Anda di halaman 1dari 16

1.

Strategi umum menyangkut bidang CSR yang dilaksanakan oleh PLN selama tahun
2010.
Untuk mendukung program perusahaan dengan melaksanakan program Community
Empowering dengan nama Desa Mandiri Energi. Program ini bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang belum dapat menikmati
aliran listrik dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang. Energi yang dibangkitkan
disesuaikan dengan potensi daerah penerima manfaat seperti : biogas, solar cell,
mikrohidro, sampah dan lainnya.

Secercah Cahaya untuk Mayarakat

Selain memberikan penerangan listrik untuk keperluan dan aktivitas kesehariannya,
masyarakat penerima manfaat juga diberikan pembekalan dan pelatihan untuk
meningkatkan sumber daya alam potensi setempat guna peningkatan ekonomi
masyarakat. Dengan pembekalan dan pelatihan, diharapkan taraf kesejahteraan sosial
akan meningkat seiring dengan meningkatnya taraf ekonomi masyarakat.





Program-program Desa Mandiri Energi telah dilaksanakan, antara lain :
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)



Foto PLTMH di Lebak Picung Kapasitas 10KW

PLTMH di Lebak Picung mampu menerangi 52 KK, 1 Sekolah Dasar dan 1 Mushola yang
berada di Dusun Lebak Picung. PLTMH tersebut telah diserahkan oleh PT PLN (Persero)
kepada Kelembagaan masyarakat setempat yang dibentuk untuk mengelola operasional
dan pemeliharaan PLTMH agar bantuan tersebut dapat berkelanjutan sehingga
diharapkan keekonomian masyarakat sekitar Dusun Lebak Picung dapat meningkat.

PLTMH lainnya yang dilaksanakan atas kerjasama antara PT PLN (Persero) Jasa Produksi
dengan Universitas Gadjah Mada, dibangun di beberapa lokasi :
1. Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW
2. Dusun Kampung Sawah, Kapasitas 6 KW, Menerangi 40 KK
3. Dusun Bojong Cisono, Kapasitas 6KW, Menerangi 70 KK
4. Dusun Cibadak, Kapasitas 6KW, Menerangi 266 KK
5. Dusun Cisuren, Kapasitas 12KW, Menerangi 120 KK
6. Dusun Ciawi, Kapasitas 6KW, Menerangi 180 KK
7. Dusun Luewi Gajah, Kapasitas 6KW, Menerangi 70 KK
8. Dusun Parakan Darai, Kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK
9. PLTMH di Sungai Code, Jogjakarta

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya tahap I sudah dioperasikan dan dinikmati masyarakat
di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menerangi 1.000 KK dilokasi :

1. Dusun Longseran Barat Utara, Desa Lanko Kec. Lingsar Kab. Lombok Barat
2. Dusun Poan Selatan, Desa Guntur Macan Kec. Gunung Sari Kab. Lombok Barat
3. Dusun Sintung Barat, Desa Kr. Sidemen Kec. Batukliang Utara Kab. Lombok Tengah
4. Dusun Kembang Sri Utara, Desa Tetebatu Kec. Sikur Kab. Lombok Timur
5. Dusun Barang Panas Desa Kembang Kuning Kec. Sikur Kab. Lombok Timur
6. Dusun Sukatain Desa Pengadangan Kec. Pringgasela Kab. Lombok Timur
7. Dusun Limbungan Barat Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur
8. Dusun Sempol Desa Perigi Kec. Suela Kab. Lombok Timur
9. Dusun Lembah Bedak Desa Akar Akara Kec. Bayan Kab. Lombok Utara
10. Dusun Temuan Sari Desa Akar Akar Kec. Bayan Kab. Lombok Utara

PLTS di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahap II direncanakan menerangi kurang lebih 700
KK dilaksanakan di lokasi :
1. Kabupaten Bima
2. Kabupaten Dompu
3. Kabupaten Sumbawa
4. Kabupaten Sumbawa Barat

Listrik Mandiri rakyat menggunakan aki di NTB tahap II direalisasikan untuk menerangi
kurang lebih 140 KK dilaksanakan di lokasi Dusun Pengembun, Praya, Lombok Tengah








Pembangkit Listrik Biogas

Energi alternatif untuk listrik dan bahan bakar adalah dengan pemanfaatan kotoran sapi/
ternak yang telah diterapkan di kurang lebih 20 lokasi.

Pembangkit energi dari kotoran ternak atau biasa disebut biogas dengan memanfatkan
gas metana yang dapat digunakan untuk memasak maupun untuk penerangan.
Salah satu bantuan CSR PT PLN (Persero) Kantor Pusat kepada PT PJB digunakan untuk
DME di lokasi :
1. Desa Sumberejo Kec. Purwosari Lab. Pasuruan (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit
Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK)
2. Kab. Bondowoso (Beroperasi 10 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat
dinikmati 4 KK)
3. Kab. Trenggalek (Beroperasi 4 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat
dinikmati 4 KK)
4. Kab. Tulungagung (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat
dinikmati 4 KK)




Foto Ternak yang digunakan untuk Biogas DME



Foto Tabung gas metan hasil pengolahan kotoran sapi
untuk energi listrik dan bahan bakar




Foto Energi listrik dari Kotoran Sapi


Foto Energi bahan bakar untuk memasak dari Biogas Kotoran Sapi

Lokasi lain yang telah menerapkan energi alternatif biogas, diantaranya :
1. Kec. Jabung Kab. Malang (dimanfaatkan 27 KK)
2. Desa Bergas Kidul Ungaran (dimanfaatkan 12 KK)
3. Desa Kalongan Kab. Semarang (dimanfaatkan 12 KK)
4. Desa Karang Sulang Kec. Sulang Kab. Semarang (dimanfaatkan 6 KK)
5. Desa Pilang Payung Kec. Toroh Kab. Grobogan (dimanfaatkan 4 KK)
6. Desa Karang Mukti Kec. Paburuan Kab. Subang (dimanfaatkan 7 KK)
7. Desa Karyamukti Kec. Pilili Kab. Bandung (dimanfaatkan 6 KK)
8. Desa Lebakwangi Kec. Anjarsari Kab. Bandung (dimanfaatkan 5 KK)
9. Desa Rajagaluh Kec. Rajagaluh Kab. Majalengka (dimanfaatkan 1 KK)
10. Desa Parung Banteng Kec. Sukasari Kab. Purwakarta (dimanfaatkan 4 KK)
11. Desa Cadassari Kec. Tegalwaru Kab. Purwakarta (dimanfaatkan 4 KK)
12. Desa Passanggrahan Kec. Cilawu Kab. Garut (dimanfaatkan 4 KK)
13. Desa Haurngombong (1) Kec. Pamulihan Kab. Sumedang (dimanfaatkan 2 KK)
14. Desa Haurngombong (2) (Dimanfaatkan oleh 690 orang baik peternak maupun non peternak
dan menghemat kurang lebih 50 % biaya listrik)
15. Desa Sumberejo Kec. Purwosari Lab. Pasuruan (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas
850 watt dapat dinikmati 4 KK)
16. Kab. Bondowoso (Beroperasi 10 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4
KK)
17. Kab. Trenggalek (Beroperasi 4 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4 KK)
18. Kab. Tulungagung (Beroperasi 2 Unit. Dimana 1 Unit Kapasitas 850 watt dapat dinikmati 4
KK)
19. Purworejo (Ada 10 unit. Dimana 1 unit dapat dimanfaatkan 2 KK)
20. Brebes (Ada 10 unit. Dimana 1 unit dapat dimanfaatkan 2KK)
21. Biogas di Desa Pandesari, Kec. Pujon Kabupaten Malang
22. Biogas Kabupaten Cianjur, Desa Ciherang
23. Biogas Sumedang, Desa Haurngombong
24. Biogas Bandung Barat, 2 dusun di kec. Cipendeuy (sekitar PLTA Cirata 53 KK)
25. Biogas Garut, Desa Agrabinta

Pembangkit dari Sampah (Biometha green)
Energi terbarukan ini menjadi pilot project untuk Perumahan Griya Taman Lestari di RW 9,
Tanjung Sari, Sumedang. Yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan lingkungan perumahan.
Selain itu menghasilkan pupuk cair yang berkualitas tinggi, sudah dibuktikan oleh petani
disekitar Kabupaten Sumedang. Juga gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak.



Foto memasuki kawasan Perumahan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


Foto reactor Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

2. Pelaksanaan Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) :
a. Perkembangan pelaksanaan program CSR, dan program Bina Lingkungan maupun
program Kemitraan selama tahun 2010.
Program CSR di tahun 2010, meliputi
1. Community Relation yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan
kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait.
Contoh program yang telah dilakukan adalah penyuluhan dan konsultasi publik.
a. Sosialisasi SUTT/SUTET untuk siswa SMA, yang dianggap masih rendahnya
pengetahuan & pemahaman warga terhadap dampak SUTT / SUTET, hal ini tidak
menyurutkan niat PLN untuk selalu memberikan informasi secara terus menerus.
Salah satunya dilakukan kepada pelajar SMA, dengan harapan tingkat
pengetahuan pelajar SMA yang boleh dikatakan terpelajar dan terdidik dapat
memberikan pengertian dan informasi yang benar kepada keluarganya, tetangga
dan kerabatnya tentang SUTT/SUTET berdasarkan teori yang mereka peroleh di
sekolah. Sosialisasi tentang SUTT/SUTET ini dilakukan di wilayah Region Jawa
Barat dan Banten yakni SMAN 11 Ciledug dan SMAN 1 Cipatat.
2. Community Service yaitu program bantuan yang diberikan berkaitan dengan
pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Program yang dilaksanakan adalah
membantu peningkatan kualitas kesehatan dengan membuat Mobil Layanan
Kesehatan dan Gizi Balita keliling yang bekerjasama antara PKPU dan Laziz PLN,
dengan sasaran membantu daerah sekitar instalasi milik perusahaan; bantuan
tempat Ibadah dan sarana pendidikan.


Foto Mobil Layanan Kesehatan dan Gizi Balita Keliling

Meski Indonesia telah melewati masa krisis, namun tak berarti dampaknya juga
berakhir. Nyatanya di pinggiran-pinggiran kota masih banyak anak usia sekolah
yang belum juga dapat mengenyam pendidikan. Masih banyak anak usia dini di
beberapa wilayah yang belum memulai pendidikan ekonomi karena keterbatasan
ekonomi orang tuanya yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh. Padahal
domisili mereka berada di dekat lingkungan kantor PLN. Contoh nyata ini terjadi di:
i. Sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kec Limo, Depok
ii. Pengembangan TPA di Kec Sukmajaya, Kota Depok
iii. Penyelesaian pembangunan kantor Mts Jabal Noer, Sidoarjo

3. Community Empowering, merupakan program-program yang memberikan akses
yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.
Contoh kegiatan yang dilakukan adalah
a. Peningkatan pendidikan dengan basis efisiensi energi, yaitu membantu Pesantren
Besar di Jawa yaitu Pesantren Gontor di Ponorogo Jawa Timur, Pesantren
Raudatut Tholibin di Rembang Jawa Tengah dan Pesantren Madani di Jawa Barat.
Bantuan tersebut berupa pemberian bantuan untuk penggantian lampu dengan
jenis lampu LED yaitu lampu hemat energy dimana hasil efisiensi energy yang
biasanya dibayarkan untuk rekening listrik dapat digunakan untuk peningkatan
operasional peningkatan proses belajar mengajar.
b. Desa Mandiri energi yang dilaksanakan di beberapa tempat yaitu PLTMH di
Jogjakarta sebagai penerangan jalan dan media belajar mahasiswa Universitas
Gadjah Mada serta PLTMH yang dilaksanakan di unit kerja PLN Wilayah Sulawesi
Selatan
c. Desa Mandiri Energi dengan Biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak
bekerjasama dengan Universitas Brawidjaja, dilaksanakan di Kota Malang dan
Kerjasama dengan Universitas Padjadjaran dilaksanakan di Jawa Barat.
d. Desa Mandiri Energi dengan memanfaatkan solar cell untuk daerah pesisir
Maluku sebanyak 200 KK


Foto Pemberdayaan Masyarakat potensi Gula Aren sekitar program DME

e. Pengembangan budidaya ikan
Sudah menjadi topik umum bahwa lahan di bawah SUTET menjadi turun
harganya akibat tidak dapat digunakan lagi sebagai lahan produktif, walaupun
nyatanya hal tersebut anggapan yang salah. Salah satu upaya untuk merubah
mindset yang terlanjur keliru di kalangan masyarakat, PLN memberikan bantuan
kepada warga yang lahannya berada di sekitar SUTET yakni bantuan berupa
pengembangan budidaya ikan, antara lain:
iv. Pengembangan budidaya ikan lele di sekitar SUTET di Desa Wasiat
Kabupaten Purworejo
v. Pengembangan budidaya ikan patin di Ciputat, Tangerang
vi. Bantuan bibit ikan lele di Kec Tingikr, Salatiga Jawa Tengah
vii. Program pengembangan budidaya belut di Kab Majalengka
f. Pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi
Padi sebagai salah satu makanan pokok bangsa Indonesia menjadi produk
pertanian utama warga. Namun nyatanya produksi padi akhir-akhir ini
berkurang. Hal ini diakibatkan karena penggunaan pupuk anorganik yang
berlebihan menyebabkan rusaknya unsur-unsur hara tanah. Melalui pola tanam
padi SRI yang organik, diharapkan dapat memperbaiki kondisi tanah pertanian
yang sudah mulai kritis. Hasil penanaman padi SRI pun lebih banyak
dibandingkan dengan padi biasa.
g. Bantuan Mesin jahit untuk penyandang cacat
Kondisi fisik cacat tak menjadi penghalang untuk berkarya. Justru semangat yang
tinggi terpancar untuk membuktikan walaupun kondisi badan tidak sempurna,
masih bisa menghasilkan karya dan yang terpenting tidak bergantung dengan
orang lain. Bantuan mesin jahit diberikan oleh PLN kepada kelompok usaha
Penyandang Cacat SERASA di Kec Cepung, Kediri. Bantuan ini diberikan sebagai
salah satu upaya PLN memotivasi penyandang cacat yang berdomisisli di sekitar
SUTET untuk hidup mandiri.
h. Pengembangan budidaya tanaman Nilam
Lahan menjadi tidak produktif adalah salah satu keluhan umum warga
masyarakat terhadap keberadaan SUTET. Selain nilai ekonominya menjadi turun,
pemanfaatan lahan yang tidak menganggu ROW juga menjadi penyebabnya.
Padahal walaupun lahan berada di bawah SUTET, masih bisa dimanfaatkan untuk
menanam pohon nilam misalnya. Dengan ketinggian 30-70cm maka pohon nilam
tidak akan menganggu ROW SUTET.

Minyak Nilam (Patcouli Oil) sebagai bahan baku utama industri parfum dan
kosmetik yang selama ini produksi minyak nilam di Indonesia masih sangat
sedikit. Padahal pangsa pasar untuk ekspor ke Amerika, Jepang, dan Eropa masih
sangat terbuka lebar. Sebagai salah satu upaya PLN untuk merubah image bahwa
lahan di bawah SUTET nilainya menjadi turun dan tidak dapat dimanfaatkan
sekaligus sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian warga di bawah
SUTET, maka PLN bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah mengimplementasikan Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman
Nilam untuk pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah SUTET di desa Cinangka,
Sawangan , Depok.

i. Bantuan Beasiswa untuk Masyarakat Kurang Mampu
Kondisi orang tua yang tidak mampu bukan berarti menjadi halangan bagi siswa
untuk terus melanjutkan pendidikan. PLN bekerjasama dengan Rumah Zakat
Indonesia memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu berupa
beasiswa pendidikan dan juga segala perlengkapan mereka selama menempuh
pendidikan. Termasuk di dalamnya pemberian bimbingan belajar secara gratis
bagi siswa tersebut.

4. Pelestarian alam termasuk penghijauan.
Kegiatan pelestarian alam sampai dengan Triwulan IV Tahun 2010 untuk pemeliharaan
pohon yang telah ditanam rutin setiap tahunnya yaitu penanaman pohon tanaman
keras dan tananam produktif yang tersebar diseluruh Unit PLN.


Foto Penanaman Pohon di sekitar Intalasi



b. Anggaran yang telah dikeluarkan untuk masing-masing program tersebut
Anggaran CSR Tahun 2010 adalah sebesar Rp. 45 Milyard dan sudah direalisasikan
sebesar Rp. 45.931.385.657,- (empat puluh lima milyard sembilan ratus tiga puluh
satu juta tiga ratus delapan puluh lima ribu enam ratus lima puluh tujuh rupiah),
dengan rincian sebagai berikut :

No

Kegiatan
Realisasi Dana
(Rp.)
Prosentase
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
Community Relation
Community Services
Community Empowering
Pelestarian alam
Biaya Administrasi
2.695.260.352,-
21.793.408.440,-
16.411.098.831,-
4.503.051.002,-
528.567.032,-
6
48
37
10
1
TOTAL 45.931.385.657,- 102

Ada beberapa program CSR tahun 2009 yang direalisasikan pelaksanaannya pada
tahun 2010, sehingga realisasi tahun 2010 sebesar 102% dari anggaran yang
tersedia.

c. Perkembangan penyaluran Program Kemitraan
Program Kemitraan (PK) BUMN dengan Usaha Kecil melanjutkan kegiatan dengan
dana yang ada (dana bergulir) ditambah dengan penyisihan Laba perusahaan sebesar
Rp. 1 milyar. Dana tersebut akan didistribusikan ke seluruh unit PKBL yang ada di
PLN.
Pada Tahun 2010 dilakukan perbaikan administrasi laporan Keuangan PKBL dengan
menggunakan aplikasi PKBL baru. Proses perbaikan tersebut mulai dari inventarisasi
piutang mitra binaan, set-up aplikasi laporan keuangan baru untuk semua unit
pelaksana PKBL PLN.
Dikarenakan masih dalam proses perbaikan tersebut maka alokasi anggaran PK
tahun 2010 sebesar Rp. 1 Milyar belum disalurkan ke mitra binaan.
Sampai dengan 2010 jumlah mitra binaan PLN kurang lebih 35.000 mitra binaan.

3. Rencana kegiatan tahun 2011
Program CSR tahun 2011 adalah :
a. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan :
Sasaran Program kerja Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil tahun 2011
memberikan bantuan pinjaman maupun pembinaan kepada usaha kecil dan koperasi
untuk mendorong menggerakan pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat menjadi
mandiri.
Sedangkan sasaran dan Program kerja Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L)
adalah masyarakat sekitar instalasi PLN, khusus sasaran Desa Mandiri Energi adalah
masyarakat yang berlokasi pada daerah yang belum terjangkau listrik pada 5 10 tahun
kedepan, juga kemungkinan lain pada masyarakat yang terkena musibah bencana dan
yang masih ada kaitan dengan meningkatkan citra positif PLN serta dukungan
keberadaan PLN, sehingga masyarakat ikut memiliki dengan cara memberikan bantuan
yang mengutamakan pemberdayaan berkelanjutan kepada masyarakat sekitar instalasi
PLN untuk meningkatkan kesejahteraan serta penyuluhan agar masyarakat sekitar
instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memilki instalasi tersebut.
Selain masyarakat, program CSR juga melaksanakan konservasi lahan kritis dengan
penanaman pohon, program tersebut mengikutsertakan masyarakat setempat sekaligus
memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa
depan generasi mendatang.
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK merupakan
program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan
mandiri. PT PLN (Persero) hanya mengelola Program Kemitraan melalui pemanfaatan
dana bergulir (revolving fund) ditambah dengan dana tambahan alokasi laba setelah
pajak sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah) untuk dana Program
Kemitraan. Sedangkan untuk program bina lingkungan tahun 2011 ditetapkan sebesar
Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
Program Kemitraan merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan / masyarakat penyedia
tenaga listrik dan disekitar kegiatan Perseroan serta mempunyai obyek Mitra Binaan
yaitu Usaha Kecil dan Koperasi (UKM).
Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan adalah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan memperluas lapangan kerja dengan mengimplementasikan GCG (Good
Coorporate Governance) guna memposisikan perusahaan memiliki makna keberadaan
dimasyarakat / lingkungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra perusahaan.
Rencana kerja Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
Program Kemitraan
a. Program Kemitraan yang akan dilakukan tahun 2011 adalah meneruskan (revolving)
sisa dana dan pengembalian pinjaman sebelumnya.
b. Tambahan mitra binaan baru pada prognosa tahun 2010 sebanyak 500 mitra binaan
dan proyeksi tambahan mitra binaan baru pada RKA PKBL tahun 2011 sebanyak
1500 mitra binaan.
c. Alokasi sumber dana program PK untuk RKA PKBL tahun buku 2011 sebesar
Rp. 20.000.000.000 (dua puluh milyard rupiah).
d. Posisi Aset Bersih Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Tbk.
per 31 Desember 2011 direncanakan sebesar Rp 64.301.259.021 atau sebesar 148 %
dibandingkan dengan Prognosa per 31 Desember 2010 sebesar Rp 43.451.259.021

Program Bina Lingkungan
Jumlah bantuan Program Bina Lingkungan direncanakan sebesar Rp 50.000.000.000,00
dengan rincian sebagai berikut :
- BUMN Peduli Rp 15.000.000.000,00
- Bantuan Bencana Alam Rp 5.000.000.000,00
- Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Rp 8.250.000.000,00
- Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 4.125.000.000,00
- Bantuan Sarana dan Prasarana Umum Rp 4.950.000.000,00
- Bantuan sarana Ibadah Rp 3.300.000.000,00
- Pelestarian alam Rp 7.500.000.000,00
- Biaya Administrasi Rp 1.875.000.000,00
Jumlah Rp 50.000.000.000,00

b. Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L) :
Target kinerja penyaluran sebesar 95% dari total anggaran Program Partisipasi
Pemberdayaan Lingkungan Tahun 2011 sebesar Rp 45.000.000.000,- (empat puluh lima
milyar rupiah). Kebutuhan dana tersebut berasal dari Anggaran Operasional PLN yang
dibukukan beban diluar operasi PLN.
Rencana kerja Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Community Relation, adalah kegiatan kegiatan yang menyangkut pengembangan
kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait
(stakeholder) misalnya pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan
informasi kepada Para Pihak yang terkait, untuk peningkatan hubungan baik dengan
kelompok masyarakat dan pemerintah setempat, bantuan konsultasi publik,
bantuan penyuluhan.

2. Community Services, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan
pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk bantuan meliputi :

a) Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk
meringankan beban para korban yang diakibatkan oleh bencana alam (force
majeure) misalnya dalam tahap darurat : penyediaan bahan-bahan kebutuhan
pokok, air bersih dan MCK, pelaksanaan dapur umum, pakaian, 9 (sembilan)
bahan kebutuhan pokok, tenda, air bersih, obat-obatan dan tenaga medis,
perahu karet, sewa angkutan / transportasi pengungsian, dan alat-alat berat ;
dalam tahap pemulihan dilakukan pemberian bantuan dalam bentuk perbaikan
sarana umum.
b) Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, misalnya : bantuan tenaga para
medis, penyuluhan; peningkatan kualitas sanitasi lingkungan pemukiman,
renovasi posyandu / balai pengobatan masyarakat.
c) Bantuan pengembangan prasarana dan umum, yaitu bantuan yang diberikan
dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat, misalnya
pembangunan ataupun peningkatan sarana transportasi / jalan jalan desa,
bantuan prasarana air bersih, bantuan sarana olah raga bantuan rehabilitasi panti
asuhan / panti jompo, bantuan sarana pendidikan / pelatihan (perpustakaan,
buku paket pelajaran, pakaian seragam, peralatan olah raga), bantuan sarana
kesehatan, bantuan sarana peribadatan, bantuan peningkatan / perbaikan sanitasi
lingkungan, bantuan rehabilitasi prasarana dan sarana umum.
d) Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana ibadah
masyarakat, misalnya pembangunan / rehabilitasi rumah ibadah, pengadaan
perlengkapan ibadah, bantuan pelaksanaan kegiatan keagamaan

3. Community Empowering, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan
pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.
Bentuk bantuan meliputi :
a) Bantuan Pendidikan dan atau pelatihan yaitu bantuan yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), misalnya beasiswa,
pelatihan / pemagangan anak putus sekolah, penyuluhan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
b) Bantuan pengembangan dan ataupun penguatan kelompok-kelompok swadaya
masyarakat, komunitas asli, organisasi profesi.
c) Bantuan meningkatkan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi sumber
daya setempat.
d) Bantuan pelestarian alam.
e) Desa Mandiri Energi, dengan mengembangkan potensi energi daerah yang belum
terjangkau listrik pada 5-10 tahun kedepan dengan melibatkan Akademisi,
masayarakat dan PEMDA setempat, untuk dapat meningkatkan taraf sosial
ekonomi masyarakat.

4. Pelestarian alam
Program untuk mengkonservasi lahan kritis dengan penanaman pohon, yang mana tetap
mengikutseratakan masyarakat setempat sekaligus memberikan pemahaman akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan generasi mendatang

Anda mungkin juga menyukai