Anda di halaman 1dari 6

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran

impuls oleh saraf.


Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa
disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari
reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian
hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang
harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi
tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks
misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan
pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila
saraf penghubung (asosiasi berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau
mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0084%20Bio%202-9.htm
Refleks pada Manusia
Gerak merupakan salah satu aktivitas tubuh yang dapat digunakan untuk menjelaskan
penghantaran impuls oleh saraf. Sering kali dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan gerakan
yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran disebut
gerak biasa atau gerak sadar. Adapun gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari, misalnya
berkedip dan bernafas disebut gerak refleks. Pada dasarnya gerak refleks merupakan bagian dari
mekanisme pertahanan pada tubuh dan prosesnya lebih cepat dari gerak sadar. Pada gerak biasa
impuls yang diterima oleh reseptor berjalan ke saraf sensorik, selanjutnya dibawa ke otak untuk
diolah. asil olahan di otak berupa tanggapan akan dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor
! Syamsuri, "##$ %.
&nit dasar setiap kegiatan reflek terpadu adalah lengkung reflek. 'engkung reflek ini
terdiri dari alat indra, serat saraf eferen, satu atau lebih sinaps yang terdapat di sususnan saraf
pusat atau ganglion simpatis, serat saraf eferen, dan efektor. (adiks dorsalis medula spinalis
bersifat sensorik dan radiks ventralis bersifat motorik dikenal sabagai hukum )ell-*agendie.
'engkung refleks paling sederhana adalah lengkung refleks yang mempunyai satu sinaps antara
neuron aferen dan eferen. 'engkung refleks semacam ini dinamakan monosinaptik, dan refleks
yang terjadi disebut refleks monosinaptik. 'engkung refleks yang mempunyai lebih dari satu
interneuron antara neuron aferen dan eferen dinamakan polisinaptik, dan jumlah sinapsnya antara
dua sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis lengkung refleks, terutama pada lengkung refleks
polisinaptik, kegiatan refleknya dapat dimodifikasi oleh adanya fasilitas spasial dan temporal,
oklusi, efek penggiatan bawah ambang ! subliminal fringe %, dan oleh berbagai efek lain. )ila
suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan, akan timbul kontraksi. (espons ini
disebut refleks regang. (angsangannya adalah regangan pada otot dan responnya berupa
kontraksi otot yang diregangkan. (eseptornya adalah kumparan otot. (efleks-(efleks regang
merupakan contoh refleks monosinaptik yang paling dikenal dan paling banyak diteliti. +etukan
pada tendo pattela akan membangkitkan refleks lutut, yang merupakan refleks regang otot
kuadriseps femoris, karena ketukan pada tendo akan meregangkan otot. +etukan pada tendo
triseps brakhii, misalnya akan menimbulkan respons berupa ekstensi di sendi siku akibat
kontraksi otot triseps, ketukan pada tendo Achilles akan membangkitkan refleks sentakan pada
pergelangan kaki, yang disebabkan oleh kontraksi otot gastroknemius, dan ketukan pada sisi
wajah menimbulkan reflek maseter. Contoh lengkung polisinaptik adalah refleks mengejap
karena rangsangan berbahaya ( Ganong, 2002 ).
Impuls proprioseptif diakibatkan oleh adanya rangsangan yang bersifat penekanan,
penarikan dan peregangan terhadap alat perasa propioseptif yang berada pada otot, tendon,
dan persendian mengakibatkan dikeluarkannya implus. Alat perasa propioseptif tersebut dikenal
sebagai alat paini. Impuls propioseptif disalurkan ke ganglion spinal dan disampaikan ke
nukleus goll dan burdah serta sebagian ke nukleus kuneatus lateralis oleh akson! akson
ganglion spinal, yang dikenal sebagai funikulus grasilis dan funikulus kuneatus. "istim
proprioseptif atau rasa tekan merupakan stimulus internal yang berasal dari posisi!posisi
bagian tubuh, pergerakan otot, sendi, tendon maupun keseimbangan serta suhu. "ebagian anak
tidak akan melihat kakinya pada saat berjalan karena informasi sensoris akan disampaikan ke
otak melalui posisi dan gerakan kaki pada otot dan sendi ( Anonim, 200# ).
,iap kumparan otot terdiri dari tidak lebih dari -# serat otot yang terbungkus oleh
selubung jaringan ikat. +umparan otot mempunyai serat yang lebih bersifat embrional dengan
gambaran garis lintang yang kurang jelas dibandingkan dengan serat otot biasa. Serat kumparan
ini dinamakan serat intrafusal, untuk membedakannya dari serat ekstrafusal, yang merupakan
unit kontraktil biasa. Serat intrafusal terletak sejajar dengan serat ekstrafusal otot, karena ujung
kumparan otot melekat pada tendo di ujung-ujung otot, atau di samping serat ekstrafusal. Setiap
kumparan otot memiliki " jenis ujung serat sensorik. &jung primer ( annulospiral ending ),
merupakan ujung serat afferen golongan .a dengan kecepatan hantar impuls yang tinggi. Salah
satu cabang serat aferen. .a akan mempersarafi serat kantong inti -, sedangkan cabang lainnya
mempersarafi serat kantong isi " dan serta rantai inti. Serat saraf sensorik ini melilit bagian
tengah serat kantong inti dan serat rantai inti. &jung sekunder ( flo$erspray ending ), merupakan
ujung serat sensorik golongan .. dan berakhir lebih dekat ke ujung serat intrafusal, tetapi itupun
hanya pada serat rantai inti ! Ganong, "##" %.
/ungsi kumparan otot terlihat bila kumparan otot teregang, ujung-ujung sensoriknya
terusik dan potensial reseptorpun terbangkit. al ini akan menimbulkan potensial aksi di serat
sensorik dengan frekuensi yang sebanding dengan besar regangan. 0leh karena kumparan otot
letaknya sejajar dengan serat ekstrafusal bila otot diregangkan secara pasif, kumparan otot juga
akan teregang. al ini memicu refleks berupa kontraksi serat ekstrafusal otot tersebut.
Sebaliknya, serat aferen kumparan otot akan berhenti melepaskan impuls bila kontraksi otot
disebabkan oleh perangsangan listrik serat saraf yang menuju ke serat ekstrafusal, karena ototnya
memendek tanpa pemendekan kumparannya. 1engan demikian, kumparan otot dan hubungan
refleksnya merupakan umpan balik dalam mempertahankan panjang otot2 bila otot teregang,
impuls yang dilepaskan kumparan otot akan meningkat dan terjadilah pemendekan otot,
sedangkan bila otot memendek tanpa terjadi perubahan pelepasan impuls dari eferen 3, impuls
kumparan akan menurun dan otot relaksasi. (eseptor untuk refleks regang berbalik terdapat di
organ tendo golgi. (eseptor ini terdiri atas anyaman tonjolan ujung saraf di antara fasikula tendo.
Ada 4-"5 serat otot untuk tiap reseptor tendo ini. Serat dari organ tendo Golgi adalah serat saraf
sensorik golongan .b yang bermielin dengan kecepatan hantar tinggi. 0leh karena organ tendo
Golgi tersusun secara seri dengan serat otot, tidak seperti susunan kumparan otot, reseptor ini
dapat dirangsang baik oleh peregangan pasif maupun kontraksi aktif otot. Ambang
rangsangannya rendah. Akibat perangsangan oleh peregangan pasif tidak benar, karena serat otot
bersifat elastis sehingga meredam sebagian besar pengaruh regangan itu, dan inilah yang
menyebabkan dibutuhkannya peregangan yang kuat untuk dapat menimbulkan relaksasi. Akan
tetapi, kontraksi otot akan selalu menimbulkan pelepasan impuls yang teratur. Sirkuit bergema
adalah akibat dari adanya cabang yang balik di jalurnya, sehingga memungkinkan kegiatan
bergema, sampai tidak mampu lagi meneruskan impuls melalui sinaps dan kegiatan hilang
sendiri ! Ganong, "##" %.
(efleks regang yakni kapanpun otot diregang, maka eksitasi yang timbul pada kumparan
akan menyebabkan refleks konstraksi serat otot rangkaian besar dari otot yang sama dan otot-
otot sinergisnya. (efleks regang dibagi " komponen, yaitu 6 (efleks regang dinamik dan refleks
regang statis. (efleks regang dinamik dicetuskan oleh sinyal dinamik yang kuat, yang dijalarkan
dari ujung sensoris primer kumparan otot akibat regangan atau pemampatan yang berlangsung
cepat. 7adi, bila otot tiba-tiba diregang atau dimampatkan, akan ada sinyal kuat yang dijalarkan
ke medulla spinalis2 hal ini akan segera menimbulkan refleks kontraksi yang kuat !atau
menurunan kontraksi% pada otot yang sama dari tempat sinyal tadi keluar. 7adi, fungsi refleks ini
adalah untuk melawan perubahan panjang otot. (efleks regang dinamik berakhir dalam waktu
seper detik sesudah otot diregang !atau dimampatkan% hingga mencapai panjangnya yang baru,
namun kemudian akan dilanjutkan oleh refleks regang static yang lebih lemah dalam waktu yang
lama. (efleks ini dicetuskan oleh sinyal reseptor statis terus-menerus yang dijalarkan oleh ujung
sekunder. *akna refleks regang statis adalah bahwa refleks ini menimbulkan derajat kontraksi
otot selama otot tetap dalam keadaan konstan, kecuali ketika system saraf seseorang
memerintahkan sebaliknya. /ungsi penting utama refleks regang adalah kemampuannya untuk
mencegah gerakan tubuh yang bergoyang ! osillation % atau menyentak-nyentak ! jerkiness %. .ni
adalah fungsi peredam ! damping % atau pelancar ! smooting % ! Guyton, -889 %
Perangsangan supramaksimal pada saraf sensorik ekstremitas tidak akan menghasilkan
kontraksi otot fleksor sekuat kontraksi yang timbul akibat rangsang listrik langsung pada otot.
al ini menunjukkan bahwa serat-serat aferen berpisah-pisah ! frationate %, sehingga setiap
aferen hanya akan menuju ke kelompok neuron motorik untuk otot-otot fleksor pada ekstremitas
yang bersangkutan saja. Sebaliknya, bila semua serat sensorik dipotong dan dirangsang satu per
satu, kontraksi yang ditimbulkan lebih kuat daripada yang ditimbulkan oleh perangsangan listrik
langsung pada otot ataupun perangsangan semua saraf sensorik sekaligus. al ini menunjukkan
bahwa serat aferen bersinaps pada beberapa neuron motorik sehingga bila serat dirangsang
sekaligus akan terjadi oklusi ! Ganong, "##" %.
(efleks menarik diri merupakan refleks polisinaptik yang khas, yang terjadi sebagai
jawaban terhadap rangsangan no%ius dan biasanya rangsangan nyeri kulit atau jaringan subkutan
serta otot. (espons yang timbul adalah kontraksi otot fleksor dan penghambatan otot ekstensor
sehingga bagian yang terangsang mengalami fleksi dan menarik diri dari rangsangan tersebut.
)ila diberikan rangsangan yang kuat pada ekstremitas, respons yang timbul bukan hanya berupa
fleksi dan menarik diri pada ekstremitas tersebut, melainkan juga ekstensi pada ekstremitas
kontralateral. (espons ekstensor silang merupakan ekstensi yang terjadi pada anggota tubuh
yang lain dapat mendorong seluruh tubuh menjauhi objek yang menyebabkan stimulus nyeri
pada anggota tubuh yang menarik diri ! Ganong, "##" %.
(angsang yang menimbulkan suatu refleks umumnya sangat spesifik. (angsang ini
disebut rangsang adekuat untuk refleks yang bersangkutan. (angsang adekuat untuk refleks
spinal ini rangsang raba yang bergerak, misalnya karena serangga yang menempel di kulit.
(espons yang timbul adalah garukan hebat pada daerah yang terangsang ! Ganong, "##" %.
.stilah eksitasi dan inhibisi sentral digunakan menggambarkan keadaan eksitasi
berkepanjangan yang mengalahkan pengaruh inhibisi atau sebaliknya. )ila keadaan eksitasi
sentral kuat, impuls eksitasi tidak hanya menyebar ke daerah-daerah somatik medula spinalis
melainkan juga ke daerah otonom. Pada penderita paraplegia kronis, misalnya, rangsang
nosiseptif lemah dapat menimbulkan refleks-refleks berkemih, defekasi, berkeringat, dan turun-
naiknya tekanan darah, selain fleksor pada keempat tungkai.
(eaksi penyangga positif melibatkan lingkaran interneuron yang kompleks seperti halnya
interneuron yang bertanggung jawab dalam refleks fleksor dan refleks ekstensor silang lokasi.
(efleks penyangga positif adalah refleks yang berupa tekanan yang timbul dari tapak kaki
sehingga menyebabkan anggota tubuh akan menjauh dari sumbaer tekanan tersebut. (efleks ini
akan mengeras menjadi kaku sehingga dapat menyangga berat badan dan akan dapat berdiri
dengan posisi kaku. 'okasi dari tapak kaki yang menimbulkan tekanan tersebut menentukan
kearah mana anggota tubuh akan bergerak. ,ekanan yang diberikan pada salah satu sisi akan
menyebabkan ekstensi anggota tubuh ke arah tekanan tadi. :fek ini disebut reaksi magnet.
(efleks sikap tubuh dibagi menjadi dua point, yang pertama adalah reaksi penyangga positif dan
yang kedua adalah refleks medula untuk menegakkan tubuh. (efleks medula untuk menegakkan
tubuh adalah gerakan tak terkoordinasi yang menunjukkan usaha untuk bergerak agar pada posisi
berdiri. (efleks semacam ini merupakan refleks kompleks yang berhubungan dengan sikap tubuh
yang di integrasikan oleh medula spinalis. (efleks sandung terjadi jika sinyal sensorik yang
berasal dari tapak kaki dan dari alat pengukur posisi yang terletak di sekeliling sendi sangat
berperan dalam pengaturan tekanan kaki dan kecepatan melangkah sewaktu kaki berjalan
melewati suatu permukaan. ,ernyata mekanisme medula dipaki untuk mengatur gerakan
melangkah ini sangat kompleks. 7adi medula merupakan pengatur gerakan melamgkah yang
cerdas. ;ontohnya, sewaktu kaki maju kedepan, bila ujung kaki tersandung, maka untuk
sementara gerakan maju terhenti, tetapi kemudian dalam urutan yang cepat, kaki akan terangkat
lebih tinggi dan kaki akan terus maju agar kaki dapat di tempatkan di depan hambatan ! Guyton,
-889 %.
(eflek medula yang penting dan khusus pada beberapa hewan adalah reflek menggaruk.
(eflek ini dipacu oleh sensasi gatal atau sensasi geli. (eflek ini melibatkan dua macam fungsi,
yaitu indera posisi yang akan mempermudah cakarnya untuk menemukan tempat iritasi di
permukaan tubuh dan gerakan menggaruk kian kemari, melibatkan sirkuit persyarafan timbal
balik yang menyebabkan osilasi. Spasme otot akibat patah tulang disebabkan oleh impuls nyeri
yang dimulai dari tepi tulang patah, menyebabkan otot-otot sekelilingnya berkontraksi secara
ionik. Penghilangan nyeri dapat dicapai dengan suntikan anestetik lokal pada ujung tulang yang
patah untuk mengurangi spasme. Salah satu dari kedua tindakan anestesi ini sering kali
diperlukan sebelum keadaan spasme dapat mengembalikan kedua ujung tulang yang patah ke
posisi yang tepat ! Guyton, -889 %.
Spasme otot abdomen pada deritonitis ini disebabkan oleh reflek medula. ,indakan untuk
mengurangi rasa nyeri akibat peritonitis dapat menyebabkan relaksasi otot yang spasme. Sebagai
contoh, selama operasi abdomen, impuls nyeri dari peritoneum parietal sering dapat
menyebabkan otot-otot abdomen berkontraksi dengan hebat, kadang dapat menonjolkan usus
keluar melewati luka operasi. 7adi, pada operasi intra-abdomen biasanya diperlukan pemberian
anestesi yang dalam. /aktor-faktor yang menyebabkan kram otot adalah setiap faktor lokal yang
menyebabkan iritasi atau keadaan, metabolisme abnormal pada otot, seperti sangat kedinginan,
kurangnya aliran darah atau sinyal sensorik lainnya yang akan dijalankan dari otot ke medula
spinalis selanjutnya menimbulkan reflek umpan balik kontraksi otot. +ontraksi ini dipercaya
merangsang reseptor sensorik yang sama lebih hebat lagi dan menyebabkan medula spinalis
meningkatkan intensitas kontraksinya yang terus menerus sampai akhirnya timbul kram otot
yang menyeluruh ! Guyton, -889 %.
http://nianni!arm.blogspot.om/2012/01/re"e#s-pada-man$sia.html

Anda mungkin juga menyukai