0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
171 tayangan9 halaman
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan spesifikasi gips yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi serta prosedur pembuatan model gips dari mulai pengambilan cetakan, pengisian cetakan, hingga pengerasan dan penyelesaian model gips.
2. Juga dibahas tentang prosedur pembuatan model resin akrilik mulai dari pembuatan cetakan gips, pengisian cetakan dengan resin akrilik, hingga proses pematangan dan
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan spesifikasi gips yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi serta prosedur pembuatan model gips dari mulai pengambilan cetakan, pengisian cetakan, hingga pengerasan dan penyelesaian model gips.
2. Juga dibahas tentang prosedur pembuatan model resin akrilik mulai dari pembuatan cetakan gips, pengisian cetakan dengan resin akrilik, hingga proses pematangan dan
1. Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan spesifikasi gips yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi serta prosedur pembuatan model gips dari mulai pengambilan cetakan, pengisian cetakan, hingga pengerasan dan penyelesaian model gips.
2. Juga dibahas tentang prosedur pembuatan model resin akrilik mulai dari pembuatan cetakan gips, pengisian cetakan dengan resin akrilik, hingga proses pematangan dan
Impression plaster sekarang jarang digunakan dalam bidang kedokteran gigi dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan material elastik impression 2. Model plaster (tipe II) Model plaster biasanya digunakan untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional diproduksi dalam warna putih untuk membedakannya dengan dental stone. 3. ental stone (tipe III) ental stone ideal untuk pembuatan model dari !ull atau partial denture" model ortodonsi dan lain lain.ental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih #. ental stone" high strength (tipe I$) Material tipe I$ ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration %. &igh strength" high e'pansion dental stone (tipe $) (ambahan dalam klasi!ikasi )) untuk material ini berkembang atas respon untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi gips yang lebih tinggi dibanding dental stone. Material ini berwarna biru atau hijau dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips.(&atrick dkk" 2**3) +)+ III M,(-, P.)/(I/0M ). Material 1. 1ips tipe II (gips plaster) 2. 1ips tipe III(gips stone tipe I) 3. 1ips tipe I$ (gips stone tipe II) #. $aselin %. )2uades 3. /ertas amplas +. )lat 1. .ubber bowl (Mangkok karet) dan spatula 2. 4eraca (timbangan) 3. 5top watch #. kotak kubus dengan atas terbuka ukuran # ' 3 ' 3 %. gelas ukur 3. 6ibrator 7. pisau gips 8. alas kerja kain putih dengan ukuran #*9#*cm :. :ara kerja 1. (imbang gips tipe II dan I$ sebanyak 1**gr dan gips tipe III sebanyak ;*gr 2. Mengolesi seluruh bagian dalam kotak kubus dengan 6aselin secara tipis dan merata 3. 5iapkan a2uadest dengan perbandingan 1<2 untuk gips tipe II dan 1<3 untuk gips tipe III dan 1<2 untuk gips tipe I$ #. Masukkan a2uadest ke dalam mangkok karet sebanyak %*ml" 3*ml"dan 2* ml untuk masing=masing gips %. kemudian masukkan bubuk gips ke dalam mangkok karet yang sudah terisi a2uadest dalam waktu 1* detik dan dalam waktu 2* detik bubuk gips sudah terendam dalam a2uadest" 3. catat awal waktu dari mulai pencampuran gips dengan a2uadest menggunakan stopwatch 7. aduk gips hingga homogeny dengan menggunakan spatula sebanyak 3* kali putaran seama 1 menit. +ersamaan dengan mangkok kater diputar perlahan= lahan. 8. 1unakan 6ibrator untuk mengeluarkan gelembung ;. (uangkan adonan gips kedalam cetakan kubus" kemudian rata adonan setinggi cetakan 1*. 0kur waktu pengerasan adonan gips menggunakan stopwatch 11. 5atu atau dua menit waktu pengerasan (umumnya ditandai dengan hilangnya permukaan yang mengkilat atau hilangnya kelebihan air) dan perhatikan adonan dengan inter6al waktu 3* detik 12. >aktu pengerasan dihitunga sejak awal pengadukan sampai mengeras 13. 5etelah gips mencapi !innal setting" membuka kotak kubus kemudian merapikan gips dengan pisau gips menjadi ukuran 3"% ' 2"% ' 2"% menggunakan penggaris dan pensil tinta. (erakhir menghaluskan permukaan gips dengan kertas amplas. 1#. &asil maksimal adalah didapatkan balok gips dengan ukuran tepat" permukaan yang halus dan tidak poros Setting time terdapat dua tahap sebagai berikut : 1. Initial setting time< permulaan setting time dimana pada waktu itu campuran gips dengan air sudah sudah tidak dapat lagi mengalir ke dalam cetakan. secara 6isual ditandai dengan loss o! gloss (hilangnya kemengkilatan? timbulnya kemuraman). /eadaan dimana gips tidak dapat hancur tapi masih dapat dipotong dengan pisau. 2. @inal setting< waktu yang dibutuhkan oleh gips keras untuk bereaksi secara lengkap dari kalsium sul!at dihidrat" meskipun reaksi dehidrasinya belum selesai. (andanya antara lain adalah kekerasan belum maksimum" kekuatannya belum maksimum dan dapat dilepas dari cetakan tanpa distorsi atau patah. 0ji untuk waktu kerja" pengerasan" dan waktu pengerasan akhir < a. >aktu pengadukan >aktu pengadukan adalah waktu dari penambahan bubuk pada air sampai pengadukan sempurna. Pengadukan stone dan plater secara mekanik biasanya tercapai dalam 2*=3* detik. Pengadukan tangan dengan spatula umumnya memerlukan minimal 1 menit untuk memperoleh adukan yang halus. b. >aktu kerja Ini adalah waktu yang tersedia untuk menggunakan adukan" dimana konsistensi yang merata dipertahankan untuk dilakukan satu atau beberapa manipulasi. Misalnya" waktu kerja yang cukup diperlukan untuk mengisi cetakan" mengisi cetakan cadangan" dan membersihkan peralatan sebelum gipsum benar=benar mengeras. 0mumnya waktu kerja sekitar 3 menit adalah cukup. c. >aktu pengerasan )dalah waktu yang terentang antara mulai pengadukan sampai bahan mengeras. +iasanya diukur dengan beberapa jenis uji penetrasi " menggunakan instrumen. >aktu pengerasan terjadi selama % sampai 1% menit. d. 0ji hilang kilap untuk pengerasan awal +egitu reaksi berlangsung" sebagian kelebihan air diambil dalam bentuk dihidrat sehingga adukan kehilangan kilapnya. &al ini terjadi kurang lebih pada ; menit" dan massa masih belum memilik kekuatan kompresi yang dapat diukur. e. Pengendalian waktu pengerasan < &al yang perlu diperhatikan dalam pembuatan gipsum ini adalah pengendalian waktu pengerasan yang secara teori ada 3 metode < /elarutan hemihidrat (penyusun stone dan plaster) dapat ditingkatkan atau dikurangi Aumlah nukleus kristalisasi dapat ditingkatkan atau dikurangi. 5emakin besar jumlah nukleus kristalisasi" semakin cepat terbentuk kristal gipsum dan semakin cepat pula pengerasan massa. +ila kecepatan pertumbuhan kristal dapat ditingkatkan atau dikurangi" begitu pula waktu pengerasan dapat dipercepat atau diperlambat.-perator dapat mengubah waktu pengerasan dalam batasan tertentu dengan mengubah rasio ><P dan waktu pengadukan. 1. .esin )krilik Polimerisasi Panas (&eat=:ured PolymeriBation). Merupakan resin akrilik yang polimerisasinya dengan bantuan pemanasan. ,nergi termal yang diperlukan dalam polimerisasi dapat diperoleh dengan menggunakan perendaman air atau microwa6e. Penggunaan energy termal menyebabkan dekomposisi peroksida dan terbentuknya radikal bebas. .adikal bebas yang terbentuk akan mengawali proses polimerisasi. BAB III M!"D #$AK!IK%M A& Alat dan Bahan 1. Pembuatan model malam C Pisau wa' ? Decron C Dampu spiritus C +ase Plate >a' 2. Penanaman model malam C :u6et ukuran C +owl dan 5patula C 1elas ukur dan timbangan C /unci pas no. 1* C )lat press C 1ips tipe II C $aselin C )ir 3. Pengolahan resin akrilik C /uas kecil C Decron C )lat press C :awan porselein C Plastik C :old mold seal C Powder polimer dan li2uid monomer C 5puit #. Pemasakan .esin )krilik (:uring) C /ompor C Panci %. Mengeluarkan model resin akrilik dari cu6et (e!lasking) C 1ergaji besi ? pisau gips C /unci pas no. 1* C Decron B& 'ara Ker(a 1. Model Malam (>a') 5iapkan model malam dengan memotong sesuai ukuran yang diperlukan. engan menggunakan bantuan lampu spiritus" sesuaikan bentuk wa' dengan cetakan. 2. @lasking -lesi dinding cu6et dengan 6aselin tipis saja. Isi cu6et dengan adonan tipe II hingga penuh. Model malam ditanamkan dalam cu6et" permukaan model malam rata dengan gips. :obakan cu6et atas sebelum adonan mengeras. 5etelah adonan gips pada cu6et bawah mengeras permukaan gips diolesi 6aselin. Pasangkan cu6et atas" kemudian isi dengan adonan gips tipe II. Pasang tutup cu6et atas" kemudian dipress hingga rapat (metal to metal)" sekrup dikencangkan. (unggu sampai adonan gips mengeras. 3. >a' elimination idihkan air dengan suhu lebih kurang 1**E:. :elupkan cu6et yang diikat tali" tunggu lima menit. )ngkat cu6et" buka" keluarkan cairan malam. +ersihkan mold space dengan menyiramnya dengan air panas yang dicampur detergen. +ersihkan juga cu6et atas. (seharusnya dengan cara diatas" namun karena keterbatasan waktu proses wa' elimination dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara langsung membuka cu6et lalu membuang malam dengan menggunakan lecron) #. Packing 5iapkan mold space tepi gips yang di be6el. -lesi permukaan mold space dengan :old Mold 5eal dengan menggunakan kuas. (unggu hingga kering 5iapkan monomer didalam mangkok?cawan porselen. Masukkan bubuk polimer sedikit demi sedikit sampai terlihat seperti pasir basah dan getarkan mangkok tersebut (kelebihan monomer akan naik ke permukaan). (aburi lagi polimer sampai tidak ada kelebihan monomer. +ila telah mencapai !ase dough stage" ambil seluruh adonan dengan menggunakan lecron dan letakkan dalam mold space. Dapisi permukaan dengan plastik. Pasang cu6et atas beserta tutupny" lakukan pengepresan ringan (jarak antar cu6et 2 mm) +uka cu6et atas dan buang kelebihan adonan. Dakukan sampai cu6et Fmetal to metalG kontak. Dihat apakan ada porus. +ila ada bagian tersebut ditusuk dengan sonde dan dilapisi monomer. +ila tidak ada lagi kelebihan akrilik dan porus dapat dilakukan pengepresan akhir" plastik dilepas. Pasang sekrup dan lakukan pres akhir. %. :uring Masukkan air dalam panci. Masukkan cu6et. Panaskan panci dengan api kecil selama 1* menit kemudian dilanjutkan dengan api besar selama 2* menit. Matikan api dan biarkan cu6et berada dalam panci hingga mencapai suhu kamar. 3. e!lasking 5ekrup dibuka tutup cu6et dibuka. Depaskan cu6et bawah dengan cara mengetuk bagian dasar cu6et. +ongkar secara hati=hati. 7. Polishing .apikan pinggiran akrilik yang runcing dengan carbid bur Dicinkan permukaan akrilik dengan amplas menggunakan mandril /ilatkan permukaan dengan bulu domba yang sebelumnya diolesi dengan pumish