Anda di halaman 1dari 304

BAHAYA NARKOBA BAGI MASYARAKAT

BERBANGSA DAN BERNEGARA




DISAMPAIKAN OLEH :
KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAMBI
DRS. MOHAMMAD YAMIN SUMITRA
No. HP : 081382306139
WEB : bnnpjambi.blogspot.com






PENEMPATAN KERJA :
KALTIM, JAKARTA, JABAR, KALBAR, JAKARTA,
PAPUA, JAMBI

KESADARAN SOSIAL, JIWA KESATRIA DAN JIWA PATRIOTISME PERLU
DIKOBARKAN DALAM MEMERANGI NARKOBA DEMI TEGAKNYA NKRI DAN
KEBAIKAN BANGSA
Alangkah terpuruknya kesadaran sosial bangsa ini melihat, mendengar dan mengetahui
jeritan, tangisan, penderitaan kesengsaraan saudaranya yang menjadi korban
penyalahguna narkoba yang sangat banyak ini masih acuh dan masih diam, yang berjumlah
4 juta orang lebih .


- Yang masuk penjara ( tahun 2010 ) = 34.009 orang
- Yang terkena HIV / AIDS = 33.364 orang
- Yang meninggal dunia rata-rata sehari = 51 orang, berarti setahun = 18.615 orang
- Yang sakit jiwa lebih kurang 10.000 orang tiap tahun.

Provinsi Jambi penyalahguna = 50.420 orang

- Yang masuk penjara = 1.050 orang ( desember 2013 )

- Yang sakit jiwa = 100 s.d 300 orang setahun

- Yang terkena HIV/AIDS = 1.003 orang ( Februari 2014, Sumber : KPA )


Tidak ada yang merasa terenyuh dan merasakan penderitaaan serta
kesengsaraan korban dan keluarga korban, kecuali keluarga
terdekatnya yang menjadi korban sekarang boleh masih bisa
ketawa-ketawa karena narkoba belum masuk kerumahnya, namun
tidak dengan waktu yang lama akan masuk kerumahnya bila acuh
tidak menangani dan mencegah secara serius.

Karena penyebaran narkoba, bagaikan virus yang sangat cepat
menjalar pada seluruh tempat/lokasi, setiap waktu.

Penjalaran dan resiko/dampaknya lebih banyak, lebih berat dan lebih
berbahaya daripada demam berdarah, flu burung ditinjau dari jumlah
korban meningggal dunia dan hancurnya dari segala sendi
kehidupan (IPOLEKSOSBUDHANKAM, Kesehatan, Agama).








DAMPAK NARKOBA :

1. Kepada penyalahguna / pemakai dapat (contoh di
Provinsi Jambi) :
- Sakit (HIV/AIDS) Februari 2014 = 1.003 Orang
- Sakit jiwa/Gila ( 100 s/d 300 orang setiap tahun)
- Masuk penjara (data Desember 2013 = 1.050 orang)
- Meninggal dunia se-Indonesia 51 orang setiap hari
- Sekolah / kuliah gagal
- Dipecat dari pekerjaan

2. Kepada keluarga dan lingkungan
- Dicemoohkan karena tidak bisa mengendalikan diri
dan tidak bisa membina keluarga, tidak bisa
menjaga kehormatan keluarga.
- Stres, sakit, meninggal dunia karena malu, dikejar
kejar keluarganya karena sakau / paranoid, dikuras
harta bendanya untuk membeli narkoba, ditagih
orang, dibunuh karena halunisasi / sakau.
- Sedih, kelaparan karena salah satu keluarganya
ditangkap, dipenjara, meninggal dunia , sakit dan
gila ( rugi materil dan moril ).



3. Kepada seluruh sendi kehidupan akan sangat berpengaruh dan
akan menghancurkan bangsa, antara lain sebagai berikut :
- IDEOLOGI
Menjadi lemah, karena acuh dan cuek terpangaruh halusinasi bahkan
tidak sadar,sehingga mudah di goyang atau dihancurkan.
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan
buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi
adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science
des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Sila pertama ? Contoh nya 6 pasang pengguna dalam satu kamar hotel
Sila kedua ? Saling tonton totonan apakah beradab.


- SOSIAL
Dari mulai dikucilkan, dicemooh, dihina, dipermalukan dan
dijatuhkan harga dirinya penyalahguna maupun keluarganya
dianggap sampah, apalagi bila sudah parah terkena penyakit
baik pisik maupun psikis (jiwa), sekolah/kuliah gagal,
pekerjaaan dipecat dan HIV/AIDS.

Semua pihak ( keluarga, lingkungan masyarakat, pemerintah )
merasa dirugikan baik moril maupun materil, juga dalam
mensosialisasikan penyalahguna/pengguna narkoba agar
diterima kembali ditengah tengah masyarakat dengan baik
dan wajar.










- POLITIK
Pengaruh/dampak politik, dapat digunakan oleh para pelaku politik untuk
menjatuhkan lawan politiknya baik secara langsung ataupun tidak langsung,
sehingga perkembangan kehidupan politik menjadi terpuruk karena digunakan
dengan kegiatan yang negatif.
Contohnya :
- YANG LANGSUNG :
Dengan jebakan narkoba atau dipancing dengan narkoba terhadap diri lawan
politiknya ataupun terhadap keluaraganya sehingga terkena sangsi tindak pidana
ataupun tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan kosentrasi karena
terganggu.
- YANG TIDAK LANGSUNG :
Pelaku lawan politiknya yang lagi manggung atau yang lagi berkuasa dijatuhkan
dengan maraknya peredaran narkoba, sehingga bingung menanganinya dan
dianggap tidak mampu dalam memimpin kekuasaannya oleh rakyat.
Pada jaman penjajahan dulu kaum yang dijajah dininabobokan dengan minuman
keras dan madat/candu, agar lemah, sakit, pikiran terganggu, tidak bisa berpikir
dengan baik, mati agar tidak bisa melawan, memberontak kepada penjajah.
- Serangan fajar (Money Politik)

Pernah ketangkap istrinya ketua parpol jual Narkoba di Kalbar.

- EKONOMI
- Narkoba jenis Shabu di luar negeri 1 kg = Rp. 50 Jt, sampai Indonesia
menjadi Rp. 2 M
- Bila penyalahguna/pengguna narkoba di Provinsi Jambi saja sebanyak =
50.420 0rang dan rata rata tiap bulan menghabiskan uang Rp 500.000,
jadi setahun sudah 50.420 x 500.000 x 12 = Rp. 302.520.000.000,-
- BNNP = 4 milliar x 33 Provinsi x 1 Th = Rp 132.000.000.000 / Tahun
- BNNK/ Kota = 3 Milliar x 75 x 1 Th = Rp. 225.000.000.000 / Tahun
- Satu LP Kota Jambi = Napi Narkoba 1.047 org (Januari 2013) x Rp 8.000
x 4 Tahun = Rp. 402.048.000, belum yang masih di tahanan
Polri/BNN.


Berarti uang yang sia-sia digunakan untuk membeli dan menangani
narkoba sangatlah banyak, coba bila untuk membangun infrastruktur atau
untuk membangun yang lainnya.

Berapa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
keluarga untuk mengobati, merehabilitasi, pasca
rehabilitasi, P4GN, serta biaya pemakaman yang rata -
rata di Indonesia sehari meninggal dunia akibat
Narkoba sebanyak = 51 orang, ditambah lagi yang
terkena/terinfeksi HIV/AIDS sebanyak = 842 (Maret 2013)
orang.
Apalagi bila dikalikan seluruh Indonesia 33 Provinsi berapa
banyak uang Negara dan rakyat yang digunakan untuk
menangani Narkoba. min 50 trilliun
- BUDAYA
- Bergesernya dari nilai budaya yang dahulu
perhatian terhadap sesama dan lingkungannya,
ramah tamah, sopan santun, etis dan beradab.
- Tapi dengan pengaruh narkoba dipenuhi dengan
keacuhan, apatis, cuek, pengendalian diri
melemah, bahkan hilang kesadaran dan dipenuhi
dengan kesakitan, kegilaan, kekerasan,
kejahatan/kriminal dll.
- Ladies Night malam jumat, Kampus Night malam
rabu, Gratis.
- PERTAHANAN
- Bila penduduk Jambi sebanyak 3 juta orang dalam keadaan
sehat wal-afiat dan tidak menggunakan narkoba, berarti yang akan
mempertahankan atau membela Negara berjumlah 3 juta orang.
- Tapi bila yang menggunakan narkoba sebanyak = 50.420 orang, berarti
kekuatan akan berkurang = 50.420 orang karena sudah terpengaruh
narkoba karena keacuhannya, kurang sehat jasmani maupun
rohaninya, untuk membela Negara dan bangsanya.

- Apalagi bila dijumlah seluruh Indonesia sangatlah banyak, belum lagi
jumlah aparat, dan keluarga yang sedang stress yang sedang
menangani penyalahguna/pengguna/ korban narkoba.


- KEAMANAN
Dampak dari penyalahguna/pengguna yang selalu ketagihan,
karena bahan kimianya yang masuk dalam tubuh yang
membuat ketagihan ,sehingga akan selalu mencari uang dan
narkoba, yang ada uang/memiliki uang akan habis dan bila
habis akan mencari dengan menggunakan jalan pintas
mencuri, menipu, menggelapkan, jadi pengedar, menganiaya,
membunuh dll.

Contoh kasus : anak pensiunan guru yg mencoba segala cara
untuk mendapatkan narkoba dgn menguras dan menjual
habis harta setalah habis dalam rumah baru mencari keluar
dgn menipu tukang ojek.

- AGAMA
Mulai acuh, lupa dan menjauh dari ajaran agama dari mulai
diri sendiri, mengajak atau menambah orang lain semakin
lama semakin banyak, dan bila ini dibiarkan maka banyak
orang sudah meninggalkan ajaran agama, norma agama
sendi agama maka yang akan timbul mulai secara pelan-
pelan hilanglah rasa kemanusiaan dan akan timbul rasa
kebinatangan karena pengendalian diri berkurang akan
menjadi acuh, terjadi pergaulan bebas, kekerasan, kejahatan
dll.


4. Akan berkembangnya kegiatan pelaku teror,
karena narkoba dari keuntungannya sangat
besar bisa untuk biaya beli bom, bahan peledak,
beli mobil dipasang bom, bayar kontrak rumah,
bayar hotel, untuk menggalang teroris baru.

Dan yang paling bahaya Narkoba lebih sadis dari
pada terorist, karena terorist cuma mencuci
otak dan otak itu masih baik tapi narkoba
merusak otak dan otak itu tidak bisa baik tetap
rusak.

5.BANDAR NARKOBA MERUPAKAN MUSUH BANGSA DAN
NEGARA, MUSUH PERANG YANG MENGGUNAKAN TEORI
PERANG MODERN (yaitu perang yang menggunakan bahan
kimia).
Untuk menanganinya perlu seluruh komponen bangsa sesuai UU NO 35 TH
2009, INPRES NO 12 TH 2011, KEPMEN Dalam negeri NO 21 TH 2013,
dan Instruksi Gubernur No. 5 Tahun 2012.

Perlu muncul kesadaran sosial, jiwa kesatria, jiwa patriotisme untuk
berjuang bersama menyelamatkan bangsa dan negara ini, agar tegaknya
sang merah putih.

Saya menghimbau bahwa bandar narkoba itu merupakan musuh yang lebih
sadis daripada teroris, Penjajah, PKI dan merupakan musuh/lawan yang
memerangi bangsa ini dengan menggunakan perang modern ( teori perang
modern mengggunakan bahan kimia ).

Mari kita selamatkan bangsa/rakyat Indonesia yang kita cintai ini secara
bersama melalui Rehabilitasi, tempat rehabilitasi masih sangat minim dari
korban penyalahguna lebih 4 juta orang tempat rehab baru ada / baru
menampung 18.000 orang.

Perlu peran/domain Dinas kesehatan, Dinas Sosial dan lain-lain yang harus
di fasilitasi oleh Kepala Daerah ( Gubernur, Bupati, Walikota ) sesuai
PERMENDAGRI NO 21 TH 2013 yang dikoordinir oieh Kesbangpol, perlu
dukungan pihak-pihak swasta perlu didukung oleh Criminal Justice System,
Karena korban penyalahguna lebih baik direhab daripada dipenjara (
Menjadi warga binaan di LP ).

Selamatkan korban penyalahguna ini yang masa dahulunya telah hilang dan
masa sekarang telah hilang, jangan sampai masa depan juga akan hilang (
sakit jiwa, sakit, dipecat dari pekerjaan, kuliah dan sekolah gagal/berhenti ).

Perlu pemimpin bangsa yang serius memberatas narkoba, yang tidak serius
dan tidak tahu atau acuh hanya ngomong tidak usah memimpin bangsa ini.

Jambi, 19 Maret 2014
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi
Drs. Mohammad Yamin Sumitra

KARAKTER BANGSA
Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau
berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap
lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah
hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang
mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam
menghadapi kesulitan dan tantangan.

Karakter Bangsa
Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas-
baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan
perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah
rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter
bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan
Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman,
rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.


Pembangunan Karakter Bangsa
Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu
negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan
negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional,
regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang
tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan
Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui proses
sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan,
dan kerja sama seluruh komponen bangsa dan negara.
Karakter bangsa dalam antropologi (khususnya masa lampau) dipandang
sebagai tata nilai budaya dan keyakinan yang mengejawantah dalam
kebudayaan suatu masyarakat dan memancarkan ciri-ciri khas keluar
sehingga dapat ditanggapi orang luar sebagai kepribadian masyarakat
tersebut.


Karakter bangsa adalah kualitas jati diri bangsa yang membedakannya dengan
bangsa lain.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat heterogen, yang masih dalam tahap belajar
untuk berdemokrasi. Karakter bangsa selayaknya bersumber pada nilai-nilai dan simbol
kebangsaan yang kita miliki (1) . Hal ini didasarkan pada fakta bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang besar seperti yang sering kita dengar dan kita dengungkan dalam
berbagai kesempatan. Fakta tersebut memang berdasarkan pada kenyataan, bahwa
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke-lima didunia (setelah Cina, India,
Rusia, Amerika Serikat) dan sejak tahun 1999 kita telah diklaim sebagai negara
demokratis terbesar ketiga sesudah India dan Amerika Serikat. Selain itu, Indonesia
adalah merupakan percontohan Negara Islam terbesar di dunia yang demokratis.

Suasana toleransi dan saling menghargai antar umat beragama sangat tinggi. Dapat
dikatakan bahwa 90 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang totalnya sebanyak
230,6 juta jiwa adalah muslim (1) . Jumlah penduduk yang besar dapat merupakan
potensi, sekaligus hambatan. Apabila penduduknya berkualitas semua maka bangsa
tersebut jaya, meskipun tidak selalu menjadi negara yang adidaya tetapi merupakan
bangsa yang mempunyai karakter.

Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa dimana terdapat sifat gotong royong
saling membantu, dan hal ini memang tidak terdapat istilah yang setara dengan kata
gotong royong dalam kosakata bahasa lain. Akan tetapi dalam kurun waktu kemajuan
zaman dan pengaruh global, sifat gotong-royong makin pudar dan diganti dengan sifat
sifat individualistik serta arogansi pribadi. Apakah yang menyebabkan terjadinya
perubahan karakter bangsa ini sehingga pada saat ini (tahun 2011) sering didengar
bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan karakater bangsa nya ? Memang banyak hal-
hal yang mewarnai karakter ini bila kita cermati berbagai hal yang terkait budaya
(culture) ataupun faktor faktor sosial lainnya maupun terkait faktor ekonomi bangsa.
Untuk itu, maka adalah tepat adanya FORUM PEMULIHAN JATIDIRI BANGSA atau
PELESTARIAN KARAKTER BANGSA dapat diselenggarakan melalui pendidikan dan
pengajaran di lingkungan institusi pendidikan Indonesia disemua strata agar dapat
diperoleh manfaat mengembalikan martabat bangsa. Strategi umum pembangunan sdm
berkualitas dalam penegakan kepribadian, penegasan kemandirian bangsa menjalin
sinergi kebangkitan bangsa harus dicapai melalui pendidikan .

Disamping melalui pendidikan formal oleh institusi pendidikan, pembangunan sumber
daya manusia juga dapat dilaksanakan secara non formal. Disinilah peran pembinaan
kesadaran bela negara kepada setiap warga juga menjadi semakin penting dilakukan
melalui berbagai upaya internalisasi guna membangun karakter dan perkuatan jati diri
bangsa, sehingga mampu mengaplikasikan nilai-nilai bela negara ke semua aspek
kehidupan. (2) Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki
intelektualitas baik, pendidikan diperlukan agar sebuah bangsa dapat memiliki karakter
dan jati dirinya, yaitu jatidiri ke-Indonesiaan, sehingga tercipta generasi penerus yang
mampu mewujudkan bangsa dan negara ini menjadi negara yang maju, mandiri dan
bermartabat.

Karena inilah yang merupakan kekuatan pertahanan (soft power) bagi bangsa dan
negara dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan ancaman di era global. Derasnya
arus informasi era global ini, tidak berarti suatu bangsa harus kehilangan kepribadian
atau jati diri, akan tetapi justru pada era inilah sebuah bangsa harus mampu
menunjukkan jati dirinya. Karena, bangsa yang malang akan kehilangan jati dirinya dan
niscaya akan menjadi budak bangsa lain. Ia akan terpinggirkan dari peradaban sejarah
dan selanjutnya bangsa itu akan punah. Akibat dari fenomena tersebut adalah terjadinya
kemerosotan ( dekadensi) moral dan etika, yang akan mewarnai perubahan karakter
bangsa.

Selanjutnya, Akibat dari kemerosotan ini adalah kehidupan bangsa mengalami
sejumlah paradoks luar biasa: kita menikmati kebebasan dan demokrasi tetapi
kita kehilangan identitas bersama. Kita mengalami kemanjuan pesat dalam
pembangunan infrastruktur politik namun padas yang sama dasar-dasar
kebersamaan sebagai bangsa jutsru semakin menipis, konflik kedaerahan,
etnis dan agama meningkat dan tuntutan keadilan masih muncul di mana-
mana. Reformasi kita rupanya sekaligus dibarengi dengan absenya pandangan
kebangsaan.

DENGAN KESERIUSAN MELAKSANAKAN PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN,
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) MAKA AKAN
TERRWUJUD JAMBI EMAS (EKONOMI MAJU AMAN DAN SEJAHTERA)








Mengapa judul diatas ditulis oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi, karena sangat
erat sekali dengan keberhasilan Program Jambi EMAS (EKONOMI MAJU AMAN SEJAHTERA),
tidak mungkin terwujud bila penanganan P4GN kurang serius, yang jelas tugas, peran dan
tanggung jawab masing-masing sudah ada TNI dibidang pertahanan dan menjaga kedaulatan
NKRI, POLRI Kamtibmas dan keamanan dalam negeri, PEMDA dan perangkatnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kepala daerah bertanggung jawab untuk semua pelaksanaan
kegiatan diatas dan juga melaksanakan P4GN, Ekonomi akan hancur dan ludes bila digunakan
untuk membeli narkoba oleh penyalahguna yang jumlahnya sangat banyak yaitu 50.420 orang dan
harta keluarga akan terkuras dan ludes, begitu juga ekonomi pemerintah untuk biaya makan
tahanan narkoba, dana untuk rehabilitasi, dana untuk mengobati sakit jiwa, fisik, HIV / AIDS,
dana untuk menangani P4GN, ekonomi Maju tidak mungkin terjadi bila penyalahguna
jumlahnya terus meningkat, Aman tidak mungkin terjadi bila penyalahguna yang jumlahnya
50.420 orang sudah ketagihan semua, karena akan mencari uang dengan cara apapun / kriminal
yang penting bisa mendapatkan narkoba, belum lagi aman dari gangguan dan ancaman,
terkena, tertular penyakit dan ancaman sakit/sakit jiwa, Sejahtera tidak mungkin terjadi bila
setiap hari uang ludes, sedih karena keluarganya masuk penjara yang jumlahnya sebanyak 1.050
orang, sakit HIV / AIDS sebanyak 1.003 orang, yang sakit jiwa rata rata setahun antara 100 sd 300
orang setahun, belum yang sakit penyalahguna sebanyak 50.420 orang karena penyalahguna itu
merupakan orang yang sakit baik jiwa ataupun fisik karena harus memenuhi ketagihannya, karena
bila tidak terpenuhi jiwa dan raganya merasa sakit (karena kesejahteraan itu menyangkut moril
maupun materil ).

Keseriusan P4GN sudah ada pedoman, petunjuk dan perintah melalui UU Nomor 35
tahun 2009 peran serta masyarakat dan ketentuan aparat penegak hukum dan ketentuan
tentang sangsi sangsi hukum dll, INPRES Nomor 12 tahun 2011 aparat pemerintah wajib
melaksanakan P4GN (TNI, POLRI, PNS/Aparatur Pemerintah Sipil), Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2013 sebagai koordinator Kesbangpol difasilitasi oleh
Gubernur, Bupati dan Walikota untuk melaksanakan P4GN dengan semua SKPD, Ingub
Nomor 5 tahun 2012 seluruh SKPD melaksanakan P4GN, sehingga sudah ada pedoman
peran serta masyarakat, seluruh aparat pemerintah wajib melaksanakan P4GN ,
Kesbangpol sebagai koordinator P4GN diwilayahnya, Kepala Daerah wajib Memfasilitasi
pelaksanaan P4GN.

Tulisan ini dikhususkan untuk Provinsi Jambi dan umumnya untuk seluruh Provinsi di
Indonesia. Mohon dukungan yang nyata oleh seluruh komponen bangsa untuk
melaksanakan P4GN dengan serius.

(Setiap menyampaikan materi pada kegiatan FGD (Focus Group Discussion), Sosialisasi
P4GN Kepala BNN Provinsi Jambi selalu menyampaikan materi ini)


Jambi, 10 April 2014
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi
Kombes Pol Drs. Mohammad Yamin Sumitra


DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG
PSIKOTROPIKA;
2. UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG
NARKOTIKA;
3. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44
TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA
DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH
DAERAH DENGAN ORMAS DAN LEMBAGA NIRLABA
LAINNYA DALAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK DALAM NEGERI;
4. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
NOMOR 6 TAHUN 2010 TTG PEMBENTUKAN WADAH
PERAN SERTA MASYARAKAT;
27
PENDAHULUAN
UU RI NO. 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA

NARKOTIKA

ZAT/OBAT YG SANGAT BERMANFAAT DAN
DIPERLUKAN UTK PENGOBATAN PENYAKIT
TERTENTU

Generasi muda menjadi korban, keamanan dan ketertiban masyarakat bisa
terganggu oleh kenakalan remaja dan kejahatan yang disebabkan oleh pelaku
penyalahgunaan
Narkoba

JIKA DISALAHGUNAKAN/DIGUNAKAN TIDAK
SESUAI DGN STANDAR PENGOBATAN, DPT
MENIMBULKAN AKIBAT YG SANGAT MERUGIKAN
BAGI PERSEORANGAN//MASYARAKAT
KHUSUSNYA GENERASI MUDA

28
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG
NARKOTIKA BAB XIII MENYEBUTKAN BAHWA




Pasal 104 :
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika.

Pasal 105 :
Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.






29
lanjutan
Pasal 106 menyatakan:

Hak masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika diwujudkan dalam bentuk:

a. mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
b. memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika kepada penegak hukum
atau BNN yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika;

30
lanjutan
c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
kepada penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak
pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
d. memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak hukum atau BNN;
e. memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan
melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.

Selanjutnya Pasal 107 menyebutkan bahwa:
Masyarakat dapat melaporkan kepada pejabat yang berwenang atau
BNN jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.


31
BAB III Pasal 3 Peraturan Ka BNN No. 6 Th 2010
WADAH PERAN MASYARAKAT
(1) Wadah Peran
Masyarakat dapat
berupa :
-Forum koordinasi
-Pusat pelaporan dan informasi, serta
-Wadah lainnya sesuai kebutuhan

2) Keanggotaan
wadah peran serta
masyarakat berasal
dari:
Organisasi Non Pemerintah atau LSM yang
memiliki visi dan misi di bidang pencegahan dan
Pembrantasan Penyalahgunaan dan Peradaran
Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan
bahan adiktif lainnya (p4GN)
32
Lanjutan:
Pasal 4
(1) BNN memfasilitasi dan mengkoordinasikan penentuan
bentuk dan susunan organisasi , rincian tata kerja,
penunjukan pimpinan, pengurus dan keanggotaan wadah
peran serta masyarakat;
(2) Pelaksanaan sbgmana di mksd pasal (1) pd Tk Pusat
dilakukan oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat;
(3) Pd Tk Provinsi dilakukan oleh BNN Provinsi dan pd Tk
Kab/Kota dilakukan oleh Kepala BNN Kab/Kota;
33
lanjutan

Pasal 5 Wadah peran serta masyarakat mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan
pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga
Swadaya Masyarakat dalam penyiapan bahan masukan penyusunan
dan perumusan kebijakan nasional di bidang P4GN;
b. melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan
pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga
Swadaya Masyarakat dalam pengorganisasian dan pelaksanaan
kebijakan nasional di bidang P4GN;
c. melaksanakan pengawasan intern dan koordinasi pengawasan
pengelolaan dukungan operasional yang berasal dari anggaran
Badan Narkotika Nasional; dan
d. melaksanakan pengkoordinasian, penyinkronisasian, dan
pengintegrasian Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga
Swadaya Masyarakat dalam evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan nasional di bidang P4GN;

34
lanjutan
Dalam Pasal 15 diatur bahwa:
Pejabat di lingkungan bidang pemberantasan berkewajiban untuk:

a. memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mencari,
memperoleh, memberikan informasi, dan melaporkan tentang
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan
adiktif untuk tembakau dan alkohol;

b. memberikan jawaban atas pertanyaan tentang laporan masyarakat
yang diberikan kepada penyidik Badan Narkotika Nasional; dan

c. mengatur pelaksanaan pemberian perlindungan hukum pada saat
masyarakat melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses
peradilan.



35


Peran serta masyarakat sangat tergantung pada tingkat kepercayaan
publik pada kepada penegak hukum. Untuk itu diperlukan transparansi
penegakan hukum, peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengawasan dan kewajiban pelaporan masyarakat serta peningkatan
bobot akuntabilitas kinerja aparat penegak hukum yang dapat
dipertanggung-jawabkan di depan publik.

Mengenai peran serta masyarakat dalam membantu pencegahan
dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengenai pencegahan
tindak pidana narkotika, kewajiban melaporkan tindak pidana
narkotika, jaminan keamanan dan perlindungan hukum.

Keamanan yang berasal dari kata aman, yang memberikan makna,
terbebas dari perasaan takut dari gangguan fisik dan psikis, adanya rasa
kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keragu-raguan, ketakutan,
perasaan, dilindungi dari segala macam bahaya dan sehingga timbul
rasa kedamaian, ketentraman lahiriah dan batiniah



36
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan
penanggulangan Narkoba:
1) Upaya preventif
melalui pembinaan dan pengawasan dalam
keluarga, penyuluhan oleh pihak yang
kompeten baik di sekolah dan masyarakat,
pengajian oleh para ulama, pengawasan
tempat-tempat hiburan malam oleh pihak
keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan
ilegal
2) Upaya Refresif
dapat dilakukan oleh para penegak hukum atau
aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat.
Kalau masyarakat mengetahui harus segera
melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh
main hakim sendiri
37
Lanjutan:
3) Upaya kuratif
melalui pendirian tempat-tempat penyembuhan dan
rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan,
pesantren-pesantren, panti rehabilitasi
4) Upaya
rehabilitative
melalui berupaya menyantuni dan memperlakukan
secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali
ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani. Kita tidak boleh mengasingkan para korban
Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya
mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu
Narkoba
38
PERMASALAHAN BANGSA SEPERTI BAHAYA PENYALAHGUNAAN
NARKOBA TIDAK MUNGKIN DAPAT DISELESAIKAN SECARA PARSIAL,
SENDIRI-SENDIRI, DAN JUGA TIDAK MUNGKIN OLEH PEMERINTAH
SENDIRI;

DIPERLUKAN KERJASAMA/SINERGISITAS YANG BAIK
SELURUH MASYARAKAT SERTA SEMUA KOMPONEN BANGSA
DAN HARUS TETAP KITA PELIHARA, TINGKATKAN, KUATKAN
UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBANGUN BANGSA DAN
NEGARA YANG KITA CINTAI INI, DALAM RANGKA
MENGIMPLEMENTASIKAN KORIDOR PEMBENTUKAN
KARAKTER BANGSA YAKNI PANCASILA, UUD 1945, BHINEKA
TUNGGAL IKA DAN NKRI;

39
a. GEOGRAPHICAL FACTOR : terletak antara dua buah benua dengan
17,508 pulau dan panjang garis pantai sepanjang 85,000 km.
b. DEMOGRAPHICAL FACTOR : Jumlah penduduk kurang lebih 240
juta (40% penduduk muda) dan terdiri dari banyak suku bangsa.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
Situasi NASIONAL YANG DIHADAPI
MASUKNYA NARKOBA KE INDONESIA








Akibat sangat luas geografis Indonesia yang berbentuk
kepulauan,sehingga sangat sulit untuk dijangkau/ diawasi oleh aparat
dan masyarakat , juga masuknya ke Indonesia tidak semua dalam
bentuk jadi Narkoba, melainkan melalui bahan untuk membuat cat,
kosmetik, lem dll.
80% melalui laut, pesisir dan 20% melalui udara.

Karena narkotik digunakan untuk kepentingan Ekonomi dan
kepentingan Politik , maka Pencegahannya serta Pemberantasannya
hanya dengan cara meningkatkan Keimanan ,Ketaqwaan serta ahlak
kepada Tuhan Yang Maha Esa




WILAYAH INDONESIA
(17 BANDARA + 39 PELABUHAN LAUT + 4 DARAT
TERBUKA PERDAGANGAN LUAR NEGERI)
PROPINSI BANDARA
ACEH SULTAN ISKANDAR MUDA
MEDAN POLONIA
PADANG TABING
BATAM HANG NADIM
RIAU SULTAN SYARIF KASIM
PALEMBAN
G
SULTAN MAHMUD
BADARUDIN
BANTEN SOEKARNO HATTA
SOLO ADI SUMARMO
YOGYAKART
A
ADI SUCIPTO
SURABAYA JUANDA
DENPASAR NGURAH RAI
PROPINSI BANDARA
DENPASAR NGURAH RAI
PONTIANA
K
SUPADIO
TARAKAN JUWITA
MAKASAR HASANUDIN
KUPANG ELTARI
MANADO SAM
RATULANGI
BIAK FRANS KAISEPO
17 BANDARA INTERNASIONAL
PROPINS
I
PELABUHAN LAUT
JATENG TJ. EMAS
JATIM TJ. PERAK
KALSEL BANJARMASIN
KALTIM BALIKPAPAN,
TARAKAN,
SAMARINDA
KALBAR PONTIANAK
SULSEL UJUNG PANDANG
SULUT BITUNG
BALI BENOA
NTT KUPANG
MALUKU AMBON + TERNATE
PAPUA JAYAPURA,
SORONG & BIAK
PROPINSI PELABUHAN LAUT
ACEH MALAHAYATI +
SABGANG
SUMUT BELAWAN, TG.BALAI
ASAHAN, KUALA
TANJUNG, & SIBOLGA
SUMBAR TELUK BAYUR
JAMBI JAMBI
RIAU DUMAI, PEKANBARU,
TG.PINANG, BATAM,
BAGAN SIAPI-API,
TG.BALAI KARIMUN &
TG.UBAN
SUMSEL PALEMBANG
LAMPUNG PANJANG
BANTEN MERAK
JABAR CIREBON
DKI
JAKARTA
TG. PRIOK
39 PELABUHAN LAUT
PROPINS
I
DARAT
KALBAR ENTIKONG
KALTIM NUNUKAN
NTT TIMOR LESTE
PAPUA PAPUA NUGINI
4 DARAT
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
MASUK MELALUI LAUT 80 %
PELABUHAN/PESISIR
MASUK MELALUI LAUT 80 %
PELABUHAN/PESISIR
MASUK MELALUI UDARA 20 %
BANDARA
MASUK MELALUI UDARA 20 %
PEREDARAN NARKOBA 60 %
DI TEMPAT HIBURAN
PEREDARAN NARKOBA
DI TEMPAT-TEMPAT UMUM 40 %
RUMAH SAKIT
RUMAH ELIT KOSAN PERUMAHAN
PASAR POM BENSIN
Lembaga Pemasyarakatan, Lingkungan Sekolah, Lingkungan
Kampus, Kios Kaki Lima dan tempat-tempat umum lainnya
NO WAY NAPZA !!
( NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, ZAT ADIKTIF LAINNYA )
A. PENGERTIAN NARKOBA/NAPZA
NARKOTKA ADALAH ZAT ATAU OBAT YANG BERASAL DARI TANAMAN ATAU
BUKAN TANAMAN, BAIK SINTESIS MAUPUN SEMI SINTESIS YANG DAPAT
MENYEBABKAN PENURUNAN ATAU PERUBAHAN KESADARAN, HILANGNYA
RASA DAN DAPAT MENGHILANGKAN RASA NYERI SERTA MENIMBULKAN
KETERGANTUNGAN.

PSIKOTROPIKA ADALAH ZAT ATAU OBAT, BAIK ALAMIAH MAUPUN SINTESIS
BUKAN NARKOTIKA YANG BERKHASIAT PSIKOAKTIF MELALUI PENGARUH
SELEKTIF PADA SUSUNAN SYARAF PUSAT YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
KHAS PADA AKTIFITAS MENTAL DAN PERILAKU.

ZAT ADIKTIF ADALAH BAHAN LAIN ATAU OBAT, BAIK ALAMIAH MAUPUN
PSIKOTROPIKA YANG PENGGUNAANNYA DAPAT MENIMBULKAN
KETERGANTUNGAN.


Apa Itu Narkoba ?
Adalah bahan/zat aktif yang mempengaruhi kondisi
kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan
perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan
secara fisik maupun psikologis.



NARKOTIKA MORFIN
HEROIN
KOKAIN
GANJA
PSIKOTROPIKA SHABU
EKSTASI
ATS



BAHAN/ZAT BERBAHAYA ALKOHOL
NIKOTIN
KECUBUNG
MAGIC MASROM
LEM
KAFEIN

Jenis Narkoba
MENGAPA NARKOBA MENJADI MASALAH ?
Adanya Penyalahgunaan pemakaian Yang Mengakibatkan Ketergantungan

DEPRESAN :

- Alkohol
- Inhalensia
- Methadone
- Sedatif-Hipnotik
- Opiat (morfin,
heroin, kodein)
STIMULAN :

- Ampetamin
- Kafein
- Kokain
- MDMA
- Nikotin
HALUSINOGEN :

- Lsd (Elsid)
- Ganja (Juga Depresan)
- Jamur (Meskalin,
Psilosibin)
Dis Waktu, Dis Ruang, dan Mis Panca Indera
CIRI FISIK :

1. BERAT BADAN TURUN DRASTIS.
2. BUANG AIR BESAR DAN KECIL KURANG
LANCAR.
3. MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH,
MUKA PUCAT, DAN BIBIR KEHITAM-
HITAMAN.
4. SEMBELIT ATAU SAKIT PERUT TANPA
ALASAN YANG JELAS.
5. TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK
MERAH, SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK
DAN ADA TANDA BEKAS LUKA SAYATAN.
GORESAN DAN PERUBAHAN WARNA KULIT
DI TEMPAT BEKAS SUNTIKAN.
CIRI EMOSI :

BILA DITEGUR ATAU DIMARAHI, DIA MALAH
MENUNJUKKAN SIKAP MEMBANGKANG.
EMOSINYA NAIK TURUN
TIDAK RAGU UNTUK MEMUKUL ORANG
BERBICARA KASAR TERHADAP ANGGOTA KELUARGA
ATAU ORANG DI SEKITARNYA.
NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU.
SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN.
CIRI PERILAKU :

BICARA CEDAL ATAU PELO.
JALAN SEMPOYONGAN
MALAS DAN SERING MELUPAKAN TANGGUNG JAWAB DAN
TUGAS-TUGAS RUTINNYA.
MENGALAMI JANTUNG BERDEBAR-DEBAR.
MENGALAMI NYERI KEPALA.
MENGALAMI NYERI/NGILU SENDI-SENDI.
MENGELUARKAN AIR MATA BERLEBIHAN.
MENGELUARKAN KERINGAT BERLEBIHAN.
MENUNJUKKAN SIKAP TIDAK PEDULI DAN JAUH DARI
KELUARGA.
SELALU KEHABISAN UANG.
SERING BATUK-BATUK DAN PILEK BERKEPANJANGAN,
BIASANYA TERJADI PADA SAAT GEJALA "PUTUS OBAT".


DAMPAK KESEHATAN
BAGI PENGGUNA NAPZA
1. Gangguan pada Otak
- Perdarahan otak
- Gangguan jiwa
- Sel syaraf lumpuh/Mati
- Kejang
2. Ganggan Pada Penglihatan
- Pupil membesar
- Kebutaan
- Gangguan penglihatan


3. Gigi dan Mulut
- Gigi keropos
- Kanker mulut
4.. Gangguan Pada Sumsum Tulang
- Gangguan produksi sel darah merah

5. Gangguan Tenggorokan dan Paru
- Gangguan pernafasan
- Kanker paru
- Paru bengkak
- Rusaknya selaput lendir


6. Gangguan pada Jantung
- Gangguan jantung
- Hipertensi
7. Gangguan Payudara
-Kanker
8. Gangguan Sistem pembulu darah
- Pecahnya pembuluh darah

9. Gangguan Pada Janin
- Pertumbuhan terhambat
- Abortus
- Keterbelakangan Mental






10. Gangguan pada Hepar
-Gangguan hati (sirosis)
-Rusaknya sel hati

11. Gangguan Pada sistem
Pencernakan
-Kanker usus,gangguan lambung
-Perdarahan usus
12. Gangguan Organ Reproduksi
-Impotensi ,



SIFAT UTAMA



1. SUGESTI - KEINGINAN YG TAK TERTAHANKAN THD ZAT YG
TERKANDUNG DLM NARKOBA DIMAKSUD

2. TOLERANSI - KECENDERUNGAN UTK MENAMBAH DOSIS

3. KETERGANTUNGAN SCR PSIKIS CEMAS, GELISAH, DEPRESI,
EMOSIONAL

4. KETERGANTUNGAN SCR FISIK - GEJALA PUTUS ZAT/ SAKAW
DERITA BADAN YG SANGAT HEBAT SHG DORONG
UTK PAKAI LAGI
Faktor utama yang menyebabkan REMAJA berperilaku
menyimpang (menyalahgunakan narkoba), yaitu :
(1) coba-coba/iseng
(2) teman sebaya
(3) lingkungan
(4) pola asuh
(5) pengaruh film dan TV
Menurut PENDAPAT para remaja sendiri tindakan
utk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku :
(1) Keteladan orang tua
(2) Disiplin dalam keluarga
(3) Pendidikan agama dalam keluarga
(4) Hubungan baik dlm keluarga
-
URUT-URUTAN PENYALAHGUNA

ROKOK
ALKOHOL
NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
SEX BEBAS /PENY KELAMIN / HIV / AIDS
KRI MI NALI TAS
SITUASI NARKOBA
DI INDONESIA
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
DI INDONESIA
NARKOTIKA YG SERING DISALAHGUNAKAN :
PERINGKAT I : METHAMPHETAMINE / SHABU
PERINGKAT II : MARIJUANA / CANNABIS
PERINGKAT III : ECSTASY / MDMA
PERINGKAT IV : HEROIN
PERINGKAT V : COCAINE, HASHISH, DLL
NARKOBA
LIT BNN & PUSLITKES UI TH.2011, S.D. SEMESTER I TH. 2013 TERDAPAT 4 JUTA
JIWA PENGGUNA NARKOTIKA DI INDONESIA
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
1. Bisnis Narkoba sgt giurkan/keuntungan sgt besar.
2. Narkoba sebagai Life Style (gaya hidup), dan
sarana pergaulan.
3. Masih adanya sikap permisif dari sebagian masy.
yg membuat pasar Narkoba msh terus terbuka.
4. Pemberantasan TP Narkoba perlu dana yg besar,
sedang pemerintah belum mampu siapkan dana
yg memadai.
5. Permasalahan hidup yg semakin sulit menjadikan
lahgun Narkoba Sbg salah satu pelarian.
6. Kemajuan Telkom & Transportasi berakibat mudah
nya pengaruh kehidupan gaya barat masuk ke
Indonesia.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
CIRI-CIRI
TP NARKOBA
1. Merupakan Organized Crime.

2. Merupakan kejahatan Internasional & jaringan
meliputi banyak negara.

3. Sangat terselubung/tertutup & berbentuk
organisasi dgn sistem sel.

4. Merupakan kejahatan berlanjut & dilaksanakan
sbg bagian bisnis Kultivasi, produksi,
distribusi & konsumsi gelap.

5. Mobilitas tinggi dan tdk mengenal batas


6. MO yang selalu ber ubah ubah.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
MEMUTUS
MATA
RANTAI
PEREDARA
N
GELAP
NARKOBA
SUPPLY
DEMAND
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
POLRI
PRE-EMTIF
PREVENTIF
REFRESIF/GAKKU
M
NARKOBA
SEBAGAI
BARANG
KOMODITAS/
BISNIS
Direktorat Tindak Pidana Narkoba
PRE-EMTIF
PREVENTIF
REFRESIF/GAKKU
M
POLRI
LAHGU
N
NARKOB
A
LAHGU
N
NARKOB
A
PERAN POLRI
STRATEGI PENANGANAN NARKOBA
1. Pencegahan Primer: melakukan berbagai upaya
pencegahan sejak dini agar orang tidak menyalahgunakan
narkoba.
2.Percegahan Sekunder: bagi yang telah memulai,
menginisiasi penyalahgunaan narkoba, disadarkan agar tidak
berkembang menjadi adiksi, menjalani terapi dan
rehabilitasi, serta diarahkan agar yang bersangkutan
melaksanakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
(healthy lifestyle).
3. Pencegahan Tertiary: bagi mereka yang telah menjadi
pecandu narkoba, direhabilitasi agar dapat pulih dari
ketergantungan, sehingga bisa kembali bersosialisasi dengan
keluarga, dan masyarakat.
3 TIPE PENCEGAHAN
Kajian UNODC menunjukan bahwa metode
pencegahan penyalahgunaan narkoba yang terbatas
pada pencetakan berbagai macam leaflet, booklet,
buku, poster (yang menyeramkan) dengan materi,
konten yang tidak tepat, serta testimoni, untuk
mengingatkan dan menyadarkan masyakat tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba kurang memberi
dampak positif, bahkan tidak merubah perilaku
seseorang.

LATAR BELAKANG PENYUSUNAN STANDARD PENCEGAHAN
UNITED NATION OFFICE ON DRUGS AND CRIME (UNODC)
Strategi pencegahan berbasis ilmu pengetahuan
menjustifikasi bahwa bekerjasama dengan
keluarga, sekolah, dan masyarakat (komunitas)
untuk mengembangkan program pencegahan
yang menekankan pada aspek edukasi, dapat
memastikan anak-anak dan pemuda, khususnya di
daerah tertinggal dan miskin dapat tumbuh, tetap
sehat dan aman dari pengaruh penyalahgunaan
narkoba hingga mereka beranjak menjadi remaja
dan dewasa.

Kajian menunjukan bahwa setiap dollar (US$) yang
dibelanjakan untuk giat pencegahan
penyalahgunaan narkoba, paling sedikit dapat
menyelamatkan kesehatan 10 orang di masa
depan, serta mengurangi biaya sosial dan
tindak kejahatan akibat penyalahgunaan
narkoba.
Standard Pencegahan Berbasis Ilmu Pengetahuan
menjelaskan tentang Intervensi dan Kebijakan
serta komponen-komponen dan fitur-fitur yang
efektif bagi Sistem Pencegahan Nasional (setiap
negara) dengan hasil yang positif.
Sasaran obyektif pencegahan penyalahgunaan
narkoba adalah untuk menolong setiap orang
khususnya para pemuda, untuk menghindari
atau menunda inisiasi untuk
menyalahgunakan narkoba, atau bila mereka
telah terlanjur mulai menyalahgunakan,
dicegah agar tidak keterusan sehingga
berkembang menjadi ketergantungan (adiksi).
Tujuan umum pencegahan penyalahgunaan narkoba
lebih luas yakni meliputi pengembangan anak dan
pemuda yang sehat dan aman, sehingga mereka
dapat merealisasikan talenta dan potensi yang
dapat memberikan kontribusi positif baik kepada
keluarganya maupun kepada masyarakat.

Standard Pencegahan UNODC juga bertujuan untuk
membantu pembuat kebijakan (policy maker)
dalam mengembangkan program, kebijakan, dan
sistem pencegahan, yang merupakan investasi
sangat berharga dan bermanfaat bagi masa depan
anak, pemuda, keluarga, dan masyarakat.
UNODC membagi Target Group untuk intervensi dalam
implementasi Standard Pencegahan Berbasis Ilmu
Pengetahuan menjadi 5 (lima) Target Group :
1. Family; 2. School; 3. Community
4. Workplace; 5. Health sector

Setiap Target Group dibagi kedalam kategori berdasarkan
umur (age): Prenatal & Infancy; Early childhood (0 5
tahun); Middle childhood (6 10 tahun); Early adolescence
(11 14 tahun); Adolescence (15 18/19 tahun);
Adulthood (20 25 tahun).
TARGET GROUP UNTUK INTERVENSI
TARGET GROUP UNTUK INTERVENSI
DAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
DI BIDANG PENCEGAHAN
TARGET
Ibu hamil yang berisiko
PEMETAAN PREVALENSI TINGKAT PROVINSI
BERDASARKAN HASIL PENELITIAN 2011
P R O V I N S I
PERBANDINGAN PREVALENSI
K E T
PROYEKSI 2011 HASIL LIT 2008 HASIL LIT 2011
DKI JAKARTA 4,94 7,0 Naik 2,06
JAWA BARAT 2,30 2,5 Naik 0,2
B A N T E N 2,18 2,1 Turun 0,08
JAWA TENGAH 2,23 1,9 Turun 0,33
DI YOGYAKARTA 3,22 2,8 Turun 0,42
JAWA TIMUR 2,38 2,0 Turun 0,38
A C E H 1,93 2,0 Naik 0,07
SUMATERA UTARA 2,32 3,0 Naik 0,68
SUMATERA BARAT 2,00 1,4 Turun 0,6
R I A U 1,96 2,1 Naik 0,14
KEPULAUAN RIAU 2,16 4,3 Naik 2,14
J A M B I 2,43 1,5
Turun 0,93
SUMATERA SELATAN 1,91 1,5 Turun 0,41
BANGKA-BELITUNG 1,62 1,6 Turun 0,02
BENGKULU 2,24 1,4 Turun 0,84
LAMPUNG 2,35 0,9 Turun 1,45
KALIMANTAN BARAT 1,62 1,7 Naik 0,08
KALIMANTAN TENGAH 1,47 1,8 Naik 0,33
KALIMANTAN SELATAN 1,84 1,7 Turun 0,14
KALIMANTAN TIMUR 2,19 3,1 Naik 0,91
SULAWESI UTARA 2,27 2,1 Turun 0,17
GORONTALO 2,55 1,4 Turun 1,15
SULAWESI TENGAH 2,40 1,8 Turun 0,6
SULAWESI SELATAN 2,08 1,9 Turun 0,18
SULAWESI BARAT 2,30 1,8 Turun 0,5
SULAWESI TENGGARA 1,64 1,2 Turun 0,44
M A L U K U 3,00 1,9 Turun 1,1
MALUKU UTARA 2,60 1,7 Turun 0,9
B A L I 2,03 1,8 Turun 0,23
NUSA TENGGARA BARAT 1,61 1,2 Turun 0,41
NUSA TENGGARA TIMUR 1,97 1,2 Turun 0,77
P A P U A 1,77 0,8 Turun 0,97
PAPUA BARAT 2,30 1,4 Turun 0,9
N A S I O N A L 2,32 2,2 Turun 0,12
Menguak Jaringan Narkoba

Masuknya narkoba melalui:
1. Laut : 80 %
2. Udara : 20 %
Bentuk masuknya
1. Dalam bentuk jadi narkoba sabhu,extacy,morphin
puthau dll
2. Dalam bentuk obat kesehatan / Farmasi,bahan
Farmasi
3. Dalam bentuk bahan untuk buat cat, buat
kosmetik,buat lem




















Pembuatannya :
Diluar Negeri ( jadi / bahan )
Didalam Negeri ( jadi,bahan,oplosan )
Peredarannya
Ditempat hiburan : 60 %
Ditempat lain : 40 %
( Lembaga Pemasyarakatan,Kos-kosan,Pasar, Pedagang
kaki lima, Pom bensin ).
Pemasaran
Entertaiment
Jalanan
Pemukiman
Lembaga Pemasyarakatan ( LAPAS )

Cara Menguak jaringan narkoba

1. Controlled Delivery Techine
Dasarnya :
- Undang Undang No.7 tahun 1997
- Undang Undang 35 pasal 75 & 79
- Peraturan Presiden nomor 23 tahun 2010
Badan Narkotika Nasional
Pembelian terselubung dan penyerahan dibawah
pengawasan Oleh penyidik atas perintah tertulis
dari pimpinan.





























































































































2. Tujuan Control Deliveries

- Untuk menangkap dan menyita barang bukti (narkoba)
yang lebih banyak ,mengetahui orang orang yang
dihubungi, terlibat dan mengetahui jaringan lalu lintas
keuangan sindikat

- Under Cover Buy ( Pembelian terselubung )
Perlu dana banyak, terencana, tersamar, oleh
penyelidik,melakukan transaksi narkoba, tempat
tertentu, diatas oleh obyek dalam jaringan sindikat
narkoba .

- Teknik Penyidikan memperbolehkan satu kiriman
narkoba / prekusor untuk masuk, melewati atau keluar
dari suatu daerah dan / negara dibawah pengawasan
dari Penyidik yang berwenang, dengan maksud untuk
kumpulkan bukti bukti, untuk identifikasi tersangka
dan kemudian menangkap para pelaku / tersangka,
serta menyita narkoba / prekusor dan bukti lain.























3.Penyelidikan
Orang
Tehnologi
Analisis
Contoh Jalur Peredaran Narkotika masuk ke Indonesia
AFRICA KARACHI
ABUGA


BANGKOK

DENPASAR
- Udara
- Darat
- Laut

Daerah lain

Jakarta
4.Surveilance and Countralled Delivery
- Daerah asal
- Bandara
- Tempat tujuan
Dibuntuti dan diawasi melalui pembelian terselubung
Kerja sama dalam Negeri dan Luar Negeri
5. Penyelidikan langsung dan melalui Jaringan
6. Melaksanakan interdiksi dan administrasi
Penyidikan diwilayah Darat,Laut dan
Udara diseluruh Indonesia ( Kerjasama
Imigrasi, Bea Cukai dan Pengelola Bandara
/ Pelabuhan Laut)

STRATEGI PEMBERANTASAN

- Penguatan kelembagaan
- Peningkatan kemampuan dan keterampilan penyidik -
Badan Narkotika Nasional
- ( BNN ).
- Kerjasama Nasional,Regional dan Internasional
- Pemutusan jaringan
- Penyitaan aset dibuat kere bagi bandar

1. Modus operandi pemasaran :

a. Diberikan gratis, dijual murah, stlh ketagihan = transaksi mulai
b. Terorganisir rapi dgn sistim cut out.
c. Sasaran yg sulit dijangkau gunakan perantara.
d. Gunakan sistim jebak / rayuan wanita.
e. Abaikan norma-norma dan gunakan kekerasan
2. Modus operandi penyelundupan :

a. Utk ganja terbesar dari Aceh ke Medan Jakarta & kota lain di
Jawa gunakan mobil / truk & dikemas seperti dagangan biasa
(drum minyak, peti kemas).

b. Di Airport Cengkareng heroin, morphin & narkoba lainnya
berbentuk kapsul obat ditelan, dijahit di balik pakaian, dilapisan
bawah kopor dlm mainan anak, gunakan jenasah / mayat bayi
sbg kamuflase.
3. Sasaran Pemasaran :

Adlh masy khususnya remaja dan pemuda yg tergolong
ekominya menengah ke atas (cukup uang).

a. Masy eksekutif.
b. Remaja / pemuda (putus sekolah)
c. Pengangguran.
d. Mahasiswa /pelajar.
e. Oknum pejabat / PNS/ aparat pemerintah lain.
4. Lokasi Transaksi :

a. Bar, Diskotk, Karaoke, Caf atau tempat hiburan lainnya.
b. Di Kampus / sekolah, apartemen/ tempat kost.
c. Tempat berbelanja, supermarket/ mall dsb.
d. Tempats aman dan kurang was aparat.
e. Hotel, losmen dll.
MODUS PENGEDARAN
NARKOBA
PNG
PHIL
Ladang Marijuana
Aceh-Phillipine-PNG
Agar kita tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan
diri sendiri dan orang yang lainnya yang nota bene adalah
saudaranya sendiri, perlu penulis sampaikan tentang teori
teroris, mengapa teroris itu ada dan siapa yang
melakukannya yaitu , orang perorangan / kelompok yang
melakukan / menganut :





1. Aliran agama yang ekstrim atau fundamental.
2. Aktifitas-aktifitas teritorial yang mempertahankan
daerahnya dan kekuasaan-nya.
3. Melakukan teror karena hati nurani.
4. Pengikut aliran-aliran yang menyimpang.
5. Yang gila, yang kecewa, yang sakit hati dan yang jahat.
6. Kombinasi dari semua yang ditulis diatas.

Setelah tahu teori teroris itu yang 6 ( enam ) point diatas kita
harus hati-hati dan waspada, serta berfikir bahwa semua teror
bom yang telah terjadi di Indonesia bukan hanya berkaitan
dengan jihad dikaitkan dengan agama, walaupun pelakunya
seorang ustad, kiyai, santri pondok pesantren, mantan dari
pondok pesantren bisa juga yang membuat atau yang
mensekenariokan / otaknya, dari kelompok pengikut aliran
sesat, kelompok yang sakit hati dan kecewa, kelompok yang
melaksanakan aktifitas teritorial yang mempertahankan
daerah dan kekuasaannya dan lain nya.





Untuk mengantisipasi terorist, tawuran pelajar/
mahasiswa ,perang antara suku, ras, kampung, agama
yang banyak terjadi sekarang ini , agar kita tahu
bahwa semua adalah saudara agar kita bersatu dan
damai serta mau saling mengingatkan sesama
keluarganya terutama akan ancaman narkoba yang
sangat besar bahayanya bagi bangsa Indonesia.





Untuk antisipasi Terorist Surat Al Maidah ayat 32 yang artinya
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
[413]
sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.





Untuk antisipasi provokator Surat Al Hujuraat
Ayat 6 yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


Untuk persatuan dan kesatuan serta ketaqwaan
Surat Al Hujuraat ayat 13 yang artinya :

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.
Surat Al Kafirun ayat 5


Surat An Nisaa ayat 1 yang artinya :

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.


Untuk agar kita waspada dan tidak melanggar
ketentuan Allah Surat Al Hujuraat ayat 18 yang
artinya :

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan
bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.



Suatu umat akan abadi dan jaya bila budi
akhlak masih ada padanya, umat itu akan
hancur dan binasa bila akhlak dan budi telah
tiada (oleh penyair ternama dari Mesir Syauqy
Bey).



1. Yang diamanatkan dalam Agama Islam : bacalah Al Qur`an, Surat Al
Maidah, ayat 32 (bacalah tafsirnya agar kita tahu sangsinya dan tidak
menjadi teroris, baik menggunakan bom, narkoba, senjata api dan
teror-teror lainnya, begitu juga hasil jual narkoba untuk melakukan
teror ).
Mungkin kita tidak tahu sangsinya, atau selama ini mungkin semua
kegiatan yang dilakukan untuk mencari kenikmatan dunia ini saja
dianggap benar atau biasa biasa saja dan lupa sesuai Surat Al
Baqarah, ayat 11 dan 12. Dikira membangun dunia padahal malah
merusak dunia.
Serta untuk kerukunan dan kedamaian umat beragama bacalah
Surat Al Kafirun, karena Islam itu indah dan agama yang
Rahkmatan Lil Alamin.
Bukan untuk bunuh diri dan membunuh saudaranya sendiri
dengan menjadi teroris, (bom bunuh diri) perbuatan ini dosa dan
sangsinya ada pada Surat Al Maidah, ayat 32.



Pandangan Agama tentang Penyalahgunaan Narkoba
Untuk yang menyangkut narkoba yaitu Surat Almaidah
Ayat 90 dan 91.
Hai Orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum/arak)khamar, berjudi, berkorban untuk
berhala, mengundi nasib (dengan panah) adalah
perbuatan syaitan maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS. Al Maidah
: 90),
Dengan minuman keras dan judi, setan hanyalah
bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari
mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka
tidakkah kamu mau berhenti? (QS. Al Maidah : 91).



Fatwa Majelis Ulama Indonesia :
MENYALAHGUNAKAN NARKOBA (ECSTASY DAN ZAT-
ZAT LAINNYA) ADALAH HARAM HUKUMNYA
Tanggal 2 September 1996 M,



MAKHLUK
FISIKA
NON FISIKA
ORGANIS/HIDUP ANARGONIS/MATI
VEGETATIF/NABATI HEWANI
ANIMAL/BINATANG HUMAN/MANUSIA
MALAIKAT JIN
Manusia Dalam Pandangan Islam
Manusia dilahirkan dalam keadaan suci (tidak berdosa)
(al-hadits)
Kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah
taqwanya (QS. Al-Hujurot[49]: 13
Manusia sama-sama mempunyai tugas sebagai khalifah
untuk memakmurkan bumi (QS. Hud [11]: 61)
Sessungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari
pada kejadian yang paling baik. Kemudian Kami
kembalikan dia pada derajat yang paling rendah. Kecuali
orang-orang yangberiman dan beramal shalih, maka bagi
mereka adalah ganjaran yang tak terhingga (QS. At-Tien
[95]: 4-6)
TUGAS MANUSIA
IBADAH
KHILAFAH
MAHDHOH/
RITUAL
GHOIRU MAHDHOH/
NON RITUAL
NIAT IKHLAS
SESUAI DENGAN
SYARIAT
TATA CARA BENAR
NIAT IKHLAS
AMAL SHALIH
MENGIKUTI
PRINSIP ATURAN
DAN TATACARA
MENGIKUTI
PRINSIP
MEMAKMURKAN MEMELIHARA
FISIK/MATERI RUHANI FISIK/MATERI RUHANI
DENGAN
CARA
ANJURAN
DAN ANCAMAN
PAHALA
& DOSA
DENGAN
CARA
PENGARAHAN
DAN ATURAN
AKHLAK
& PERADABAN
MENJAGA
AGAMA
JIWA
AKAL
HARTA KETURUNAN
AMAR MARUF & NAHI MUNKAR
Definisi Agama
Kata agama berasal dari bahasa sangsekerta. a berarti
tidak dan gama berarti kacau
Kata religion/religi berarti : belief in God as creator and
controller of universe (Kepercayaan pada Tuhan sebagai
pencipta dan pengawas alam)
Atau System of faith and worship based on such belief
(sistem kepercayaan dan penyembahan didasarkan atas
keyakinan tertentu)
Ad-din adalah agama atau aturan
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT di dalam
al-Quran dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih,
berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia
dan di akhirat.
DEFINISI KHAMR


Agama adalah akal, tidak beragama bagi yang
tidak mempunyai akal (Al-hadits)
a. Etimologi
Secara etimologi, khamr berasal dari kata
khamar (

) yang bermakna satara (

),
artinya menutupi.
Sedang khammara (

) berarti memberi ragi.


Adapun al-khamr diartikan arak, segala yang
memabukkan
KESEIMBANGAN KEBUTUHAN
MANUSIA
RUH/HATI
AKAL
JASAD/FISIK
IBADAH/ZIKIR
ILMU/BELAJAR
MAKAN & MINUM
N
I
K
M
A
T

ZAHIR

BATIN
M
A
K
A
N
A
N
/
G
I
Z
I

Defenisi Narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang
menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan sakit dan menimbulkan
ketergantungan (adiksi)


Hukum Narkoba dalam Islam
Islam mengharamkan narkoba
Dasar Hukum:
1.Al-Quran, surat Al-Baqarah ayat 219


Artinya: Mareka bertanya kepada mu hai
Muhammad,tentang khamar (alkohol /
minuman keras) dan judi. Pada kedua-
keduanya itu terdapat dosa besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya.







2.Al-Quran surat Al-Maidah ayat 90 :



Artinya:Hai orang yang beriman,
sesungguhnya meminum khamar, berjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah perbuatan keji dan
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.

Al-baqarah195,an-Nisa 29


Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
kedalam kebinasaan


Dan janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu
3. Al-Hadist

Rasulullah SAW melarang memakai sedikit barang yang
banyaknya memabukkan.(Imam Ahmad)


Rasulullah SAW melarang dari pada tiap-tiap yang
memabukkan dan melemahkan badan dan aqal.(Imam Ahmad)


Tiap-tiap yang memabukkan adalah Khamr, dan setiap khamr
adalah Haram (Bukhari-Muslim)

.
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari qiamat maka
Janganlah Ia duduk semeja dengan Yang ada khamar (Imam
Ahmad).






Janganlah membuat mudharat pada diri sendiri dan
pada orang lain (Ibnu Majah dan Daraqutni)
Jauhilah khamar,karena ia adalah kunci segala
keburukan
(Hakim dari Ibnu Umar)

4. Fatwa Ulama

Fatwa MUI,tahun 1975, Narkotika dan sejenisnya
adalah Haram

Fatwa MUI,tahun 1997,Menyalahgunakan ecstasy
dan zat sejenisnya adalah haram


Berikut ini adalah tips bagi anda untuk
memperkuat benteng dalam melawan narkoba :
1. Tingkatkan Iman dan Taqwa Kita Kepada Tuhan
YME
2. Pandai Memilih Teman / Pergaulan
3. Belajar Membedakan Yang Baik Dan Yang Salah
4. Berhubungan Dengan Narkoba Itu Perbuatan
Kriminal
5. Narkoba Adalah Candu Yang Menjadikan Kita Budak
Setan
6. Narkoba Hanya Membuat Rugi
7. Terus Mengikuti Informasi





dalam penegakan hukum harus mengandung 2 unsur
1. mawani (mencegah orang untuk melakukan
perbuatan itu)
2. jawajir (membuat efek jera).
Penutup


Hai orang orang yang beriman,peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka.(At-Tahrim 66)

Wassalam
Yang untuk Agama Kristen Protestan dan Khatolik. Surat Ayub 5:17,
Amsal 6:23, dan 29:15, Yohanes 15:9-17 serta Kisah 2:41-47.

Seperti halnya agama Islam, agama Kristen juga mengingatkan
penganutnya untuk menjauhi Narkoba. Dalam Korintus 7:1, dijelaskan
sucikan dirimu dari semua hal yang mencemarkan jasmani dan
rohani, supaya kedudukanmu sempurna di dalam takut Allah.

Menurut pandangan agama Kristen, tubuh harus dipelihara, dijaga dan
disucikan, jangan melakukan dosa. Oleh karena Narkoba dapat
merusak tubuh, baik jiwa, raga maupun akal, maka penggunaan
Narkoba merupakan hal yang tidak diperbolehkan.



2. Agama Kristen
PANDANGAN KRISTEN TERHADAP NARKOBA
a. Kejadian 1:2628 dan Kejadian 2:15

Dari ayat dalam Kejadian 1: 2628 dan Kejadian 2:15 dapat kita
ketahui bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa_Nya, dan Allah menciptakan kita untuk berkuasa,
menaklukkan, dan memelihara bumi dan segala isinya.
Segambar menurut gambar dan rupa Allah bukan hanya sekedar
bentuk fisik atau juga wajah, tetapi juga agar kita memiliki sifat-
sifat Allah. Hal ini membuktikan bahwa kita tidak boleh
menggunakan obat-obat terlarang karena itu bukanlah sifat Allah
yang seharusnya ada pada diri manusia.
Allah memerintahkan manusia untuk menaklukkan bumi serta
memeliharanya.Untuk menaklukkan bumi manusia
membutuhkan tubuh yang sehat dan pemikiran yang pintar. Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa manusia tidak selayaknya
menyalahgunakan narkoba karena obat terlarang itu akan
merusak tubuh manusia.

b. Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu.

Didikan akan membantu orang untuk memilih jalan bijak dan bukan
jalan kefasikan. Pendidikan memang lebih baik diberikan seseorang
masih cukup muda, yakni ketika ia relative lebih mudah berubah kea
rah yang lebih baik. Pendidikan mencakup tindakan mengajar,
menasehati, mendisiplinkan anak, dsb. Mendidik adalah suatu upaya
membentuk karakter hingga anak hidup takut akan Allah. Orangtua
yang tidak mendidik anak berarti membiarkan mereka menjadi
perusak dunia. Maka orangtua harus memanfaatkan masa untuk
mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Apabila tidak dilakukan
orangtua harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.
Salah satu penyebab dari penyalahgunaan narkoba adalah
ketidakharmonisan dalam keluarga. Untuk itu sangatlah diperlukan
pendidikan yang baik dari orangtua agar anak terhindar dari
penyalahgunaan narkoba. Demikian juga halnya di sekolah ataupun
kampus, pendidikan agama sangatlah diperlukan karena hal ini akan
membangun suatu perisai pada seorang anak agar ia mampu menolak
rayuan yang ditawarkan narkoba.

c. Amsal 1:7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang
bodoh menghina hikmat dan didikan.

Hikmat seseorang terlihat melalui prilakunya. Bersih dan
jujurnya seseorang dikenal dari perbuatannya. Orang berhikmat
akan mampu menyelami isi hati dan kedalaman pikiran orang
lain. Namun kurangnya hikmat akan membuat orang bertindak
tanpa kendali diri. Orang yang tidak bisa mengendalikan diri
dalam hal menggunakan zat adiktif ( minuman keras ) akan
mempermalukan diri sendiri. Ia akan mabuk dan tidak
mempertimbangkan apapun dalam segala perbuatannya. Kisah
Nuh ( Kejadian 9:21 ) dan Lot ( Kejadian 19: 3136 )
Jika kita takut akan Tuhan, maka tak sekalipun kita akan berani
menggunakan narkoba. Kita adalah sama dengan orang bodoh
jika kita mengabaikan nasehat baik untuk tidak
menyalahgunakan narkoba.

d. Roma 12: 1-3

Rasul Paulus menuliskan agar hendaknya kita mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang
berkenan kepada Allah ( Roma 12:1 ). Hal ini mengajarkan kepada kita
agar tidak mencemarkan diri dengan narkoba, sebab narkoba hanya
akan merusak tubuh. Kita juga harus memahami bahwa tubuh kita
adalah bait Roh Kudus ( 1 Korintus 6:19 ). Hal yang kudus tidak dapat
bergabung dengan hal yang kotor, untuk itu kita harus menjaga
kebersihan tubuh kita dari penyalahgunaan narkoba. Hendaklah kita
memuliakan Allah dengan tubuh kita ( 1 Korintus 6:20 ).

Rasul Paulus juga mengajarkan agar kita mengenal kehendak Allah
dan menguasai diri menurut ukuran iman ( 1 Korintus 12:23 ). Allah
tentu tidak menghendaki umat_Nya terjerumus dalam dosa
penyalahgunaan narkoba. Allah menginginkan agar umat_Nya
menjadi teladan dalam hidupnya ( Matius 5:1316 ). Allah
menginginkan agar kita dapat mengendalikan diri, kita harus menahan
keinginan daging agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan
narkoba.

e. Galatia 5 : 1922

Dosa adalah kekejian bagi Allah. Upah dosa adalah maut
(Roma 6:23 ). Perbuatan daging merupakan dosa.
Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati ( Galatia
5:1921 ). Demikian juga halnya dengan penyalahgunaan
narkoba, Allah sangat membenci perbuatan dosa itu.
Allah menghendaki agar kita hidup dalam buah Roh
(Galatia 5:2223 ) dan memuliakan Tuhan.

Sikap Orang Kristen Terhadap Obat-obat Terlarang

Amsal 23:1535
Mabuk bisa mengakibatkan dua hal. Keberanian atau kenekatan yang luar biasa untuk
melakukan sesuatu yang berbahaya. Atau sebaliknya, melakukan perbuatan-perbuatan
yang memalukan. Keduanya biasanya akan disesali setelah sadar. Namun kerusakan yang
dihasilkan mungkin tidak bisa diperbaiki lagi.
Nasihat di perikop ini masih mengambil pola nasihat orang tua dan kepada putranya.
Inti nasihat itu adalah agar kita menjalani hidup bijak dengan takut akan Tuhan sebagai
dasarnya, bukan dengan menginginkan kehidupan seperti orang fasik (17-18). Orang
yang bersandar pada Tuhan hidupnya terjamin dan berpengharapan.
Oleh karena itu orang berhikmat tidak akan membiarkan diri disesatkan oleh pergaulan
yang keliru ( band. 1Kor. 15:33 ). Ciri orang yang terkena pergaulan sesat adalah tidak
memiliki kendali atas hidupnya. Entah ia hidup dikendalikan oleh rekan-rekan
pergaulannya yang jahat, atau ia hidup liar, atau lepas kendali. Amsal memakai dua
contoh untuk menjelaskan pergaulan sesat seperti itu. Yaitu, bergaul dengan para
pemabuk (20-21) dan bergaul dengan pelacur (27-28). Dalam kumpulan pemabuk kita
ikut-ikutan malas bekerja (21) karena hidup dalam realitas semu (33-35) dan kehilangan
kepekaan terhadap segala sesuatu bahkan terhadap kebenaran. Sedangkan bergaul
dengan pelacur hanya memberikan kenikmatan sesaat, ujung-ujungnya menhancurkan
tubuh, bahkan membinasakan hidup (27-28).
Bayangkan kepedihan hati orang tua bila anak-anaknya terseret pada pergaulan sesat.
Bukan hanya nama baik tercoreng, yang jauh lebih menyakitkan adalah melihat mereka
semakin jauh dari yang benar, semakin rusak secara moral dan mental, dan akhirnya
binasa raga dan jiwa. Oleh karena itu, jangan tunda lagi, mumpung anak-anak kita
masih dalam pengasuhan kita. Tunjukkan kasih dan peduli kita lewat perhatian yang
tulus, pendidikan yang konsisten dengan perilaku kita, yang dapat mereka teladani.

Dengan melihat fakta-fakta sebelumya, kita harus mempertimbangkan dengan matang untuk terlibat dalam
penyalahgunaan obat-obat terlarang dan juga minum-minuman beralkohol atau minuman keras. Kuncinya adalah
kita. Kita bisa terlibat atau tidak adalah pilihan kita. Oleh karena itu bijaksanalah dalam menentukan pilihan.
Rasul petrus mengatakan bahwa orang Kristen adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang_Nya yang ajaib ( 1 Petrus 2:9 ). Juga rasul Paulus
menambahkan bahwa Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita kedalam kerajaan
Anak_Nya yang kekasih ( Kolose 1:13 )
Orang Kristen adalah orang-orang yang telah dikeluarkan dari kuasa kegelapan atau dosa oleh Allah. Kita tahu bahwa
penyalahgunaan alkohol adalah suatu perbuatan kegelapan atau dosa. Kita harus menghargai usaha agung Allah dan
Kristus yang telah membebaskan kita dari dosa-dosa kita di masa lampau dan tidak lagi kembali melakukannya atau
mau mencoba melakukan dosa, seperti terlibat dalam penyalahgunaan obat-obat terlarang atau minum minuman
keras.
Meskipun banyak cobaan jahat di sekeliling kita, tetapi kita harus menahan keinginan kita, kerena Tiap-tiap orang
dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut ( Yakobus 1: 1415 ).
Suatu fakta yang kita temukan bahwa yang paling rentan terlibat dalam penyalahgunaan obat-obat terlarang dan
minum minuman beralkohol adalah kaum muda. Oleh sebab itu, bagi kaum muda dalam gereja Tuhan harus menjaga
diri dan berhati-hati bergaul dengan orang-orang dunia, karena melalui pergaulan kita bisa terjerumus dalam
tindakan terkutuk ini. Ingatlah selalu peringatan Tuhan, Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan
kebiasaan yang baik ( 1 Korintus 15:33 )
Kita harus selalu mempertimbangkan akibat yang akan kita terima bila terlibat dalam tindakan ini, yang bukan hanya
pada fisik, mental, social, tetapi yang paling mengerikan adalah bila jiwa kita menderita selamanya di dalam neraka
yang kekal kelak.
Terakhir: Kedekatan pada Tuhan menjadikan diri kita kokoh menghadapi segala sesuatu. Menjadikan diri kita
berkenan kepada Tuhan, berarti kita adalah orang-orang yang dapat bersyukur.

Lukas 21:34
Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari
Tuhan jangan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Menurut pandangan Agama Katholik, pada dasarnya setiap bentuk
penyalahgunaan Narkoba bertentangan dengan moral Kristiani dan pada
akhirnya akan menyebabkan kehancuran beragama, bermasyarakat dan
bernegara. Menurut Paus Yohannes Paulus II dalam Contesimu Annus,
konsumerisme digambarkan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan
hanya berdasarkan selera yang tidak menghiraukan kenyataan pribadinya
sebagai makhluk yang berakal. 4

Penyalahgunaan Narkoba merupakan suatu hal yang berakar dari
konsumerisme, oleh karena itu Narkoba tdak dianjurkan bagi penganut
agama Katholik.
Agama Khatolik
Yang untuk Agama Hindu : Slokantara, Sloka 16 dan Kitab Suci Atharwa
Weda XX 81.1.
Dalam Kitab Suci Agama Hindu Sarasamuccaya Sloka 256 dijelaskan :
Janganlah hendaknya mengambil barang orang lain. Janganlah meminum-
minuman keras dan obat-obatan terlarang, melakukan pembunuhan,
berdusta, karena akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan.
Agama Hindu memang memandang semua barang yang ada di dunia ini,
walau sekecil apapun, pasti akan membantu kehidupan. Menurut
pandangan agama Hindu, apabila pikiran seseorang kacau, maka bisa saja
barang yang awalnya bermanfaat menjadi sesuatu hal yang merugikan,
misalnya saja Narkoba. Secara medis, Narkoba berguna dalam bidang
kesehatan. Akan tetapi, karena pikiran umat yang kacau, maka Narkoba
disalahgunakan sehingga dapat merusak tubuhnya. Oleh karena itu,
pengkonsumsian Narkoba dilarang oleh agama Hindu.
3. Agama Hindu
Dalam Maha Manggala Sutta dikatakan Arati Virati Papa,
Majjapanacasannamo, appamadoca dhammesu etammanggalamuttamam.
Artinya menjauhi tak melakukan kejahatan, menghindari minuman
keras, tekun melaksanakan dharma, itulah berkah utama.
(Paritta Suci : 30).

Agama Budha mengajarkan umatnya tentang lima disiplin moral, yaitu :
(1) Panti pala vermani sikkapadhan samadiyami = aku bertekad melatih diri
menghindari pembunuhan makhluk, (2) adinna dan veramani sikkhapadar
samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari barang yang bukan
miliknya, (3) kamesu miccara veramar sikkapadam samadiyami = aku
bertekad melatih diri menghindari asusila, (4) musavada veramani
sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari ucapan
yang tidak benar (dusta) dan lainnya, (5) surameraya majjapamadatthana
veramar sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri
menghindari minuman keras dan obat-obat terlarang yang
menyebabkan mabuk dan melemahkan. Dari kelima disiplin moral
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa agama Budha melarang
penggunaan Narkoba, karena menyebabkan mabuk dan melemahkan.
4. Agama Budha
PENCEGAHAN NARKOBA DALAM SUDUT PANDANGAN
AGAMA BUDDHA
Melaksanakan PancasilA Buddhis
Agama Buddha dalam pandangannya tentang Narkoba
menyebutkan dengan istilah yang terdiri dari:
a. Sura: sesuatu yang membuat nekat
b. Niraya: sesuatu yang menimbulkan mabuk
c. Majja: sesuatu yang membuat tidak sadarkan diri
d. Pamadatthana: yang menjadi dasar kelengahan


Melaksanakan Ajaran Sang Buddha

a. Dalam Dhammapada
Appamado amta padam, pamadi maccuno padam,
appamatta na miyanti, ye pamatta yatamata

artinya: kesadaran adalah jalan menuju kekekalan,
kelengahan adalah jalan menuju kematian, orang yang
waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti
orang yang sudah mati

b. Dalam Sigalovada Sutta
disebutkan adanya 6 saluran pengeluaran yang
harus dihindari yaitu:

1) Ketagihan minuman keras/arak
2) Sering mengunjungi tempat pelesiran
3) Berkeliaran di jalan pada waktu yang tidak layak
4) Gemar berjudi
5) Pergaulan yang tidak baik
6) Kebiasaan bermalas-malasan

Selanjutnya dikatakan ada 6 bahaya minuman keras
yaitu:
a. Harta akan habis
b. Sering cekcok dengan orang lain
c. Mudah terserang penyakit
d. Watak baik akan hilang
e. Diri tidak pantas
f. Kecerdasan menurun
c. Dalam Riwayat Hidup Buddha Gotama
Para pecandu narkoba adalah mereka yang lemah
dari rasa Hiri dan Ottapa yaitu malu berbuat
jahat dan takut akan akibatnya.

Untuk itu khotbah sang Buddha kepada Ananda
yaitu:
Ananda kebiasaan-kebiasaan yang baik (sila).
Tujuannya adalah untuk tidak menyesal, dan
manfaatnya adalah tiada penyesalan (Anguttara
Nikaya)
D. DALAM MAHA MANGGALA SUTTA DIKATAKAN:
Dikatakan : Aratti Viratti Papa, Majja panaca
sannamo, appamaduca dhamesu etam manggalam
muttamam
artinya: menjauhi tidak melakukan kejahatan,
menghindari minuman keras, tekun melaksanakan
dharma itulah berkah utama.

berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa minuman
keras yang beralkohol dan memabukkan termasuk
narkoba dilarang dalam agama Buddha.
5. PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP
BAHAYA NARKOTIKA
Nama asli agama khonghucu sebenarnya adalah Rujiao atau Ji
Kauw dalam dialek Hok Kian. Namun sekitar abad 16 M, Matteo
Richi, salah satu misionaris dari Italia melihat bahwa diantara
nabi-nabi dalam Rujiao, nabi khonghucu yang terbesar. Sejak itu
istilah confucianism, konfusianisme lebih populer, dan di
Indonesia dikenal sebagai agama Khonghucu.
Menurut kosa katanya sendiri, Ru Jiao berarti agama bagi orang-
orang yang terpelajar, lembut dan rendah hati atau agama yang
mengutamakan kelembutan atau keharmonisan. Di dalam kitab
Yang Zifa diartikan sebagai Tong Tian Di Ren atau yang
menjalinkan Tian (Tuhan), di (alam/bumi) dan Ren (manusia
dan segenap makhluk).
Agama khonghucu adalah agama yang monoteis hanya
mengenal satu Tuhan, yang dikenal istilah TIAN (Tuhan Yang
Maha Esa), Shang Di (Tuhan Yang Maha Kuasa), atau Thi Kong.

Menurut pandangan khonghucu, Tuhan mempunyai sifat Gwan (Yuan Tu)
Maha Besar/Maha Sempurna/Maha Kasih/Khalik/Maha Esa/Maha
Menjalin/Maha Meliputi/Maha Indah, Li, Maha Pemberkah/ Maha Pengasih
menjadikan segenap tindakan memuai buahnya, Cing (Zhen), Maha
Benar/Maha Abadi Hukumnya/Maha Bijak, Tuhan tidak dapat diperkirakan,
diterima atau ditangkap oleh panca indera, meski demikian, tidak ada satu
wujudpun di dunia yang lepas dari campur tangannya.

Agama khonghucu dalam ajarannya ada delapan pengakuan iman (BA CHENG ZHEN
GUAI) Yi :
CHENG XIN HUANG TIAN : Sepenuh iman percaya kepada Tuhan Yang Maha
Esa
CHENG ZUN JUE DE : Sepenuh iman menjunjung kebajikan
CHENG LI MING MING : Sepenuh iman menegakkan firman
gemilang/mengerti tata ibadah
CHENG ZHI GUI SHEN : Sepenuh iman menyadari adanya nyawa dan roh
CHENG YANG XIAO SI : Sepenuh iman memupuk cita berbakti
CHENG SHUN MU DUO : Sepenuh iman mengikuti serta rokhani Nabi
Kongzi niat
CHENG QIN JING SHU : Sepenuh iman memuliakan kitab Sishu dan
Wujing
CHENG XING DA DAO : Sepenuh iman menempuh jalan suci

Hidup manusia dibekali TIAN dengan :
- XING Watak sejati (terkandung benih-benih kebajikan)
- REN Cinta kasih (kekuatan rohani)
- YI Kebenaran
- LI Kesusilaan
- ZHI Hikmah kebijaksanaan
Keempat benih kebajikan ini wajib dijaga, dirawat, dikembangkan dan diamalkan dalam
kehidupan, orang yang dapat melaksanakan hal itu dengan sempurna menjadi manusia yang
XIN (dapat dipercaya), kelima macam kebajikan ini dinamakan WU CHANG / lima kebajikan
yang wajib lestari dalam diri manusia, tetapi juga dibekali dengan QING (nafsu/naluri) yang
didalam kitab ZHONG YONG dinamai Xi (gembira), NU (marah), Ai (sedih), Le (senang)
orang yang mampu hidup mengikuti XING (watak sejati) dan mengendalikan QING (nafsu
nalurinya) dinamai telah menempuh hidup didalam Dao (jalan suci).

ZHONG SHU (Setia & Tepasalira)
Tripusaka (San Da De)
Delapan kebajikan/ Ba De :
Xiao = Bakti
Ti = Rendah hati
Zhong = Setia
Xin = Dapat dipercaya
Li = Susila
Yi = Kebenaran/keadilan (kewajiban)
Lian = Suci hati
Chi = Tahu malu

A. KESIMPULAN

Dari ajaran agama khonghucu di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Agama khonghucu menjunjung tinggi adanya Tuhan Yang Esa
2. Agama khonghucu menegakkan kebajikan
3. Menegakkan kebenaran
4. Menyadari adanya nyawa dan roh
5. Memupuk laku bakti kepada orang tua, saudara dan sesamanya
6. Menekuni/memahami ajarannya
7. Memuliakan kitab SISHU & WUJING
8. Menempuh jalan suci

Saran
Sehingga ajaran agama khonghucu tentunya sejalan/seiring dengan ajaran
agama lain di Indonesia bahwa bahaya narkotika maupun peredaran narkotika
harus dibasmi dari bumi Indonesia.

Peran Orangtua untuk Menghindarkan Penyalahgunaan Narkoba
Keluarga merupakan tempat berinteraksi antara anak dan orangtua. Masa remaja
adalah masa yang labil yang menuntut adanya perhatian yang lebih dari orangtua
terhadap anak-anaknya. Peran orangtua untuk mencegah anggota keluarga terkena
bahaya Narkoba antara lain :

1. Mengajak seluruh anggota keluarga untuk meningkatkan iman dan takwa
2. Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus terhadap anak
3. Perhatikan dan amati perubahan tingkah laku anak
4. Mendengarkan baik-baik bila anak bercerita mengenai dirinya, teman ataupun
pengalamannya.
5. Ciptakan keluarga yang harmonis
6. Kenali dan perhatikan teman bergaulnya.
7. Salurkan secara positif hobi dan bakat anak
8. Perhatikan kegiatan anak di waktu luang mereka.
9. Tanamkan rasa tanggung jawab pada anak
10. Perlakukan semua anak dengan kasih sayang tanpa membeda-bedakan satu
dengan yang lain.
Peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama

Tokoh masyarakat ataupun tokoh agama mempunyai peranan yang penting dalam
pencegahan Narkoba pada generasi muda. Peran tersebut antara lain :

1. Mengajak umat untuk meningkatkan iman dan takwa.

2. Mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap
lingkungan sekitar.

3. Memberikan arahan mengenai bahaya Narkoba kepada masyarakat.

4. Mengembangkan nilai moral, agama ataupun budaya kepada generasi muda.

5. Menggalakkan pertemuan rutin antar warga.

6. Menciptakan kegiatan untuk mengisi waktu luang remaja.
Peran Sekolah

Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya saat ini pengedar Narkoba menjadikan sekolah-
sekolah sebagai target operasi mereka. Oleh karena itu pihak sekolah berperan
penting untuk mencegah peresaran Narkoba di kalangan siswa. Beberapa peran
sekolah antara lain :

1. Memperhatikan perilaku murid yang menyimpang.

2. Sekali-kali perlu melakukan razia dikalangan murid.

3. Mengawasi mantan murid yang sering datang ke sekolah.

4. Melaprkan ke polisi bila ada penyalahgunaan Narkoba.

5. Membuat kegiatan untuk menyalurkan hobi dan minat murid untuk mengisi
waktu luang mereka.
KUNCI MENGHINDARKAN ANAK JAUHI NARKOBA

1. Menanamkan nilai agama sedini mungkin
2. Mengembangkan potensi seoptimal mungkin
3. Membangun harga diri
4. Mengajarkan kemampuan untuk bersosialisasi yang
efektif



Peningkatan pengawasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkoba di Kampus
dan di lingkungan sekitarnya melalui Satgas
Anti narkoba di sekitar lingkungan kampus dan
dukungan dari masyarakat khususnya kepala
desa/lurah; Babinkamtibmas dan PLKB di tingkat
desa/Kelurahan.

LINGKUNGAN
SEKITAR
PEGAWAI
DOSEN
ORANG TUA
BELUM ADA
PENCANANGAN

KONDISI
KAMPUS
SAAT INI
SARPRAS
KURIKULU
M
MAHASISWA
SATPAM
DA
YA
MAS
DAYA
LINGK.
WASKAT
DOSEN
FORUM
REKTOR
PEMBEN-
TUKAN
FORUM
ANTI
NARKOBA
DAYA
SATPAM
WAS
TEMPAT2
RAWAN
WAS THD
PENYUSUP


- PEMAKAI
-PENGEDAR
-PENGAJAK/
SPONSOR
-PENYAN-
DANG DANA
-GIAT EKSTRA
KURIKULER

STRATEGI P4GN DI LINGKUNGAN KAMPUS
KAMPUS
BEBAS
NARKOBA
PERAN DAN PARTISIPASI ORMAS,LSM DAN OKP DALAM PEMBERANTASAN NARKOTIKA
UNTUK MENUJU JAMBI EMAS TAHUN 2015 DI PROVINSI JAMBI

1. SECARA UMUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL UNTUK MEMANTAU DAN MEMONITOR APAKAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009,INTRUKSI PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2011,
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2013 DAN INSTRUKSI GUBERNUR NOMOR
5 TAHUN 2012 SUDAH DILAKSANAKAN DENGAN BAIK DAN MAKSIMAL.

2. SECARA KHUSUS MELAKSANAKAN PENCEGAHAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, MENDUKUNG
KEBERHASILAN REHABILITASI DAN PEMBERANTASAN :

a. Melaksakan pencegahan secara langsung ( melaksanakan sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan,
penerangan-penerangan tentang P4GN maupun tidak langsung(melalui mess media cetak,
elektronik, billboard,spanduk,poster,selebaran dll ).

b. Melaksanakan pemberdayaan meminta tolong kepada tokoh agama.tokoh masyarakat, tokoh
adat, tokoh pemuda, para pengusaha,sesama LSM,ORMAS dan OKP untuk melaksanakan P4GN.

c. Mendukung keberhasilan rehabilitasi melaksanakan himbauan-himbauan agar penyalahguna mau
dengan kesadaran untuk melapor ke IPWL, mau melakukan rehabilitasi,mendukung untuk banyaknya
berdirinya tempat-tempat rehabilitasi baik oleh pemerintah maupun swasta.

d. Mendukung pemberantasan narkoba dengan cara melaporkan/menginformasikan tentang
keberadaan para pengedar/bandar narkoba,mempersempit ruang gerak para penyalahguna dan para
pengedar/bandar narkoba.

ATURAN-ATURAN TENTANG NARKOTIKA

1. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika :
a. Pasal 100 : Perlindungan saksi, pelapor, penyidik,
penuntut umum dan hakim.
b. Pasal 104, 105, 106, 107, 108 : Mengenai peran serta
masyarakat
membantu P4GN
c. Pasal 111 ayat 1 :
Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan,menguasai, atau menyediakan Narkoba
Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana : PENJARA
Seumur Hidup Paling Singkat : 5 Tahun, Paling Lama : 20
Tahun, DENDA Maksimum : Rp. 8 Miliar + 1/3 (Sepertiga).


d. Pasal 117 ayat 1 :
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
memiliki, menyimpan, menguasai,
menyediakan narkotika golongan I, dipidana :
penjara paling singkat 3 tahun paling lama 10
tahun denda paling sedikit Rp. 600 juta paling
banyak Rp. 5 miliar.

e. Pasal 117 ayat 2 :
Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan,
menguasai, menyediakan narkotika golongan II
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi
5 ( lima ) gram, pelaku dipidana : Penjara paling
singkat 5 tahun Paling lama 15 tahun Denda
maksimum Rp. 5 miliar + 1/3 (sepertiga).
f. Pasal 118 :
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau
menyalurkan narkotika golongan II, dipidana : penjara
paling singkat 4 tahun, paling lama 12 tahun, denda
paling sedikit Rp. 800 juta paling banyak Rp. 8 miliar.

g. Pasal 127 ayat 1 :
o Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri di
pidana dengan penjara paling lama 4 (empat) tahun.
Narkotika golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
Narkotika golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan penjara
paling lama 1 (satu) tahun.
h. Pasal 127 ayat 3 :
Dalam Hal Penyalahguna Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1)
Dapat Dibuktikan Atau Terbukti Sebagai Korban Penyalahgunaan
Narkotika, Penyalahguna Tersebut Wajib Menjalani Rehabilitasi
Medis Dan Rehabilitasi Sosial.
i. Pasal 128 ayat 1 :
Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 (1) yang sengaja tidak
melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam)
bulan atau pidana paling banyak Rp. 1.000.000.00 (satu juta rupiah)

j. Pasal 128 ayat 2 :
Pecandu narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan
oleh orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam pasal 55
(1) tidak dituntut pidana.

k. Pasal 128 ayat 3 :
Pecandu narkotika yang telah cukup umur sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 55 (2) yang sedang menjalani rehabilitasi
medis 2 (dua) kali masa perawatan dokter di rumah sakit dan atau
lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk pemerintah tidak di
tuntut pidana.

l. Pasal 134 ayat 1 :
Pecandu narkotika yang sudah cukup umur dan dengan sengaja
tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat
(2) pidana : Penjara paling lama 6 bulan, Denda paling sedikit Rp. 2
juta.

m. Pasal 134 ayat 2 :
Keluarga dari pecandu narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika
tersebut di pidana : penjara paling lama 3 bulan denda paling
sedikit Rp. 1 juta

2. PP No 25 Tahun 2011 :
1. PASAL 1 :
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
a. Wajib Lapor adalah kegiatan melaporkan diri yang
dilakukan oleh pecandu Narkotika yang sudah cukup
umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali dari
pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada pusat
kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk
oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
Disetujui 19-08-2010
Cat : Mencermati kembali kalimat untuk mendapatkan
pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

b. Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan
pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
c. Korban Penyalahgunaan Narkotika adalah seseorang yang tidak
sengaja menggunakan Narkotika karena dibujuk, diperdaya,
ditipu, dipaksa, dan/atau diancam untuk menggunakan
Narkotika.
d. Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh
dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus menerus
dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang
sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan
secara tiba-tiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.
e. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan
secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari
ketergantungan Narkotika.
Disetujui 19-08-2010

f. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar mantan pecandu
Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
g. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah dalam
garis lurus ke atas atau ke bawah dan garis menyamping sampai
derajat kesatu.
Disetujui 19-08-2010
h. Pecandu Narkotika belum cukup umur adalah seseorang yang
dinyatakan sebagai pecandu narkotika dan belum mencapai umur
18 (delapan belas) tahun dan/atau belum menikah.
Disetujui 19-08-2010
i. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.

2. PASAL 2
a. Pengaturan wajib lapor Pecandu Narkotika bertujuan untuk :
Memenuhi hak Pecandu Narkotika dalam mendapatkan
pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial;
Cat: Apakah perlu diatur mengenai rehabilitasi sosial dalam Pasal 58.
Disetujui 6-09-2010
b. Mengikutsertakan orang tua, wali, keluarga, dan masyarakat dalam
meningkatkan tanggung jawab terhadap Pecandu Narkotika yang
ada di bawah pengawasan dan bimbingannya; dan
Disetujui 6-09-2010
c. Memberikan bahan informasi bagi Pemerintah dalam menetapkan
kebijakan di bidang pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.
Disetujui 6-09-2010
Cat : Perlu pengaturan kelembagaan yang menangani.


3. PASAL 3
Wajib lapor dilakukan oleh :
a. Orang tua atau wali Pecandu Narkotika yang
belum cukup umur; dan
b. Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur atau
keluarganya.
Disetujui, 6-09-2010


4. SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG No. 4 Th. 2010 :
Ganja dibawah : 5 gram
Daun Koka dibawah : 5 gram
Metamphetamin Shabu : 1 gram
Metamphetamin Extacy : 2,4 gram (8 butir)
Heroin : 1,8 gram
Kokain : 1,8 gram
Kelompok :
Psilosybin : 3 gram
LSD (lysergic acid diethylamide) : 2 gram
PCP (phencyclidine) : 3 gram
Methadon : 0,5 gram
Morfin : 1,8 gram


5. Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2011 :
Obat cukup untuk dosis satu hari bagi yang sudah
melapor untuk proses rehabilitasi tidak dikenakan
sanksi tetapi bila dosis lebih untuk satu hari akan
dikenakan sanksi (proses hukum).


Oleh :
Drs. Ahwil Lutan, SH, MM, MBA

Menuju Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015
Implementasi Penanggulangan
Narkoba Sesuai Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika

KOORDINATOR KELOMPOK AHLI BNN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2011

TENTANG
PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
TAHUN 2011-2015









SASARAN

Meningkatnya jumlah masyarakat yang imun,
Menurunnya angka prevalensi penyalahguna narkoba di bawah 2,8 %
dari jumlah penduduk Indonesia, dan
Meningkatnya pengungkapan jaringan peredaran gelap narkoba pada
akhir Tahun 2015.
Melakukan P4GN secara komprehensif dan sinergis.
Terwujudnya Indonesia Negeri Bebas Narkoba.

TUJUAN
Bersama Mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba.
M I S I
V I S I
Untuk lebih memfokuskan pencapaian Indonesia Negeri Bebas Narkoba, diperlukan Kebijakan dan Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN)
sebagai bentuk komitmen bersama seluruh komponen masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia,
SUBJEK / PELAKSANA :
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
2. Sekretaris Kabinet;
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4. Jaksa Agung;
5. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
6. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
7. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
8. Para Gubernur; dan
9. Para Bupati/Walikota.
OBJEK :
Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing, dalam rangka pelaksanaan Jakstranas P4GN 2011 - 2015, yang meliputi
bidang :
1. Pencegahan;
2. Pemberdayaan Masyarakat;
3. Rehabilitasi; dan
4. Pemberantasan.


FOKUS :





1. Bidang Pencegahan, memfokuskan pada :
a. Upaya menjadikan siswa/pelajar pendidikan menengah dan mahasiswa memiliki
pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba;
b. Upaya menjadikan para pekerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, memfokuskan pada :
a. Upaya menciptakan lingkungan pendidikan menengah dan kampus bebas dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi,
dan Heroin;
b. Upaya menciptakan lingkungan kerja bebas dari penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi, dan Heroin;
c. Upaya penyadaran dengan pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah yang
secara sosiologis dan ekonomis melakukan penanaman ganja.
Lanjutan...










3. Bidang Rehabilitasi, memfokuskan pada :
a. Upaya mengintensifkan Wajib Lapor Pecandu Narkotika;
b. Upaya memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial kepada
penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba;
c. Upaya pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial secara prioritas berdasarkan kerawanan daerah penyalahgunaan
narkoba;
d. Upaya pembinaan lanjut kepada mantan penyalahguna, korban
penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.


4. Bidang Pemberantasan, memfokuskan pada :
a. Upaya pengawasan ketat terhadap impor, produksi, distribusi, penggunaan (end user),
ekspor, dan re-ekspor bahan kimia prekusor dan penegakan hukum terhadap jaringan
tersangka yang melakukan penyimpangan;
b. Upaya pengungkapan pabrikan gelap narkoba dan/atau laboratorium rumahan dan jaringan
sindikat yang terlibat;
c. Upaya pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan tindak pidana
narkotika secara tegas dan keras sesuai peraturan perundang-undangan;
d. Upaya penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan peradilan jaringan sindikat narkoba baik
dalam maupun luar negeri secara sinergi;
KISSS
Keberhasilan mencapai tujuan suatu organisasi yang
besar seperti negara, harus dan wajib ada :
1. Koordinasi
2. Integrasi
3. Sinkronisasi
4. Simplifikasi
5. Sinergi
Pelaksanaan KISSS
1. MoU
2. KSO
3. Rencana Aksi
4. Rencana Kegiatan

POLA PENANGGULANGAN
TINDAK PIDANA NARKOTIKA
SECARA UNIVERSAL
SUPLY REDUCTION
DEMAND
REDUCTION
TREATMENT AND
REHABILITATION
Masyarakat Pemerintah
Pemerintah
Masyarakat
PEMERINTAH MASYARAKAT SWASTA
Pola Penanggulangan Narkoba
Secara Universal
DRUG
FREE
HEALTY
SUPLY REDUCTION
DEMAND REDUCTION
TREATMENT AND
REHABILITATION
Pola Penanganan Penyalahguna Narkoba
Yang Tertangkap Tangan Oleh Penyidik
Tangkap Tangan
sdg gunakan
narkotika
Penyalahguna Murni
Atau
Penyalahguna
merangkap pengedar
Proses Assesment
Tim Assesment terdiri dari :
- Dokter/Dokter Jiwa
- Ikatan Profesi
Kedoktera
- Psikolog dr fasilitas
rehab
- Penyidik Polri
setempat
- Penyidik BNN
setempat


Max 6 Hari setelah
ditangkap
Tim Assesment harus dapat
menyimpulkan
Kriteria Assesment :
Aspek Legal :
- SEMA 03/2011 dan 04/2010
- Hasil Lidik
Aspek Medis
- Riwayat Kesehatan
- Hasil analisa medis
Penyalahguna
merangkap Pengedar
Ditahan dan di
proses Penyidikan
Sesuai KUHAP &
UU35/2009
Penyalahguna
Narkotika
Murni/Korban
Lahgun
Narkotika

Rehab
Medis/Sosiial, dan
tetap disidik
sesuai dengan UU
35/2009 dan
KUHAP
Penyidik Polisi atau BNN
Minta Penentapan Ke
Pengadilan Negeri
setempat, min selama
proses peradilan
(SEMA 04/2011)

Kenapa sindikat jaringan
Narkotika sangat gigih dan
terkesan tidak mempunyai
rasa takut ?
Karakter bisnis
Narkoba
AKSES
BACKING
MENGERTI
MASALAH
HUKUM
Bersenjata
Karena sindikat jaringan
narkotika mempunyai
Karakter Bisnis
Narkoba
AKSES
BACKING
MENGERTI
MASALAH
HUKUM
Bersenjata
PARADIGMA BARU
UU NO.35 Tahun 2009 Ttg Narkotika
Pengalihan Psikotropika (sabu+ekstacy) menjadi Golongan I dan tidak boleh lagi
digunakan dalam pengobatan
Pecandu/Korban/Pengguna bukan kriminal yang harus dipenjara tetapi wajib
mendapat pengobatan
Adanya kewajiban melapor bagi pecandu/pengguna/korban oleh dirinya sendiri
atau oleh atau orang tua/walinya
Hakim/Pengadilan berhak memutukan pecandu/korban /pengguna untuk
menjalani hukuman di pusat rehabilitasi
Pemerintah mendorong berkembangnya pusat terapi/rehab masyarakat dan peran
aktif masyarakat dalam P4GN





BNN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bersifat vertikal
sampai ke Provinsi dan Kab/Kota

Undang Undang Nomor 35 tahun
2009 tentang Narkotika
Bisa sampai hukuman mati bagi pengedar sesuai yang
tercantum pada ayat (2) masing - masing di Pasal 113,
114, 116, 118, 119 dan 121, namun sangat humanis karena
di Pasal 54 Pecandu Narkotika dan korban
penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial, tidak dikriminalkan
dengan masuk ke penjara seperti sebelumnya.
Sedikitnya pencandu narkoba yang mendapat layanan
terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia (th.2010) =
18.000 (0,47%)

Masyarakat belum punya budaya untuk merehabilitasi
secara sukarela
MINIMNYA TEMPAT REHABILITASI
Narkoba Sintetis jenis baru berkembang sangat cepat
Sindikat narkoba yang meng-create narkoba jenis baru
dengan menggunakan ahli farmasi di dunia ditemukan 251
narkoba jenis baru, dan di indonesia telah dilaporkan
sebanyak 21 jenis baru.
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah mengatur tentang upaya
rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dengan men-dekriminalisasikan dan men-
depenalisasikan penyalahguna narkoba.
Dalam kerangka dekriminalisasi perbuatan mengkonsumsi narkoba
merupakan perbuatan melanggar hukum, namun putusan hakim bukan
merupakan pidana melainkan putusan rehabilitasi secara paksa. Sehingga
Penjara Bukan Solusi untuk Pecandu Narkoba.
Dekriminalisasi
Korban penyalahguna narkotika belum
Dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 1976, pemerintah mengeluarkan Undang - Undang No.9 tahun 1976, tentang Narko ka.
Hakimdalammemutus perkara menggunakan narko ka bagi dirinya sendiri, dapat memerintahkan yang
bersalah untuk menjalani pengobatan dan perawatan atas biaya sendiri.
Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narko ka
Hakim dapat memutuskan dan menetapkan pecandu narko ka untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan,
Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi pecandu narko ka, diperhitungkan sebagai masa
menjalani hukuman.

Undang - Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narko ka
Pecandu dan korban penyalahguna narko ka wajib direhabilitasi, Hakim dapat memutuskan dan menetapkan
pecandu narko ka untuk menjalani pengobatan dan/atau perawatan, Masa menjalani pengobatan dan/atau
perawatan bagi pecandu narko ka, diperhitungkan sebagai masa
menjalani hukuman,

Kerangkan Dekriminalisasi Pengguna Narkoba
perbuatan mengkonsumsi narkoba merupakan perbuatan
melanggar hukum, namun apabila pengguna narkoba melaporkan
diri secara sukarela kepada Instansi Penerima Wajib Lapor, dengan
maksud untuk mendapatkan perawatan, maka pengguna narkoba
tersebut tidak dituntut pidana. Saat ini korban penyalahguna
narkotika sudah ada namun belum berjalan dengan optimal.
Depenalisasi
Kerangka Depenalisasi
Institusi Penerima Wajib
Lapor wajib melakukan asesmen terhadap Pecandu Narkotika
untuk mengetahui kondisi Pecandu Narkotika.
REHAB PECANDU DAN KORBAN PENYALAHGUNA
PASAL 54 DAN 55
DI SELENGGARAKAN DI RS, PUSKESMAS DAN
LEMBAGA REHAB UNTUK MEDIS DAN SOSIAL YG DI
TUNJUK JG DPT MELALUI AGAMA DAN TRADISIONAL:
PECANDU DAN KORBAN WAJIB REHAB (PS 54)
ORTU/WALI PECANDU BLM CUKUP UMUR WAHJIB
LAPOR (PS 55, TDK LAPOR PID MAKS 6 BL, PS 128)
PECANDU CUKUP UMUR WAJIB LAPOR
DIRI/DILAPORKAN KELUARGANYA (PS 55, TDK
LAPOR KRG MAKS 6 BL, PS 134)



Pengguna narkoba adalah crime without
victim, yang seharusnya direhabilitasi
Merehabilitasi lebih baik dari pada
menindak
Panglima bersama penindakan dan
rehabilitasi dalam rangka P4GN
1. MENEKAN PERMINTAAN
Melibatkan Seluruh Komponen Bangsa dalam
rangka membangun Gerakan Masyarakat
Merehabilitasi Korban Narkoba
KATA KUNCI INDONESIA NEGERI BEBAS NARKOBA
2. Menjaga Permintaan
Menumbuhkan keyakinan bahwa narkoba meskipun menarik
tapi sangat membahayakan bagi kesehatan dan kehidupan
KATA KUNCI INDONESIA NEGERI BEBAS NARKOBA
3. Menolak Permintaan
Menumbuhkan kepedulian orang lain untuk menjadi
penggerak/subjek dalam melaksanakan P4GN
KATA KUNCI INDONESIA NEGERI BEBAS NARKOBA
4. Memotong Supply
Membutuhkan komitmen hati nurani aparat penegak hukum,
Bagaimana keseriusan penegakan hukum ?
KATA KUNCI INDONESIA NEGERI BEBAS NARKOBA
AFTERCARE
Full Recover
Drug Free
Crime Free
Productive
Healthy Life
Pemerintah:
Panti Rehab
RS Jiwa
RS Umum
Lapas
BalaiKesmas

Tempat Rehab Non Medik
P
U
S
K
E
M
A
S

K
E
C
.


LSM
BAPAS
Pendidikan
Keagamaan
TmptKerja
Ormas- (PKK,
KrgTaruna,
Pramuka)
P
U
S
K
E
M
A
S

K
E
L
.

10 Bandar Narkoba Paling Terkenal di Dunia

1. Zhenli Ye Gon






2. Frank Lucas





Lahir 31 Januari 1963 di Shanghai dan pindah ke Mexico pada
tahun 2002. Sebagai pemilik legal dari Unimed-Pharm Chem
Mexico dia menjadi tersangka penyelundupan pseudoephedrine
dari Asia ke Mexico. Ye Gon menjadi orang yang paling di cari di
180 negara, dia ditangkap oleh aparat AS pada Juli 2007 di
Wheaton, Md. Jumlah uang yang di temukan oleh aparat
keamananmexico di mansion pribadinya berjumlah $207 juta
cash!!..



Frank Lucas adalah mantan dealer heroin dan bos kejahatan
yang terorganisir dan beroperasi di Harlem pada akhir 1960-an
dan awal 1970-an. Ia sangat dikenal sebagai perantara dalam
perdagangan narkoba dan membeli langsung heroindari
sumbernya di Golden Triangle. Lucas meng-klaim bahwa ia
menyelundupkan heroin dengan menggunakan peti mati
prajurit Amerika yang meninggal, namun klaim ini ditolak oleh
rekannya dari Asia Selatan, Leslie Ike Atkinson.
Karir-nya didramatisasi di film American Gangster pada tahun
2007

Dia adalah raja narkoba Belanda nomer satu, ditembak
mati oleh anggota mafia dan juga mantan perwira
polisi, Martin Hoogland. Klaas dikenal sebagai De
Lange ( jangkung satu) dan De Dominee (
menteri) karena kebiasaannya berpakaian hitam dan
mengajar orang lain.







Dia adalah penyelundup narkoba yang paling dicari di
Meksiko, dan masuk daftar Top 10 FBI Most Wanted
dan daftar paling dicari DEA. Jaksa Mexico yang paling
ng-top dalam perang terhadap narkoba, Jos Santiago
Vasconcelos, menyebut Zambada pengedar narkoba
No 1 dan mengatakan the fugitive has become more
powerful as his fellow kingpins have fallen, including
one who was allegedly killed on Zambadas orders.



3. Klass Bruinsma






4. Ismael Zambada Garcia
5. Gilberto Rodriguez-
Orejuela







6. Joaquin Guzman Loera








Kartel Cali dibentuk pada awal 1970-an oleh
jonathan almanza-Orejuela dan Jose Santacruz-
Londono, dan berdiri secara diam-diam ditengah
persaingannya dengan Kartel Medelln. Di tengah
reputasi internasional Kartel Medellinyang terkenal
dengan kebrutalan dan pembunuhan, Kartel Cali
lebih memilih berpose sebagai pengusaha legal.
Perusahaan kriminal yang unik ini pada awalnya
terlibat dalam pemalsuan dan penculikan dan secara
bertahap berkembang menjadi basis penyelundupan
kokaindari Peru dan Bolivia ke Kolombia untuk
dikonversikan menjadi bubuk kokain.

Loera adalah kingpin narkoba paling ng-top di
Mexico, diketahui setelah penangkapan pesaingnya,
Cardenas Osiel dari Kartel Gulf. Dia menjadi
terkenal karena menggunakan terowongan untuk
menyelundupkan kokain dariMexico ke Amerika
pada awal 1990-an. Pada tahun 1993, sebuah
pengiriman 7,3 ton kokain ke Amerika yang
disembunyikan dalam kaleng cabe disita di Tecate,
California. Ia dipenjara pada tahun 1993, namun
pada tahun 2001 dia berhasil lolos dan bersembunyi.



7. Osiel Cardenas Guillen


Crdenas adalah raja narkoba Meksiko dan
merupakan pemimpin simbolis dari Kartel Gulf.
Awalnya dia adalah seorang mekanik di
Matamoros, ia memasuki Kartel Gulf dengan
membantu Chava Gmez (capo pada saat itu) dan
kemudian mengambil alih kendali kartel dengan
membunuh Gmez, Karena aksinya ini Crdenas
mendapatkan julukan el Mata Amigos (The
Friend-Killer).

Pada tahun 1999, di Matamoros, ia mengancam
akan membunuh dua agen federal Amerika (satu
dari FBI dan yang lainnya dari Badan Anti
Narkoba) yang menangkap seorang informan
Kartel Gulf. Cardenas dengan lebih dari selusin
anak buahnya mengepung mobil agen tersebut di
dekat pusat kota. Dalam ketegangan
penyanderaan, para agen mengingatkan Crdenas
jika mereka dibunuh makaAmerika akan
memburunya seumur hidup.
Setelah kejadian itu, FBI menawarkan $ 2 juta
sebagai hadiah untuk penangkapan Crdenas.

8. Amado Carillo Fuentes


Sebagai penyelundup paling top di Meksiko,
Carrillo menyelundupkan kokain ke Amerika 4x
lebih banyak daripada yang lain. Ia dipanggil
dengan sebutan El Seor de los Cielos ( Lord of
the Skies) karena menggunakan lebih dari 22
pesawat jet 727 swasta untuk mengangkut kokain
yang berasal dari Kolombia ke bandar udara dan
landasan lainnya di sekitarMexico termasuk
Ciudad Juarez.

Pada bulan-bulan sebelum kematiannya, Lembaga
Anti-Narkoba Amerika menggambarkan Carrillo
sebagai pedagang narkoba yang paling kuat pada
masanya, dan banyak analis menyatakan dengan
laba penjualan yang lebih dari $ 25 miliar,
membuat Amado menjadi salah satu orang
terkaya dunia.




9. Pablo Escobar






Siapa yang tidak kenal Pablo Escobar?
Pablo Emilio Escobar Gaviria adalah
orang yang paling terkenal atas
kekerasannya sebagai pimpinan dari
Kartel Medelln. Escobar dibunuh
oleh para Search Bloc, resimen polisi
khusus Kolombia yang menembak
Escobar di atas atap di Kolombia pada
tahun 1993. Pada saat ini Kartel
Medellin hancur lebur. Setelah
Escobar meninggal Kartel ini
terfragmentasi.
10. Jenderal Manuel
Noriega



Pada tahun 1989, presiden Ronald
Reagen memerintahkan pasukan
Amerika (DEA) untuk menginvasi
Panama dan menangkap pemimpin
negara itu, jenderal Manuel Noriega,
seorang yang dikenal sebagai diktator
dan penyelundup narkoba
internasional. Jendral Manuel Noriega
ditangkap dan dibawa keAmerika
Serikat untuk menjalani pengadilan
atas kejahatan-kejahatannya.

CALL CENTER BNN : 021-80880011
SMS CENTER BNN : 0812-21-675-675
WEBSITE BNN : www.bnn.go.id
WEBSITE HUMAS BNN : http://dedihumas.bnn.go.id/
http//humas.bnn.go.id (SMS GATEWAY)
KIRIM E-MAIL BNN : Info@bnn.go.id
KIRIM SURAT BNN : Jl. M.T. Haryono No.11 Cawang
Jakarta Timur 13630
NO. TELP. BNN (021)80871566, 80871567
NO. FAX. BNN (021) 80871591, 80871592, 80885225
www.bnn.go.id
Goes to Indonesia Drugs Abuse free 2015
INDONESIA BEBAS NARKOBA 2015
2015
BERSAMA, KITA WUJUDKAN
SAY NO TO DRUGS

Menkumham:
LP Kebanjiran Napi Narkoba

Ia pun mulai mencari cara agar jumlah narapidana
narkotika tak makin bertambah. Salah satunya dengan
wacana tahanan narkoba sebaiknya direhabilitasi.
"Seharusnya ada di rehabilitasi, saya komunikasi
dengan BNN dan Menkes, bagaimana melakukan
langkah-langkah dengan memaksimalkan program
rehabilitasi," cetusnya.

Data tentang Lapas :

LP Tanjung Gusta Medan, kurang lebih dari 1600
penghuninya terkait kasus narkoba, 39 orang yang
kasusnya sebagai pelaku peredaran narkoba,
sisanya terkait sebagai pecandu narkoba;
LP Cipinang Khusus Narkotika, dengan kapasitas
1084 penghuni, saat ini terisi sekitar 3060 orang,
diantaranya tidak lebih dari 10 orang titipan kasus
non narkoba, dan tidak lebih juga sekitar 50 orang
yang kasusnya sebagai pelaku peredaran narkoba,
sisanya terkait sebagai pecandu narkoba yang
bulan Juli ini 1 orang yang menderita tbc juga hiv
meninggal karena bunuh diri;

Data tentang Lapas :
Tanggal 17 Juli 2013 : Kasubag Humas Ditjen PAS,
Akbar Hadi Prabowo, Penghuni Rutan Baloi Batam
Kep Riau sebanyak 12 orang kabur dengan merusak
ruang kepala Rutan & menyerang petugas. Semuanya
kasus narkoba, tiga orang tertangkap kembali. Saat ini
terdapat 468 orang narapidana, sedangkan seharusnya
kapasitasnya 250 orang tahanan.
Kementrian Hukum dan HAM mengakui kurangnya
jumlah petugas keamanan lembaga pemasyarakatan,
saat ini hanya 1 sipir menjaga 55 orang narapidana.
Untuk ini dibutuhkan 14 ribu Petugas.





Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham merilis 5 Unit
Pelayanan Terpadu (UPT) pemasyarakatan terpadat di
Indonesia, yaitu :
Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Bagan Siapi
api, Kanwil Kemenhumham Riau, dihuni sebanyak
593 orang napi yang seharusnya hanya
menampung 66 orang. Over kapasitas sebesar
898%, kata Kasubag Humas Ditjen PAS
Kemenkumham Akbar Hadi Prabowo;
Lapas Banjarmasin di Kanwil Kemenkumham
Kalimantan Selatan dengan kapasitas 366 orang,
tapi saat ini sudah diisi sebanyak 2427 orang.
Kelebihan kapasitas sebesar 663%;
Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham merilis 5 Unit
Pelayanan Terpadu (UPT) pemasyarakatan terpadat di
Indonesia, yaitu :
Lapas Bengkalis di Kanwil Kemenkumham Riau
dengan kapasitas 174 orang, saat ini sudah berisi
sebanyak 945 orang. Lapas ini mengalami
kelebihan kapasitas sebesar 543%;
Lapas Anas Martapura di Kanwil Kemenkumham
Kalimantan Selatan dengan kapasitas 180 orang,
saat ini diisi 953 orang. Terjadi kelebihan kapasitas
sebesar 529%;
Lapas Jambi di Kanwil Kemenkumham Jambi yang
saat ini dihuni 1118 orang, yang seharusnya 218
orang. Terjadi kelebihan kapasitas sebesar 510%.


LP dalam Kondisi Darurat, Alternatif Pemidanaan Kerja
Sosial Perlu Diterapkan.
Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan di Kanwil
Kemenkumham Sumatera Utara yang dihuni 2016
orang saat terjadi peristiwa pembakaran (11/7),
seharusnya hanya mampu menampung 1050 orang;
Wamenkumham mengedepankan keadilan restoratif, yaitu tidak
mendorong pemidanaan untuk jenis kejahatan yang ringan, tapi perlu
juga alternatif lain pemidanaan seperti kerja sosial. Per MA Nomor 1 /
2012 menyatakan tindak pidana yang mengakibatkan kerugian kurang
dari Rp. 2,5 juta dikategorikan pidana ringan, yang tidak perlu
penahanan, namun kenyataannya tidak demikian.


DATA LAPAS
Rockhkidam, Kepala Rutan Kelas 1 Cipinang :
Penghuni Rutannya saat ini sudah 3010 tahanan,
sedangkan kapasitasnya 1136 tahanan .
LP Kelas II Tanjung Gusta, Medan : Kapasitas 1054,
diisi 2596 orang;
LP Kelas I Cipinang, Jakarta : Kapasitas 920, diisi
3010 orang;
LP Kelas II Salemba, Jakarta : Kapasitas 572, diisi
1890 orang.


Melebihi Kapasitas, Ditjen PAS pada 2012,
kelebihan jumlah penghuni Lapas / Rutan pada tahun
2007 sebanyak 41445 orang, tahun 2010 sebanyak
37344 orang, dan tahun 2012 sebanyak 48024 orang;
data Kemenkhumham , total jumlah tahanan di 457
LP per 13 Juli 2013 adalah 157341 orang, kapasitas total
LP/Rutan 108160 orang;
di LP Tanjung Gusta yang dihuni 2660 orang napi,
kapasitasnya 1054 orang napi. LP Kerobokan Bali,
dihuni 912 napi, kapasitasnya 323 napi;
KEBUTUHAN SDM
Dir Bina Keamanan dan Ketertiban Kemenkumham,
Wibowo Joko Harjono mengakui dari kebutuhan
43000 penjaga baru tersedia 29000 orang, jadi kurang
14000 orang lagi, tahun ini direncanakan tambahan
3000 orang pegawai. Setiap tahun Akademi Ilmu
Pemasyarakatan hanya bisa mendidik 120 orang,
beberapa tahun lalu hanya 60 orang per tahun.

Indikator
ASEAN
Drug Free
Tahun 2015
1. Kapasitas Rehabilitasi meningkat
10% per tahun

2. Pecandu yang masuk rehabilitasi
meningkat 10% pertahun

3. Pecandu yang menyelesaikan
program meningkat 10% per tahun

4. Kecanduan/relaps menurun 10%
per tahun

5. Petugas rehabilitasi harus memiliki
sertifikasi

6. Partisipasi masyarakat dalam
rehabilitasi meningkat

7. Lapas/Rutan harus ada
program treatment dan
rehabilitasi

PRINCIPLE OF TREATMENT
PRINCIPLE 1: AVAILABILITY AND ACCESSIBILITY
OF DRUG DEPENDENCE TREATMENT
PRINCIPLE 2: SCREENING, ASSESSMENT,
DIAGNOSIS AND TREATMENT PLANNING
PRINCIPLE 3: EVIDENCE-INFORMED DRUG
DEPENDENCE TREATMENT

PRINCIPLE OF TREATMENT
PRINCIPLE 4: DRUG
DEPENDENCE TREATMENT,
HUMAN RIGHTS, AND PATIENT
DIGNITY
PRINCIPLE 5: TARGETING SPECIAL SUBGROUPS
AND CONDITIONS
Principle 6: ADDICTION
TREATMENT AND THE
CRIMINAL JUSTICE SYSTEM
PRINCIPLE OF TREATMENT
PRINCIPLE 7: COMMUNITY INVOLVEMENT,
PARTICIPATION AND PATIENT ORIENTATION
PRINCIPLE 8: CLINICAL GOVERNANCE OF DRUG
DEPENDENCE TREATMENT SERVICES
PRINCIPLE 9: TREATMENT SYSTEMS: POLICY
DEVELOPMENT, STRATEGIC PLANNING AND
COORDINATION OF SERVICES
PRINCIPLE 4: DRUG DEPENDENCE TREATMENT,
HUMAN RIGHTS, AND PATIENT DIGNITY

Drug dependence treatment services should comply
with human rights obligations and recognize the
inherent dignity of all individuals.
This includes responding to the right to enjoy the
highest attainable standard of health and well-
being, and ensuring non-discrimination.
Inhumane or degrading practices and punishment
should never be a part of treatment of drug
dependence.
PRINCIPLE 4: DRUG DEPENDENCE TREATMENT, HUMAN
RIGHTS, AND PATIENT DIGNITY

staff are properly trained in the provision of
treatment in full compliance with ethical
standards, and show respectful and non-
stigmatizing attitudes.
evidence-based prevention and treatment
interventions for drug use disorders and
associated health consequences are available also
in prisons.
for treatment research, ethical committees review
and authorize research protocols, as is the case
for all other medical disciplines.
Principle 6: ADDICTION TREATMENT AND THE
CRIMINAL JUSTICE SYSTEM

In general, drug use should be seen as a health care
condition and drug users should be treated in the
health care system rather than in the criminal justice
system where possible.
Interventions for drug dependent people in the
criminal justice system should address treatment as an
alternative to incarceration, and also provide drug
dependence treatment while in prison and after
release.

Principle 6: ADDICTION TREATMENT AND
THE CRIMINAL JUSTICE SYSTEM

Effective coordination between the health/drug
dependence treatment system and the criminal justice
system is necessary to address the twin problems of drug
use related crime and the treatment and care needs of
drug dependent people.
Research results indicate that drug dependence
treatment is highly effective in reducing crime.

PENGETAHUAN DASAR NARKOBA
APA ITU NARKOBA
Adalah bahan / zat aktif yang
mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologis seseorang (pikiran,
perasaan dan perilakunya) serta dapat
menimbulkan ketergantungan secara
fisik maupun psikologis

WHO (1982) : Semua zat kecuali
makanan, air atau oksigen yang jika
dimasukkan ke dalam tubuh dpt
mengubah fungsi tubuh secara fisik
dan atau psikologis


"Ketergantungan narkoba,
disebabkan gangguan pada otak
yang menimbulkan perubahan
perilaku, pikiran & perasaan.

www.drugabuse.gov
KETERGANTUNGAN / ADIKSI
Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang
ditandai oleh dorongan untuk menggunakan
Narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang
meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan
apabila penggunaannya dikurangi dan/atau
dihentikan secara tiba-tiba, akan menimbulkan gejala
fisik dan psikis yang khas.
Shopping
Internet
Roots of Addictions:
Loneliness, fear, shame,
grief, anger,
hereditary
Other crimes/
addictions
http://www.addictions.co.uk/statistics.asp Modified from members.fortunecity.com/. ../addictiontree.gif
Soil of Addictions:
Other abuses: Physical, spiritual,
emotional, sexual.
National Association of Addiction Treatment Providers
The Association for Addiction Professionals


At Timberline Knolls, we help each woman re-discover
and harness her strengths in five core a spects of the
self.

Setting ideas free (High/Euphoria)
http://fusionanomaly.net/subjectivity.html
Control for better life
Neocortex
Drive for life
Maintaining life
McCleans Brain Model
Reason
Emotion
Instinct
REPTILE
MAMMAL
Brain
Stem
Limbic
System
Maintaining life
Emotion
Instinct
Control for better life
Neocortex Reason
MAMMAL
McCleans Brain
Drive for life
Brain
Stem
Limbic
System
Loss of
control
REPTILE
Maintaining life
Emotion
Instinct
REPTILE
Control for better life
MAMMAL
McCleans Brain
Drive for life
Limbic
System
Brain
Stem
Neocortex Reason
Total loss
of control
KOMPONEN OTAK
YANG PALING DI RUSAK NARKOBA

1. Daya Analisis
2. Daya Sintesa
3. Daya Analogi
4. Logika Berfikir
5. Daya Nalar
6. Spatial 2 & 3 Dimensi
7. Daya Antisipasi
8. Daya Memori
Brain Stem / Batang Otak
Mengontrol
Fungsi vital dalam
tubuh:
Bernafas, detak
jantung
Brain Stem
Cerebral Cortex
Pusat informasi
dari proses rasa,
proses fikir,
penilaian
Cerebral Cortex
Limbic System
Rasa Nyaman,
Nikmat
Limbic
System
IRID research training
Urticaria
Common to heroin and
other injected drugs
where the vein has
been missed
Often attributed to a
dirty hit only
partially true
Is a histamine
reaction
IRID research training
Haematoma
IRID research training
Examples of cellulitis
IRID research training
Septic arithritis
http://www.allaboutarthritis.com/AllAboutArthritis/layoutTemplates/html/en/
contentdisplay/document/condition/arthritis/clinicalArticle/septic_arthritis.htm
http://www.bsac.org.uk/pyxis/Bone%20and%20joint/
Septic%20arthritis/Septic%20arthritis.htm
IRID research training
Osteomyelitis
IRID research training
Endocarditis
IRID research training
Veins and arteries
IRID research training
Thrombosis
Damage to vein wall
Clot forms and block
blood flow
Getting swelling at site
and below the clot

IRID research training
Thrombophebitis
Either
Clot forms and then
infection develops
Or
Mild infection in vein
wall results in clot
forming

IRID research training
Chronic venous insufficiency
IRID research training
Venous ulcers
Damaged veins swelling skin cannot heal
Grazes/injection sites can turn into persistent ulcers
IRID research training
Lymphatic system
IRID research training
Lymphoedema
*Andresz et al. 2006 Addiction
IRID research training
Aneurysms
Blood in arteries is
under high pressure
Weakened walls bulge
Result is a swelling
which pulsates


Dampak Meth pada Otak
PENGGUNA STIMULAN
(METAMFETAMIN)
Meth Mouth
Uveitis
N
O
JENIS
NARKOB
A
ESTIMAS
I
KEBUTU
HAN 2011
SITAAN
2011
% PERKIRAA
N YG
LOLOS
%
1.
Ganja 487 ton 245,2 ton 50.4 % 241,8 ton
49,6 %
2.
Shabu 49.800 kg 234,5 kg 0,5 % 49.565,5 kg
99,5 %
3.
Ekstasi 148 juta
btr
882.800
btr
0,6% 147.117.286
btr
99,4%
4.
Heroin 1.870 .000
kg
27.413 kg 1,5% 1.842,587 kg
98,5%
5.
Kokain 33.000
grm
176,17 grm 0,6% 32.823,83
grm
99,4%
Penelitian BNN dan Puslitkes UI (2011)
AFTERCARE
Full Recover
Drug Free
Crime Free
Productive
Healthy Life
Pemerintah:
Panti Rehab
RS Jiwa
RS Umum
Lapas
BalaiKesmas

Tempat Rehab Non Medik
P
U
S
K
E
M
A
S

K
E
C
.


LSM
BAPAS
Pendidikan
Keagamaan
TmptKerja
Ormas- (PKK,
KrgTaruna,
Pramuka)
P
U
S
K
E
M
A
S

K
E
L
.

COMMUNITY BASED UNIT

SKEMA PROSES REHABILITASI BERKELANJUTAN
The Programmes Based on
THE MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
are eight goals that :

1. Eradicating Poverty
2. Achieving Universal Primary Education
3. Promoting Gender Equality and Empowering
Women
4. Reducing Child Mortality Rates
5. Improving Maternal Health
6. Combating HIV/AIDS, Malaria and Other Diseases
7. Ensuring Environmental Sustainability, and
8. Developing Global Partnership for Development






Workshop Shelter
Sahabat Rekan Sebaya (SRS) kolaborasi dengan MOSA untuk
training multimedia

Pendirian Studio Siaran di UPT LIDO tahun 2009
Gedung Studio Front Office Studio TV
Ruang Kontrol
Studio Musik Studio Musik
Ruang Editing Studio Rekaman Siaran Radio
PENYULUHAN






BAKTI SOSIAL
Pengolahan Rumput Laut


KEGIATAN
YAYASAN
PELANGI
HARAPAN
BANGSA/NPOS
3
Adalah sekumpulan orang
yang memberikan
dukungan satu sama lain
dalam lingkar
permasalahan HIV/AIDS.
Masalah :
Sebagian besar ODHA
pengangguran atau
pernah bekerja tapi
kehilangan pekerjaan dan
sulit kembali ke pasar kerja
> beban keluarga.
Program Vokasional :
Keterampilan sablon baju,
mute-mute dan
kewirausahaan.
Materi Vokasional : Pembuatan
gambar, Pembuatan
film/afdruk, Pemasaran dan
distribusi, Pengelolaan
keuangan (accounting)
sederhana.

YAYASAN
PENUAI
INDONESIA
KEGIATAN BUDI DAYA JAMUR
YAYASAN
PELAYANAN
AGAPE
Masalah :
Stigma negatif
Sulit mendapat pekerjaan
Rentan Godaan
Usaha Vokasional :
Usaha pengecatan
Usaha kreatif
Usaha pupuk organik
Perintisan
USAHA PENGECATAN
USAHA KREATIF
USAHA PUPUK ORGANIK
PERINTISAN (LELE SANGKURIANG)
YAYASAN
PANTURA PLUS
FOUNDATION
Usaha :
Steam cuci motor
Bengkel
Sablon
Usaha cafe

SAHABAT REKAN
SEBAYA
Results :
To create training
modules;
Signal Magazine &
Bebas Magazine;
10 Religious Lecture
programs in 10
Rehabilitation
centre profiles;
Talk show Programs;
Film CUKUP GUE;
Website
www.sahabatrekan
sebaya.org;
Filler-filler of Drugs;
Video Tutorial;
To archive various
activities and
programs.


BIDANG REHABILITASI
2 (DUA) KATEGORI PENYALAHGUNA NARKOBA
YANG DI REHABILITASI, YAITU :
SUKARELA / VOLUNTARY
TERKAIT HUKUM / COMPULSORY
2 (DUA) JENIS REHABILITASI PENYALAHGUNA,
YAITU :
RAWAT INAP / IN PATIENT / RESIDENSIAL
RAWAT JALAN / OUT PATIENT / PASCA REHAB
DAMPAK BURUK : SOSIAL, KEAMANAN /
KRIMINALITAS, EKONOMI & DIRI SENDIRI SBB :
PSIKIS / MENTAL /JIWA
MORAL DISHARMONI
KELUARGA SAMPAI
PERCERAIAN;
GANGGUAN KESEHATAN
JIWA RINGAN SAMPAI
BERAT;
INTOKSIKASI /
KERACUNAN SAMPAI
MENINGGAL;
BUNUH DIRI / SUICIDE
DAN MERUSAK
LINGKUNGAN / HOMICIDE
FISIK
HEPATITIS;
TBC;
HIV AIDS;
MENINGGAL.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
KETERGANTUNGAN / ADIKSI
Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang
ditandai oleh dorongan untuk menggunakan
Narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang
meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan
apabila penggunaannya dikurangi dan/atau
dihentikan secara tiba-tiba, akan menimbulkan gejala
fisik dan psikis khas yang membahayakan diri sendiri
dan lingkungannya .
PENYAKIT PSIKIS / MENTAL / JIWA
CEMAS BERLEBIHAN
DEPRESI
MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN /
Homicide
MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI /
Percobaan bunuh diri
tentamen suicide
PENYAKIT JIWA BERAT / Psikotik

SITUASI DI MASYARAKAT

Fasilitas Pengobatan & Perawatan bagi pecandu
terbatas (RSU, RSJ, Puskesmas, Balai /Panti
Rehabilitasi & Rutan / Lapas), PENGOBATAN TIDAK
MERATA TERUTAMA BAGI YANG TIDAK MAMPU
Penularan Penyakit Fisik Meningkat (HIV/AIDS,
HEPATITIS, TBC & KEBUTAAN MATA)
Penyakit Psikis / Mental / Jiwa Meningkat (CEMAS,
DEPRESI & GANGGUAN JIWA BERAT), masyarakat
resah, pergaulan seks bebas, hidup tidak nyaman
& tidak aman
Penolakan karena malu / stigma terhadap pecandu
dan mantan pecandu yang kuat
PERSPEKTIF
Gangguan penyalahgunaan Narkotika yang
menyebabkan kecanduan / adiksi adalah suatu
penyakit kronis kambuhan (chronic relapsing
diseases);
Rehabilitasi perlu berkesinambungan agar dapat
mempertahankan proses pikir, emosi & perilaku
normatif produktif yang sehat serta aman,
sampai hilangnya stigma masyarakat terhadap
peserta program;
Pilihan rehabilitasi perlu bervariasi untuk
mengakomodasi berbagai kebutuhan, dengan
syarat berhubungan dengan medis, dan tidak
adanya narkotika, perilaku kekerasan &
hubungan seksual di fasilitas tersebut.
DASAR
UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 54, 55, 103,
127 Penyalahguna yang terbukti sebagai pecandu atau
korban penyalahgunaan narkoba wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial

PP No. 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika
pecandu yang sudah cukup umur atau keluarganya,
dan/atau orang tua atau wali pecandu yang belum cukup
umur wajib melaporkan diri kepada institusi penerima wajib
lapor untuk menjalani rehabilitasi medis dan sosial

Inpres No.12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan
Strategi Nasional P4GN fokus bidang rehabilitasi yaitu
pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan
sosial secara prioritas berdasarkan kerawanan daerah
penyalahgunaan narkoba

Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 2 Tahun
2011 tentang Penanganan Tersangka Atau Terdakwa
Penyalahguna, Korban Penyalahgunaan, Dan Pecandu
Narkotika

Dasar Hukum (1)
UUD 1945
hak asasi manusia dan penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan
UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
ps (4): setiap orang berhak atas kesehatan.
ps (5): setiap orang mempunyai hak yang sama atas sumber
daya di bidang kesehatan
ps (9)setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya.
Dasar Hukum (2)
UU No. 35/2009 tentang Narkotika
Pasal 54-59 Rehabilitasi
Kepmenkes No 486/SK/Menkes/IV/2007
Kebijakan dan Rencana Strategis
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA).
Untuk mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba Tahun
2015 sesuai dengan PP No. 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor
Pecandu Narkotika
Pecandu yang sudah cukup umur atau
keluarganya, dan/atau orang tua atau
wali pecandu yang belum cukup umur
wajib melaporkan diri kepada institusi
penerima wajib lapor untuk menjalani
rehabilitasi medis dan sosial.
Inpres No.12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan
dan Strategi Nasional khususnya di bidang rehabilitasi,
memfokuskan upaya pembangunan kapasitas
lembaga rehabilitasi medis dan sosial secara
prioritas berdasarkan kerawanan daerah
penyalahgunaan narkoba dalam rangka memberikan
pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
serta pembinaan lanjut kepada penyalahguna,
korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba.
SOP wajib lapor
1. Penerimaan awal
Bila masih dibawah umur /<17 tahun
KTP orang tua/wali/KK/surat sekolah, foto 3x4 berwarna.
Bila dewasa
KTP/KK/surat nikah, foto berwarna 3x4
Tanda tangan Inform Concent
2. Cek tanda-tanda vital (lakukan pencatatan asuhan keperawatan).
3. Urine test: didampingi oleh tim, hasil langsung diberikan penilaian
oleh pemeriksa ditandatangani oleh ketua tim pemeriksa.
4. Asesmen: metode ASI ; ada beberapa bidang; medis sebaiknya
dipimpin dokter, sisi psikologi bisa dibantu psikologi, masalah adiksi
bisa dibantu konselor adiksi masing-masing dapat memberikan tools
tambahan untuk memperkuat penegakan asesmen dan rencana
terapi.






Rencana terapi
Rujuk layanan milik Puskesmas seperti Metadon
Rawat jalan (8 kali sesi pertemuan)
Rehabilitasi medis maupun sosial baik milik BNN,
Kemenkes, Kemensos, swasta dan komponen
masyarakat lainya
Detox (Hospital Inpatient)
Detox (Non-Hospital Residential)
Detox (Outpatient)
Treatment (Hospital Inpatient)
Treatment (Non-Hospital Residential)
Treatment (Outpatient)
Treatment (Outpatient Methadone Maintenance)

Ketersediaan Layanan
Gawat Darurat Narkoba
Detoksifikasi
Rawat jalan bebas zat
Rawat jalan rumatan
Rehabilitasi residensial
Layanan pasca rawat
Layanan komplikasi
SYARAT REHABILITASI DALAM PEMERIKSAAN
PERSIDANGAN
1. TERTANGKAP TANGAN SAAT MEMAKAI;
2. BARANG BUKTI DALAM DOSIS TERTENTU;
3. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SEBAGAI PEMAKAI ATAS DASAR
PERMINTAAN PENYIDIK;
4. SURAT KETERANGAN DOKTER YANG
MERAWAT YANG DITUNJUK HAKIM;
5. TIDAK TERDAPAT BUKTI MERANGKAP
PENGEDAR.


Undang Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika
Bisa sampai hukuman mati bagi pengedar sesuai yang
tercantum pada ayat (2) masing - masing di Pasal 113,
114, 116, 118, 119 dan 121, namun sangat humanis karena di
Pasal 54 Pecandu Narkotika dan korban
penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial, tidak dikriminalkan
dengan masuk ke penjara seperti sebelumnya.

PERATURAN TERKAIT HUKUM CJS
SURAT EDARAN KETUA MAHKAMAH AGUNG
NOMOR 3 / Bua.6 / Hs / SP / VII / 2011, TENTANG :
PENEMPATAN KORBAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA DI DALAM LEMBAGA REHABILITASI
MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL;
SURAT EDARAN JAKSA AGUNG NOMOR 002 / A /
JA / 02 / 2013, TENTANG : PENEMPATAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE LEMBAGA
REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1305/Menkes/SK/VI/2011 tentang Institusi
Penerima Wajib Lapor; 131; 2
diantaranya BNN dan UNITRA BNN Lido.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2171/Menkes/SK/X/2011
tentang Tata Cara Pelaksanaan Wajib
Lapor Pecandu Narkotika tahun 2011.
Perka BNN No. 2/2011, tentang Tatacara
penanganan tersangka atau terdakwa
penyalahguna, korban penyalahgunaan,
dan pecandu narkotika.

www.bnn.go.id
Badan Narkotika Nasional RI





















S E M A
Nomor : 04 Tahun 2010
TENTANG PENEMPATAN PENYALAHGUNAAN, KORBAN PENYALAHGUNAAN DAN PECANDU
NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL
7 April 2010

1. Pada saat tertangkap tangan ditemukan BB satu hari pakai, contoh :
Shabu : 1 gram
MDMA : 2,4 gram = 8 butir
Heroin : 1,8 gram
Kokain : 1,8 gram
Ganja : 5 gram
Daun Koka : 5 gram
Meskalin : 5 gram
Kelompok Psilosybin : 3 gram
Kelompok LSD : 2 gram
Kelompok PCP : 3 gram
Kelompok Fentanil : 1 gram
Kelompok Metadon : 0,5 gram
Kelompok Morfin : 1,8 gram
Kelompok Petidin : 0,96 gram
Kelompok Kodein : 72 gram
Kelompok Buprenorfin : 32 mg

























2. Surat keterangan uji
laboratoris
positif gunakan Narkoba;
3. Bukan residivis kasus Narkoba;
4. Perlu surat keterangan dari
Dokter Jiwa/ psikiater
(Pemerintah) yg ditunjuk Hakim;
5. Tidak terdapat bukti bahwa ybs
rangkap pengedar/produsen
gelap Narkoba.
SEMA NO 03 TAHUN 2011
SEMA 03 TAHUN 2011
SURAT EDARAN JAKSA AGUNG, NOMOR :
SE 002 / A / JA / 02 / 2013
TENTANG PENEMPATAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE LEMBAGA
REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL;
SE JAKSA AGUNG RI NOMOR : SE-013/ A / JA / 02 /
2012, TANGGAL 29 FEBRUARI 2012 TENTANG
PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA PERKARA TINDAK
PIDANA UMUM.
PENGGUNA NARKOBA, KORBAN YANG PERLU KITA BANTU
MODUS OPERANDI DALAM RAMBUT
Website : bnnpjambi.blogspot.com Call Centre : 0741 446730

Anda mungkin juga menyukai