Anda di halaman 1dari 3

Norma Kesusilaan

Keberadaan norma sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Norma membantu


memberikan batasan dan patokan bagi pergaulan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, tentu tak
selamanya ada keharmonisan antara hubungan manusia yang satu dengan manusia yang lain.

Ada 4 jenis norma dalam masyarakat, yakni norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, dan
norma kesopanan. Salah satu norma yang memegang peranan penting bagi kehidupan bersosial
adalah norma kesusilaan.

Pengertian Norma Kesusilaan


Sebelum kita membahas lebih dalam tentang pengertian norma kesusilaan, sejenak kita ingat
kembali tentang definisi norma itu sendiri. Secara harfiah, norma diartikan sebagai tananan atau
kaidah, petunjuk atau pedoman tentang cara bertingkah laku dalam pergaulan sehari-hari.

Norma, utamanya norma kesusilaan, berisi aturan atau pola-pola pergaulan tak tertulis yang
disepakati bersama. Berikut penjelasan lengkapnya.

 Norma Kesusilaan adalah


Norma kesusilaan adalah aturan susila (berisi adab sopan santun) dalam bertingkah laku di
tengah masyarakat. Norma ini bersumber dari hati nurani manusia. Maka dari itu, pantas atau
tidaknya suatu perbuatan bisa dinalar sendiri.

Norma ini menuntut kita agar menghindari tingkah laku tak terpuji dan melakukan hal-hal
yang pantas secara susila. Norma kesusilaan berlaku secara umum dengan tujuan untuk
menciptakan suatu tatanan masyarakat yang tertib, harmonis, dan aman.

Contoh Norma Kesusilaan


Ada banyak contoh norma kesusilaan dalam penerapan sehari-hari yang harus dilaksanakan.
Pada dasarnya, segala perbuatan terpuji bisa dikategorikan ke dalam norma kesusilaan. Berikut
adalah sebagian kecil di antaranya:

 Menghormati dan menghargai sesama manusia


 Menjunjung tinggi kejujuran, baik dalam perkataan dan sikap
 Tidak merampas hak orang lain
 Membantu sesama yang sedang membutuhkan
 Menjaga pembicaraan untuk hal-hal yang baik saja
 Tidak mengusik orang lain
 Berpenampilan sopan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
 Mengembalikan hutang
 Tak enggan untuk meminta maaf ketika berbuat salah

Pelanggaran Norma Kesusilaan


Pelanggaran atas norma kesusilaan pada dasarnya tidak berimbas secara langsung pada pihak
lain. Namun, lambat laun orang lain akan memberikan penilaian atas pelanggaran atau sikap
tidak terpuji yang kita lakukan.
Munculnya rasa tidak nyaman atas pelanggaran yang dilakukan ini kemudian akan membuat
orang lain membuat jarak atau bahkan mengucilkan kita dari pergaulan.

Contoh Pelanggaran Norma Kesusilaan


Sebelum kita bahas lebih lanjut contoh pelanggaran atas norma kesusilaan, ada baiknya kita
ketahui apa saja sifat dari norma ini. Norma kesusilaan sebenarnya tidak berlaku umum atau
hanya sebatas lokal saja. Selain itu, norma ini tidaklah abadi.

Terkait pelanggaran atas norma kesusilaan, ada beberapa contoh perbuatan yang bisa
dikategorikan melanggar norma kesusilan. Beberapa di antaranya adalah:

 Mengambil secara paksa hak orang lain


 Tidak menghormati dan menghargai orang lain
 Berpakaian tidak sepantasnya pada situasi dan kondisi tertentu
 Enggan membantu orang lain yang mengalami kesulitan
 Tidak adil kepada orang lain
 Melakukan zina atau perselingkuhan di luar nikah
 Melontarkan fitnah tanpa dasar
 Menghina orang lain karena ketidakmampuannya

Beberapa contoh pelanggaran norma kesusilaan di atas sebagian ada yang dikategorikan
sebagai perbuatan asusila / tidak terpuji, namun ada juga yang termasuk pelanggaran atas
norma hukum dan pantas diberikan sanksi hukum.

Sanksi Norma Kesusilaan


Norma kesusilaan merupakan suatu norma yang unik. Unik disini karena ada kaitannya dengan
sifatnya yang non-formil dan tak tertulis, dimana ini berkorelasi dengan jenis hukuman bagi
pelanggarnya. Mereka yang melanggar norma ini akan dikenakan sanksi yang bersifat moril.

Hukuman atau sanksi bagi pelanggaran normal kesusilaan tidaklah tegas dan kaku seperti sanksi
norma hukum. Sanksi ini berupa cemoohan atau pengucilan dari masyarakat. Meski tidak
setegas dan senyata sanksi norma hukum, bukan berarti sanksi norma kesusilaan tidak efektif.

Efek dari sanksi berupa pengucilan atau cemoohan dari warga masyarakat terhadap pelanggar
norma kesusilaan dapat memberikan efek jera yang bersifat psikologis. Karena manusia tak bisa
hidup tanpa orang lain, maka hukuman moril semacam ini jelas mengena dan efektif.

Pada sisi personal si pelanggar norma, rasa malu dan penyesalan tentu akan membuatnya
berpikir dua kali untuk mengulangi perbuatan serupa.

Bila kita ingin menjadi warga negara yang baik dan patuh terhadap nilai-nilai ketimuran, maka
sudah sepantasnya memperhatikan norma kesusilaan yang ada dalam masyarakat. Ini berlaku
rata pada semua, entah itu tokoh masyarakat, pejabat, warga biasa, pelajar, tanpa kecuali.

Khusus untuk pelajar, apa alasan seorang pelajar mentaati norma kesusilaan seperti jujur, tidak
iri, dan tidak sombong? Pelajar sebagai individu yang memiliki interaksi luas dengan teman-
teman sebayanya, tentu menghadapi berbagai kemungkinan benturan dalam pergaulannya.

Untuk itu, mengindahkan nilai-nilai norma kesusilaan dalam pergaulan sehari-hari seperti di atas
jelas menjadi suatu keharusan. Selain itu, pembiasaan untuk selalu berlaku jujur, tidak iri, dan
tidak sombong jelas menjadi suatu penanaman nilai mulia yang harus dilakukan sejak dini.
Itulah sekilas penjelasan tentang norma kesusilaan dan berbagai unsur yang mendukungnya.
Meski sifatnya lokal dan tidak universal sebagaimana halnya norma agama, namun norma ini
mampu memberikan suatu tatanan dan keteraturan pada kehidupan bermasyarakat.

Melaksanakan hal-hal yang disyaratkan dalam norma kesusilaan masih memiliki benang merah
dengan hal-hal yang disyaratkan dalam norma kesopanan, norma agama, maupun norma
hukum.

Pengabaian sedikit saja atas norma ini, secara tak langsung atau lambat laun bisa berdampak
pada dijatuhkannya sanksi yang lebih serius lagi dari norma yang lain, semisal norma hukum.
Maka dari itu, norma kesusilaan sudah selayaknya dipatuhi

Anda mungkin juga menyukai