Ada 4 jenis norma dalam masyarakat, yakni norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, dan
norma kesopanan. Salah satu norma yang memegang peranan penting bagi kehidupan bersosial
adalah norma kesusilaan.
Norma, utamanya norma kesusilaan, berisi aturan atau pola-pola pergaulan tak tertulis yang
disepakati bersama. Berikut penjelasan lengkapnya.
Norma ini menuntut kita agar menghindari tingkah laku tak terpuji dan melakukan hal-hal
yang pantas secara susila. Norma kesusilaan berlaku secara umum dengan tujuan untuk
menciptakan suatu tatanan masyarakat yang tertib, harmonis, dan aman.
Terkait pelanggaran atas norma kesusilaan, ada beberapa contoh perbuatan yang bisa
dikategorikan melanggar norma kesusilan. Beberapa di antaranya adalah:
Beberapa contoh pelanggaran norma kesusilaan di atas sebagian ada yang dikategorikan
sebagai perbuatan asusila / tidak terpuji, namun ada juga yang termasuk pelanggaran atas
norma hukum dan pantas diberikan sanksi hukum.
Hukuman atau sanksi bagi pelanggaran normal kesusilaan tidaklah tegas dan kaku seperti sanksi
norma hukum. Sanksi ini berupa cemoohan atau pengucilan dari masyarakat. Meski tidak
setegas dan senyata sanksi norma hukum, bukan berarti sanksi norma kesusilaan tidak efektif.
Efek dari sanksi berupa pengucilan atau cemoohan dari warga masyarakat terhadap pelanggar
norma kesusilaan dapat memberikan efek jera yang bersifat psikologis. Karena manusia tak bisa
hidup tanpa orang lain, maka hukuman moril semacam ini jelas mengena dan efektif.
Pada sisi personal si pelanggar norma, rasa malu dan penyesalan tentu akan membuatnya
berpikir dua kali untuk mengulangi perbuatan serupa.
Bila kita ingin menjadi warga negara yang baik dan patuh terhadap nilai-nilai ketimuran, maka
sudah sepantasnya memperhatikan norma kesusilaan yang ada dalam masyarakat. Ini berlaku
rata pada semua, entah itu tokoh masyarakat, pejabat, warga biasa, pelajar, tanpa kecuali.
Khusus untuk pelajar, apa alasan seorang pelajar mentaati norma kesusilaan seperti jujur, tidak
iri, dan tidak sombong? Pelajar sebagai individu yang memiliki interaksi luas dengan teman-
teman sebayanya, tentu menghadapi berbagai kemungkinan benturan dalam pergaulannya.
Untuk itu, mengindahkan nilai-nilai norma kesusilaan dalam pergaulan sehari-hari seperti di atas
jelas menjadi suatu keharusan. Selain itu, pembiasaan untuk selalu berlaku jujur, tidak iri, dan
tidak sombong jelas menjadi suatu penanaman nilai mulia yang harus dilakukan sejak dini.
Itulah sekilas penjelasan tentang norma kesusilaan dan berbagai unsur yang mendukungnya.
Meski sifatnya lokal dan tidak universal sebagaimana halnya norma agama, namun norma ini
mampu memberikan suatu tatanan dan keteraturan pada kehidupan bermasyarakat.
Melaksanakan hal-hal yang disyaratkan dalam norma kesusilaan masih memiliki benang merah
dengan hal-hal yang disyaratkan dalam norma kesopanan, norma agama, maupun norma
hukum.
Pengabaian sedikit saja atas norma ini, secara tak langsung atau lambat laun bisa berdampak
pada dijatuhkannya sanksi yang lebih serius lagi dari norma yang lain, semisal norma hukum.
Maka dari itu, norma kesusilaan sudah selayaknya dipatuhi