Anda di halaman 1dari 22

13- PEKERJAAN FINISHING

Finishing gedung bertingkat sangat penting perannya karena akan


menunjukkan atau mewakili kualitas tampilan dari gedung yang
bersangkutan
Upaya melakukan pekerjaan finishing juga dipengaruhi oleh kualitas
pekerjaan struktur. Pekerjaan struktur yang kurang baik memang dapat
ditutupi oleh pekerjaan finishing, namun akan menyebabkan tambahnya
biaya dan waktu bagi pelaksanaan pekerjaan finishing itu sendiri
Dalam kenyataan, banyak terjadi bahwa pelaksana pekerjaan struktur
berbeda dengan pelaksana pekerjaan finishing, bahkan kontrak
pekerjaannya dapat juga terpisah. Oleh karena itu sering timbul klaim dari
pelaksana pekerjaan finishing pada owner karena kualitas pekerjaan
strukturnya yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan struktur kurang
bagus sehingga menyebabkan ekstra biaya dan waktu bagi pelaksana
pekerjaan finishing
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 1
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
2
Bagi pelaksana bangunan gedung bertingkat, terlebih-lebih bila lingkup
pekerjaan meliputi struktur dan finishing, maka hasil akhir dari bangunan
tersebut sering tanpa disadari merupakan iklan jangka panjang secara gratis.
Bila kualitas bangunannya jelek, maka akan menjadi promosi negatif yang
akan mengganggu reputasi pelaksana yang bersangkutan mungkin
sepanjang umur bangunan tersebut. Tetapi bila kualitas bangunannya bagus
dan mendapat pujian publik, maka ini adalah iklan besar yang gratis selama
umur bangunan tersebut. Oleh karena itu kualitas bangunan gedung yang
umumnya adalah bangunan publik, selayaknya jangan sampai
dipertaruhkan.
Mungkin dapat diperbandingkan bahwa pelaksana (kontraktor) yang
menderita rugi tetapi hasil kualitas bangunannya bagus, akan lebih baik
secara jangka panjang dibandingkan dengan kontraktor yang memperoleh
keuntungan teapi kualitas bangunannya mengecewakan
Untuk mendapatkan kualitas bangunan yang bagus tidak berarti harus
dengan biaya mahal, malainkan harus menggunakan tenaga yang qualified,
metode yang baik, serta menggunakan material yang baik (sesuai dengan
spesifikasi)
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
3
Jika spesifikasi yang ditentukan mutunya rendah, tidak berarti
pemasangannya tidak dapat rapi dan halus, kalau digunakan tenaga yang
qualified dengan metode yang baik
Pekerjaan finishing gedung bertingkat dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
: pekerjaan finishing bagian dalam dan bagian luar bangunan
Finishing bagian dalam tidak banyak mengalami perubahan metode
pelaksanaan, tetapi untuk pekerjaan finishing bagian luar mengalami
perubahan yang disebabkan oleh alternatif cara pelaksanaan yang
berkembang terutama penggunaan peralatan kerja
Pekerjaan finishing pada umumnya banyak mengalami perubahan dalam
penggunaan jenis materialnya, kualitas bahan, ataupun perubahan
tipe/modelnya. Dengan demikian perkembangan material finishing perlu
diikuti
Pekerjaan finishing bagian dalam meliputi :
1. Pekerjaan pasangan untuk dinding
2. Pekerjaan plester atau tegel dinding
3. Pekerjaan tegel lantai
4. Pekerjaan plafon
5. Pekerjaan cat, dll
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
4
Pekerjaan finishing bagian luar meliputi :
1. Pekerjaan lapisan dinding bagian luar
2. Pekerjaan panel dinding luar, clading
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
5
12.1 Pasangan Bata (Dinding)

Untuk proyek gedung bertingkat tinggi, pada umumnya membutuhkan
jumlah bata yang cukup besar. Yang menjadi masalah adalah pengadaan bata
merah produksi home industri yang terbuat dari tanah liat jarang dapat
dijamin karena bahan bakunya sendiri (tanah liat) semakin sulit diperoleh,
sehingga dapat menyebabkan keterlambatan pelaksanaan.
Masalah yang lain disamping waktu pengadaan adalah ukuran batanya
sendiri yang tidak standar. Pabrik-pabrik bata (home industri) cenderung
mengurangi ukuran untuk mengatasi kenaikan harga bata
Dengan mengecilnya ukuran bata, selain menyulitkan pelaksanaan karena
ukuran yang tidak standar, adalah harga dinding bata menjadi lebih mahal
karena memerlukan mortar semen lebih banyak dan turunnya produktivitas
pemasangan dinding yang disebabkan oleh semakin banyaknya bata yang
harus dipasang untuk per meter persegi dinding
Oleh karena itu saat ini sudah banyak berkembang penggunaan bata pabrik
sebagai pengganti bata home industri, yaitu bata ringan, seperti produksi
hebel, celcon, focon, citicon, dll
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
6
Bata ringan ini karena produksi pabrik yang lebih maju, maka dapat lebih
menjamin waktu pengadaan, dan lebih menjamin mutu bata itu sendiri
(kuat desak minimal 40 kg/cm2)
Ukuran bata ringan jauh lebih besar dibanding bata merah, yaitu 60x20x10,
sehingga produktivitas pemasangan dinding bata ringan dapat lebih tinggi,
karena memasang bata ringan 1 biji sudah sama dengan memasang bata
merah 9 biji.
Dari sudut waste material, bata ringan ini juga dapat menurunkan tingkat
waste yang cukup berarti dibanding bata merah yang mudah hancur pada
saat handling.
Bata ringan ini mudah dipotong dengan menggunakan gergaji biasa

Cara-cara pemasangan dinding adalah sbb :
1. Dibuat marking sebagai tanda as dari dinding dan untuk menjamin siku (sudut)
dari setiap pertemuan dinding
2. Bata dan dasar lantai yang akan dipasang bata dibasahi (disiram) lebih dahulu,
agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar/adukan pasangan
3. Bata dipasang selang seling, dimulai dari kolom perkuatan dinding, agar tidak
membentuk siar tegak yang menerus untuk mencegah keretakan dinding
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
7
4. Setiap tinggi bata kurang lebih 100 cm, pasangan dinding dihentikan untuk
diikat dengan kolom perkuatan (kolom perkuatan dicor). Selama proses
pemasangan dinding, vertikalitas dan kelurusan selalu dikontrol dengan
benang
5. Pasangan bata juga harus dihentikan pada elevasi dasar balok perkuatan
dinding, untuk memberi kesempatan pengecoran balok perkuatan
6. Khusus untuk kolom dan balok yang bersifat struktural, tentunya dicor lebih
dulu, baru pemasangan dinding. Dalam hal ini untuk menjamin hubungan
antara kolom dan dinding biasanya disediakan besi stek yang tertanam dalam
kolom
7. Setiap luasan 12 meter persegi, dinding harus diikat oleh kolom dan balok
perkuatan

Semua finish dinding mulai dari ujung atas balok pondasi beton ( sloof )
sampai 30 cm diatas permukaan lantai finish yang sudah jadi harus dibuat
dari adukan 1 PC : 2 Pasir ( pasangan trasraam ).
Untuk dinding tembok toilet, WC, R. Wudlu, Janitor, dsb, jika tidak ada
ketentuan lain, harus memakai adukan jenis trasraam sampai ketinggian
1,80 m diatas permukaan lantai finish.

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
8
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
9
12.2 Plesteran Dinding

Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih dulu
sampai merata, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar
plesteran. Pasangan plesteran sebaiknya dilakukan setelah pasangan bata
berumur 1-3 hari
Langkah pertama sebelum pelaksanaan plesteran adalah membuat
kepalaan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 30 mm, untuk menjamin agar
plesteran dapat rata, vertikal, dan horisontal serta siku pada pojok-
pojoknya
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
10
Bidang-bidang yang dibatasi kepalaan, diberi kamprotan tipis (mortar
plesteran), kurang lebih 5-10 mm, untuk menghindari penyusutan yang
berlebihan
Plesteran dimulai pelaksanaannya setelah kepalaan berumur kurang lebih 1
hari
Setelah plesteran setengah kering, maka plesteran diratakan dengan
menggunakan jidar alumunium, yang dijalankan menempel pada kepalaan
yang ada
Setelah plesteran selesai, dicek kembali kerataannya, vertikalitasnya
menggunakan unting-unting
Selama menunggu setting plesteran kurang lebih 7 hari, plesteran disiram 2
kali sehari
Setelah itu dilakukan acian dengan steel trowel dan diratakan dengan jidar
alumunium
Untuk mengurangi pori-pori, permukaan dinding digosok dengan kertas
semen
Selama curing, permukaan acian disiram air sehari sekali
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
11
12.3 Dinding Panel Beton

Untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pekerjaan dinding
bangunan, saat ini sudah banyak digunakan dinding panel beton. Hal ini
dipilih karena disamping pelaksanaan akan dapat lebih cepat, juga kualitas
dinding dapat ditingkatkan
Ada 2 produk yang dapat digunakan dengan data sebagai berikut :
1. Letekon : 10x60x285 cm, K-175, Berat terpasang 130-140 kg/m
2
, panel
berlubang
2. Arcon : 10x60x300 cm, K-175, Berat terpasang 140-150 kg/m
2
, panel berlubang
dengan campuran serbuk kayu maks 5%
Kedua produk tersebut dapat digunakan sebagai pengganti pasangan bata,
hebel, celcon, dll, dan tidak memerlukan pekerjaan plester
Perbandingan berat dinding bata dengan hebel/celcon adalah sbb :
Berat pasangan bata + plester + aci = 240 250 kg/m
2

Berat pasangan hebel/celcon + plester + aci = 140 150 kg/m
2

Untuk bahan perekat dan acian dapat menggunakan produk MU, Drymix,
Asana, dsb.

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
12
Langkah-langkah pemasangan panel beton dengan mortar :

1. Pekerjaan persiapan. Semua permukaan beton yang akan dipasang dengan lem
panel, masonry mortar, maupun skim coat, harus dalam kondisi baik, bersih,
bebas debu/oli/minyak/karat/lumut. Kemudian basahkan dan bersihkan
permukaan tersebut dengan lap basah secara merata sebelum pelaksanaan
2. Marking/pengukuran. Buatlah marking/garis pengukuran untuk posisi panel
beton dilantai maupun di bagian atas, agar menjamin vertikalitas panel beton
3. Pemasangan balok kayu marking. Pasang balok kayu bantuan pada garis
marking agar memudahkan pengecekan dan pemasangan panel beton
4. Pemasangan lem panel. Pasang dan rekatkan lem panel pada bagian bawah
panel dan bagian sisi samping groove dari panel beton sebelum panel
dipasang. Pastikan lem panel tersebut dalam jumlah yang cukup dan merata
5. Pemasangan panel beton
Periksa vertikalitas panel dan pasaklah kayu di bagian atas panel hingga kuat (tidak
bergerak). Bila lantai bawah tidak rata, maka juga diperlukan pasak kayu, dan
pastikan lem panel di bagian bawah terisi dengan baik
Segera setelah panel pertama terpasang, maka segera siapkan panel kedua
Untuk pemasangan panel kedua, maka rekatkan lem pada groove panel pertama
dan pada bagian bawah panel kedua
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
13
Segera panel kedua rekatkan pada panel pertama dengan cara didorong dengan
bantuan linggis dari besi, hingga jarak celah sambungan sekitar 5-10 mm.
Kencangkan posisi panel kedua dengan pasak kayu seperti panel pertama. Periksa
kecukupan lem pada setiap sambungan. Begitu seterusnya dengan panel-panel
berikutnya
6. Pemasangan rebar dowel pada panel beton. Tiga hari setelah pemasangan
panel beton, segera pasang rebar dowel diameter 10 mm, sebanyak 2 buah
pada sisi sambungan antar panel beton masing-masing berjarak 600 mm, dari
atas maupun dari bawah panel beton. Rebar dowel ini dipasang dengan cara
pengeboran panel beton dengan mesin bor dengan arah sekitar 45
o
, rebar
dowel tersebut dicelupkan kedalam adukan Block Adhesive dan dimasukkan
dengan cara dipasak atau dipalu sepanjang kurang lebih 120 mm hingga masuk
kedalam
7. Pemasangan fibremesh tape. Segera setelah pemasangan rebar dowel pada
panel beton selesai, dapat dilakukan pemasangan fibremesh tape, pada sisi
sambungan antar panel beton, di depan maupun di belakang. Fibremesh ini
dipasang dengan cara dilekatkan dengan Block Adhesive
8. Pengisian celah atas panel beton dengan masonry mortar
9. Melepaskan pasak kayu. Pasak kayu dapat dilepaskan paling cepat sesudah 3
hari. Segera merapikan bagian bekas pasak kayu dengan Block Adhesive
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
14
10. Aplikasi skim coat. Segera setelah instalasi M/E dan opening lainnya selesai
dipasang, maka dapat dilakukan persiapan pekerjaan penghalusan permukaan
dengan skim coat
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
15
12.4 Lantai Keramik

Pemasangan lantai keramik dimulai dengan perencanaan dengan
memasang marking line, yaitu garis-garis panduan untuk memasang
keramik, sambil menentukan starting pointnya. Semua perencanaan ini
mengacu pada rencana elevasi lantai, dan as ruangan
Pemasangan lantai keramik, dapat dijelaskan sbb :
1. Siapkan pemasangan keramik dengan acuan yang berawal, dari garis benang
kepalaan yang telah dibuat, dengan menetapkan pola susunan keramik (lurus,
miring, dsb)
2. Keramik yang akan dipasang, disortir/dipilih lebih dulu yang meliputi warna
dan ukuran. Keramik yang ukurannya tidak sama dengan alat cek, disisihkan
untuk tidak dipakai. Keramik direndam dalam bak air sebelum dipasang
3. Permukaan lantai dibasahi lebih dulu, kemudian ditaburkan mortar/adukan
untuk memasang keramik
4. Taburkan semen diatas mortar yang sudah rata agar air di permukaan mortar
diubah menjadi pasta, hal ini akan memperkuat ikatan antara keramik dengan
mortar
5. Grouting naad dilakukan dengan semen berwarna sesuai dengan warna
keramik yang bersangkutan, setelah pengecekan dan perbaikan dilaksanakan
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
16
Pemasangan keramik pada umumnya menghindari penggunaan sisa
potongan kurang dari separuh ukuran. Untuk mengatasi hal tersebut dapat
diambil jalan keluar dengan menambahkan satu ukuran kemudian dibagi
menjadi dua. Sebagai misal bila ada sisa potongan hanya 20%, maka diganti
dengan 2 buah potongan keramik selebar 60%
Hal ini sering dijumpai karena ukuran dari ruangan berbeda-beda,
sehingga terpaksa menggunakan potongan keramik. Atau bisa juga karena
kita mengambil ukuran dari suatu ruangan, akibatnya ruangan lain terkena
dampaknya. Oleh karena itu perencanaan pemasangan keramik harus
direncanakan secara menyeluruh, terlebih-lebih bila menggunakan
material yang harganya mahal
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
17
12.5 Plafon
Untuk plat beton yang tidak akan menggunakan penutup plafon, maka
proses pengecorannya harus menggunakan methode expose, dimana bekas
sambungan form work yang masih tampak harus dihapus dengan digosok
(diampelas)
Untuk pekerjaan penggunaan penutup plafon, maka atap beton harus
dipasang angker (dina bolt) sebagai penahan gantungan rangka plafon
Elevasi garis plafon juga harus diberi tanda untuk memberi pedoman
pemasangan rangka plafon
Bila menggunakan penutup plafond, maka dilakukan hal-hal sbb :
1. Kayu yang akan digunakan sebagai rangka harus benar-benar kering, agar
tidak mengalami perubahan yang dapat merusak susunan penutup plafon
2. Salah satu sisi dari balok kayu penggantung plafon harus diserut rata dan
halus
3. Bila ukuran ruangan sisinya tidak sama, maka balok penggantung utama,
ditetapkan pada sisi yang terpendek. Hal ini untuk dapat memperoleh struktur
yang lebih kuat
4. Bila diperlukan naad antar lembar penutup plafon, maka harus dibuatkan mal
nya agar bentuk naad dapat seragam. Untuk penggunaan plafon gypsum yang
tanpa naad, maka gypsum dirapatkan saja, kemudian nanti sambungannya
ditutup dengan material khusus
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
18
Menggunakan bentang a sebagai balok rangka induk, karena bentang a
lebih kecil dibandingkan bentang b.
Balok rangka induk ini ditahan dibeberapa tempat oleh penggantung yang
tertanam dalam pelat beton atau yang dikaitkan dengan kuda-kuda (untuk
plafon paling atas)
Setelah penutup plafon selesai dipasang, sudut pertemuan antara penutup
plafon dengan dinding ditutup dengan lis plafon atau diberi naad. Lis plafon
umumnya menggunakan lis kayu, tetapi saat ini sudah banyak digunakan lis
dari gypsum dengan berbagai macam bentuk profil
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
19
12.6 Lapisan Dinding Luar
Banyak gedung yang dinding luarnya tidak cukup diplester saja, tetapi
dilapis dengan material finishing seperti keramik, marmer, granit, atau
material lain.
Untuk pemasangan keramik/marmer/granit dinding luar perlu diperhatikan
kekuatan rekatnya dari material penutup, karena bila lepas dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan, khususnya untuk dinding yang tinggi
Cara pemasangan terdiri dari 2 metode, yaitu : pasangan basah, dan
pasangan kering
Untuk pemasangan metode basah, dipasang kawat galvanis 2,5 mm
mendatar dengan ikatan dyna bolt ke dinding, kemudian dipergunakan
sebagai pegangan granit, sehingga kedudukan granit cukup kuat
Hubungan granit pada dinding, disamping dari mortar/adukan, juga dibantu
dengan ikatan kawat galvanis, dimana setiap granit tersedia lubang
pengikat. Kemudian hubungan antar granit menggunakan lem granit
Sedangkan pemasangan granit dengan metode kering, sama sekali tidak
menggunakan mortar, tetapi menggunakan angker bout, yang bertugas
untuk memegang kerangka baja yang digunakan untuk menempelkan
granit. Hubungan antar granit menggunakan sealent
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
20
Pemasangan dengan metode kering sangat menghemat waktu karena
semua perlengkapan untuk memasang granit sudah disiapkan lebih dulu
Cara ini juga memudahkan bila suatu saat diperlukan perbaikan
Cara ini juga harus membuat lubang pada setiap granit untuk dapat
menghubungkan granit dengan rangka baja yang ada
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
21
12.7 Panel Dinding Luar
Bangunan gedung bertingkat yang menggunakan metode precast,
disamping kolom, balok, dan slab, juga panel dinding luar
Hubungan antara panel dinding dengan struktur gedung menggunakansteel
embeded part sebagai sambungan. Biasanya pada struktur gedung
dipasang steel embeded part begitu juga pada dinding panel. Oleh karena
itu pemasangan steel embeded part ini harus teliti dengan toleransi
kesalahan yang cukup kecil
Steel embeded part yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan sistem
las
Untuk menjaga steel embeded part tersebut tidak dimakan korosi (karatan),
biasanya ditutup dengan cor
Pemasangan dinding panel precast pada tempat posisinya, sama dengan
segment precast concrete lainnya, yaitu menggunakan tower crane. Oleh
karena itu besarnya/beratnya dinding panel precast harus disesuaikan
dengan kemampuan alat angkat yang tersedia
Pemasangan dinding luar, termasuk finishingnya adalah suatu pekerjaan
yang tidak mudah. Oleh karena itu penggunaan dinding panel precast
banyak membantu kemudahan dan percepatan waktu pelaksanaan
PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo
22

Anda mungkin juga menyukai