Anda di halaman 1dari 115

H E F A L G I A

I. KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala
pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik
( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit
kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart).
B. KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI
Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte of
the International Headache Society sebagai berikut
!. "igren (dengan atau tanpa aura)
#. Sakit kepal tegang
$. Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal
%. Berbagai sakit kepala yang dikatkan dengan lesi struktural.
&. Sakit kepala dikatkan dengan trauma kepala.
'. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler (mis. (erdarahan subarakhnoid).
). Sakit kepala dihuungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler ( mis. *umor otak)
+. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan ,at kimia tau putus obat.
-. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik.
!.. Sakit kepala yang dihubungkan dengan gangguan metabolik (hipoglikemia).
!!. Sakit kepala atau nyeri /ajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala, leher atau struktur
sekitar kepala ( mis. 0laukoma akut)
!#. 1euralgia kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)
C. PATOFISIOLOGI
Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bangunan2bangunan di/ilayah kepala
dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan2bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah
otot2otot okspital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri2arteri subkutis dan periostium. *ulang
tengkorak sendiri tidak peka nyeri. Bangunan2bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari
meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri2arteri
besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri.
(erangsangan terhadap bangunan2bangunan itu dapat berupa
!. 3nfeksi selaput otak meningitis, ensefalitis.
#. 3ritasi kimia/i terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah dilakukan
pneumo atau ,at kontras ensefalografi.
$. (eregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan lintasan
li4uor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial yang menurun tiba2tiba
atau 5epat sekali.
%. 6asodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum, intoksikasi
alkohol, intoksikasi C7, reaksi alergik), gangguan metabolik (seperti hipoksemia, hipoglikemia
dan hiperkapnia), pemakaian obat vasodilatasi, keadaan paska 5ontusio serebri, insufisiensi
serebrovas5uler akut).
&. 0angguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan 5luster heada5he)
dan radang (arteritis temporalis)
'. 0angguan terhadap otot2otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada
spondiloartrosis deformans servikalis.
). (enjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis), baseol
kranii ( 5a. 1asofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar 333 yang mendesak gigi) dan daerah leher
(spondiloartritis deforman servikalis.
+. Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan depresi dan
stress. 8alam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Migren
"igren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada /aktu tertentu dan serangan
sakit kepala berat yang terjadi berulang2ulang. (enyebab migren tidak diketahui jelas, tetapi ini
dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler primer yang biasanya banyak terjadi pada /anita dan
mempunyai ke5enderungan kuat dalam keluarga.
*anda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskhemia kortikal
yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit kepala dam pembuluh darah
retina dan serebral. (embuluh darah intra dan ekstrakranial mengalami dilatasi, yang
menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
"igren klasik dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu
Fase aura.
Berlangsung lebih kurang $. menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk
menentukan obat yang digunakan untuk men5egah serangan yang dalam. 0ejala dari periode ini
adalah gangguan penglihatan ( silau ), kesemutan, perasaan gatal pada /ajah dan tangan, sedikit
lemah pada ekstremitas dan pusing.
(eriode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang dia/ali dengan perubahan
fisiologi a/al. 9liran darah serebral berkurang, dengan kehilangan autoregulasi laanjut dan
kerusakan responsivitas C7#.
Fase sakit kea!a
:ase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihungkan dengan
fotofobia, mual dan muntah. 8urasi keadaan ini bervariasi, beberapa jam dalam satu hari atau
beberapa hari.
Fase e"u!i#an
(eriode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan
lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk /aktu yang panjang.
$. C!uster Hea%a&#e
Cluster ;eada5he adalah beentuk sakit kepala vaskuler lainnya yang sering terjadi pada pria.
Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau berkelompok, dengan nyeri yang menyiksa
didaerah mata dan menyebar kedaerah /ajah dan temporal. 1yeri diikuti mata berair dan
sumbatan hidung. Serangan berakhir dari !& menit sampai # jam yang menguat dan menurun
kekuatannya.
*ipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri ekstrakranualis, yang
ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin. Sakit kepala ini berespon terhadap
klorproma,in.
'. Tensi(n Hea%a&#e
Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot2otot leher dan kulit kepala,
yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada
tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. ;al ini sering tergambar sebagai <beban berat
yang menutupi kepala=. Sakit kepala ini 5enderung kronik daripada berat. (asien membutuhkan
ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang tidak teru5apkan. Bantuan
simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada lokasi, memijat, analgetik, antidepresan
dan obat relaksan otot.
E. DIAGNOSTIK
!. C* S5an, menjadi mudah dijangkau sebagai 5ara yang mudah dan aman untuk menemukan
abnormalitas pada susunan saraf pusat.
#. ">3 S5an, dengan tujuan mendeteksi kondisi patologi otak dan medula spinalis dengan
menggunakan tehnik s5anning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan struktur
tubuh.
$. (ungsi lumbal, dengan mengambil 5airan serebrospinalis untuk pemeriksaan. ;al ini tidak
dilakukan bila diketahui terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan tumor otak, karena
penurunan tekanan yang mendadak akibat pengambilan CS:.
:. KOMPLIKASI
!. >uptur pembuluh darah otak
#. Kebutaan
0. PENGOBATAN
!. "igren
a. *erapi (rofilaksis
!) "enghindari pemi5u
#) "enggunakan obat profilaksis se5ara teratur
(rofilaksis bukan analgesik, memperbaiki pengaturan proses fisiologis yang mengontrol aliran
darah dan aktivitas system syaraf
b. *erapi abortif menggunakan obat2obat penghilang nyeri dan?atau vasokonstriktor
7bat2obat untuk terapi abortif
9nalgesik ringan aspirin (drug of 5hoi5e), parasetamol
!) 1S938S
"enghambat sintesis prostaglandin, agragasi platelet, dan pelepasan &2;*. 1aproksen terbukti
lebih baik dari ergotamine. (ilihan lain ibuprofen, ketorolak
#) 0olongan triptan
a) 9gonis reseptor &2;*!8 menyebabkan vasokonstriksi "enghambat pelepasan takikinin,
memblok inflamasi neurogenik @fikasinya setara dengan dihidroergotamin, tetapi onsetnya lebih
5epat
b) Sumatriptan oral lebih efektif dibandingkan ergotamin per oral
$) @rgotamin
"emblokade inflamasi neurogenik dengan menstimulasi reseptor &2;*! presinapti. (emberian
36 dpt dilakukan untuk serangan yang berat
%) "etoklopramid
8igunakan untuk men5egah mual muntah. 8iberikan !&2$. min sebelum terapi antimigrain,
dapat diulang setelah %2' jam
&) Kortikosteroid
8apat mengurangi inflamasi. 9nalgesik opiate. Contoh butorphanol
5. 7bat untuk terapi profilaksis
!) Beta bloker
"erupakan drug of 5hoi5e untuk prevensi migraine. Contoh atenolol, metoprolol, propanolol,
nadolol. 9ntidepresan trisiklik (ilihan amitriptilin, bisa juga imipramin, doksepin, nortriptilin
(unya efek antikolinergik, tidak boleh digunakan untuk pasien glaukoma atau hiperplasia prostat
') "etisergid
"erupakan senya/a ergot semisintetik, antagonis &2;*#. 9sam?1a 6alproat dapat menurunkan
keparahan, frekuensi dan durasi pada +.A penderita migraine
)) 1S938
9spirin dan naproksen terbukti 5ukup efektif. *idak disarankan penggunaan jangka panjang
karena dapat menyebabkan gangguan 03
+) 6erapamil
"erupakan terapi lini kedua atau ketiga
-) *opiramat
Sudah diuji klinis, terbukti mengurangi kejadian migrain
#. Sak3t kepala tegang otot
a. *erapi 1on2farmakologi
!.) "elakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya #. sampai $. menit,
#) perubahan posisi tidur,
$) pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot yang lain,
%) (enyesuaian lingkungan kerja maupun rumah
(a) (en5ahayaan yang tepat untuk memba5a, bekerja, menggunakan komputer, atau saat menonton
televise
(b) ;indari eksposur terus2menerus pada suara keras dan bising
(5) ;indari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari
b. *erapi farmakologi
"enggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri Contoh 7bat2obat 7*C
seperti aspirin, a5etaminophen, ibuprofen atau naproBen sodium. (roduk kombinasi dengan
kafein dapat meningkatkan efek analgesi5. Cntuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih
teliti mengenai penyebabnya, misalnya karena anBietas atau depresi. (ilihan obatnya adalah
antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya. ;indari penggunaan analgesik se5ara
kronis memi5u rebound heada5he
$. Cluster heada5he
Sasaran terapi menghilangkan nyeri (terapi abortif), men5egah serangan (profilaksis)
Strategi terapi menggunakan obat 1S938, vasokonstriktor 5erebral
a. 7bat2obat terapi abortif
!) 7ksigen
#) @rgotamin
8osis sama dengan dosis untuk migrain
$) Sumatriptan
b. 7bat2obat untuk terapi profilaksis
!) 6erapamil
#) Ditium
$) @rgotamin
%) "etisergid
&) Kortikosteroid
') *opiramat
H. Pr(gn(sis
(rognosis baik jika ditangani dengan 5epat dan prognosis buruk jika penanganaanya lambat
karena dapat menimbulkan komplikasi yang akan semakin memperburuk kondisi pasien.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak en!enakkan d
i seluruh
daerah kepala den!an batas ba"ah dari da!u sapai ke belakan! ke
pala.
Berdasarkan kausanya di!#l#n!kan nyeri kepala prier dan nyeri
kepala
sekunder. Nyeri kepala prier adalah nyeri kepala yan! tidak
$elas terdapat
kelainan anat#i atau kelainan struktur atau se$enisnya. Nye
ri kepala sekunder
adalah nyeri kepala yan! $elas terdapat kelainan anat#i atau ke
lainan struktur
atau se$enisnya dan bersi%at kr#nis pr#!resi%& antara lain
eliputi kelainan n#n
'askuler. Penelitian ini e%#kuskan pada nyeri kepala sekunder
berkaitan
den!an kelainan n#n 'askuler& yaitu nyeri kepala yan! berkait
an den!an
ne#plasa intrakranial& karena banyak asyarakat yan! belu
e"aspadai !e$ala
nyeri kepala sedini un!kin seba!ai !e$ala ne#plasa int
rakranial.
1()
Ne#plasa intrakranial adalah suatu assa abn#ral di dala
ten!k#rak
yan! disebabkan #leh ultiplikasi sel(sel yan! berlebi
han dan enyebabkan
adanya pr#ses desak ruan!. *assa ne#plasa intrakranial yan!
ebesar dan
en!akibatkan penin!katan tekanan intrakranial& penarikan atau
per!e
seran
$arin!an peka nyeri di kepala& aupun enyebabkan bl#kade aliran
+airan
serebr#spinal akan enibulkan nyeri kepala hebat& terus ener
us& serta
pr#!resi%. Berdasarkan klasi%ikasi nyeri kepala dari
,nternati#nal -lassi%i+ati#n
Heada+he .#+iety
edisi dua tahun /001 2,-HD(,,3& nyeri kepala yan! berkaitan
den!an ne#plasa intrakranial erupakan nyeri kepala sekunder
yan!
berkaitan
/
den!an kelainan n#n 'askuler& den!an kriteria dia!n#stik be
rupa adanya !e$ala
dan atau tanda !an!!uan intrakranial& dapat dik#n%irasikan den!an
in'esti!asi
yan! sesuai& dan nyeri kepala un+ul seba!ai suatu !e$ala bar
u atau un+ul
den!an tipe nyeri kepala yan! baru yan! ter$adi seentara be
rkaitan den!an
!an!!uan intrakranial.
1(4
Nyeri kepala erupakan keluhan a"al pada sekitar 506 kasus
ne#plasa
intrakranial. .eirin! den!an per$alanan penyakit& nyeri kepala
en$adi kr#nis
pr#!resi%. Nyeri kepala ini uunya bukan !e$ala tun!!al& n
aun disertai !e$ala
lain eski dera$ad beratnya tidak saa.
7&8
Beberapa nyeri kepala tertentu enun$ukkan keun!kinan besar
ter$adinya pertubuhan ne#plasa intrakranial& eliputi ny
eri kepala yan!
eban!unkan pasien saat tidur nyenyak 210(5/63& nyeri kepala be
rtabah
hebat saat ban!un dan berakti'itas 21)(5963& nyeri kepala ak
in berat den!an
perubahan p#sisi kepala& batuk& anu'er 'alsa'a& ataupun den!an
ke!iatan %isik
2/0(5/63& nyeri kepala yan! berbeda dibandin!kan nyeri kepala yan!
bi
asanya
dialai pasien& atau nyeri kepala disertai nausea atau '#
itus 250(1063. Hal ini
ebutuhkan e'aluasi lebih lan$ut den!an
-#puted T##!raphy .+an
2-T
s+an
3 atau
*a!neti+ Res#nantie ,a!in!
2*R,3. Peeriksaan penun$an!
yan! di!unakan pada penelitian ini dala ebantu ene!akkan dia
!n#sis
ne#plasa intrakranial adalah -T
s+an
den!an k#ntras dikarenakan -T
s+an
dapat endeteksi adanya ne#plasa intrakranial& en!un!kap perb
edaan antar
$enis ne#plasa& peeriksaan relati% udah& sederhana& n#
n in'asi%& tidak
5
berbahaya& "aktu peeriksaan lebih sin!kat& dan biaya relati
% lebih urah
daripada peeriksaan *R,.
10(14
*ekanise nyeri kepala pada ne#plasa intrakranial adalah :
1.
Traksi atau per!eseran struktur ban!unan peka nyeri karena sua
tu desakan&
isalnya assa ne#plasa dan #dea peri%#kal.
/.
,n%laasi pada dan di sekitar ban!unan peka nyeri. Ter$adi
pelepasan
substansi dari neur#n di sekitar daerah
in$ury
. *akr#%a! elepaskan
sit#kin 2interleukin(1& ,L(9& TN;(
<& NG;3. N
eur#n yan! rusak elepaskan
ATP dan pr#t#n. .el ast elepaskan histain& pr#sta!landin&
ser#t#nin&
ekspresi en=i
+y+l##>i!enase
yan! eran!san! pr#sta!landin. Ter$adi
pelepasan resept#r 'anill#id(1& neur#kinin A& substansi P&
+al+it#nin !ene
related peptide
2-GRP3. .eua substansi ini akan eran!san! n#sisept#r
sehin!!a ter$adi pr#ses sensitisasi sentral& lalu tibullah
persepsi nyeri
kepala.
5.
?edea serebri dan #bstruksi aliran +airan serebr#spi
nal 2-..3 yan!
enyebabkan penin!katan tekanan intrakranial 2T,K3.
1.
Per!eseran !aris ten!ah serebral.
)&10&1/&15&17
Nyeri kepala ditentukan #leh t#pis dan '#lue ne#plasa
intrakranial.
Ne#plasa yan! pertubuhannya labat& !e$ala klinis& antara
lain nyeri kepala&
akan un+ul perlahan(lahan& apala!i bila t#pis ne#plasa
di daerah #tak yan!
tidak terlalu 'ital atau tidak eberikan !an!!uan #r!an yan! nya
ta& isalnya
pada l#bus %r#ntalis& sehin!!a kebanyakan diteukan sudah dala
'#lue +ukup
besar. T#pis ne#plasa intrakranial di daerah #tak 'ital
atau dekat den!an struktur
*EKAN,
.*E TER@AD,NAA N
A
ER,
KEPAL
A
PR,*ER
DAN P
R
?.PEK
PENG?BATANNAA
HA
.AN .@
AH
R,R
;ak
u
lt
as K
e
d#
kter
an
U
n
i'
e
r
s
i
tas
.
u

a
te
ra
U
t
a
r
a
Assalau
B
a
l
a
ik
u

Cr.
Cb.
Aan! terh#r
at&
Bapak Ket
u
a dan a
n
!!
#ta De"a
n
Peny
a
n
tu
n
Uni
'
ersi
tas .uatera U
t
ara
Bapak Rekt#r dan pe
b
antu Rekt
#
r
Uni'ersitas .uatera
Utara
An!!#ta .e
nat U
n
i
'
ersitas .ua
tera Utara
Pipinan ;a
kultas da
n Leba!a di li
n!kun!an
Uni'ersitas .uatera U
t
ara
Di
rektur R
u
ah .aki
t t
e
pat Pe
n
d
idik
an
N
e
u
r
#l#!
i di *
e
dan
.e$a"at se!enap -
i
'itas Akadei+
a Uni'ersitas .uatera
Utara
Para u
n
dan
!
an da
n
hadi
ri
n yan! s
a
ya ul
i
a
kan&
Pada kese
patan ya
n! berbaha
!
ia in
i
perk
enanka
n sa
ya ean$atkan p
u
$i
syuk
ur kep
a
da All
a
h .CT yan!
e
li
pahka
n
rahat dan karuni
a(N
y
a kepada ki
ta
sekalian sehin!!a kita dapat berkup
u
l
ber
s
aa dala
keadaan sehat "al Ba%iat
pada hari
i
n
i
&
yan! erupakan saa
t
yan!
berbaha!ia ba!i saya sekeluar!a. Bersaa
i
n
i
saya en!u+ap
kan
teri
a kasi
h kepada
Peeri
ntah Repu
bl
i
k
,nd#nesi
a yan!
telah eb
erikan keper+ayaan ke
pada saya
u
n
tu
k enda
p
atkan $aba
tan Guru Be
sar
Tep bidan! Neur#i#!i di Un
i'ersit
a
s .uater
a
Utara.
,$inkanlah saya enyapaikan pidat#
en!enai beberapa hal kea$uan di
bi
dan! i
l

u penyaki
t
s
a
%ar yan!
b
e
rhubu
n
!a
n den!an pe
nyakit
yan!
palin! serin!
di
kel
uhkan sehari
(hari
dari
asy
arak
at
y
a
it
u
asalah
n
y
eri k
e
pala y
a
n
!
ber$u
d
ul:
*
e
k
a
n
i
se
t
e
r$adin
y
a
N
y
eri K
e
pala P
r
ier dan
pr#spek pen
!
#bat
anny
a
Para
hadir
i
n yan! s
a
ya
uli
ak
an&
.ebaha!ian besar #ran! pernah en!
alai nyeri
kepala2se%al!i3 pada
sepan$an! hidupnya&
terb
ukti dari hasil penelitian p#pu
lati#n base di .in!ap#re dari
H# dkk
4
didapati pre'alensi li%e tie nyeri ke
pal
a
pendudu
k
.i
n!a
p
#re adal
ah pri
a
706&
"anita 7)6 2pD
0.000/3. A
n
!ka tersebut
hapir irip den!an hasil penelit
ia
n
pendah
ul
uan .$ahri
r d
k
k
4
di
*ed
a
n terhada
p
ahasi
s"
a ;akultas
Ked#kteran U.U
endapati
hasi
l
p
ri
a 476 sedan!
k
a
n "a
ni
ta
nya 776. Dari basil
pen!aatan $
e
nis
penyakit da
ri pasien yan! ber#bat
$alan di
pra
k
tek s#re p
e
nulis sela
a tahun /
005&
ternyata
ny
eri
kepala endud
uki
pr#p#rsi
tepat yan
!
teratas&
seki
tar 1/6 dari
kesel
u
ruhan
pasi
en neur#l
#!i
.
5)
*aka dari
i
t
u perl
u dil
a
kukan perhati
a
n yan! ser
i
us
dan
se+ara
k
#
n
t
in
yu
t
e
rh
adap perkeban
!
an
k
e
a$u
an
il
u
perih
a
l n
y
eri k
e
pala in
i.
Aan!
disebut
seba!ai Nyeri kepala pri
er adalah suatu nyeri kepa
la tanpa
disertai
adanya penyebab st
rukt
ural
#r!ani
k. Berdasarkan
k
l
asi%
ik
a
s
i ,n
t
e
rn
asi#n
a
l
N
y
eri K
e
pal
a
E
d
isi / dari ,H. 2
,
n
t
ern
a
t
i
#n
al Heada+he
.#+iety3
yan
!
terbaru t
a
hu
n
/001& Nyeri Kepa
la Pr
ier
terdir
i atas *i
!ra
i
ne& Tensi#n type Heada+heE -luster
Heada+he and #ther
tri!e
inal(aut#n#
i+ +ephalal!
i
as dar
i
?ther Priar
y
Heada+hes.
51
Banyak %akt#r yan!
berperan
da
la ekanise pat#%isi#l#!
i nyeri
kepala prier ini& akan tetapi pad
a
dasa
rnya
se+ara u
u pat#
%isi#l#!
inya ha
pir
i
ri
p satu saa l
a
i
nnya den!
a
n
di
se
r
t
ai
ada
n
ya
se
di
ki
t perbeda
a
n spesi%ik yan!
asi
n! asi
n! bel
u
di
ketahui
sel
e
n!kapn
ya den!a
n
benar.
Dala pidat# ini d
i
$el
askan ekani
se perkeban!an
terki
n
i en
!
en
ai n
e
u
r
#pat
#%
isi#
l#
!i dan
pen!#batan nyeri kepala prier berdasarka
n bukti
bukti
p
e
nel
i
t
i
a
n yan! teru$i
. Lebi
h
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
!
tabu en!e
n
ai
hal
ek
a
ni
se ter$adi
n
ya su
atu penya
k
it& aka lebih
tabu p
u
la kita
en!enai pr#spek pen!#batan
nya
untuk asa endatan!.
Pat#%isi
#l#!i Nyeri
kepal
a
.
P
a
da n
y
eri k
e
pala&
sen
s
it
isasi
t
e
rd
apat
di
n#si
sept#r eni
n!eal
dan neur#n
tri
!
ei
n
al
sentral
.
;en#ena pen!ura
n
!a
n
n
ila
i aban
!
dari k
u
lit
dan
ku
t
a
neus
all#dynia didapat pada penderita
yan! end
apat seran!an i!ren
dan nyeri kepala
kr#ni
k
l
a
i
n
yan! di
sa
n!kaka
n se
ba!ai
re
%leksi peber
atan re
sp#
n
s dari neur#n
t
r
i!ein
a
l
s
e
n
t
ral.
5
l
n
er'asi
sens#ri
s
pebul
uh dara
h i
n
trak
ranial sebaha!ian besar berasal dari
!an!li#n tri!einal dari didala serabut se
ns
#ri
s
tersebut en!an
du
n!
neur#pepti
d
di
ana $ul
ah dan peranannya
adal
ah yan!
palin! besar adal
ah -GRP2-al+it#nin
Gen
e Relat
e
d P
e
pt
ide3
&
k
e
u
dian di
ik
u
t
i #le
h
.P
2
s
u
b
stan
+e P
3
&
NK
A2
N
e
u
r
#k
in
in
A3
&
pit
u
it
ary
aden
y
l
at
e +y
+lase a+t
i
'
a
t
i
n
!
pept
ide 2
P
A-
AP
3 n
i
t
r
i+#>
ide
2
N
?3
&
#lek
u
l
pr#sta!landin E
/
2PGE@
/
3
bradik
in
in
&
ser#t
#
n
i
n
2
)(
HT
3
dan
aden
#sin
t
r
iph
#
sph
a
t 2
A
TP
3
&
en!akti'asi atau ensensiti
sasi
n#si
sept#r/. K
hus
us
unt
uk
nyeri
kepal
a
kl
aster
+l
an +hr#ni
+ par#>(ys
al
heada+he ada l
a
!i
pelepasan G,P2
'as#
a+ti
'e i
n
testi
n
e
pepti
d
e3 ya
n! berperan
dal
a
ti
bul
nya !e$al
a
nasal
+#n!
esti
#n dan r
h
i
n
#rrhea.
10
&
1
1
*
a
rk
er pai
n
sen
s
in
! n
e
r'
es la
in
y
a
n
!
berperan dala
pr#ses nyeri adalah
#pi
#
i
d
dyn
#
rphi
n& se
ns#ry
neur
#n(spe+i
%i
+ s#di
u +
h
an
nel
2
Na
'
1.73& p
u
riner!i+
resept#rs2P/H
5
3& i
s
#l
e+ti
n B
1
2,B
1
3 & neur#pep
ti
de A & !al
a
ni
n dan ar
tei
n resept#r 2
G;R(

5
D
GD
N
;
Glial
-
e
ll D
e
ri'
e
d N
e
#u
r#tr#ph
i
+ ;
a
+t#r %
a
ily
r
e
+ept
#r(

53.
/8
.iste as+endin! dan d
e
s+endin! p
a
in path
"a
y yan! ber
p
eran dal
a
transi
s
i dan
#dulasi nyeri terletak dibatan!
#tak. Ba
ta
n
!
#tak e
ai
n
kan pe
ranan
yan!
pal
i
n
!
pentin! seba!ai dala peb
a"
a ipu
ls
n
#
sisept
i%
da
n $u!a seba!ai #dulat#r
ipu
ls t
e
rsebu
t
. *
#
dulasi t
r
an
si
s
i sen
s
#r
is sebaha!ian besar berpusat
di batan!
#tak 2isalnya periaIuadu+tal !rey atter&
l#+us +#eruleus& nukleus raphe a!nus
dan
ret
i
+u
lar %
#
rat
i#n
3
&
ia en
!
at
u
r
in
t
e
!rasi n
y
eri&
e
#si dan
resp#n
s #t
#n
#ik
yan! el
i
b
atkan
k#n
'
er!ensi
ker$a dari
k#rteks s#
a
t#sens#rik& hip#talaus&
anteri
#r +yn!ul
ate +#rte>& dan
st
rukt
ur si
ste li
bi
k
lai
nnya. De
n!an dei
ki
an
batan! #
t
ak disebut $u!
a
seba!a
i !en
e
rat
#
r dan
#du
lat
#
r se%
a
l!i.
/)
.t
iu
li
el
e
k
t
r
#de&
atau
dep#sisi =
a
t besi ;e yan!
berleb
ihan pada
periaIuadu+t !rey2PA
G
3 atter pada idbr
ai
n dapat en+etuska
n ti
bul
ny
a nyeri
k
e
pala sep
e
rt
i
i
!re
n
2

i!rain
e l
i
k
e
h
e
ada+he3.
Pad
a
peneli
ti
an *R,2
*a!
n
eti
+
Res#nan+e
,a!in!3
terhadap keterlibatan
batan! #tak pada penderita i!ren&
-DH2
-hr#
ni
+ Dai
l
y
Heada+he3 da
n
sapel
k#
ntr#l
yan!
n#n se%al
!
i
&
di
dapat bu
kti
adanya penin!!ian dep
#
sisi ;e d
i
P
A
G pa
da penderita i!ren dan -DH dibandin!
k
an
den!an k#ntr#l.
1)
Pat#%isi#l#!
i -DH belulah
di
ket
a
hui
den!an $el
as
.Pada -DH $ustru yan!
palin
! berperan
adala
h
pr#ses sen
s
it
isasi
s
e
ntral. Keterlibatan
akti'asi resept#r
N*DA2N
(eti
l
(
D(Aspartat3&
pr#du
k
si
N?
da
n supersensiti'itas akan enaikkan
pr#duksi
n
e
ur#pepti
de sens#ri
s
yan! be
rtahan laa. Kenaikan nitrit Liku#r
serebr#spinal ternyata bersaaan den!
a
n
kenai
k
an
kadar +
G
*P2+
yt#pl
a
si
+
Gu
an
#sin
e
*
#
n
#
ph
#sph
at
3 di lik
u
#
r.
K
a
dar -GRP& .
P
aupun
N
K
A $u!a
ta
pak
enin!!i pada liku#r pasien -DH.
/9
Resept#r #pi#id d
i
d#"n re!ul
a
ted
#leh pen!!una
an k#nsusi #pi#id
anal
!eti
k yan! +ender
un! enai
k
seti
ap hari
nya.
Pada saat seran!a
n
akut i!ren&
ter$adi disre!ulasi dari siste #p#id end#!e
n& akan tetapi den!
an adanya a
n
al!esi+
#'
eru
s
edak
a
t
e
r$adi
desen
s
it
isasi y
a
n
!
b
e
rperan dala perubahan dari i!ren
en$adi -DH.1)
Adanya i
n
%l
aasi
steril pada
nyeri
kepa
la ditandai den!a
n
pelepasan kaskade
=
a
t
subst
a
nsi dari pe
rba!ai se
l.
*
a
k
r
#%
a! ele
pask
an
sit
#
k
i
n
lL
1 2
,
n
t
erleu
k
in
.
1
3
&
lL
9
dan TN;

2T
u

#r N
e
+r#t
i=
in
! ;
a
+t
#r

3 dan
NG; 2Ner'e Gr#"th ;a+t#r3. *ast
+ell
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
#
elepasJ

e
n
!
asin
!k
an
et
a
b#lit
h
i
st
ain
&
s
e
r#t#ni
n& pr
#sta!l
andi
n dan ara+
hi
d#ni
+
a+id den
!
an
k
e
apuan
elak
u
kan
sen
s
it
isas
i t
e
rin
al
sel sara%
.
Pada saat
pr#ses
in
%
l
aasi&
t
e
r$adi pr#
s
es u
p
re!ulasi be
berapa resept#r 2GR1& s
e
ns#ry spe
+
i%i+
s#diuJ.N
.
& dan .N.
(
/3dan peptides2-GRP&
.P3.
11.
/
1
Pat#%isi
#l#!i *i!r
en
-uta
ne#us
all
#
dyni
a2-A3 adal
ah
na%s
u
nyeri
yan!
di
ti
i
bul
k
an #leh sti

ul
us
n#n
n#>i#us ter
h
adap kulit n#ral
11.
/4
.aat
seran!an
J

i!ren
486
pasien
enu
n
$
uk
k
a
n
+utane
us all#dynia2-A3 di daerah
kepala
ipsilateral dan
keudian dapat enyebar
kedaerah k
#
ntral
a
teral dan
kedua
l
e
n!an.
/4
All#dynia biasanya terbatas pada daerah
ipsi
la
t
e
ral k
e
pal
a
&
y
a
n
!
enan
d
ak
an
sensi
t
i
'
i
t
as yan! eni
n!!i
dari neur#n
tri!einal sentral2se+#nd(#rder3 yan!
eneri
a inpu
t se+ara k#n'er!en.
@i
ka al
l#
dynia lebih enyebar la!
i
& in
i d
i
sebabkan
karena ada
n
ya
kenai
k
an seenta
r
a dari
pada
sen
s
it
i'
it
as t
h
ird #rder n
e
u
r
#n
y
a
n
!
eneria
peusatan
input dari kulit pada
sisi yan! ber
b
eda& seperti saa baiknya
den!an dari
duraater aup
un
ku
lit
y
a
n
!
sebelu
n
y
a
.
11
Ada 5
hip#tesa dala hal pa
t
#
%
i
si#
l
#!i i!ren
y
a
it
u
:
/4
Pada i!ren yan!
tidak dise
rt
ai -
A
&
berart
i sen
s
it
isasi n
e
u
r
#n
!an
!
li
#n
t
r
i!e
i
n
al
sens#ri
s
yan! en!
i
n
er'asi
duraater
Pada i
!ren yan! en
un$u
kkan a
d
anya -A
hanya pada daerah re%erred pain& berart
i
t
e
r$adi sen
s
it
isas
i peri%
e
r dari rese
pt
#r en
i
n!!al2
%
i
rst
#rder3
dan sen
s
it
isasi se
n
t
ral
dari neur#n k#u
d#rsalis edula sp
inalis2se+#nd
#rder3 den!an dae
r
ah
resepti%peri#rbital.
Pada i!ren ya
n!
disertai -A ya
n! eluas
ke
luar dari ar
ea re%erred pain& terdiri atas
penup
u
ka
n dan perta

bahan se
nsi
t
i
s
asi
neur
#n tal
a
ik2t
hi
rd #rder3 yan! el
i
p
uti
daerah resepti% seluruh
tub
uh.
Pada pende
r
ita i!ren& disapin! terdap
at
nyeri intrakranial $u!a
disert
a
i
pen
i
n
!!ian
sen
s
it
i'
it
a
s
k
u
lit
.
.eh
i
n
!!a
pat#%isi#l#!
i i!ren
didu!a bukan hanya
adan
y
a
irit
a
s
i pain
%
i
b
e
r
peri%
e
r y
a
n
!
t
e
rd
apat di pebuluh dara
h intrakranial& a
k
an
t
e
t
a
pi $u
!a
t
e
r$ad
i k
e
n
a
ik
an
sen
s
it
isasi
set
sa%ar sentral terutaa pada sis
t
e
t
r
i!ein
a
l
&
y
a
n
!
epr#ses in
%
#
rasi y
a
n
!
berasal da
ri struktur
intrakranial dan
k
u
lit
/4
Pada beberapa penelitian
terhada
p
penderita i!ren den!an aura&
pada saat
palin! a"al seran!an i!ren d
i
keteu
kan adanya penurunan
+erebral bl##d
%l
#"2-B;3 y
a
n! di
ul
a
i pada
daerah #ksipital dan eluas
pelan/ ke depan seba!ai
seperti suatu !el#ban! 2K
s
p
readin! #li!eiaBE dan dapat enyeberan! k#rteks
den!an ke
+epatan /(
5 per eni
t. ha
l in
i berlan!sun! be
berapa $a dan
keudi
an b
a
rul
a
h di
i
k
uti
pr#ses hi
perei
a. Pebul
uh dar
a
h 'as#di
l
a
tasi
& bl
##d %l
#"
berkuran!& keudian ter$ad
i
r
e
ak
t
i
%
h
i
pe
r!lik
e
ia
dan
#li!e
ia pada d
a
erah
#k
sipit
a
l&
k
e$adian
de
p#lar
i
sasi s
e
t
sara%
en
!
h
a
silk
an
!e$al
a
s+i
n
t
illat
i
n
!
au
ra&
keudi
an akti
%i
tas set sa%ar enuru
n
e
ni
bul
kan !e$al
a
sk#t#a. Peri
sti
"
a
ke$adian tersebut disebut s
u
atu +#rti+
al spreadin! depre
ssi#n 2-D.
3. -D.
enyebabk
a
n hi
perei
a yan!
berl
aa didal
a
duraater& edea neur#!eni
k
di
dal
a
eni
n!ens da
n akti
'asi
n
e
ur#nal
di
dal
a
TN- 2
t
ri
!ei
nal
nu+l
e
us +aud
ali
s
3
i
p
sil
a
teral
.
Ti
bul
nya -.D da
n a
u
ra i
!ren tersebut
epunyai
k#ntri
busi
pada
akti
'asi
tri!ei
n
al
& yan! akan
en+etuska
n ti
bul
ny
a nyeri
kepal
a
8.
19
Pada
seran!an i!ren&
akan ter$adi
%en#
ena pain path"ay pada s
i
ste
t
r
i!ein
#'
a
s
k
u
ler&
di
a
n
a
t
e
r$adi
ak
t
i
'
a
si
resept#r N*
DA& ya
n!
keudian diikuti
penin!!ian -a seba!ai pen!
ha
nta
r
yan! e
nai
kkan ak
t
i
'asi
pr#teinki
n
ase seperti
isaln
y
a
)
(
HT
&
bradyk
in
in
e&
pr#st
a
!lan
di
n&
dan $u!a
en!akti
'
a
si
en=y N?..
Pr#ses tersebutlah seba!ai penyebab ad
anya penyebaran nyeri& all#dynia dan
hiperal!es
ia pada pend
erita i!ren.
/4
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
$
;
a
se sen
t
ral sen
s
it
isasi padai!ren
&
in
duk
s
i n
y
eri dit
i
bu
l
k
a
n
#leh
k
#
p#n
en
in%laasi yan! dilepas
dari dura&
sepert
i
#leh i#n p#tasiu& pr#t#ns& hista

in&
)HT
2
ser#t
#
n
i
n
3
&
bradikin
&
pr#st
a
!lan
din
E
d
i pebu
l
u
h
darah
serebral&
dan
serabu
t
sa%ar yan
!
dapat eni
bul
kan
ny
eri
kepala
.
P
e
n
!
alih
k
#
p#n
en
in
%
l
aasi t
e
rse
b
ut
terhadap resept#r -
%iber di
eni
n
!
ens dapat
di
habat d
e
n!an #bat
/an N.A,
Ds
2n#n
ster#i
d anti
i
n
%l
aati#n dru!s
3
d
a
n )(HT
1BJ1D
a!#nist& yan! ebl#kade rese
pt#r
'
a
n
ill
#id da
n
resept
#r a+id(
s
en
sit
t
i
'
e
i#n
+hannel yan! $u!a berperan elepas
k
an
uns
ur pr#tei
n i
n
%l
aat#r3/4
;ase berik
u
tnya dari sens
it
isasi
sen
t
ral di
edias
i #
l
eh
ak
t
i
'
a
si resept
#r
presi
n
ap N*DA
puri
ne
r!i
+
yan!
en!i
k
at aden#si
n
e tri
p
h#spha
t2re
sept#r P/H
5
3 dan
resept#r )(HT
,
BJ,
D
pada terinal
sentral dari n#sise
pt#r -
tiber. N
#
sisept#r -(%iber
eperbanyak pelepasan tra
n
s
itter. @a
di
#bat/an ya
n! en!
ur
an!i
pel
e
pasan
transitter seperti
u
(#piate& aden#sine
dan )(HT ,BJ,D resept#r a!#nist& dapat
en!uran!i
induksi dar
i
pada sensitisasi sentral.
P
r
#ses sen
s
it
isasi di
resept
#r e
ni
n!eal
peri
'askul
er en!aki
b
atkan
hi
persensi
ti'i
tas i
n
trakrani
al
den!an a
ni%estasi seba!ai peras
aan nyeri yan!
di
ti
bul
kan #l
eh berbatuk
& rasa
en!i
k
at
dikepala& at
au pada saat en#lehkan
k
e
pala.
.edan
!
k
a
n sensit
i'
it
as pa
da sen
t
ral n
e
u
r
#n
t
r
i!ein
al en
e
ran
!
k
a
n
pr#ses
ti
bul
nya nyeri
tekan pada daerah ektrakra
ni
al
dan +utaneus al
l
#
dyni
a. .ehi
n!!a
ada pendapat bah"a
adanya +utaneus all#
d
y
nia 2-A3
dapat seba!ai arker dari
adan
y
a
sent
ral sen
s
it
is
asi pada i
!ren
.
Pada peb
erian suaptriptan
a
ka ak
ti
'i
tas batan
!
#
t
ak aka
n
s
t
abi
l
dan
enyebabkan !e$ala
i!renpun akan e
n!hi
l
a
n! s
e
suai
den!an pen!
uran!an
akti'asi di +in!ulate&
a
u
dit#ry dan 'isual ass#+iati#
n +#rti
+
al
. Hal
i
t
u en
un$u
kkan
bah"a pat
#
!enesi
s i
!ren sehubun!a
n
de
n!
an ada
n
ya akti'itas yan! ibalan+e
antara brai
n ste
nu
+l
ei
re!ul
a
t
i
n! anti
n#+
e
pti
#
n den!an 'as+
ul
ar +#ntr#l
.
@u!
a
didu!a bah"a adanya akti'asi batan! #t
ak
yan! en
e
tap i
t
u berkai
tan den
!
a
n
durasi seran!an i!ren dan adanya sera
n!
an ulan! i!ren ses
u
dah e%ek #bat
suatri
p
tan
terse bu
t
en!hi
l
a
n!.
1)
Krui
t *
-
51
dala
lap#ran penelit
iannya
yan! diuat pada The @#urnal #%
Aeri+an *edi+a
l Ass#+iati#n @anuari
/001 '#t /81 en!
enai !aba
r
an *R, ya
n!
supersensiti% pada 191 pasien
i!r
en dibandin!kan den!
a
n
111 #ran! tanpa i!ren.
Teuan i
n
i tel
a
h en!ubah pan
d
an!an terh
adap i!re
n
y
a
n
!
selaa in
i d
i
an
!!ap
seba!ai suatu epis#di+ dis#rder den!an
!e$ala transient en$adi suatu +hr
#
ni+
pr#!ressi
'e di
s#rder yan! en!aki
b
atkan
perubahan per
anen dari parenkhi #tak.
Pada sub
y
e
k
k#ntr#l tanpa i!ren didapati
576
adanya t
i
n
y
brain
lesi
#n
.
P
e
n
e
lit
i
endapatkan adanya
les
i
di#tak
yan! le
bih banyak
dan lebih luas pada
pasien
"anita i!ren / kali
banyak dib
a
ndin!kan
den!an laki/ se+ara si!ni%ikan. Pa
sien
yan! l
e
bi
h seri
n! endapat seran!an i
!ren dan $u!a
di
sertai
au
ra l
e
bi
h banyak
enun$u
k
k
a
n l
e
si
i
n
%ark di
bandi
n
!
k
an
tanpa a
u
ra.
Pat#%isi
#l#!i Tensi#n
Type Heada+he.
Pada pende
r
i
t
a Tensi
#
n type head
a+he
didapati !e$ala y
a
n! en#n$#l yaitu
nyeri tekan yan! bertabah pad
a
palpasi $a
rin!an i#%as+ial pe
r
i
k
r
an
ia
l.
,pu
ls
n#sisepti% dari #t#t perikr
ani
a
l
yan! en$al
ar kekepal
a
en!aki
b
atkan ti
bul
nya
nyeri
kepala dan nyeri
yan! bert
abah pa
d
a
daerah #t#t aup
un
tend#n te
pat
in
sersin
y
a
/7
.
TTH adalah k#
ndisi stress ental& n#
n(physi#l#!
i
+al
#t#r stress& da
n
i#%
asia
l
l#
k
a
l y
a
n
!

e
lepask
an
=
a
t
ir
it
at
i%
at
au
pun
k
#
bin
asi dar
i
k
e
t
i
!an
y
a y
a
n
!
enstiuli peri%er keudian
berlan$ut en!akti'asi stru
ktur pers
epsi supras
pinal
pain& keudian berlan$ut la!i
k
e
sen
t
ral #dulasi y
a
n
!
asin!/ indi'idu epunyai
si%
a
t
sel%
li
it
in
! y
a
n
!
berbeda bedaa dala h
a
l in
t
e
n
s
it
as n
y
eri k
e
palan
y
a.
15
7
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
%
Pen!u
k
ura
n
tekana
n pa
l
p
asi
terhadap #t
#t
perik
r
an
ial di
lak
u
k
a
n den
!
an
alat
palp#rneter
2yan! diketernuka
n
#leh At
kins& 188/3
sehin!!a dap
a
t endap
atkan
sk#r nyerite
k
an
terhada
p
#t#t
tersebut.
Lan!eark L ?lesen tahun 1874
2ya
n!
dikutip #leh Bendtse
n
/7
3 tel
a
h
enernuka
n
et#de pal
p
asi
anual
un
tu
k
pen
e
lit
ian
n
y
eri k
e
pala den
!
an
+ara
palpasi se+
a
ra +epat bilateral d
e
n!an +ara
eutar $ari ke/ dan k
e
5 ke #t#t yan
!
di
peri
ksa& n
y
eri
tekan
yan!
teri
nduksi
di
n
ila
i den
!
an
sk
#r T
#
t
a
l T
e
ndern
e
ss .+#rin
!
syste. Aaitu suatu siste sk#r den!an 1
p#i
n
t peni
laian k#bi
n
asi
antara reaksi
beha'i
#ur d
e
n!an reak
si
'erbal dari penderita
:
/7
Pada penelitian Bendtsen tabun 1
889 terh
adap penderit
a +hr#ni+ tensi#n type
h
e
ada+h
e
2y
an
! dik
u
t
i
p #leh
Ben
dt
se"
7
3 t
e
ry
at
a #t
#t
yan
!
epu
n
y
ai n
ilai
L
#
+al
tenderness
s+#re tertin!!i adalah #t#t
Trape=eus& insersi #t
#t leher dan #t#t
stern#+leid#ast#id.
/7
N
y
eri t
e
k
a
n
#t
#t
perik
r
an
ial se+
a
ra si!n
i%
ik
an
berk
#rel
asi
den!an i
n
tensi
t
as aupun %rek
"e
nsi
seran!
an tensi
#
n ty
pe heada+he kr#ni
k
. Bel
u

diketahui se+ara $elas
apakah nyeri teka
n
#t#t tersebut endah
ul
ui
atau sebab
ak
ibat
daripada n
y
eri kepala&
at
au
n
y
eri k
e
pal
a
yan!
ti
bul
dahul
u
b
a
ru ti
bul
nyeri
tekan #t#t.
Pada i!ren dapat $u!
a
ter$adi
nyeri
tekan #t#t& akan
tet
a
pi
ti
dak sel
a
l
u
berk#rel
asi
den!an i
n
tensi
t
as aup
un
%rek"e
n
s
i
seran!an
i
!ren.
Nyeri i#%a
s+ial ada
l
ah suatu nyeri pada
#t#t
ber!aris ter

asuk $u!a
struktur
%as+i
a dan tend#n
nya.
5)
Dala keadaan n#r

al nyeri
i#%as+ia
l
di ed
i
asi
#leh
serabut
ke+i
l
beryeli
n 2A#+3
dan
serabu
t t
a
k
bery
e
li
n
2-
3&
sedan
!
k
a
n serabu
t
tebal
yan! beryeli
n 2A

dan AB
3 dala keadaan n#r

al en!a
n
tarkan
sensasi
yan! ri
n!an
J ti
dak erusak 2i
n#+u
#us3. Pada
ran!san! n
#
>i
#us dan i
n
#+u#us e'
ent&
sepert
i
i
saln
y
a
pr#ses isk
e
i
k
&
st
i
ul
i ekani
k& aka edi
at#r kii
a
"i
teran!san!
dan ti
bul pr#ses sensi
t
i
s
asi
serabut Aa dan serabut - yan! berperan
enabah
rasa nyeri
t
e
kan pada
t
e
nsi
#
n type
heada+he.
Pada =aa
n dekade s
e
belu ini
dian!!a
p b
a
h"a
k#ntr
a
ksi
dari
#t#t kepal
a
dan l
e
her y
a
n! dapat eni
bul
kan i
s
kei
k
#t#t san!atlah berperan pentin! dala
tensi
#
n ty
pe heada+he sehi
n!!
a
pada
asa itu serin! $u!a disebut us+le
+#ntra+ti
#
n heada+he.
Akan tetapi
pada ak
hir/ ini pada
beberapa p
e
nelit
ian/ yan!
en!!unakan E*G2 elektr#i#!ra%i3 pada pe
nderi
t
a tensi
#
n type heada+he tern
yata
hanya en
un$u
kkan
s
e
di
ki
t sekali
ter$adi
akti
%i
tas #t#t& yan! ti
dak
en!aki
b
atkan
i
s
kei
k #t#t&$i
k
a eskipun
ter$adi kenai
k
an
akti%itas #t#t aka akan ter$adi pula
adaptasi pr#tekti% terhadap ny
eri. Penin!!ian akti%itas #t#t
itupun bisa $u!a ter$adi
tanpa ada
n
ya nyeri kepala.
Nyeri y#%as+ial dapat
di
dideteks
i
den!an E*G $aru
pada i#%as+ial tri!!er
p#int yan!
berukura
n ke+il beberapa ili

e
ter sa$a 2tidak terdapat pada seua
#t#t3
/7
*ediat#r kiia"i substa
nsi end#!en se
pe
rti ser#t#nin2 dilepas dari platelet3&
bradikinin2
dilepas dari belahan pre+urs#
r pl
asa #lekul
kalli
n3 dan Kal
i
u
2
y
an
!
dilepas dari sel #t#t3&
.P da
n -G
RP dari
a%e
r
ens #t#t b
e
rperan seba!ai stiulan
sen
s
it
isasi t
e
rh
adap n
#
sisept
#r
#t#t skelet. @a
di dian!!ap
yan! l
e
bi
h
sahi
h pada
saat
ini adalah peran i#%as+ial terhada
p
ti
bul
nya
tensi
#
n
typ
e
heada+he.
Un
t
u
k
$en
is T
T
H
epis#dik
bias
an
y
a
t
e
r$adi sen
s
it
is
asi peri%
e
r
t
e
rh
adap
n#sisept#r& sedan! ya
n! $enis kr
#nik berl
ak
u
sen
s
it
isasi sen
t
ral.
P
r
#ses k
#
n
t
rak
s
i
#t#t se%alik
se+ara in'#lunter& berkuran!
n
ya supraspinal
des+end
in! pain inhibit#ry
a+ti
'i
ty& da
n hi
persens
i
ti
'
i
tas supr
aspi
nal
te
rhadap stiuli n#sise
pti% aat berperan
terhadap ti
bul
nya
ny
eri
pada Tensi
#
n t
y
pe Heada+he. .eua
nilai
aban!pre
ssure
pain
det
e
+t
i#n
&
t
h
eral L e
l
e+t
r
i+al d
e
t
e
+t
i
#
n
st
iu
l
i
ak
an
en
u
r
un
di se%
a
lik
aupun ekstrase%alik
/7
.tress dan
depresi pad
a
uunya berper
an seba!ai %akt#r pen+etus
27463&
e>a+erbasi aupun
epertaha
nk
an
laan
y
a n
y
eri k
e
pala.
55
Pre'alensi
li%e tie
depresi pad
a
pendud
uk adalah sekitar 146.
Pa
da penderita depresi d
i
$upai adanya
de%isit kadar ser#t#
ni
n dan n#radrenal
i
n
di
#taknya
.
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
&
Pada suatu penelitian
den!an PET
.+an& ternyata ebuktikan bah"a
ke+epatan bi
#si
n
tesa ser#t#ni
n pada pria $auh leb
i
h +epat
)/6 dibandin!kan den!an
"ani
ta. Den!an buk
t
i
tersebut
di
asusi
kan
bah"a e
an! terbu
k
ti
bah"a
an!k
a
ke$adian depresi pada "anita le
bih tin!!i /( 5
kali dari pria.
5/.
5
9
-GRP
-GRP i
un#rea+ti
'e %i
bres berul
a
dari !an
!
li#n
t
r
i!
e

in
al y
a
n
!
en!iner'asi pebulu
h
darah serebral ba!
i
an kranial. Terletak d
i
serabut sa%ar
peri
'askul
er yan! ensup
pl
y sebaha!i
an ar
teri serebr
al besar
2s
eperti
i
sa
lnya
arteri ternp#ralis super%isia
l3 dan
pia
l
arteri#
l
e
diperukaan k#rteks.
-GRP didapati dala
$ul
ah yan!
terbanyak 2106 dari
sel
b#dy seua sel
neur#n3
be
rsaaan d
e
n!an .
P
21
763&
dan
neur#trans
i
tter l
a
i
n
N?.21)6
3&
dan
P
A
-
A
P
2
/063
di serabu
t sen
s
#ris t
r
i!ein
al per
i
'
a
sk
u
l
er.
/&
10
;un!
si
-GRP di
neur#n sens#ri
s
bel
u
lah $elas
sekali& didu!a ber%un!si
seba!ai 'as#dilat#r atau
K an
ti
('as#k#n
s
tr
i
k
t#rK.
11
.tiuli pada serabut sa%ar
sens#ri
s
tersebut en!aki
b
atka
n pe
l
e
pasan -GRP
sehi
n!!a enyebabkan
'as#diiatasi serebral t
e
rutaa arteri se
rebri edia. -
G
RP $u!a berperan seba!ai
ediat#r
dala pr#ses in%laasi neur
#!enik dan -GRP $u!a berpen!aruh
enuru
n
ka
n tekana
n
darah .Pad
a saat sera
n!an i
!ren datan!
ternyata
-GRP
enin!!i dala darah
didaerah 'ena $u!u
l
a
ris ekstea 2+ephali+ re
lease3
yan!
keudian en!alir
ke daerah
$arin!an
ekstrakranial s
e
perti pada duraater dan
!an!l
i
#
n Gasseri
& sedan!kan
di
daerah ek
st
rak
r
an
ial l
a
in
t
i
dak
en
i
n
!
!i .
/
-GRP b
u
ka
n hanya da
pat berperan seba
!ai
penyebab ti
bul
nya pr
#ses nyeri
kepal
a
sek
e
ti
ka& akan tetapi
berperan
en!i
n
duksi
ti
bul
nya i
!ren. -GRP akan
enin!!i pada penderita i!ren
aupu
n
n
y
eri
kepala kl
aster
10&
1/
.
e
hin!!a peptide
-
G
RP
in
i
e
n
$
adi su
at
u
ark
er ba!i pen
d
erit
a i!ren..edan!kan
G
,
P en$adi
suatu
arker ba!i akti%itas para
seatik . Pada
saat seran!
an i!ren kadar .P tidak
enin!!i& sehin!!a di
du!a bah"a .P tidak ikut be
rperan dala ba!ian pr#ses
n#sisepsi 'askular.
N?. L P
A
-AP
peranan N?
pada siste sens#ris belu
$elas
benar& kan tetapi didu!a kuat
bah
"
a N
?
berpat
isipas
i dala pat
#
!e
n
!
en
isis t
i
bu
l
n
y
a se%
a
l!i pri
er
.
10&
1
5
N# $u!a b
e
rperan seba!ai ediat#r pe
l
e
pasan -GRP unt
uk
en
!
i
n
duksi
n
y
eri
Kepal
a
. N? epuny
ai
si
%at #t#i
nduksi
di

a
na akan ter$adi pr#d
uksi N? yan!
berlaa. T
r
annitter/ ters
ebut
dilepas pada ruan! p
e
ri
'askul
er dan ke
u
di
an
en!al
i
r
di
%us kedara
h
'ena.
/
?. 2Ni
t
ri
+ ?>yde .y
n
t
hesa3serab
ut
sara
% pe
ri'as+ular teruta
a disirkulasi
seberal pebuluh d
a
rah besar dan dida
erah sp
hen#pal
a
ti
na dan !a
n!l
i
a
#ti
+
u+u.
10&
1/
Adanya
N?. ,un
u
r
e
a+ti
'y di
dal
a
sel
b#di sara% tri!einal en
un$ukan
bah"a N?
berperan dala
induksi tib
ul
nya i
!ren& TTH d
a
n nyeri
kepala
kl
aster.
10&
15
N? dilepas dari end#tel atau dari
sara% peri
'askul
er& da
n en!a
k
ti
%kan
siste !uanylate +y+lase pada sel #t#t p#
l
#
s.
Ke$adi
an i
n
i en!aki
b
atkan
penur
una
n
kadar -
aMM
i
n
t
r
aselu
l
er&
'
a
s#dilat
a
si dan
in
i akan
en
!
ak
ti'
a
si st
ru
k
t
u
r
pain
sensit
i
%
di
seki
tar pebul
uh
darah kra
n
i
a
l
10
Di
du!a pad
a
tensi
#
n type heada+
he akti
'a
si terhadap br
ain ste in
terneur#n lebih
sedikit sedikit dibandin
!kan den!a
n
i!ren
5
. Keadaan tersebut diatas eny#
k
#n!
te#ri bah"a
nyeri kepala diseba
bkan ak
ti
'i
tasi
batan! #
t
ak
.
Keberadaan PA-A
P be
rsaaan den!an
.
P
dan -GR
P
diserabut sara% dan
!an!lia. ,a terdapat di d#rsal h#rn edula
spin
al
is&
dan di sel b#di
!an
!
lia spin
al
spin
al dan
!an
!
lia t
r
ie!e
in
al
&
di!an
!
lia
dan parasipat
ik
&
h##l#! de
n
!
an
F /001
Di!iti=ed
by U.
U di!ital
libr
a
ry
'
KENARIO
Seorang perempuan berusia %. tahun diba/a ke >S dengan keluhan utama sakit kepala
kronis yang dialami sejak ' bulan sebelumnya. 1yeri kepala terasa diseluruh kepala semakin
lama semakin berat. Sakit kepala terutama timbul pagi hari, terkadang disertai muntah tanpa
didahului mual. Sakit kepala dirasakan memberat saat pasien mengedan, buang air besar dan
batuk.
KD9>3:3K9S3 K9*9 KC1C3
1yeri kepala
KD9>3:3K9S3 K9*9 SCD3*
Seorang perempuan berusia %. tahun
8ialami sejak ' bulan
*erutama timbul pagi hari
*erkadang disertai muntah memberat saat pasien mengedan, buang air besar dan batuk
8isertai muntah tanpa didahului mual
Sakit epala kronis
1yeri kepala semakin lama semakin memberat
(@>*91E9912(@>*91E991 (@1*310
!. Felaskan definisi nyeriG
#. Felaskan definisi nyeri kepalaG
$. Felaskan struktur anatomi kepala dan fisiologi nyeri kepalaG
%. Felaskan epidemiologi nyeri kepalaG
&. Klasifikasi nyeri kepalaG
'. Felaskan bagaimana patomekanisme dan nyeri kepalaG
). Felaskan gambaran klinis dari nyeri kepalaG
+. Felaskan pemeriksaan penunjang apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis nyeri kepalaG
-. Felaskan penatalaksanaan nyeri kepalaG
!.. Felaskan prognosis nyeri kepalaG
F9H9B91 (@>*91E991
!. DEFENISI N)ERI
1yeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang
terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan.
>asa sakit (nyeri) merupakan keluhan yang sering didapatkan dalam klinik, /alaupun
istilah IsakitJ ini tampaknya sulit didefinisikan. (ersepsi tiap orang akan berbeda K beda, karena
keluhan ini berasal dari pengalaman subjektif seseorang yang sulit dilakukan pengukurannya.
>eaksi dan sikap individu terhadap stimulasi yang identik yang menyebabkan sakit akan berbeda
pula. 7leh karena itu, dokter pemeriksa diharapkan pada tugas untuk mendapatkan informasi
yang selengkap mungkin dari pasien dan juga harus dapat membayangkan bagaimana pasien
bereaksi terhadap rasa sakitnya itu.
9da banyak rasa sakit yang dijumpai pada pasien salah satunya adalah sakit kepala. Sakit kepala
adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan kepala yang berasal dari struktur
sensitif terhadap rasa sakit ( sumber 1eurology and neurosurgery illustrated Kenneth).
#. DEFENISI N)ERI KEPALA
1yeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang
mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan
daerah /ajah.
nyeri kepala ? sefalgia keluhan subyektif
2 sukar dibuat definisi yang tepat
2 hampir semua orang pernah mengalaminya
2 dikeluhkan pasien sebagai kepala berat L kepala mau pecahL pusingL
2 dapat timbul bila ada kelainan dalam otak, tengkorak,
struktur
#
luar tengkorak
2 dapat pula akibat penyakit influen,a, sinus paranasalis, dll, sefalgia akan hilang setelah
penyebabnya diobati.
2 yang menjadi problem bila sefalgia mrp keluhan tunggal
$. ANATOMI DAN FISIOLOG) N)ERI KEPALA DAN LEHER )ANG TERKAIT N)ERI
Anat("i
Sebelum membahas anatomi sakit kepala, akan membahas anatomi otak se5ara garis besar terlebih
dahulu. Halaupun merupakan keseluruhan fungsi, otak disusun menjadi beberapa daerah yang
berbeda. Bagian K bagian otak dapat se5ara bebas dikelompokkan ke dalam berbagai 5ara
berdasarkan perbedaan anatomis, spesialisasi fungsional, dan perkembangan evolusi.
7tak terdiri dari (!) batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla, (#) serebelum, ($) otak
depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum. 8iensefalon terdiri dari hipotalamus
dan talamus. Serebrum terdiri dari nukleus basal dan korteks serebrum.
"asing K masing bagian otak memiliki fungsi tersendiri. Batang otak berfungsi sebagai berikut
(!) asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer, (#) pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi
dan pen5ernaan, ($) pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur, (%)
penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalisL keadaan terjaga dan
pengaktifan korteks serebrum, (&) pusat tidur. Serebellum berfungsi untuk memelihara
keseimbangan, peningkatan tonus otot, koordinasi dan peren5anaan aktivitas otot volunter yang
terlatih.
a. #i(ta!a"us
;ipotalamus berfungsi sebagai berikut (!) mengatur banyak fungsi homeostatik, misalnya
kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan, (#) penghubung penting antara
sistem saraf dan endokrin, ($) sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar. *alamus
berfungsi sebagai stasiun peman5ar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap
sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam kontrol motorik.
*. Nuk!eus *asa!
1ukleus basal berfungsi untuk inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap,
penekanan pola K pola gerakan yang tidak berguna.
&. K(rteks sere*ru"
Korteks serebrum berfungsi untuk persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter, bahasa, sifat
pribadi, proses mental 5anggih misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreativitas
dan kesadaran diri.
Korteks serebrum dapat dibagi menjadi % lobus yaitu lobus frontalis, lobus, parietalis, lobus
temporalis, dan lobus oksipitalis. "asing K masing lobus ini memiliki fungsi yang berbeda K
beda.

Struktur eka n+eri a%a e,tra Dan intra &raniu"
M Struktur peka nyeri eBtra 5ranium
kulit kepala, periosteum,
arteri
#
(a. frontalis, a.temporalis, a.o55ipitalis)L
saraf
#
(n.frontalis, n.temporalis, n.o55ipitalis mayor ? minor)
otot
#
(m.frontalis, m.temporalis, m.o55ipitalis)
M Struktur peka nyeri intra5ranium
duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus venosus, basis 5ranii, dan tentorium serebelli)
leptomenings sekitar arteri besar di basis 5ranii
bag. (roB atau basal arteri, vena, saraf, tertentu (6, 633, 3N, 1n. Spinales)
Struktur +ang ti%ak eka ter#a%a n+eri -
tulang kepala, paren5hym otak, ependym ventrikel, pleBus 5horoideus, sebagian besar duramater dan
piamater yang meliputi konveksitas otak.
1yeri kepala dipengaruhi oleh nukleus trigeminoservikalis yang merupakan nosiseptif yang
penting untuk kepala, tenggorokan dan leher bagian atas. Semua aferen nosiseptif dari saraf
trigeminus, fasial, glosofaringeus, vagus, dan saraf dari C! K $ beramifikasi pada grey matter
area ini. 1ukleus trigeminoservikalis terdiri dari tiga bagian yaitu pars oralis yang berhubungan
dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif dari regio orofasial, pars interpolaris yang
berhubungan dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif seperti sakit gigi, pars kaudalis yang
berhubungan dengan transmisi nosiseptif dan suhu.
*erdapat over lapping dari proses ramifikasi pada nukleus ini seperti aferen dari C# selain
beramifikasi ke C#, juga beramifikasi ke C! dan C$. Selain itu, aferen C$ juga akan beramifikasi
ke C! dan C#. ;al ini lah yang menyebabkan terjadinya nyeri alih dari pada kepala dan leher
bagian atas.
1yeri alih biasanya terdapat pada oksipital dan regio fronto orbital dari kepala dan yang jarang
adalah daerah yang dipersarafi oleh nervus maksiliaris dan mandibularis. 3ni disebabkan oleh
aferen saraf tersebut tidak atau hanya sedikit yang meluas ke arah kaudal. Dain halnya dengan
saraf oftalmikus dari trigeminus. 9feren saraf ini meluas ke pars kaudal.
Saraf trigeminus terdiri dari $ yaitu 6!, 6#, dan 6$. 6! , oftalmikus, menginervasi daerah orbita
dan mata, sinus frontalis, duramater dari fossa kranial dan falB 5erebri serta pembuluh darah
yang berhubungan dengan bagian duramater ini.
6#, maksilaris, menginervasi daerah hidung, sinus paranasal, gigi bagian atas, dan duramater
bagian fossa kranial medial. 6$, mandibularis, menginervasi daerah duramater bagian fossa
5ranial medial, rahang ba/ah dan gigi, telinga, sendi temporomandibular dan otot menguyah
(lihat gambar $).
Selain saraf trigeminus terdapat saraf kranial 633, 3N, N yang innervasi meatus auditorius
eksterna dan membran timfani. Saraf kranial 3N menginnervasi rongga telinga tengah, selain itu
saraf kranial 3N dan N innervasi faring dan laring.
Servikalis yang terlibat dalam sakit kepala adalah C!, C#, dan C$. >amus dorsalis dari C!
menginnervasi otot subo55ipital triangle 2 obli4uus superior, obli4uus inferiorda n re5tus 5apitis
posterior majorda n minor. >amus dorsalis dari C# memiliki 5abang lateral yang masuk ke otot
leher superfisial posterior, longis simus 5apitisda n splenius sedangkan 5abang besarnya bagian
medial menjadi greater o55ipital nerve. Saraf ini mengelilingi pinggiran bagian ba/ah dari
obli4uus inferior, dan balik ke bagian atas serta ke bagian belakang melalui semispinalis 5apitis,
yang mana saraf ini di suplai dan masuk ke kulit kepala melalui lengkungan yang dikelilingi oleh
superior nu5hal line dan the aponeurosis of trape,ius. "elalui oksiput, saraf ini akan bergabung
dengan saraf lesser o55ipital yang mana merupakan 5abang dari pleksus servikalis dan men5apai
kulit kepala melalui pinggiran posterior dari sternokleidomastoid. >amus dorsalis dari C$
memberi 5abang lateral keO longissimus 5apitisda n splenius. >amus ini membentuk #
5abang medial. Cabang superfisial medial adalah nervus oksipitalis ketiga yang mengelilingi
sendi C#2$ ,ygapophysial bagian lateral dan posterior
8aerah sensitif terhadap nyeri kepala dapat dibagi menjadi # bagian yaitu intrakranial dan
ekstrakranial. 3ntrakranial yaitu sinus venosus, vena korteks serebrum, arteri basal, duramater
bagian anterior, dan fossa tengah serta fossa posterior. @ktrakranial yaitu pembuluh darah dan
otot dari kulit kepala, bagian dari orbita, membran mukosa dari rongga nasal dan paranasal,
telinga tengah dan luar, gigi, dan gusi. Sedangkan daerah yang tidak sensitif terhadap nyeri
adalah parenkim otak, ventrikular ependima, dan pleksus koroideus.
Fisi(!(g+ n+eri kea!a
1yeri (sakit) merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap saat bila ada jaringan
manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri inilah, seorang individu akan bereaksi
dengan 5ara menjauhi stimulus nyeri tersebut.
>asa nyeri dimulai dengan adanya perangsangan pada reseptor nyeri oleh stimulus nyeri.
Stimulus nyeri dapat dibagi tiga yaitu mekanik, termal, dan kimia. "ekanik, spasme otot
merupakan penyebab nyeri yang umum karena dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah ke
jaringan ( iskemia jaringan), meningkatkan metabolisme di jaringan dan juga perangsangan
langsung ke reseptor nyeri sensitif mekanik.
*ermal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi tidak berkorelasi dengan jumlah
kerusakan yang telah terjadi melainkan berkorelasi dengan ke5epatan kerusakan jaringan yang
timbul. ;al ini juga berlaku untuk penyebab nyeri lainnya yang bukan termal seperti infeksi,
iskemia jaringan, memar jaringan, dll. (ada suhu %& C, jaringan K jaringan dalam tubuh akan
mengalami kerusakan yang didapati pada sebagian besar populasi.
Kimia, ada beberapa ,at kimia yang dapat merangsang nyeri seperti bradikinin, serotonin,
histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan en,im proteolitik. 8ua ,at lainnya yang
diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi ( yang bekerja dengan meningkatkan
sensitivitas dari free nerve endings. (rostaglandin dan substansi ( tidak langsung merangsang
nyeri tersebut. 8ari berbagai ,at yang telah dikemukakan, bradikinin telah dikenal sebagai
penyebab utama yang menimbulkan nyeri yang hebat dibandingkan dengan ,at lain. Kadar ion
kalium yang meningkat dan en,im proteolitik lokal yang meningkat sebanding dengan intensitas
nyeri yang sirasakan karena kedua ,at ini dapat mengakibatkan membran plasma lebih
permeabel terhadap ion. 3skemia jaringan juga termasuk stimulus kimia karena pada keadaan
iskemia terdapat penumpukan asam laktat, bradikinin, dan en,im proteolitik.
Semua jenis reseptor nyeri pada manusia merupakan free nerve endings. >eseptor nyeri banyak
tersebar pada lapisan superfisial kulit dan juga pada jaringan internal tertentu, seperti periosteum,
dinding arteri, permukaan sendi, falB, dan tentorium. Kebanyakan jaringan internal lainnya
hanya diinervasi oleh free nerve endings yang letaknya berjauhan sehingga nyeri pada organ
internal umumnya timbul akibat penjumlahan perangsangan berbagai nerve endings dan
dirasakan sebagaisl o/ K 5hroni52 a5hing type pain.
1yeri dapat dibagi atas dua yaitu fast pain dan slo/ pain. :ast pain, nyeri akut, merupakan nyeri
yang dirasakan dalam /aktu .,! s setelah stimulus diberikan. 1yeri ini disebabkan oleh adanya
stimulus mekanik dan termal. Signal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda
spinalis melalui serat 9 dengan ke5epatan men5apai ' K $. m?s. 1eurotransmitter yang
mungkin digunakan adalah glutamat yang juga merupakan neurotransmitter eksitatorik yang
banyak digunakan pada C1S. 0lutamat umumnya hanya memiliki durasi kerja selama beberapa
millise5onds.
Slo/ pain, nyeri kronik, merupakan nyeri yang dirasakan dalam /katu lebih dari ! detik setelah
stimulus diberikan. 1yeri ini dapat disebabkan oleh adanya stimulus mekanik, kimia dan termal
tetapi stimulus yang paling sering adalah stimulus kimia. Signal nyeri ini ditransmisikan dari
saraf perifer menuju korda spinalis melalui serat C dengan ke5epatan men5apai .,& K # m?s.
1eurotramitter yang mungkin digunakan adalah substansi (.
"eskipun semua reseptor nyeri adalah free nerve endings, jalur yang
ditempuh dapat dibagi menjadi duapat h/ay yaitufast2sharp pain path/ay dansl o/2
5hroni5 pain path/ay. Setelah men5apai korda spinalis melalui dorsal spinalis, serat nyeri ini
akan berakhir pada relay neuron pada kornu dorsalis dan selanjutnya akan dibagi menjadi dua
traktus yang selanjutnya akan menuju ke otak. *raktus itu adalah neospinotalamikus untukfast
pain dan paleospinotalamikus untuk slo/ pain.
*raktus neospinotalamikus untukfast pain, pada traktus ini, serat 9 yang mentransmisikan
nyeri akibat stimulus mekanik maupun termal akan berakhir pada lamina 3 (lamina marginalis)
dari kornu dorsalis dan mengeksitasis e5ond 2 or der neurons dari traktus spinotalamikus. 1euron
ini memiliki serabut saraf panjang yang menyilang menuju otak melalui kolumn anterolateral.
Serat dari neospinotalamikus akan berakhir pada (!) area retikular dari batang otak (sebagian
ke5il), (#) nukleus talamus bagian posterior (sebagian ke5il), ($) kompleks ventrobasal (sebagian
besar). *raktus lemniskus medial bagian kolumn dorsalis untuk sensasi taktil juga berakhir pada
daerah ventrobasal. 9danya sensori taktil dan nyeri yang diterima akan memungkinkan otak
untuk menyadari lokasi tepat dimana rangsangan tersebut diberikan.
*raktus paleospinotalamikus untuk slo/ pain, traktus ini selain mentransmisikan sinyal dai serat
C, traktus ini juga mentransmisikan sedikit sinyal dari serat 9 . (ada traktus ini , saraf perifer
akan hampir seluruhnya nerakhir pada lamina 33 dan 333 yang apabila keduanya digabungkan,
sering disebut dengan substansia gelatinosa. Kebanyakan sinyal kemudian akan melalui sebuah
atau beberapa neuron pendek yang menghubungkannya dengan area lamina 6 lalu kemudian
kebanyakan serabut saraf ini akan bergabung dengan serabut saraf darif ast2 sharp pain path/ay.
Setelah itu, neuron terakhir yang panjang akan menghubungkan sinyal ini ke otak pada jaras
anterolateral.
Cjung dari traktus paleospinotalamikus kebanyakan berakhir pada batang otak dan hanya
sepersepuluh ataupun seperempat sinyal yang akan langsung diteruskan ke talamus. Kebanyakan
sinyal akan berakhir pada salah satu tiga area yaitu (!) nukleus retikularis dari medulla, pons,
dan mesensefalon, (#) area tektum dari mesensefalon, ($) regio abu K abu dari pera4uadu5tus
yang mengelilingi a4uadu5tus Silvii. Ketiga bagian ini penting untuk rasa tidak nyaman dari tipe
nyeri. 8ari area batang otak ini, multipel serat pendek neuron akan meneruskan sinyal ke arah
atas melalui intralaminar dan nukleus ventrolateral dari talamus dan ke area tertentu dari
hipotalamus dan bagian basal otak.
!. EPIDEMIOLOGI N)ERI KEPALA
(opulasi penelitian adalah sampel a5ak dari !.... pria dan /anita berusia #&2'%. *ingkat
partisipasi )'A. prevalensi dari berbagai bentuk sakit kepala yang dinilai dan penelitian
menyediakan data deskriptif tentang simtomatologi, menyebabkan faktor, dampak dari hormon
/anita, penggunaan pelayanan medis dan konsekuensi kerja dari gangguan sakit kepala dan
menjelaskan berbagai faktor yang terkait dengan gangguan. ;anya separuh dari migraineurs dan
seperenam dari subyek dengan sakit kepala tipe tegang berkonsultasi praktisi umum mereka
karena sakit kepala dan bahkan kurang berkonsultasi dengan seorang spesialis. 9ngka ini
men5erminkan konsultasi pemilihan kasus yang mungkin bias studi pada populasi klinik. Studi
ini mendukung gagasan bah/a migrain dan sakit kepala ketegangan2tipe entitas klinis terpisah
dan bah/a migrain tanpa aura dan migrain dengan aura yang berbeda subforms migrain.
"igraine dan sakit kepala ketegangan2tipe seks dan gangguan tergantung usia dengan jumlah
lebih besar /anita dan prevalensi rendah pada kelompok umur yang lebih tua.
*erkonsentrasikannya perempuan dapat dijelaskan oleh faktor2faktor klinis yang terkait dengan
hormon /anita. *idak ada bukti jelas adanya hubungan antara variabel sosiodemografi dan
migrain atau sakit kepala tipe tegang. Ketegangan2jenis sakit kepala terkait dengan serangkaian
variabel psikososial sementara migrain tidak. ;asil penelitian menunjukkan bah/a migrain
terutama kelainan konstitusional dan sakit kepala ketegangan2jenis fenomena yang lebih
kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor psikososial. Keterbatasan data 5ross2se5tional
menunjukkan faktor risiko dengan pasti 5ukup tertekan. studi longitudinal tindak lanjut adalah
tantangan yang paling penting dalam penelitian epidemiologi sakit kepala masa depan.
#. KLASIFIKASI N)ERI KEPALA
Sakit kepala dapat diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer, sakit kepala sekunder,
dan neuralgia kranial, nyeri fasial serta sakit kepala lainnya. Sakit kepala primer dapat dibagi
menjadimi gr ai ne, tension type heada5he, 5luster heada5he dengan sefalgia trigeminal ?
autonomik, dan sakit kepala primer lainnya. Sakit kepala sekunder dapat dibagi menjadi sakit
kepala yang disebabkan oleh karena trauma pada kepala dan leher, sakit kepala akibat kelainan
vaskular kranial dan servikal, sakit kepala yang bukan disebabkan kelainan vaskular intrakranial,
sakit kepala akibat adanya ,at atau /ithdra/al, sakit kepala akibat infeksi, sakit kepala akibat
gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri pada /ajah akibat kelainan kranium, leher,
telinga, hidung, dinud, gigi, mulut atau struktur lain di kepala dan /ajah, sakit kepala akibat
kelainan psikiatri
KD9SS3:3K9S3
The Internatinal Headache Society (1988)
!. nyeri kepala tegang episodik
a. berhubungan dengan gangguan otot
perikranial
b. tak berhubungan dengan gangguan
otot perikranial
#. nyeri kepala tegang otot kronis
a. berhubungan dengan gangguan otot
perikranial
b. tak berhubungan dengan gangguan
otot perikranial
$. nyeri kepala tegang otot yang tidak terklassifikasikan
Klasifikasi
the internatinal headache society (!!")
!. infre4uent episodi5 tension type heada5he (ietth)
N minimal terdapat !. episode serangan dalam P! hari ?bulan (P!# hari tahun)
N nyeri kepala berakhir dalam $. menit 2 ) hari
N bilateral, menekan, mengikat, tidak berdenyut
N sifat nyeri ringan sampai sedang
N tdak ada mual ? muntah
N mungkin ada fonofobia ? fotofobia
N tidak ada hubungan dengan penyakit nk lain
O !.! ietth asso5iated /ith peri5ranial tenderness
N episode sesuai ietth
N disertai nyeri tekan yg bertambah daerah perikranial pada palpasi manual
O !.# ietth not asso5iated /ith peri5ranial tenderness
N episode sesuai ietth
N tanpai nyeri tekan yg bertambah daerah perikranial pada palpasi manual
#. probable tension type heada5he (ptth)
N memenuhi kriteria tth akan tetapi kurang satu kriteria untuk tth ber5ampur dengan salah satu
kriteria probable migren
O #.! probable inre4uent episodi5 tension t.heada5he
N episode memenuhi kriteria etth akan tetapi kurang satu kriteria saja dari point !.! dan tidak
memenuhi kriteria migrentanpa aura, dan tidak ada hubungan nk lain
O #.# probable fre4uent episodi5 tension t.heada5he
N episode memenuhi kriteria etth akan tetapi kurang satu kriteria saja dari point !.# dan tidak
memenuhi kriteria migrentanpa aura, dan tidak ada hubungan nk lain
O #.$ probable inre4uent episodi5 tension t.heada5he
N nk berlangsung Q !& hr?bulan selama Q$ (atau Q!+. hr?th)
N nk berlangsung selama sekian jam atau kontinyu
N bilateral, rasa menekan, mengikat,
N intensitas ringan sampai sedang
N tidak ada mual ? muntah yang berat
N mungkin ada fotofobia ? fonofobia
N tdk ada hub.nya n lain minimal # bln terakhir
(9*7"@K913S"@ 1E@>3 K@(9D9
1o5iseptor yang diterima reseptor# di kulit, pembuluh darah, visera, muskulusskeletal,dan
lain2lain, jalannya sebagai berikut reseptorR syaraf tepi S medulla spinalisR thalamusRkorteks.
8ari sini baru ada reaksi emosi R psikis2 motorik tanpa ada modulasi, sedangkan dalam
perjalanan hanya kesan sensorik.
Batasan sekarang nyeri adalah pengalaman subjektif, sangat pribadi dipengaruhi oleh
pendidikan, budaya, makna situasi dan kognitif ( menurut Boni5a,"el,a5k).
9da beberapa teori mengenai mekanisme nyeri kepala
2 Teori Melzack & Wall (!-+&) < *eori gerbang nyeri < bah/a 1yeri diteruskan dari
perifer melalui saraf ke5il 9 delta dan C rasa raba, mekanik dan termal melalui 9 delta 9 beta
dan C ( serabut besar, ke5epatan hantar serabut besar lebih tinggi dari serabut ke5il ).
8isubstamtia 0elatinosa (S0) ada sel2sel gerbang yang dapat bekerja menutup dan membuka sel
* (targaet). Serabut besar aktif merangsang sel gerbang di S0, sel gerbang aktif dan sel *
tertutup, maka nyeri tidak dirasa. Serabut ke5il aktif, sel S0 tidak aktif, dan sel * terbuka maka
nyeri dirasa. Bila dirangsang bersama2sama, misal antara rasa raba, mekanik,vibrasi,dll dengan
rangsang nyeri maka nyeri tidak dirasa (seperti pada teknik tens, 8CS, koyo2koyo, dll.)
8idapatkan kontrol desenden ke medulla spinalis dari pusat# supra spinal (emosi,pikiran, dll).
2 Konsep II: Central Biasing mekanism
8iduga ada daerah batang otak jadi =CB"= yang menyebarkan impuls nyeri keberbagai tempat
diotak dan dapat menimbulkan inhibisi ke medulla spinalis. *ernyata formatioreti5ularis peri2
a5uadu5tus dan peri2ventri5uler kaya akan reseptor# morpin dan serotonin.
2 Konsep III ; Pembangkit pola
Bila nyeri khronik telah membuat pola (gambar diotak), yang dapat di5etuskan oleh input
sensorik lain.
09"B9>91 KD313S
1yeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi dapat bilateral atau ganti sisi
Serangan nyeri kepala yang timbul se5ara tiba R tiba dan biasanya unilateral
Damanya serangan antara % R #% jam atau bisa lebih
3ntensitas nyeri sedang R berat
0ejala penyerta mual, muntah, /ajah pu5at, tinitus.
1yeri dirasakan sebagai nyeri kepala yang berdenyut2denyut, menusuk2nusuk, dan rasa kepala
mau pe5ah
9noreksia mual, muntah, takut 5ahaya, atau kelainan otonom lainnya
(@"@>3KS991 C1*CK 1E@>3 K@(9D9
. Pe"eriksaan /isik -
8ilakukan lengkap pemeriksaan umum, internus dan neurologik. (emeriksaan lokal kepala,
nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot
peri25ranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal.
. Pe"eriksaan Penun0ang -
(emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosa nyeri kepala seperti

!. :oto >ongten kepela


#. @@0
$. C*2SC91
%. 9rteriografi, Brain S5an 1uklir
&. (emeriksaan laboratorium(*idak rutin atas indikasi)
'. (emeriksaaan psikologi (jarang dilakukan).
-. (@19*9D9KS91991 1E@>3 K@(9D9
!. pengobatan proses dasar atau kelainan fisiologik spesifik (kausa etiologi,patogenesa), missal
antibiotik untuk infeksi, spasmolitik untuk kolik, ergot untuk migren, dll termasuk pembedahan
bila diperlukan.
# pengobatan psikologik?psikiatrik dan atau psikotropik yang bertujuan untuk menolong
penderita untuk menyesuaikan diri dengan stress akibat nyeri, dan mengobati faktor# Tsikologik
yang mnyebabkan atau mengkambuhkan nyeri..
$ terapi medikamentosa berupa analgetik untuk pengobatan simptomatik nyeri, apabila
pengobatan spesifik tidak ada atau kurang memadai
% terapi# dengan metoda fisik yang sifatnya simptomatik apabila pengobatan !,#, dan $ kurang
memadai atau dianggap gagal..
(>7017S3S 1E@>3 K@(9D9
(rognosis dari sakit kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk
adalahsebagai berikut
(!) sakit kepala yang tiba K tiba dan timbul kekakuan di leher,
(#) sakit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran,
($) sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala,
(%) sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga,
(&) sakit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami serangan,
(') sakit kepala yang rekuren pada anak.
INFORMASI TAMBAHAN
(9*7:3S37D703 1E@>3 K@(9D9
Struktur2struktur yang peka terhadap nyeri kepala
9. Faringan# yang menutupi tengkorak, s5alp( kulit, jaringan kulit areolar,periosteum),otot2otot
kepala, mata, hidung, telinga, gigi geligi dll.
B. Beberapa struktur intra 5ranial
a. saraf# otak(1.5ranial),
b. saraf# spinal C!,C# dan C$
5. arteri# diotak dan duramater
d. vena# dan sinus# dipermukaan otak
e. duramater didasar otak
Struktur# tidak peka terhadap nyeri kepala
!. Cranium
#. otak (hampir seluruhnya)
$. sebagian besar dura
%. pleksus khoroidalis
&. dinding ependym ventrikel
8iduga hanya mekanisme perifer saja (nyeri perifer) sebagai penyebab nyeri kepala, tetapi
>askin(!-++) menemukan kemungkinan nyeri sentral dapat sebagai penyebab nyeri kepala.
Beberapa mekanisme umum yang tampaknya bertanggung ja/ab memi5u nyeri kepala adalah
sebagai berikut(Dan5e,#...)
(!) peregangan atau pergeseran pembuluh darahL intrakranium atau ekstrakranium,
(#) traksi pembuluh darah,
($) kontraksi otot kepala dan leher ( kerja berlebihan otot),
($) peregangan periosteum (nyeri lokal),
(%) degenerasi spina servikalis atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis (misalnya,
arteritis vertebra servikalis), defisiensi enkefalin (peptida otak mirip2 opiat, bahan aktif pada
endorfin).
KESIMP1LAN
1yeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek sehari2hariL
sekalipun demikian, jarang yang disebabkan oleh kelainan struktural otak.
Bila anamnesis?ri/ayat penyakitnya sesuai dengan salah satu jenis nyeri kepala, dan
pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menemukan kelainan, umumnya tidak diperlukan peme2
riksaan tambahan. (emeriksaan tambahan seperti pemeriksaan
radiologik (foto >Untgen kepala, C* s5an), pemeriksaan elektro2 fisiologik (@@0, @"0,
potensial 5etusan) atau pemeriksaan laboratorium lain dilakukan hanya bila terdapat ke5urigaan
ada2 nya penyakitlgangguan struktural otak atau penyakit sistemik yang mendasarinya.
8iagnosis umumnya ditegakkan terutama berdasarkan anainnesisLpemeriksaan fisik dan
neurologik dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan yang (mungkin) mendasari keluhan
*ersebut. Keluhan nyeri kepala yang perlu di/aspadai ialah yang
berubah sifatnya dan keluhan sebelumnya, yang progresif, di2 sertai dengan gejala (neurologik)
lain dan yang disertai gejala2 gejala sistemik. 8alam kaitan ini, perlu selalu diingat bah/a
seseorang yang telah diketahui menderita (salah satu jenis) nyeri kepala selama bertahun2tahun,
suatu saat dapat terkena gangguan lain
yang salah satu gejalanyajuga berupa nyeri kepalaL oleh karena itu harus di/aspadai, terutama
pada orang2orang yang meng2alami perubahan sifat nyeri kepalanya danlatau yang disertai
gangguan neurologik.

DAFTAR P1STAKA
".mardjono dan (.sidarta.neurologi dasar klinis.
0uyton dan hall.fisiologi kedokteran.
(rof.dr.priguna sidharta,"8.(h.8.neurologi klinis dalam praktek umum.(*.dian rakyat.#..%2
#..&.
(kapita selekta kedokteran edisi$, jilid # dan kapita selekta neurologi edisi #).

Anda mungkin juga menyukai