh kan pemain teater juga takut.
Nanti kalau ada apa"apa ya kalian paling cuman bisa nyukurin 6ikin slametan begitu
saya dipenjara
Sarimin kembali menimang"nimang dan memandangi KT! itu.
sarimin"nemu"ktp>.jpg
SA-.M.N:
6ener, ini bukan KT! sampeyan3 $6ingung menimbang"nimbang KT! itu% 0a, sudah,
nanti sekalian saya pulang, saya tak mapir ke Kantor !ulisi 5ari pada repot, kan
mendingan KT! ini dititipkan ke !ak !ulisi 0a ndak3 Nanti biar !ak !ulisi yang
nganter ke pemiliknya
5an Sarimin pun kembali memikul kotak topeng monyetnya. Musik tetabuhan
mengiringi perjalanan sarimin. 9Sarimin pergi ke Kantor !ulisi: teriak para pemusik
riang bagai pertunjukan topeng monyet.
Tampak Sarimin berjalan menuju kantor pulisi.
http://teaterdelik.blogspot.com
Musik terus mengiringi perjalannan Sarimin. !ada saat inilah, aktor juga mulai menata
setting untuk perpindahan adegan. Menggeser beberapa dekorasi hingga terjadi
pergantian ruang
>.
Ahhirnya, Sarimin pun sampai di Kantor !ulisi. .a tampak kelelahan dan capai setelah
berjalan jauh. Sarimin memperhatikan Kantor !ulisi itu, tanpak sepi. Tak ada !etugas
4aga. .a sejenak clingukan, agak ragu memasuki halaman Kantor !ulisi itu. .a berjalan
pelan dan sopan mendekat
SA-.M.N :
!ermisi, !ak !ulisi.Asalamualaikum, !ak !ulisi
Mendadak nongol sosok !ulisi, yang langsung sibuk mengetik begitu mengetahui
kedatangan Sarimin. Maka !ulisi itu pun tampak terus sibuk mengetik
sarimin"ketemu"polisi.jpg
SA-.M.N:
1ah, !ak !ulisinya ternyata lagi sibuk Sibuk kok ya mendadak ya
!ulisi itu terus mengetik, mengabaikan Sarimin.
SA-.M.N:
0a sudah, biar saya tunggu saja$'alu menjauhi !ulisi itu, sementara suara mesin
ketik terus terdengar, membangun suasana% 0ah, lumayan, sambil nunggu bisa
numpang istirahat $Sembari memijit"mijit kakinya yang terasa pegal"pegal atau
sesekali meregangkan badan atau mengeluk pinggangnya% 'agi pula saya juga lagi males
keliling *dah dari pagi keluar masuk kampung, tapi nggak ada yang nanggap. (apek
juga kan seharian keliling tapi ndak dapet duit
Sarimin mengeluarkan sebiji pisang dan mengupasnya. Kemudian terdengar suara
monyet, yang nangkring di kotak topeng monyet itu. Monyet itu merajuk minta pisang
yang dimakan Sarimin itu
SA-.M.N:
$6icara pada monyet itu% Apa3 !ingin3 .ya, iya, nanti saya bagi
Sarimin mengambil monyetnya dengan penuh perhatian, memangku monyet itu
SA-.M.N:
$Sambil mengelus"elus monyetnya, bicara kepada penonton% @h ya, kalian belum kenal
toh sama monyet saya ini 'ah ya ini yang namanya Sarimin Kalau saya dipanggil
Sarimin ya cuman karna kena e2eknya saja .tu disebut The Sarimin ,22ect
http://teaterdelik.blogspot.com
Monyet saya ini bukan monyet sembarangan lho Kalau ditelusuri garis keturunannya,
dia itu keturunan monyetnya Si 6adra Mandra#ata
!ara pemusik heran: 9Siapa itu3:
SA-.M.N:
Si 6uta dari +ua )antu
Suara monyet itu terdengar senang, seperti meloncat"loncat. Sarimin mulai menyuapi
monyet itu dengan pisangnya.
sarimin"nyante"di"kanpol.jpg
SA-.M.N:
Nih, kamu separo
Tampak pisang yang dibaginya itu lebih kecil. Monyetnya tampak senang. Tetapi, begitu
mau menyuapkan pisang itu ke monyetnya, pisang itu malah dimakan Sarimin sendiri.
)ingga monyet itu berterak"teriak. Tapi Sarimin terus mengunyah pisang itu buat dirinya
sendiri
Melihat itu, !ara !emusik pun berkomentar: 91as, Mase ini, sama monyetnya sendiri
kok pelit/ Medit/: 9Sudah persis kayak monyet lho Mase ini kalau makan pisang
gitu/::Ngirit, ya Mas3:
SA-.M.N:
Kalian itu jangan salah 2aham. .ni bukan ngirit/ Saya makan pisang begini ini karna saya
lagi nglakoni ngelmu munyuk/
Tahu ngelmu munyuk, ndak3 Ngelmu munyuk itu ya ilmu kebajikan yang bersumber dari
munyuk. Ada kitabnya/ Namanya Kitab 6antur 4ambul Tangkur Munyuk.
Sarimin segera mengambil sebuah buku tua dari kotak topeng monyetnya
SA-.M.N:
Nah ini kitabnya .lmu soal permonyetan ada di sini semua. Kenapa manusia disebut
keturunan monyet, ada penjelasannya di sini. 4uga soal 4aman Monyet Nih
$membaca halman kitab itu% hamenangi jaman monyet. Sing ora dadi monyet ora
keduman. Sak begja"begjane #ong sing dadi monyet, isih lu#ih begja #ong sing koyo
monyet nanging kuoso
Seorang !emusik memotong: 9'ho, kok mendadak situ bisa baca3 Tadi katanya nggak
bisa baca. Nggak konsisten/:
SA-.M.N:
.ni aksara 4a#a. )onocoroko. Kalau huru2 4a#a saya bisa baca
http://teaterdelik.blogspot.com
+imana, mau tahu soal ngelmu munyuk, ndak3 'ihat nih, halaman <A $membaca%
'i8ing ,nglish Structure 'ho, kok malah bahasa .nggris. Maa2, maklum saya belinya
di loakan. .ni buku bajakan, jadi halamannya kecampur"campur. Nah, ini halaman
B< 5i sini dijelaskan, kenapa monyet suka pisang .ni ada 2iloso2inya. Ada
maknanya.
!isang itu buah yang murah. Artinya kita harus pemurah. Mau berbagi. Maksudnya,
hidup kita itu seyogyanya ya seperti pohon pisang. Anda tahu kan pohon pisang3 Setiap
bagian dari pohon pisang itu semuanya berguna. Tangkai daunnya bisa ditekuk"tekut,
dibuat mainan kuda"kudaan. 6atang pohonnyanya buat nancepin #ayang. Antok"nya,
jantungnya, bisa dibikin sayur yang enak.
(eloteh !emusik: 9Kalau pelepahnya, Mas3:
SA-.M.N:
!elepahnya3 0a bisa buat mainan plesetan. 5aunnya bisa dipakai buat mbungkus
Atau bisa juga di pakai buat payungan kalau hujan. 6isa buat berteduh.
6erdasarkan ngelmu munyuk ini, pohon pisang sebenarnya mengajarkan kita agar tidak
egois. Karena pohon pisang memang bukan pohon yang mementingkan dirinya sendiri.
!ohon pisang itu beda dengan pohon beringin, misalnya. .ni misalnya lho ya Kalau
!ohon beringin itu kan cuman mementingkan dirinya sendiri.
Kalian lihat sendiri kan, pohon beringin itu tumbuh besar, tinggi menjulang, rimbun,
tetapi ia menyedot kesuburan pohon"pohon di sekelilingnya
(eloteh !emusik: 90a, tapi kan !ohon 6eringin bisa buat berteduh. Kan bayak itu kere"
kere yang suka berteduh di ba#ah !ohon 6eringin:
SA-.M.N:
Kalau yang suka berteduh sih bukan cuman kere Tapi juga keple lonte
Makanya, kalau orang yang pinter, pasti ndak mau lagi berteduh di ba#ah !ohon
6eringin. Seperti para 4enderal itu Kan sekarang banyak 4enderal yang memilih
membikin dan membesarkan pohon sendiri 'ebih senang membesarkan !ohon
+elombang (inta Seolah"olah mereka merasa masih dicintai rakyat.
Nah, kalau sampai ada 4enderal yang terus ngotot ikut berteduh di ba#ah !ohon
6eringin, pasti agak diragukan kredibilitasnya: ini 4enderal apa lonte
Membuka"buka halaman kitab itu dengan serius
SA-.M.N:
Makanya kalian mesti belajar ngelmu pisang. !ohon pisang itu selalu membiarkan anak"
anaknya tumbuh besar. Sampeyan tahu, pohon pisang itu juga baru mati kalau sudah
http://teaterdelik.blogspot.com
berbuah. Artinya, hidup kita itu berbuah. Mesti membuahkan kebaikan. 4angan sampai
kita mati tapi belum sempat berbuat baik.
(eloteh !emusik, agak meledek: 9Kata siapa:
SA-.M.N:
'ah ya menurut Kitab 6antur 4ambul Tangkur Munyuk ini Kalau kalian baca kitab ini,
pasti kalian ngerti ilmu sejati. .ni ilmu tidak main"main. .lmu 2ilsa2at tingkat tinggi. Tidak
sembarang orang bisa mempelajari. @tak anak"anak 4urusan Cilsa2at saja mungkin ndak
nyampe kalau mempelajari ini. Crans Magnis Suseno, Mudji Sutrisno, !ak 5amardjati
Supajar juga ndak le8el ama ilmu ini. Makanya mesti hati"hati. Karna bisa"bisa nanti
kebablasen: begitu mempelajari ilmu sejati ini, langsung ngaku"ngaku jadi Nabi
Ngelmu munyuk itu ilmu ketauladanan. Mangsud"nya, banyak ketauladanan yang bisa
kita pelajari dari monyet. Karena kalau monyet suka pisang, sesungguhnya monyet itu
sedang memberi kita tauladan hidup. Makanya, kalau sekarang ini ndak ada tokoh atau
pemimpin bangsa yang bisa kita tauladani, kenapa kita ndak meneladani monyet saja3
0a, ndak3
Sementara itu terdengar suara ngorok
SA-.M.N:
Sudah ah, nanti saja lagi saya kasih tahu soal ngelmu munyuk"nya $Seperti tersadar
kalau sudah lama menunggu% 5ari tadi kok ya belum dipanggil"panggil ya.
Suara ngorok itu makin keras terdengar, ternyata datang dari Kantor !ulisi. Tampak
ruangan kantor itu sepi, hanya terdengar suara orang tertidur ngorok
SA-.M.N:
1elah, !ulisinya malah ngorok
'alu Sarimin menuju meja jaga pulisi itu. Tak tampak pulisi. )anya terdengar suaranya
yang mendengkur keras
SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Saya cuman mau nyerahkan KT! ini kok, !ak Soalnya saya mesti
pulang Sudah sore.
Mendadak !ulisi itu bangkit, dan langsung sibuk mengetik. Terdengar suara mesik ketik
yang langsung sibuk
$S*A-A% !@'.S.:
$Membentak, sambil terus mengetik% Tunggu saja dulu/ Apa tidak liat saya lagi sibuk/
SA-.M.N:
...ya, !ak .ya Sibuk kok mendadak
http://teaterdelik.blogspot.com
!ulisi terus terus mengetik, terus sibuk. Sementara Sarimin hanya bisa memandangi
dengan tatapan tak berdaya. Merasa marah disepelekan, tetapi tak bisa apa"apa, hanya
ngedumel
SA-.M.N:
Ama orang kecil kok ya selalu menyepelekan (oba kalau ndak pakai seragam, sudah
saya plinteng matane
Sarimin hanya bisa menunggu. Tapi kemudian ia seperti sudah tak bisa menahan untuk
kencing
SA-.M.N:
$Kepada penonton% ,e, tolong, nanti kalau !ak !ulisinya nyari, bilang saya kencing dulu
ya Ke toilet bentar.
Sarimin kemudian bergegas hendak ke toilet, tetapi mendadak terdengar bentakan:
$S*A-A% !@'.S.:
)ai/ Mau mana3/
SA-.M.N:
Mau ke belakang, !ak
$S*A-A% !@'.S.:
Tunggu saja di situ/ Nanti saya panggil/
5engan terbungkuk"bungkuk sopan Sarimin akhirnya kembali duduk, tetapi tampak
jengkel juga
SA-.M.N:
+imana sih/ 5ari tadi cuman nyuruh tungga"tunggu Mau kencing bentar ajah ndak
boleh Sok kuasa/ Sok merasa dibutuhkan/ Seneng kalau melihat orang menderita.
6egitu kok ngakunya sahabat rakyat
Sarimin tampak gelisah menahan keinginannya untuk kencing. !ada saat itu terdengar
suara monyet yang menjerit"jerit, membuat sarimin gugup dan panik.
SA-.M.N:
$Menenangkan monyetnya yang mulai re#el% Sstt/ 4angan ribut, toh !ak !ulisinya
kayak buto galak. Nanti kamu dimarahin/
Monyet itu malah bertambah re#el, terus memekik"mekik.
SA-.M.N:
$Terus berusaha menenangkan monyetnya% Apa3 )aus3 !ingin mimi, ya3
http://teaterdelik.blogspot.com
Mengambil botol air mineral dari kotak pikulannya, tetapi botol itu ternyata sudah
kosong
SA-.M.N:
1ah, habis Sabar, ya Ntar minum di rumah saja ya (up cup cup 6entar lagi
kita pulang kok
Tapi monyet itu makin re#el dan ribut
SA-.M.N:
4adi monyet itu mbok yang sabar 'ama"lama kamu itu ketularan manusia lho/ Ndak
bisa nahan sabar/ 5asar monyet asu/
Monyet itu terus memekik"mekik minta minum. Sarimin bingung. .a melihat kepada
!ulisi yang tampak sudah kembali tertidur bersandar di depan mesin tiknya. Melihat
!ulisi yang lelap itu, maka Sarimin pun hati"hati menegendap"endap menuju toilet di
bagian belakang
Tampak silhuet Sarimin yang kencing, dan menadahi air kencingnya dengan botol.
Sarimin kembali muncul dan segera ia mendatangi monyetnya yang masih re#el. 5engan
tenang Sarimin meminumkan isi botol itu ke monyetnya
SA-.M.N:
Nih minum ,nak, kan3 5ijamin 2resh 2rom the batangan. 'agi ndak3 Manis, kan3 'ah
#ong saya kecing manis kok Kalau gini ada untungnya juga lho kena diabet
Sarimin terus meminumkan isi botol itu pada monyetnya, sampai kemudian monyet itu
tampak tenang dan senang
SA-.M.N:
Monyet saya memang rada manja. Kalau sudah kepingin ndak mau ditunda. !aling repot
ya kalu pas dia lagi birahi pingin ka#in
Seorang !emusik nyeletuk bertanya: 9Memangnya itu monyet jantan apa betina3:
SA-.M.N:
Monyet jantang dong
!emusik: 9Memangnya gimana sih caranya membedakan monyet jantan dan monyet
betina3:
SA-.M.N:
$Tampak sebel dengan pertanyaan itu% 0a gampang Tinggal kamu ka#inin. Kalau
hamil, berarti monyet itu betina. +itu saja kok repot/ Mas, mbok kalau nanya itu yang
http://teaterdelik.blogspot.com
cerdas, biar ndak bikin tambah jengkel Maa2 lho ya kalau saya jadi ketus Kamu kan
lihat sendiri, dari tadi saya sebel nunggu, lah kok malah ditanyain yang ndak mutu gitu/
Sebel/ Sebel/ Sebelll/// Makanya kalian jangan nambahin sebel saya
Melihat Sarimin marah begitu, para pemusik langsung diam. Suasana jadi tidak enak.
Sarimin hanya diam, gelisah, bingung nggak tahu mesti berbuat apa. Sampai kemudian
Sarimin mengeluarkan beberapa alat atrasksi topeng monyetnya. Memain"mainkan
payung kecil, gerobak kecil, dan lainnya. Mencoba membunuh kegelisahannya. Mencoba
menyibukkan diri. Tetapi ia tetap merasa gelisah karena terus menunggu. 'alu ia melihat
papan catur di atas kotak peralatannya. .a mengambil papan catur itu, lalu mengajak para
pemusik itu untuk menemaninya main catur
SA-.M.N:
Main catur yuk 5ari pada cuman bengong
Tapi !ara !emusik tak menanggapi ajakan itu: 9Ndak: 9 Mase nesuan, sih/:
Kemudian Sarimin memba#a papan catur itu, mencoba mengajak para penonton untuk
main catur dengannya,
SA-.M.N:
Ayo, main catur yok Masa segini banyak ndak ada yang pinter main catur3 Ada yang
jadi penyair, ndak3 6iasanya kalau penyair itu pinter main catur Soalnya job"nya
dikit 4adi banyak #aktu luang buat main catur. Ayo, main catur. Nemenin saya
Mungkin ibu"ibu atau mba"mba Ayo, MbaMain catur bareng saya, dijamin tidak
terjadi kehamilan
6ener nih ndak ada yang mau main catur3 0a sudah kalau ndak mau 6iar saya main
sama monyet saya saja
'alu Sarimin menata bidak catur itu, berhadap"hadapan dengan monyetnya
SA-.M.N:
Monyet saya ini lumayan cerdas juga kok kalau main catur. Saya sudah melatihnya
main catur sejak dia masih kenyung, masik kecil, masih balibul
Seorang !emusik bertanya: 9Apa itu balibul3:
SA-.M.N:
6a#ah lima bulan Kalau saja saya punya duit, pasti sudah saya sekolahkan di sekolah
catur 6iar jadi +rand Master Ayo, Min, sini, Min
Kemudian Sarimin pun bermain catur dengan monyetnya. Suara monyet yang riang
membuat Sarimin sedikit terhibur. .a tampak senang bisa bermain catur dengan
monyetnya
http://teaterdelik.blogspot.com
SA-.M.N:
Ayo cepet jalan. Kamu duluan ,h, eh bentar kamu putih apa hitam3 0a dah,
kamu putih ya Tapi aku jalan duluan lho ya
'alu Sarimin dan monyetnya segera main. Sarimin yang menjalankan bidak catur.
Kemudian tampak bidak yang bergerak sendiri, seakan"akan tengah dimainkan oleh
monyet itu. Keduanya tampak asyik dan serius.
SA-.M.N:
,eh, lho, kok mentrinya kok kamu makan Ndak boleh Monyet dilarang makan
mentri 0ang boleh ciak menteri itu cuman mandatarisnya rakyat/ 4angan sembrono lho
kamu Ayo ulang ,h, tapi jangan ngeper gitu dong/ Kamu ini kok sukanya nga#ur
gitu sih/
Sarimin kelihatan jengkel
SA-.M.N:
(urang/ (urang kamu/ 6ubar/ 6ubar/
Suara monyet menjerit"jerit sementara Sarimin dengan jengkel menutup papan catur itu
dan menaruhnya kembali ke kotak pikulannya. Monyet itu menjerit"jerit marah
SA-.M.N:
Sudah, diam toh/ Kok malah kamu yang marah. Mestinya saya jengkel. Sudah malem
begini ndak dipanggil"panggil. Ngapain ajah sih tuh !ulisi/ $Menengok ke arah !ulisi,
yang tampak lelap tertidur% Allaahh, kok ya malah micek/
Sarimin mencoba mendekati !ulisi itu. 6egitu sarimin sudah dekat dan hendak
menyodorkan KT!, mendadak !ulisi itu bangun dan langsung sibuk mengetik. Suara
mesin ketik yang sibuk membuat Sarimin hanya bisa neraik na2as jengkel.
'alu Sarimin menjahui !ulisi itu. 5an begitu Sarimin sudah jauh, perlahan"lahan !ulisi
itu pun kembali tidur, menyandarkan kepelanya ke meja mesin ketik.
Sarimin menengok ke belakang, melihat !ulisi yang kembali tidur. Maka Sarimin pun
berbalik kembali mendekati !ulisi itu. 6aru saja Sarimin mau mendekat, !ulisi itu
langsung jenggirat bangun dan menyibukkan diri dengan mesin ketiknya. Melihat !ulisi
itu kembali sibuk mengetik, maka Sarimin kembali merasa jengkel, tak berdaya, dan
mencoba kembali menunggu. 5an begitu Sarimin menjauh, tampak !ulisi itu dengan
penuh kemenangan tidur kembali
6egitu seterusnya, setiap kali Sarimin mendekat, langsung saja !ulisi itu langsung
bangun sibuk mengetik
http://teaterdelik.blogspot.com
Sampai kemudian Sarimin tampak pasrah menunggu. .a kini terlihat mengantuk.
Menguap. Meregangkan badannya yang pegel karena lama duduk Sarimin bangkit,
hendak mendekati kembali !ulisi itu, tetapi !uisi itu langsung bangun dan membentak:
$S*A-A% !@'.S.:
Tunggu saja di situ// Nanti saya panggil///
Sarimin, yang lelah dan tak tahu mesti berbuat apa, segera kembali duduk menunggu. .a
merebahkan tubuhnya di kursi tunggu itu. Mencoba tidur. Saat itulah sebentang kain
perlahan turun, seperti langit malam yang menebarkan kegelapan. Terlihat silhuet
Sarimin yang tertidur. Tampak cahaya bulan, malam dengan segala kesedihannya.
Nampak Sarimin yang bangkit, dan dengan setengah mengantuk mendekati !ulisi jaga
itu. Tapi kembali !ulisi itu langsung membentak:
$S*A-A% !@'.S.:
Tunggu saja di situ//
5engan lunglai Sarimin kembali masuk ke balik tirai, kembali merebahkan tubuhnya.
Tampak bayangan Sarimin yang tertidur di ba#ah redup rembulan.
Kemudian pagi datang, terdengar kokok ayam. Matahari yang cerah bangkit. Sarimin
terbangun dari tidurnya, kaget
SA-.M.N:
D Astaga, sudah hari ke 7A> 6elum dipanggil juga.
'alu malam kembali datang. -embulan mengapung kesepian. Sarimin kembali tidur
Musik kesunyian seperti menghantar perubahan hari.
5an ketika ayam kembali berkokok, matahari muncul, Sarimin pun langsung tergeragap
bangun, dan mendapati dirinya masih menunggu
SA-.M.N:
)ari ke E;<.
Karena tak juga dipanggil, sarimin pun kembali tidur. Musik yang galau bagai
menggambarkan perasaan Sarimin yang gelisah. (ahaya menggelap. > 'alu 1aktu bagai
terus berputar. 5i bagian layar belakang, muncul gambaran #aktu berabd"abad
Sementara #aktu berubah, Sarimin terus menunggu, memandangi KT! yang entah milik
siapa itu
E.
http://teaterdelik.blogspot.com
Mendadak Tukang (erita muncul dari sisi lain panggung. !ada saat yang bersamaan,
silhuet Sarimin pada tirai itu lenyap.E
T*KAN+ (,-.TA:
6egitulah, Sarimin dibiarkan menunggu bertahun"tahun
kembali"jd"tuk"cer.jpg
Sebagai Tukang (erita saya perlu sedikit mengingatkan, agar Anda jangan terlalu
menyalahkan para petugas itu. 4angan sampai Anda punya anggapan: seakan"akan para
polisi itu menyepelekan Sarimin.
Sebagai #arga negara yang baik dan yang percaya pada integritas dan pro2esionalitas
polisi, kita harus maklum akan banyaknya urusan yang harus diselesaikan para polisi itu.
(obalah sesekali Anda datang ke kantor !olisi. !asti Anda akan melihat betapa setiap
hari polisi"polisi itu selalu tampak sibuk. Sibuk SMS"an Sibuk ngobrol Sibuk iseng
ngisi TTS Sibuk menginterogasi penjahat. Sibuk menangkap bandar narkoba,
sekaligus sibuk membagi"bagi barang buktinya
Apalagi belakangan ini kesibukan !olisi itu makin bertambah Karena para !olisi itu
lumayan repot menahan para koruptor. Asal Anda tahu saja, menangkap koruptor itu
pekerjakaan yang paling merepotkan. Karna begitu ada koruptor tertangkap, maka para
polisi itu jadi punya kesibukan tambahan: sibuk menyiapkan karpet merah untuk
menyambut koruptor itu Sibuk menyiapkan sel tahanan dengan 2asilitas FF.! 5an
yang terpenting: sibuk menegosiasikan pasal"pasal tuntutan yang saling menguntungkan.
5engan segala macam kesibukan yang bertumpuk"tumpuk seperti itulah, menjadi #ajar
kalau Sarimin agak sedikit diabaikan.
Tapi untunglah *ntunglah, nasib baik agak sedikit ber2ihak pada Sarimin. Suatu pagi,
ada petugas yang sedang bersih"bersih kantor polisi itu, dan secara tak sengaja melihat
Saridin/
Musik tetabuhan transisi mengiringi perubahan Tukang (erita itu menjadi !olisi. Aktor
itu mulai mengenakan kostum untuk peran !olisi.
5engan iringan musik, !olisi itu menata setting, untuk pergantian adegan. Menata meja
kursi, seakan tengah berberes"beres. Musik mengiringi terus mengiringi adegan
pergantian ini. Sampai kemudian !olisi itu menarik tirai yang menutupi kursi di mana
Sarimin menunggu, seakan"akan ia tengah menarik tirai jendela. Saat tirai itu terangkat,
!olisi itu kaget melihat Sarimin di kursi tunggu itu
!@'.S.
Astaga/ .ni kok ada kere di sini//
muncul"polisi"dan"boneka"sarimin.jpg
http://teaterdelik.blogspot.com
5i kursi itu kini tampak boneka Sarimin, boneka yang secara 8isual mengingatkan pada
sosok Sarimin
!@'.S.:
)ai, ngapain kamu di sini3/
S*A-A SA-.M.N: ;
$Sambil menyodorkan amplop% Aanu, !ak.. Mau ngasih ini, !ak !ulisi
!olisi itu memandang heran pada amplop di tangan Sarimin.
!@'.S.:
Apa itu3 @oo, kamu mau nyuap saya3 .ya3/ @ooo, hapa kamu pikir semua !olisi bisa
disuap, begitu3 $!enuh gaya% )uah ha haha Maa2 ya, !olisi seperti saya pantang
menerima suap. Tidak mungkin. Tidak mungkin !olisi tidak mungkin mau
menerima suap
Mendadak dengan clingukan !olisi itu tengok kanan kiri melihat"lihat keadaan
!@'.S.:
Tapi ya kalau nggak ada yang liat sih ya nggak papa 6erapa tuh isinya3
S*A-A SA-.M.N:
.ni bukan uang kok , !ak !ulisi .sinya cuman KT! Saya mau titip
!@'.S.:
$4engkel% (uman KT! kok ya dikasihkan saya/ Apa kamu nggak ngeliat saya banyak
kerjaan Kok malah ngrepotin mau titip KT! segala/
5engan ngedumel jengkel !olisi itu akhirnya menerima amplop yang disodorkan
Sarimin. 5engan tak terlalu suka !olisi itu memeriksa isi amplop itu. 6enar. .sinya KT!.
Mula"mula !olisi itu tak terlalu serius membaca KT! itu. Tetapi kemudian tampak tiba"
tiba ekspresi !olisi itu langsung kaget. .a membaca nama di KT! itu dengan teliti.
!@'.S.:
Astaga/ .ni kan KT! 6apak )akim Agung/ )arataya. Mbelgedes/ Kok bisa KT!
6apak )akim Agung sama kamu3 !asti kamu curi, ya3/
S*A-A SA-.M.N:
Titidak, !ak !ulisi/ Saya nemu di jalan
!@'.S.:
Nemu di jalan mana3
S*A-A SA-.M.N:
http://teaterdelik.blogspot.com
5i jalan Taman 'a#ang, !ak !ulisi
!@'.S.:
,dan/ @ooo .ni keterlaluan/ Masa KT! )akim Agung bisa jatuh di Taman 'a#ang
Tidak mungkin, tidak mungkin/ ,mangnya )akim Agung suka keluyuran ke sana/ @ooo,
apa kamu kira )akim Agung itu jenis mahasis#a yang nggak bisa bayar, lalu ninggal
KT!/ @oo jelas kamu mau mencemarkan nama baik )akim Agung/
@oo ini bener"bener keterlaluan. Tidak bisa dibiarkan/ Ayo ikut saya ke kantor/
Musik menghentak, black out. Tembang kecemasan terdengar. Kemudian ketika lampu
menerangi panggung, tampak !olisi yang sudah berdiri di dekat meja interogasi,
memandang Sarimin yang duduk di kursi, hingga !olisi dan Sarimin berhadap"hadapan.
!@'.S.:
Nggak usah gemeter begitu/ 4a#ab yang jujur/ Nggak usah berbelit"belit/ Ngerti3/
!olisi itu $seakan"akan% memasang berkas kertas ke mesin tik di atas meja
!@'.S.:
Nama3
S*A-A SA-.M.N:
,e saya biasa dipanggil Sarimin, !ak !ulisi
!@'.S.:
$Sambil mengetik% Sa"ri"min $'alu kembali menatap tajam Sarimin% *mur3/
S*A-A SA-.M.N:
'ima puluh empat, !ak !ulisi
!@'.S.:
$Sambil mengetik% 'i"ma"pu"luh"em"pat )mmm !ekerjaan3/
S*A-A SA-.M.N:
Tukang topeng monyet keliling, !ak !ulisi
!@'.S.:
$Sambil mengetik% Tu"ka"ng to"pe"ng mo"nyet ke"li"li"ng Sekarang coba kamu
jelaskan, bagaimana kamu mencuri KT! ini
S*A-A SA-.M.N:
Saya tidak mencuri, !ak !ulisi Saya nemu KT! itu di jalan
!@'.S.:
Saya tanya bagaimana kamu mencuri KT! ini, bukan bagimana kamu nemu KT! ini/
http://teaterdelik.blogspot.com
S*A-A SA-.M.N:
'ho tapi saya memang nemu KT! itu kok Sumpah/ Saya tidak mencuri/
!@'.S.:
Tidak usah pakai sumpah"sumpahan segala/ Saya tahu kok modus operandi orang macam
kamu/ !ura"pura nemu KT!. !adahal dompetnya kamu copet/ .ya tidak3/ !ura"pura
berbaik hati hendak mengembalikan KT!, padahal minta uang. Mau memeras/ Kamu
bisa kena pasal. Sebentar $mengambil buku K*)! dari sakunya% )mmm halaman
berapa, ya @h ini Kamu bisa kena pasal EB> dan EBG/ !encurian dan pemerasan/ .tu
berate kamu bisa kena sepuluh tahun/ Ngerti/
Sarimin tampak mengangguk"angguk
!@'.S.:
Ngerti tidak/ 4angan cuman manggut"manggut begitu/ Nah, sekali lagi saya tanya baik"
baik: kamu nyuri KT! ini kan3
S*A-A SA-.M.N:
Sumpah, !ak !ulisi saya nemu di jalan
!olisi itu mengambil pentungan, memain"mainkannya, mempro8osasi Sarimin, sambil
terus mencecar,
!@'.S.:
Nyuri apa nemu3
S*A-A SA-.M.N:
$Melihat itu Sarimin agak jiper juga% Ne..nemu, !ak !ulisi
!olisi makin mencecar Sarimin
!@'.S.:
Nemu apa nyuri3
S*A-A SA-.M.N:
Nene..mu
!@'.S.:
$Membentak keras, sambil seakan mau menggebug Sarimin% Nemu apa nyuri3/
S*A-A SA-.M.N:
...iya.. !ak, !olisi.. Mungkin ada orang lain yang nyuri Tapi saya cuman nemu kok,
!ak !ulisi
!@'.S.:
http://teaterdelik.blogspot.com
@ooo begitu ya. 4adi ternyata kamu tidak sendirian. @rang lain yang nyuri. 5an kamu
yang pura"pura nemu. )oo ho hooo, lumayan cerdik juga kamu, ya/ )o ho hokamu
ketahuan, nyolong KT!/
6erarti kamu sudah merencanakan semua ini dengan komplotanmu, kan3/ .ni kejahatan
berkelompok dan terencana. Kamu dan komplotanmu hendak memeras 6apak )akim
Agung, begitu kan3 @oo .ni namanya kejahatan berkelompok dan terencana/
S*A-A SA-.M.N:
Sumpah, !ak !ulisi Saya tidak tahu kalau itu KT! 6apak )akim Agung
!@'.S.:
Mau mungkir, ya/ Kamu kan bisa membaca nama di KT! ini
S*A-A SA-.M.N:
Sa..ya ti..tidak bisa membaca, !ak !ulisi
!@'.S.:
Astaga/ @@ ho hoho Kamu bener"bener keterlaluan. .tu namanya menghina
pemerintah/ Kamu menghina pemerintah/ Kamu mau menjelek"jelekkan pemerintah/
Sudah sejak tahun <; pemerintah memberantas buta huru2/ Sudah jelas"jelas pemerintah
mengatakan kalau sekarang ini sudah bebas buta huru2/ 'ho kok kamu berani"beraninya
ngaku buta huru23/ Apa kamu mau membuat malu pemerintah3/ Mau mengatakan kalau
pemerintah bohong, karena masih ada orang yang buta huru2 macam kamu/ @oo kamu
bisa kena pasal $memebuka"buka lagi buku K*)!"nya% !asal berapa, ya Kamu
maunya kena pasal berapa3/ @oo ini.., pasal7E< !enghinaan pada pemerintah/
S*A-A SA-.M.N:
'ho, tapi saya memang ndak bisa baca kok, !ak !ulisi
!@'.S.:
Sudah, nggak usah berbohong/ Saya sudah terlalu sering ngadepin bandit kecil tapi licik
macam kamu/ !ura"pura kelihatan lugu. !ura"pura bodoh. !ura"pura tidak bisa membaca.
Tampangnya sengaja disedih"sedihkan, biar saya kasihan. 6iar saya iba, lalu saya
bebaskan $Kepada para pemusik, yang seakan"akan kini adalah juga polisi% @oo dia
kira !olisi macam kita bisa dikibulin Tukang kibul kok mau dikibulin/
@rang lugu macam kami inilah penjahat yang berbahaya/ Karena selalu memakai
keluguan sebagai kedok kejahatan
Kejahatan tetap saja kejahatan. Tidak perduli kamu bisa baca atau tidak.
!olisi itu memperhatikan KT! itu pada Sarimin
!@'.S.:
http://teaterdelik.blogspot.com
'ihat KT! ini sampai lecek begini, pasti sudah kamu simpan lama ya/ Kamu pasti
sengaja tidak cepat"cepat mengembalikan/ !asti KT! ini kamu pamerin ke temen"temen
copetmu kamu/ !asti statusmu jadi naik di kalangan pencopet karena berhasil mencopet
KT! )akim Agung/ Setidaknya kamu ingin dianggap hebat karenasarimin"
diinterogasi>.jpg punya KT! )akim Agung/ 6iar kamu disangka saudaranya )akim
Agung .ya, kan3/
S*A-A SA-.M.N:
Tidak, !ak !ulisi Sumpah 1ong begitu saya nemu KT! itu, saya langsung lapor ke
sini kok Tapi saya malah disuruh nunggu terus
Mendengar ja#aban itu !olisi langsung marah, dan mau memukul
!@'.S.:
Kurang ajar/ Apa kamu pingin saya gebugin kayak praja .!5N/
!ara !emusik mencoba menengangan: 9Sabar.sabar.:
!@'.S.:
)ati"hati kalau bicara/ Kamu bisa kena pasal penghinaan pada aparat/ Menuduh !olisi
tidak cepat tanggap/
Kalau kamu memang bener"bener datang melaporkan soal KT! ini, pasti petugas jaga
akan langsung menanggapi. @oo ho ho tidak mungkin, tidak mungkin polisi
menyepelakan rakyat Karna !olisi itu sahabat masyarakat/
!olisi itu di mana"mana selalu melindungi rakyat/ 0ah paling"paling ya ada polisi yang
kesasar salah nembak rakyat Tapi itu kan ya hanya insiden .nsiden yang kadang
direncanakan.
!olisi kemudian mengambil berkas kertas di meja mesin tik, sambil menatap tajam pada
Sarimin yang terdiam
!@'.S.:
Sebagai !olisi, sudah barang tentu, saya pun harus melindungi kamu Ngerti tidak3
Makanya, kamu juga mesti pengertian .ni, lihat $menyodorkan berkas kerast itu ke
hadapan #ajah Sarimin%
Kesalahanmu sudah bertumpuk"tumpuk Kalau berkas ini saya ba#a ke pengadilan,
kamu bisa dihukum lebih dari >H tahun penjara 6ahkan mungkin lebih. Karna kamu
mesti berhadapan dengan jaksa dan hakim, yang pasti tidak ssuka dengan kamu/
Asal kamu tahu saja, ya/ 4aksa"jaksa itu selalu minta bayaran lebih banyak. 4uga hakim"
hakim. Sulit sekarang menemukan hakim yang baik. Kalau kamu nggak ada duit, pasti
dengan enteng hakim itu kan menjebloskanmu ke penjara/
http://teaterdelik.blogspot.com
Kamu nggak ingin masuk penjara, kan3 Makanya, kamu nurut sama saya saja. Nanti
laporannya saya bikin yang baik"baik. Caham maksud saya3/
Tapi ya kamu tahu sendiri, itu perlu biaya. @oo ho ho ho. ini bukannya saya mau minta
duit lho ya Tidak/ Saya tidak minta/ Saya cuman menyarankan.
!ara pemusik ikutan membujuk: 9.ya, Min Sudahlah, Min Selesaikan saja secata
adat ketimuran, Min:
!@'.S.:
Tapi ya terserah kamu. Sebagai !olisi yang mengerti perasaat rakyat, ya saya hanya bisa
membantu semampu saya. Saya ngerti, kamu tidak terlalu punya duit. Makanya cukup =
juta saja.. Kalau kamu setuju, bekas ini langsung saya kip, dan kamu boleh pulang
S*A-A SA-.M.N:
$Terpana tak percaya% 'ima juta3 Saya ya tidak punya uang segitu, !ak !ulisi
Tampak !olisi itu mencoba sabar dan pengertian,
!@'.S.:
0a sudah Karena kamu punya itikad baik, ya bisa dikurangilah. Tiga juta, gimana3
S*A-A SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Segitu saya juga ndak punya
!@'.S.:
@oo ho ho ho 0a, ya sudah, jangan sedih begitu. Saya kan hanya mena#arkan.
Kalau kamu masih keberatan ya bisa disesuaikan semampu kamulah Ngerti kamu3
S*A-A SA-.M.N:
...i..iya, !ak !ulisi
!@'.S.:
Nah, gimana kalau dua juta/
S*A-A SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Saya ndak punya
!@'.S.:
Kalau satu juta ..
S*A-A SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Saya ndak punya
!@'.S.:
http://teaterdelik.blogspot.com
Saya diskon lagi, deh Mumpung masih suasana 'ebaran, jadi bisa diobral +imana
kalau lima ratus ribu
S*A-A SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Saya bener"bener ndak punya
!@'.S.:
Seratus ribu deh0a, ya, seratus ribu/ )itung"hitung buat uang rokok. @ke3
S*A-A SA-.M.N:
Maa2, !ak !ulisi Segitu juga saya ndak punya
Kesabaran !olisi itu rupanya sudah sampai pada batasnya, dan ia langsung meledak
marah,
!@'.S.:
6rengsek/ Kamu bener"bener melecehkan saya/ 5imana saya taruh harga diri saya alau
segitu saja masih kamu tolak/
Memang susah kalau urusan sama orang miskin/ (uman dapat kesel Kalau kamu lebih
suka ke pengadilan, silakan/ Kamu bisa membusuk di penjara =H tahun/
S*A-A SA-.M.N:
$Takjub dan heran tetapi juga tak berdaya% (uman karna nemu KT! saya dihukum =H
tahun3
!olisi itu berdiri, dingin, tegas dan 2ormal:
!@'.S.:
)ukum tetap hukum, Saudara Sarimin/ Atas nama hukum dan undang"undang, Saudara
Sarimin ditahan/
Musik menghentak. 5an lampu langsung menggelap seketika
;.
Mengalun tembang sedih yang menyayat hati
'alu di layar bagian belakang perlahan muncul bayangan jeruji sel penjara. 'alu tampak
bayangan Sarimin di balik jeruji sel penjara itu. Sarimin tampak termenung, tak berdaya.
Tembang kesedihan terus menyayat kesunyian
S*A-A SA-.M.N:
Apa salah saya, +usti3 Apa salah saya
http://teaterdelik.blogspot.com
'alu mendadak muncul bayangan monyet Sarimin. Seperti muncul dari dalam mimpi
Sarimin, seakan"akan itu ada dalam pikiran Sarimin. Terdengar suara monyet yang
memekik"mekik
SA-.M.N:
Min3 Sarimin .tu kamu ya, Min3 'apar, Min3 !rihatin dulu, ya, Min6anyak
berdoa ya, Min 6iar saya cepet bebas. 5oa monyet miskin dan teraniaya macam kamu
kan biasanya didengar Tuhan, Min
6ayangan monyet itu terus menjerit"jerit. 5alam bayangan itu pula, sesekali Sarimin
mencoba mengusap dan menyentuh monyetnya
'agu kesedihan, yang juga terkesan agung menggaung, menjadi latar belakang adegan
itu=
!ak )akim dan !ak 4aksa
Kapan saya akan di sidang
Sudah tiga bulan lamanya
6elum juga ada panggilan
Saya ingin cepat pulang
=.
'alu di penghujung lagu itu, musik berubah menghentak, bergaya hip"hop. !ada saat
musik hip hop ini berlangsung, setting pun perlahan"lahan berubah. 6ayangan Sarimin di
balik jeruji penjara lenyap. Sementara di bagian lain panggung, segera tampak ruang
tempat !engacara.
Muncul !engacara, tampak riang, dengan gaya genit cosmopolitan yang penuh gaya.
!engacara itu langsung menyuruh musik berhenti:
jadi"bensar"7.jpg
!,N+A(A-A:
)ai, stop/ Stop/ 6ah, kalian ini bener"benar tidak punya rasa keadilan/ Ada orang
dihukum malah hip"hop hip"hopan begitu/ (em mana pula kalian ini/ Tunjukanlah
simpati dikit/
Sembari bicara, pengacara itu merapikan diri, mengatur penampilannya. Memakai kalung
emas dengan bandul initial namanya yang besar. Merapikan pakaiannya, merapikan gaya
rambutnya, menyemprotkan minyak #angi ke tubuhnya Sehingga tampak kalau ia
lebih sibuk dengan dirinya ketimbang dengan apa yang dikatakannya
http://teaterdelik.blogspot.com
!,N+A(A-A:
Kalian itu mestinya prihatin, kenapa di negara hukum begini kok ada orang diperlakuan
tidak adil/ Ah, emang benar"benar se#enang"#enang !ak !olisi itu. Sebagai pengacara
yang punya hati nurani, sudah tentulah aku tak bisa berdiam diri/
!engacara terus sibuk merapikan diri, sampai kemudian ia seperti tersadar, dan segera
bicara kepada penonton:
!,N+A(A-A:
SebentarKalian pasti merasa heran, kenapa pengacara kondang, pengacara
in2otaimen macam aku ini, tiba"tiba nongol di lakon beginian.
Seharusnya tadi, Si Tukang (erita itu, yang memperkenalkan aku lebih dulu.
Menjelaskan, apa peran aku dalam lakon ini. 6egitulah semestinya
Tapi kupikir"pikir, kalau si Tukang (erita itu yang memperkenalkan, nanti diledek"
ledeknya pulalah aku ini. Mangkanya, kupikir"pikir lebih baik aku muncul saja langsung.
6iar aku sendiri yang memperkenalkan diri.
5engan penuh gaya menyemprotkan par2um ke lehernya
!,N+A(A-A:
Nama saya 6ensar Aku yakin kalian sudah tahu, dari mana aku ini. Tapi tak usahlah
aku kasih tahu marga aku Nanti aku kena somasi
Aku di sini terpanggil karena ingin membela Sarimin. Kasihan kali orang itu. Kemarin
aku sudah ketemu dia. Aku langsung jatuh iba. Tergerak hati nuraniku untuk
membelanya habis"habisan.
6egitu Abang 6ensar datang, Sarimin langsung tenang. Aku sudah jelaskan duduk
perkaranya, dan kemungkinan"kemungkinan yang bisa menyelamatkannya.
Aku bilang pada Sarimin, :Sarimin, seharusnya kau ini malah merasa beruntung bisa
masuk penjara. Susah lho ini masuk penjara (oba itu kau lihat, banyak kali koruptor
yang bermimpi bisa masuk penjara, tapi tak bisa"bisa masuk makanya kubilang, kau ini
benar"benar beruntung. Tidak berbuat salah, tapi masuk penjara. .tu prestasi luar biasa
Makanya Sarimin, tak usahlah kau takut/ Ketaktan itu cumian soal pikiran. Kalau
pikiranmu takut, maka takutlah kau. Makanya jangan kau berpikir hukum itu
menakutkan. )ukum itu menyenangkan. )appy/
Kemudian !engacara 6ensar langsung merapikan ba#aannya: tas gol2 beserta isinya. .a
Tampak riang bernyanyi"nyanyi gaya hip hop:
)appy happy
http://teaterdelik.blogspot.com
)ukum itu happy
)ukum itu menyenangkan
)ukum menguntungkan
Karna dengan hukum
Semua kesalahan
6isa dinegosiasikan
)apy happy
)ukum itu happy
Sambil terus bernyanyi pengacara itu bergerak sambil mengubah setting panggung.
Tampak kemudian sel penjara, di mana seakan"akan !engacara itu berjalan dari rumah
menuju ke sel penjara, tempat Sarimin di tahan. 5an !engacara itu pun sampai di dekat
sel Sarimin
!,N+A(A-A:
$Masih terus menyanyi% )appy happy. Semua bisa )appy
Sampai kemudian nyanyian berhenti. 5engan gayanya yang khas, !engacara 6ensar
kembali menyemprotkan minyak #angi ke tubuhnya
!,N+A(A-A:
6agimana Sarimin, apakah kamu merasa happy hari ini3 Tenanglah, ini Abang 6ensar
sudah datang. Abang akan negosiasikan semua perkara kau.
Mengerti kau negosiasi3/ Ah, sudahlah, tak usah kau berpikir yang berat"berat. 6iar aku
yang pikir saja gimana baiknya. !ercayalah sama Abang
Apa sih perkara yang tidak bisa abang selesaikan3 Artis yang mau cerai, begitu Abang
tangani, dijamin langsung cerai. Terdak#a ilegal logging, begitu Abang tangani,
dijamin bisa langsung bebas kabur ke luar negeri
Makanya, kau tenang saja di situ 6iar aku urus sebentar sama !ak !olisi. 6iar lancar
semuanya
'alu !engacara berjalan ke arah belakang, seakan mendekati !olisi yang ada di
pengacara"dan"#ayang"polisi>.jpgbelakang. 5an !engacara bensar pun berbicara dengan
!olisi, yang tampak bayangannya, berupa #ayang
http://teaterdelik.blogspot.com
!,N+A(A-A:
Ah, Apa kabar, !ak 1ah, tambah ganteng saja nih Mungkin 6apak bisa tolong
belikan makan atau minum buat klien saya Nanti kembaliannya buat 6apak.
$S*A-A % 1A0AN+ !@'.S.:
Maa2, dilarang memba#a makanan dalam penjara/
!,N+A(A-A:
Ah, aneh kali ini !ak !olisi Kenapa makanan dak boleh masuk penjara3 Narkoba saja
bisa diba#a masuk ke penjara. Kimbek kali/ .ngatlah !ak !olisi, klien aku itu masih
berstatus tersangka. Masih tahanan sementara. 4adi mesti kau hargai hak"hak pidananya.
$S*A-A % 1A0AN+ !@'.S.:
Semua ada tata tertibnya. Ada peraturannya. Ada etikanya/ Sebagai !engacara, Saudara
mestinya tahu itu/
!,N+A(A-A:
6etul"betul aneh ini !olisi/ 6aru kali ini ada polisi mengajak bertengkar pengacara.
6iasanya polisi macam kalian itu kan bertengkarnya sama tentara
Tampak !engacara 6ensar kesal, dan segera meninggalkan !olisi itu. .a segera kembali
ke dekat sel penjara Sarimin.
!,N+A(A-A:
$Kepada Sarimin% 6iarlan nanti aku atur sama komandannya. !olisi emang suka berlagak
begitu. Suka akting. 'agaknya kayak !olitron !olisi Sinetron
Sekarang kau dengar 6iar semua gampang dan cepet beres, aku sarankan agar kau akui
saja semuanya. .ni akan jadi kredit point yang bagus, karna kamu akomodati2. Artinya
kamu dianggap bersikap baik Kalau kau bersikap baik, pasti nanti hakim akan member
kau keringanan hukuman. 4adi, yang penting sekarang ini kau harus mengaku salah
S*A-A SA-.M.N:
Mengaku salah bagaimana3 Memangnya saya salah apa3
!,N+A(A-A:
Aduuh/ Kan tadi aku sudah bilang, tak perlulah kau membantah. Apa kau pikir kalau kau
mela#an kau akan menang. 4angankan orang kecil macam kau, majalah Time yang besar
saja bisa di8onis kalah kok/ Makanya aku bilang, peluang terbaikmu adalah mengaku
salah/
S*A-A SA-.M.N:
.ya tapi salah saya apa3
!,N+A(A-A:
http://teaterdelik.blogspot.com
Salah kau ya karna kau tidak mengerti kau berbuat salah/ 6odoh betul kau ini ya Kau
pikir kau berbuat benar. !adahal kau berbuat salah. Kebenaran itu kadang menyesatkan,
Sarimin. Kau bukannya benar, tetapi hanya merasa benar. @rang yang merasa benar itu
belum tentu benar. Makanya ketika kau merasa benar, kau justru bisa bersalah. Karna
benar, maka kamu salah/
Kau harus 2ahami betul itu. Makanya aku membantu kau, agar kau tidak tersesat di jalan
yang kamu anggap benar itu/ Kau mestinya beruntung aku mau jadi pembela kau.
Mendadak terdengar suara bunyi handphone, dengan nada dering yang norak
!engecara 6ensar dengan penuh gaya langsung mengambil handphone dari sakunya,
!,N+A(A-A:
$6icara di handphone"nya% )allo sayangAbang lagi sibuk nih. 'agi ketemu klien..
Sudahlah, kamu chek in dulu lah. Nanti Abang susul, ya
'alu mematikan handphone"nya, dan masih dengan penuh gaya bicara kembali pada
Sarimin di balik selnya
!,N+A(A-A:
Maa2, bukannya gaya Tapi ada klien lain yang mesti aku urus. 0ah, maklumlah
pengacara laris. Sudah pastilah orang miskin macam kau tak mampu membayar aku.
Makanya kau mesti bersyukur, aku mau membela kau/
Aku tahu, banyak suara"suara miring di luar sana. Menganggap akupengacara mata
duitan. Malah oleh kolega"koleganya saya sering distilahkan dengan pengacara begundal.
Taik kucinglah semua/ !ukima/
Sekarang aku mau buktikan, kalau aku juga punya perasaan keadilan. Aku juga mau
membela orang lemah macam kau, Sarimin/ Aku akan berjuang habis"habisan buat kau/
Kalau perlu, nanti akan aku bentuk T!S Tim !embela Sarimin/
Memperlihatkan koran pada Sarimin
!,N+A(A-A:
Kau lihat ini Kamu jadi berita di koran"koran., karna kau dianggap korban
ketidakadilan..
Terlihat koran dengan berita Sarimin yang jadi headline itu kepada para pemusik. !ada
saat bersamaan para pemusik segera bernyanyi, menghentak, dengan gaya hip hop yang
rampak:
Sarimin jadi berita
5i koran"koran mendadak ia
http://teaterdelik.blogspot.com
4adi ternama
Simbol korban ketidakadilan
Seolah"olah hukum adalah
Alat menindas orang yang lemah
Seolah"olah tak ada lagi
keadilan di negri ini
6rengsek/ 6rengsek/
)ukum kita brengsek
6rengsek/ 6rengsek/
Semua orang bilang
)ukum kita brengsek/
Nyanyian berhenti. !engacara itu kaget.
!,N+A(A-A:
Apa kau bilang3 )ukum kita kita brengsek33 Tidak betul itu/ )ukum di negeri ini tidak
brengsek tapi luar biasa brengsek/
Kembali mendekati dan bicara pada Sarimin
!,N+A(A-A:
Tapi kita tak bolehlah putus asa Aku yakin aku masih bisa membantumu, Sarimin. Aku
jamin, kamu akan mendapat bagian keadilan. Memang kau tak akan menang. Tapi kau
akan bangga, karena namamu akan dikenang. Kau akan jadi simbol dari perjuangan
menegakkan keadilan. .ni peluang bagus buat kamu, Min Artinya kalau kau nanti mati,
kau tidak akan mati sia"sia/
S*A-A SA-.M.N:
Saya sudah tua mati juga tidak apa"apa
!,N+A(A-A:
,ee, janganlah kau mati begitu saja. Nanti sia"sia aku membela kau/
5engar ya, Min Syarat untuk jadi simbol perjuangan, kau harus mati secara dramatis.
!ejuang terkadang dikenang bukan karna apa yang telah dilakukannya, tetapi pada
bagaimana cara matinya. Semangkin dramatis kematiannya, semangkin hebatlah dia
http://teaterdelik.blogspot.com
Nah, makanya, nati biar aku aturlah sama !olisi itu, bagaimana baiknya cara kau mati.
Aku sih kau mati dengan cara yang heroik. Mungkin diracun arsenik. Tapi aku kira itu
bukan cara mati yang kreati2. Mesti lebih dramtis dikitlah. Mungkin kau disiksa lebih
dulu. 5i cabut sati persatu jari kau, lalu dicongkel mata kau #ah, itu kematian yang
dramatis, Min/ +imana3 Kamu mau kan3
Kalau kau mati dengan cara seperti itu, maka kematian kau itu akan dikenang sebagai
korban kekejaman hukum. Namamu akan dijadikan monumen abadi .tu berarti kau
untung, dan aku pun untung. .tu primsip keadilan dalam hukum, Min/ Kau untung jadi
simbol ketidakadilan, aku pun untung karena jadi pembela korban ketidakadilan
!engacara itu nampak begitiu bahagia, memeluk tas gol2"nya, mengambil kaca rias dan
mengamati #ajahnya, merapikan sisiran rambutnya, bahkan ia memupur pipinya dan
mengoleskan lips gloss pada bibirnya, sambil terus berbicara
!,N+A(A-A:
6ayangkan, Min Aku akan bisa mensejajarkan namaku di barisan para pejuang hukum.
!ejuang keadilan/ .ni peluang baik buat karier kepengacaraanku. Siapa tahu nanti aku
bisa dapat 0ap Tiap )im A#ard
Makanya, Min, kau harus mengaku salah/ .tu namanya kamu dapat karunia kesalahan/
Kamu telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi orang yang salah
S*A-A SA-.M.N:
$6egitu memelas% Saya ndak ngerti @mongan sampeyan malah bikin saya bingung
!,N+A(A-A:
4angankan kamu, saya sendiri kadang bingung dengan omongan saya kok Maklumlah,
Min, omongan pengacara
S*A-A SA-.M.N:
Saya berbuat baik, kok malah disuruh ngaku salah Menurut Kitab 6antur 4ambul
Tangkur Munyuk, berbuat baik itu ndak salah kok
!,N+A(A-A:
,ee, jangan ngacau kau. 6ertahun"tahun aku belajar hukum, tidak ada ituapa kau
bilang tadi3 Apa3 Kitab 6antur 4ambul Tangkur Munyuk Ahh, tidak ada itu kitab
hukum macam itu/ Ngaco kali kau/
Sudahlah/ Kau ngaku salah apa susahnya sih/ 6agaimana mungkin aku bisa membela kau
kalau kau tidak bersalah.
'agi pula !ak !olisi itu sudah bilang kau bersalah. 6agaimana mungkin kau masih saja
merasa tidak bersalah, kalau !olisi sudang bilang kau bersalah.
http://teaterdelik.blogspot.com
S*A-A SA-.M.N:
4adi saya harus ngaku salah3
Mendadak terdengar suara bentakan !olisi, bersama menculnya bayangan #ayang
!olisi
S*A-A !@'.S.:
Sudah ngaku saja salah. Sudah dibela masih saja ngeyel tak bersalah/ !,N+A(A-A:
Tuh, dengar apa kata !ak !olisi Aku mau membela kau kalau kau mau ngaku bersalah,
Min/ !engacara macam aku ini sudah terbiasa membela orang yang salah, nanti aku
malah bingung kalau membela orang tidak bersalah. Makanya, kamu mengaku salah saja
ya, Min
Terdengar suara #ayang !olisi, membentak Sarimin,
S*A-A !@'.S.:
Kalau kamu ngaku salah, nanti saya atur sama Mas !engacara
!,N+A(A-A:
@rang salah ngaku salah itu sudah biasa. orang yang bener tapi mau ngaku salah, itu baru
mulia/ Makanya kalau kau ngaku salah, kau akan jadi orang mulia/
Kembali suara #ayang !olisi, membentak Sarimin,
S*A-A !@'.S.:
Kamu tak punya pilihan, Sarimin/ Kamu tidak bisa mela#an hukum/ )ukum telah
menganggapmu bersalah/.. 6ersalah/ 6ersalah/ 6ersalah/
Suara !olisi yang meninggi itu kemudian menjadi gema: 96ersalah/ 6ersalah/ 6ersalah/:
Makin lama gema suara itu makin membahana, seperti mengepung dan mengurung
Sarimin
6ersamaan dengan itu, lampu perlahan"lahan meredup, menggelap. )ingga yang
terdengar hanya gema suara !olisi dan !engacara yang saling bersahut"sahutan, berulang"
ulang, saling tumpuk, dan terus mengepung menggema:
+,MA S*A-A !,N+A(A-A:
Kau mesti beruntung karena menjadi orang yang terhukum, Sarimin/
+,MA S*A-A !@'.S.:
Kamu telah menghina 6apak )akim Agung/
+,MA S*A-A !,N+A(A-A:
Kamu telah dipilih Tuhan untuk menjadi orang yang bersalah/
http://teaterdelik.blogspot.com
+,MA S*A-A !@'.S.:
Kamu berbahaya karena bersikeras merasa benar/
6ersamaan dengan gema suara"suara itu, di bagian belakang layar muncul bayangan"
bayangan yang berlesetan. 6ayang"bayang #ayang !olisi dan !engacara, bayang"bayang
yang bertumpuk"tumpuk, berkelebatan, kadang bayang"bayang itu membesar dan seakan
siap menerkam, bersamaan dengan gema suara yang tumpang tindih dan berulang"ulang:
+,MA S*A-A !,N+A(A-A:
Kau harus merasa beruntung karena kau menjadi orang yang terhukum/
+,MA S*A-A !@'.S.:
Kamu telah menghina 6apak )akim Agung/
+,MA S*A-A !,N+A(A-A:
Kamu telah dipilih Tuhan untuk menjadi orang yang bersalah/
+,MA S*A-A !@'.S.:
Kamu berbahaya karena bersikeras merasa benar/
5i antara gema suara yang terus bersahut"sahutan itu terdengar rintihan Sarimin
SA-.M.N:
Ampun Ampun
'alu suara"suara yang bergema itu perlahan menghilang. Ada kesunyian yang
membentang. 'alu cahaya yang pucat dan layu bagai membelah kepedihan. (ahya itu
menyorot ke Sarimin, yang tampak tak berdaya di balik jeruji sel penjara. Kesunyian
yang menekan tampak bagai jaring yang meringkus Sarimin.
!ada layar di bagian belakang, muncul bayangan yang samar, simbolis, semacam 5e#i
Keadilan, sosok yang menggambarkan kehadiran )akim Agung
SA-.M.N:
Maa2kan saya, 6apak )akim Agung
Terdengar sosok )akim Agung di bayangan layar itu berbicara pada Sarimin. Suara
dingin dan datar:
S*A-A )AK.M A+*N+:
Kalau saja saya bisa memaa2kanmu, Sarimin
SA-.M.N:
Maa2kan saya
S*A-A )AK.M A+*N+:
http://teaterdelik.blogspot.com
Tapi hukum tidak bisa ditegakkan dengan maa2, Sarimin..
SA-.M.N:
$Menghiba% Maa2kan saya
S*A-A )AK.M A+*N+:
Kamu jangan salah 2aham, Sarimin 6ukan saya yang menghukum kamu. )ukumlah
yang menghukummu
SA-.M.N:
$Makin menghiba% Ampuni saya
S*A-A )AK.M A+*N+:
)ukum punya jalan keadilan sendiri, Sarimin.
Makin lama Sarimin makin menghiba dan mulai merangkak"rangkak, bersujud di ba#ak
sel penjara
SA-.M.N:
$Makin menghiba tak berdaya% Ampuni saya
S*A-A )AK.M A+*N+:
Tak ada gunanya kamu merasa benar kalau hukum mengganggpmu tidak benar
SA-.M.N:
Maa2kan saya Maa2kan saya Maa2kan saya
S*A-A )AK.M A+*N+:
6iarlah hukum yang menentukan, Min 6ukan saya
5i bagian layar itu pula, muncul bayangan monyet, yang menjerit"jerit, muncul di sela"
sela gema suara )akim Agung
S*A-A )AK.M A+*N+:
6ukan kamu )anya hukum yang benar
Kembali terdengar suara monyet memekik"mekik
S*A-A )AK.M A+*N+:
6ukan saya 6ukan kamu
Sementara Sarimin terus menghiba memohon ampunan
SA-.M.N:
Maa2kan saya Maa2kan saya Maa2kan saya Maa2kan saya
http://teaterdelik.blogspot.com
S*A-A )AK.M A+*N+:
.ni Negara hukum. $Terdengar suara monyet% .ni Negara hukum. $Terdengar suara
monyet% .ni Negara hukum $Terdengar suara monyet%
Suara )akim Agung terus terdengar bertumpang tindih dengan suara pekikan monyet,
sementara Sarimin terus merangkak"angkak, bersujud
Sampai kemudian Sariin merasa aneh dengan gema suara )akim Agung dan suara
monyet yang bagai mengepung menerornya itu. Sarimin jadi termangu, memandang
bingung ke luar penjara saat gema semua suara itu melenyap. Segalanya bagai di ruang
hampa
SA-.M.N:
Aneh Tadi itu suara )akim Agung atau suara monyet ya3/
+elap menyergap seketika. 6lack out//
S,',SA..
0ogyakarta, >HH<
(atatan"catatan tekhnis:
7 Nama ini boleh diganti, dengan nama penonton yang hadir. !enonton yang dikenal
sebagai public 2igure, yang 2amiliar dengan audience.
> 5i sinilah, secara tekhnis, aktor pembantu mulai menempatkan diri di balik tirai.
Sementara aktor utama, pelakon monolog ini, bisa mempersiapkan diri mengganti kostum
untuk adegan berikutnya.
E .ni menjadi semacam trick pemanggungan: hingga muncul kejutan, seperti sulap,
seakan aktor itu bisa berubah dalam sekejap. !adahal, yang di balik layar tadi adalah
pemeran pengganti $yang secara postur dan bentuk tubuh, sama dengan aktor pemeran
monolog ini%
; !ada saat dan selama dialog Sarimin, boneka itu IbergerakJ mengikuti dialog. Secara
tehknis yang menggerakkan boneka itu bisa cre# artistik atau yang membantu. Tapi akan
lebih bagus bila yang menggerakkan boneka itu justru aktor pemeran monolog ini sendiri.
5i sini, secara tekhnis suara Sarimin juga bisa disuarakan oleh aktor monolog ini secara
langsung dengan intoneasi dan karakter suara yang berbeda.
= 5i sini dipilih lagu dangdut 9Tembok 5erita:. 'agu ini diba#akan dengan gaya agung,
bergaya +regorian, hingga muncul semacam parody dari lagu dangdut itu, sekaligus
menjadi gambaran suasana yang anomaly.
http://teaterdelik.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai