Anda di halaman 1dari 13

Kebijakan Pengendalian Tembakau

5.1. Mengapa Perlu Kebijakan Pengendalian Tembakau


Biaya ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat konsumsi tembakau terus meningkat dan
beban peningkatan ini sebagian besar ditanggung oleh masyarakat miskin. Angka kerugian
akibat rokok setiap tahun mencapai 200 juta dolar Amerika, sedangkan angka kematian
akibat penyakit yang diakibatkan merokok terus meningkat. Di Indonesia, jumlah biaya
konsumsi tembakau tahun 2005 yang meliputi biaya langsung di tingkat rumah tangga dan
biaya tidak langsung karena hilangnya produktifitas akibat kematian dini, sakit dan
kecacatan adalah ! " #$,5 %ilyar atau &p #'(,# )riliun.
#
*umlah tersebut adalah sekitar 5
kali lipat lebih tinggi dari pemasukan cukai sebesar &p +2,' )riliun atau !" +,'2 %ilyar
tahun 2005 ,#!" - &p $.500,./
2
*umlah perokok di seluruh dunia kini mencapai #,2 milyar orang dan $00 juta diantaranya
berada di negara berkembang. Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok
terbesar di dunia setelah 0ina dan India.
+
1eningkatan konsumsi rokok berdampak pada
makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat
rokok. &okok membunuh # dari #0 orang de2asa di seluruh dunia, dengan angka kematian
dini mencapai 5,3 juta ji2a pada tahun 2005. )ahun 20+0 diperkirakan angka kematian
perokok di dunia akan mencapai #0 juta ji2a, dan (04 diantaranya berasal dari negara
berkembang. !aat ini 504 kematian akibat rokok berada di negara berkembang.
3
Bila
kecenderungan ini terus berlanjut, sekitar '50 juta orang akan terbunuh oleh rokok,
5
yang
setengahnya berusia produktif dan akan kehilangan umur hidup ,lost life/ sebesar 20 sampai
25 tahun.
'

5.2. Mengapa Perlu Intervensi Pemerintah
5ampir $04 perokok mulai merokok ketika usianya belum mencapai #6 tahun. 1ada usia
yang ra2an ini, remaja berhadapan dengan gencarnya iklan dan citra yang dijual oleh
industri tembakau, sementara kemampuan untuk menilai dan mengambil keputusan dengan
benar belum dimiliki. mumnya orang mulai merokok sejak muda dan tidak tahu resiko
mengenai bahaya adiktif rokok.
7eputusan konsumen untuk membeli rokok tidak didasarkan pada informasi yang cukup
tentang risiko produk yang dibeli, efek ketagihan dan dampak pembelian yang dibebankan
pada orang lain.
1emerintah perlu membuat peraturan yang melindungi anak dan remaja dari upaya agresif
industri tembakau yang menjaring mereka sebagai konsumen jangka panjangnya dan
merusak generasi sekarang maupun mendatang. paya perlindungan anak dan remaja dari
bahaya merokok untuk mengurangi akses mereka terhadap rokok yaitu antara lain dengan
menaikkan harga rokok, melarang penjualan rokok kepada anak.anak kurang dari #$ tahun
dan melarang penjualan rokok batangan.
%erokok menimbulkan beban kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan tidak saja bagi
perokok tetapi juga bagi orang lain. 1erokok pasif terutama bayi dan anak.anak perlu
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 '5
5
dilindungi haknya dari kerugian akibat paparan asap rokok. 7eluarga miskin yang tidak
berdaya mela2an adiksinya dan mengalihkan belanja makanan keluarganya serta biaya
sekolah dan pendidikan anak.anaknya untuk membeli rokok perlu mendapatkan inter9ensi
pemerintah. Belum lagi beban keluarga perokok dan pemerintah untuk menanggung biaya
sakit akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau dan hilangnya produktifitas dan
sumber nafkah keluarga karena kematian dini. 7osen et al ,2003/ dalam studinya tentang
beban ekonomi akibat konsumsi tembakau di Indonesia memperkirakan pada tahun 200#
terdapat sekitar 5.#'0.0(5 penderita penyakit yang berhubungan dengan konsumsi
tembakau.
(
5.3. Dampak Positi Pengendalian Tembakau
:rganisasi 7esehatan !edunia ,;5:/ telah mengeluarkan <rame2ork 0on9ention on
)obacco 0ontrol ,<0)0/ yang merupakan perjanjian internasional, efektif berlaku sejak
tanggal 2( <ebruari 2005. <0)0 bertujuan untuk melindungi generasi saat ini dan yang
akan datang dari kehancuran kesehatan, konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi yang
diakibatkan oleh rokok dan paparan asapnya ,artikel +/.
$
!elain itu, guna menarik perhatian
dunia akan masalah epidemi tembakau, sejak tahun #6$( ;5: menciptakan 5ari )anpa
)embakau !edunia yang diperingati setiap tanggal +# %ei.
1emerintah mempunyai ke2ajiban dan 2e2enang untuk melindungi masyarakat melalui=
1. Peningkatan !ukai"
1engendalian tembakau tidak merugikan perekonomian negara, namun justru
memberikan dampak positif. 1eningkatan cukai sebesar #004 meningkatkan output
perekonomian sebesar &p. ++5 milyar, pendapatan masyarakat sebesar &p. 362 milyar
dan lapangan pekerjaan sebanyak 2$#.#+5 pekerjaan baru
6
. !ementara setiap kenaikan
cukai sebesar #04 hanya akan mengurangi konsumsi sebesar 34 di negara maju dan
$4 di negara berkembang. 7enaikan harga rokok karena naiknya cukai hanya akan
dirasakan oleh orang miskin dan remaja.

2. #arangan iklan se!ara men$eluruh "
>arangan iklan secara menyeluruh merupakan upaya untuk memberikan perlindungan
kepada masyarakat khususnya anak.anak dan remaja. Anak.anak dan remaja
merupakan sasaran utama produsen rokok. Diakui oleh industri rokok bah2a anak.anak
dan remaja merupakan aset bagi keberlangsungan industri rokok. ntuk itu kebijakan
larangan iklan rokok secara menyeluruh harus diterapkan untuk melindungi anak dan
remaja dari pencitraan produk tembakau yang menyesatkan. 1elarangan iklan rokok
menyeluruh ,total ban/ mencakup iklan, promosi dan sponsorship yang meliputi
pelarangan ,#/ iklan, baik langsung maupun tidak langsung di semua media massa? ,2/
promosi dalam berbagai bentuk, misalnya potongan harga, hadiah, peningkatan citra
perusahaan dengan menggunakan nama merek atau perusahaan dan ,+/ sponsorship
dalam bentuk pemberian beasis2a, pemberian bantuan untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, olah raga, lingkungan hidup, dll.
3. Penerapan ka%asan tanpa rokok "
1enerapan ka2asan tanpa rokok melindungi hak bukan perokok untuk menghirup udara
yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok. >arangan merokok perlu diterapkan di
tempat.tempat umum, tempat kerja dan transportasi umum. 1enerapan 7a2asan )anpa
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 ''
&okok tidak saja untuk memenuhi hak bukan perokok untuk menghirup udara bersih dan
sehat, namun juga membantu perokok untuk dapat menahan @ menunda kebiasaan
merokoknya dan sebagai langkah a2al perokok untuk berhenti merokok. 1enerapan
7a2asan )anpa &okok juga semakin menyadarkan banyak orang akan bahaya adiktif
rokok dan mengembalikan norma untuk tidak merokok di tempat umum, utamanya
diruangan tertutup.
&. Peringatan kesehatan berbentuk gambar "
1eringatan kesehatan berbentuk gambar pada bungkus rokok adalah sarana informasi
dan edukasi yang murah dan efektif. %urah karena pemerintah tidak perlu mengeluarkan
anggaran khusus untuk mendidik masyarakat akan bahaya merokok, khususnya
masyarakat yang buta huruf. Aambar yang ditampilkan dapat mempengaruhi perilaku
dan merubah sikap orang untuk tidak merokok. 7arena peringatan kesehatan berbentuk
gambar itu memberikan gambaran grafis tentang komplikasi penyakit akibat merokok.
5al ini juga secara langsung maupun tidak langsung dapat menangkal iklan rokok yang
cenderung menyesatkan. 7ebijakan 1eringatan 7esehatan berbentuk gambar
menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya pengendalian tembakau.
!emua fakta di atas menunjukkan perlunya inter9ensi pemerintah dalam bentuk kebijakan
pengendalian tembakau.
5.&. Peraturan'peraturan $ang ada di Indonesia
1(

1emerintah telah menyusun berbagai peraturan yang mengatur perlindungan terhadap
masyarakat akibat bahaya merokok.
)) Kesehatan *o. 3+, 2((- tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai .at
/dikti bagi Kesehatan
ndang.ndang 7esehatan ini disahkan dalam rapat paripurna D1&, !enin, #3 !eptember
2006, menyatakan bah2a tembakau adalah Bat adiktif.
1asal ##+
,#/ 1engamanan penggunaan bahan yang mengandung Bat adiktif diarahkan
agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan,
keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
,2/ Cat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat ,#/ meliputi tembakau, produk
yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif
yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan@atau
masyarakat sekelilingnya.
,+/ 1roduksi, peredaran, dan penggunaan bahan yang mengandung Bat adiktif
harus memenuhi standar dan@atau persyaratan yang ditetapkan.
1asal ##3
!etiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke 2ilayah
Indonesia 2ajib mencantumkan peringatan kesehatan.
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 '(
1asal ##5
,#/ 7a2asan )anpa &okok antara lain=
a. fasilitas pelayanan kesehatan?
b. tempat proses belajar mengajar?
c. tempat anak bermain?
d. tempat ibadah?
e. angkutan umum?
f. tempat kerja? dan
g. tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
,2/ 1emerintah daerah 2ajib menetapkan ka2asan tanpa rokok di 2ilayahnya.
1asal ##'
7etentuan lebih lanjut mengenai pengamanan bahan yang
mengandung Bat adiktif ditetapkan dengan 1eraturan 1emerintah.
1asal #66
,#/ !etiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau memasukkan
rokok ke dalam 2ilayah Degara 7esatuan &epublik Indonesia
dengan tidak mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk
gambar sebagaimana dimaksud dalam 1asal ##3 dipidana penjara
paling lama 5 ,lima/ tahun dan denda paling banyak &p
500.000.000,00 ,lima ratus juta rupiah/
,2/ !etiap orang yang dengan sengaja melanggar ka2asan tanpa rokok
sebagaimana dimaksud dalam 1asal ##5 dipidana denda paling banyak
&p 50.000.000,00 ,lima puluh juta rupiah/
0an!angan Peraturan Pemerintah
&11 1engamanan 1roduk )embakau sebagai Cat Adiktif bagi 7esehatan merupakan
turunan dari 7esehatan Do. +' tahun 2006. tersebut pada pasal ##+ memberikan
mandat bah2a Bat adiktif harus diamankan karena membahayakan kesehatan dan
ditetapkan melalui 1eraturan 1emerintah ,pasal ##'/ selambat.lambatnya satu tahun ,pasal
202/.
5.5. 0an!angan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Produk
Tembakau 1ebagai .at /dikti 2agi Kesehatan
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 '$
ntuk melaksanakan ketentuan 1asal ##' ndang.undang Do. +'@2006 tentang
7esehatan, perlu ditetapkan 1eraturan 1emerintah tentang 1engamanan 1roduk )embakau
sebagai Cat Adiktif bagi 7esehatan yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
dampak buruk penggunaan produk tembakau bagi kesehatan indi9idu dan masyarakat.
Eang diatur dalam 1asal + &ancangan 1eraturan 1emerintah ini adalah=
#. Informasi kandungan kadar nikotin dan tar ,pasal 5/
2. 1roduksi dan penjualan produk tembakau ,pasal ' F 6/
+. Iklan, promosi dan sponsor produk tembakau ,pasal #0 F #2/
3. 7emasan dan pelabelan produk tembakau ,pasal #+ F 2#/
5. 1enetapan ka2asan tanpa rokok ,pasal 22 F 2+/
1eran serta masyarakat baik secara indi9idu, kelompok atau lembaga dibutuhkan dalam
rangka me2ujudkan derajat kesehatan yang optimal. 1embinaan atas penyelenggaraan
pengamanan produk tembakau sebagai Bat adiktif bagi kesehatan dilaksanakan melalui
pemberian informasi dan edukasi serta pengembangan kemampuan masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat. !ementara 1enga2asan peraturan ini dilakukan oleh menteri,
kepala badan dan instansi terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing.masing.
!aat ini pembahasan rancangan peraturan pemerintah ini masih dalam pembicaraan inter
departemen dan akan disahkan menjadi 1eraturan 1emerintah pada bulan :ktober tahun
20#0.
)ndang )ndang *o. 23 tahun 2((- tentang Pajak Daerah 4 0etribusi Daerah
Ada 3 ,empat/ jenis 1ajak baru bagi Daerah, yaitu 1ajak Bumi dan Bangunan 1erdesaan
dan 1erkotaan dan Bea 1erolehan 5ak atas )anah dan Bangunan yang sebelumnya
merupakan pajak pusat dan pajak !arang Burung ;alet sebagai 1ajak kabupaten@kota serta
1ajak &okok yang merupakan 1ajak baru bagi 1ro9insi ,1asal 2/.
ntuk meningkatkan akuntabilitas pengenaan pungutan, dalam ndang.undang ini
sebagian hasil penerimaan 1ajak dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang berkaitan
dengan 1ajak tersebut. 1ajak 1enerangan *alan sebagian dialokasikan untuk membiayai
penerangan jalan, 1ajak 7endaraan Bermotor sebagian dialokasikan untuk pembangunan
dan@atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda sarana transportasi umum, dan 1ajak
&okok sebagian dialokasikan untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat dan
penegakan hukum.
1ajak &okok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh 1emerintah.
1asal 63
5asil penerimaan 1ajak pro9insi sebagaimana dimaksud dalam 1asal 2 ayat # sebagian
diperuntukkan bagi kabupaten@kota di 2ilayah pro9insi yang bersangkutan dengan
ketentuan =
5asil penerimaan 1ajak &okok diserahkan kepada kabupaten@kota sebesar (04 ,tujuh
puluh persen/.
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 '6
1asal 26
)arif 1ajak &okok ditetapkan sebesar #04 ,sepuluh persen/ dari cukai rokok
diperhitungkan dalam penetapan tarif cukai nasional.
1asal +#
1enerimaan 1ajak &okok, baik bagian pro9insi maupun bagian kabupaten@kota,
dialokasikan paling sedikit 504 ,lima puluh persen/ untuk mendanai pelayanan
kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang ber2enang.
1elayanan kesehatan masyarakat, antara lain pembangunan@pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana unit pelayanan kesehatan, penyediaan sarana
umum yang memadai bagi perokok ,smoking area/, kegiatan masyarakat tentang bahaya
merokok, dan iklan layanan masyarakat mengenai bahaya merokok.
5.+. 0an!angan )ndang' )ndang Pengendalian Dampak Produk Tembakau
Terhadap Kesehatan 50))'PDPTK6
1ada tahun 200', Indonesia menyusun naskah akademik dan rancangan undang.undang
1engendalian Dampak )embakau )erhadap 7esehatan ,1D1)7/. !ecara garis besar &
F 1D1)7 terdiri dari #+ bab dan (# pasal yang mencakup=
Bab I = 7etentuan mum
Bab II = Asas dan )ujuan
Bab III = 5ak dan 7e2ajiban
Bab IG = 1roduksi dan 1enjualan
Bab G = 1engemasan dan 1elabelan
Bab GI = 5arga dan 0ukai
Bab GII = 7a2asan )anpa &okok
Bab GIII = Iklan, 1romosi dan 1emberian sponsor
Bab IH = 7e2ajiban 1emerintah
Bab H = 1eran %asyarakat
Bab HI = 7etentuan 1idana
Bab HII = 7etentuan 1eralihan
Bab HIII = 1enutup
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 (0
&. 1D1)7 sudah disetujui oleh 256 anggota legislatif periode 2003.2006, namun baru
tahun 2006 masuk dalam program legislasi nasional.

5.7. 1tatus Drat 0)) Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap
Kesehatan 1aat Ini
11
" Dalam Proses 8armonisasi 2aleg
#. )anggal 2$ <ebruari 200' D1&.&I mengajukan & 1engendalian )embakau yang
didukung oleh 205 anggota D1&.&I namun tidak ditanggapi oleh Baleg.
2. D1&.&I menyampaikan interupsi di !idang 1aripurna D1&.&I, 23 %aret 200' dan 3 kali
mengirimkan surat permohonan agar Badan >egislasi ,Baleg/ meninjau ulang
tanggapannya.
+. )anggal # *uli 200$ atas nama 256 anggota D1&.&I, pengusul & menghimbau agar
Badan %usya2arah D1&.&I mendorong proses aksesi@ratifikasi <0)0 dengan harapan
Indonesia aktif sebagai anggota <0)0 dalam 0onference of 1arty ke.+ di Durban Afrika
!elatan tahun 200$.
3. Draft & telah disetujui dan masuk ke dalam agenda 1rolegnas masa sidang 2006.
5. Dalam periode 2006 F 20#3 & tersebut tetap sebagai bagian dari 1rolegnas
1rioritas.
5.3. Implementasi 9:T:
12
1ada tahun #666, ;5: beserta negara anggota memprakarsai rancangan naskah 7on9ensi
7erangka 7erja 1engendalian )embakau ,Framework Convention on Tobacco Control @
<0)0/, yang selesai disusun oleh ;5: pada <ebruari 200+. <0)0 merupakan acuan bagi
kerangka pengendalian tembakau di tingkat global maupun nasional. 1okok.pokok kebijakan
<0)0 mencakup ,#/ 1eningkatan cukai rokok? ,2/ 1elarangan total iklan rokok? ,+/
1enerapan 7a2asan )anpa &okok yang komprehensif? ,3/ 1encantuman peringatan
kesehatan berupa gambar pada bungkus rokok? ,5/ %embantu orang yang ingin berhenti
merokok? dan ,'/ 1endidikan %asyarakat.
!ampai saat ini sudah #'$ negara dari #62 negara anggota ;5: telah meratifikasi <0)0.
Indonesia 2alaupun ikut terlibat aktif dalam menyusun rancangan <0)0 baik dalam
pertemuan F pertemuan internasional maupun pertemuan regional antara negara anggota
;5: 7a2asan Asia )enggara, Indonesia merupakan satu.satunya negara di Asia 1asifik
yang tidak meratifikasi <0)0. 1adahal seluruh masyarakat global sepakat bah2a butir.butir
dalam <0)0 merupakan upaya perlindungan kesehatan masyarakat yang merupakan hak
aBasi manusia yang bersifat uni9ersal.
!etelah masa itu berakhir yang belum menandatangani <0)0, masih tetap dapat
mengaksesi perjanjian tersebut.
Apabila kon9ensi sudah ditandatangani lebih dari 30 negara, maka kon9ensi itu menjadi
5ukum Internasional ,berlaku sejak tahun 2005/.
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 (#
5.-. Pokok ; pokok isi 9:T: dan Persandingann$a dengan 1tatus Indonesia
1aat ini
WHO FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (WHO FCTC)
STATUS INDONESIA SAAT INI
Pasal dalam
FCTC
Rin!asan Pasal S"a"#s Ind$n%sia Saa" Ini
5.3
Perlindungan
kebijakan
pengendalian
tembakau dari
pengaruh
industri
tembakau
Para Pihak harus melindungi
kebijakan pengendalian tembakau
dari tujuan komersil dan
kepentingan lain industri tembakau
sesuai UU.
Pengaruh industri tembakau:
Tidak ada regulasi / peraturan
pemerintah untuk melindungi
pengendalian tembakau dari pengaruh
industri tembakau.
Industri tembakau telah menyusun peta
masa depan industri tembakau di
Indonesia, yang juga mencantumkan
komponen kesehatan.
WHO FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (WHO FCTC)
STATUS INDONESIA SAAT INI
Pasal dalam
FCTC
Rin!asan Pasal S"a"#s Ind$n%sia Saa" Ini
. !arga dan
"ukai untuk
mengurangi
permintaan
terhadap
tembakau
Para pihak harus mempertimbangkan
tujuan #esehatan nasional dalam
menetapkan kebijakan pajak dan
harga produk tembakau, termasuk
penjualan bebas pajak dan cukai,
serta melaporkan tingkat pajak dan
kecenderungan konsumsi dalam
pertemuan berkala
Tari$ cukai seharusnya mencapai %/3
dari harga jual eceran.
&ata'rata cukai rokok saat ini adalah
3() dari harga jual eceran.
Pajak pertambahan nilai *PP+, adalah
-,.) dari harga jual eceran.
Peraturan /enteri #euangan +o.
%03/P/#.011/%00- yang berlaku
e$ekti$ 1 2ebruari %003 memasukkan
tari$ cukai yang berkisar antara &p.-0
4 &p.%30 perbatang/gram untuk rokok
kretek dan rokok putih serta &p..0 4
&p.%00 untuk kretek linting dengan
!56 terendah &p.%1( perbatang/gram
dan !56 tertinggi lebih dari &p.0
perbatang/gram untuk rokok kretek dan
rokok putih. 7edangkan !56 terendah
&p.%3. perbatang/gram dan !56
tertinggi lebih dari &p.530
perbatang/gram untuk kretek linting.
8atasan jumlah produksi pabrik lebih
dari % milyar batang *gol.I,9 tidak lebih
dari % milyar batang *gol.II, untuk
rokok kretek, rokok putih dan kretek
linting serta tidak lebih dari 500 juta
batang *gol.III, kretek linting.

Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 (2
-. Perlindungan
terhadap
paparan asap
rokok
Para pihak harus memberlakukan
dan menerapkan peraturan #a:asan
Tanpa ;sap &okok di :ilayah
hukum masing'masing dan
menyebar luaskan peraturan ini ke
:ilayah hukum lainnya di
perkantoran, tempat'tempat umum
tertutup, dan transportasi umum.
/enurut PP 13/%003: ruang publik,
tempat pelayanan kesehatan,
perkantoran, tempat pendidikan, ruang
bermain anak, tempat ibadah serta
transportasi umum dinyatakan sebagai
daerah bebas asap rokok.Tetapi,
peraturan ini tidak diterapkan secara
e$ekti$.
Pengelola ruang publik *tempat'tempat
umum, dan perkantoran yang
menyediakan ruang khusus merokok
di:ajibkan memasang <entilasi udara
untuk menghindari gangguan
kesehatan pada non perokok, :alaupun
sebenarnya <entilasi ini tidak e$ekti$.
Transportasi umum bisa menyediakan
tempat khusus untuk perokok yang
secara $isik terpisah serta dilengkapi
dengan <entilasi udara yang sesuai
dengan persyaratan dari =epartemen
Perhubungan.
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 (+
5.1(. 1trategi MP<=>0
13

1&
"
Auna memperluas perla2anan terhadap epidemi tembakau, ;orld 5ealth :rganiBation
menyarankan ' langkah.langkah pengendalian tembakau dan kematian yang disebut
dengan strategi MP<=>0.
Monitor 1enggunaan )embakau dan 1encegahannya
%onitor penggunaan tembakau dan dampak yang ditimbulkannya harus diperkuat untuk
kepentingan perumusan kebijakan. !aat ini 2@+ negara berkembang di seluruh dunia
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8
WHO FRAMEWORK CONVENTION ON TOBACCO CONTROL (WHO FCTC)
STATUS INDONESIA SAAT INI
Pasal dalam
FCTC
Rin!asan Pasal S"a"#s Ind$n%sia Saa" Ini
11. #emasan
dan label
produk
tembakau
Para pihak harus menerapkan
peraturan termasuk persyaratan
penempatan label peringatan
kesehatan *health warnings, secara
bergantian serta pesan'pesan lainnya
yang sesuai pada kemasan produk
tembakau. Peringatan kesehatan
meliputi sedikitnya 30) *secara
ideal adalah 50) atau lebih, dari
luas tampilan utama dan
mencantumkan gambar atau
piktogram, serta mencegah kemasan
dan label yang salah, menyesatkan
atau menipu.
Peringatan kesehatan dalam bentuk
kalimat harus dicantumkan pada
kemasan: >/erokok dapat
menyebabkan kanker, serangan
jantung, impotensi, dan
membahayakan kehamilan serta
perkembangan janin.?
Peringatan kesehatan dalam bentuk
kalimat dicetak di bagian belakang
kemasan rokok dengan pinggiran
selebar 1mm dalam :arna yang
kontras antara huru$ dan :arna dasar,
dengan ukuran minimal 3 mm.
Tidak ada peraturan mengenai istilah'
istilah yang menyesatkan seperti low
tar, light, ultra light, mild.
13. Iklan,
promosi dan
sponsorship dari
industri rokok
Para pihak harus menerapkan
pelarangan yang komprehensi$
terhadap seluruh iklan, promosi dan
sponsorship dari produk tembakau.
Iklan, sponsorship dan promosi rokok
diperbolehkan di media elektronik,
cetak dan luar ruang.
7emua bentuk iklan harus
mencantumkan peringatan kesehatan
*health warnings,.
Iklan di media elektronik dilarang dari
pukul 05.00 4 %1.30.
Iklan tidak boleh memperlihatkan
kemasan rokok, orang merokok,
gambar atau kalimat yang terkait
dengan anak'anak, remaja dan :anita
hamil serta menampilkan merek
produk.
Pemberian produk gratis *free sample,
atau hadiah dalam bentuk rokok atau
produk lain yang menampilkan merek
dagang dilarang.
(3
tidak memiliki data dasar penggunaan tembakau pada anak muda dan orang de2asa.
5ampir 2@+ perokok tinggal di #0 negara dan Indonesia menduduki posisi ketiga.
#5
Perlindungan terhadap Asap )embakau
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi orang yang menghisap rokok tetapi juga orang
di sekitarnya ,perokok pasif/. >ebih dari separuh negara di dunia, dengan populasi
mendekati 2@+ penduduk dunia, masih membolehkan merokok di kantor pemerintah,
tempat kerja dan di dalam gedung. 1erlindungan terhadap asap tembakau hanya efektif
apabila diterapkan 7a2asan )anpa &okok #004.
<ptimalkan Dukungan untuk Berhenti %erokok
)iga dari 3 perokok di seluruh dunia menyatakan ingin berhenti merokok namun
bantuan komprehensif yang tersedia baru dapat menjangkau 54 nya. Bantuan yang
dapat diberikan adalah= #/ 1elayanan konsultasi bantuan berhenti merokok yang
terintegrasi di pelayanan kesehatan primer? 2/ Iuitline= )elepon layanan bantuan
berhenti merokok yang mudah diakses dan cuma.cuma? +/ )erapi obat yang murah
dengan penga2asan dokter.
=aspadakan %asyarakat akan Bahaya )embakau
;alaupun sebagian besar perokok tahu bah2a rokok berbahaya bagi kesehatan,
namun kebanyakan dari mereka tidak tahu apa bahayanya. 7arena itulah, pesan
kesehatan 2ajib dicantumkan dalam bentuk gambar.
>liminasi iklan, 1romosi dan !ponsor terkait )embakau
1emasaran tembakau memiliki peranan besar dalam meningkatkan gangguan
kesehatan dan kematian karena tembakau. >arangan terhadap promosi produk
tembakau adalah senjata yang ampuh untuk memerangi tembakau. !epuluh tahun
sejak inisiasi larangan iklan rokok dijalankan, konsumsi rokok di negara dengan
larangan iklan turun 6 kali lipat dibandingkan dengan negara tanpa larangan iklan.
#'

0aih 7enaikan 0ukai )embakau
Dengan menaikkan cukai tembakau, harga rokok menjadi lebih mahal. 5al ini
merupakan cara yang paling efektif dalam menurunkan pemakaian tembakau dan
mendorong perokok untuk berhenti.
!trategi %1:;J& harus dilaksanakan secara keseluruhan untuk mencapai hasil yang
efektif.
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 (5
D/9T/0 P)1T/K/
Kebijakan Pengendalian Tembakau 8 ('
#
7osen, ! ,200(/. K1enghitungan Beban Jkonomi )embakau Berdasarkan Data 1enyakit dan
Biaya &! 2005K. Dipresentasikan pada 7:DA! IA7%I 200(. )idak dipublikasikan.
2
)0!0.IA7%I, Profil Tembakau Indonesia 2007
+
;5:, Reort on !lobal Tobacco "idemic, 200$
3
;5:. L)he )obacco Atlas ,2002/ in <0AK. )obacco <acts. <act !heet.
5
;5:. L;orld 5ealth &eport= !haping the <uture ,200+/ in <0AK. )obacco <acts. <act !heet.
'
;orld Bank. L0urbing )he Jpidemic= Ao9ernment and the economics of )obacco 0ontrol
,#666/ in <0AK. )obacco <act. <act !heet.
(
!ur9ei 7esehatan Dasional 200# dalam !. 7osen= #ealt$ and "conomic Imact of Tobacco
%se in Indonesia, 2003.
$
L;5: <rame2ork 0on9ention on )obacco 0ontrolK, <ifty.!iMth ;orld 5ealth Assembly, 2#
%ay 200+
6
Abdillah Ahsan !J. %!J, Durhadi ;iyono Ir. %!i, &amak Peningkatan Cukai Tembakau
ter$ada Perekonomian dan Ketenagakerjaan, 200(
#0
Indoensia. Departemen 7esehatan &I. Direktorat *enderal Bina 7esehatan %asyarakat. &ata
tembakau Indonesia data emiris untuk strategi engendalian tembakau nasional. ... *akarta=
Departemen 7esehatan, 2003
##
Dr. Ir. Atte !ugandi, %%, N!ituasi !osial 1olitik menghadapi 1emilu 2006= )antangan dan
1eluang untuk Ad9okasi 1engendalian )embakauN. 1resentasi pada ;orkshop *aringan
1engendalian Dampak )embakau, Do9otel Bogor, ##.#+ *nauari 2006
#2
!JA)0A, 'tatus of Tobacco %se and Its Control , Indonesia &eport 0ard, %aret 200$
#+
;5:, L;5: report on the )obacco JpidemicK, 200$
#3
;5:, country office for Indonesia, (P)*"R+ %a,a Pengendalian Konsumsi Tembakau.
#5
Alobal )obacco 0ontrol &eport 200$. &ata meruakan estimasi dari laoran surve, ,ang
masuk dari tia negara.
#'
!affer 5. L)obacco Ad9ertising and 1romotionK. In= *ha 1. 0haloupka <l, eds. Tobacco Control
in &eveloing Countries. :Mford, :Mford ni9ersity 1ress, 2000.

Anda mungkin juga menyukai