Anda di halaman 1dari 7

DOSIS MAKSIMUM

a. Salbutamol
DM untuk 2 6 tahun : 1 hari = 4 mg/hari (PDR, 2004)
DM Dewasa : 1 kali = 8 mg/1x (BNF, 2011)
b. Teofilin
DM Dewasa : 1 hari = 1000 mg (Depkes RI, 1979)
1 kali = 500 mg (Depkes RI, 1979)
c. Azithromisin
DM untuk 6 bulan : 1 hari = 500 mg/hari (BNF for Children, 2011)
1 kali = -
d. Pseudoefhedrin HCl
DM Dewasa : 1 hari = 240 mg/hari (CDD, 2001)
1 kali = -
e. Carbocistein
DM Dewasa : 1 hari = 2,25 g/hari (BNF, 2011)
1 kali = -


dr. Ramdhana Antung, Sp.A
Spesialis Anak

Rumah : Praktek:
Jl. Stadion No.57 Apotek KF Tenggarong
Loa Ipuh Jl. KH. Dewantara No.12
Telp. 661122 Telp. 664216
Tenggarong 75514 Tenggarong

No. Resep : 126
Tenggarong, tgl 24-10-2013

R/ Rhinatiol Syr I
S.3.dd.1/2 cth

R/ Salbutamol 1 mg

m.f. pulv dtd No. XV
s.3.dd. 1 pulv

R/ Zithromax Pos 600 Syr I
s. 1.dd. 3/4 cth

R/ Rhinos Neo Drop I
S. 3. dd. 0,8 cc




Pro : Shakira (15 kg)
Umur : 3 tahun
Alamat :
ANALISIS RESEP
1. SKRINING RESEP
a. Persyaratan Administratif
Nama dokter :
SIP Dokter : x
Alamat dokter :
No Resep :
Tanggal penulisan resep :
Ttd/paraf dokter : x
Nama pasien :
Alamat pasien : x
Umur pasien :
Dalam resep ini, banyak informasi yang tidak dicantumkan oleh dokter
seperti: SIP, tanda tangan dokter, alamat pasien.

b. Persyaratan Farmasetik
Nama obat :
Bentuk sediaan :
Kekuatan sediaan :
Dosis :
Jumlah obat :
Aturan :

c. Persyaratan Klinis
Ketepatan indikasi :
Berdasarkan analisis resep yang diterima, penggunaan pasien
mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Akut, lebih tepatnya mengarah
kepada bronkhitis. Penderita dengan penyakit bronkhitis cenderung
mengeluhkan tanda-tanda berupa batuk, sesak nafas, maupun rasa tidak
nyaman di dada. Terapi farmakologi yang diberikan oleh dokter dalam
resep yang digunakan yaitu rhinathiol dengan indikasi mencairkan dan
memudahkan pengeluaran dahak pada penderita bronkitis. Pasien
diberikan salbutamol dan teofilin, dikombinasikan sebagai obat
bronkodilator untuk pelonggar nafas pada penderita bronkhitis.
Zithromax dengan kandungan zat aktif azithromycin merupakan
antibiotik golongan makrolida yang digunakan sebagai antibiotik untuk
infeksi saluran pernafasan akut. Selain itu, diberikan pula Rhinos neo
drop dengan indikasi meredakan gejala hidung tersumbat karena flu.
Kesesuaian dosis :
obat
Obat Dosis
nyata
Dosis
referensi
Kesesuaian
dosis
Keterangan
Rhinatiol
(Carbocistein)
2,25 g/hari
Salbutamol
Teofilin
Rhinos Neo
(Pseudoefedrin
HCl)
Zithromax
(Azithromycin)



d. Pembahasan Skrining Resep
Interaksi : adanya makanan dapat menyebabkan menurunnya absorpsi
azitromicin 43% sehingga waktu penggunaanya dibuat 1 jam sebelum atau
2 jam sesudah makan agar tidak terjadi interaksi obat dan makanan.



Kepmenkes No. 1027 tahun 2004 menyebutkan bahwa resep harus
mencantumkan:
- Nama, SIP, dan alamat dokter;
- Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep;
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien;
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah obat yang diminta,
- Cara pemakaian;
- Informasi lainnya



2. DOSIS MAKSIMUM
Untuk anak-anak (usia 3 tahun)
f. Salbutamol
Dosis Maksimum: 1 hari = 4 mg/hari (Genrich & Chan, 2004)
1 kali =

x DM dewasa (BNF, 2009)


=

x 8 mg
= 1,6 mg/1x
g. Teofilin
Dosis Maksimum: 1 hari =

x DM dewasa (Depkes RI, 1979)


=

x 1000 mg
= 200 mg/hari
1 kali =

x DM dewasa
=

x 500 mg
= 100 mg/1x

h. Azithromisin (Zithromax)
Dosis Maksimum: 1 hari = 500 mg/hari
1 kali = -
i. Pseudoefhedrin HCl (Rhinos Neo)
Dosis Maksimum: 1 hari =
1 kali = -

j. Carbocistein (Rhinathiol)
Dosis Maksimum: 1 hari = -
1 kali = -

3. PERHITUNGAN PENGENCERAN
a. Pengenceran Salbutamol
- Pengenceran dilakukan dengan minimal penimbangan 50 mg
- Perbandingan : Salbutamol : Saccharum Lactis
1 : 4
50 : 200
- Total penimbangan = 50 mg + 200 mg
= 250 mg
- Salbutamol yang diambil dari pengenceran :
=


x 250 mg
= 75 mg
Jadi, berdasarkan perhitungan pengenceran salbutamol yang
diperlukan dalam resep racikan di atas, diambil salbutamol campuran SL
sebanyak 75 mg.

4. PENIMBANGAN
a. Salbutamol campuran SL = 75 mg
b. Teofilin = 65 mg x 15 = 975 mg
5. PEMBUATAN
a. Pembuatan resep racikan :
- Siapkan alat dan bahan ang diperlukan
- Timbang salbutamol 50 mg
- Tambahkan SL ad 250 mg
- Campurkan kedua bahan tersebut dengan menggunakan mortar dan
stamper ad homogen, dimana SL ditambahkan terlebih dahulu untuk
menutup pori-pori mortar dan stamper
- Timbang salbutamol campuran SL tadi sebanyak :


x 250 mg =75 mg
- Bungkus sisa pengenceran, dan diberi label sisa pengenceran salbutamol 1
: 4 sebanyak 125 mg
- Timbang teofilin sebanyak 975 mg
- Campurkan teofilin (975 mg) dan salbutamol campuran SL (75 mg) ad
homogen dengan menggunakan mortar dan stamper
- Siapkan kertas pembungkus pulveres
- Bagi hasil campuran tersebut menjadi tiga bagian sama banyak, kemudian
masing-masing bagian dibagi kembali menjadi 5 bagian sama banyak
- Sediaan dibungkus, dikemas dan diberi etiket.

6. ETIKET
a. Resep 1
APOTEK IBNUSAHL FARMA
Jalan Stadion No. 57 Tenggarong
Apoteker : Raesha Valda Nisbullah, S.Farm., Apt
SIPA : 147/7/IV/2012
Telp : (0541) 661122

No. 0126 (Rhinatiol) Tgl. 24-10-2013

Shakira
3x sehari 1/2 sendok teh
Diminum sesudah makan



b. Resep 2
APOTEK IBNUSAHL FARMA
Jalan Stadion No. 57 Tenggarong
Apoteker : Raesha Valda Nisbullah, S.Farm., Apt
SIPA : 147/7/IV/2012
Telp : (0541) 661122

No. 0126 Tgl. 24-10-2013

Andi
3x sehari 1 sendok teh
Diminum sebelum atau sesudah makan



c. Resep 3
APOTEK IBNUSAHL FARMA
Jalan Stadion No. 57 Tenggarong
Apoteker : Raesha Valda Nisbullah, S.Farm., Apt
SIPA : 147/7/IV/2012
Telp : (0541) 661122

No. 0126 Tgl. 24-10-2013

Andi
1x sehari 3/4 sendok teh
Diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan



d. Resep 4
APOTEK IBNUSAHL FARMA
Jalan Stadion No. 57 Tenggarong
Apoteker : Raesha Valda Nisbullah, S.Farm., Apt
SIPA : 147/7/IV/2012
Telp : (0541) 661122

No. 0126 Tgl. 24-10-2013

Andi
3x sehari 1 sendok teh
Diminum sesudah makan




Brand: : Pharos
Product
Code::
G
Komposisi: Carbocisteine
Indikasi:
Mencairkan dan memudahkan pengeluaran dahak pada penderita
bronkitis, emfisema, pneumokoniosis, bronkiektasis
Dosis:
Dewasa : 3 kali sehari 1 sendok makan. Anak 5-12 tahun : 3 kali
sehari 1 sendok takar Anak 2-5 tahun : sendok takar 4 kali sehari
Pemberian
Obat:
Berikan sesudah makan
Kontra
Indikasi:
Tukak peptik
Efek
Samping:
Gejala tidak nyaman pada GI dan ruam kulit
Interaksi
Obat:
Efek antagonis dengan folkodin
Kemasan: Sirup 250 mg/5 mL x 100 mL x 1
47.200


I. Penjelasan Obat
1. Rhinathiol Syr
- Pabrik : Pharos
- Komposisi : Carbocisteine
- Indikasi : Mencairkan dan memudahkan pengeluaran dahak
pada penderita bronkitis, emfisema,
pneumokoniosis, bronkiektasis
- Dosis : Dewasa : 3 kali sehari 1 sendok makan. Anak 5-12
tahun : 3 kali sehari 1 sendok takar Anak 2-5 tahun :
sendok takar 4 kali sehari
- Penggunaan Obat : Berikan sesudah makan
- KI : Tukak peptik
- Efek samping : Gejala tidak nyaman pada GI dan ruam kulit
- Interaksi Obat : Efek antagonis dengan folkodin
- K/H : Sirup 250 mg/5 mL x 100 mL x 1
- Harga : 47.200

2. Salbutamol

3. Teofilin

4. Zithromax
- Pabrik :
- Komposisi :
- Indikasi :
- Dosis :
- Penggunaan Obat :
- Peringatan :
- Efek samping :
- Interaksi Obat :
- K/H :
- Harga :

5. Rhinos neo
- Pabrik : Dexa Medica
- Komposisi : Pseudoephedrine HCl
- Indikasi : Meredakan gejala hidung tersumbat karena flu
- Dosis : anak 2 5 tahun 0,8 mL 3x/hari
- Penggunaan Obat : Sebelum atau sesudah makan
- Peringatan : Gangguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma,
hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin,
gangguan jantung, diabetes mellitus, anak usia di
bawah 2 tahun
- Efek samping : insomnia, sakit kepala, eksitasi, termor, takikardi,
aritmia, palpitasi, kesulitan berkemih.
- Interaksi obat : penggunaan bersama dengan MAOI dapat
menyebabkan krisis hipertensi
- K/H : tetes 7,5 mg/0,8 mL x 10 mL x 1
- Harga : Rp. 32.000,-
(MIMS, 2010)





DAFTAR PUSTAKA

BNF. 2009. British National Formulary 57. BMJ Group. London.
Depkes RI. 1979. Formularium Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Genrich, J.L. dan P.D. Chan. 2004. Pediatric Drug Reference. Current Clinical
Strategies Publishing. California.
Anderson, P., J. Knoben dan W. Troutman. 2001. Handbook of Clinical Drugs
Data 10
th
Edition. McGraw-Hill Companies. United States of America.

Anda mungkin juga menyukai