Anda di halaman 1dari 10

Narkoba Menghancurkan Generasi Bangsa

Akhir akhir ini narkoba telah merajalela di negeri kita. Semua kalangan dimulai dari
masyarakat bawah hingga masyarakat kelas atas telah menggunakan narkoba. Bahkan lebih
parahnya lagi adalah narkoba juga telah merasuki para penegak hukum di negeri ini. Menurut
data yang diterima oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah korban yang disebabkan oleh
barang haram itu meningkat hingga dua kali lipat dari tahun tahun sebelumnya. Kebanyakan
dari korban korban tersebut adalah remaja. Menanggapi fenomena ini pemerintah telah
menetapkan Negara kita sedang berada dalam keadaan darurat narkoba. Oleh sebab itu, penulis
sangat yakin bahwa masa depan bangsa ini akan hancur dalam beberapa tahun yang akan datang
jika pemerintah tidak mengambil langkah yang nyata untuk menghentikan arus peredaran barang
haram ini. Ada beberapa alasan mengapa narkoba bisa menghancurkan kehidupan bangsa ini.

Alasan yang pertama adalah narkoba bisa menghancurkan masa depan anak muda. Anak anak
muda yang semestinya menjadi calon calon penerus bangsa akan hancur masa depannya jika
masuk ke dalam lingkaran narkoba. Jangankan menjadi masa depan bangsa, masa depan mereka
sendiri pun akan rusak akibat dari barang haram ini. Hal ini dikarenakan narkoba akan
menciptakan generasi generasi yang sakaw, yaitu generasi yang tidak bisa lepas dari narkoba.
Akibat ketidak mampuan mereka untuk lepas dari narkoba, membuat mereka menjadi sangat
ketagihan yang akan menyiksa diri mereka sendiri, sehingga mereka akan menjadi tidak sehat
dan gampang terkena penyakit. Bahkan mereka juga bisa meninggal dunia. Akibatnya, masa
depan mereka yang semestinya cerah menjadi kelam dan hancur seketika.

Alasan yang ke dua adalah narkoba bisa mematikan kreatifitas anak bangsa. Anak muda
semestinya memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Di masa masa inilah mereka bisa
menemukan pemikiran - pemikiran baru, menemukan inovasi inovasi dan berprestasi. Namun,
apa yang terjadi ketika mereka masuk ke dalam jurang narkoba ? Mereka akan kehilangan itu
semua. Narkoba ini perlahan lahan akan mematikan sel sel otak mereka sehingga lama
kelamaan otak mereka tidak mampu lagi berkreasi dan yang ada di dalamnya hanyalah narkoba.
Jika otak mereka sudah terkontaminasi oleh nakoba, maka tidak ada lagi kreatifitas yang tersisa.
Mereka hanya akan hidup seperti zombie atau mayat mayat hidup yang bergerak tanpa tujuan
dan arah. Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika para penerus suatu bangsa tidak memiliki
kreatifitas dan tujuan, maka bisa dipastikan Negara tersebut akan musnah dan lenyap.

Alasan yang terakhir adalah narkoba menciptakan generasi kriminal. Para remaja yang sudah
terjerat ke dalam lingkaran setan ini akan terus menerus dipaksa untuk memenuhi keinginan
mereka terhadap narkoba. Akibatnya, mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan
barang haram itu, termasuk dengan perbuatan perbuatan yang melanggar hukum, seperti
mencuri, merampok, menipu dan membunuh dengan keji. Semua yang dilakukan itu tidak lain
dan tidak bukan karena narkoba yang telah merusak otak dan jiwa mereka, sehingga mereka
tidak bisa membedakan lagi mana perbuatan yang benar dan mana perbuatan yang salah. Jika
suatu bangsa dipenuhi dengan para pelaku kriminal, maka bisa dipastikan Negara itu akan lenyap
dengan sendirinya.

Oleh karena itu, narkoba sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini
dikarenakan barang haram ini bisa menghancurkan masa depan para pemuda, calon penerus
bangsa, narkoba bisa menghancurkan daya kreatifitas para remaja, dan yang terakhir barang
haram ini bisa menciptakan generasi pelanggar hukum. Semua akibat itu akan menuntun pada
kehancuran bangsa ini. Maka dari itu, jika pemerintah tidak melakukan tindakan yang nyata
untuk menghentikan peredaran barang haram ini, maka bisa dipastikan Negara ini akan hancur
dalam beberapa tahun ke depan.

Narkoba dan Generasi Muda

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah beredar
dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Selain Narkoba,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu
singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya
mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut
berbahaya yaitu adiksi atau kecanduan.
Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh, terutama susunan syaraf pusat sehingga apabila disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, jiwa dan kehidupan bersosial. Karena itulah Pemerintah melarang
keras beredarnya Narkoba ini.
Mengapa NAPZA dikategorikan berbahaya?
Pertama Narkotika, Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau buatan yang
apabila dikonsumsi tidak sesuai prosedur akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin, petidin, termasuk ganja,
mariyuana, hashis dan kokain.
Lalu Psikotropika, Psikotropika adalah zat alami maupun sintetis yang berdampak aktif
terhadap kejiwaan karena pengaruhnya di susunan syaraf pusat, sehingga dapat menimbulkan
perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku pengguna. Psikotropika yang sering
disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol,
dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD dan Mushroom.
Sedangkan Zat adiktif lainnya disini adalah zat yang bukan Narkotika & Psikotropika
seperti alkohol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup maupun zat pelarut.
Begitu banyak zat-zat berbahaya seperti dia atas yang beredar saat ini, entah sampai
kapan trend menggunakan zat terlarang ini berlanjut. Padahal bergitu banyak dampak negatif
yang ditimbulkannya, contoh kecilnya saja seorang siswa yang diberikan uang oleh orang tuanya
untuk membayar SPP karena telah ketergantungan dengan Narkoba akan mempergunakan uang
itu untuk membeli zat terlarang tersebut, ini jelas-jelas salah, uang yang seharusnya digunakan
untuk ibadah dalam menuntut ilmu telah berpindah ke tangan yang salah.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pemakaian narkoba di kalangan remaja ini.
Pertama, hilangnya makna hidup. Mereka ingin selalu dianggap eksis di tengah pergaulan,
sehingga seringkali mengikuti trend serta gaya hidup lingkungan tempat mereka bergaul, yang
belum tentu berpijak pada prinsip yang baik. Mereka khawatir terisolasi dari dunia pergaulan,
ketika tetap berpegang teguh pada aturan-aturan normatif, serta memeluk erat nilai-nilai
tradisional.
Kedua, minimnya komunikasi dalam keluarga maupun di tengah masyarakat sekitar. Hal
negatif dari hubungan antarmanusia yang tidak harmonis akan melahirkan rasa sepi, sendiri,
meski mereka berada di tengah keramaian. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak buruk bagi perkembangan mental dan jiwa mereka. Dalam kondisi demikian,
siapapun akan rentan untuk terjerumus ke dalam perilaku negatif.
Ketiga, munculnya rasa bosan menjalani hidup. Gabungan dari hilangya makna hidup
serta hubungan interpersonal yang tidak lagi hamonis mengakibatkan para pelajar yang masih
usia remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan. Pada akhirnya, rasa bosan ini membawa
mereka untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya.
Nah setelah mengetahui faktor yang melatarbelakangi pemakaian Narkoba, diharapkan
kita tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan itu. Dan bagi mereka yang sudah
tercebur ke dalam dunia narkoba, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan
ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang sesaat.
Maka dari itu, janganlah kita mendekati narkoba di saat keadaan yang mepet sekalipun.
Marilah kita rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran narkoba
untuk bangkit keluar dari jerat narkoba.

PENDIDIKAN KARAKTER ANTI NARKOBA

Membangun remaja yang bebas dari penyalahgunaan narkoba/napza tentu bukanlah


pekerjaan yang mudah. Setidaknya ada tiga hal penting yang layak diperhatikan agar hasilnya
benar-benar efektif, dalam lingkungan keluarga, orangtua harus memberikan kasih sayang yang
cukup terhadap para remajanya. Mereka tidak boleh cepat marah dan main pukul tatkala sang
remaja melakukan kesalahan baik dalam tutur kata, sikap, maupun perbuatannya, tanpa diberi
kesempatan untuk membela diri. sebaliknya, orangtua harus bersikap demokratis terhadap
anaknya.
Pendidikan merupakan suatu instrument kedua setelah keluarga, untuk memberikan
kualitas dari generasi generasi penerus bangsa dalam membangun karakter generasi anti
narkoba. Karakter karakter yang diperlukan dasarnya dapat dilihat dalam Pendidikan karakter
anak (bangsa) yang bisa dilihat dengan jelas pada pasal 3 dalam Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang MAha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Dalam UU tersebut dapat dikerucutkan kembali untuk memudahkan konsep pendididkan
karakter yang khusus indikator generasi anti narkoba. Diantaranya adalah; Jujur, Melatih
kejujuran perlu ditanamkan sejak anak-anak berusia dini dan terus menerus. Kejujuran harus
ditanamkan pada ucapan dan perbuatan. Tidak kalah penting adalah mengajarkan kejujuran
dengan segala perbuatan yang bisa dipercaya. Disiplin, Membiasakan disiplin pada anak
memang harus dilakukan sejak usia dini. Jika anak terbiasa disiplin maka mereka juga akan
terbiasa patuh pada peraturan. Kreatif, Semangat dan kreatifitas pada anak memang perlu
dibangun sejak usia dini. Menggali kreatifitas anak bisa menumbuhkan semangat berkarya pada
anak serta menghasilkan karya baru. Sehingga dengan ini anak akan dapat menatasi
kejenuhannya, yang cendrung mengakibatkan untuk memakai narkoba untuk mendapatkan suatu
yang baru. Dengan contoh program yaitu lomba poster anti narkoba/napza, dan juga kegiatan
kegiatan seperti ekstra kulikuler di sekolah Rasa ingin tahu, Menggali rasa ingin tahu perlu
dilakukan sejak anak usia dini. Rasa ingin tahu tersebut bisa berasal dari apa yang dilihat dan
didengar. Dengan program pengenalan bahaya narkoba, maka akan menstimulasi anak untuk
bertanaya dan paham tentang bahaya narkoba/napza itu. Bersahabat dan komunikatif,
Kebiasaan bersahabat ditandai dengan anak yang senang bergaul, senang bekerjasama dengan
orang lain. kata kuncinya adalah pada kumunikatif, dengan bergaul yang baik maka anak akan
membangun komunikasi yang baik sehingga anak merasa lebih percaya diri saat ia berhadapan
dengan lingkungan sosial dan melahirkan sikap yang tanggung jawab.

Narkoba/napza merupakan salah satu dari beberapa hal yang dapat mempengaruhi dan
dapat merusak moral generasi muda penerus bangsa. Pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat
dilakukan sejak dini yaitu dengan mensosialisasikan narkoba dan bahayanya kepada peserta
didik lewat alat peraga maupun ceramah dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di sekolah.
Hingga perlakuan perlakuan itu nantinya akan membentuk suatu karakter, bahwa individu
indovidu tersebut anti Narkoba.
Salah satu masalah di Indonesia yang hangat untuk diperbincangkan seputar kehidupan para
remaja adalah narkoba. Siapa yang tidak mengenal narkoba? Benda yang mematikan. Banyak
cara untuk menggunakannya. Bisa dihisap, disuntik, atau diminum. Cara mendapatkannya sangat
mudah, karena sudah tersebar di seluruh dunia dan banyak para oknum yang menjualnya.
Korban narkoba tidak memandang kalangan dan usia. Apabila sudah sekali mencoba, maka
tubuh akan bereaksi oleh efek candu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Perlu kita ketahui, bahwa
narkoba mengandung zat adiktif yang fungsinya adalah sebagai candu, sama halnya seperti
rokok. Perokok aktif sangat berpotensi untuk mengonsumsi narkoba, oleh sebab itu rokok dan
narkoba mempunyai keterkaitan. Sangat disayangkan apabila remaja penerus bangsa
mengonsumsi dua hal tersebut, terutama narkoba yang efeknya sangat dahsyat dan dapat
menyebabkan kematian.
Sebenarnya, narkoba adalah obat yang digunakan oleh para dokter untuk membius pasien
dan juga sebagai obat penenang dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika digunakan dengan
dosis yang tidak semestinya, maka akan mengganggu sistem syaraf pusat yaitu otak, fisik, psikis
atau jiwa, dan fungsi sosial. Akibatnya, pemakai akan mengalami efek seperti
berikut: Halusinogen, yaitu efek narkoba yang membuat pemakai merasakan halusinasi yang
tinggi. Melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak nyata. Stimulan, yaitu efek narkoba
yang mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak menjadi lebih cepat dari
biasanya. Depresan, yaitu efek narkoba yang menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan
diri.Adiktif, yaitu efek narkoba yang menimbulkan rasa candu (keinginan mengonsumsi secara
terus-menerus). Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi para pemakai untuk mengonsumsi
barang haram tersebut, Para pemakai narkoba khususnya remaja menganggap narkoba adalah
penyelamat hidup mereka. Mereka mencari kesenangan dari peliknya hidup dengan cara yang
salah. Miris memang, mengingat remaja yang menjadi penerus bangsa, justru merusak masa
depan dan harapan bangsa.
Banyak faktor yang mempengaruhi para remaja untuk mengonsumsi barang haram
tersebut. Mulai dari coba-coba, kurang perhatian orangtua, lingkungan yang buruk, dan pengaruh
teman sebaya. Mula-mula, kurangnya perhatian dari orangtua maupun keluarga yang tidak
harmonis, membuat remaja mencari kesenangannya sendiri di dunia luar. Di lingkungan yang
buruk, remaja terjebak kemudian berteman dengan teman sebaya dan mulai terseret oleh arus
pergaulan bebas. Remaja pun mempunyai teman sebaya yang dianggap mempunyai nasib yang
sama. Mereka menjelajah mencari jati diri dan keluar dari kehidupan yang memuakkan dan
membuat dunianya sendiri. Kemudian, bertemu dengan orang yang menawarkan benda asing,
yaitu narkoba. Karena merasa penasaran, mereka mulai mencobanya dan hanyut oleh candu
narkoba yang semakin membawa mereka ke jalan yang menyesatkan. Semakin tersesat dan
menghalalkan segala cara agar dapat menikmati narkoba.

Mereka tidak dapat berfikir dengan jernih, tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang
salah. Otak mereka telah diracuni, mata hati mereka telah di butakan oleh satu hal, yaitu nakoba.
Mulai saat itu mereka menjadi orang lain dan kehilangan jati diri. Bahkan mereka tidak lagi
mengingat Tuhan. Dunia mereka hanyalah satu, yaitu narkoba. Seakan narkoba adalah harga
mati. Sangat banyak dampak yang akan di timbulkan oleh narkoba, apabila hal tersebut telah
merasuki kita. Contohnya, remaja akan terjerumus pergaulan bebas, seks bebas, dan minuman
keras.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi mereka yang telah mengonsumsi narkoba
secara berlebihan akan beresiko kematian, karena zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat
mengganggu sistem kekebalan tubuh, hal inilah yang memungkinkan pemakai narkoba dapat
terserang penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV. Virus HIV menular melalui
pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Kebiasaan pemakai narkoba yaitu memakai jarum
suntik narkoba secara bersama-sama. Hal tersebut juga diakibatkan oleh perilaku seks bebas, zat-
zat yang terkandung dalam narkotika dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya. Sehingga
pengguna narkoba tidak segan melakukan seks bebas. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa
para pemakai narkoba dapat bertindak nekat. Mereka (para pemakai) terlalu sibuk dengan
dunianya sendiri, sehingga bersikap acuh dengan lingkungan di sekitarnya. Adapun yang
beranggapan bahwa pemakai narkoba sering lepas kontrol dan tidak sabar ketika melakukan
sesuatu. Hal ini tidak hanya dapat mencelakakan diri sendiri, tapi juga orang lain.
Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat di cegah. Narkoba sudah tersebar di
berbagai tempat di tangan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Misalnya saja, penjual
narkoba yang mencari mangsa di sekolah, diskotik, tempat pelacuran dan tempat-tempat
perkumpulan anak muda. Para penjual narkoba terus menjamur tanpa kita ketahui, mereka
melakukan penyamaran dan menyembunyikan identitas asli mereka dengan sangat rapi.
Pengguna narkoba mempunyai ciri fisik maupun tingkah laku yang berbeda dengan orang
yang bebas dari narkoba. Pengguna narkoba bisa dilihat dari wajahnya yang selalu lesu, mata
merah, mulut kering, bibir berwarna merah kecoklatan, berperilaku aneh, terlihat sangat bahagia
(euforia) dan santai. Cara berbicara pun tidak terarah dan daya ingatnya menurun. Adapun ciri
umum anak pengguna narkoba antara lain: anak menjadi pemurung dan penyendiri, cenderung
menarik diri dari acara keluarga dan lebih memilih mengurung diri di kamar, bergaul dengan
teman hingga larut malam bahkan jarang pulang ke rumah. Sering bersenang-senang di pesta
maupun diskotik, mudah tersinggung, egois, cenderung malas mengerjakan tugas-tugas dari
sekolah. Prestasi belajar menurun, sering terlambat bahkan bolos sekolah.
Narkoba bukan masalah yang mudah yang dapat diselesaikan secara individu, namun
masalah bersama yang perlu dipikirkan oleh seluruh bangsa, demi masa depan yang suatu
Negara. Lalu apa upaya pencegahan untuk memperkecil kemungkinan kasus narkoba yang
terjadi pada usia remaja?

Sudah sepantasnya peran orangtua, keluarga dan lingkungan sekitar menjadi hal yang paling
penting dalam mempengaruhi psikis remaja. Seorang anak sangatlah membutuhkan kasih sayang
dan perhatian dari orangtuanya. Karena itu, kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar
berpengaruh dalam pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakan suasana harmonis, intim, dan
hangat dalam keluarga. Berikan perhatian yang cukup baik dari segi materil, emosional,
intelektual, dan sosial. Berikan nasihat, pencerahan, dan ajaran agama yang baik untuk anak.
Pahamilah dengan baik bagaimana perasaan dan gejolak remaja. Mendukung segala kegiatan
remaja, selama kegiatan tersebut mempunyai pengaruh positif. Adapun upaya pencegahan untuk
kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
hindarilah kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, hati-hati dalam memilih teman dalam
bergaul. Isi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan positif, tingkatkan prestasi serta bakat untuk
mewujudkan cita-cita.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itulah kata pepatah. kenyataannya memang
benar. Narkoba adalah masalah bersama, sehingga tidak dapat di selesaikan dengan hanya
sepihak saja. Sebagai negara kesatuan, kita harus menyelamatkan masa depan bangsa dan negara
kita. Tentunya dengan menghadapi masalah yang satu ini. Selain melakukan upaya pencegahan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara, contohnya
melakukan penyuluhan anti narkoba ke sekolah-sekolah, merangkul pemakai narkoba dan
mencoba dengan perlahan memberikan nasihat agar mengikuti rehabilitasi, memberikan motivasi
agar pemakai mau mengubah pola pikirnya supaya kembali ke jalan yang benar. Hanya
Tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati setiap umat-Nya. Maka dari itu, tingkatkan
keimanan dengan mengikuti acara keagamaan, kemungkinan besar dapat menyadarkan pemakai
narkoba untuk meninggalkan lubang kesesatan.

Manusia adalah tempat segala kesalahan dan kekhilafan. Setiap manusia pasti pernah
melakukan kesalahan dan satu-satunya tempat untuk kembali hanyalah kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa. Pada masalah ini, tak sepatutnya para remaja yang disalahkan. Mari kita sama-
sama instropeksi diri dan tidak menyudutkan salah satu pihak. Ibaratkan tidak ada asap jika tidak
ada api yang artinya setiap masalah pasti ada penyebabnya. Untuk para generasi muda penerus
bangsa, kuatkanlah hati dan perteguh iman serta isilah waktu kalian dengan hal-hal positif.
Jangan jadikan masa muda kalian terbuang sia-sia. Hidup hanyalah satu kali. Wujudkanlah
semua cita-cita. Tunjukkanlah pada dunia bahwa kalian bisa!

Narkoba/napza merupakan salah satu dari beberapa hal yang dapat mempengaruhi dan dapat merusak
moral generasi muda penerus bangsa. Pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan sejak dini
yaitu dengan mensosialisasikan narkoba dan bahayanya kepada peserta didik lewat alat peraga maupun
ceramah dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di sekolah. Hingga perlakuan perlakuan itu nantinya
akan membentuk suatu karakter, bahwa individu indovidu tersebut anti Narkoba.

Memang tadinya narkoba bukan obat terlarang, melainkan sejenis obat yang biasa dipakai
dikedokteran untuk maracik atau bahkan untuk mengobati. Tapi mengapa menjadi obat-obat
terlarang ? Itu karena kehidupan sekarang anak-anak remaja yang salah menggunakannya,
sehingga akibatnya pun berbeda, bisa memabukkan bahkan sampai mematikan. Apa yang
menyebabkan pemakaian narkoba di kalangan remaja? Ada banyak faktor yang melatarbelakangi
pemakaian narkoba di kalangan remaja ini. Seperti, hilangnya makna hidup, minimnya
komunikasi dalam keluarga maupun di tengah masyarakat sekitar, munculnya rasa bosan
menjalani hidup, serta ajakan teman.
Nah setelah mengetahui faktor yang melatarbelakangi pemakaian Narkoba, diharapkan
kita tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan itu. Dan bagi mereka yang sudah
tercebur ke dalam dunia narkoba, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan
ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan kesenangan yang sesaat. Maka dari itu, janganlah
kita mendekati narkoba di saat keadaan yang mepet sekalipun. Marilah kita rangkul teman-teman
kita yang sudah terlanjur masuk dalam lingkaran narkoba untuk bangkit keluar dari jerat
narkoba.

akibat penggunaan barang terlarang ini akan menciptakan generasi kriminal. Para generasi muda
yang telah terjebak ke dalam barang terlarang ini akan selalu berusaha memenuhi keinginan
buruknya itu untuk terus bisa mengkonsumsinya. Tak sedikit mereka akan melakukan cara
apapun demi mendapatkan barang terlarang yang mereka inginkan. Sebab itulah mereka bisa saja
menggunakan cara kriminal demi mendapatkannya.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,
maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Anda mungkin juga menyukai