Anda di halaman 1dari 10

Uhir Simalungun - 1

UHIR (ORNAMEN) SIMALUNGUN


(Digambar ulang oleh Rudi Damanik diambil dari beberapa sumber)

Pada umumnya bangunan-bangunan arsitektur tradisional di Indonesia dilengkapi dengan ornamen
khas daerah tersebut bisanya ditempatkan pada bagian pilar, dinding, pintu, jendela dan juga pada
nagian interiornya. Disamping itu perlengkapan interior seprti kursi, meja, tempat tidur dan
perabotan rumah lainnya juga sering dilengkapi dengan ornamen-ornamen. Ornamen tersebut
disamping untuk tujuan keindahan beberapa diantaranya mempunyai maksud dan tujuan yang
besifat spriritual sesuai dengan keyakinan yang dianut pada saat itu yaitu animisme.

Demikian juga rumah adat Simalungun yang sering disebut dengan Rumah Bolon yang biasanya
ditempati raja-raja pada waktu dulu dilengkapi dengan ornamen-ornamen yang sering disebut
dengan istilah uhir, pinar atau gorga. Saat ini diketahui terdapat kurang lebih 30 (tiga puluh)
jenis uhir simalungun yang sering digunakan yang masing-masing jenis uhir memiliki makna dan
penggunaan yang berbeda-beda. Selain ditemukan pada bangunan juga ditemukan pada alat-alat
keperluan, seperti pada Hiou (Kain), Sonduk (Senduk), Bajut Hundul (Anyaman tempat Sirih),
Hopuk (Peti penyimpan hiou), Tuldak (Alat tenun), Parborasan (Tempat beras), Parpangiran
(Tempat keramas), pada alat-alat musik dan lainnya. Disamping juga terdapat beberapa rajah-
rajah (tato) yang sering digunakan pada jaman dahulu sebagai hiasan pada bagian-bagian tubuh
manusia sebagai hiasan atau untuk tujuan spiritual (hadatuon). Pada umumnya inspirasi
pembuatan uhir simalungun tersebut adalah berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti pohon, bunga
dan daun-daunan, binatang serta manusia. Warna yang sering digunakan pada uhir tersebut pada
umumnya adalah warna merah, hitam, putih dan kuning sesuai dengan bahan pembuat warna yang
tersedia pada waktu itu. Untuk membuat warna merah menggunakan bahan sirih (demban),
warna putih menggunakan hapur (bahan pelengkap ketika orang memakan sirih), warna hitam
menggunakan arang kayu bakar sedangkan warna kuning menggunakan bahan kunyit (huning).

Berikut ini beberapa jenis uhir simalungun yang masih sering digunakan baik untuk ornamen rumah
maupun untuk ornamen alat-alat kepeluan tradisional.

IPON IPON
Merupakan salah satu ragam hias yang buat pada bagian tepi sebagai pengikat atau penutup
hiasan.



SILOBUR PINGGAN
Uhir Simalungun - 2

Silobur Pinggan adalah nama tumbuhan yang merambat dan melilit, sering dijadikan sebagai
ramuan untuk racun. Ornamen ini melambangkan sifat tolong menolong.



PINAR MOMBANG
Mombang adalah pohon besar seperti jati. Gorga ini difungsikan sebagai pengganti Datu/Guru yang
berefek keselamatan dan kesehatan.



BUNGA SARUNEI
Sebagai simbol kepatuhan dan kedisiplinan pada hukum dan Undang-Undang yang telah ditetapkan
oleh Raja





PINAR BULUNG NI ANDURDUR
Andurdur adalah tumbuhan menjalar yang dilambangkan sebagai kesetiaan, menepati janji dan
memahami kepentingan bersama.



PINAR ASSI ASSI
Assi-Assi adalah tumbuhan berkhasiat obat, sehingga ia melambangkan kesehatan.


Uhir Simalungun - 3


PINAR APPUL APPUL
Layaknya Appul-Appul (Kupu-Kupu) yang indah, bersih dan berperan dalam penyerbukan
tumbuhan, maka gorga ini menyiratkan makna kebersihan, keindahan dan kebaikan.



PAHU PAHU PATUNDAL
Pahu-pahu patundal adalah Tumbuhan pakis bertolak belakang. Motif pakis banyak kita temukan
dalam ragam hias Simalungun. Ini myiratkan persatuan kesatuan yang saling menguntungkan.



HAIL PUTOR
Berarti mata kail yang berputar, merupakan lambang rezeki, cita-cita bersama dan kemanfaatan.






GUNDUR MANGULAPA
Gundur Mangulapa berarti Buah Labu Kundur/Bligo yang tumbuh subur. Tangkai dan pucuknya
dijadikan hiasan ikat. Sebagai Lambang Ketinggian marwah, kemakmuran, kesuburan dan tangkal
binatang berbisa.



GANJO MARDOMPAK
Ganjo adalah sejenis kepiting, mardompak berarti berhadap-hadapan. Minyiratkan filsafat
ketertiban dalam bekerja dan kekuatan yang membawa kemaslahatan.

Uhir Simalungun - 4



BUNGA RAYA SAYUR MATUA
Sebagai lambang seia sekata, panjang umur, kekuatan spiritual dan kedewasaan.


BUNGA TABU
Layaknya bunga tabu (labu) yang tidak berbau, jarang dijadikan hiasan namun tidak seperti bunga
lain, jika gugur akan tetap meninggalkan hasil berupa buah yang besar dan bermanfaat.
Begitulah filsafat yang diambil dari gorga ini.



PORKIS MANANGKI BAKAR
Sebagai lambang sebuah kerja yang tekun, tidak mudah putus asa, keselamatan dan ketelitian,
layaknya semut memanjat bambu kering.



PORKIS MARODOR
Porkis marodor berarti semut dibuat sebagai hiasan pengapit gorga Suleppat. Ornamen ini
dianggap sebagai simbol Haroan (gotong royong) dan kerajinan.



AMBULU NI UAOU
Disebut juga Jombut Uaou yang diyakini menjadi simbol kemolekan, keagungan dan menghargai
serta menghormati yang patut.

Uhir Simalungun - 5



SIHILAP BAJARONGGI
Melambangkan sikap kesetia kawanan, saling mengenang dan kharisma. Bajaronggi sendiri adalah
tumbuhan lalap yang subur ditanah berair.



BORAS PATI
Boras pati adalah sejenis kadal. Hiasan ini berbentuk geometris yang dibuat dari bahan ijuk.
Boraspati merupakan simbol supranatural untuk penangkal kekuatan gaib.



BODAT MARSIHUTUAN
Bak Kera mencari kutu temannya, inilah lambang gotong royong dan sama bekerja untuk mencapai
tujuan.










Uhir Simalungun - 6








GATIP GATIP
Adalah gorga sebagai simbol penghormatan, keperkasaan dan harga diri. Layaknya Gatip-gatip,
sejenis ular kecil berbisa yang kulitnya berbelang merah, hitam dan putih. Dahulu ular ini cukup
disegani di huta-huta.



Gorga Suleppat



Uhir Simalungun - 7

Rumbak-Rumbak Sinandei







Gorga Hambing Mardugu



Gomal



BOHI BOHI
Adalah ukiran wajah manusia sebagai kepala Sambahou (dinding). Melambangkan keramah
tamahan, kewaspadaan serta sarat akan muatan supranatural.




Uhir Simalungun - 8

Rajah-rajah (tato) Simalungun

Berikut ini adalah rajah-rajah (tato) yang sering digunakan pada jaman dahulu sebagai hiasan pada
bagian-bagian tubuh manusia sebagai hiasan atau untuk tujuan spiritual (hadatuon).

Desa Naualuh Tapak Raja Sulaiman.





























Rumah Adat Simalungun

Berikut ini adalah contoh rumah adat Simalungun yang sudah dilengkapi dengan ornamen khas
Simalungun




Uhir Simalungun - 9


























Tulisan (aksara) Simalungun

Simalungun juga memiliki tulisan atau aksara sendiri yang disebut surat sapulusiah yang artinya
sembilan belas huruf. Dahulu digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan surat atau untuk
menuliskan mantera-mantera. Media yang digunakan untuk menulis adalah bambu atau daun.
Uhir Simalungun - 10

Anda mungkin juga menyukai