Anda di halaman 1dari 42

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. SEJARAH BERDIRINYA JURUSAN FISIKA FMIPA UNUD
Jurusan dan Program Studi Fisika yang sekarang bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana dibentuk melalui Surat Keputusan Rektor Universitas
Udayana No. 613/PT.17/I.a.012/1984 tanggal 1 Juli 1984. Salah satu dasar pertimbangan dikeluarkannya
keputusan di atas adalah adanya pemahaman untuk membentuk suatu wadah yang khusus digunakan untuk
menangani ilmu-ilmu dasar (basic sciences). Di samping itu, disadari pula bahwasanya proses pembangunan di
berbagai bidang melalui pemanfaatan ilmu-ilmu terapan (applied sciences) sangat membutuhkan dukungan dari
perkembangan dan penguasaan ilmu-ilmu dasar.

Sejalan dengan waktu, maka keputusan rektor di atas ditindaklanjuti oleh Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi bernomor No. 63/DIKTI/Kep/1988
yang memutuskan bahwa kedudukan Sub-program Studi Fisika dikelola di bawah Fakultas Peternakan
Universitas Udayana. Surat keputusan tersebut juga menyatakan bahwa sub-program studi ini adalah program
sarjana (S1) dan merupakan program studi antar fakultas yang dalam pelaksanaannya dilakukan kerjasama
dengan FMIPA Universitas Airlangga.

Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dirjen No. 92/DIKTI/Kep/1989 tertanggal 20 September 1989; maka
Sub-program Studi Fisika diubah menjadi Program Studi Fisika. Program studi ini merupakan Program Studi
antar Fakultas di bawah Rektor dan merupakan Program Strata 1 (S-1).

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0382/0/1993 tanggal 22 Oktober
1993 diputuskan untuk membentuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas
Udayana yang terdiri dari 3 program studi (PS) yaitu PS. Fisika, PS. Kimia dan PS. Biologi.

Terakhir, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi tanggal 15 Januari 1994 maka
FMIPA Universitas Udayana dinyatakan terdiri dari 3 jurusan yaitu Jurusan Fisika, Jurusan Kimia dan Jurusan
Biologi.

1.2. JENJANG PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN
Program-program pendidikan tinggi yang diselenggarakan dalam lingkungan Departemen Pendidikan
Nasional diatur dalam 2 buah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masing-masing
bernomor No. 0211/U/1982 dan No. 0212/U/1982. Sesuai dengan keputusan ini, maka program pendidikan
tinggi dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu Program Gelar dan Program Non-gelar.

Program Gelar adalah program yang memberikan pengalaman belajar menuju ke suatu keahlian akademik
di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; sedangkan Program Non-gelar merupakan program yang
memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian dan ketrampilan profesional di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

Dikaitkan dengan pengelompokan program pendidikan tinggi di atas serta stratifikasi penyelenggaraan
pendidikan tinggi menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 056/U/1994, maka
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana menyelenggarakan Program Pendidikan Strata 1 (S-1) yang harus
diselesaikan dalam rentang waktu 8 14 semester, di mana lulusannya berhak untuk menyandang gelar Sarjana
Sains (S.Si)

Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan dari program pendidikan tinggi adalah menciptakan alumni
yang beriman dan bertakwa kepada Ida Sanghyang Widhi/Tuhan Yang Mahaesa; berjiwa Pancasila, memiliki
integritas dan kepribadian yang tinggi serta bersifat terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maupun terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang
berkaitan dengan bidang keahliannya.

Pada jenjang pendidikan Strata 1 di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana, tujuan umum seperti yang
diuraikan di atas masih harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menguasai dasar-dasar keilmuan serta
metodelogi riset di bidang ke-MIPA-an yang diarahkan agar alumni mampu untuk menemukenali, memahami,
menjelaskan serta merumuskan solusi dari permasalahan di bidang ilmu-ilmu dasar dan diharapkan dapat secara
kontinyu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang ditekuninya.

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 2
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI
2.1. VISI
Visi Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana adalah Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Melalui Pendalaman Ilmu-ilmu Fisika untuk Menunjang Pembangunan Nasional yang Berbudaya

2.2. MISI
Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana mengemban misi sebagai berikut:

Mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang keilmuan Fisika yang berkualitas, unggul
serta responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pembangunan daerah dan nasional;
Meningkatkan kerjasama penelitian di bidang ilmu-ilmu Fisika di tingkat nasional dan internasional;
Menciptakan lulusan yang unggul, mandiri, bermoral, kompetitif di tingkat nasional dan internasional
serta berwawasan kerakyatan;
Mengoptimalkan potensi lokal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

2.3. TUJUAN
Tujuan pendidikan sarjana fisika adalah agar dapat dimiliki kemampuan dasar Fisika dengan prilaku :
a. Kemampuan pada taraf awal untuk menggunakan deduksi matematis berdasarkan sosok pengetahuan
(body of knowledge) fisika (perangkat keilmuan, kajian keilmuan, dan eksperimen) yang telah ada
guna menjelaskan gejala/fakta empiris.
b. Memahami bagaimana teori digunakan untuk memprediksi fakta baru, memprakirakan gejala alam
yang belum diketahui.
c. Kemampuan mempergunakan sistem pengamatan (observasi) yang terdiri atas sistem peralatan fisika
untuk menguji teori melalui proses induksi statistik berdasarkan hasil observasi
d. Kemampuan menerapkan ilmu fisika pada bidang-bidang yang memerlukan dasar fisika serta
mengikuti perkembangan keilmuan fisika.
e. Memiliki wawasan MIPA yang luas sehingga dapat menjelaskan berbagai gejala alam.
f. Kemampuan membantu masyarakat dalam memahami berbagai gejala alam dan perkembangan ilmu
dan teknologi

Tujuan Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana adalah dapat mencapai tujuan pendidikan sarjana
fisika, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Menciptakan suasana akademik yang kondusif dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi di
bidang keilmuan Fisika;
Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta mutu pengabdian pada masyarakat
secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pembangunan di bidang keilmuan Fisika;
Menciptakan lulusan yang berkualitas : memiliki dasar keilmuan dan metode fisika yang kokoh untuk
mampu bertumbuh mengikuti perkembangan jaman, mampu mandiri serta mampu berperan aktif
dalam aktivitas pembangunan nasional dan mampu bersaing di era gobalisasi;
Mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha dalam mengoptimalkan potensi lokal untuk
mewujudkan sistem pendidikan di bidang ilmu-ilmu dasar yang sesuai dengan kebutuhan pemba-
ngunan















PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 3
BAB III
ORGANISASI JURUSAN
3.1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi di lingkungan Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Berikut adalah bagan struktur organisasi Jurusan Fisika:




























Gambar 3.1. Struktur Organisasi J urusan Fisika FMIPA UNUD

3.2. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN ORGANIK JURUSAN
3.2.1. Unsur Pelaksana Akademik
Menurut peraturan-peraturan pemerintah, unsur pelaksana akademik di tingkat fakultas terdiri
dari jurusan yang dipimpin oleh seorang ketua jurusan, laboratoriumyang dipimpin oleh sorang ketua
laboratoriumdan kelompok dosen. Berikut adalah kutipan dari PP No. 60 Tahun 1999 tentang
jurusan dan laboratoriumsesuai dengan pasal 50 dan pasal 51:

3.2.1.1. J urusan (pasal 50 PP No. 60 Tahun 1999):
(1) J urusan merupakan unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan akademik
dan/atau profesional dan bila memenuhi syarat dapat melaksanakan pendidikan program
pasca sarjana dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau
kesenian tertentu
(2) Dalamjurusan dapat dibentuk laboratoriumdan/atau studio
(3) J urusan terdiri atas:
a. Unsur Pimpinan: Ketua dan Sekretaris J urusan
b. Unsur Pelaksana Akademik: para Dosen
(4) J urusan dipimpin oleh Ketua yang dibantu oleh Sekretaris
(5) Ketua jurusan bertanggung jawab kepada Dekan Fakultas yang membawahinya
(6) Ketua dan Sekretaris J urusan diangkat untuk masa 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali
(7) Bilamana jurusan mempunyai laboratoriumdan/atau studio, satuan pelaksana tersebut
dipimpin oleh seorang Kepala
Ketua Jurusan
Sekretaris Jurusan

Komisi Seminar & TA

Himpunan Mahasiswa
J urusan
Lab. Fisika Dasar &
Pelayanan
Teknisi
Lab. Fisika Modern
Teknisi
Lab. Fisika Terapan &
Vakum
Teknisi

Lab. Fisika Komputasi
Teknisi

Lab. Fisika Gelombang
& Optik
Teknisi

Lab. Elektro &
Mikroprosesor
Teknisi
Lab. Biofika
Teknisi

Perpustakaan
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 4
(8) Ketua dan Sekretaris J urusan serta Ketua laboratorium/ studio diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan setelah mendapat pertimbangan Senat
Fakultas

3.2.1.2. Laboratorium(pasal 51 PP No. 60 Tahun 1999):
Laboratorium/studio dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu dan
bertanggung jawab kepada Ketua J urusan. Saat ini di J urusan Fisika FMIPA Universitas Udayana
terdapat 7 laboratorium sebagaimana tampak pada Diagram Struktur Organisasi J urusan Fisika
FMIPA UNUD pada Gambar 1.1. Semua laboratorium disamping berfungsi sebagai fasilitas
penunjang pendidikan, juga sebagai laboratoriumpenelitian untuk mahasiswa dan dosen.

3.2.1.3. Kelompok Dosen:
Berdasarkan Buku Statistik Universitas Udayana 2001/2002, jumlah tenaga dosen tetap yang
tercatat di J urusan Fisika sebanyak 35 orang yang terdiri dari 28 orang laki dan 7. Berikut adalah
profil dosen di J urusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana:

Tabel 3.1. Profil Dosen J urusan Fisika FMIPA UNUD
Strata
Pendidikan
Gender Bidang Keilmuan
Total
L P Fisika Peter-
nakan
S1 14 3 15 2 17
S2 14 4 18 0 18
S3 0 0 0 0 0
Total 28 7 33 2 35

Seiring dengan upaya untuk meningkatkan kualitas dosen tetap, maka beberapa di antara
mereka pada saat ini sedang melanjutkan studi ke strata yang lebih tinggi. Berikut adalah profil dosen
FMIPA yang sedang studi lanjut:

Tabel 3.2. Profil Dosen J urusan Fisika FMIPA yang Studi Lanjut
Strata
Pendidikan
Gender Bidang Keilmuan
Total
L P Fisika Lainnnya
S2 7 2 9 0 9
S3 1 0 1 0 1
Total 8 2 10 0 10

3.2.2. Fungsi dan Tugas Pokok Personal Organisasi
Ketua Jurusan: ketua jurusan bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di tingkat jurusan.

Sekretaris Jurusan: sekretaris berperan dalam melancarkan administrasi di jurusan
terutama yang terkait dengan proses pembelajaran.

Ketua-ketua Laboratorium: ketujuh ketua laboratoriumdi lingkungan J urusan Fisika
dengan dibantu oleh 8 orang teknisi bertanggung jawab dalammenyiapkan satuan acara
praktikum serta modul praktikum; bertugas untuk memeriksa dan merawat peralatan
laboratorium serta membuat Program Kerja Semester untuk laboratorium yang
dipimpinnya.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 5
Komisi Seminar dan Tugas Akhir (TA): komisi ini berperan dalam mengatur
pelaksanaan seminar dan tugas akhir mahasiswa. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab
dari komisi ini di antaranya: menetapkan dosen pengajar seminar dan pembimbing TA,
melaksanakan seminar dan administrasi pelaksanaan TA serta mengevaluasi hasil karya
mahasiswa (TA) yang dihasilkan. Komisi ini diketuai oleh seorang dosen yang ber-
anggotakan 7 orang dosen yang diambil dari 3 kelompok bidang kajian (KBK) yang ada di
J urusan Fisika FMIPA UNUD.

Perpustakaan Jurusan: terlepas dari belum memadainya jumlah buku teks yang tersedia,
maka semenjak didirikannya J urusan Fisika telah ada perpustakaan jurusan yang dikelola
oleh seorang pegawai.

Himpunan Mahasiswa Jurusan: wadah ini merupakan organisasi kemahasiswaan di
tingkat jurusan yang diarahkan sebagai wahana mahasiswa dalam mengekpresikan jati
dirinya serta menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah.










































PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 6
BAB IV
KEMAHASISWAAN
4.1. MAHASISWA JURUSAN FISIKA
Seperti yang dinyatakan dalamStatuta Universitas Udayana, yang disebut mahasiswa UNUD
adalah peserta didik yang terdaftar di UNUD dan merupakan bagian dari sivitas akademika UNUD.
Selain itu juga disebutkan bahwa Bidang Kemahasiswaan merupakan subsistem pendidikan tinggi
yang mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan, pengendalian dan
pendanaan serta evaluasi kegiatan ekstra kurikuler yang meliputi: (1) Pengembangan Penalaran dan
Keilmuan; (2) Pengembangan Minat dan Kegemaran; (3) Peningkatan Kesejahtraan Mahasiswa dan
(4) Bakti Sosial Mahasiswa. Statuta yang sama juga mengatur tentang hak dan kewajiban mahasiswa
UNUD termasuk di dalamnya mahasiswa J urusan Fisika FMIPA; sebagai berikut:

Hak Mahasiswa:
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan pelayanan bidang akademik
3. Memanfaatkan fasilitas yang ada di UNUD dalamrangka proses belajar
4. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab
5. Memperoleh layanan informasi berkaitan dengan programstudinya
6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, dengan persyaratan yang berlaku
7. Memperoleh layanan kesejahtraan sesuai dengan kemampuan UNUD
8. Memanfaatkan sumber daya UNUD melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan
9. Turut serta dalamkegiatan organisasi mahasiswa
10. Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat

Kewajiban Mahasiswa:
1. Ikut menanggung biaya pendidikan, kecuali bagi mereka yang dibebaskan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Patuh pada semua peraturan yang berlaku di UNUD
3. Ikut memelihara sarana, prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus
4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
5. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional
6. Menjaga kewibawaan dan nama baik UNUD

4.2. ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI JURUSAN FISIKA FMIPA
Organisasi kemahasiswaan di Fakultas MIPA Universitas Udayana terdiri dari Badan
Perwakilan Mahasiswa (BPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan-himpunan
Mahasiswa J urusan (HMJ ). Organisasi kemahasiswaan di lingkungan J urusan Fisika FMIPA
Universitas Udayana adalah Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) : suatu organisasi ke-
mahasiswaan yang ada di J urusan Fisika yang dipilih secara langsung oleh mahasiswa jurusan serta
disahkan dan dilantik oleh Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan FMIPA Universitas Udayana

4.3. PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, maka ada 4 jenis kegiatan ekstra kurikuler
mahasiswa J urusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Udayana. Berikut adalah uraian mengenai
pembinaan dari setiap kegiatan tersebut:

4.3.1. Pembinaan Bidang Penalaran dan Keilmuan
Pembinaan kegiatan kemahasiswaan di bidang Penalaran dan Keilmuan di J urusan Fisika
ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalammengembangkan kemampuan
analisis dan kreativitasnya terutama pada bidang-bidang ilmu yang ditekuni. Beberapa bentuk
kegiatan yang telah dan dapat dikerjakan meliputi program-programberikut:
Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 7
ProgramKreativitas Mahasiswa (PKM) melalui Kelompok-kelompok Studi Bidang Ilmu
Pameran Ilmiah
Penerbitan Majalah Mahasiswa
Seminar-seminar Ilmiah Mahasiswa
Riset-riset Institusional

4.3.2. Pembinaan Bidang Minat dan Bakat
Selain melalui aktivitas olahraga sepakbola yang dapat dikembangkan melalui PS MIPA, maka
pembinaan di bidang Minat dan Bakat ini dikoordinasikan melalui Unit-unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) yang ada di Universitas Udayana. Beberapa jenis UKM yang dapat dipilih oleh mahasiswa
J urusan Fisika Fakultas MIPA di antaranya:
Mahasiswa Pencinta Alam(MAPALA)
Paduan Suara
Seni Tari
Drum Band
Seni Drama/Teater
Resimen Mahasiswa
Kegiatan keolahragaan lainnya

4.3.3. Pembinaan Kesejahtraan Mahasiswa
Bidang kesejahtraan mahasiswa juga mendapatkan perhatian yang sama bobotnya dari
Universitas Udayana. Beberapa unit/kegiatan yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan
kesejahtraan mahasiswa Universitas Udayana termasuk mahasiswa J urusan Fakultas MIPA; dapat
disebutkan sebagai berikut:
Poliklinik: salah satu bentuk pelayanan kesejahtraan mahasiswa UNUD di bidang kesehatan
adalah telah tersedianya poliklinik yang berlokasi di Gedung AU Kampus Bukit J imbaran.
Koperasi Mahasiswa: unit ini merupakan salah satu fasilitas yang disediakan untuk
mahasiswa yang ditujukan terutama untuk memenuhi sebagian keperluan pendidikan yang
diikuti.
Beasiswa: untuk membantu dan meringankan beban biaya pendidikan yang harus
ditanggung mahasiswa maka ada beberapa bentuk beasiswa yang dapat diperoleh, di
antaranya:
Beasiswa Yayasan Supersemar
Beasiswa PT. DjarumKudus
Beasiswa PT. Gudang Garam
Beasiswa Yayasan SalimGroup
Beasiswa Yayasan Pendidikan dan Kesejahtraan PLN
Beasiswa Astra International Inc.
Beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID)

Persyaratan untuk memperoleh beasiswa selain persyaratan khusus yang ditetapkan oleh
pemberi beasiswa; umumnya memperhatikan prestasi mahasiswa dalam bentuk Indeks Prestasi
Akademik (IPK), jumlah satuan kredit semester (sks) yang telah dikumpulkan dan keterangan tidak
mampu dari orangtua/wali mahasiswa.

4.3.4. Pembinaan Bakti Sosial Mahasiswa
Kegiatan bakti sosial mahasiswa di lingkungan J urusan Fisika ditujukan untuk mendekatkan
sivitas jurusan terutama mahasiswa dengan lingkungannya. Melalui aktivitas ini diharapkan tumbuh
dan berkembang kepekaan mahasiswa dalammelihat persoalan-persoalan di masyarakat termasuk
melatih mahasiswa dalammengimplementasikan teori-teori yang diperolehnya di bangku kuliah.
Kegiatan bakti sosial mahasiswa ini dapat diadakan pada lingkup fakultas maupun dilakukan oleh
masing-masing himpunan-himpunan mahasiswa yang ada di masing-masing jurusan




PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 8
BAB V
PENDIDIKAN DAN KURIKULUM
5.1. PENDIDIKAN DI JURUSAN FISIKA FMIPA
Tujuan pendidikan di J urusan Fisika FMIPA Universitas Udayana adalah menyiapkan tenaga-
tenaga pembangunan yang menguasai ilmu-ilmu Fisika baik dari sisi teori maupun praktis, memahami
kaidah-kaidah dan metodelogi ilmiah khususnya di bidang keilmuannya, berjiwa Pancasila, tanggap
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sehingga mampu untuk berpikir, bersikap dan bertindak
sebagai sebagai seorang ilmuwan yang adaptif dan responsif pada tuntutan pembangunan.

Di dalampengelolaan sistem pendidikan tinggi terdapat 5 faktor yang harus diperhatikan
secara seksama sehingga kinerja sistemdapat dioptimalkan. Kelima faktor tersebut adalah:
1. Faktor mahasiswa sebagai anak didik, yang secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan
individu baik dalambakat, minat maupun kemampuan akademik;
2. Faktor tuntutan kebutuhan masyarakat dan tenaga ahli yang semakin meningkat;
3. Faktor perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang semakin pesat;
4. Faktor tenaga administratif yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan kegiatan
pendidikan;
5. Faktor dosen sebagai pelaksana pendidikan dalampenyelenggaran proses pembelajaran.

Memperhatikan uraian di atas, agar diperoleh suatu keluaran sistem pendidikan yang
berkualitas haruslah diupayakan agar terjadi sinergi yang optimal dari kelima komponen tersebut.
Salah satu bentuk sistem pendidikan tinggi yang dipandang sesuai dengan tujuan tersebut adalah
SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS). Sistemini mempunyai 2 tujuan yang sangat penting, yaitu:

5.1.1. Tujuan UmumSKS
SKS bertujuan agar suatu perguruan tinggi dapat memenuhi tuntutan pembangunan melalui
penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, di mana melalui cara ini akan
memberikan kemungkinan yang lebih luas kepada peserta didik untuk menentukan macam dan
jenjang profesi yang dikehendakinya.

5.1.2. Tujuan Khusus SKS
Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang cakap dan giat belajar dapat
menyelesaikan studinya dalamwaktu yang sesingkat-singkatnya;
Memberikan kesempatan kepada peserta didik dapat mengambil mata kuliah yang sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuannya;
Untuk memungkinkan agar sistem pendidikan dengan masukan (input) dan keluaran
(output) yang berimbang dapat dilaksanakan;
Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini;
Untuk memungkinkan sistem evaluasi belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan
sebaik-baiknya;
Untuk memungkinkan terjadinya pengalihan (transfer) kredit antar jurusan atau antar
fakultas dalamsuatu perguruan tinggi;
Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan
tinggi lainnya.

5.2. PENGERTIAN DASAR SKS
5.2.1. SistemKredit
Sistem kredit adalah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja
tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalamkredit.
Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif. Ter-
dapat beberapa ciri SistemKredit, yaitu:
Setiap mata kuliah diberikan harga dinamakan Nilai Kredit
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 9
Besarnya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama
Nilai kredit untuk setiap mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha yang diperlukan
untuk penyelesaian tugas-tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum,
kerja lapangan atau tugas-tugas lain

5.2.2. SistemSemester
Sistemsemester adalah suatu sistempenyelenggaraan programpendidikan yang menggunakan
satuan waktu terkecil tengah tahunan yang disebut semester. Satuan waktu ini menyatakan lamanya
suatu programpendidikan pada suatu jenjang. Satu semester setara dengan 18 20 minggu kerja
(minggu perkuliahan efektif) termasuk ujian akhir; atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja
termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu tenang.

Penyelenggaraan pendidikan dalam 1 semester dapat terdiri dari kegiatan-kegiatan perkuliahan
teori, praktikum, kerja lapangan dalambentuk tatap muka ataupun kegiatan akademik terstruktur dan
mandiri lainnya. Di setiap semester disajikan sejumlah mata kuliah di mana masing-masing mata
kuliah mempunyai bobot yang dinyatakan dalamsatuan kredit semester (sks) sesuai dengan yang
ditetapkan pada kurikulummasing-masing jurusan.

5.3. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI
5.3.1. Nilai Kredit Semester untuk Perkuliahan
Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalamnilai kredit semester suatu mata kuliah.
Nilai 1 satuan kredit semester (1 sks) ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi
keseluruhan kegiatan per minggu selama 1 semester, yang mencakup:

A. Kegiatan Mahasiswa:
50 menit tatap muka terjadwal dengan dosen; misalnya dalambentuk perkuliahan;
60 menit acara akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi
direncanakan oleh dosen; misalnya pekerjaan rumah atau latihan penyelesaian soal;
60 menit kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan, mendalami atau tujuan lain dari suatu tugas akademik; misalnya
mahasiswa membaca buku-buku referensi perkuliahan.

B. Kegiatan Tenaga Pengajar:
50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa; misalnya dalam bentuk
perkuliahan;
60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur;
60 menit acara pengembangan materi perkuliahan.

5.3.2. Nilai Kredit Semester untuk Seminar
Untuk penyelenggaraan seminar di mana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada
suatu forumilmiah, 1 sks diartikan sama seperti penyelenggaraan perkuliahan yaitu mengandung
acara 50 menit tatap muka terjadwal per minggu.

5.3.3. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum
Untuk penyelenggaraan praktikum di laboratorium, 1 sks setara dengan beban tugas di
laboratoriumsebanyak 2 3 jamper minggu selama 1 semester

5.3.4. Nilai Kredit Semester untuk Penelitian
Nilai kredit untuk kegiatan penelitian dalampenyelesaian Tugas Akhir (TA) yang berbentuk
skripsi atau thesis dan sejenisnya ditetapkan 1 sks setara dengan beban tugas penelitian sebanyak 3
4 jamper hari selama 1 bulan (25 hari kerja).


PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 10
5.3.5. Nilai Kredit Semester untuk Praktek Kerja Lapangan dan Sejenisnya
Satu satuan kredit semester (1 sks) setara dengan penyelesaian kegiatan selama 2 5 jam per
minggu selama 1 semester atau selama 32 80 jamper semester.

5.3.6. Beban Studi dalamSemester
Beban studi dalam 1 semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan
kemampuan individu. Secara umum seseorang rata-rata bekerja 6 8 jam per hari selama 6 hari
berturut-turut. Seorang mahasiswa dituntut untuk bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada
siang hari (mengikuti kegiatan perkuliahan) juga ia harus mempersiapkan kegiatan mandiri di malam
hari.

J ika dianggap seorang mahasiswa bekerja rata-rata 6 8 jamdi di siang hari dan 2 jamdi
malamhari, maka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8 10 jamper
hari selama 1 minggu. Mengingat bahwa 1 sks setara dengan 3 jamkerja, maka beban studi
mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16 20 satuan kredit semester (sks).

Dalampenentuan beban studi 1 semester dari seorang mahasiswa sangatlah perlu diperhatikan
kemampuan individunya. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester
sebelumnya yang dinyatakan dalamukuran Indeks Prestasi (IP). Besarnya IP seorang mahasiswa
pada suatu semester dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

=
=
=
n
1 i
i
n
1 i
i i
K
NA K
IP
di mana:
IP =Indeks Prestasi
K
i
=Bobot dari Mata Kuliah ke i yang Diikuti
NA
i
=Markah (grade) dari Nilai Akhir yang Diperoleh

Perlu untuk dicatat bahwa dalampenyelenggaraan programstudi strata 1 (S1), maka seluruh
mahasiswa yang duduk di semester I (mahasiswa baru) diberikan beban belajar normal sebesar 18 sks.
Berdasarkan perolehan nilai pada semester ini, maka IP mahasiswa tersebut dihitung untuk
menentukan beban belajar pada semester berikutnya.

5.4. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI FMIPA
Dalam pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) ,
administrasi SKS memegang peranan yang sangat penting. Agar pelaksanaan SKS tidak mengalami
hambatan, maka diperlukan adanya saling pengertian dan kerjasama yang baik dari segenap
komponen yang terlibat di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan dalammenyelenggarakan
sistem tersebut. Tahapan kegiatan dalamadministrasi SKS untuk setiap semester akademik dapat
dijabarkan sebagai berikut:

Persiapan: setelah mahasiswa melunasi SPP untuk semester yang akan berjalan di bank yang
ditunjuk; maka dengan menggunakan bukti setoran SPP tersebut mahasiswa meregistrasikan
dirinya di Bagian Akademik UNUD. Selanjutnya, dengan menunjukkan bukti setoran SPP
mahasiswa dapat mengambil Kartu Rencana Studi (KRS) di Sub-bagian Akademik Fakultas
MIPA

Pengisian KRS: mahasiswa yang telah mengambil KRS-nya selanjutnya dengan bantuan Dosen
Pembimbing Akademik (PA) yang ditentukan oleh jurusan mengisi KRS yang berangkap 3.
Kecuali untuk mahasiswa semester I yang beban studinya telah ditentukan, maka beban studi

maksimumyang dapat diambil ditentukan oleh perolehan IP pada semester sebelumnya. Setelah
diisi dan ditandangani oleh mahasiswa dan PA-nya maka KRS lembar ke-1 dikembalikan ke Sub-
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 11
bagian Akademik Fakultas untuk diolah; lembar ke-2 dipegang oleh PA dan lembar ke-3
dipegang oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Perubahan Rencana Studi: jika mahasiswa bermaksud untuk mengganti atau membatalkan 1 atau
lebih mata kuliah yang terlanjur diisi pada KRS-nya; maka mahasiswa dapat meminta Kartu
Perubahan Rencana Studi (KPRS) di Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA (rangkap 2). Lembar
KPRS berisi persetujuan dari dosen yang mata kuliahnya batal diikuti/diganti, persetujuan dari
dosen pengganti serta persetujuan dari PA. Lembar ke-1 dari KPRS diserahkan ke Sub-bagian
Akademik Fakultas MIPA dan lembar ke-2 disimpan oleh mahasiswa.

5.4.1. Kegiatan pada Awal Proses Perkuliahan
Pada awal perkuliahan di setiap semester, seluruh pengajar di J urusan Fisika FMIPA
diwajibkan untuk menyampaian Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap mata kuliah yang
diasuhnya kepada mahasiswa. Secara umum, suatu SAP harus berisi hal-hal berikut:

Tujuan perkuliahan yang ingin dicapai
Pokok serta sub-pokok bahasan yang akan dibicarakan selama masa perkuliahan
Cara penilaian keberhasilan belajar mahasiswa
Referensi dan pustaka yang digunakan
Hal-hal lain yang dipandang perlu untuk diketahui mahasiswa

5.4.2. Tata Tertib Pelaksanaan Perkuliahan
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, praktek kerja
lapangan dan kegiatan pendidikan lainnya yang telah diprogramnya secara tertib. Pada setiap acara
perkuliahan, Sub-bagian Akademik FMIPA akan menyediakan Daftar Kehadiran Mahasiswa (DKM)
dan Daftar Kehadiran Dosen (DKD) yang keduanya berangkap 2. Berikut adalah kewajiban
mahasiswa dan dosen dalamkegiatan pembelajaran di J urusan Fisika Fakultas MIPA:

5.4.2.1. Kewajiban Mahasiswa
Setiap mahasiswa diwajibkan hadir dalamkegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 75% dari
seluruh pertemuan yang terjadwal pada suatu semester
Seandainya mahasiswa berhalangan hadir sebagai misal karena sakit atau sedang melakukan
kegiatan kemahasiswaan yang terorganisasi, maka ketakhadirannya dianggap sah bila telah
disertai dengan surat keterangan (keterangan dokter, keterangan HMJ dan sebagainya)
Pada setiap kehadirannya, mahasiswa harus mengisi DKM yang telah disediakan
Koordinator Tingkat (KORTI) yang dipilih di antara sesama mahasiswa berkewajiban untuk
memeriksa presensi dosen pengajar
Koordinator Tingkat (KORTI) berkewajiban untuk segera melapor ke Sub-bagian Akademik
dan Ketua J urusan jika ada pengajar yang berturut-turut tidak hadir 3 kali dalamkegiatan
perkuliahan.

Sanksi: mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% tidak diperkenankan untuk mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS)

5.4.2.2. Kewajiban Dosen
Setiap dosen diwajibkan untuk menyelenggarakan kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya
75% dari seluruh pertemuan yang terjadwal pada suatu semester
Pada setiap perkuliahan, dosen diwajibkan untuk mengisi DKD yang dipegang oleh KORTI
mahasiswa
Evaluasi hasil belajar tidak dapat dilakukan jika kegiatan perkuliahan kurang dari 75% dari
pertemuan yang terjadwal. J ika kondisi ini terjadi, maka evaluasi hasil belajar untuk mata
kuliah yang bersangkutan ditentukan oleh jurusan

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 12
Sanksi: dosen yang kehadirannya kurang dari 75% dalamsuatu proses pembelajaran tanpa
keterangan yang jelas diberikan sanksi administrasi oleh jurusan. Bentuk sanksi
ditentukan oleh Senat FMIPA Universitas Udayana.

5.4.3. Administrasi SistemKredit
Seperti yang telah dijelaskan di bagian-bagian sebelumnya kecuali untuk mahasiswa semester
I; maka beban mata kuliah maksimal yang dapat diambil pada suatu semester akan ditentukan oleh
nilai IP di semester sebelumnya. Tabel berikut menunjukkan beban maksimal yang diperkenankan
berdasarkan IP yang diperoleh:

Tabel 4.1. Perolehan IP dan Beban Maksimal Perkuliahan
RENTANG IP BEBAN MAKSIMAL KREDIT
IP > 3,00 24 sks
2,50 s IP < 3,00 21 sks
2,00 s IP < 2,50 18 sks
1,50 s IP < 2,00 15 skk
IP < 1,50 12 sks

5.4.4. Bimbingan Akademik
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang tersedia secara terus menerus dan sistematis
dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri dan perwujudan
diri dalammencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka kepada mahasiswa harus diberikan bimbingan dan
penerangan tentang cara-cara pemanfaatan waktu belajar dengan menggunakan Sistem Kredit
Semester. Yang bertugas memberikan bimbingan tersebut adalah Dosen Pembimbing Akademik
(PA)

5.4.5. Pembimbing Akademik
Untuk dapat menjadi seorang pembimbing akademik, maka seorang dosen di lingkungan
J urusan Fisika harus memenuhi syarat-syarat berikut:
Berstatus dosen tetap di J urusan Fisika Fakultas MIPA;
Serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik Lektor (Gol. III/c ke atas) atau telah
diberikan kewenangan sebagai PA oleh Dekan Fakultas MIPA.

Peranan, tugas dan tanggung jawab seorang PA terhadap mahasiswa bimbingannya adalah
mengupayakan agar terbimbing memperoleh hasil optimal dalamstudinya, misalnya dalambentuk:
Memberikan penjelasan dan petunjuk kepada mahasiswa tentang program studi yang
diikutinya;
Memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa dalam pemilihan mata kuliah sesuai
dengan programstudinya;
Memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar;
Meneliti dan memberikan persetujuan atas perubahan rencana studi mahasiswa;
Membuat, menyusun dan menyimpan secara rahasia data mahasiswa yang dibimbingnya;
Memberikan peringatan kepada mahasiswa yang prestasinya rendah dan apaila dianggap
perlu, membuat laporan tertulis kepada orangtua/wali mahasiswa;
Menyediakan waktu yang cukup untuk konsultasi dengan mahasiswa yang dibimbingnya.

Setiap PA dapat membimbing hingga maksimal 20 orang, kecuali rasio jumlah mahasiswa
terhadap jumlah dosen yang berhak sebagai PA lebih besar dari 20. Setiap PA membimbing seorang
mahasiswa dalamkurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) semester, kecuali dipandang perlu
untuk mengadakan penggantian PA bagi mahasiswa tersebut sebelum periode tersebut terpenuhi.
Pembimbing Akademik dan bimbingannya di lingkungan J urusan Fisika ditetapkan melalui surat
keputusan Dekan Fakultas MIPA.

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 13
5.4.6. Tugas dan Kewajiban Terbimbing pada PA-nya
Setiap mahasiswa yang dibimbing mempunyai kewajiban terhadap pembimbingnya sebagai berikut:
Berkonsultasi dengan PA dalammenyusun rencana studi;
Melaporkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam menyelesaikan studinya;
Berkonsultasi dengan PA sesuai dengan keperluan.

5.5. ATURAN UMUM PELAKSANAAN KKN, SEMINAR DAN TUGAS AKHIR

5.5.1. Aturan UmumKKN
Mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bagian dari kurikulum nasional
ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa pengalaman keilmuan, teknologi
dan seni melalui interaksi secara langsung dengan masyarakat luar kampus. Berikut adalah
aturan umummengenai KKN:

Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah KKN setelah yang bersangkutan mengumpulkan
kredit sekurang-kurangnya 125 sks;
Bobot untuk mata kuliah KKN sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Udayana
ditetapkan sebanyak 3 sks;
Pedoman pelaksanaan dan administrasi kegiatan KKN dilakukan terpadu oleh Lembaga
Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Universitas Udayana;
Waktu penyelenggaraan KKN ditetapkan oleh LPM Universitas Udayana.

5.5.2. Aturan UmumSeminar
Mata kuliah Kuliah Seminar yang merupakan bagian dari kurikulumnasional ditujukan untuk
melatih mahasiswa dalammenuangkan pemikiran keilmuannya baik dalambentuk bahasa lisan dan
atau tulisan. Berikut adalah aturan umummengenai Seminar:
Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah Seminar setelah yang bersangkutan
mengumpulkan kredit sekurang-kurangnya 110 sks dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
sekurang-kurangnya 2,00 tanpa ada nilai E;
Bobot untuk mata kuliah seminar sesuai dengan kurikulumnasional ditetapkan sebanyak
2 sks;
Pedoman pelaksanaan mata kuliah seminar diatur lebih lanjut oleh jurusan.

5.5.3. Aturan UmumTA
Untuk menyelesaikan studinya di jurusan Fisika Fakultas MIPA dan berhak menyandang gelar
Sarjana Sains (S.Si) Fisika, seorang mahasiswa diwajibkan untuk membuat suatu Tugas Akhir (TA)
yang diujikan dalambentuk Ujian Sarjana. TA (atau dikenal dengan nama skripsi) merupakan karya
ilmiah mahasiswa di bidang keilmuannya yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan
atau bentuk-bentuk lain yang ditetapkan oleh jurusan. Dalam menyusun TA, maka seorang
mahasiswa akan dibimbing oleh 2 orang dosen pembimbing di mana persyaratan pembimbing
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999 diatur
sebagaimana diberikan pada Tabel 4.2

Tidak seperti halnya dengan mata kuliah-mata kuliah yang lain yang pelaksanaannya dikerjakan
dalam1 semester akademik, maka waktu penyelesaian TA yang dialokasikan adalah 2 semester
akademik. Seandainya dalamrentang waktu tersebut mahasiswa belum mampu menyelesaikan TA-
nya, maka pembimbing TA harus memberitahukan jurusan dan jurusan melaporkan kepada Dekan
Fakultas MIPA.

Tatacara pelaksanaan TA, metode penulisan dan aturan lain yang dipandang perlu akan dibuat
oleh masing-masing jurusan di lingkungan Fakultas MIPA dalambentuk Pedoman Tugas Akhir yang
terpisah dari pedoman ini.


PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 14
Tabel 4.2. Wewenang dan Tanggung J awab dalam
Kegiatan Bimbingan Pembuatan Skripsi, Thesis dan Disertasi
No J abatan Pendidikan Skripsi Thesis Disertasi
1 Asisten Ahli
S1/D. IV B
S2/Sp. I M B
S3/Sp. II M M B
2 Lektor
S1/D. IV M
S2/Sp. I M M
S3/Sp. II M M B
3
Lektor
Kepala
S1/D. IV M
S2/Sp. I M M B
S3/Sp. II M M M
4 Guru Besar
S1/D. IV
M M M S2/Sp. I
S3/Sp. II

Keterangan:
S1/D. IV : Pendidikan Sarjana/Diploma ; S2/Sp. I : Pendidikan Magister/Spesialis I
S3/Sp. II : Pendidikan Doktor/Spesialis II ; B : Membantu dosen yang lebih senior
D : Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab penuh dalambidang tugasnya ; M: Melaksanakan tugas secara mandiri


5.6. EVALUASI PERKULIAHAN DAN KELULUSAN
5. 6.1. SISTEM PENILAIAN
5.6.1.1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan meliputi 2 hal yaitu:

A. Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan yang meliputi cara
penyelenggaraan pendidikan, kedekatan sasaran dengan tujuan serta keikutsertaan
mahasiswa dalamacara pendidikan. Evaluasi ini lebih mentikberatkan kepada penilaian
aspek manajemen pendidikan tinggi.

B. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalammenjalani acara penyelenggaraan pendidikan yang
menunjukkan keberhasilan diolahnya mahasiswa dari masukan mentah (raw input)
menjadi keluaran (output) yang matang. Evaluasi ini diselenggarakan dengan cara
mengumpulkan informasi tentang jumlah mahasiswa yang telah mencapai tujuan seperti
yang tertuang dalamkurikulummelalui penyelenggaraan ujian, tugas-tugas dan sejenisnya.

5.6.1.2. Frekuensi Evaluasi
Keberhasilan belajar mahasiswa harus dievaluasi sekurang-kurangnya 2 kali dalamsemester
akademik yang berjalan, dalambentuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS). Di akhir semester, seorang dosen diharuskan untuk menyerahkan hasil evaluasi mahasiswa
untuk mata kuliah yang diasuhnya ke Sub-bagian Akademik Fakultas MIPA. J adwal UAS dan batas
akhir penyerahan nilai untuk tahun ajaran 2001/2002 diatur dalamKalender Akademik UNUD seperti
yang tercantumdalamlampiran pedoman ini.

5.6.1.3. Norma Evaluasi
Norma Evaluasi merupakan metode yang digunakan dalamproses evaluasi keberhasilan belajar
mahasiswa. Terdapat 2 metode yang lazimdigunakan, yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan
Penilaian Acuan Normal (PAN). Berikut adalah penjelasan tentang PAP dan PAN:

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 15
A. Penilaian Acuan Patokan (PAP):
PAP dianjurkan bilamana proses pembelajaran menuntut agar peserta didik memiliki
kompetensi yang tinggi di bidang mata kuliah yang diikutinya dan mata kuliah yang bersangkutan
merupakan prasyarat bagi mata kuliah lainnya. Berikut adalah tabel-tabel yang biasa digunakan pada
metode PAP:

Tabel 6.1. Penguasaan Kompetensi dan Skala Nilai
Penguasaan Kompetensi Skala
Angka
Skala
Huruf
Sangat Baik A 4
Baik B 3
Cukup C 2
Kurang D 1
Sangat Kurang E 0

Tabel 6.2. Aturan Pemindahan Markah Mentah Menjadi
Nilai menurut PAP
Markah Mentah (MM) Skala
Angka
Skala
Huruf
MM > 80 A 4
65 s MM s 79 B 3
55 s MM s 64 C 2
40 s MM s 54 D 1
MM s 39 E 0

B. Penilaian Acuan Normal (PAN):
PAN dianjurkan bilamana proses pembelajaran tidak menuntut kompetensi minimum; mata
kuliah yang bersangkutan bukan merupakan prasyarat bagi mata kuliah lainnya dan jumlah peserta
perkuliahan setidak-tidaknya 30 orang atau nilai hasil belajar memiliki sebaran normal. Berikut
adalah aturan pemindahan markah mentah ke nilai menurut PAN:

Tabel 6.3. Aturan Pemindahan Markah Mentah Menjadi
Nilai menurut PAN
Markah Mentah (MM) Skala
Angka
Skala
Huruf
MM > +1,50 o A 4
+0,50 o s MM s +1,50 o B 3
0,50 o s MM s +0,49 o C 2
1,50 o s MM s 0,49 o D 1
MM < 1,50 o E 0

Keterangan
=Mean (Rata-rata Hitung)
o =Simpangan Baku

5.6.1.4. Evaluasi Hasil Studi dan Batas Waktu Studi
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa selama mengikuti perkuliahan di lingkungan Fakultas
MIPA dilaksanakan dalambeberapa tahap, sebagai berikut:
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 16
Evaluasi Tahap I: kemajuan studi seluruh mahasiswa Fisika Fakultas MIPA dievaluasi pada
akhir semester IV. Dalam kurun waktu 4 semester, mahasiswa diwajibkan telah
mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 sks dengan IP Kumulatif minimal 2,00. J ika se-
orang mahasiswa tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut, maka PA wajib melaporkan
secara tertulis kepada jurusan. J urusan selanjutnya merekapitulasi mahasiswa yang belum
memenuhi persyaratan minimal di atas dan melaporkan ke Sub-bagian Akademik untuk
dibuatkan Surat Peringatan I kepada mahasiswa yang bersangkutan yang ditembuskan
kepada orangtua/wali.

Evaluasi Tahap II: seperti tahapan sebelumnya, maka pada akhir semester VIII (masa studi
4 tahun) seorang mahasiswa diwajibkan telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 76 sks
dengan IP Kumulatif minimal 2,00. PA wajib melaporkan bimbingannya yang gagal
memenuhi persyaratan tersebut kepada jurusan. J urusan selanjutnya merekapitulasi
mahasiswa yang belum memenuhi persyaratan minimal di atas dan melaporkan ke Sub-
bagian Akademik untuk dibuatkan Surat Peringatan II kepada mahasiswa yang
bersangkutan yang ditembuskan kepada orangtua atau wali.

Evaluasi Akhir: untuk menyelesaikan studinya di Fakultas MIPA Universitas Udayana,
seorang mahasiswa diwajibkan telah mengumpulkan kredit berkisar antara 144 sks 160
sks dengan IP Kumulatif minimal 2,00.

5.6.1.5. Gagal Studi (Drop Out)
Batas waktu studi maksimal yang diijinkan untuk menyelesaikan programstrata 1 (S1) menurut
aturan nasional termasuk Fakultas MIPA adalah 14 (empat belas) semester atau 7 (tujuh) tahun.
Berikut adalah aturan yang ditetapkan untuk menyatakan seorang mahasiswa gagal studi (drop
out/DO):

A. Tidak dapat menyelesaikan studinya dalam waktu sebanyak-banyaknya 14 (empat belas)
semester. Waktu yang ditetapkan ini tidak termasuk dengan waktu yang digunakan
mahasiswa untuk cuti akademik;
B. Tidak mendaftarkan dirinya di Bagian Kemahasiswaan UNUD dan di Fakultas MIPA 2
(dua) semester berturut-turut;
C. Memperoleh IP sebesar 0,00 dalamwaktu 2 (dua) semester berturut-turut kecuali jika
mahasiswa yang bersangkutan hanya memprogrammata kuliah Tugas Akhir.

5.6.1.6. Penghentian Studi Sementara Waktu/Cuti Akademik
A. Seorang mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik yang merupakan bentuk
penghentian studi sementara waktu, dengan seijin dan persetujuan Rektor Universitas
Udayana. Cuti akademik diberikan kepada mahasiswa sebanyak-banyaknya 4 (empat)
semester boleh tidak berturut-turut.
B. Mahasiswa yang menghentikan studinya tidak menuruti aturan di atas, tidak dapat diterima
kembali sebagai mahasiswa Fakultas MIPA dan dianggap mengundurkan diri.
C. Waktu yang digunakan untuk cuti akademik tidak diperhitungkan dalampenghitungan
waktu penyelesaian studi.

5.6.1.7. Predikat Kelulusan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa tanggal
20 Desember tahun 2000, maka predikat kelulusan ditetapkan terdiri dari 3 tingkat yaitu:
Memuaskan, Sangat Memuaskan dan Dengan Pujian; yang dinyatakan pada Transkrip Akademik.
Sebagai dasar dalammenentukan predikat kelulusan mahasiswa adalah besarnya nilai IP Kumulatif
(IPK) yang diperoleh selama masa pendidikan. Untuk programsarjana dan diploma kriteria yang
digunakan sebagai berikut:



PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 17
Tabel 6.4. Predikat Kelulusan ProgramSarjana dan Diploma

Rentang IPK Predikat Syarat Tambahan
2,00 s IPK s 2,75 Memuaskan
2,76 s IPK s 3,50
Sangat
Memuaskan

3,51 s IPK s 4,00 Dengan Pujian
Masa studi maksimal
5 tahun

5.6.2. PELAKSANAAN SEMINAR DAN UJIAN TUGAS AKHIR
5.6.2.1. Pelaksanaan Seminar
Seperti yang diuraikan di bagian sebelumnya, seminar merupakan wahana untuk membentuk
mahasiswa dapat berinteraksi di antara sesama ilmuwan. Seminar mahasiswa dilakukan secara
terbuka, dalam pengertian baik dosen maupun mahasiswa yang berminat pada topik yang
diseminarkan dapat menghadirinya. Tata tertib dan pedoman pelaksanaan seminar selanjutnya akan
diatur secara lebih rinci oleh masing-masing jurusan.

5.6.2.2. Pelaksanaan Ujian TA
Ujian Tugas Akhir (TA) merupakan penilaian terakhir dalamrangkaian evaluasi keberhasilan
belajar seorang mahasiswa. Ujian TA yang dilaksanakan dalamforumtertutup, dapat dilakukan
setiap waktu di suatu semester akademik. Ujian TA hanya dapat diselenggarakan jika mahasiwa telah
lulus semua mata kuliah yang harus diikutinya kecuali mata kuliah Tugas Akhir dan IPK yang dicapai
sekurang-kurangnya 2,00. Ujian TA diselenggarakan dengan melibatkan Pembimbing TA dan 3 orang
Dosen Penguji yang berkompeten di bidang TA yang diambil oleh mahasiswa. Timpenguji ini
ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas MIPA.

5.6.3. KELULUSAN
5.6.3.1. Yudisium
Yudisium merupakan suatu bentuk pengakuan formal Fakultas MIPA tentang kelulusan
mahasiswa dari programstudi yang diikutinya. Kelulusan mahasiswa ditentukan melalui rapat
yudisium dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas MIPA. Persyaratan bagi
mahasiswa Fakultas MIPA untutk mengikuti yudisiumadalah:
Telah lulus ujian TA dengan nilai sekurang-kurangnya C;
Bebas administrasi di lingkungan Fakultas MIPA.

5.6.3.2. Wisuda Sarjana
Wisuda merupakan pengukuhan dan pelepasan wisudawan/alumni oleh almamater. Wisuda
Sarjana diselenggarakan oleh Universitas Udayana dengan persyaratan yang ditentukan pihak
universitas.

5.7. KURIKULUM PROGRAM STUDI FISIKA
Kurikulum merupakan perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum
J urusan Fisika FMIPA Universitas Udayana disusun berdasarkan atas kurikulum yang berlaku
nasional dan kurikulumyang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas
pendidikan Universitas Udayana. Kurikulum ini dirancang agar menjadidasar kegiatan belajar
mengajar sehingga mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, kemampuan ketrampilan dan sikap
/prilaku yang harus dimiliki oleh seorang sarjana fisik sesuai dengan tujuan pendidikan fisika.
J urusan Fisika merupakan wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk secara bersama-sama
bertumbuh dan berkarya. Disamping melaksanakan kegiatan akademik para dosen juga terlibat dalam
penelitian untuk pengembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan bidang minatnya. Dan melalui
jurusan Fisika para mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 18
potensi, kopetensi dan minatnya. Kegiatan dalambidang pendidikan didukung oleh fasilitas umum
penunjang pendidikan, seperti Perpustakaan, Unit Praktikum Fisika Dasar, Praktikum Fisika
Komputasi, Praktikum Fisika Modern, Praktikum Elektronik. Sedangkan dalam bidang
pengembangan ilmu didukung oleh laboratorium-laboratorium yang berada di bawah payung 3
Bidang Minat : Fisika Eksperimental, Fisika Instrumentasi, dan Biofisika

5.7.1. Kerangka kurikulum
J umlah total SKS yang harus ditempuh untuk program Sarjana Fisika adalah 150 SKS, dengan
rincian : 133 SKS mata kuliah wajib, 13 SKS mata kuliah pilihan wajib sesuai dengan bidang
minatnya, dan 4 SKS pilihan bebas. Sebaran mata kuliah setiap semester sebagaimana diberikan pada
Tabel berikut :

A. Mata Kuliah Semester Ganjil
No. Semester Kode SKS Pembina
Semester II
1 Bahasa Inggris MKU2ING 2 MKU
2 IBD MKU2IBD 2 MKU
3 Biologi Umum MAB2031 3 Jurusan Biologi
4 Kimia Dasar II MAK2031 2 Jurusan Kimia
5 Prak. Kimia Dasar II MAK2032 1 Jurusan Kimia
6 Matematika Dasar II MAF2011 3 Jurusan Matematika
7 Aljabar Linier MAF2012 3 Jurusan Matematiak
8 Fisika Dasar II MAF2031 3 Ir. Sy. Poniman
9 Prak. Fisika Dasar II MAF2032 1 I K. Sukarasa, S. Si
20
Semerter IV
1 Bahasa Indonesia MKU4BHS 2 MKU
2 Program Komputer MAF5023 3 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc.
3 Fisika Matematika II MAF4011 3 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si.
4 Elektronika II MAF4021 2 Drs. Made Satriya Wibawa, M. Si
5 Prak. Elektronika II MAF4022 1 I K. Sukarasa, S. Si
6 Mekanika II MAF4031 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si.
7 Fisika Statistik MAF4032 3 Ir. Winardi, T. B., M. T.
8 Fisika Gelombang II MAF4041 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si.
9 Fisika Modern I MAF4051 2 Ir. Putu Suardana, M. Si.
10 Eksp. Fisika A-1 MAF4091 1 Ir. Winardi, T. B., M. T.
21
Semester VI
1 Filsafat Ilmu MKU6FIL 2 Ir. Kirwiyanto
2 Fisika Komputasi MAF6021 2 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc.
3 Medan Elektromagnetik. I MAF6041 3 Ir. Ida Bagus Sujana Manuaba, M. Sc.
4 Fisika Kuantum II MAF6061 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si.
5 Fisika Zat Padat I MAF6051 3 Drs. Wayan G. Suharta, M. Si.
6 Eksp. Fisika A-3 MAF6091 1 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si.
7 Seminar MAF6001 2 Team
8 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 4-5
19-20
Semester VIII
1 Fisika Inti II MAF8051 2 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana
2 Tugas Akhir MAF8001 6 Pembimbing
3 KKN KKN8001 3 LPM
4 Mata Kuliah Pilihan 2-3
12-13

Mata Kuliah Bidang Minat Fisika Eksperimen*
SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen
VI Fisika Laser MAF6161 3 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si.
VI Eksperimen Fisika B1.1 MAF6191 1 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.
4
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 19

Mata Kuliah Bidang Minat Biofisika*
SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen
VI Biofisika II MAF6271 2 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.
VI Instrumentasi Biofisika MAF6272 2 Ni Km. Tri Suwandayani, S. Si.
VI Eksperimen Fisika B2.1 MAF6291 1 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si.
5


Mata Kuliah Bidang Minat Fisika Instrumentasi*
SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen
VI Instrumentasi MAF6321 2 I K. Sukarasa, S. Si
VI Mikroprosesor I MAF6322 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.
VI Eksperimen Fisika B3.1 MAF6391 1 Ir. Windaryoto, M. Si
5

*Sebagai mata kuliah pilihan bagi bidang minat yang lain

Mata Kuliah Pilihan
SMT Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen
VIII Difraksi Sinar-X MAF8481 3 Ir. Putu Suardana, M. Si.
VIII Pengantar Energi Surya MAF8483 3 Komang Ngr. Suarbawa, S. Si.
VIII Sel Surya MAF8483 3 Drs. Made Satriya Wibawa, M. Si
VIII Pengantar Akustik MAF8485 3 Ir. Windaryoto, M. Si
VIII Fisika Lingkungan MAF8486 2 I Made Yuliara, S. Si, M. T.
VIII Pengaturan Optimal MAF8487 3 I K. Sukarasa, S. Si


Mata Kuliah Layanan
SMT Mata Kuliah Kode SKS
Kimia
II Fisika II 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si
II Prak. Fisika II 1 Drs. Wayan G. Suharta, M. Si.
Biologi
II Fisika Biologi 2 I Ketut Putra, S. Si.
Matematiaka
II Fisika Dasar I 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si
II Prak. Fisika Dasar I 1 Ni.Luh Putu Trisnawati, S. Si. M. Si
PSTP
II Fisika Dasar II 2 Ir. I Wayan Tengah
II Prak. Fisika Dasar II 1 Ir. I Wayan Tengah
Km. Ngr. Suarbawa, S. Si.
Pertanian
II Fisika Dasar 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si.
I Ketut Putra, S. Si.
II Prak. Fisika Dasar 1 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si.
I Ketut Putra, S. Si.
FAPET
II Fisika Dasar 2 Ir. Kirwiyanto
II Prak. Fisika Dasar 1 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana
I Made Yuliara, S. Si., M. T.








PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 20
B. Mata Kuliah Semester Gasal

Mata Kuliah Wajib
No. Mata Kuliah Kode SKS Nama Dosen
Semester I
1 Pancasila MKU1PCS 2 MKU
2 Kewiraan MKU1KWS 2 MKU
3 Agama MKU1AG 2 MKU
4 Kimia Dasar I MAK1031 2 Jurusan Kimia
5 Prak. Kimia Dasar I MAK1032 1 Jurusan Kimia
6 Matematika Dasar I MAF1011 4 Jurusan Matematika
7 Pengenalan Komputer MAF1012 2 Jurusan Matematiak
8 Fisika Dasar I MAF1031 3 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc.
9 Prak. Fisika Dasar I MAF1032 1 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc.
19
Semester III
1 Prak. Bilogi Dasar MAB3032 1 Jurusan Biologi
2 Matematika Dasar III MAF3011 3 Jurusan Matematika
3 Statistik Dasar MAF3012 3 Jurusan Matematika
4 Fisika Matematika I MAF3013 2 Nengah Artawan, S. Si., M. Si.
5 Elektronika I MAF3021 2 Drs. I Made Satriya Wibawa, M.
Si.
6 Prak. Elektronika I MAF3022 1 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si
7 Mekanika I MAF3031 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si.
8 Termodinamika MAF3032 3 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.
9 Fisika Gelombang I MAF3041 3 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si.
20
Semsester V
1 Metode Numerik MAF4012 2 Jurusan Matematika
2 Fisika Matematika III MAF5011 3 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si.
3 Elektronika III MAF5021 2 Ir. Windaryoto, M. Si.
4 Prak Elektronika III MAF5022 1 Ir. Ida B. Sujana Manuaba, M. Sc.
5 Optika MAF5041 3 Ir. Winardi, T. B., M. T.
6 Fisika Modern II MAF5051 2 Ir. Sugeng Wahyono, M. Si.
7 Fisika Kuantum I MAF5061 2 Ni Luh Putu Trisnawati, M. Si.
8 Eksp. Fisika A2 MAF5091 1 I G. Anta Kasmawan, S. Si., M. Si.
9 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 2
18
Semester VII
1 Medan Elektromagnetik. II MAF7041 3 Ni Nyoman Rupiasih, S. Si., M. Si.
2 Fisika Zat Padat II MAF7051 3 Drs. Wayan Gede Suharta, M. Si.
3 Fisika Inti I MAF7052 2 Drs. Dewa Nym. Alit Ardana
4 Mekanika Kuantum MAF7061 3 Nengah Artawan, S. Si., M. Si.
5 Mata Kuliah Wajib Bidang Minat 6-7
6 Mata Kuliah Pilihan 2-4
20


Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Fisika Eksperimen*
SMT Mata Kuliah Kode SKS
V Tehnik Vakum MAF5111 2 Ir. Sy. Poniman, M. Si.
VII Ilmu Bahan MAF7151 3 Ir. Windaryoto, M. Si.
VII Fisika Molekul MAF7152 3 Tri Indarsih, S. Si., M. Si.
VII Eksperimen Fisika B1.2 MAF7191 1 Dra. Ni Nyoman Ratini, M. Si.
9




PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 21
Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Biofisika*
SMT Mata Kuliah Kode SKS
V Biofisika I MAF5271 2 I Made Yuliara, S. Si., M. T.
VII Fisika Kedokteran MAF7271 3 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si.
VII Fisika Radiasi MAF7272 2 Ni Km. Tri Swandayani, S. Si.
VII Eksperimen Fisika B2.2 MAF7291 1 I Ketut Putra, S. Si.
8

Mata Kuliah Wajib Bidang Minat Fisika Instrumentasi*
SMT Mata Kuliah Kode SKS
V Pengantar Instrumentasi MAF5321 2 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si
VII Sistem Pengaturan MAF7321 2 I Ketut Sukarasa, S. Si.
VII Mikroprosesor II MAF7322 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.
VII Eksperimen Fisika B3.2 MAF7391 1 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.
7

*Sebagai mata kuliah pilihan bagi bidang minat yang lain


Mata Kuliah Pilihan
SMT Mata Kuliah Kode SKS
VII Fisika Reaktor MAF7481 3 Ir. I Putu Suardana, M. Si.
VII Instrumentasi Analitik MAF7482 3 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si.
VII Proteksi Radiasi MAF7483 2 I Gst. Ngr. Sutapa, S. Si.
VII Pengantar Semikonduktor MAF7484 2 Drs. I Made Satriya Wibawa, M. Si
VII Pengantar Superkonduktor MAF7485 2 Drs. Wayan Gede Suharta, M. Si.

Mata Kuliah Pelayanan
SMT Mata Kuliah Kode SKS
Kimia
I Fisika I 2 Drs. Made Sumadiyasa, M. Si
I Prak. Fisika I 1 Ir. I Putu Suardana, M. Si.
III Fisika III 3 Ir. Winardi, T. B., M. T.
Biologi
I Fisika Dasar 2 Ni Luh Putu Trisnawati, M. Si.
I Prak. Fisika Dasar 1 Ni Km. Tri Swandayani, S. Si.
Matematiaka
I Fisika Dasar I 2 I Ketut Sukarasa, S. Si
I Prak. Fisika Dasar I 1 Km. Ngr. Suarbawa, S. Si.
PSTP
I Fisika Dasar I 2 Ir. I Wayan Tengah
I Made Yuliara, S. Si., M. T.
I Prak. Fisika Dasar I 1 Ir. I Wayan Tengah
I Made Yuliara, S. Si., M. T.
Kedokteran
I Fisika Dasar (A) 2 Ni Nyoman. Rupiasih, M. Si.
Tri Indarsih, S. Si., M. Si.
Ir. Kirwiyanto
I Prak. Fisika Dasar (A) 1 Ni Nyoman. Rupiasih, M. Si.
Tri Indarsih, S. Si., M. Si.
Ir. Kirwiyanto
I Fisika Dasar (B) 2 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.
I Ketut Putra, S. Si.
Ir. Kirwiyanto
I Prak. Fisika Dasar (B) 1 Drs. A. A. Ngr. Gunawan, M. T.
I Ketut Putra, S. Si.
Ir. Kirwiyanto
IKM
I Fisika Dasar 2 Ir. Putu Suardana, M. Si.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 22
Sistematika Sandi Mata Kuliah
Bentuk Umum : MAFabcd

Bagian Menyatakan Keterangan
MAF MIPA Fisika
a Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
b Mata KuliahWajib
b=0
b=1
b=2
b=3

Mata kuliah wajib untuk semua bidang minat
Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Eksperimen
Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Biofisika
Mata kuliah wajib bidang minat Fisika Instrumentasi
c Pengelompokan mata
kuliah menurut bidangnya :
c=1
c=2
c=3

c=4
c=5

c=6
c=7
c=8
c=9


Kelompok mata kuliah matematika
Kelompok mata kuliah elektronika, instrmentasi, komputai
Kelompok mata kuliah fisika dasar, mekanika,
termodinamika, fisika statistik
Fisika Gelombang dan Medan
Kelompok mata kuliah struktur materi : Fisika Modern,
Fisika Inti, Fisika Zat Padat, Fisika Molekul, ..
Kelompok mata kuliah Fisika Kuantum
Kelompok mata kuliah Biofisika
Kelompok mata kuliah Pilihan Bebas bukan wajib
Kelompok mata kuliah Eksperimen A dan B
d Nomor urut dalamatu
semester


5.7.2 Uraian Mata Kuliah

Mata Kuliah Wajib



Kinematika partikel : deskripsi gerak benda titik dalam ruang dengan menggunakan vektor posisi,
vektor kecepatan, dan persamaan gerak r (t) ; penerapan pada gerak jatuh bebas, gerak lintasan peluru
; gerak relatif, greak lingkar, dan gaya titik, hukum-hukum Newton, penerapan hukum-hukum
Newton untuk gerak benda pada bidang miring, gaya sentripetal pada gerak lingkar, gaya-gaya fiktif,
gerak hamonik sederhana, dan gerak harmonik paksa. Kerja dan energi : energi, kerja sebagai
interaksi berupa alih energi, energi kinetik, energi potensial sebagai deskripsi medan interaksi skalar
medan gaya konservatif, kekekalan energi mekanik total dalammedan gaya konservatif, daya yang
menyatakan laju alih energi. Momentum dan Inpuls : momentum linier, impuls sebagai deksripsi
interaksi dalam bentuk alih momentum, sistem benda titik, konsep pusat massa dan gerak pusat
massa, kekekalan momentum linier, peristiwa tumbukan, dan gerak roket. Momentum sudut : vektor
momentumsudut pada gerak benda titik, hubungan momentumsudut dan momen gaya, kekekalan
momentum sudut, hukum Keppler. Gerak rotasi : kinematika dan dinamika gerak rotasi, momen
inersia serta cara menghitungnya untuk berbagai bentuk benda dan letak sumbu. Kesetimbangan
benda tegar. Mekanika fluida : statika fluida (tekanan pada bejana, gaya dorong dan momen gaya
pada bangunan), dan dinamika fluida (debit aliran, hukum Bernouli dan penggunaannya). Kalor :
konsep kalor, perambatan kalor, teori kinetik gas, prinsip ekuipartisi energi, Termodinamika : hukum
hermodinamika I, kapasitas kalor gas C
v
dan C
p
persamaan keadaan (hukum Boyle-Gay Lusaac) ,
hukum Termodinamika II, mesin Carot, mesin uap, motor bakar, mesin pendingin, konsep entropi,
transisi fase.

Acuan :
1. R. Resnick dan D. Halliday, Fisika (Terjemahan P. Silaban dan E. Sucipto), Erlangga,
J akarta, 1983.
MAF1031 FISIKA DASAR I 4 (1) sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 23
2. Sears dan Zemansky, Universitu Physics, 6/e, Addison Wesly Reading, Massachusetts,
1981.



Listrik Magnet. Medan gaya listrik : muatan listrik dalamhukumCoulumb, medan gaya listrik
sebagai medan interaksi vektor yang ditimbulkan oleh muatan diskrit dan distribusi muatan, hukum
Gauss dan pemakaiannya. Potensial listrik : medan gaya konservatif, energi potensial sebagai medan
interaksi bersifat skalar, potensial listrik, potensial akibat muatan listrik diskrit dan distribusi muatan,
hubungan medan listrik dan potensial untuk sistemkordinat kartesian, dipol listrik dan multipol
listrik. Kapasitor : kapasitansi, kapasitor, hubungan seri dan paralel pada kapasitor, energi tersimpan
dalamkapasitor, peristiwa pengisian dan pengosongan kapasitor (arus transien). Dielektrik : polarisasi
bahan dielektrik oleh medan listrik, hukum Ohmmengenai rapat arus dan kuat medan listrik,
rangkaian listrik arus searah dan analisis loop. Medan magnet : gaya Lorentz, gaya terhadap kawat
berarus yang berada dalammedan magnet, motor listrik. HukumBiot-Savart, medan magnet induksi
akibat kawat berarus, dipol magnetik, HukumAmpere, gaya antara dua kawat sejajar berarus, kuat
medan magnet untuk solenoide dan toroide. Imbas magnetik : Hukumimbas Faraday, dan Hukum
Lenz, generator listirk, induktansi, transformator. Arus bolak-balik : pengertian-pengertian dasar arus
bolak-balik (nilai sesaat, nilai efektif dan nilai rata-rata), impedansi, resonansi rangkaian RLC seri
dan paralel.
Gelombang. Sifat-sifat gelombang : gejala gelombang, fungsi gelombang, persamaan gelombang,
prinsip superposisi pada gelombang, superposisi gelombang sinusoide dengan cara fasor, gelombang
tali, gelombang permukaan air, gelombang bunyi, transmisi dan pantulan, pembiasan, daya dan
intensitas gelombang, efek Doppler. Interferensi gelombang : interferensi gelombang cahaya oleh 2
celah atau lebih, pengaruh lebar celah dalampola interferensi, difaksi kisi celah banyak, interferensi
pada lapisan tipis. Polarisasi : polarisasi cahaya, polarisasi bidang, polarisasi lingkaran dan polarisasi
eleptis, hukumMalus dan hukum Brewster, bias rangkap dan pelat retardasi, keaktifan optis. Optika
geometris : pembentukan bayangan pada pembiasan dan pantulan pada permukaan sferis dan lensa.
Alat-alat optis : loupe, teleskop, mikroskop, pengaruh difraksi terhadap resolusi bayangan.
Fisika Modern. Teori Relativitas Khusus : eksperimen Michelson dan Morley, eksperimen Fizeau,
transformasi Lorentz, dilasi waktu, kontraksi Lorentz, energi dan momentumrelativistik, hubungan
energi dan momentum. Fisika Kuantum : radiasi benda hitam, dualitas gelombang partikel, efek
fotolistrik, efek Compton, produksi pasangan, persamaan Schrodinger dan solusinya untuk partikel
dalamkotak. Susunan atom dan molekul : sepktrum atomhidrogen, teori Bohr, teori kuantum,
susunan berkala, spektrum molekul. Susunan Inti atom : hamburan Rutherford, radioaktivitas, isotop,
interaksi radiasi dengan bahan, peluruhan alfa, beta dan gamma, energi ikat inti, reaksi inti fisi,
reaktor nuklir.

Acuan :
1. R. Resnick dan D. Halliday, Fisika (Terjemahan P. Silaban dan E. Sucipto), Erlangga,
J akarta, 1983.
2. Sears dan Zemansky, Universitu Physics, 6/e, Addison Wesly Reading, Massachusetts,
1981.



Mata kuliah ini dimaksudkan agar dikuasai berbagai konsep dan prinsip yang menyangkut interaksi
Analisa vektor : gradien, divergensi, rotasi (curl). Elektrostatik : muatan listrik dan hukumCoulomb,
medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan diskrit dan kontinu (distribusi muatan), hukum Gauss,
pengertian potensial listrik, potensial akibat muatan listrik diskrit ataupun kontinu, persamaan Laplace
untuk kordinat kartesis, kordinat silindris, dan kordinat bila, soal syarat batas, metode bayangan,
ekspansi multipol dari medan listrik, energi dalam medan listrik. Bahan dielektrik : polarisasi, medan
di luar bahan dielektrik, medan di dalambahan dielektrik, potensial listrik di dalambahan dielektrik,
potensial di luar bahan dielektrik, hukum Gauss di dalam bahan dielektrik, Susseptibilitas,
Permitifitas, Konstanta dielektrik, Energi sistemdielektrik, Gaya di dalamdielektrik, Polarizabilitas
dan Susseptibilitas. Medan magnetostatik : induksi magnetik, medan magnetik, gaya pada muatan
bergerak dan konduktor berarus listrik, hukum Biot-Savart, hukum Ampere dan hukum Lenz,
MAF6041 Medan Elektromagnetik I 3 sks.
MAF1032 FISIKA DASAR II 4(1) sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 24
potensial vektor magnetik, potensial skalar magnetik, soal syarat batas, hukum induksi Faraday,
energi dalammedan magnet, potensial vektor untuk medan magnet. Bahan magnetik : diamagnetik,
paramagnetik, feromagnetik, medan oleh medan permanen, rangkaian magnetik.

Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II.
Acuan :
1. Reitz, J .R., Milford, F.J . dan Christy, R.W. : Foundation of Electromagnetic Theory, Addison
Wesley, 1979.
2. R.K. Wangsness, Electromagnetik Fields, 2
nd
Ed., J ohn Wiley and Sons, 1986.



Gaya Gerak Listrik ; HukumFaraday ; Persamaan-persamaan Maxwell : bentuk dan pengertiannya,
pengaruh arus perpindahan, persamaan gelombang elektromagnetik, persamaan gelombang
eletromagnetik dengan sumber; Pandu gelombang ; Radiasi : radiasi oleh muatan dipercepat.

Prasyarat : Medan Elektromagnetik I
Acuan :
1. Reitz, J .R., Milford, F.J . dan Christy, R.W. : Foundation of Electromagnetic Theory, Addison
Wesley, 1979.
2. R.K. Wangsness, Electromagnetik Fields, 2
nd
Ed., J ohn Wiley and Sons, 1986.



Gelombang dalam medium berdimensi lebih dari satu : gelombang datar, gelombang air,
persamaan gelombang, solusi persamaan gelombang dalam koordinat kartesis, kordinat
silindris dan kordinat bola, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner. Gelombang mekanik
transversal : persamaan gelombang pada tali, refleksi dan transmisi, impedansi, impedansi,
impedansi karakteristik, gelombang diam, dipersi, polarisasi, teknik Fourer, modulasi.
Gelombang mekanik longitudinal : gelombang bunyi dalam gas dan padatan, gelombang
seismik, gelombang sonik dan ultrasonik.

Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II.
Acuan :
1. Alonso dan Finn, Fundamental University Physics, Vol II Fields and Waves, Addison Wesley,
reading Mass, 1967.
2. Crawford, F.S. Jr, Waves, Berkeley, Physics Course, Vol. 3, Mc. Grae Hill, New York, 1965.
3. Hecht-Zajac, Optics, Addison Wesley, 1987.



Gelombang listrik-magnet : persamaan Maxwell, persamaan gelombang, laju rembet, vektor
Pouynting, impedansi medium, refleksi, tetapan propagasi dan atenuasi, propagasi gelombang dalam
pemandu gelombang, relasi dispersi, perambatan cahaya dalamserta optik. Interferensi dan difraksi :
koherensi, interferensi dua sumber, kisi difraksi Fraunhoffer oleh celah persegi dan bundar, daya
pisah, difraksi Fresnel, interferometer Michelson, interferometer Fabry-Perot. Perambatan gelombang
dalam medium dengan struktur anisotropis : perambatan dalam pandu gelombang dielektrik
sederhana, perambatan dalamkristal, pembiasan ganda, dikroisme dan aktivitas optik.

Prasyarat : Fisika Gelombang I
Acuan :
1. Alonso dan Finn, Fundamental University Physics, Vol II Fields and Waves, Addison
Wesley, reading Mass, 1967.
2. Crawford, F.S. Jr, Waves, Berkeley, Physics Course, Vol. 3, Mc. Grae Hill, New York, 1965.
Hecht-Zajac, Optics, Addison Wesley, 1987.

MAF7041 Medan Elektromagnetik II 3 sks.
MAF3041 FISIKA GELOMBANG I 3 sks
MAF4041 FISIKA GELOMBANG II 2 sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 25


Fisika Kuantum: radiasi benda hutam, hukumpergeseran Wien, hukum Stefan-Boltxmann, teori
Raleigh-J ean, teori Wirn, teori Planck, statistik Bose-Einstein, efek fotolistrik, sinar-X, difraksi sinar-
X, efek Compton, produksi pasangan, gelombang de Broglie, difraksi partikel, prinsip ketidakpastian,
persamaan Schrodinger, partikel dalam kotak. Model atom Hidrogen : model atom, hamburan
Rutherford, spektrum atomik, model atom Bohr, model atom Sommerfeld, struktur halus pada
spektrumatomhidrogen. Teori kuantumuntuk susunan atom dan molekul : persamaan Schroedinger
pada atomhidrogen, kuantisasi energi dan momentum sudut, fine structure dan hyperfine structune,
efek Zeeman, aturan seleksi prinsip ekslusi Pauli, susunan berkala, populasi tingkat energi menurut
statistik Bolzmann, radiasi spontan dan radiasi terstimulasi, prinsip kerja laser.

Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II.
Acuan :
1. Beiser, A., Konsep Fisika Modern (terjemahan The Houw Liong), Erlangga, J akarta, 1983.
2. Krane, K., Modern Physics, J ohn Wiley, 1983.
3. AtamP. Arya, Elementary Modern Physics, Addison Wesley.
4. Eisberg R., and Resnich R., QuanrumPhysics of Atoms, Molecules, Solids, Nuclei and
Particles, J ohn Wiley, 1974.




Spektrummolekul : spektrumrotasi, spektrumvibrasi, aturan seleksi. Zat Padat : kristal dan amorf,
ikatan atom, teori kapasitas kalor Einstein dan Debye, teori elektron bebas, teori pita energi,
sambungan p-n, dasar kerja transistor, konduktivitas foto, superkonduktivitas, resonansi magnetik.
Transformasi nuklir : radioaktivitas, isotop, spektrometer massa, deret radioaktif, garis stabilitas,
interaksi radiasi dengan bahan, pengaruh efek fotolistrik, efek Compton, dan produksi pasangan pada
penampang koefisien absorpsi foton, peluruhan alfa, peluruhan beta, peluruhan gamma, reaksi nuklir,
energi ikat nuklir, model tetes air, gaya nuklir, fisi dan fusi nuklir, partikel elementer.

Prasyarat : Fisika Gelombang I.
Acuan :
1. Beiser, A., Konsep Fisika Modern (terjemahan The Houw Liong), Erlangga, J akarta, 1983.
2. Krane, K., Modern Physics, J ohn Wiley, 1983.
3. AtamP. Arya, Elementary Modern Physics, Addison Wesley.




Gerak partikel dalamsatu dimensi : teorema momentum dan energi, gerak partikel yang dipengaruhi
gaya tetap, gaya yang berubah dengan waktu, gaya yang berubah dengen kecepatan. Gaya medan :
gaya yang berubah dengan posisi, medan gaya konservatif, energi potensial, gerak partikel dalam
medan konservatif, hukumkekekalan energi mekanik. Gerak osilator : osilator harmonik sederhana,
osilator harmonik teredam (teredamkurang, teredamkritis, teredam lebih), osilator harmonik teredam
dipaksa. Medan gaya sentral : medan berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua, orbit eliptik,
hukum-hukum Kepler, orbit hipernolik, hamburan Rutherford, penampang hamburan, gerak partikel
di dalammedan listrik dan medan magnet. Gerak sistem partikel : pusat massa, kekalan momentum
dan energi, gerak roket, tumbukan, kordinat pusat massa. Benda tegar : Rotasi dalamruang, bandul
sederhana dan bandul majemik, perhitungan pusat massa dan momen inersia, tegangan dan regangan,
kesetimbangan tali, batang pejal, dan fluida.

Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II.
Acuan :
1. Symon, k.R., Mechanics, 3
rd
ed., Addison Wesley Publi. Co., 1980.
2. Fowles, G.R., Analytical Mechanics, 4
th
Ed., Saunders College Publ. 1986.
3. Kimbble, T.W.B., Classical Mechanics, McGraw Hill 1970.
MAF4051 FISIKA MODERN I 2 sks
MAF4051 FISIKA MODERN I 2 sks
MAF3031 MEKANIKA I 2 sks.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 26


Koordinat berputar : sistem kordinat beratasi, hukum gerak dalamkerangka berputar, bandul, modusl
normal untuk senar bergerar, propagasi gelombang pada tali, persamaan gerak dalamfluida ideal,
hukum-hukum kekekalan untuk fluida ideal, aliran mantap, gelombang bunyi, vivrasi normal pada
selaput pesefi, relasi dispersi kecepatan kelompok. Formalisma Lagrange : Kordinat umum,
persamaan Langrange, sistemdi bawah pegnaruh kendala, gaya elektromagnetik dan gaya yang
berngantung pada kecepatan, persamaan Lagrange untuk senar bergetar, persamaan Hamilton,
teorema Lioville. Aljabar tensor : momentum sudut untuk benda tegar, aljabar tensor, transformasi
kordinat, diagonaliosasi tensor simertrik tensor inersia, dan tensor regangan. Teori getaran kecil :
pendekatan linier untuk gerak dekat titik kesetimbangan, modul normal getaran, getaran paksa, teori
perturbasi. Teori relativitas khusus : postulat teori relativitas khusus, eksprimen Michelson-Morley,
transforamsi Lorentz, penerapan transformasi Lorentz. Dinamika reltivistik : aljabar vektor ruang-
waktu, persamaan gerak relativistik, gaya relativistik, elektrodinamika, aljabar tensor dalam ruang 4
dimensi, teori relativitas umum.

Prasyarat : Mekanika I
Acuan :
1. Symon, k.R., Mechanics, 3
rd
ed., Addison Wesley Publi. Co., 1980.
2. Fowles, G.R., Analytical Mechanics, 4
th
Ed., Saunders College Publ. 1986.
3. Kimbble, T.W.B., Classical Mechanics, McGraw Hill 1970.



Sistem termodinamik : keseimbangan termal, konsep temperatur, keseimbangan termodinamik,
persamaan keadaan, gas ideal, perubahan keadaan, proses kuasistatik. HukumI termodinamika :
usaha dan kalor, usaha dalamproses kuasistatik, fungsi energi dalam, HukumI Termodinamika. Gas :
persamaan keadaan, gas sejati, energi dalam, kapasitas termal gas. HukumII Termodinamika :
perubahan usaha menjadi kalor dan sebaliknya, perumusan Kelvin-Plank dan perumusan Clausius, asa
pertambahan entropi,. Fungsi termodinamika : efek J oule-Kelvin dan entalpo, fungsi Helmmoltz dan
fungsi Gibbs, pautan Maxwell, persamaan TdS. Perubahan fasa : persamaan Claussius-Clapeyron,
melebur, menguap, menyublim, titik kritis, heliumcair dan heliumpadat.

Prasyarat : Fisika Dasar I dan Fisika Dasar II.
Acuan :
1. Zemansky dan Dittman, Heat and Thermodyanamics, Mc. Graw Hill, 1982.
2. Sears dan Salinger, Thermodunamics, Kinetic Theory and Statistical Thermodynamics,
Addison Wesley, 1976.




Deret : bentuk deret, sifat konvergen-divergen pengujian divergensi, deret pangkat, daerah
kjonvergensi deret pangkat, deret untuk menghitung harga pendekatan. Bilangan kompleks :
pengertian bilangan kompleks, bidang kompleks, aljabar kompleks, deret kompleks, formula Euler,
fungsi-fungsi kompleks elementer. Matriks : penggunaan matriks dan determinan untuk memecahkan
persamaan linier simultan, rotasi koordinat. Diferensial parsial : pengertian operasional, prinsip rantai,
diferensial total, diferensial implisit, diferensial bentuk integral (prinsip Leibnitz).

Prasyarat : Matematiaka Dasar II
Acuan :
1. Boas, M.L., Mathenatucal Methods in the Physical Sciences, 2 nd Ed., J ohn Wiley, 1983.
2. Spiegel, M., Advanced Mathematical for Engineers and Scientists, ScahumOutline Series,
Mc. Graw-Hill, 1966.
3. Sokolnikoff, Redherffer, Mathematics of Physics and Modern Engineering, Mc. Graw-Hill,
1996.

MA4031 MEKANIKA II 2 sks.
MAF3032 TERMODINAMIKA 3 sks.
MAF3012 FISIKA MATEMATIKA I 2 sks.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 27


Integral lipat : pengertian integral lipat, cara dasar integral lipat, perubahan variabel dan penggunaan
determinan J acobi. Analisis vektor : operasi vektor, vektor difernsial, gradien, divergensi, curls dan
arti fisisnya ; teorema divergensi, teorema Stokes, integral permukaan. Deret Fourier : ortogonalitas
fungsi sousida, deret Fourier sinus dan cosinus, deret sinus, deret cosinus, deret Fourier kompleks.
Persamaan diferensial biasa : jenis persamaan yang dapat dipisahkan, order dua linier dengan
koefisien tetap dan homogen, contoh pemakaian persamaan diferensial biasa dalamfisika. Fungsi
kompleks : pengertian fungsi analitik, persamaan Cauchy-Riemann dan fungsi harmonik, integral
lintasan tetutup, teorema Cauchy, deret Laurent, teorema residu, cara menentukan residu, penggunaan
residu untuk menghitung integral-integral tentu, pemetaan konformal. Pemecahan persamaan
diferensial biasa dengan bentuk deret : cara umum, persamaan Legendre, persamaan Bessel, fan
fungsi Bessel beserta anggotanya. Fungsi-fungsi khusus : fungsi beta, fungsi gamma, fungsi kesalahan
(error), fungsi eliptik dan sebagainya.

Prasyarat : Fisika Matematika I
Acuan :
1. Boas, M.L., Mathenatucal Methods in the Physical Sciences, 2 nd Ed., J ohn Wiley, 1983.
2. Spiegel, M., Advanced Mathematical for Engineers and Scientists, ScahumOutline Series,
Mc. Graw-Hill, 1966.
3. Sokolnikoff, Redherffer, Mathematics of Physics and Modern Engineering, Mc. Graw-Hill,
1996.



Tranformasi koordinat : penggunaan matriks dan tensor, operasot vektor dalamkoordinat kurvilinier.
Transformasi integral : transformasi Laplace, transformasi Fourier, integral konvolusi dan
pemakaiannya dalammemecahkan persamaan diferensial bisa. Persamaan diferensial parsial (PDP) :
bentuk-bentuk PDP untuk proses-proses fisika yang umum, persamaan Laplace, persamaan Poisson,
persamaan difusi, persamaan perambatan gelombang, pemecahan PDP dengan metoda separasi
variabel koordinat kartesis, koordinat bola, koordinat silinder. Tinjauan umum bentuk PDP untuk
aliran fluida, perambatan gelombang elastik, perambatan kalor dsb.

Prasyarat : Fisika Matematika II.
Acuan :
1. Boas, M.L., Mathematical Methods in the Physical Sciences, 2

nd Ed., J ohn Wiley, 1983.
2. Speigel, M., Advanced Mathematics for Engineers and Scientist, SchaumOutline Series, Mc.
Graw-Hill, 1966.
3. Speigel, M., Complex Variables, Mc. Graw-Hill, 1966.




Praktek Menyelesaikan Masalah Fisika dengan Komputer, Bahasa Pemrograman C
++
: Matriks :
mengalikan dua buah matriks, determinan dan matriks, menghitung harga determinan, membentuk
matriks bujur sangkar, menyelesaikan persamaan linier yang tidak homogen, mencari akar-akar
polinomdengan programNewton-Raphson juga untuk akar-akar kompleks, menentukan nilai eigen
dan vektor eigen suatu matriks; Kalkulus : Menyelesaikan persamaan diferensial (metode Range-
Kute), menghitung integral tertentu (metode trapesium dan Romberg), Grafik : fitting dengan least-
square, pendekatan matrix terhadap kurva fitting, Masalah nilai awal dan nilai batas : masalah nilai
awal, flux conservatif, masalah nilai awal persamaan difusi panas, solusi numerik persamaan
Schrodinger (parikel bebas, partikel dalampotensial/barier, osilator harmonik, atomhidrogen), solusi
numerik persamaan Poison.

Acuan :
1. B. Carnahan, H.A. Luther dan J .O. Wilkes, Applied Numerrical Method. J ohn Wiley, 1969.
MAF4011 FISIKA MATEMATIKA I1 3 sks.
MAF5011 FISIKA MATEMATIKA III 3 sks.
MAF6021 FISIKA KOMPUTASI (2)sks.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 28
2. Pennington, R.H., Introductory Computer Methods and Numerical Analysis, The Macmillan,
1971.
3. Stark, P.A., Introduction to Numerial Methods, Macmillan, 1970.
4. Chapra, S.C., and Caanale, R.P., Numerical Methods for Engineers with Personal Computer
Application, McGraw-Hill Book Co., 1985.



Statistika Dasar : probalitas, statistik, uji populasi normal, uji-t, uji-f, uji chi-kuadrat, dan analisa
veriansi. Analisis data : Interpolasi, metoda least-square, analisis regresi, filtering, korelasi diri,
korelasi silang, asosiasi silang dan deret Fourier. Analisis peta : distribusi titik data, contouring trnd
dsurfaces, dan moving averages. Analisis data multivariabel : statistik multivariabel, analisa
diskriminan, regresi multipel, analisa faktor dan analisa kelompok.

Acuan :
1. Ronald E. Walpole & Raymond H. Myers, Probability and Statistics and Statistics for
Engineers, Mac Millan Pub, Co. Inc, 1972.
2. Davis J lC., Satisfical and Data Analysis in Geology, J ohn Wiley & Sons, New york, 1979.
3. Freund J .E., Modern Elementary Statistics, Pretice-Hall of India Private Ltd., New Delhi,
1981.



Pendekatan Fisika Statistik : Keadaan makroskopik dan mikroskopik, beban statistik dari keadaan
mikroskopik, prinsip entropi maksimum, keseimbangan pada sistemterbuka dan tertutup, ansambel
mikroskopik, fungsi partisi, keseimbangan sistemdidalamtermostat (resercoir), ansambel kaonik,
distribusi Maxwell-Bolzman. Ansambel Kanonik : Sifat paramagnetik zat padat, energi dalam, energi
bebas Helmholtz, kapasitas kalor dan entropi, teori kapasitas kalor Einstein, rapat keadaan, teori
kapasitas kalor Debye. Ansambel Kanonik Besar : Fungsi partisi, kriteria sistem klasik, persamaan
keadaan, entropi, energi bebas Giibbs, potensial termodinamika dan kimia, gas riil ekspansi virial,
titik kritik. Gas Kuantum: fungsi partisi, distribusi Fermi-Dirac, distribusi Bose-Einstein. Statistik
Fermi Dirac : Limit klasik, model elektron bebas, kalor jenis elektron, sucwpribilitas magnet.
Statistik Bose-Einstein : distribusi Bose-Einstein, spektrumradiasi benda hitam, teori kalor jenis
krital.

Prasyarat : Termodinamika, Fisika Modern
Acuan :
1. F. Reif, Fundamentals of Statistics and Thermal Physics, M. Graw Hill.
2. Sears dan Salinger, Thermodynamics, Kinetic Teor, and Statistical Thermodynamics,
Addison Wesley, 1976.
3. C. Kittle, Elementary Statistical Physics, J ohn Wiley, 1958.
4. Poynton, Introduction to Statistical Physics, Lonman-Green, 1967.



Struktur kristal : kisi kristal, kisi Bravais, tipe dasar kisi kristal, indeks Miller, difraksi oleh kisi
kristal, kisi resiprok, beberapa metode penentuan struktur. Ikatan antar atom. Dinamika kisi kristal :
gelombang elastik dan rapat moda getar, kalor jenis Einstein dan Debye, moda dan spektrumgetaran,
getaran kisi, fonon, daya hantar kalor, hamburan oleh fonon. Elektron dalam logam: model elektron
bebas terkuantisasi, kalor jenis gas elektron yang terdegenerasi, paramagnetisme Pauli, model
kundiktivitas listrik Sommerfeld, resonansi siklotron, efek Hall. Elektron dalamzat padat : Teorema
Bloch, pita energi, model Kronig-Penney, model elektron hampir bebas, daerah Brillouin, logam,
isolator dan semikonduktor.

Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum, Listrik Magnet.
Acuan :
1. Blakemore, J .S., Solid State Physics, W.B. Saunders, Philadelphia, 1974.
MAF3013 STATISTIKA DASAR 3 (1) sks.
MAF4032 FISIKA STATISTIK 3 sks.
MAF6051 FISIKA ZAT PADAT I 3 sks.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 29
2. Kittel, C., Introduction to Solid State Physics, J ohn Wiley, 1962.
3. Omar, M.A., Elemtary Solid State Physics, Addison Wesley, Reading, Massachussets, 1975.



Semikonduktor : struktur kristal dan bentuk pita energi, semikonduktor intrinsik, semekonduksi
ekstrinsik, mobilitas elektron. Dielektrik : medan listrik makroskopik, medan listrik lokal dan atom,
konstanta dielektik dan polarizabilitas; Sifat magnetik : dipol magnetik, dia-, para-, ferro- dan
antiferromagnetisme. Superkonduktivitas :Penemuan superkonduktivitas, superkonduktivitas dan
medan magnetik, efek Meissner,persamaan London, koherensi panjang, teori BCS, kuantisasi fluks,
keadaan vorteks, penerobosan sebuah partikel, efek J osephson, interferensi quantummakroskopik;
Resonansi magnetik : resonansi spin elektron, relaksasi spin kisi dan spin-spin.

Prasyarat : Fisika Zat Padat I.
Acuan :
1. Blakemore, J .S., Solid State Physics, W.B. Saunders, Philadelphia, 1974.
2. Kittel, C., Introduction to Solid State Physics, J ohn Wiley, 1962.
3. Omar, M.A., Elemtary Solid State Physics, Addison Wesley, Reading, Massachussets, 1975.




Sifat-sifat inti : massa, jari-jari, spin, momen magnetik, momen listrik. Energi ikat : model tetes zat
cair, rumus massa Weizsacker, parabola massa. Sistem dua nukleon : gaya inti, struktur deutron, teori
hamburan, hamburan n-p.

Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum,
Acuan :
1. AtamH. Arya, Fundamentals of Nuclear Physics, Allen and Bacon Inc., 1966.
2. E. Segre, Nuclei and Particles, Benjamin Inc. 1977.
3. Kaplan, Nuclear Physics, 2 nd ed. Addison-Wesley Co., 1963.
4. Meyerhof, W.E., Elements of Nuclear Physics, McGraw-Hill, Book Co., 1967.



Radioaktivitas : hukumradioaktivitas, keseimbangan radioaktif, stabilitas inti, peluruhan alfa, teori
Gamow, peluruhan beta, spektrumbeta, neutrino, teori Fermi, klasifikasi transisi beta, penangkapan
elektron, ketidakkekalan paritas, peluruhan gamma, radiasi multipol, konversi dalam, efek
Mossbauer. Reaksi inti : klasifikasi reaksi inti, mekanisme reaksi inti, model inti majemuk, model
optik, reaksi langsung.

Prasyarat : Fisika Modern, Fisika Kuantum, Listrik dan Kemagnetan.
Acuan :
1. AtamH. Arya, Fundamentals of Nuclear Physics, Allen and Bacon Inc., 1966.
2. E. Segre, Nuclei and Particles, Benjamin Inc. 1977.
3. Kaplan, Nuclear Physics, 2 nd ed. Addison-Wesley Co., 1963.
4. Meyerhof, W.E., Elements of Nuclear Physics, McGraw-Hill, Book Co., 1967.




Paket Gelombang dan Prinsip Ketidakpastian : Paket gelombang Gauss, penjalaran paket gelombang,
kecepatan group, relasi de Broglie, prinsip ketidakpastian. Persamaan Gelombang Schrodinger :
Persamaan partikel bebas, Interpretasi probabilitas, Persamaan partikel dalam medan potensial,
Fungsi-diri (Eigenfunction) dan Nilai-diri (Eigenvalue) persamaan energi diri, fungsi-diri dan nilai-
diri, ortogonalisasi fungsi-diri fungsi-diri, fungsi-diri dan teorema ekspansi, analogi ruang vaktor,
faritas, fungsi-diri momentum, fungsi-dri terdegenerasisi dan simultan. Problem Satu Dimensi :
MAF7051 FISIKA ZAT PADAT II 3 sks.
MAF8051 FISIKA INTI II 2 sks
MAF7052 FISIKA INTI I 2 sks
MAF5061 FISIKA KUANTUM I 2 sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 30
Partikel dalamkotak,, potensial tangga, koefisien refleksi dan transmisi, potensial sumur berhingga
dan keadaan terikat, potensial penghalang, efek terobosan, osilator harmonik. Metode Operator:
Operator linier dan operator Hermit, relasi komutator, himpunan lengkap observabel yang komutatif,
prinsip ketidakpastian, representasi opeator, operator naik dan operator turun (osilator harmonik),
perubahan sistemterhadap waktu dalambahasa operator.

Prasyarat : Fisika Modern II
Acuan :
1. S. Gasiorowics, QuatumPhysics, J . Wiley.
2. R. Liboff, Introductory QuantumMechnics. Holden-Day, Inc. 1980.
3. A. Yariv, An Introduction to theory and Application of QuantumMechanics, J . Wiley, 1982.



Postulat-postulat dalam Mekanika Kuantum : Postulat I (Fungsi Keadaan), Postulat II (Nilai-diri dan
Pengukuran), Postulat III (sifat hermitian operator fisis), Postulat IV (Sistem ortonormal lengkap),
Postulat V (Nilai harapan), Postulat VI (Perubahan terhadap waktu), Postulat VII ( Komutator); Prisip
Korespondensi dan Ketidakpastian Heisenberg : Metode Aljabar, Teorema Ehrenfest, Prinsip
Korenpondensi, Prinsip Ketidakpastian Heisenberg; Problema 3 Dimensi : Momentum sudut,
Pemisahan momentumsudut, Ungkapan bagi L
2
, Metode aljabar menyelesaikan harga eigen operator-
operator L
z
dan L
2
, Operator naik dan operator turun, partikel bebas dalamsistemkoordinat kartesian
dan bola, fungsi gelombang radial partikel bebas dalam sistem koordinat kartesisian dan bola, fungsi
gelombang radiall partikel bebas, interaksi elektron dengan medan elektromagnet (efek Zeeman
normal) dan atomhidrogen. Operator, Matriks dan Spin : representasi matriks dari operator osilator
harmonik, representasi matriks dari operator l, matriks spin , matriks spin Pauli, fungsi gelombang
spin (spinor), presesi elektron dalammedan magnet, Penjualan momentum sufut. Sistem N Partikel :
Persamaan Schrodinger untuk sistem N partikel, partikel identik, prinsip larangan Pauli, Fermion-
fermion dan Boson-boson dalamkotak 1 dimensi dan energi Fermi. Teori Perturbasi Bebas Waktu :
Teori perturbasi orde satu dan dua untuk kasus-kasus non degenerasi dan degenerasi, efek Stark, atom
hidrogen riil.

Prasyarat : Fisika KuantumI
Acuan :
1. S. Gasiorowics, QuatumPhysics, J . Wiley.
2. R. Liboff, Introductory QuantumMechnics. Holden-Day, Inc. 1980.



Tujuan mata kuliah ini adalah agar dikuasai metode untuk menelusuri dan menguasai materi literatur
bidang Fisika sehingga mengenal jurnal-jurnal ilmiah, mengetahui bentuk penulisan ilmiah yang
sebenarnya, dan menguasai materi literatur. Selain itu mata kuliah ini bertujuan agar dikuasai
kemampuan berkomunikasi ilmiah baik secara lisan maupun tertulis. Masalah yang dihadapi dalam
mata kuliah ini adalah masalah pemahaman dan teknik-teknik berkomunikasi secara ilmiah. Kegiatan
belajar mata kuliah ini menyangkut metode logi penelitian, tatacara penulisan proposal, makalah
seminar dan skripsi, tehnik presentasi dan membuat makalah laporan studi topik seminar.



Salah satu kemampuan akhir yang diharapkan dimiliki oleh lulusan sarjana S1 adalah menerapkan
ilmu yang telah dimiliki guna memecahkan masalah yang dijumpai dalampengembangan bidang ilmu
serta penerapan dari ilmu yang bersangkutan. Mata kuliah skripsi adalah satu kegiatan belajar yang
bila dilaksanakan dengan baik dapat digunakan untuk melatih kemampuan tersebut di atas. Selain itu
mata kuliah Skripsi ini dapat merupakan pengalaman bagi mahasiswa untuk berlatih menguasai suatu
bidang khusus dalamilmu mulai dari membuat formulasi masalah, mendalami latar belakang teori,
menguasai teknik-teknik khusus seperti komputasi dan instrumentasi, berkomunikasi ilmiah baik
secara lisan dalam bentuk seminar dan presentasi, maupun membuat makalah ilmiah. Dengan
MAF6061 FISIKA KUANTUM II 2 sks
MAF6001 SEMINAR 2 sks
MAF8001 SKRIPSI (TUGAS AKHIR) 6 sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 31
demikian setelah bekerja sebagai sarjana mahasiswa telah dibekali pengalaman dalammelatih diri
menguasai bidang khusus sesuai dengan tugasnya, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.

Bobot matakuliah Tugas Akhir ini seluruhnya adalah 6 sks, yang diambil dalamdua semester.
Dengan bobot 3 sks untuk tiap semester diharapkan mahasiswa mencurahkan waktu yang cukup
banyak, yaitu 9 jamtiap minggu untuk kegiatan ini. Dengan kerja intensif, terarah, dan terus menerus
selama dua semester, serta bimbingan yang baik diahrapkan sasaran tugas akhir seperti tersebut di
atas dapat dipenuhi. Kegiatan belajar Tugas Akhir ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama
berupa tahap formulasi masalah. Dalamtahap ini mahasiswa mendalami masalah dengan membaca
literatur, menguasai teknik-teknik khusus seperti instrumentasi untuk penelitian ilmiah, komputasi,
atau rangkaian elektronika yang harus dikembangkan untuk penelitian tersebut. Tahap ini diakhiri
dengan formulasi masalah yang hendak dipecahkan dan dilaporkan dalam presentasi laporan
kemajuan di kelompok bidang dan pembuatan makalah tentang masalah dan rencana kerja. Pada
tahapan kedua dilakukan kegiatan belajar yang menyangkut pemecahan masalah yang dihadapi dalam
membuat formulasi model matematika dan pemecahannya, menggunakan peralatan, membuat
program komputer atau membuat rangkaian elektronik. Tahapan ini diakhiri dengan seminar
kelompok dan karya tulis sebagai laporan kemajuan. Tahap ketiga adalah tahap untuk menyimpulkan
hasil tugas akhir mahasiswa, yaitu penggabungan bagian-bagian yang telah dikembangkan,
pengolahan data dengan berbagai teknik statistik, atau pengujian dan kalibrasi alat yang dibuat, atau
menguji programkomputer yang telah dibuat. Tahap terakhir ini diakhiri dengan seminar jurusan dan
pembuatan laporan akhir. Bahan kajian untuk Tugas Akhir disesuaikan dengan pengembangan ilmu
dalamkelompok bidang atau laboratorium. Penilaian Tugas Akhir dibuat berdasarkan nilai-nilai
tahapan pelaksanaan tugas akhir, yaitu nilai presentasi seminar, serta nilai karya tulis berupa makalah
seminar maupun laporan sementara. Penilaian hendaknya bertitik berat pada nilai hasil kegiatan
belajar sebagai suatu proses formatif menuju kemampuan seperti diungkapkan dalamsasaran mata
kuliah ini. Sudah barang tentu nilai sebagai produk ilmu juga harus diperhitungkan.



Sistem bilangan riil :nilai mutlak, akar kwadrat, garis lurus. Fungsi : pengertian, fungsi trigonometri,
komposisi, tangga, invers. Limit : pengertian, Sepihak, trigonometri dan inversnya, konsep kontinu.
Turunan : konsep turunan, garis singgung, definisi dan penentuan turunan, ekstrimfungsi, uji turunan
pertama dan kedua, pendefrensialan fungsi implisit, laju perubahan, turunan fungsi trigonometri,
maxima dan minima, kemonotonan, kelengkungan, nilai rata-rata, nilai tengah, contoh penerapan.
Asimptot fungsi : asimptot tegak,datar, dan miring. Hampiran : interpolasi dan extrapolasi liner,
pendekatan garis singgung, deret Taylor, deret Mc. Laurin.

Pustaka :
1. E.J . Purcell, D.V. Berg, Kalkulus dan Geometri Analitik IPenerbit Erlangga, Jakarta, 1993
2. Ismail Besari, Matematika Universitas IPenerbit Armico Bandung, 1984
3. Murray R. Spiegel, Teori dan soal-soal Matematika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta,



Konsep dasar integral : anti turunan, integral tak tentu, integral tertentu. Penggunaan integral : luas
bidang rata, volume benda putra, panjang kurva pada bidang luas permukaan putar. Penerapan
integral : kerja, gaya cairan momen inversia, pusat massal. Fungsi transenden : fungsi logaritma dan
exponensial asli serta turunannya, fungsi invers, fungsi logaritma dan exponensial umum,
pertumbuhan dan peluruhan exponensial, fungsi trigonometri balikan, turunan fungsi trigonometri,
fungsi hiperbola dan balikannya. Teknik pengintegralan : pengintegralan dengan penggantian,
pengintegralan fungsi trigonometri, penggantian dengan merasionalkan, pengintegralan parsial,
pengintegralan fungsi rasional. Bentuk tak tentu dan integral tak wajar : bentuk tak tentu jenis 0/0 dan
yang lain, integral tak wajar.

Prasyarat : MAF1011
Pustaka :
1. E.J . Purcell, D.V. Berg, Kalkulus dan Geometri Analitik, ed. Kelima, Penerbit Erlangga, 1993
MAF1011 Matematika Dasar I 4 sks
MAF2011 Matematika Dasar II 4 sks
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 32
2. L. Leithold, Kalkulus dan Ilmu ukur Analitik, Penerbit Erlangga, 1988



Barisan dan deret tak hingga : konvergen dan divergen fungsi dengan dua pengubah. Turunan parsial :
limit, kekontinuan, aturan rantai, penerapan penurunan parsial. Integral lipat dua : menghitung dengan
integral berulang, penerapan integral lipat dua, integral lipat dua dalamkoordinat kutub. Integral lipat
tiga : menghitung dengan integral berulang, penerapan integral lipat tiga, integral lipat tiga dalam
koordinat kutub dan koordinat bola.
Kelipatan vektor : medan skalar dan vektor, integral garis, integral permukaan, teorema Green,
teorema Stokes, teorema divergensi.

Prasyarat : 2011
Pustaka :
1. Edwin J . Purcell : Kalkulus dan Geometri Analitik II, Penerbit Erlangga, J kt. 1990
2. G. B. Thomas, RL Finney : Calculus and Analitik Geometry 6
th
ed. Addison Wesley, 1984.



Sistempersamaan linier : Pengertian sistempersamaan linier, eliminasi Gauss, sistempersamaan
linier homogen, matrik elementer dan metode untuk mencari A
-1
, .
Ruang-ruang vektor nyata : ruang euclidis, ruang vektor umum, sub ruang, kebebasan linier, basis dan
dimensi, ruang baris dan kolom suatu matrik, ruang hasil kali dalam, panjang dan sudut di ruang hasil
kali dalam, basis orthogonal, proses Gram-Schmidt, koordinat, perubahan basis. Transformasi linier :
pengertian tranformasi linier, sifat-sifat transformasi linier kernel dan jangkauan transformasi linier
dari R ke R, matrik transformasi linier. Nilai eigen dan vektor eigen : nilai eigen dan vektor eigen,
diagonalisasi, diagonalisasi orthogonal.

Pustaka :
1. Howard Anton, ... Aljabar Linier, vol 5, Penerbit, ERLANGGA.
J AKARTA. 1991.
2. Howard Anton Chris Rorres, Aplikasi Aljabar Linier ..



Masalah Algoritma; Menggunakan bahasa turbo C
++
: menyunting programdalamIDE, bagian-bagian
program, mengkompile dan me-link, memperbaiki kesalahan dalamkompile dan link, menu lain
dalamIDE; Input dan output : J enis-jenis variable, deklarasi variabel, inisialisasi suatu variabel,
penentu format, lebar field, fungsi printf ( ), scanf ( ), getch ( ), contoh programsederhana; Operasi
aritmatika : operator aritmatika, ekspresi artimatika, hierarki operator aritmatika, operator penambah
dan pengurang, operasi karakter;. Pencabangan bersyarat : operator relasi, operator logik, pernyataan
if, else, if else, nested if, operator kondisi; Percabangan Loop : pengulangan dengan for, nested for,
while, do while, pernyataan break dan continue, contoh program; Fungsi : sifat dan manfaat struktur,
type dan deklarasi fungsi, variabel lokal dan glogal, contoh programdengan fungsi. Array : variabel
array, deklarasi variabel array, medefinisikan jumlah elemen array, mengurutkan array; String :
deklarasi dan inisialisasi string, mencetak dan membaca, fungsi atoi ( ) dan atof ( ), mengurutkan
string; Structure : deklarasi dan inisialisasi structure, memasukkan dan mencetak variabel structure,
nested structure, mengirimstructure ke suatu fungsi.

Pustaka :



Pengantar : Bilangan biner, Deret Taylor, Dasar-dasar logaritma iterasi. Solusi persamaan tak linier :
metode biseksi untuk lokalisasi akar, kriteria ke konvergenan, metoda Newton-Rapson, metoda
Secant. Metoda langsung dalam penyelesaian persamaan linier : pengantar vektor dan matrix, sistem
persamaan segi tiga bawah, eliminasi Gauss, pivoting, invers matrix, faktorisasi segi tiga. Curve
MAF2012 Aljabar Linier 2 sks

MAF3011 Matematika Dasar III 3 sks

MAF4012 Metode Numerik 2 sks

MAF 4023 Pemrograman Komputer 3 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 33
fitting : Least square garis lurus, Curve fitting, Interpolasi. Turunan numerik : hampiran turunan,
rumus-rumus turunan.Integral numerik : pengantar, aturan trapesium, aturan Simpson, aturan
Romberg. Solusi persamaan diferensial : pengantar persamaan diferensial, metoda Euler, metoda
Taylor, metode Runge-Kutta, metode Prediktor-Korektor.

Prasyarat : . Pemrograman Komputer.
Pustaka :
1. Chapra, SC. : Metode Numerik untuk Teknik, UI Press, J akarta, 1991.
2. Methews. J H. : Numerical Methods for Computer Science, Engineering and
Mathematics, Prentice Hall International, 1987.



Sel : Struktur sel, metabolisme sel, pelepasan energi dalamsel. Gen : DNA, replikasi DNA, mutasi,
teori satu gen satu enzim, kesalahan bawaan metabolisme sintesa protein.
Pertukaran gas pada tanaman dan hewan : pertukaran gas pada organisme akuatik, pertukaran gas
dalamakar, batang dan daun, pernafasan dengan trakea dan paru-paru, pernafasan pada manusia. Otot
dan efektor lain : otot polos, otot jantung dan otot kerangka, fisiologi otot, komopsisi kimia otot,
kimia kontraksi otot. Masalah perilaku : taksis, refleks naluri, pelepas perilaku naluriah, perilaku
ritme dan jam biologis, perilaku pada lebah madu. Ekologi : konsep ekosistem, energi dalam
ekosistem, azas-azas ekologi, pencemaran lingkungan.

Pustaka :



Arus searah : rangkaian setara thevenin, nortan, mengukur Eth dan Rth, arus transien, rangkaian
pengintegral RC, rangkaian pendeferensial RC, pengukuran listrik. Arus bolak-balik : tegangan bolak-
balik sinusoida, rangkaian RC seri, fungsi ekponensial kompleks, impedansi kompleks, tapis RC lolos
rendah, tapis RC lolos tinggi, resonansi RLC seri, resonansi RLC paralel, alih tegangan, komopnen
pasif. Dioda : dioda sambungan P-N, ciri dioda sambungan p-n, persamaan dioda, pengaruh suhu
pada lengkungan dioda, garis beban pada rangkaian dioda, penyerarah arus bulak-balik, penyearah
dengan tapis, rangkaian setara dioda, rangkaian setara ac, rangkaian pembentuk gelombang, kapasitas
sambungan p-n dioda zener untuk pengaturan tegangan. Transistor : model transistor pertama,
penguat arus, rangkaian dasar transistor, saklar transistor, penguat emeiter, pengaturan tegangan
dengan pengikut emiter, emiter follower biasing, panguat emiter bersama, rangkaian dorong tarik,
rangkaian darlington, penguat deferensial. Transistor efek medan (fet) : karakteristik fet, jenis-jenis
fet, teknik pembuatan fet, rangkaian dasar fet, saklar fet, rangkaian setara fet, sumber arus fet, penguat
fet, mosfet logic & power switch.

Pustaka :
Dr. Sutrisno, Elektronika, J ilid I, ITB Bandung, 1994.



Dasar-dasar digital : digital vs analog, keadaan logika, sandi bilangan, gerbang nalar, tabel kebenaran,
rangkaian diskrit untuk gerbang nalar. TTL dan Cmos : integrated circuit (Ic), karakteristik
TTL/Cmos, piranti-piranti tree-state, piranti-piranti open colektor. Combinasional logic : identitas
logika, minimisasi, map karnaugh, dekoder, implementasi tabel kebenaran. Sequential logic : flip-
flop, cloked flip-flop, menggabung memory dengan gerbang nalar, sinkronisasi, Ic untuk fungsi
sequantial yang tersedia, latches and register, caunter shipt register, sequential pals, counter modulo-
n, multiplexed led digital disply. Multivibrator : monostabil multivibrator, multivibrator.

Prasyarat : MAF 3021
Pustaka :
1. DR. Sutrisno : Elektronika Digital, ITB Bandung, 1994.
2. J akob Millman, Arvingrabel : mikroelektronics, second edition.
MAB2071 Biologi Dasar 3 sks

MAF3021 Elektronika I 2 sks

MAF4021 Elektronika II 2 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 34



Penjalaran cahaya : prinsip Huygens, hukum Snell, prinsip Fermat, pendekatan gelombang
elektromagnet, persamaan Fesnel, koefisien ampitudo, pergeseran fase, reflektansi, transmitansi,
pemantulan total. Polarisasi cahaya : polariasi bidang-melingkar dan eliptik, polarizer, hukum Malus,
dichroism, interraksi cahaya dengan materi, polarisasi oleh hamburan, polarisasi oleh pantulan,
retarder, aktivitas optik. Interferensi dan koherensi : pengertian interferensi, kondisi-kondisi
interferensi, koherensi, derajat koherensi, interfefometer pembelahan muka gelombang,
interferometer pembelahan amplitudo, interferometer Fabry-Perot, parameter spektroskopi Fabry-
Perot, daya resolusi, Formula Rayleigh, jangkauan spektral bebas. Difraksi : difraksi Fraunhofer oleh
bukaan celah sempit-persegiempat-dan lingkaran, pola airy, diraksi dan interferensi oleh banyak celah
identik, grating, daya resolusi, difraksi Fresnel, integral fresnel, spiral cornu, zone-zone Fresnel.

Prasyarat : Fisika dasar II, Fisika gelombang II
Pustaka :
1. Os Heavens, RW Ditch bum, Insigt into optics, J ohn Wiley & Sons, Ltd., 1991.
2. HIECHT. E, ZAJ AC. A, optics, Addison-Wesley pubcishing company, Inc., 1974.



Perumusan Mekanika Kuantum Dalam Ruang Hilbert : Perbedaan antara deskripsi klasik dan
deskripsi kuantum, Ruang Hilbert untuk fungsi gelombang, operator linier dalamruang Hilbert, Nilai-
diri (eigen value) operator hermitian, perluasan untuk kasus spektrumkontinyu, Notasi Dirac, Teori
representasi; Pinsip-prinsip Dasar : Postulat-postulat pokok dan azaz-azas penting, Postulat
Persamaan Gerak (Gambaran Schrodinger, Gambaran Heisenberg, Gambaran Interaksi); Teori
Momentum Sudut Dan Interaksi Spin-Orbit : Spin Elektron, Momentum Sudut dan Generator Rotasi,
SpektrumJ
2
, J
z
, Spin dan Representasi Pauli, Interaksi spin-orbit, Penjumlahan momentumsudut,
Efek medan statik ; Metode Aproksimasi : Aproksimasi WKB, Metoda Variasi ; Teori Gangguan :
Gangguan Stasioner, Gangguan Nonstasioner, Sistempartikel identik

Prasyarat : Fisika KuantumII
Pustaka :
1. V. K. Thangkappan, QuantumMechanics, J ohn Wiley & Sons, New York, 1985
2. M. O. Tjia, Mekanika Kuantum, ITB




Mata Kuliah Wajib Bidang Minat & Pilihan



J enis-jenis penggunaan intrumentasi pengukuran : pemonitoranproses dan operasi, pengendalian
proses, analisa keteknikan eksperimental.Configurasi umumdan diskripsi instrumentasi pengukuran :
elemen instrumen fungsional, tranduser aktif dan pasif, mode operasi analog dan digital, metode nol
dan metode defleksi, konfigurasi masuk-keluar dari sistem instrumen.Karakteristik penampilan umum
instrumen : karakteristik statik, arti kali brasistatik, ketelitian, ketepatan dan bias, kombinasi
kesalahan dalam perhitungan ketelitian sistem keseluruhan, kepekaan statik, kekenyalan statik,
impedansi masukan, model matematik untuk sistem pengukuran, metoda simulasi digital untuk
analisa tanggapan dinamik, fungsi transfer operasional, tanggapan dari beberapa instrumen,
penggambaran logoritmik, karakteristik signal acak, koreksi numerik pada data dinamik.

Pustaka :
1. Sistempengukuran : aplikasi dan perancangan by ; E.O. Doublin alih bahasa.
2. Teknik kontrol automatik : by Kogata, alih bahasa ; Edi Leksono, Erlangga, 1991.

MAF5321 Pengantar Intrumentasi 2 sks

MAF5041 Optika 3 sks

MAF7061 Mekanika Kuantum 3 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 35


Pengukuran gerakan : standar-standar dasar, perpindahan relatif, translaksi, rotasi, kecepatan
relatif/translaksi/rotasi, pengukuran kecepatan relatif, pikap pergeseran getaran (absolut), pikap
kecepatan absolut getaran, pikap percepatan susmik, kalibrasi pikap getaran. Pengukuran gaya, torsi
dan daya poros : standart dan kalibrasi, metoda dasar pengukuran gaya, karakteristik tranduser gaya
elastik, uraian gaya dan momen fektor, pengukuran torsi pada poros putar, pengukuran daya poros,
pengukuran gaya giros kopik dan torsi, tranduser gaya kawat getar. Pengukuran tekanan bunyi :
standart dan kalibrasi, metoda dasar pengukuran tekanan, pengukuran bobot mati dan manometer,
tranduser elastik, pengukuran tekanan tinggi/rendah, pengukuran suara.
Pustaka :
1. Sistem pengukuran, Aplikasi dan Perancangan by E.O. Doeblin, alih bahasa, Edigom
Aritonang, Erlangga, 1993.



Sifat-sifat gas ideal dan gas nyata : pers. Gas ideal, pers. Gas nyata kinetik gas, tekanan gas jarak
bebas rata-rata, viskositas, difusi. Aliran gas tekanan rendah : flow regimes, konduktans, throughput,
pumping speed. Aliran viskous dan turbulen : konduktans lubang, pipa silinder, pipa persegi koefisien
slip aliran turbulen. Aliran molekuler : konduktans lubang, diafragma, pipa panjang dengan
penampang tetap, pipa pendek dengan penampang tetap. Konduktans pipa dengan bentuk berubah :
pipa menciut, pipa membelok, trap, bafel optik, seal interface. Perhitungan sistemvakum: sumber gas
pada sistem vakum, penghampaan viskous, pemompaan molekuler, keadaan stimbang, perhitungan
konduktans dan waktu penghampaan. Produksi tekanan rendah : prinsip-prinsip penghampaan,
klasifikasi kehampaan, pompa mekanik, pompa uap, pompa ion sorption pumps, cryo pump, getter
pump, pengukuran kecepatan pemompaan. Pengukuran tekanan rendah : klasifikasi pengukur
kehampaan, manometer dan Mc. Leod gauge, viskossity gauge, Kundsen gauge, thermal conduktivity
gauge, ionization gauge.

Prasyarat : Termodinamika, Matematika Dasar III
Pustaka :
1. Roth : VaccumTechnology Elsener-sc. Pub. B.V. 1982.
2. W.F. Brunner. J R, Th. H. Batzer : Praktical Vacum Techniques ; R.E. Krieger Pulalising Co.
1974.



Konsep biofisika : sistem biofisika, analisis matematis sistembiofisika, komponen-komponen sistem
biofisika. Mekanika sistem biofisika : elastisitas dan kekuatan patah tulang, sifat-sifat mekanik
jaringan tubuh. Fluida : konsep viskositas, model aliran biofluida: aliran dalampipa dan pembuluh,
aplikasi hukum Poiseuille untuk studi aliran darah, Model Krogh difusi Oksigin dari pembuluh darah
ke jaringan, Aliran fluida dalam ginjal, Aliran eristaltik; energi pada pengaliran darah.
Termodinamika Pada SistemBiologi : Mikrostat & Makrostat, Faktor Boltzman, Persamaan Nernst,
Distribusi Maxwell-Boltzman, Potensial kimia dan ketergantungannya terhadap konsentrasi, Potensial
kimia pada larutan.
.
Pustaka :
1. Hobbie, Intermediate Physics for Medicine and Biologi J ohn Wiley & Sons, 1978
2. R.W. Stacy PhD, et.al, Essentials of Biological and Medical physics.
3. Ackerman, Biophysics Science, Prentice-Hall, Inc. 1979.
4. R.J. Nossal, Harold Secar : Molecular and Cell Biophysics.



Transport : transport dalammedium, transport melalui membran netral dan bermuatan.
Bioelektrik : sifat-sifat listrik syaraf, potensial exterior, muatan membran, potensial diam dan
potensial aksi. Biomagnetisme : medan magnet pada akson, bahan-bahan magnet dan sistembiologi
MAF5111 Teknik Vakum 2 sks

MAF5271 Biofisika I 2 sks

MAF6321 Instrumentasi 2 sks

MAF6271 Biofisika II 2 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 36
Membran biologi : model dan sifat-sifat fisiologi membran, membran sebagai barier permiabilitas,
fasilitas dan sifat-sifat fisiologi membran, membran sebagai barier permiabilitas, fasilitas transport
pembawa dan kanal, proses transport. Tranduksi ikatan energi membran : hipotesa chermiosmotik,
tranlokasi proton, gradien PH dan potensial membran, difusi pada permukaan sel. Sistem sensor
biofisika : transmisi informasi reseptor visual. Feedback dan kontrol : beberapa contoh pembentuk
feedback pada manusia (respirasi, pupil, glikolisis an aerobik, tes toleransi glukosa).

Pustaka :
.
1. R.K. Hobbie, Intermediate physics for Medision and biology, J ohn Weley & Sons, 1978.
2. R.J. Mossal, Harolel Lecar, Molekular and Cell Biophisics, Addison-Wesley Publ, 1991




Pengukuran tekanan osmosis : definisi tekanan osmosis, asal mula dan pentingnya tekanan osmosis,
pendekatan teori dalamlarutan encer dan larutan sesungguhnya, kesetimbangan membran Donnan,
metoda pengukuran tekanan osmosis. Pengukuran Viskositas : konsep viskositas, viskositas darah,
viskositas protoplasma. Pengukuran temperatur : termometer zat cair, termometer termolistrik,
termometer hambatan, pengukuran temperatur dengan radiasi. Kalorimetri : metode kalorimetri,
mikro kalorimetri. Transduser : berbagai macamtranduser biofisika. Elektroda : berbagai macam
elektroda biofisika. Feedback : feedback positif-negatif, interprestasi matematik, hubungan keadaan
steady antar variabel, penentuan daerah operasi, open loop gain, feedback loop dengan satu dan dua
konstanta waktu, feedback dengan waktu penunda. Analisis sinar x dan struktural molekul : difraksi.
Spektroskopi Radiasi Nuklir: Detektor radiasi, Spektroskopi Sinar Gamma (MCA), XRF, LSC

Pustaka :
1. Uber, Biophysical Research method, Interscance publisers Inc. 1950.
2. Offner, Electronics for Biologists, Mc. Graw Hill Book Coy, 1967.
3. R.K. Holber, Intermediate Physics for Medicine and Biology, J ohn Wiley & Sous Inc. 1978.
4. G. Ranto, I Tarjan,, An Introduction to Biophysics, Academi Kiado, Budapest, 1991.



Pengantar : lingkungan makro, pertukaran energi, transport massa dan momentum, penerapan-
penerapan, hukum-hukumtransport. Temperatur : karakteristik temperatur dan temperatur tanah,
temperatur lingkungan mikro, temperatur tanah. Lembab lingkungan : kondisi jenuh (saturasi),
kondisi jenuh parsial, rapat-uap, phase cair air, relasi air-gas.
Angin : karakteristik turbulensi atmosfer, persamaan fluk dan profil. Radiasi : radiasi benda hitam,
antenuasi radiasi, distribusi spektra radiasi benda hitam, karakteristik spektra radiasi gelombang
pendek, fluk radiasi lingkungan. Perpindahan panas, massa dan momentum : difusi molekul, konveksi
bebas, transport momentum. Binatang dan lingkungannya : konsep energi budget, flux energi radiasi,
metabolisme, pertukaran panas laten, konduksi panas pada binatang dan jaringan. Manusia dan
lingkungannya : luas, laju metabolisme dan penguapan, ketahanan hidup dalam lingkungan dingin
dan panas. Tumbuhan dan lingkungannya : fotosintesis, transpirasi. Proses-proses pertukaran pada
canopi tumbuhan : radiasi dalam canopi tumbuhan, evapotranspirasi, energi budget, potensial
evapotranspirasi.

Pustaka :
1. G.S. Campbell : An Introduction to Environmental Biophysics, Sipringer-Verlag New York
Inc. 1977.



Aspek Fisika Pada Paru-paru dan Pernapasan. Aspek Fisika pada sistemKardiovaskuler
Aspek listrik dan magnet pada tubuh : EMG, ECG, EEG, ERG/EOG, MCG, MEG. Aplikasi listrik
dan magnet dalam kedokteran : shok listrik, listrik frekuensi tinggi dan rendah. Aspek Fisika pada
MAF6272 Instrumentasi Biofisika 2 sks

MAF8486 Fisika Lingkungan 2 sks

MAF7271 Fisika Kedokteran 3 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 37
telinga dan pendengaran. Aspek Fisika pada mata dan penglihatan :: Elemen dan fokus mata, efek
difraksi mata. Terapi ultrasound : Prinsip menghasilkan ultrasonik, aplikasi klinik dan aspek biologis
diagnose ultrasound. Cahaya dalamkedokteran : aplikasi cahaya tampak dalamkedokteran, laser
dalamkedokteran, aplikasi mikroskopis. Diagnose radiologi dengan sinar X. Radioisotope maging :
deterktor radiasi, peralatan radioisotop imaging, radionuklida untuk imging, aplikasi klinik.

Pustaka :
2. Cameron, Medical Physies, J ohn Wileye Sons Inc, Canada, 1978.
3. Webb. S, The Physies of Medical Imaging, IOP Publishing LTd, New York, 1988.
4. Aston, R., Principles of Biomedical Instrumentation and Measurement, Abel & Howell
Information Company, 1990



J enis Radiasi : Radiasi Pengion dan non-pengion; Interaksi antara materi dengan sinar beta :
hubungan antara jangkauan (range) dan energi, mekanisme hilangnya energi. Sinar gamma :
penyerapan eksponensial, mekanisme-mekanisme interaksi, produksi pasangan, hamburan compton,
penyerapan potolistrik fotodisinteregrasi, efek-efek gabungan nevron (produksi, klasifikasi, interaksi,
hamburan, penyerahan, aktivasi nevtron). Dosimetri radiasi : satuan-satuan dosis yang terserap,
penyinaran, pengukuran penyinaran bilik udara bebas dan balik dinding udara, hubungan penyinaran
dosis, pengukuran dosis yang terserap dengan prinsip Bragg-Gray. Kekuatan sumber : emisi jenis
sinar gamma. Radioisotop yang diendapkan secara internal : radiasi kospuskuler, setengah umur
efektif, dosis total, pemancar-pemancar gammar, nevtron. Efek-efek biologis dari radiasi : keefektipan
biologis relaktif (RBE) dan faktor kualitas (QF), kesetaraan dosis : Sievert dan Rem. Tehnik nuklir
dan aplikasinya: : perunut

Pustaka :



Dosimetri radiasi : satuan dan pengukuran, sumber radiasi, pengendapan internal, umur paro efektif,
dosis total, metode MIRD, neutron. Pedoman proteksi radiasi : filsafat proteksi radiasi, kriteria dasar
keselamatan radiasi, dasar peraturan keamanan radiasi, standar proteksi radiasi. Proteksi radiasi
eksternal : prinsip dasar, teknik proteksi radiasi eksternal, waktu, jarak dan perlindungan radiasi.
Proteksi radiasi internal : bahaya radiasi internal, pengontrolan radiasi, pencemaran permukaan,
pengelolaan limbah, penafsiran bahaya. Proteksi radiasi eksternal, waktu, jarak, pelindung sinar-X,
pelindung sinar beta, pelindung netron. Evaluasi : pengawasan pada bidang medis, survai radiasi dan
kontaminasi, monitoring lingkungan

Pustaka :
1. Herman Cember : Pengantar Fisika Kesehatan, 1983.
2. WilliamH. Hallenbecck : Radiation Protection, 1994.



Karakteristik Sistem atom: tingkat-tingkat energi, proses eksitasi dan transisi, absorpsi, emisi spontan
dan emisi rangsangan, inversi populasi, proses penguatan gelombang cahaya, Medium laser. Radiasi
Cahaya pada Objek-objek atom : Emisi radiasi dan Prediksi Einsten, laju dan koefisien Einstein (B
12
)
untuk obsorpsi- (A
21
) untuk emisi spontan, (B
21
) untuk emisi rangsangan, hubungan koefisien Einstein
A
21
dan B
21
, keadaan keseimbangan termal, fungsi bentuk garis, kerapatan energi, intensitas, inversi
populasi ambang, evaluasi laju transisi, mekanisme memperlebar garis, keadaan-keadaan jenuh.
Persamaan-persamaan laser (Cavity) : Laju perubahan populasi dalamsistematom dengan tiga dan
empat tingkat energi, daya pemompaan minimum, daya pemompaan ambang, variasi daya di sekitar
ambang, penggandengan output, Laser Spiking. Radiasi EM dalamRongga : Pandangan semi klasik,
pers. Maxwell, Polarisasi dalammedium rongga, matrik kerapatan, resonator, mode-mode resonator,
faktur kualitas. Sifat berkas dan jenis laser : Koherensi kesearahan, laser Ruby, laser He-Ne, Laser
CO
2
, Laser-laser Zat kimia, laser semi penghantar.
MAF 6161 Fisika Laser 3 sks

MAF7272 Fisika Radiasi 2 sks

MAF7483 Proteksi Radiasi 2 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 38

Prasyarat : Fisika Kuantum, Medan Elektromagnet
Pustaka :
1. K. Thyagarajan, A.K. Ghatak, LASERS THEORY AND APPLICATIONS. PLENUM
PUBLISHING CORPORATION, NEW YORK, 1981.
2. J OSEPH T. VEREYEN, LASER ELECTRONICS, Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs,
New J ersey, 1981.



Pendahuluan : Sejarah mikro prosesor, pengenalan tombol-tombol. Arsitektur : bus, register, alu,
control unit, memory, address decoder. Pengalamatan : langsung, tak langsung, terindek, tersirat,
dekat. Perpindahan data : register ke register, register ke memori, memory ke memory alih blok.
Operasi artimatika : add, adc, sub, sbc, dec, neg, ccf, inc, scf, nop, halt, bilangan negatif, pengaruh
register flag. Operasi logika : and, or, xor, nand, nor, sla, sra, rlc, rrc, cpl, jp, jr, djnz, perintah stack,
perintah i/o. Pemrograman : subrutin, peraga 7 segmen.

Pustaka :
1. Tokheim, RL., theory and
2. Halsall, F. dan lister, P., Dasar-dasar mikro prosesor, elekmedia komputindo, J akarta, 1992.
3. Sutrisno Phd, mikro prosesor, FMIPA ITB Bandung, 1994.




Fisika Inti : inti atom, radioaktifitas, disintegrasi buatan. Gerak Elektron DalamReaktor : luas
penampang inti,distribusi neutron termis, perlambatan netron, faktor perlipatan netron; Persamaan
Difusi : rapat netron, kebocoran netron, persamaan difusi netron ; Reaktor : reaktor slab, reaktor blok,
reaktor bola, reaktor selinder berhingga, daya reaktor, jarak difusi; Perhitungan Masa Kritis :
pengertian lethalgy, teori perlambatan fermi, persamaan difusi fermi, probabilitas, bebas resonansi,
jarak bebas rata-rata transport, jarak ekstrapolasi.

Pustaka :
1. Galsstone and Edlund, The Element of Nuclear Theory
2. Murrar, Reactor Physics



Konsep variable keadaan : pengertian keadaan, pembentukan persamaan. Mencari solusi persamaan
keadaan dan out put : solusi dari persamaan keadaan non homogen, beberapa contoh penyelesaian
persamaan keadaan dan out put. Bentuk khusus persamaan keadaan : transfer ke bentuk kononik var
fase, nilai eigen dan faktor eigen, transfer ke bentuk diagonal, matrik transisi dan solusi persamaan
keadaan pada bentuk diagonal, transfer dari bentuk kononik ke bentuk diagonal. Dapat dikontrol dan
diamati : dapat dikontrol, dapat diamati, bentuk lain syarat dapat dikontrol/diamati. Metoda Lyapunou
: pengertian dasar, kesetabilan menurut lyapunou, tanda fungsi lyapunou.
Pustaka :
1. Teknik kontrol automatik (sistem pengaturan) by : K. Ogata,alih bahasa : Edi Leksono,
Erlangga, 1991.
2. Modern control theory by W. I. Brogan, Prentice Hall, INC, 1991.
3. Diktat kuliah, sistempengukuran modern, oleh R.J . Widodo, ITB, 1986.
4. State space and linier systems by : D.M. Wibwrg, Schaum, s Siries, 1971.



Instrument-instrumen untuk Spektroskopi Optik ; Spektroskopi Absorbsi UV-Vis ; Spetroskopi
Absorbsi Infra Merah ; Spektroskopi Atomik yang di dasarkan atas atomisasi (kilatan dan
MAF6322 Mikroprosesor I 2 sks

MAF7321 Sistem Pengaturan 2 sks

MAF7482 Instrumentasi Analitik 3 sks

MAF 7481 Fisika Reaktor 3 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 39
elektrotermal) ; Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti ; Analisis Permukaan dengan Berkas Elekton
(SEM) ; Spektroskopi Nuklir : Alfa, Gamma, XRF

Pustaka
1. D. A. Skoog, J . J . Leary, Principle of Instrumental Analysis, 4
th
. Saunders College Publishing,
A Harcount Brace J ovanovich College Publisher, New York, 1992.




Pendahuluan : Apa itu superkonduktor ?, Sejarah penemuan sifat superkonduktifitas, Material
superkonduktor oksida, Prospek penggunaan superkonduktor ; Sifat-sifat Superkonduktor : Logam
normal vs Superkonduktor, Efek Meissner Ochsenfeld, Medan magnetik pada superkonduktor tipe I
dan II, Arus Kritis, Sifat-sifat Termal, Koefisien Ginzberg-London, Kuantisasi fluks, Efek J osephson;
Teori Fenmenologi elementer Superkonduksi : Model London, Teori Ginzberg-Landau, Medan Kritis
Bc
1
; Superkonduktor Oksida Ber Tc Tinggi : Model struktur dan karakteristik sifat-sifat fisis material
sistem YBCO, TBCCO, HBCCO, BSCCO, Model lapisan superkonduksi (lapisan oksida).

Pustaka :
1. M. Cyrot, D. Pavuna, Introduction to Superconductivity & High-Tc Materials, World
Scientific, Singapore, 1992



MATA KULIAH PRAKTIKUM

Wajib


Kecepatan dan percepatan, Tumbukan, Berat J enis Zat Padat dan Zat Cair, Pendulumreversibel,
Tegangan permukaan, Lensa Cekung dan Cembung, , Prisma, Polarisasi Cahaya.


Modulus Elastis Young, Pemuaian Logam, Kalorimetri, Termokopel, Hukum J oule, Voltameter
Tembaga, J embatan Wheatstone, Medan magnet dalam kumparan, Diode sebagai penyearah


Praktikum : Osiloskop; Resistor, kapasitor, induktor; PN junction diode; Catu daya; Penguat
transistor; Rangkaian pengikut emiter; Penguat emiter bersama



Praktikum: Gerbang logika; Rangkaian aritmetika; Multivibrator; Rangkaian pencacah; Register



Tabung Kundt : menentukan panjang gelombang, Refleksi Suara, Efek Doppler. Indeks Bias dan
Dispersi, Difraksi oleh celah tunggal dan ganda, Difraksi oleh Gratting, Ultrasonik



Radiasi Benda Hitam, Hukum Lambert, Elektron BeamTube : Menentukan e/m, Percobaan Millikan,
Efek fotolistrik, Efek fotokonduktif, Triode



MAF7485 Pengantar Superkonduktor 2 sks

MAF4022 Praktikum Elektronika II 1 sks

MAF3022 Praktikum Elektronika I 1 sks

MAF1032 Praktikum Fisika Dasar I 1 sks

MAF2032 Praktikum Fisika Dasar II 1 sks

MAF4091 Eksperimen A1 1 sks

MAF5091 Eksperimen A2 1 sks

MAF6091 Eksperimen A3 1 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 40
Hamburan Rutherford, Eksperimen Frank-Hertz, Efek Zeeman, Statistik Peluruhan Inti, Waktu Paruh
(Toron), Sifat-sifat sinar alfa, beta, gamma

Bidang Minat Fisika Eksperimen


Heat Pump, Kolektor energi matahari, ESR, Aerodinamik : Ketergantungan hambatan udara pada
bentuk benda, Terowongan angin, Metoda 4-titik probe : semikonduktor, Foti-Sel



Efek Hall : Perak, Wolfram; Pembangkit Listrik : Dua Kumparan, Diga Kumparan, Difraksi Sinar-X,
Teknologi vakum

Bidang Minat Biofisika

Potensial elektro kimia, Elektroda selektif ion, Ksetimbangan donan, Hukum Kuadrat Terbalik,
Kapasitas Ionisasi Oleh Sinar-X : I=I(U
k
); I=I(I
em
); I=I(U
A
)



Potensial Membran : kation, anion, Osmosis, Proteksi radiasi : HVL, absorbsi oleh bahan dengan
bilangan atomik Z yang berbeda, Hamburan Compton, Simulasi : Potensial diam, Potensial aksi.

Bidang Minat Instrumentasai


Pengenalan FPF-1 dan transfer data pada MPF-1, Operasi aritmatika dan logika pada MPF-1
Penggunaan kelompok perintah kendali programpada MPF-1, Programdebug pada PC-486



Programsmartwork, CTC, PIO, ADC, DAC, Komunikasi serial, Pengisian/penghapusan epperom


TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Petugas Praktikum
1.1 Kepala Laboratorium
- Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratoriumuntuk tujuan pendidikan dan
penelitian
- Memimpin penyelenggaraan kegiatan praktikum
- Mempersiapkan satuan-satuan praktikum
- Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium
- Membuat pembagian tugas pengawas/pembimbing paraktikum

1.2 Teknisi Laboratorium
- Mempersiapkan tempat dan peralatn seta menyediakan bahan-bahan praktikum
- Melayani mahasiswa selama praktikum
- Membantu mengawasi jalannya praktikum
- Memeriksa kembali peralatan praktikumpada setiap akhir praktikum
- Menyelenggarakan administrasi di laboratorium
- Melakukan inventarisasi laboratorium
- Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium

1.3 Pengawas/pembimbing Praktikum
- Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum
MAF7391 Experimen Fisika B3.2 1 sks

MAF6391 Experimen Fisika B 3.1 1 sks

MAF6191 Eksperimen Fisika B1.1 1 sks

MAF7191 Eksperimen Fisika B1.2 1 sks

MAF6291 Eksperimen Fisika B2.1 1 sks

MAF7291 Eksperimen Fisika B2.2 1 sks

PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 41
- Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikumdengan bantuan teknisi
- Melakukan evaluasi : membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir
- Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium

2. Pelaksanaan Praktikum
2.1 Sebelum Praktikum dilaksanakan
- Sebelumpraktikumdibentuk kelompok kerja praktikum
- Sebelumpraktikummahasiwa wajib dan harus mempelajari petunjuk praktikun secara cermat
- Sebelumpraktikummahasiswa terlebih dahulu memeriksa kelengkapan praktikum. Bila tidak
lengkap mahasiswa secepatnya melakukan peminjaman alat pada teknisi dengan mengisi
blangko peminjaman

2.2 Dalam Pelaksanaan Praktikum
- Mahasiswa diharapkan telah dapat menyusun/merangkai peralatan praktikum sesuai dengan
petunjuk praktikum
- Mahasiswa disarankan membawa alt-alat tulis, kertas grafik, kalkulator scientifc function
- Bila peralatan telah siap, sebelum menghubungkan dengan listrik mintalah
pembimbing/pengawas memerikasa kembali kebenaran susunan peralatan
- Selama praktikum mahasiswa melakukan pengamatan dan mencatat data lengkap dengan
ketidakpastiannya.
- Dalampraktiummahasiswan dapat bertanya, minta petunjuk kepada pengawas
- Selama praktikummahasiswa tidak diperkenankan pindah-pindah kekelompok lain

2.3 Pada Akhir Praktikum
- Pada akhir praktikum setiap kolompok kerja harus menyerahkan satu hasil pengamatan dan
data dari praktikumyang telah dilaksanakan tanpa harus disertai perhitungan
- Menyerahkan kembali peralatan
- Bila terjadi kerusakan peralatan karena kesalahan/kelalaian mahasiswa (kelompoknya), maka
kelompoknya harus memperbaiki atau mengganti perlatan atau membayar harga perbaikan
atau harga perlatan paling lambat 2 minggu sebelumseluruh praktikumselesai

2.4 Tata Tertib Dalam Ruangan
- Selama praktikummahasiswa wajib berlaku sopan
- Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan merokok membuat gaduh dan melakukan
kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan praktikumyang sedang berlangsung

3. Laporan Praktikum
- Dengan menggunakan data hasil praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa wajib
membuat Laporan Praktikum, dengan ketentuan sebagai berikut :
- Laporan disusun dengan kalimat yang jelas
- Laporan diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4
- Laporan tidak perlu menuliskan semua proses perhitungan secara berulang
- Laporan diserahkan paling lambat satu minggu setelah praktikum
- Laporan PraktikumMencakup Informasi ;
1. Bagian Halaman Depan
- Nomer/kode praktikumdan judulnya
- Tanggal, bulan dan tahun
- Nama, NIM, Nama anggota kelompoknya

2. Bagian Utama
- Obyek praktikum: pernyataan singkat tujuan praktikum
- Teori : Ungkapan-ungkapan dan persamaan-persamaan yang relevan yang
menghubungkan variabel praktikumdan definisi-definisi variabel yang terlibat
- Tabulasi Data : Data dapat berupa hasil pengukuran maupun hasil perhitungan.
Data lengkap dengan ketidakpastiannya disajikan dalambentuk Tabel.
PEDOMAN AKADEMI K FISIKA FMIPA UNUD TAHUN AJ ARAN 2002/2003 HALAMAN 42
- Grafik : Grafik dapat dalambentuk kertas linier maupun sei-log (sesuai dengan
keperluan) dengan disertai trend (garis/kurva) yang sesuai. Grafik dilengkapi
dengan keterangan bagi setiap simbul yang terlibat.
- Perhitungan : Memulai perhitungan dengan memperlihatkan hubungan yang jelas
di antara berbagai parameter
- Kesalahan, error : Ketidakpastian yang diperoleh dapat berupa ketidakpastian oleh
peralatn dan secara statistik
- Kesimpulan : Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil evaluasi pengamatan

3. Bagian Akhir
- Lampiran
- Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai