Anda di halaman 1dari 15

1

2

Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis)
yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh
dengan arah yang berlawanan, yaitu yang tumbuh ke arah luar akan menjadi floem sekunder
dan yang tumbuh kearah dalam akan membentuk xylem sekunder. Selanjutnya pada
pertumbuhan sel jaringan parenkim yang berada di antara kambium intravaskuler akan
tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang disebut kambium intervaskuler.

Di dalam perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan
kambium intravaskuler yang membentuk suatu lingkaran konsentris, bentuk lingkaran
konsentris pada tumbuhan dikotil sering disebut dengan lingkaran tahun. Contoh batang
tumbuhan dikotil yang mempunyai lingkaran tahun adalah pohon jati

Lingkaran tahun pada pohon jati terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan sekunder
(kambium gabus) yang berlangsung/berjalan tidak sepanjang tahun. Pertumbuhan
sekunder berlangsung hanya pada musim penghujan karena pada musim penghujan
kebutuhan air dan unsur hara cukup banyak tersedia untuk pertumbuhan tanaman tersebut,
dengan proses pertumbuhan seperti ini akan terbentuk suatu lingkaran yang disebut lingkaran
tahun.

3

Untuk pertumbuhan jaringan kambium di negara 4 musim, jaringan kambium yang
terbentuk tidak begitu kentara sekali lingkarannya, sedangkan di negera dengan 2 musim
akan telihat sangat jelas. Untuk negara di 2 musim itu juga ada perbedaan yang nyata antara
musim penghujan dengan musimkemarau. Lingkaran Tahun yang terbentuk pada musim
penghujan, selnya cenderung untuk membelah lebih giat dan menghasilkan sel dengan ukuran
yang besar. Keberadaan sel satu dengan lainnya saling rapat sehingga akan membentuk
lingkaran tahun yang nyata/kentara sekali. Sedangkan Lingkaran Tahun yang terbentuk
pada musim kemarau, selnya cenderung lebih lambat dalam membelah. Sel yang dihasilkan
cenderung lebih kecil dan keberadaannya lebih renggang satudengan yanag lain. Akibatnya
lingkaran tahun yang terbentuk menjadi tipis/tidak begitu jelas/samar dan kadang terputus.
Berikut beberapa ilustrasi lingkaran tahun pada batang tanaman :


4

Pertumbuhan kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Xilem sekunder
pada batang perennial umumnya tersusun atas lapisan-lapisan konsentris, yang masing-
masing menunjukkan musim. Artinya tiap lapisan terbentuk saat terjadi pergantian
musim kemarau ke penghujan, sedangkan saat pergantian musim dari penghujan ke
kemarau tidak terbentuk lapisan ini. Maka dari itu dalam 1 tahun hanya terbentuk 1
lapisan sehingga lapisan-lapisan melingkar seperti cincin ini disebut lingkaran tahun . Lebar
lingkaran tahun beragam tergantung laju pertumbuhan suatu pohon. Dengan adanya lingkaran
tahun maka batang pohon menjadi lebih kuat karena terbentuknya kayu keras, terutama di
bagian tengah atau pusat lingkaran. Jadi semakin banyak lingkaran tahun yang terbentuk,
semakin baik kualitas dari batang, contohnya pohon jati yang terkenal dengan kayunya yang
kokoh dan tidak mudah lapuk.
Contoh : Sayatan melintang batang ini menunjukkan umur batang, yaitu 8 tahun.




5


Xylem dan floem tersusun dalam satu berkas pengangkut yang disebut fasis. Tipe
berkas pengangkut pada tumbuhan monokotil maupun dikotil dapat dibedakan menjadi :
A. Kolateral
1) Kolateral Tertutup
Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium,
melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi
jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas
pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil.

2) Kolateral Terbuka
Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung antara
xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua yaitu
kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas pengangkut dan kambium
interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler
berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.

3) Bikolateral
Bikolateral merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh floem luar dan
floem dalam. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae (Suku terung-terungan)



6

B. Konsentris
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan pengangkut yang ada terletak di tengah-tengah,
sedangkan unsur jaringan pengangkut lainnya mengelilingi unsur yang berada di tengah itu.
Pada tipe konsentris letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya.
Tipe konsentris dibedakan menjadi dua.

1) Konsentris amphikribral
Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-tengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut.
Umumnya dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta).

2) Konsentris amphivasal
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem
mengelilingi floem tersebut. Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Jeringau (Acorus
calamus) .





7

C. Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari lingkaran. Contoh
terdapat pada akar primer dikotil dan akar tumbuhan monokotil.



8


A. Bunga Tulip (Tulipa)
Tulip (Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies
tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae.
Tulip berasal dari Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan
pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di
Kazakhstan. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri bunga
tulip. Tulip juga merupakan bunga nasional Iran dan Turki.
Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya
antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit
memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya
berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. Tulip hasil
persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, merah,
oranye, kuning, hijau, biru, ungu, atau berbagai macam
kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji
berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.




10- 70 cm
Terdapat 6 helai mahkota. Warna :
merah, oranye, kuning, hijau, biru,
ungu, dsb
Daun berlilin

9

B. Bunga Bangkai (Amorphophallus titanumBecc.)
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang
muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif.
Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya.
Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu
(tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila
cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan
mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila
cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti
lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang
dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar.
Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina
reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga
jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan
sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di
penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang
menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada
tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian
2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di
Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia
mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai
ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004. Bunga
mekar untuk waktu sekitar seminggu.


10

C. Padma Raksaksa (Rafflesia arnoldii)

Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan
tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki
bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga
terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat
(liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak
mampu berfotosintesis. Bunga merupakan parasit tidak
berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter
bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan
berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur
anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma.
Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman"
adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat
Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang
mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di
dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi
benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga,
jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik
dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya
berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu
dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga
jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan
dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang
membuahi.



11

D. Opium (Papaver somniferumL. atau P. paeoniflorum))
Opium, apiun, atau candu adalah getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari
buah candu (Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan
kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong
dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung
ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dnegan kuntum bermahkota
putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah. Bunga opium sangat indah
hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan tanaman hias. Buah opium berupa
bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.




12

E. Lily Stink (Dracunculus Vulgaris)
Kadang-kadang disebut Lily Stink atau Dragonwort, para vulgaris Dracunculus
mendapatkan namanya dari bentuknya. Tanaman ini memiliki spadex lama yang sering
warna ungu hitam atau sangat dalam yang dikelilingi oleh seludang perbungaan
tersebut. spadex ini sering disebut sebagai naga yang bersembunyi di seludang
perbungaan tersebut. Tanaman ini paling sering ditemukan di Balkan, termasuk Kreta,
Yunani, dan Kepulauan Aegean. Namun, para peneliti telah mampu mengambilnya dari
lokasi tersebut dan panen itu di AS di negara bagian seperti Tennessee, Oregon, dan
California. Mereka juga telah diambil untuk Puerto Rico. Tanaman mendapat julukan
salah satu dari bau yang memberikan off, yang telah dibandingkan dengan bau daging
yang membusuk. Baunya menarik penyerbuk sehingga tanaman dapat terus berkembang.
Hal yang baik adalah bahwa bau hanya bersifat sementara dan tidak akhirnya pergi. The
Stink Lily merupakan tanaman yang sangat kuat yang tumbuh lebih setiap tahun.
Tanaman dapat memiliki lebih dari 40 mekar pada satu waktu.





13

Kultur jaringan merupakan suatu metode yang sudah dikenal cukup lama.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan ini berdasarkan atas teori sel seperti yang dikemukakan
oleh Schleiden dan Scwann, yaitu sel mempunyai kemampuan autonomi, bahkan
mempunyai kemampuan totipotensi. Kemampuan totipotensi adalah kemampuan tiap sel
untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan di lingkungan yang sesuai .
A. Media Perkecambahan Anggrek
Perkecambahan anggrek membutuhkan kondisi lingkungan dan nutrisi tertentu
terutama jika biji anggrek masih muda. Lingkungan yang mendukung seperti suhu dan
cahaya tertentu untuk mematahkan dormansi dan memicu perkecambahan.Nutrisi yang
dibutuhkan perlu didukung dengan pemberian nutrisi secara lengkap karena biji anggrek
tidak mengandung endosperm atau cadangan makanan untuk membantu pertumbuhan
dalam tahap awal sebelum mencapai tahap autotrof. Nutrisi yang harus dipenuhi
mencakup senyawa anorganik, sumber energy (sucrose atau gula pasir), vitamin (misalnya
asam nikotinat), pH yang tepat dan agar sebagai bahan pemadat. Variasi lain adalah
penambahan zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan setelah bij berkecambah.
Senyawa anorganik juga dapat diganti dengan bahan-bahan lain seperti buah pisang, air
kelapa, buah tomat atau air rebusan taoge. Jenis media yang digunakan akan tergantung
pada jenis anggrek, umur biji, dan tujuan kultur.

B. Tahap Sterilasi Anggrek
Sterilisasi dilakukan untuk membersihkan buah anggrek dari mikroorganisme
yangdapat mengganggu pertumbuhan biji anggrek saat di kondisi in vitro. Sterilisasi buah
anggrek biasanya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan buah yang masih tertutup
atau buah yang sudah pecah. Jika buah masih tertutup maka sterilisasi lebih mudah dengan
menggunakan alkohol dan buah dibakar di atas api Bunsen. Jika buah sudah pecah maka
sterilisasi juga harus dilakukan terhadap biji yang sudah keluar. Metode yang kedua akan
lebih rumit karena harus dilakukan sterilisasi basah menggunakan larutan bleach (bayclin)
yang dicampur dengan tween untuk membersihkan buah dan biji anggrek.




14
C. Penanaman dan Penaburan Biji Anggrek
Penanaman biji anggrek dilakukan dengan membuka buah anggrek di
dalam kondisi steril. Media yang digunakan biasanya berada dalam posisi miring
di dalam botol untuk memudahkan penanaman dan penyebaran biji dalam tiap
botol. Metode penanaman dapat beragam sesuai dengan kondisi buah dan jenis
anggrek yang digunakan. Metode yang lebimudah dan dapat mengurangi
kontaminasi yaitu penanaman langsung dengan pinset, atau spatula yang
dirancang khusus untuk penanaman biji anggrek. Biji anggrek disebar di atas
media agar dan tidak di dalamnya atau di dalam media cair supaya dapat
memperoleh oksigen yang cukup. Jumlah biji yang ditanam dalam tiap botol akan
bervariasi tergantung pada spesies yang ditanam.

D. Pemeliharaan Anggrek secara I nvitro
Pertumbuhan anggrek dalam media kultur akan tergantung pada spesies
yangditanam. Lama pertumbuhan dan kondisi yang diperlukan akan bervariasi.
Suhu sekitar 20 C dan pencahayaan selama 12-16 jam dengan lampu neon
diperlukan meskipun terdapat beberapa spesies yang lebih menyukai kondisi gelap
untuk perkecambahan seperti Paphiopedilum dan Cyrpipedium. Selain kondisi
lingkungan untuk mendukung perkecambahan dan pertumbuhan anggrek,
penjarangan atau sub kultur perlu dilakukanSupaya tidak terjadi kompetisi untuk
nutrisi di dalan botol kultur. Sub kultur dilakukan saat media sudah terlihat habis
atau setiap 2 bulan sekali. Jumlah sub kultur juga sekitar 2-3 kali sebelum
aklimatisasi. Jika terlalu sering melakukan sub kultur dapat mengakibatkan

15
perubahan pada tanaman anggrek yang disebut dengan keragaman somaklonal.
Pertumbuhan anggrek di dalam botol kultur biasanya selama 6 bulan sampai 2
tahun tergantung varietas.

E. Aklimatisasi
Proses aklimatisasi dilakukan dengan cara bertahap supaya tanaman
hasil kultur jaringan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Baik suhu,
kelembaban, cahaya maupun faktor lainnya akan berbeda dan tanaman hasil kultur
jaringan juga memiliki kekurangan dibanding tanaman yang ditanam di
lingkungan alami. Saat pemindahan tanaman ke kondisi normal atau dalam media
pakis, tanah, atau compost, harus dilakukan secara bertahap dan menghindari
infeksi dari fungi serta bakteri karena tanaman hasil kultur jaringan belum mampu
beradaptasi dengan pathogen-patogen yang biasa ditemukan di lingkungan
luar.Pemberian fungisida diperlukan untuk mencegah serangan jamur,
pembersihan media secara benar juga mengurangi resiko serangan. Pemindahan
pertama dilakukan ke dalam community pot yang bisa menampung jumlah bibit
yang cukup banyak. Pada tahap awal kelembaban sangat perlu dijaga dan
pemberian nutria tambahan bisa dilakukan dengan penyemprotan pupuk daun.
Selanjutnya bibit bisa dipindah ke pot-pot individu saat daun dan akar siap untuk
mendukung pertumbuhannya.

Anda mungkin juga menyukai