1,
2,
3,
4
: Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X
1
,
X
2
, X
3
, X
4
HASIL PENELITIAN
Pengujian regresi linear berganda berguna untuk mengetahui tingkat
pengaruh variabel independen (exterior, interior, store layout, dan interior
display) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan
pengujian dengan bantuan program SPSS for Windows 17.0 diperoleh hasil yang
dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda
Variabel Koef. Regresi t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Konstanta
Exterior
Interior
Store layout
Interior display
1,497
0,240
0,244
0,249
0,154
1,478
2,580
2,724
3,578
2,330
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
0,144
0,012
0,008
0,001
0,023
-
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y = 1,497 + 0,240 X
1
+ 0,244 X
2
+ 0,249 X
3
+ 0,154 X
4
+ e
Interpretasi atas hasil analisis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 1,497, menunjukkan besanya keputusan pembelian pada
saat variabel exterior, interior, store layout, dan interior display sama dengan
nol. Dalam hal ini keputusan pembelian masih tercapai meskipun tanpa
keempat variabel tersebut yang disebabkan oleh faktor lain.
2. b
1
= 0,240, artinya apabila variabel interior, store layout, dan interior display
sama dengan nol, maka peningkatan variabel exterior sebesar satu satuan
akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,240 satuan.
3. b
2
= 0,244 artinya apabila variabel exterior, store layout, interior dan display
sama dengan nol, maka peningkatan variabel interior sebesar satu satuan akan
meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,244 satuan.
4. b
3
= 0,249 artinya apabila variabel exterior, interior, dan interior display
sama dengan nol, maka peningkatan variabel store layout sebesar satu satuan
akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,249 satuan.
5. b
4
= 0,154 artinya apabila variabel exterior, interior, dan store layout sama
dengan nol, maka peningkatan variabel interior display sebesar satu satuan
akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,154 satuan.
10
Pengujian Secara Bersama-sama (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel exterior,
interior, store layout, dan interior display terhadap keputusan pembelian secara
bersama-sama. Secara bersama-sama variabel exterior, interior, store layout, dan
interior display akan terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian jika F
hitung
> F
tabel
. Sebaliknya jika F
hitung
F
tabel
maka variabel exterior,
interior, store layout, dan interior display tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian. Adapun besarnya nilai F
tabel
pada n = 75, k = 5,
dan = 5% adalah 2,52.
Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji F
Dependent
Variable
Independent
Variable
R Square F
hitung
F
tabel
Sig.
Y X
1
, X
2
, X
3
, X
4
0,623 28,960 2,52 0,000
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa F
hitung
> F
tabel
pada (k 1) (n
k) (28,960 > 2,52) maka exterior, interior, store layout, dan interior display
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada tingkat signifikan 5%, dalam hal ini H
0
ditolak. Sehingga,
hipotesis yang menyatakan desain atmosfer toko yang terdiri dari exterior,
interior, store layout, dan interior displays berpengaruh dengan keputusan
pembelian konsumen pada Indomaret cabang Sumbersari Jember secara simultan
terbukti kebenarannya (Ha
2
diterima).
Koefisien Determinasi Berganda (R
2
)
Nilai koefisien determinasi berganda (R
2
) dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Apabila R square atau R
2
= 1,
maka garis regresi dari model tersebut memberikan sumbangan sebesar 100%
terhadap perubahan variabel terikat. Apabila R
2
= 0, maka model tersebut tidak
bisa mempengaruhi atau tidak bisa memberikan sumbangan terhadap perubahan
variabel terikat. Kecocokan model akan semakin lebih baik apabila mendekati
satu.
Berdasarkan hasil analisis yang bisa dilihat pada Tabel 2 diperoleh hasil
koefisien determinasi berganda (R
2
) sebesar 0,623, hal ini berarti 62,3%
perubahan keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel exterior, interior, store
layout, dan interior display sedangkan sisanya sebesar 37,7% disebabkan oleh
faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang dibuat.
Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Caranya adalah dengan
membandingkan nilai statistik t
hitung
dengan nilai statistik t
tabel
dengan tingkat
signifikan () yang digunakan yaitu 5%. Masing-masing variabel bebas dikatakan
mempunyai pengaruh yang signifikan (nyata) apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
atau apabila probabilitas < 5% (). Nilai t
tabel
pada n = 75, k = 5, dan (n k) = (75
5) = 70 adalah 2,00.
11
Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS for Windows
dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel exterior (X
1
) terhadap keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa t
hitung
> t
tabel
yaitu 2,580 > 2,00 dan
signifikansi < yaitu 0,012 < 0,05. Karena t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan
tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H
0
ditolak, berarti secara
parsial variabel exterior (X
1
) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Indomaret cabang Sumbersari Jember (Y).
2. Pengaruh variabel interior (X
2
) terhadap keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa t
hitung
> t
tabel
yaitu 2,724 > 2,00 dan
signifikansi < yaitu 0,008 < 0,05. Karena t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan
tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H
0
ditolak, berarti secara
parsial variabel interior (X
2
) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Indomaret cabang Sumbersari Jember (Y).
3. Pengaruh variabel store layout (X
3
) terhadap keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa t
hitung
> t
tabel
yaitu 3,578 > 2,00 dan
signifikansi < yaitu 0,001 < 0,05. Karena t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan
tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H
0
ditolak, berarti secara
parsial variabel store layout (X
3
) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Indomaret cabang Sumbersari Jember (Y).
4. Pengaruh variabel interior display (X
4
) terhadap keputusan pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa t
hitung
> t
tabel
yaitu 2,330 > 2,00 dan
signifikansi < yaitu 0,023 < 0,05. Karena t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan
tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 5%, maka H
0
ditolak, berarti secara
parsial variabel interior display (X
4
) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Indomaret cabang Sumbersari Jember (Y).
Analisis Koefisien Korelasi Parsial (r)
Koefisien korelasi parsial merupakan koefisien untuk mengukur keeratan
hubungan dari dua variabel, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan (tidak
memberikan pengaruh) pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel
(Iqbal Hasan, 2004: 69). Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa
besarnya koefisien korelasi parsial masing-masing variabel adalah sebagai berikut.
Tabel 3 Koefisien Korelasi Parsial
Variabel r
partial
Exterior
Interior
Store layout
Interior display
0,295
0,310
0,393
0,268
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan koefisien korelasi parsial seperti yang terlihat pada tabel
tersebut, maka dapat diketahui bahwa besarnya koefisien korelasi parsial untuk
variabel exterior (X
1
) adalah 0,295, interior (X
2
) adalah 0,310, store layout (X
3
)
adalah 0,393, dan interior display (X
4
) adalah 0,268. Berdasarkan hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel (exterior, interior, store layout,
12
dan interior display) yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian adalah variabel store layout. Sehingga, hipotesis yang menyatakan
store layout berpengaruh dominan dengan keputusan pembelian konsumen pada
Indomaret cabang Sumbersari Jember terbukti kebenarannya (H
a3
diterima).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F, diperoleh F
hitung
yang lebih besar dari F
tabel
(26,523 >
2,37), sehingga dapat dinyatakan bahwa desain atmosfer toko yang terdiri
dari exterior, interior, store layout, dan interior displays berpengaruh dengan
keputusan pembelian konsumen pada Indomaret cabang Sumbersari Jember
secara simultan.
Berdasarkan hasil uji t, diperoleh hasil yang dapat dinyatakan bahwa desain
atmosfer toko yang terdiri dari exterior, interior, store layout, dan interior
displays berpengaruh dengan keputusan pembelian konsumen pada
Indomaret cabang Sumbersari Jember secara parsial. Adapun besarnya
pengaruh dari masing-masing variabel independen dapat dilihat dari
besarnya koefisien regresi yaitu untuk variabel exterior sebesar 0,240,
variabel interior sebesar 0,244, variabel store layout sebesar 0,249, dan
variabel interior displays sebesar 0,154.
2. Berdasarkan koefisien korelasi parsial diketahui bahwa variabel store layout
berpengaruh dominan dengan keputusan pembelian konsumen pada
Indomaret cabang Sumbersari Jember dengan koefisien korelasi parsial
sebesar 0,393.
Saran
Dari hasil penelitian ini kiranya peneliti dapat memberikan saran,
diantaranya:
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa exterior, interior, store layout, dan
interior displays mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen, oleh karena itu hendaknya perusahaan dalam
hal ini Indomaret cabang Sumbersari Jember selalu memperhatikan hal-hal
khususnya yang berkaitan dengan store atmosphere-nya, seperti tata letak
barang, kondisi suhu ruangan, lebar gang/jalan di dalam toko, rak barang, dan
lain-lain.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor store layout merupakan faktor
yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Indomaret
cabang Sumbersari Jember, oleh karena itu pihak Indomaret harus berupaya
mempertahankan dan meningkatkan konsep store layout seperti ruang
jalan/gang di dalam toko yang lebar, pengelompokan produk yang dapat
memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan, lokasi
kasir yang mudah dijangkau, dan lain-lain.
13
3. Bagi pengelola dan pelaku pasar atau ritel tradisional hendaknya juga
memperhatikan aspek store atmosphere sehingga dapat menarik konsumen
dan tentunya dapat bersaing dengan pasar atau ritel modern.
4. Hasil penelitian ini hanya mampu menjelaskan keputusan pembelian
konsumen sebesar 62,3%, sehingga masih ada faktor lain di luar model yang
diteliti yang mampu menjelaskan keputusan pembelian konsumen. Oleh
karena itu disarankan bagi penelitian lanjutan untuk menambahkan variabel
lain seperti produk, harga, promosi, dan lain-lain. Sehingga dapat memperoleh
hasil temuan yang lebih baik dan berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya manajemen pemasaran. Selain itu, perlu dilakukan
penelitian pada ritel atau pasar tradisional dimana manajemennya yang relatif
sederhana khususnya berkaitan dengan store atmosphere sehingga diperoleh
gambaran yang baik bagaimana seharusnya manajemen store atmosphere
pada ritel atau pasar tradisional yang tentunya akan bermanfaat dalam
menghadapi persaingan dengan ritel modern.
DAFTAR RUJUKAN
Cook, Sarah 2004. Manajemen Marketing. jilid 1 Jakarta:Binarupa Aksara.
Dimyati, Mohamad. 2008. Relationship Marketing Evaluasi dan Paradigma
Pergeseran Pemasaran. Malang: Insane Global.
Gaspers, Vincent. 2002. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta.
Ibrahim, Baddy. 2000. Manajemen Penjualan. Jakarta: Bumi Aksara.
Karmela, L. dan J. Junaedi. 2009.Pengaruh Store Atmsophere terhadap Minat
Beli Konsumen pada Toserba Griya Kuningan. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Sembilan. Jilid II. Jakarta :
Prehalindo
Kotler Philip & Kevin Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Jakarta : PT. Indeks.
Maretha, Vitta dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2011.Pengaruh Store Atmosphere
dan Store Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko
Buku Gramedia Pondok Indah. Skripsi. Solo: Universitas Sebelas Maret
Solo.
Nasution. M.N 2001. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Gunung Agung.
14
Nasution. M.N 2003. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia
Parasuraman, 2003. Manajemen Jasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS. Jkarta: PT, Elex Media Komputindo.
Sedarmayanti dan Hidayat, 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta : Prenada Media.
Sugiyono . 2008. Statistika untuk Penelitian Bisnis. Bandung : Alpfabeta
Supranto, J. 2004.Ekonometrika Buku Kedua. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.
Supriyadi, Cecep. 2004. Pengaruh Suasana Lingkungan Toko Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko Engano Collection. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Bandung: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Supriyanto, 2009. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Indeks.
Tjiptono, Fandy. 1996. . Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy. 2000. Service Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasarn Jasa. Malang. Bayumedia Publishing.
Tika, Moh. Pabundhu. 2006. Metodelogi Riset Bisnis, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.