Anda di halaman 1dari 9

Menurut psikologi Gestalt, "Berpikir merupakan keaktifan psikis yang

abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita.
Orang dapat berpikir, tetapi berpikir itu tidak dapat diamati secara
langsung.
Sujanto (2001,56) menyatakan bahwa :
"Berpikir ialah gejala jiwa yang dapat rnenetapkan hubungan-hubungan
antara pengetahuan-pengetahuan kita. Berpikir merupakan suatu proses
dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan tanya jawab
pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara
pengetahuan kita dengan tepat".
Menurut Gieles yang menyatakan bahwa:
"Berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu
mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu,
menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan
pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain".
Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002 :12): "Berpikir itu adalah berbicara
dalam hati". Sehubungan dengan pendapat tersebut ada pendapat (dalam
Suryabrata, 2002;12) mengatakan bahwa "Berpikir adalah aktivitas
ideasional" yaitu:
1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan
2. Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris,
walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu mempergunakan abstraksi-
abstraksi atau "ideas".
Kreatif adalah suatu proses untuk menciptakan sesuatu yang baru tanpa
ada contoh sebelumnya, karena menghasilkan sesuatu yang bersifat
kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan
keunikan, meskipun unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya.
Kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencapai produk yang beragam
dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam bidang keilmuan, seni,
sastra, maupun bidang lainnya dari bidang-bidang kehidupan yang banyak
dimana hasil produk yang baru di senangi masyarakat atau diterima
sebagai suatu yang bermanfaat"
Kreatif merupakan potensi yang terdapat dalam setiap diri individu yang
meliputi ide-ide atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan
dikembangkan sehingga dapat menciptakan suatu produk yang baru dan
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Kreatif muncul karena adanya
motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan.
Menurut Harris (dalam Nursaumi,2003:12)
Kreatif dapat dipandang suatu kemampuan, Sikap dan proses. Kreatif
sebagai suatu kemampuan adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-
ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan
kembali ideide yang telah ada. Kreatif sebagai sikap adalah kemampuan
diri untuk melihat perubahan dan kebaruan, suatu keinginan untuk
bermain dengan ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan, kefleksibelan
pemandangan, sifat menikmati kebaikan, sambil mencari cara-cara untuk
memperbaikinya. Sedangkan kreatif sebagai proses adalah suatu
keinginan yang terus menerus memperbaiki ide-ide dan solusi-solusi,
dengan membuat perubahan yang bertahap dan memperbaiki karya-karya
sebelumnya
Freedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan
untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan
memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.
Sedangkan Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa
kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan
sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu
masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah
cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif,
berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.
Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas sebagai
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu
produk baru. S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983)
mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk
mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-
penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-
penemuan di bidang lainnya.

Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan
sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya,
tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang
dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang
kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada
diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan
lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.
Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya
seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia
berada dengan demikian baik berubah di dalam individu maupun di dalam
lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif
(Munandar, 1995 : 12).
Kreativitas juga diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata,
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriyadi,
1994 : 7).
Asep Kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencapai produk yang
beragam dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam bidang keilmuan,
seni, sastra, maupun bidang lainnya dari bidang-bidang kehidupan yang
banyak dimana hasil produk yang baru di sena.ngi masyarakat atau
diterima sebagai suatu yang bermanfaat".
Kreatif merupakan potensi yang terdapat dalam setiap diri individu yang
meliputi ide-ide atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan
dikembangkan sehingga dapat meneiptakan suafiu produk yang bana dan
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Kreatif muncul karena adanya
motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan.
Menurut Harris (dalam Nursaumi,2003:12)
Menurut Munandar (1999:48) menyatakan bahwa:
"Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya
adalah pada kuantitas,ketepatgunaan dan keragaman jawaban".
Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan terhadap suatu
masalah makin kreatiflah seseorang. Tentu saja jawaban jawaban itu
harus sesuai dengan masalaljnya. Jadi, tidak semata-mata banyaknya
jawaban yang dapat diberikan yang menentukan kreativitas seseorang,
tetapi juga kualitas atau mutu dari jawabannya.
Yudha menyatakan:
"Dalam proses mengatasi suatu masalah, kita sering berpikir dengan cara
berbeda-beda. Para psikolog dan ahli logika mengenal beberapa cara
berpikir. Namun, tidak semua efektif bagi proses pemecahan masalah.
Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara
itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif..
Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak
alternatif untuk memeeahkan suatu masalah".
Kreativitas seringkali dianggap sebagai suatu kesatuan keterampilan yang
di dasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja
yang bisa menjadi kreatif, anggapan ini tidak sepenulmya benar,
walaupun memang dalam kenyataanya terlihat bahwa orang-orang
tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan
cepat dan beragam. Menurut Munandar (1999:48) menyatakan bahwa
"Sesungguhnya bakat kreatif dimiliki semua orarrg tanpa pandang bulu
dan yang lebih penting lagi ditinjau dari segi pendidikan bahwa bakat
kreatif dapat ditingkatkan".
Menurut Ratna yang menyatakan bahwa:
"Sesungguhnya kemampuan berpikir kreaf pada dasarya dimiliki semua
orang. Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-
gagasan baru dan orisinal. Bahkan pada orang yang rnerasa tidak mampu
menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan
di latih secara terus-menerus".
Ada enam asumsi kreatif (Dwijanto, 2006:221) yang diangkat dari teori
dan berbagai studi tentang kreativitas, yaitu sebagai berikut.


1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat
yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak
memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana
mengembangkan kreativitas tersebut.
2. Kreativitas dinyatakan dengan produk kreatif, baik berupa
benda maupun gagasan. Produk kreatif merupakan kriteria puncak
untuk menilai tinggi rendahnya kreativitas seseorang.
3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi
antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan
(eksternal). Pada setiap orang, peranan masing-masing faktor
tersebut berbeda-beda. Asumsi ini disebut juga sesuai asumsi
interaksional atau sosial psikologis yang memandang kedua faktor
tersebut secara komplementer.
4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-
faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat
perkembangan kreativitas. Faktor-faktor tersebut dapat
diidentifikasi persamaan dan perbedaannya pada kelompok
individu yang satu dengan yang lain.
5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman,
melainkan didahului oleh, dan merupakan pengembangan hasil-
hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya.
6. Jadi kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang telah ada
sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Karya kreatif tidak lahir
hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses
kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang
kuat.
Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli-
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan siswa dalam
menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk
kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi
kreativitas. Perbedaan definisi atau pengertian kreativitas
menurut para ahli saling melengkapi satu sama lain.

Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir
tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan
menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas
merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional,
sehingga sulit didefinisikan secara operasional.

Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18)
mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan
organisme.

Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang
banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar
sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto,
2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri
sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi
oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang siswa
menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan
siswa/orang lain.
Faktor-faktor Kreativitas

Kreativitas tidak hanya dipandang sebagai faktor bawaan yang
hanya dimiliki oleh individu tertentu. Dalam perkembangannya,
ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat berkembang secara
otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan.
Beberapa ahli mengemukakan beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan kreativitas.

Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:38) menyatakan kondisi
lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas
ditandai dengan adanya:

1) Keamanan Psikologis
Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang
saling berhubungan yaitu:
a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala
kelebihan dan keterbatasannya.
b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat
evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau
mempunyai efek mengancam).
c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati
perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari
sudut pandang mereka dan menerimanya.

2) Kebebasan Psikologis
Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan
kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan
secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.
Alat Ukur Kreativitas
Menurut Utami Munandar (2009:68-70) tes untuk mengukur
krativitas adalah:

1) Tes kreativitas verbal
Konstruksi tes kreativitas verbal berlandaskan model struktur
intelek dari guilford sebagai kerangka teoritis. Tes ini terdiri dari
enam sib-tes yang semuanya mengukur operasi berfikir
divergen.

2) Tes kreativitas figuran (TKF)
Tes ini memungkinkan penyelesaian dalam waktu singkat dan
dapat diberikan dalam kelompok. Tes ini untuk megukur aspek
kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi dari
kemampuan berfikir kreatif.

3) Skala sikap kreatif
Skala sikap kreatif terdiri dari 32 butir pertanyaan yang disusun
untuk siswa SD dan SMP , setiap pertanyaan dijawab ya atau
tidak. Tes dioperasikan dalam dimensi : keterbukaan dalam
pengalaman baru, kelenturan dalam berfikir, kebebasan dalam
ungkapan diri, menghargai fantasi, minat terhadap kegiatan
kreatif, kepercayaan terhadap gagasan sendiri, dan kemandirian
dalam memberi pertimbangan.



4) Skala penilaian anak berbakat oleh guru
Tes ini terdiri dari empat sub skala yang digunakan untuk
mengukur intelektual umum, motivasi, kreativitas, dan
kepemimpinan.

Berdasarkan pertimbangan bahwa prilaku kreatif tidak hanya memerlukan
kemampuan berpikir kreatif (afektif), Munandar menyusun skala sikap
kreatif, diantaranya tujuh butir diadopsikan dari Creative Attitude Survey
yang disusun oleh Schaefer.
Sikap kreatif dioperasi dalam dimensi sebagai berikut.
1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru;
2. Kelenturan dalam berfikir;
3. Kebebasan dalam ungkapan diri;
4. Menghargai fantasi;
5. Minat terhadap kegiatan kreatif;
6. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri; dan
7. Kemandirian dalam memberi pertimbangan. ( Munandar,
2004:70)
Ada enam asumsi kreatif (Dwijanto, 2006:221) yang diangkat dari teori
dan berbagai studi tentang kreativitas, yaitu sebagai berikut.
1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat
yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak
memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana
mengembangkan kreativitas tersebut.
2. Kreativitas dinyatakan dengan produk kreatif, baik berupa
benda maupun gagasan. Produk kreatif merupakan kriteria puncak
untuk menilai tinggi rendahnya kreativitas seseorang.
3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi
antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan
(eksternal). Pada setiap orang, peranan masing-masing faktor
tersebut berbeda-beda. Asumsi ini disebut juga sesuai asumsi
interaksional atau sosial psikologis yang memandang kedua faktor
tersebut secara komplementer.
4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-
faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat
perkembangan kreativitas. Faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi
persamaan dan perbedaannya pada kelompok individu yang satu
dengan yang lain.
5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevokuman,
melainkan didahului oleh, dan merupakan pengembangan hasil-
hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya.
6. Jadi kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam
menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang telah ada
sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Karya kreatif tidak lahir
hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses
kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang
kuat.

Anda mungkin juga menyukai