Anda di halaman 1dari 13

PKMP-2-4-1

APLIKASI NANOFLUIDA PADA RADIATOR


Angga Permana, Ahmad Fauzan, Christiand
Departemen Teknik Mesin, Universitas Indonesia, Depok
ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan tentang perpindahan kalor pada fluida air bersuspensi
nano partikel yang bertujuan untuk mengukur koefisien perpindahan kalor yang
terjadi didalamnya. Adapun fluida kerja alternatif yang dipakai adalah
nanopartikel Al
2
O
3
yang terdispersi didalam fluida dasar air oleh adanya gerak
Brownian yang lebih dikenal dengan nanofluida. Nanofluida ini merupakan fluida
kerja yang dikatakan cukup handal dalam hal perpindahan kalor. ebelum
nanofluida ini diterapkan sebagai fluida kerja komersil dalam aplikasi dibidang
industri dan otomotif! perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menyempurnakannya. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan suatu alat
uji radiator otomotif yang dipasang pada sebuah terowongan angin. Pada alat uji
ini akan dilakukan proses perpindahan kalor kon"eksi paksa antara fluida kerja
nano dan udara sebagai pendinginnya. Pada penelitian lanjutan ini penulis
mendapatkan hasil penelitian yang mengindikasikan koefisien perpindahan kalor
kon"eksi nanofluida mengalami peningkatan sebesar 3#$%&' untuk konsentrasi
#' dan peningkatan sebesar (2$)*' untuk konsentrasi %' dari fluida dasarnya.
+ata kunci , nano partikel! gerak Brownian ! koefisien perpindahan kalor
kon"eksi
PENDAHULUAN
Pemanasan atau pendinginan fluida adalah suatu kebutuhan utama didalam
banak sektor industri, termasuk transportasi, kebutuhan di bidang energi dan
produksi serta bidang elektronika! Diketahui bah"a sifat#sifat termal dari fluida
ker$a memegang peran ang penting didalam perkembangan efisiensi energi
peralatan perpindahan kalor! Tetapi, fluida perpindahan kalor fluida konvensional
seperti air, ethlene gl%ol dan minak mesin se%ara umum, memiliki sifat#sifat
perpindahan kalor ang sangat rendah dibandingkan dengan kebanakan benda
padat! &alaupun perkembangan dan riset terdahulu dilakukan berfokus pada
persaratan perpindahan kalor pada industri, peningkatan utama dalam
kemampuan perpindahan kalor sangat kurang! 'ebagai akibatna, suatu usaha
dibutuhkan untuk mengembangkan suatu strategi baru dalam meningkatkan
efektivitas perpindahan kalor dari fluida konvensional tersebut!
Perkembangan de"asa ini dalam teknologi nano telah men%iptakan suatu
kelas fluida baru dan agak khusus, disebut nanofluida, ang mun%ul sebagai fluida
ang memiliki potensi ang besar untuk aplikasi pendinginan ()*! Istilah
nanofluida berarti dua %ampuran fase dimana fase ang kontinu biasana %airan
dan fase ang terdispersi terdiri dari nanopartikel padat ang sangat halus,
berukuran lebih ke%il daripada +, nm! -eberapa dispersi nanopartikel dari
keperluan rekaasa sebenarna dibuat dan se%ara komersial tersedia (.*! Telah
PKMP-2-4-2
dibuktikan bah"a sifat#sifat termal dari %ampuran ang terbentuk se%ara
signifikan lebih tinggi daripada fluida dasarna ()*!
-eberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti seperti studi mengenai
implikasi hidrodinamik dan perpindahan kalor dari slurry ang dilakukan oleh
Ahu$a (/* dan 0iu et!al (1*! Akan tetapi dari penelitian tersebut, slurry memiliki
permasalahan akni ter$adina penumbatan, adana fouling 2pengotoran3 dan
adana erosi pada komponen alat u$i karena adana sifat abrasif partikel serta
ter$adina penurunan tekanan aliran! Permasalahan diatas dikarenakan ukuran
partikel solid ang tersuspensi terlalu besar sehingga ter$adi penggumpalan!
Perkembangan teknologi material telah mampu memproduksi partikel dalam
ukuran nanometer sehingga diharapkan partikel ang di%ampurkan dalam fluida
%air akan tersuspensi lebih baik, seperti dilakukan oleh Choi (+* ang
men%ampurkan partikel Cu4 dan Al
.
4
/
dalam ukuran nanometer dengan fluida
%air diantarana air dan ethylene! Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan
perpindahan kalor konduksina sebesar .,5! 0alu 6astman, et!al (7* menatakan
dari hasil penelitianna diperoleh peningkatan sebesar 1,5 pada termal
konduktivitasna hana dengan menambahkan ,!/5 partikel Cu pada ethylene
glycol!
Penelitian terhadap pengukuran termal konduktivitas dari nanofluida $uga
dilakukan oleh 0ee, et!al (8* dengan menggunakan metode hotwire dihasilkan
peningkatan termal konduktivitas nanofluida sebesar )5 # ),5 dengan
penambahan )5 # 15 partikel Cu4 dan Al
.
4
/
dari volume %ampuran! Das, et!al
(9* menatakan melalui penelitianna bah"a nanofluida dengan %ampuran
partikel Al
.
4
/
memiliki termal konduktivitas lebih tinggi .,5 dibandingkan
hana menggunakan fluida dasar sa$a! Ini $uga diprediksikan oleh Putra (:* dan
diperkuat dengan penelitian lan$utanna (),* ang menun$ukkan peningkatan
koefisien perpindahan kalor sebesar 75 # 95 pada konsentrasi )5 # 15 dengan
range temperatur 1,;C < 7,;C!
Tujuan Penelitian
Mengingat penelitian ini mengka$i potensi nanofluida pada peningkatan
perpindahan kalor, kemudian diharapkan diaplikasikan di bidang industri! Pada
proses konveksi ini dilakukan variasi konsentrasi volume partikel ang
di%ampurkan )5 dan 15 serta variasi la$u aliran pendingin! Adapun tu$uan
penelitian ini meliputi pengukuran koefisien perpindahan kalor dari nanofluida
dan membandingkan koefisien perpindahan kalor ang diperoleh dengan fluida
dasarna dalam hal ini air dan mendapatkan korelasi empiris koefisien
perpindahan kalor fluida air dan nanofluida!
METODE PENELITIAN
Perpina!an Kal"r paa Nan"#luia
Perkembangan penelitian tentang konduktivitas termal nanofluida telah
banak dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan menun$ukkan bah"a nanofluida
merupakan fluida ker$a ang %ukup handal dalam proses perpindahan kalor
konduksi! Choi 2)::+3, adalah orang pertama ang menggunakan istilah
nanofluida ang menun$ukkan fluida dengan nano partikel tersuspensi!!
26astmann et!al )::83, menun$ukkan bah"a peningkatan konduktivitas termal
PKMP-2-4-$
sekitar 7,5 dapat di%apai untuk nanofluida terdiri dari air dan volume +5
nanopartikel Cu4! =imin >uan dan ?iang 0i 2.,,,3, $uga melakukan penelitian
tentang peningkatan perpindahan kalor pada nanofluida! Mereka men$elaskan
suatu prosedur untuk mempersiapkan nanofluida dengan menggunakan peralatan
hot "ire untuk mengukur konduktivitas termal nanofluida dengan nanopartikel
bubuk tembaga ang tersuspensi! Das, et!al! 2.,,/3, melakukan pengukuran
diffusivitas termal dan konduktivitas termal pada nanofluida dengan nanopartikel
Al.4/ atau Cu4 sebagai bahan suspensina! Das et! al! 2.,,/3, meneruskan
penelitianna mengenai konduktivitas termal pada nanopartikel Au ang diukur
dengan media air dan toluene! Mansoo Choi et!al!2.,,/3, penelitianna tentang
konduktivitas termal pada multi"alled %arbon nanotubes 2C@Ts3! Dengan
memperlakukan C@Ts dan menggunakan asam nitrit terkonsentrasi untuk
menguraikan kumpulan C@T dalam memproduksi nanofluida C@T! P!6! Phelan
et!al!2.,,13, menggunakan teknik simulasi dinamika -ro"nian di dalam
menghitung konduktivitas termal efektif dari nanofluida! 'tephen U!'! Choi
et!al!2.,,13, menemukan bah"a gerak -ro"nian dari nanopartikel pada tingkat
skala nano dan molekul adalah suatu mekanisme pengatur sifat termal dari
nanofluida!
'uatu permodelan ang komprehensif telah diusulkan untuk men$elaskan
peningkatan ang besar dari konduktivitas termal di dalam nanofluida dan
ketergantunganna akan temperatur, dimana teori model konvensional tidak
mampu untuk men$elaskanna! Adapun model ang diusulkan tersebut adalah
model partikel diam 2stationary particle model3, ang men$elaskan
ketergantungan nilai k pada konsentrasi volume dan ukuran partikel! Dan model
ang kedua adalah model partikel bergerak 2mo"ing particle model3 ang
men$elaskan bah"a ketergantungan ang kuat akan temperatur pada medium
dihubungkan dengan variasi ke%epatan nano partikel dengan temperatur!
Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan nanofluida dengan
nanopartikel Al
.
4
/
sebagai media pendinginna! Dan dengan menggunakan alat
penukar kalor radiator otomotif ang dipasang pada sebuah tero"ongan angin
2wind tunnel3! Aonsentrasi nanopartikel ang dipakai sebesar )5 dan 15!
Pengukuran ang dilakukan untuk menentukan nilai koefisien perpindahan kalor
konveksi nanofluida pada radiator tersebut dan dibandingkan dengan fluida
dasarna 2air3!
Per%iapan Nan"#luia
Proses persiapan nanofluida harus men$amin terdispersina nano partikel
dengan baik dalam %airan dan mekanisme ang baik seperti pengaturan nilai pB
atau penambahan permukaan katalis untuk mempertahankan kestabilan suspensi
terhadap sedimentasi! Akibat dari pen%ampuran nano partikel kedalam fluida
dasar, maka akan terbentuk karakteristik baru pada fluida ang dihasilkan!
Aarakteristik ang terbentuk tergantung pada konsentrasi volume dari partikel
ang ter%ampur! Para peneliti sebelumna melakukan penelitian dengan
melakukan variasi konsentrasi volume dari partikel dengan perlakuan ang
berbeda#beda, tergantung proses ang digunakan! Untuk men%ari hasil ang lebih
baik Das et al (.* melakukan pen%ampuran menggunakan ultrasonic "ibration
ang menghasilkan %ampuran ang partikel nanona terdispersi dengan baik!
PKMP-2-4-4
Dalam persiapan nanofluida perlu diperhatikan densitas dari partikel nano
untuk mendapatkan perbandingan %ampuran ang tepat! Digunakan persentase
volume untuk menentukan konsentrasi %ampuran! Colume partikel ditentukan
dengan menggunakan densitas sebenarna dari partikel nano dan massana
dengan mengabaikan massa udara ang terperangkap didalamna! Pen%ampuran
partikel nano kedalam fluida dasar mengakibatkan pembentukan karakteristik
baru terhadap fluida ang dihasilkan aitu nanofluida! Aarakteristik ang
terbentuk tergantung dengan fraksi volume dari partikel ang di%ampurkan! Pada
penelitian ini, penulis menggunakan konsentrasi volume sebesar )5 dan 15
nanopartikel Al
.
4
/
dengan ukuran D /. nm!
Aarena keterbatasan alat modern seperti ultrasonic "ibration maka untuk
pen%ampuran nanofluida penulis menggunakan suatu alat pengaduk sederhana
dengan batang bersirip ang diputar dengan bantuan motor listrik! 'etelah
menentukan nilai perbandingan %ampuran, dengan menggunakan densitas dari
partikel nano dan air, lalu di%ampur dengan alat tersebut hingga partikel
tersuspensi merata! Ini dapat dilihat dengan tidak adana endapan ang terbentuk
setelah %ampuran ini dibiarkan selama ) malam! Pada penelitian ini proses
pen%ampuran dengan pengaduk sederhana dilakukan selama D + $am!
Alat Uji
Fluida ker$a kemudian dialirkan ke tangki preheater sampai keadaan stabil!
Pada tangki utama terdapat sebuah heater 2).3 berdaa /k& ang terhubungkan
dengan sebuah thermo controller - ang dipasang pada panel bo- . 2)73! .hermo
controller - tersebut $uga dihubungkan dengan sebuah termokopel 2)13 ang
diletakkan pada tangki penampungan tadi! Fungsi termokopel tersebut adalah
untuk memberikan sensor kepada thermo controller! Eika sensor ang diterima
oleh thermo %ontroller sudah sama dengan temperatur ang diinginkan, maka
thermo %ontroller tersebut akan berhenti mengalirkan tegangan listrik ke heater
sehingga heater . 2))3 pun akan berhenti memberikan kalor kepada fluida ker$a!
-egitu pun $uga untuk tangki preheater 273 memiliki thermo controller A di panel
bo- . 2)73 ang dihubungkan dengan termokopel ) 2)/3 ang %ara ker$ana sama
dengan tangki utama! Aeseluruhan sistem tersebut dihubungkan pada sebuah
switch on/off ang berada pada panel boF . 2)73!
Fluida ker$a ang sudah dipanaskan hingga suhu ang diinginkan kemudian
dialirkan melalui sebuah pipa menu$u upper tank radiator! Untuk selan$utna pipa
tersebut akan disebut sebagai pipa inlet! Pada pipa inlet dipasangkan sebuah
flowmeter turbin 293 ang berfungsi untuk mengetahui debit aliran fluida ker$a
pada saat memasuki radiator! Untuk pemba%aanna, flowmeter turbin 293 tersebut
dihubungkan dengan sebuah batch controller ang terpasang pada panel bo- #
2)+3! Fungsi batch controller tersebut adalah untuk mengubah sensor ang
diterima oleh flowmeter 293 sehingga dapat ditampilkan se%ara digital!
Pada pipa inlet $uga dipasang sebuah "al"e 2b3 ang berfungsi untuk
menghentikan aliran fluida ker$a $ika ter$adi kebo%oran pada alat u$i radiator ini!
Aetika "al"e 2b3 tersebut ditutup, fluida %air dari tangki utama 283 tidak ada ang
dapat memasuki sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan pada kebo%oran#
kebo%oran ang ter$adi!
PKMP-2-4-&
Gambar )! Alat u$i perpindahan kalor konveksi pada radiator!
Tepat pada bagian inlet radiator dipasangkan sebuah termokopel 2.,3, begitu
$uga pada bagian outlet radiator 2.)3! Aedua termokopel 2., H .)3 tersebut
dihubungkan pada data akusisi 2)83 dan $uga display temperatur pada panel bo- .
2)73! 'elama melalui radiator 2),3, fluida ker$a mengalami penurunan temperatur
akibat adana udara ang dialirkan melintang melalui sirip#sirip radiator tersebut!
Fluida ker$a ang keluar dari radiator akan diba"a kembali ke tangki preheater
melalui pipa 2"arna biru3! Untuk selan$utna pipa 2"arna biru3 disebut dengan
pipa outlet! Pada pipa outlet terdapat sebuah pompa 2)3 ang berfungsi untuk
memompa fluida ker$a dari radiator 2),3 menu$u ke tangki preheater 273!
Aemudian fluida ker$a mengalir menu$u tangki utama 283 dengan hana
menggunakan gaa gravitasi! Diantara tangki preheater dan tangki utama
dipasangkan sebuah "al"e 2%3 ang berfungsi sebagai pengatur debit fluida ang
masuk ke tangki utama 283! Pada pipa antara tangki utama 283 dan upper tank
radiator dipasangkan sebuah "al"e 2b3 ang berfungsi sebagai pengatur debit
fluida ker$a pada sistem! 'emakin ke%il bukaan "al"e 2b3 maka semakin ke%il pula
debit fluida ker$a pada sistem ini!
Untuk mengalirkan udara melalui tero"ongan udara 2.3 digunakanlah motor
213 dengan ke%epatan putaran maksimum sebesar /,,, rpm! Motor 213 tersebut
berfungsi untuk memutar adjustable a-ial fan 2/3! Ae%epatan putaran motor diatur
menggunakan sebuah dial "ariabel ang terdapat pada panel bo- ) 2)+3! Aetika
fan 2/3 berputar, maka udara akan memasuki tero"ongan udara melalui sisi
sebelah kanan! Pada bagian inlet wind tunnel dipasangkan bagian kontraksi dan
honey comb 2:3 ang berfungsi untuk mengurangi turbulensi dan membuat aliran
udara ang masuk ke tero"ongan udara lebih seragam 2uniform3! Pada saat akan
memasuki radiator 2),3, ke%epatan aliran udara diukur menggunakan hot wire
anemometer!
PKMP-2-4-'
Pada bagian depan dan belakang radiator $uga dipasangi masing#masing satu
buah termokopel 2)9 H ):3! Termokopel ini kemudian dihubungkan dengan data
akusisi 2)93 dan $uga display temperature pada panel bo- . 2)73! Fungsi
termokopel ini adalah untuk mengetahui kalor ang akan diambil oleh udara dari
fluida ker$a ang berada di dalam radiator!
Pr"%eur Pen(ujian
Untuk alat u$i ini dilakukan pengu$ian dengan variasi data seperti pada Tabel
)! Pengambilan data dilakukan se%ara kontinu pada temperatur inlet radiator
sebesar +,IC#8,IC untuk setiap variasi debit air!
Dalam penelitian ini digunakan tiga $enis fluida ang terdiri dari fluida air,
nanofluida )5, dan nanofluida 15! Fluida pertama ang diu$i adalah air disusul
nanofluida )5 dan terakhir nanofluida 15! 'etelah penelitian dilakukan terhadap
air, maka untuk penelitian terhadap nanofluida terlebih dahulu dilakukan
persiapan pen%ampuran partikel ini ke fluida dasar 2air3! =aitu terlebih dahulu
volume nanopartikel ang diperlukan ditentukan dengan menghitung berat
e0ui"alent dari partikel dengan menggunakan densitas sebenarna, di mana Al
.
4
/
J 77!8 gramKliter 2dengan mengabaikan massa udara ang ter$ebak di dalamna3!
Aemudian melakukan pen%ampuran nanopartikel ke dalam fluida dasar ang
dalam penelitian ini, penulis masih menggunakan %ara manual)
Tabel )! Cariasi Temperatur dan Debit Fluida
Ae%epatan Putaran Motor
2rpm3
Debit Fluida Panas
2literKmnt3
Temp! Inlet Ladiator
2
o
C3
9,,
:,,
),,,
)),,
)+!+ 8,,7,,+,
)9!/ 8,,7,,+,
..!/ 8,,7,,+,
.+!) 8,,7,,+,
)+!+ 8,,7,,+,
)9!/ 8,,7,,+,
..!/ 8,,7,,+,
.+!) 8,,7,,+,
)+!+ 8,,7,,+,
)9!/ 8,,7,,+,
..!/ 8,,7,,+,
.+!) 8,,7,,+,
)+!+ 8,,7,,+,
)9!/ 8,,7,,+,
..!/ 8,,7,,+,
.+!) 8,,7,,+,
'eperti ang telah disebutkan diatas, bah"a tu$uan penelitian adalah untuk
mengetahui koefisien perpindahan kalor konveksi dari nanofluida pada aplikasi
radiator! Di dalam pengolahan data, perhitungan koefisien perpindahan kalor
tersebut akan direpresentasikan oleh koefisien perpindahan kalor meneluruh!
Fluida dihitung berdasarkan temperatur rata#rata fluida dari alat penukar kalor!
Pertukaran kalor ang melalui dinding akan diabaikan! Aalor ang hilang antara
h
fluida panas 2dalam hal ini air3 dan fluida dingin 2udara3 dihitung dengan %ara
sebagai berikut M
N
0
h
J m
h
c
p
h
2.
h ,i
O .
h,
o
3
N
0
c
J m
c
c
p
c
2.
c ,o
O
.
c,i
3
2)3
2.3
@ilai koefisien perpindahan kalor keseluruhan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan diba"ah berikut! Dimana nilai kalor ang akan
digunakan sebagai a%uan dalam perhitungan adalah 0
c
karena menun$ukkan kalor
ang benar#benar diserap oleh sistemM
0 J 1AP.
m
2/3
'ementara
P.
m
pada persamaan / adalah 2ogarithmic 3ean .emperature
4ifference 20MTD3, aitu sesuatu pendekatan ang digunakan untuk menghitung
perbedaan temperature ang ter$adi pada sebuah alat penukar kalor
())*
! @ilai
0MTD dapat ditentukan dari temperatur inlet dan outlet kedua fluida sebagai
berikut M
2.
h,i
O .
c ,o
3 O 2.
h,o
O .
c
,i
3
P.
m
J
ln . O .
K . O .
213
(2
h ,i
)
5
c,o
3 2
4
6 ,
h
h ,o c ,i
3*
)
1A
O
w
J
2 7 ! Le
, !9
Pr
, !1
k ! A
3
Q
2R
o
!h ! A 3
c
Perlu diketahui bah"a karena aliran perpindahan kalor ang ter$adi didalam
radiator merupakan aliran ang saling menilang antara fluida satu dengan
lainna, nilai logarithmic mean temperature difference pada persamaan 1 harus
dikalikan terlebih dahulu dengan faktor koreksi!
P.
lm
J 8!P.
lm,78
2+3
faktor koreksi F tersebut didapatkan dengan memplot nilai P dan 5 pada grafik
faktor koreksi
2())* , hal! 7+13
untuk single pass, alat penukar kalor aliran menilang
dengan fluida %air tidak ter%ampur dan fluida gas 2udara3 ter%ampur!
dimana
. O .
P J
c ,o c,i
.
h,i
O
.
c,i
273
dan
. O .
5 J
h,i h ,o
.
c, o
O
.
c,i
283
Dengan nilai 0
c
ang didapatkan dari persamaan . dan ST
m
dari persamaan
1, maka dengan korelasi pada persamaan / akan didapatkan nilai 1A! @ilai 1A
tersebut kemudian akan dipergunakan dalam persamaan umum 9 hambatan termal
pada alat penukar kalor radiator! Aemudian untuk mendapatkan nilai h dapat
digunakan metoda &ilson Plot
().*
! @and et!al .,,+ men$elaskan se%ara rin%i
mengenai penggunaan metode ini!
) )
J
1A 2h!A3
h
Q 5
w
Q
)
2R
o
!h!A3
c
293
N
u
h
N
u
h
HASIL DAN PEM*AHASAN
Basil pengukuran koefisien konveksi paksa dari nanofluida )5 dan 15 pada
temperatur +,
o
C, 7,
o
C, dan 8,
o
C ditun$ukkan pada Gambar . # Gambar 1!
Grafik#grafik tersebut menun$ukkan hubungan koefisien perpindahan kalor
konveksi sebagai fungsi bilangan Lenolds!
'elain itu untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi nano partikel 2Al
.
4
/
3
hasil pengukuran koefisien konveksi air, nanofluida ) 52volume3 dan nanofluida
15 2volume3 ditampilkan pada grafik ang sama untuk setiap temperatur fluida
panas ang meningkat!
Air
Nano 1%
Nano 4%
Re
h
vs Nu
h
(50C,800 rpm)
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
600 900 1200 1500
Re
h
Gambar .! Grafik @u Cs Le temperatur +,
o
C!
Air
Nano 1%
Nano 4%
Re
h
vs Nu
h
(60C,800 rpm)
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
600 900 1200 1500
Re
h
Gambar /! Grafik @u Cs Le temperatur 7,
o
C!
N
u
h
Air
Nano 1%
Nano 4%
Re
h
vs Nu
h
(70C,800 rpm)
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
600 900 1200 1500
Re
h
Gambar 1! Grafik @u Cs Le temperatur 8,
o
C!
Dan $ika dianalisa dengan menggunakan teknik permodelan ang ada
()/*
,
dalam hal ini penulis menggunakan model partikel bergerak 2mo"ing particle
model3! Menurut teori kinetik partikel
()1*
di$elaskan bah"a konduktivitas termal
partikel berbanding lurus dengan ke%epatan rata#ratana, dan kita ketahui gerak
-ro"nian dari nano partikel akan semakin %epat dengan kenaikan temperatur, hal
ini dapat diterangkan dengan menggunakan rumus 'tokes#6instein! Dari
persamaan tersebut di$elaskan bah"a ke%epatan partikel tergantung pada faktor
./9, dan 9 adalah viskositas dinamik dari medium fluida dan . adalah temperatur!
Dan gerak -ro"nian dari nano partikel $uga tergantung pada faktor ./9! Aarena
viskositas nanofluida menurun dengan peningkatan temperatur, maka
menebabkan ke%epatan nanofluida akan meningkat, sehingga nilai konduktivitas
termal nanofluida akan meningkat! Dengan meningkatna ke%epatan akan $uga
meningkatkan bilangan Lenoldsna, sehingga nilai koefisien perpindahan kalor
konveksina akan semakin besar!
Dan dengan menggunakan metode partikel diam 2stationary particle model3,
$uga dapat dianalisa pengaruh konsentrasi volume terhadap kenaikan nilai
koefisien perpindahan konveksi! Pada model ini di$elaskan bah"a peningkatan
la$u perpindahan kalor adalah berbanding lurus dengan perbandingan
konduktivitas dan fraksi volume T dari nano partikel 2untuk T UU)3 dan berbanding
terbalik dengan radius nano partikel! Eadi dari persamaan itu $ika nilai konsentrasi
volume naik maka 0 $uga akan naik, hal ini sesuai dengan hasil ang didapat dari
per%obaan ang telah peneliti lakukan aitu konsentrasi nano partikel sangat
mempengaruhi kenaikan nilai koefisien konveksi! Basilna menun$ukkan bah"a
se%ara umum koefisien konveksi akan meningkat dengan adana peningkatan nilai
bilangan Lenolds, namun untuk konsentrasi volume partikel nano 2Al
.
4
/
3 ang
berbeda akan menun$ukkan ke%enderungan ang berbeda pula! Dari grafik dapat
dilihat bah"a semakin besar konsentrasi nano partikel maka nilai koefisien
perpindahan kalor konveksina akan semakin besar pula, hal ini berlaku untuk
setiap temperatur! Aenaikan koefisien konveksi paksa nano terhadap air berkisar
/)#/95 pada temperatur +,
o
C, /7#1/5 pada temperatur 7,
o
C dan 1,#195 untuk
temperatur 8,
o
C pada konsentrasi nano partikel )5 dan mengalami kenaikan +.#
7+5 pada temperatur +,
o
C, +:#8/5 pada temperatur 7,
o
C dan 7+#8:5 pada
temperatur 8,
o
C untuk nanofluida dengan konsentrasi nano partikel 15! Basil ini
menun$ukkan bah"a konsentrasi volume dari nano partikel memegang peranan
N
u
h
penting dalam peningkatan koefisien konveksi ang ter$adi dan pengaruhna
memiliki ke%enderungan berbanding lurus aitu dengan penambahan konsentrasi
partikel nano maka akan meningkatkan koefisien perpindahan kalor konveksina!
Pada Gambar + dapat dilihat se%ara keseluruhan nilai korelasi bilangan
@usselt dan Lenolds pada setiap variasi debit fluida panas dan fluida pendingin
dan dapat dibuat persamaan sebagai berikut M
Untuk fluida pendingin air M
@u J ,!,.98,: Le
,!9
Pr
,!1
29,,rpm3, @u J ,!,/11+) Le
,!9
Pr
,!1
2:,,rpm3
@u J ,!,/+.,/ Le
,!9
Pr
,!1
2),,,rpm3, @u J ,!,/7898 Le
,!9
Pr
,!1
2)),,rpm3
Air
Nano 1%
Nano 4%
Reh vs Nuh
26
24
22
20
18

16
14
12
10
8
600 900 1200 1500 1800
Gambar +! Grafik @u Cs Le!
Re
h
Untuk fluida pendingin nanofluida dengan konsentrasi nano partikel )5M @u
J ,!,//+9+ Le
,!9
Pr
,!1
29,, rpm3, @u J ,!,/:.) Le
,!9
Pr
,!1
2:,, rpm3
@u J ,!,1):) Le
,!9
Pr
,!1
2),,, rpm3, @u J ,!,1/::8 Le
,!9
Pr
,!1
2)),, rpm3
Untuk fluida pendingin nanofluida dengan konsentrasi nano partikel 15M @u
J ,!,/+.1: Le
,!9
Pr
,!1
29,, rpm3, @u J ,!,1)8+ Le
,!9
Pr
,!1
2:,, rpm3
@u J ,!,17..+ Le
,!9
Pr
,!1
2),,, rpm3, @u J ,!,19.): Le
,!9
Pr
,!1
2)),, rpm3
Peningkatan koefisien perpindahan kalor konveksi ini akibat ter$adina
penurunan perbedaan selisih temperatur rata#rata logaritmik 20MTD3 dengan
adana nano partikel dalam air atau dapat dikatakan $uga ter$adi peningkatan rasio
perpindahan kalor aitu terlihat bah"a kalor ang diterima oleh air di tube lebih
besar!
Lasio koefisien perpindahan kalor konveksi nanofluida terhadap air menurut
prediksi ang dilakukan @and, .,,/ akan meningkat seiring dengan peningkatan
temperatur, dalam penelitian ini ternata didapatkan ke%enderungan ang sama,
hal ini digambarkan pada Gambar 7 diatas! Dari grafik tersebut terlihat bah"a
untuk kenaikan temperatur rasio koefisien perpindahan kalor konveksi nanofluida
dan air untuk nanofluida ) 5 dan nanofluida 15 menun$ukkan peningkatan ang
%ukup besar!
h
n
a
n
o
/
h
a
i
r
N
u
c
2
Nano 1%
Nano 4%
1
40 50 60 70
T(C)
Gambar 7! Lasio perpindahan kalor konveksi antara nanofluids dan air Cs
Temperatur!
'ementara $ika melihat pengaruhna dari peningkatan debit udara 2?%3,
bilangan @usselt fluida panas 2@uh3 $uga mengalami peningkatan ang sistematis!
Bal ini dikarenakan dengan semakin meningkatna debit fluida dingin ang
melalui sirip#sirip radiator, maka pertukaran panas ang ter$adi dari dinding#
dinding tube dan sirip#sirip tersebut ke udara ang melaluina akan semakin besar
pula! Dinding tube pun akan lebih %epat dingin karena udara sebagai fluida
pendingin lebih %epat berganti, sehingga kalor ang dimiliki oleh fluida panas
ang mengalir di dalam tube akan akan lebih %epat dilepaskan ke dinding#dinding
tube ang dilaluina 2la$u perpindahan kalor akan meningkat3!
Dengan semakin besarna nilai perpindahan kalor ang ter$adi pada fluida
panas akibat kenaikan temperatur, maka nilai perpindahan kalor ang dialami oleh
fluida dingin pun akan ikut meningkat! Bal ini dapat dilihat pada Gambar 8,
dimana ketika temperatur inlet fluida panas semakin besar nilaina maka nilai
koefisien perpindahan kalor $uga semakin meningkat! @amun kenaikan nilai
perpindahan kalor ini tidak sebesar kenaikan akibat perubahan bilangan Lenolds
fluida dingin!
800rpm (nano 4%) 900rpm (nano 4%) 1000rpm (nano 4%)
1100rpm (nano 4%) 800rpm air 900rpm air
1000rpm air 1100rpm air 800rpm (nano 1%)
900rpm (nano 1%) 1000rpm (nano 1%) 1100rpm (nano 1%)
4000
Nuc vs Rec
3500
3000
2500
2000
1500
1000
30000 35000 40000 45000 50000 55000 60000
Rec
Gambar 8! Bubungan @u udara terhadap variasi temperatur dan debit aliran
fluida dingin Grafik @u Cs Le
KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dan analisa maka dari penelitian ini dapat
disimpulkan M
)! Faktor konsentrasi partikel nano pada nanofluida sangat mempengaruhi
besarna peningkatan rasio koefisien perpindahan kalor konveksi nanofluida
terhadap fluida dasarna 2air3! 'emakin besar konsentrasi volume dari
partikel nano maka akan mengakibatkan rasio peningkatan koefisien
perpindahan kalor konveksi paksa ang semakin besar!
.! Faktor temperatur nanofluida sebagai fluida ker$a, menun$ukan
ke%enderungan peningkatan rasio koefisien perpindahan kalor konveksi
nanofluida terhadap fluida dasarna 2air3 seiring dengan peningkatan
temperatur!
/! Pada per%obaan ang dilakukan dengan nanofluida )5 menun$ukan
peningkatan koefisien konveksi sebesar /)#195, sedangkan dengan
menggunakan nanofluida 15 menun$ukan peningkatan koefisien konveksi
sebesar +.#8:5!
1! Ae%enderungan peningkatan koefisien perpindahan kalor konveksi paksa
pada nanofluida ini memberikan peluang nanofluida sebagai fluida baru
ang dapat digunakan pada aplikasi industri khususna dalam bidang
pertukaran kalor!
DAFTAR PUSTAKA
) 0ee ', Choi 'U!#'! )::7! Application of 3etallic Nanoparticle uspensions
in ad"anced 7ooling ystems, A'M6 Publi%ations PCP#Col! /1.KMD#Col!
8., pp! ..8#./1!
. @anophase Te%hnologies, Lomeoville, I0, U'A,
httpMKK"""!nanophase!% o m !
/ Ahu$a A'! ):8+! Augmentation of 6eat .ransport in 2aminar flow of
Polystyrene uspension! 6Fperiments and results, E! Appl! Phs!, Col! 17,
@o! 9, pp!/1,9#/1)7!
1 0iu AC, Choi U', Aasza A6! ):99! 3easurements of pressure drop and
heat transfer in turbulen pipe flows of particulate slurries! Argonne @ational
0aborator Leport, A@0#99#)+!
+ Choi U'! )::+! :nhancing .hermal 7onducti"ity of 8luids with
Nanoparticles! 4e"elopment and Applications of Non$Newtonian 8lows,
D!A! 'iginer and B!P! &ang, eds!, F6D#vol! ./)KMD#Col! 77, A'M6, @e"
=ork, pp! ::#),+!
7 6astman EA, Choi U', 0i ', Thompson 0E, 0ee '! )::8! :nhanced thermal
conducti"ity through the de"elopment of nanofluids! InM Aomarneni, '!,
Parker, E!C!, &ollenberger, B!E! 26ds!3, @anophase and ano%omposite
Materials II! ML', Pittsburg, PA, pp! /#))!
8 0ee ', Choi U', 0i ', 6astman EA! ):::! 3easuring thermal conducti"ity of
fluids containing o-ide nanoparticles, A'M6 Eournal of Beat Transfer, vol
).), pp! .9,#.9:!
9 Das 'A, Putra @, Thiesen P, Loetzel &! .,,/! .emperature dependence of
thermal conducti"ity enhancement for nanofluids, E! Beat Transfer, ).+,
+78#+81!
: Putra, @and, 3enentukan koefisien perpindahan kalor kon"eksi dengan
korelasi 4ittus Boelter, 'eminar @asional Perkembangan Liset dan
Teknologi di -idang Industri Universitas Ga$ah Mada =ogakarta )/ Mei
.,,/!
), Putra, @and, Liki Ferki, :nhancement of force con"ecti"e heat transfer in
water$based nanofluids containing Al2O3 nano particle, /rd International
Conferen%e on Beat Transfer, Fluid Me%hani%s and Thermodnami%s
2B6FAT .,,13, Cape To"n, 'outh Afri%a .)#.1 Eune .,,1!
)) In%ropera, Frank P, David P! De"itt! .,,., 8undamentals Of 6eat and 3ass
.ransfer, @e" =ork M Eohn &ile H 'ons, In%
). Lose E&, Beat Transfer %oeffi%ients, ;ilson plots and accuracy of thermal
measurement, .,,/
)/ Tien C0, 0ienhard EB! tatistical .hermodynamics 2M%Gra"#Bill -ook
Compan, @e" =ork, ):8:3, revised printing, p! /))!
)1 @oviar, '!Fred, Mengukur koefisien Perpindahan Aalor Aondensasi Film
pada Aondenser 'ilinder Certikal dengan Fluida Pendingin @anofluida
Al
.
4
/
< Air, Eurnal Teknologi, Fakultas Teknik UI, .,,1!

Anda mungkin juga menyukai