Anda di halaman 1dari 15

1

ORGANIC POLYMER
Synthesis of Poly (APP-co-EGDMA) Particles sin! Mono"ers
Deri#e$ fro" Cashe% N&t Shell Li'&i$ for the Re"o#al of Cr(III)
fro" A'&eo&s Sol&tions
Oleh
N&r&l (i$ayah ))*+*),-**.
Pendidikan Kimia Internasional
NI/ERSI0AS NEGERI SRA1AYA
2A3L0AS MA0EMA0I3A DAN IPA
4RSAN 3IMIA
5*)-
2
3A0A
PENGAN0AR
Kami bersyukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Sehubungan dengan penyusunan makalah ini, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada
!. Ibu Titik dan "apak Ismono sebagai dosen mata kuliah Organic Polymer
#. Semua teman-teman di kelas Pendidikan Kimia Internasional #$!! yang telah
banyak membantu dan ikut memberikan saran dalam penyelesaian makalah ini.
%. Semua pihak yang telah turut membantu dan berkontribusi atas
terselesaikannya makalah ini sesuai dengan rencana yang diinginkan.
&alam makalah ini, penyusun menyadari bah'a masih terdapat banyak kekurangan dan
masih (auh dari kesempurnaan, karena )tidak ada gading yang tak retak*. +aka dari itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang positi, dan membangun dari berbagai
pihak dan akan diterima dengan senang hati. Semoga makalah ini dapat berman,aat bagi kita
semua.
Surabaya, $! +ei #$!-
Penyusun
3
1A1 I
PENDA(LAN
)6) Latar 1ela7an!
Pencemaran lingkungan oleh logam berat merupakan masalah yang tersebar saat ini
akibat peningkatan akti.itas antropogenik. Pada kebanyakan kasus, pencemaran tersebut
akan berakhir masuk ke dalam air yang membahayakan tidak hanya pada organisme air tapi
(uga kualitas air untuk keperluan domestik. Pencemaran logam berat merupakan salah satu
masalah lingkungan yang paling serius karena ,aktanya mereka berakumulasi menyebabkan
dampak buruk bagi makhluk hidup. &alam pandangan ini, penghilangan logam berat dari
limbah industri men(adi sangat penting.
Kromium merupakan salah satu logam berat yang diketahui dapat beracun bagi
manusia dan kehidupan air. "eberapa limbah industri dari pigmen, elektroplating,
pengalengan, te/til, cat, dan industri ba(a mengandung se(umlah substansial kromium.
0mumnya limbah pabrik mengandung ion 1r2III3 dan 1r24I3. +eskipun 1r2III3 tidak
seberacun 1r24I3. Namun pada beberapa kondisi, 1r2III3 dapat teroksidasi men(adi 1r24I3,
sehingga pentingnya membatasi akumulasinya dalam lingkungan. Selan(utnya penumpukan
berlebihan dari ion 1r2III3 dapat mempengaruhi ekologi lingkungan serta menghambat
berbagai sistem en5im dalam organisme hidup. Penumpukan 1r2III3 dalam (angka pan(ang
dapat mengakibatkan kanker dan alergi kulit.
Pentingnya meminimalkan (umlah ion 1r2III3 dalam limbah industri dan sumber lain
menyebabkan perkembangan metode penghilangan ion logam. +etode umum yang
digunakan untuk menghilangkan beberapa ion logam dari air limbah meliputi proses
pengendapan, koagulasi kapur, semi-sedimentasi, elektrodialisis, reaksi kimia, proses
biologi, pergantian ion, ,iltrasi, ekstraksi pelarut, dan absorbsi.
Proses absorbsi merupakan cara yang aling umum dan banyak ditulis dalam literatur.
&engan demikian se(umlah absorben mulai dari polimer anorganik sampai organik telah
diteliti. 1ontoh studi polimer organik seperti polistirena, polianilin, polipirol,
polipropilkalik, poliaklirikester, poli2++A-+A6A3, poli26+A-co-7&6+A3 dan
polistirenadi.inilben5ena. Namun polimer ini dibuat dari monomer yang komersial, yang
4
seringkali menghabiskan 'aktu, mahal dan tidak dapat diperbarui. 0ntuk itu, dalam upaya
menggunakan polimer terbarukan maka dilakukan sintesis partikel kopolimer menggunakan
turunan monomer dari 1NS8, produk sampingan dari pengolahan kacang mente
(Anacardium occidentale L).
)65 0&8&an
Tu(uan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis partikel Poly2APP-co-76&+A3
menggunakan turunan monomer 1ashe' Nut Shell 8i9uid 21NS83 untuk menghilangkan
ion 1r2III3 dalam air limbah.
)6+ R&"&san Masalah
&ari latar belakang ini, kita dapat menemukan masalah, yaitu bagaimanakah tingkat
penyerapan partikel Poly2APP-co-76&+A3 untuk menghilangkan ion 1r2III3 dalam air
limbah:
1A1 II
ME0ODE PENELI0IAN
5
56) Material
7tilen glikol dimetakrilat 276&+A3 ;<= dan sodium nitrat digunakan sebagai
penerima. Sebuah larutan yang disediakan berisi !$$$ mg>8 1r2III3 dibuat dengan
melarutkan se(umlah cromium nitrat unhidrat dalam air suling. 8arutan ini diencerkan
hingga mengandung sekitar $.!? sampai #$ mg>8 1r2III3. Semua bahan kimia yang
digunakan merupakan reagen secara analitik dan sebagai penerima. 1NS8 diekstraksi dari
kulit kacang mente yang diambil dari daerah +t'ara di Tan5ania. Sepotong kulit kacang
mente 2@#A g3 direndam dalam sikloheksana 2A$$ m83 selama % hariB setelah itu disaring
dan dan dipekatkan dengan tekanan menggunakan e.aporator putar pada suhu -$
o
1.
Casilnya berupa 1NS8 ber'arna kecoklatan dengan kandungannya 2##< g, %!=3.
Selan(utnya, asam anakardik yang didapat dari 1NS8 le'at prosedur kalsium anakardat
digambarkan seperti berikut
Skema !. Tingkatan berbeda pada sintesis aminopentadecylphenols 2APP3
565 Sintesis A"ino-Penta$esilfenol $ari Asa" Anacar$ic
Asam anarkadik 2A$ g3 dihidrogenasi menggunakan katalis palladium dan didapat #-
hidroksi-?-pentadesil-asam ben5oat 2!$.?$ g, #!.#=3 dalam bentuk cristal putih. ID n2-
1EEC3F%A$$-%!$$ cm
-!
, n2Ar-EC3F%-$$-#-$$ cm
-!
, n2-1EEC3F!?%! cm
-!
, n2Ar-C3F %$$;
cm
-!
, n2ali,atik 1-Cst3F#;!- cm
-!
dan #<-< cmG!, n 2aromatic 1F13 F !--- cmG! dan n 2Ar-
EC and -1EEC3 F !%!$ cmG!. Pada !C-N+D 2A$$ +C5, 1&1l
%
3 menun(ukkan pola
6
substitusi cincin ben5en pada struktur produknya. Adanya tiga proton aromatik pada produk
diamati pada ?.@<A , ?.<@;, dan @.%?# mengindikasi bah'a produk adalah sebuah ben5en
yang tersubstitusi. Proton alkil diamati pada at $.<?# - #.;<%. Henolik dan proton karboksil
diamati pada A.$#? dan !!. $#?. #-hidroksi-?-pentadesil-asam ben5oat kemudian
dikarboksilasi men(adi %-pentadesil,enol melalui pemanasan pada suhu #$$
o
1 selama A (am.
Produk yang didapat 2@.<Ag, ;<=3 sebagai cairan hitam kecoklatan yang dapat men(adi lebih
padat setelah didinginkan pada suhu ruang. Spektrum ID menun(ukkan kedaan seperti #-
hidroksi-?-pentadesil-asam ben5oat, itu dapat ter( adi karena penyerapan I
1EEC dan aromat ik grup IEC mengalami o.erlap. +eskipun demikian,
spektrum C-N+D 2A$$ +C5, 1&1l
%
3 menun(ukkan struktur seperti #-hidroksi-?-pentadesil-
asam ben5oat.
%-pentadesil,enol 2@.<Ag3 dalam diklorometan dinitrasi secara heterogen menggunakan
campuran sodium nitrat 2!$.## g3, sodium hidrogen sul,at monohidrat 2!?.AA g3 dalam
silikon dioksida basah 2A$= '>'3. Pada pemeriksaan didapat endapan kuning yang dapat
men(adi padat dalam kondisi air es. Dekristalisasi bahan ini dari metanol menghasilkan
padatan kuning 2#.@$ g3. Spektrum HT-ID 2,igure !3 menun(ukkan adanya puncak sekitar
!#$$ cm
G!
dan !?A$ cm
-!
menun(ukkan adanya grup nitro.
C-N+D 2A$$ +C5, 1&1l%3 26ambar #3 J. $,;-%,$ ppm merupakan karakteristik
puncak proton ali,atikB puncak singlet pada sekitar J @,% dan ;,$ ppm dikaitkan dengan
proton aromatik. Karena ini adalah puncak singlet, ini menun(ukkan bah'a sinyal dari atom
hidrogen aromatik yang tidak berdekatan. Eleh karena itu dapat diprediksi bah'a proses
7
nitrasi menghasilkan campuran senya'a di-dan tri-nitro, yaitu,A-pentadecyl-#,--
dinitrophenol 2dengan dua proton aromatik3 dan %-pentadecyl-#, -,?-trinitrophenol 2dengan
satu aro-matic proton3. Produk trinitro, %-pentadecyl-#, -,? - trinitrophenol, menampilkan
puncak !C N+D J ;,$ ppm pada untuk proton aromatik antara dua kelompok nitro, lebih
de-terlindung. &i sisi lain, produk dinitro, A-pentadecyl-#,--dinitrophenol, menampilkan
puncak !C N+D untuk proton aromatik antara ,enol dan kelompok ali,atik 2pada J @,%,
kurang terlindungi3, dan antara dua kelompok nitro 2pada ;,$ ppm, lebih terlindungi3.
Sebuah puncak yang lemah dan melebar di sekitar J !!,# ppm dikaitkan dengan ,enolik
proton.EC-
Pengurangan campuran ,enol nitropentadecyl 2A,$ g3 menggunakan timah klorida dan
asam klorida memberikan senya'a padatan hitam. Karakterisasi senya'a campuran ini
menggunakan ID 26ambar %3 menun(ukkan hilangnya puncak sekitar !#$$ cm-! dan !?$$
cm-! 2NE#-3 dan adanya puncak khas pada %AA$ -%!!$ cm-! yang menun(ukkan de,ormasi
aksial kelompok N-C, !%@- cm-! ikatan yang kuat sesuai dengan amina aromatik, sekitar
!!#A cm-! dari de,ormasi aksial dari kelompok 1-N, !A@# cm-! 2N-C3 menun(ukkan
adanya amina.
8
!C-N+D 2A$$ +C5, 1&1l%3 26ambar -3 J $,; ppm -%.$ F proton ali,atik dengan cara
yang sama seperti senya'a #-hidroksi-?-pentadesil-asam ben5oat dan %-pentadesil,enol.
Selain itu, puncak proton singlet pada J @,# terkait dengan campuran pertukaran proton
secara kimia dari aromatik amina -NC dan ,enolik -EC.
56+ Co-Poli"erisasi $ari APP $an EGDMA
1ampuran komponen APP digunakan untuk polimerisasi tanpa usaha pemisahan.
Polimerisasi APP dan 76&+A dilakukan melalui adisi a5a-+ichael dimulai dengan !,$A g
9
dari APP dan A m8 76&+A. Tanpa inisiator, reaksi polimerisasi dilakukan dengan
menyusun mantel re,luks. Proses De,luks dilakukan pada suhu !<$ K 1 selama delapan (am.
Produk ini disaring dan residu dicuci dengan etanol berlebih diikuti dengan diklorometana.
!,?A g polimer diperoleh. Partikel-partikel polimer diu(i dengan HT-ID dan Scanning
7lectron +icroscopy 2S7+3.
56-6 3ara7terisasi Parti7el 3o9oli"er
Scanning electron microscopy 2S7+3 digunakan untuk mempela(ari mor,ologi
permukaan dan ukuran butir dari bahan co-poli-mer. Perkin-7lmer #$$$ HTID
spektro,otometer digunakan untuk menentukan gugus ,ungsi partikel kopolimer. Spec-tra
tercatat -$$$-?$$ cm-!. Selain itu, (umlah gugus ,ungsi amino yang disatukan pada
permukaan kopolimer ditentukan dengan metode titrasi asam. Lumlah spesies yang terikat
dengan permukaan setara dengan (umlah C1l yang digunakan.
56:6 A;sor;si Cr(III)
Adsorpsi kromium 2III3 yang isoterm diperoleh menggunakan beberapa prosedur
kesetimbangan. $,$!A g partikel polimer yang dibiarkan selama - (am dengan !$$ ml larutan
yang mengandung 1r 2III3 dengan konsentrasi $,!?-#$,$$ mg > 8. Nilai pC dari larutan
dipertahankan pada pC ?,$ dengan menambahkan C1l atau NaEC, pC (auh di ba'ah
tingkat pengendapan kromium 2pCM <3. Setelah setimbang disaring dengan kertas saring,
dan ,iltrat dianalisis kandungan ion 1r 2III3 menggunakan spektro,otometer serapan atom
2no.AA -$$, Analytic Lena A63. Ion 1r 2III3 dihilangkan dari adsorben dengan mencucinya
menggunakan C1l encer diikuti dengan air suling. Setelah penyaringan dan pengeringan,
adsorben yang telah dibersihkan dapat digunakan kembali.
10
1A1 III
(ASIL DAN DIS3SI
+6)6 Sintesis $an 3ara7teristi7 Parti7el Poli(APP-co-EGDMA)
6ambar A menun(ukkan spektrum HTID partikel poli 2APP-co-76&+A3. 0ntuk sintesis
polimer, puncak penting sekitar !!#A - !A@# cm-! yang menun(ukkan adanya amina, serta
pelebaran pita sekitar %!$$ cm-!, yang dikaitkan dengan karakteristik ,enolik.
Sebagaimana ditentukan dengan metode titrasi asam, adanya gugus INC pada
permukaan sintesis partikel poli 2APP-co-76&+A3 ditemukan -? mmol per g polimer
kering. Alasan dapat dikaitkan dengan ,leksibilitas dari kopolimer.
11
12
+656 St&$i Penyera9an Isoter"
Penyerapan ion 1r 2III3 pada sintesis partikel poli2APP-co-76&+3 diamati dengan
konsentrasi yang berbeda. Casil untuk penyerapan 1r 2III3 ditun(ukkan pada 6ambar <,
dengan e,isiensi penghilangan dengan menggunakan Persamaan
dimana, 1i dan 1 adalah konsentrasi a'al dan setimbang. Seperti yang terlihat pada gambar,
presentase penyerapan ion 1r 2III3 menurun dari @A= men(adi !!= dengan peningkatan
konsentrasi a'al ion 1r 2III3 dari $,!?-#$,$$ mg > 8. Ini adalah indikasi bah'a penyerapan
ion 1r 2III3 tergantung pada konsentrasi a'al. Pada konsentrasi rendah, ion 1r 2III3 terserap
pada daerah tertentu, tetapi dengan meningkatnya konsentrasi ion 1r 2III3 daerah serapan
cenderung (enuh sangat cepat.
0mumnya pada konsentrasi ion 1r 2III3 yang lebih rendah, persentase penghilangan
lebih tinggi karena area permukaan polimer yang lebih besar untuk penyerapan ion 1r 2III3.
Ketika konsentrasi ion 1r 2III3 men(adi lebih tinggi, persentase penghapusan men(adi rendah
karena daerah untuk penyerapan men(adi berkurang. Pada konsentrasi a'al ion 1r 2III3 yang
lebih tinggi, perbandingan (umlah mol a'al ion 1r 2III3 dengan luas permukaan daerah
absorbsi men(adi tinggi danpresentase hasil absorbsi men(adi berkurang.
0ntuk mengu(i hubungan distribusi antara 21
ads
3 dan keseimbangan konsentrasi ion 1r
2III3 21
e9
3. +odel isoterm yang paling banyak digunakan adalah persamaan 8angmuir dan
Hreundlich. Sedangkan model 8angmuir mengasumsikan bah'a penyerapan ion logam
ter(adi pada permukaan homogen oleh absorbsi monolayer tanpa interaksi antara ion
teradsorpsi, model Hreundlich lebih empiris dan mengasumsikan penyerapan heterogen
13
karena keragaman dari dari adsorpsi atau si,at yang beragam dari ion logam. 0ntuk
mendapatkan data kesetimbangan, konsentrasi a'al ion 1r 2III3 di.ariasi sedangkan massa
absorben tiap sample tetap. &ata yang diperoleh dikorelasikan dengan bentuk lineari
menggunakan Persamaan 8angmuir,
dimana, 9
m
adalah kapasitas absorbsi maksimal 2mg>g3 dan K
a
adalah ketetapan
kesetimbangan berhubungan dengan energi absorbsi 28>mg3.
Sebuah plot khas diberikan pada 6ambar !$. &ata dari persamaan 8angmuir dengan
nilai D
#
F$.;;. Tingginya koe,isien korelasi 2D
#
3 menun(ukkan bah'a reaksi permukaan
tunggal dengan energi akti.asi konstan merupakan penyerapan yang dominan. Cal ini (uga
se(alan dengan penurunan bertahap persentase penghilangan ion 1r 2III3 dari larutan ketika
konsentrasi a'al meningkat 26ambar <3. Nilai-nilai parameter adsorpsi 8angmuir yaitu 9
m
dan K
a
menyimpulkan bah'a nilai slope dan perpotongan plot adalah !? mg>g dan $,?
8>mg. +odel penyerapan Hreundlich (uga diaplikasikan untuk penyerapan ion 1r 2III3
2gambar!!3.
14
Casil penelitian menun(ukkan bah'a nilai D adalah $.;A. korelasi yang relati, rendah
dari persamaan Hreundlich, persamaan 8angmuir membuktikan bah'a proses adsorpsi
terutama pada monolayer. Koe,isien k adalah parameter yang mencerminkan (umlah situs
absorbsi akti, dan koe,isien karakteristik n berhubungan dengan energi atau intensitas
adsorpsi. Nilai n antara # dan !$ menun(ukkan adsorpsi yang baik. Nilai-nilai n dan k yang
diperoleh dari penelitian ini masing-masing adalah #,? dan A,-.
+6+ Pen!!&naan 3e";ali
Setelah mencuci polimer dengan asam encer diikuti dengan air suling, partikel polimer
dikeringkan pada A$ K 1 dan kemudian dibiarkan dingin suhu kamar. +aterial tersebut
kemudian digunakan lagi. Casil penelitian menun(ukkan bah'a bahan-bahan yang
digunakan kembali memiliki absorbsi maksimal !% mg 1r 2III3 per g, yang e,isiensinya lebih
dari <$= dibandingkan dengan partikel poli 2APP-co-76&+A3 yang baru.
+6-6 Per;an$in!an Pen!hilan! Cr(III) $en!an A;sor;en Lain
15
1A1 I/
PEN0P
-6 3esi"9&lan
Partikel Poli 2APP-co-76&+A3 berhasil disintesis melalui kopolimerisasi campuran
amino pentadecylphenols 2berasal dari 1NS83 dan etilena glikol dimetakrilat. Karakterisasi
partikel poli 2APP-co-76&+A3 di alam seperti bulatan, dengan ukuran butir berkisar $,A-
#,A u+. Partikel-partikel memiliki gugus amino -? mmol > g. Partikel-partikel kopolimer
yang dibuat memiliki kapasitas adsorpsi maksimum ion 1r 2III3 ion !? mg per g polimer
kering. Partikel polimer yang telah digunakan dapat dibersihkan dan digunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai