Anda di halaman 1dari 7

Patofisiologi GNAPs

Patofisiologi
Protein-M
Protein antigen
baru
Kompleks imun
Kompleks Imun
1. Terbentuknya plasmin sebagai akibat
pemecahan plasminogen oleh streptokinase
yang akan menaktivasi reaksi kaskade
komplemen.
2. Terperangkapnya kompleks Ag-Ab yang sudah
terbentuk sebelumnya kedalam glomerulus.
3. Koplemen yang sudah teraktivasi ini akan
merangsang PMN untuk datang ke deposit
komplek Ag-Ab berada.
Protein M
1. Hanya 15% dari infeksi streptococcus beta hemolitikus group-A yang dapat berkembang menjadi
GNAPS
2. Antibodi antistreptococcus yang sudah terbentuk sampai pada jaringan glumerulus.
3. Antibodi antistreptokokus yang telah terbentuk sebelumnya berikatan dengan molekul tiruan
(molecul mimicry) dari protein renal yang menyerupai Ag Streptokokus (jaringan glomerulus
yang normal yang bersifat autoantigen).
Antigen Baru
1. Nephritis Associated plasmin receptor (NAPlr) : antigen yang sudah terisolasi dari
streptokokus group A yang dapat berikatan dengan plasminogen dan merubah
plasminoegen menjadi plasmin. Antigen ini juga merangsang komplemen untuk datang,
komplemen akan menempel pada MBG atau sel mesangial karena sifat adhesinya.
2. Streptococcal pyrogenic exotoxin B (SPEB) : antigen nefritogenik yang dijumpai bersama
dengan IgG, bersifat merangsang kemotaksis dari sel PMN. lebih sering terdeposit pada
ginjal dibandingkan NAPlr
3. Komplemen yang berada pada glumerulus akan teraktifasi dengan adanya plasmin
sehingga mengakibatkan sel disekitarnya lisis.
Proses Imunologik
Kompleks imun terjadi di glomerulus (insitu formation), karena antigen nefritogenik tersebut bersifat sebagai planted antigen.
Diagnosis
1. Untuk menunjang diagnosis klinik, dilakukan
pemeriksaan laboratorium berupa ASTO (meningkat)
& C3 (menurun). Titer antibodi lain seperti
antihialuronidase (Ahase) dan anti deoksiribonuklease
B (DNase B) umumnya meningkat.
2. Diagnosis pasti ditegakkan bila biakan positif
untuk streptokokus hemolitikus grup A.

Anda mungkin juga menyukai