Anda di halaman 1dari 5

Aditya Wahyu Nugroho / I8112002

MOTOR DIESEL

Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin pembakaran dalam karakteristik
utama pada mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar yang lain, terletak pada
metode pembakaran bahan bakarnya. Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini
mesin kalor dibagi menjadi dua golongan, yaitu mesin pembakaran luar dan mesin
pembakaran dalam.
Pada mesin pembakaran luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion
engine (ECE) proses pembakaran terjadi di luar mesin, energi thermal dari gas hasil
pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui dinding pemisah, Contohnya
mesin uap. Pada mesin pembakaran dalam atau sering disebut juga sebagai internal
combustion engine(ICE), proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu
sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Siklus Diesel
Siklus diesel yang merupakan siklus dari mesin penyalaan kompresi
(compression-ignition) ditemukan oleh Rudolph Diesel pada tahun 1890. Perbedaan
mesin diesel dengan mesin otto terletak pada permulaan pembakarannya. Pada motor
bensin, campuran udara-bensin dikompresi dibawah temperatur pembakaran bahan bakar
dan proses pembakarannya dimulai dari percikan bunga api pada busi. Sedangkan pada
mesin diesel, udara murni diisap dan dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan
bakar. Jadi, pada mesin diesel tidak terdapat karburator dan busi tetapi diganti oleh
injektor bahan bakar.
Pada mesin bensin, yang dikompresi adalah campuran udara-bensin dan besarnya
perbandingan kompresi dibatasi oleh temperatur terbakarnya bensin. Pada mesin diesel,
yang dikompresi adalah udaranya saja sehingga mesin diesel dapat didesain pada
perbandingan kompresi yang tinggi, antara 12 sampai 24. Proses injeksi bahan bakar
dimulai pada saat piston hampir mencapai titik mati atas dan masih berlangsung beberapa
saat setelah piston mencapai TMA. Oleh karena itu, proses pembakaran pada mesin diesel
terjadi pada interval waktu yang relative panjang dibanding dengan mesin bensin. Dengan
interval waktu pembakaran yang relatif panjang tersebut, maka proses pemasukan panas
didekati (approximated) sebagai proses tekanan konstan, sedangkan tiga proses lainnya
sama dengan mesin bensin.
Aditya Wahyu Nugroho / I8112002



)
Perbandingan kompresi:

= (

)
Perbandingan Potong (Cutoff ratio)

= (

) = (

)


Efisiensi Diesel :


)

(

)
(

)

Proses 1 2 : Kompresi Adiabatis


Proses 2 -3 : Tekanan K


Proses 3 4 : Ekspansi Adiabatis


Aditya Wahyu Nugroho / I8112002


Setelah nilai dari

dimasukkan ke persamaan efisiensi, maka dihasilkan :

)

(

)
(

)

(

[
(

)
(

)
]

Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak pada
langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik (penekanan adiabatik = penekanan yang
dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor atau panas tidak sempat mengalir menuju
atau keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder. Kalau dalam mesin bensin,
yang ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang
ditekan hanya udara saja. Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan
udara meningkat.Selanjutnya injector atau penyuntik menyemprotkan solar. Karena suhu
dan tekanan udara sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder
dan solar langsung terbakar. Tidak perlu memakai busi lagi. Perhatikan besarnya tekanan
yang ditunjukkan pada diagram di bawah.




Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal atau sempurna. Mula-mula udara
ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan - penyuntik atau
injector menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar
Aditya Wahyu Nugroho / I8112002


mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan - gas yang
terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-a).
Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja biasanya
menyerapkalor pada suhu yang tinggi (Q
H
), melakukan usaha alias kerja (W), lalu membuang
kalor sisa pada suhu yang lebih rendah (Q
L
). Karena energi kekal, maka Q
H
= W + Q
L
.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran
dalam (internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai motor bakar saja).
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi
kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder
dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel
hanya memiliki satu torak.Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan
diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi
poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut
Compression Ignition Engine.














Aditya Wahyu Nugroho / I8112002



Gambar Diagram P-V Motor Diesel 4 langkah:

Keterangan:
0-1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1-2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c

Anda mungkin juga menyukai