Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Torsio testis adalah suatu keadaan dimana funikulus spermatikus yang terpeluntir
yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis
dan epididimis. Torsio testis merupakan suatu keadaan yang termasuk gawat darurat
dan butuh segera dilakukan tindakan bedah. Kondisi ini, jika tidak segera ditangani
dengan cepat dalam 4 hingga 6 jam setelah onset nyeri maka dapat menyebabkan
infark dari testis yang selanjutnya akan diikuti oleh atrofi testis (jamsuhidajat,
!""4#.
Torsio testis juga merupakan kegawat daruratan urologi yang paling sering
terjadi pada laki$laki dewasa muda, dengan angka kejadian % diantara 4"" orang
dibawah usia !& tahun dan paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas (%!$
!" tahun#. 'anin yang masih berada di dalam uterus atau bayi baru lahir tidak jarang
menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan kehilangan
testis baik unilateral ataupun bilateral. Torsio testis harus selalu dipertimbangkan
pada pasien$pasien dengan nyeri akut pada skrotum dan kondisi tersebut juga harus
dibedakan dari keluhan$keluhan nyeri pada testis lainnya agar tidak terjadi kesalahan
diagnosis yang dapat berujung pada kesalahan terapi

((uckow, !"""#.
)enyebab dari akut skrotum biasanya dapat ditegakkan berdasarkan riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik yang menyeluruh serta pemeriksaan diagnostik yang
tepat. ekitar !*+ pasien yang dicurigai menderita torsio testis dengan dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik cukup untuk menegakkan diagnosis yang tepat.
Keterlambatan dan kegagalan dalam dignosis dan terapi akan menyebabkan proses
torsio yang berlangsung lama, sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian testis
dan jaringan disekitarnya ((uckow, !"""#.
)enatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang harus segera
dilakukan karena angka keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong akan
menurun seiring dengan bertambahnya lama waktu terjadinya torsio. ,dapun
penyebab tersering hilangnya testis setelah mengalami torsio adalah keterlambatan
dalam mencari pengobatan (&-.#, kesalahan dalam diagnosis awal (!/.#, dan
keterlambatan terapi (%+.# ((uckow, !"""#.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Testis
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval dg berat %"$%4 gr
dg panjang 4 cm ukuran dari anterior ke posterior + cm dan lebar !,&cm dan
memiliki bagian! yakni e0tremitas superior, e0tremitas inferior, facies lateralis,
facies medialis, margo anterior (conve0#, margo posterior (datar#.
Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Testis kiri terletak lebih rendah drpd yang
kanan. 1inding pada rongga yang memisahkan testis dengan epididimis disebut
tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari peritoneum intraabdomen yang
bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama perkembangan genetalia interna
pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran tempat turunnya testis (prosesus
vaginalis# akan menutup.
etelah pubertas, selain sebagai organ reproduksi (menghasilkan
spermato2oa# jg sebagai kelenjar endokrin yg menghasilkan hormon androgen
yang berguna untuk mempertahankan tanda! kelamin sekunder.
3apisan )embungkus Testis (4rchis#
Testis terletak di dalam cavum scrota yg ditutupi oleh scrotum. 1imana lapisan
nya dari luar ke dalam yakni 5
a. (utis
b. Tunica dartos
c. 6ascia permatica 70terna (,poneurosis 84,7#
d. 8. (remasterica
e. 6ascia (remasterica (,poneurosis 84,9#
f. 6ascia permatica 9nterna (,poneurosis 8T,#
g. Tunica :aginalis )ropia (3amina )arietalis dan 3amina :isceralis#
h. Tunica ,lbuginea
:askularisasi Testis (4rchis#
$$ ,. testicularis de0tra ei sinistra cabang dr aorta abdominalis
- :. testicularis de0tra yg akan bermuara ke :. (ava 9nferior
- :. testicularis sinistra yg akan bermuara ke v. renalis sinistra lalu bermuara ke
:ena (ava 9nferior
9nnervasi Testis (4rchis#
Testis dipersarafi oleh serabut saraf dari ple0us nervacus tertucularis. )le0us ini
dibentuk oleh nervus thoracalis :9$;99.
Testis terdiri dari + sel yaitu 5
a. el 3eydig yang berfungsi untuk menghasilkan hormon testoseron untuk
menumbuhkan ciri! kelamin sejuder laki!. el ini juga sebagai 7ndocrin
b. el ertoli yang berfungsi untuk memberi makan sperma yang
dirangsang oleh 6< yang dihasilkan oleh ,denehypophysis. el ini ebagai
sebagai 7ksocrin
c. el permato2oid yang berfungsi untuk menghasilkan sperma yang berada
pada dinding Tubulus eminiferus (ontortus. el ini sebagai 7ksocrin
+ sel ini dibagi ! bagian yaitu el 3eydig ebagai 7ndocrin sedangkan el
ertoli dan el permato2oid sebagai 7ksocrin. Testis menghasilkan hormon
testosterone yg berfungsi utk memacu perkembangan system reproduksi steroid
pria dan ciri seksual sekunder pria
B. Etiologi Torsio Testis
,danya kelainan sistem penyangga testis menyebabkan testis dapat
mengalami torsio jika bergerak secara berlebihan. =eberapa keadaan yang
menyebabkan pergerakan yang berlebihan itu, antara lain adalah perubahan suhu
yang mendadak (seperti pada saat berenang#, ketakutan, latihan yang berlebihan,
batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi, atau trauma yang mengenai skrotum
()urnomo, !""+#.
6aktor predisposisi lain terjadinya torsio meliputi peningkatan volume testis
(sering dihubungkan dengan pubertas#, tumor testis, testis yang terletak
horisontal, riwayat kriptorkismus, dan pada keadaan dimana spermatic cord
intrascrotal yang panjang (>ingdahl ? Teague, !""6#.
Trauma dapat menjadi faktor penyebab pada sekitar &". pasien, torsio
timbul ketika seseorang sedang tidur karena spasme otot kremaster. Kontraksi
otot ini karena testis kiri berputar berlawanan dengan arah jarum jam dan testis
kanan berputar searah dengan jarum jam. ,liran darah terhenti, dan terbentuk
edema. Kedua keadaan tersebut menyebabkan iskemia testis (@ilson ? <illegas,
!""6#.
C. Manifestasi Klinis Torsio Testis
Ayeri akut pada daerah testis disebabkan oleh torsio testis,
epididimitis*orchitis akut atau trauma pada testis. Ayeri ini seringkali dirasakan
hingga ke daerah abdomen sehingga dikacaukan dengan nyeri karena kelainan
organ intraabdominal. edangkan nyeri tumpul disekitar testis dapat disebabkan
karena varikokel ()urnomo, !""+#.
)ada torsio testis, pasien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum,
yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan pada testis. Keadaan itu
disebut akut skrotum. Ayeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut
sebelah bawah sehingga jika tidak diwaspadai sering dikacaukan dengan
apendisitis akut. Bejala lain yang juga dapat muncul adalah mual dan muntah,
kadang$kadang disertai demam ringan. Bejala yang jarang ditemukan pada
torsio testis ialah rasa panas dan terbakar saat berkermih, dan hal ini yang
membedakan dengan orchio$epididymitis (@ilson ? <illegas, !""6#.
D. Patofisiologi Torsio Testis
Sasme otot !remaster
Aliran "ara# ter#enti
Is!emia testis
Testis $erotasi $e$as
Ne!rosis
N%eri men&alar
!e a$"omen
Im'ls "ari
saraf
Demam
Terasa ter$a!ar
saat $er!emi#
Stim'lasi m'al-
m'nta# "ari
ota!
ETI(L()I
Immo$ilisasi
testis
Tra'ma
testis
T'mor
testis
A"es*en"ens
testi*'laris
Per'$a#an !ea"aan
e+treme
Bell-*laer
E. Penega!!an "iagnosis
%. )emeriksaan 6isik
)emeriksaan fisik dapat membantu membedakan torsio testis
dengan penyebab akut scrotum lainnya. Testis yang mengalami torsio pada
scrotum akan tampak bengkak dan hiperemis. 7ritema dan edema dapat
meluas hingga scrotumsisi kontralateral. Testis yang mengalami torsio juga
akan terasa nyeri pada palpasi. 'ika pasien datang pada keadaan dini, dapat
dilihat adanya testis yangterletak transversal atau horisontal. eluruh testis
akan bengkak dan nyeri sertatampak lebih besar bila dibandingkan dengan
testis kontralateral, oleh karenaadanya kongesti vena. Testis juga tampak lebih
tinggi di dalam scotum disebabkan karena pemendekan dari spermatic cord.
<al tersebut merupakan pemeriksaan yang spesifik dalam menegakkan
dianosis. =iasanya nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan elevasi testis
()rehn sign# (>ingdahl ? Teague, !""6#.
)emeriksaan fisik yang paling sensitif pada torsio testis ialah hilangnya
refleks cremaster. 1alam satu literatur disebutkan bahwa pemeriksaan
inimemiliki sensitivitas //. pada torsio testis(>ingdahl ? Teague, !""6#.
!. )emeriksaan )enunjang
)emeriksaan penunjang yang berguna untuk membedakan torsio testis
dengan keadaan akut scrotum yang lain adalah dengan menggunakan
stetoskop 1oppler, ultrasonografi 1oppler, dansintigrafi testis, yang
kesemuanya bertujuan untuk menilai aliran darah ke testis. tetoskop 1oppler
dan ultrasonografi konvensional tidak terlalu bermanfaat dalam menilai aliran
darah ke testis. )enilaian aliran darah testis secara nuklir dapat membantu,
tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga kasus bisa terlambat
ditangani. Cltrasonografi 1oppler berwarna merupakan pemeriksaan
noninvasif yang keakuratannya kurang lebih sebanding dengan pemeriksaan
nuclear scanning. Cltrasonografi 1oppler berwarna dapat menilai aliran
darah, dan dapat membedakan aliran darah intratestikular dan aliran darah
dinding scrotum. ,lat ini juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi
patologis lain pada scrotum ()urnomo, !""+#.
)emeriksaan sedimen urin tidak menunjukkan adanya leukosit dalam
urin, dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan adanya inflamasi kecuali
pada torsio yang sudah lama dan mengalami keradangan steril ()urnomo,
!""+#.
)ada umumnya pemeriksaan penunjang hanya diperlukan bila diagnosis
torsio testismasih meragukan atau bila pasien tidak menunjukkan bukti klinis
yang nyata (8inevich, !""DE >ingdahl ? Teague, !""6#.
,danya peningkatan acute$fase protein (dikenal sebagai (>)# dapat
membedakanproses inflamasi sebagai penyebab akut scrotum (>upp, !""6#.
a. )emeriksaan 3aboratorium
)emeriksaan urin dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa infeksi
traktus urinarius pada pasien dengan nyeri akut pada skrotum. )yuria
dengan atau tanpa bakteri mengindikasikan adanya suatu proses infeksi
dan mungkin mengarah kepada epididimitis. elain itu perlu
jugadilakukan pemeriksaan darah dan sediment urin ()urnomo, !""+#.
b. )emeriksaan >adiologis
(olor 1oppler Cltrasonography (aladdin, !""/#.
%# )emeriksaan ini dilakukan untuk melihat aliran darah pada arteri
testikularis.
!# 8erupakan Bold tandar untuk pemeriksaan torsio testis dengan
sensitivitas -!$/". dan spesifitas %""..
+# )emeriksaan ini menyediakan informasi mengenai jaringan di sekitar
testis yang echote0tureFCltrasonografi dapat menemukan
abnormalitas yang terjadi pada skrotum seperti hematom, torsio
appendiks dan hidrokel.
4# )ada torsio testis, akan timbul keadaan echote0ture selama !4$4- jam
dan adanya perubahan yang semakin heterogen menandakan proses
nekrosis sudah mulai terjadi.
Auclear cintigraphy (aladdin, !""/#5
%# )emeriksaan ini menggunakan technetium$// tracer dan dilakukan
untuk melihat aliran darah testis.
!# )emeriksaan ini dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan
aliran darah yang meragukan dengan memakai ultrasonografi.
+# 8emiliki sensitivitas dan spesifitas /"$%"". dalam menentukan
daerah iskemia akibat infeksi.
4# )ada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif
palsu
&# ,danya daerah yang mengandung sedikit proton pada salah satu
skrotum merupakan tanda patognomonik terjadinya torsio.
+. 1ianosis =anding
Torsio testis harus selalu dibedakan dengan kondisi$kondisi lain
sebagai penyebab dari akut scrotum, antara lain (8inevich, !""DE >ingdahl ?
Teague, !""6# 5
a. 7pidid imitis akut
)enyakit ini secara umum sulit dibedakan dengan torsio testis. Ayeri
scrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu, keluarnya nanah
dari uretra, adanya riwayat coitus suspectus (dugaan melakukan
senggama dengan selain isterinya#, atau pernah menjalani kateterisasi
uretra sebelumnya. )ada pemeriksaan, epididimitis dan torsio testis, dapat
dibedakan dengan )rehnGs sign, yaitu jika testis yang terkena dinaikkan,
pada epididmis akut terkadang nyeri akan berkurang ()rehnGs sign
positif#, sedangkan pada torsio testis nyeri tetap ada ()rehnGs sign
negative#. )asien epididimitis akut biasanya berumur lebih dari !" tahun
dan pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan adanya leukosituria dan
bakteriuria
b. < idrokel
<idrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara
lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. 1alam keadaan normal,
cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di
sekitarnya.
<idrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena5
belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran
cairan peritoneum ke prosesus vaginalis (hidrokel komunikans# atau
belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reabsorbsi cairan hidrokel.
)ada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer# dan
sekunder. )enyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada
testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau
reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin
suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis*epididimis.
)asien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak
nyeri. )ada pemeriksaan fisis didapatkan adanya benjolan di kantong
skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan
menunjukkan adanya transiluminasi. )ada hidrokel yang terinfeksi atau
kulit skrotum yang sangat tebal kadang$kadang sulit melakukan
pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan
ultrasonografi.
c. <ernia incarserata
)ada anamnesis didapatkan riwayat benjolan yang dapat keluar masuk ke
dalam scrotum yang muncul bersamaan dengan keaadaan peningkatan
tekanan intraabdominal seperti batuk atau mengejan. =enjolan dapat
hilang bila berbaring. Ckuran benjolan dapat bervariasi dari kecil sampai
besar, =ila hernia sudah mengalami inkarserta maka gejala yang timbul
dapat berupa mual, nyeri kolik abdomen, konstipasi, keerahan pada
skrotum, dan bila di auskultasi dapat didengat bunyi bising usus di daerah
skrotum.
d. Tumor testis
)embesaran testis yang tidak nyeri, biasanya terjadi pada usia !"$&"
tahun dan sering disertai dengan limfadenopati abdomen

e. Torsio appendi0 testis*epididymis
,pendiks testis adalah sisa embriologi di atas testis yang juga bisa
mengalami torsio. <al ini dapat di deteksi sebagai titik hitam pada
transluminasi
,. Terai
%. Aon operatif
)ada beberapa kasus torsio testis, detorsi manual dari funikulus
spermatikus dapat mengembalikan aliran darah ()urnomo, !""+#.
1etorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu
dengan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio. Karena arah
torsio biasanya ke medial maka dianjurkan memutar testis ke arah lateral
terlebih dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan dicoba detorsi ke arah
medial. <ilangnya nyeri setelah detorsi menandakan bahwa detorsi telah
berhasil. 1etorsi manual merupakan cara terbaik untuk memperpanjang waktu
menunggu tindakan pembedahan, tetapi tidak dapat menghindarkan dari
prosedur pembedahan. 'ika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan
()urnomo, !""+#.
1alam pelaksanaannya, detorsi manual sulit dan jarang dilakukan. 1i unit
gawat darurat, pada anak dengan scrotum yang bengkak dan nyeri, tindakan
ini sulit dilakukan tanpa anestesi. elain itu, testis mungkin tidak sepenuhnya
terdetorsi atau dapat kembali menjadi torsio tak lama setelah pasien pulang
dari >. ebagai tambahan, mengetahui ke arah mana testis mengalami torsio
adalah hampir tidak mungkin, yang menyebabkan tindakan detorsi manual
akan memperburuk derajat torsio (Bovindarajan, !"%%#.
!. 4peratif
Torsio testis merupakan kasus emergensi, harus dilakukan segala upaya
untuk mempercepat proses pembedahan. <asil pembedahan tergantung dari
lamanya iskemia, oleh karena itu, waktu sangat penting. =iasanya waktu
terbuang untuk pemeriksaan pencitraan, laboratorium, atau prosedur
diagnostik lain yang mengakibatkan testis tak dapat dipertahankan ()urnomo,
!""+#.
Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi testis
pada arah yang benar (reposisi# dan setelah itu dilakukan penilaian apakah
testis yang mengalami torsio masih viable (hidup# atau sudah mengalami
nekrosis ()urnomo, !""+#.
Torsio testis merupakan kasus emergensi, harus dilakukan segala upaya
untuk mempercepat proses pembedahan. <asil pembedahan tergantung dari
lamanya iskemia, oleh karena itu, waktu sangat penting. =iasanya waktu
terbuang untuk pemeriksaan pencitraan, laboratorium, atau prosedur
diagnostik lain yang mengakibatkan testis tak dapat dipertahankan
(Bovindarajan, !"%%#.
Tujuan dilakukannya eksplorasi yaitu (Bovindarajan, !"%%#5
a. Cntuk memastikan diagnosis torsio testis
b. 8elakukan detorsi testis yang torsio
c. 8emeriksa apakah testis masih viable
d. 8embuang (jika testis sudah nonviable# atau memfiksasi jika testis
masih viable
e. 8emfiksasi testis kontralateral
)erbedaan pendapat mengenai tindakan eksplorasi antara lain
disebabkan oleh kecilnya kemungkinan testis masih viable jika torsio
sudah berlangsung lama (H!4$4- jam#. ebagian ahli masih
mempertahankan pendapatnya untuk tetap melakukan eksplorasi
dengan alasan medikolegal, yaitu eksplorasi dibutuhkan untuk
membuktikan diagnosis, untuk menyelamatkan testis (jika masih
mungkin#, dan untuk melakukan orkidopeksi pada testis
kontralateral. aat pembedahan, dilakukan juga tindakan preventif
pada testis kontralateral. <al ini dilakukan karena testis kontralaeral
memiliki kemungkinan torsio di lain waktu (Bovindarajan, !"%%#.
'ika testis masih hidup, dilakuakn orkidopeksi (fiksasi testis# pada
tunika dartos kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral.
4rkidopeksi dilakukan dengan mempergunakan benang yang tidak
diserap pada + tempat untuk mencegah agar testis tidak terpluntir
kembali, sedangkan pada testis yang sudah mengalami nekrosis
dilakukan pengangkatan testis (orkidektomi# dan kemudian disusul
orkidopeksi pada testis kontralateral. Testis yang telah mengalami
nekrosis jika tetap dibiarkan berada dalam skrotum akan merangsang
terbentuknya antibodi antisperma sehingga mengurangi kemampuan
fertilitas dikemudian hari ()urnomo, !""+#.
). Prognosis
=ila dilakukan penangan sebelum 6 jam hasilnya baik, - jam memungkinkan
pulih kembali, %! jam meragukan, !4 jam dilakukan orkidektomi. :iabilitas testis
sangat berkurang bila dioperasi setelah 6 jam.
H. Komli!asi
Torsio testis dan spermatic cord akan berlanjut sebagai salah satu kegawat
daruratan dalam bidang urologi. Aekrosis tubular pada testis yang terlibat jelas
terlihat setelah ! jam dari torsi. Keterlambatan lebih dari 6$- jam antara onset
gejala yang timbul dan waktu pembedahan atau detorsi manual akan menurunkan
angka pertolongan terhadap testis hingga &&$-&.. )utusnya suplai darah ke testis
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan atrofi testis. ,trofi testikular
dapat terjadi dalam waktu - jam setelah onset iskemia. 9nsiden terjadinya atrofi
testis meningkat bila torsio telah terjadi - jam atau lebih. Komplikasi klinis dari
TT adalah kesuburan yang menurun dan hilangnya testikular apabila torsi
tersebut tidak diperbaiki dengan cukup cepat. Tingkat yang lebih ekstrim dari
torsi testis mempengaruhi tingkat iskemia testikular dan kemungkinan
penyelamatan (Breenberg, !""&#.
Komplikasi torsi testis yang paling signifikan adalah infark gonad. Kejadian
ini bergantung pada durasi dan tingkat torsi. ,nalisis air mani abnormal dan
apoptosis testikular kontralateral juga merupakan sekuele yang diketahui
mengikuti ketegangan testis. 4leh karena itu, resiko subfertilitas harus
dibicarakan dengan pasien. Testis yang telah mengalami nekrosis jika tetap
dibiarkan berada di dalam skrotum akan merangsang terbentuknya antibodi
antisperma sehingga mengurangi kemampuan fertilitas dikemudian hari.
Komplikasi lain yang sering timbul dari torsio testis meliputi yaitu hilangnya
testis, infeksi, infertilitas sekunder, deformitas kosmetik (Braham, !""/#.
BAB III
KESIMPULAN
%. Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat
terjadinya gangguan aliran darah pada testis.
!. 1ari anamnesis biasanya pasien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum serta
mengalami pembengkakan pada testis. edangkan dari pemeriksaan fisis,
testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih hori2ontal daripada testis
sisi kontralateral serta dari pemeriksaan Cltrasonografi 1oppler berwarna
merupakan pemeriksaan noninvasif yang keakuratannya kurang lebih
sebanding dengan pemeriksaan nuclear scanning.
+. Terapi pada torsio testis dengan detorsi manual, yaitu mengembalikan posisi
reposisi ke asalnya. 'ika detosi manual berhasil harus dilakukan
operasi(orkidopeksi*fiksasi testis#pada tunika dartos.
4. Keberhasilan dalam penanganan torsio dengan mencegah testis mengalami
atrofi, dimana hal tesebut berhubungan secara langsung dengan durasi dan
derajat dari torsio testis. Keterlambatan intervensi pembedahan akan
memperburuk prognosis serta meningkatkan angka kejadian atrofi testis.
DA,TA- PUSTAKA
(uckow, )8. !""%. Torsion of Testis. ='C 9nternational (!"""#. The <ospital for ick
(hildren E =ristol, Cnited Kingdom
BrahamE Townell, Aick. !"%". Testicular Torsion. =ritish 8edical 'ournal (4verseas
? >etired 1octors 7ditionED*+%*!"%", :ol. +4% 9ssue DD6D, p!4/
Breenberg, 8ichael. !""&. Testicular Torsion page +!/. BreenbergGs Te0t ,tlas of
7mergency 8edicine. 3ippicott @illiams I @illkins 5 )hiladelphia
3eape.3.3 . %//". Testicular Torsion. 9n 5 ,shcraft.K.@ (ed#, )ediatric Crology,E
)hiladelphia5 @.=. aunders (ompany.
8inevich.7. !""D. Testicular Torsion, 1epartment of urgery, 1ivision of )ediatric
urology, akses di http5**www.emedicine.com* med*topic!D-"htm
)urnomo, =asuki ). 1asar$dasar Crologi. 'akarta 5 agung eto. !""+. -,%4&$%4-.
>ingdahl, 7rika 81 E Teague, 3ynn 81. !""6. Testicular Torsion. ,merican 6amily
)hysician. Cniversity of 8issouriI(olumbia chool of 8edicine5 (olumbia,
8issouri %&ED4(%"#5%D+/$%D4+.
>upp.T.'. !""6. Testicular Torsion, 1epartment of 7mergency 8edicine, Thomas
'efferson Cniversity, akses di http5**www.emedicine.com*med*topic!&6".htm
cott, >oy, 1eane, >.6letcher. Crology 9lustrated. 3ondon and Aew Jork 5 (hurchill
3ivingstone. %/D&. +!4$+!&.
jamsuhidajat >, @im 1e 'ong. B'!' A&ar Ilm' Be"a#. 7disi ke$!. 'akarta 5
)enerbit =uku Kedokteran I 7B(. !""4. D//.
@ilson, 3orraine 8. <illegas, Kathleen =. !""6. Bangguan istem >eproduksi 3aki$
3aki dalam )rice, ylvia ,. @ilson, 3orraine 8. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. 'akarta5 7B(.

Anda mungkin juga menyukai