Anda di halaman 1dari 3

KIMEL

Filsafat Kristen
Pendahuluan ajah
mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad
pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan (dark age).
Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya. Filsafat Kristen banyak
berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen adalah
teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh: Santo Thomas Aquinas dan Santo
Bonaventura
TOKOH :
ST. THOMAS AQUINAS (1225-127
Filosof Itali Thomas Aquinas masyhur karena tulisan-tulisan teologinya, khusus tulisan
Summa Theologia-nya yang mungkin pernyataan yang punya bobot kuasa terbesar dalam doktrin
teologi Katolik yang pernah ada. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis
dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya:
Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia
dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo.


Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran
GerejaKristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia
disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia dianggap sebagai orang suci oleh
Gereja Katholik dan memiliki gelar santo.

Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225. Ayahnya ialah Pangeran
Landulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Itulah sebabnya
anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan ke biara Benedictus di Monte Cassino untuk
dibina agar kelak menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte
Cassino, ia dipindahkan ke Naplesuntuk menyelesaikan pendidikan bahasanya. Selama di sana,
ia mulai tertarik kepada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk pindah ke Ordo
Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu. Keinginannya tidak direstui oleh
orang tuanya sehingga ia harus tinggal di Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, tekadnya
sudah bulat sehingga orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya. Pada tahun 1245,
Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.

TEORI FILSAFATNYA :

Thomas mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak terbatas" (ipsum esse subsistens). Allah adalah
"dzat yang tertinggi", yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang
tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya.

Dunia ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat
atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal.
Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh
hidup rahmat (adikodrati). "Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh
rahmat," demikian kata Thomas Aquinas.

Mengenai manusia, Thomas mengajarkan bahwa pada mulanya manusia memunyai hidup
kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat
Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna.
Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasihtanpa bantuan rahmat adikodrati. Rahmat
adikodrati itu ditawarkan kepada manusia lewat gereja. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu
manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya dan memungkinkan manusia
dimenangkan oleh Kristus.

Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh
Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi (sacramentum sacramentorum). Rahmat
adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen. Dengan menerima sakramen,
orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-
perbuatan baik yang menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati
sangat penting karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang
dikaruniakan oleh Allah.

Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang tidak dapat berbuat salah dalam
ajarannya. Pausmemiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar
yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas yang sangat terkenal adalah "Summa Contra
Gentiles" dan "Summa Theologia".

Santo Bonaventura
PENDAHULUAN: Santo Bonaventura adalah seorang uskup, kardinal, dan dokter di
dalam sejarah Gereja Katolik Roma.
[1]
Bonaventura terlahir dengan nama Giovanni di Fidanza
pada tahun 1221 di kota Bargnoreggio, dekat Orvieto, Italia.
[1]
Santo Bonaventura sering disebut
sebagai dokter malaikat (Seraphic Doctor) karena selama hidupnya Bonaventura menunjukkan
kehangatan dan kasih sayang kepada sesama seperti api ilahi.
[2]

Filsafat atau teorinya :
Santo Bonaventura telah menyumbangkan banyak pemikiran-pemikiran besar yang tertulis
dalam berbagai buku hasil karyanya, seperti Komentar di Empat Buku Kalimat Petrus Lombard
atau Commentaries on the Four Books of Sentences of Peter Lombard, Itinerarium mentis in
Deum, De reductione artium ad theologiam, dan Breviloquium.
[6]
Di dalam Breviloquium,
Bonaventura mengemukakan suatu teori mengenai 3 derajat pengetahuan, yaitu:
tingkat pertama adalah pengetahuan partikular, individual, dan diperlukan indera fisik
untuk merasakan pengalaman tertentu dari pengetahuan ini,
tingkat kedua adalah pengetahuan yang universal, ide, dan semua yang diperoleh manusia
dari refleksi dirinya sendiri. Pengetahuan ini tidak datang dari abstraksi seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles dan Aquinas, namun merupakan hasil iluminasi dari
kerjasama langsung dengan Allah,
tingkat ketiga adalah pemahaman tentang hal superior yang terjadi pada diri manusia
sendiri, yaitu Tuhan, dimana pemahaman tersebut hanya akan diperoleh melalui mata
kontemplasi.
[6]
Dalam beberapa bidang, Bonaventura memiliki pemikiran yang berbeda
dengan Aristoteles, seperti pada bidang kosmologi dimana Bonaventura tidak menerima
konsep Aristoteles akan kekekalan dunia dan materi yang disebutkan juga kekal bersama
dengan Allah.
[6]
Dalam bidang psikologi, Bonaventura juga bertentangan dengan
Aristoteles yang hanya berpegang pada fakta pengetahuan, tetapi Bonaventura juga
menilai hubungan antara jiwa dan tubuh serta jiwa dan fakultasnya.
[6]
Bonaventura
mengemukakan adanya tiga nilai atau tahapan yang mengantar jiwa kepada Tuhan, yaitu:
Nilai pertama disebut "vestigium" yang merupakan jejak Allah sendiri telah ditandai pada
materi-materi di luar diri manusia.
Nilai kedua disebut "imago," atau refleksi jiwa dengan sendirinya, di mana dapat dilihat
tiga kali lipat fakultas jiwa - keinginan, intelek, dan memori - manusia melihat citra
Allah.
Nilai ketiga disebut "similitudo," atau pertimbangan dari Tuhan sendiri, dimana jiwa
mencapai persatuan mistis yaitu tingkat tertinggi dari cinta antara makhluk dan
Penciptanya
[6]
. Dengan membanyangkan ide dari sesuatu yang paling sempurna, manusia
dapat membayangkan kesatuan dengan Tuhan
[6]
.

Anda mungkin juga menyukai