SINDROMA KOMPARTEMEN
Sindroma kompartemen
Peningkatan tekanan interstitial didalam ruangan yang terbatas,
yaitu didalam kompartemen osteofasia yang tertutup perfusi
darah ke jaringan berkurang dan otot didalam kompartemen
menjadi iskemik.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Teori yang menyebabkan hipoksia pada kompartemen sindrom :
Spasme arteri akibat peningkatan tekanan intrakompartemen
Teori critical closing pressure : tekanan intrakompartemen meningkat
penurunan tekanan transmural penutupan pembuluh darah karena
tidak mampu lagi meregang.
Teori gradien arteri-vena : peningkatan tekanan jaringan
menurunkan gradient arteri-vena penurunan suplai aliran darah ke
dalam jaringan. Ketika tekanan jaringan melebihi tekanan vena maka vena
akan kolaps
EFEK PENINGKATAN TEKANAN INTRAKOMPARTEMEN
Pulselessness
tanda bahwa diagnosa sindroma kompartemen akut terlambat ditegakkan
risiko kerusakan otot dan saraf irreversibel
Parasthesia
Hasil awal dari iskemia pada saraf, walaupun abnormalitas sensoris
adalah hasil dari cedera saraf
Paralysis
Kelumpuhan otot adalah tanda akhir yang muncul.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Foto X-ray
USG
DIAGNOSIS
Tekanan Intrakompartemen
Tekanan intrakompartemen normal : 0-10 mmHg.
Perfusi inadekuat dan iskemia : naik mencapai 30 mmHg
TEKNIK YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR TEKANAN INTRAKOMPARTEMEN
Metode Whiteside
TEKNIK YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR TEKANAN INTRAKOMPARTEMEN
Regio Femur
ANATOMI
Regio Cruris
ANATOMI
Regio Pedis
ANATOMI
Regio Brachii
ANATOMI
Regio Antebrachii
ANATOMI
Regio Manus
MANAJEMEN TERAPI
Pastikan normotensive karena keadaan hipotensi dapat menurunkan
perfusi jaringan dan risiko kerusakan jaringan.
Lepaskan semua balutan yang menekan yang dapat meningkatkan tekanan
intrakompartemen seperti gips dan bidai.
Posisikan tungkai bawah setinggi jantung untuk menurunkan gradient
tekanan arteri-vena.
Berikan oksigen untuk mendapatkan saturasi oksigen yang maksimal.
FASCIOTOMI
Indikasi :
Pasien normotensif dengan temuan klinis yang positif, tekanan intra
kompartemen > 30 mmHg.
Pasien yang tidak koperatif atau tidak sadar, dengan tekanan intra
komparteman >30 mmHg.
Pasien hipotensif dengan tekanan intra kompartemen yang >20 mmHg.
FASCIOTOMI
Tujuan
Menurunkan tekanan dengan memperbaiki perfusi otot.
Mencegah disabilitas permanen
FASCIOTOMI
Kontraktur otot
Kelemahan otot dan sensory loss karena cedera saraf
Fraktur non-union
Mionekrosis
PROGNOSIS