Anda di halaman 1dari 9

Pemeriksaan Jantung (Cardiovascular)

Pediatri
Terdiri dari : Inspeksi,Palpasi,Perkusi, Auskultasi
A. INSPEKSI dan PALPASI
Denyut Apeks dan Aktivitas ventrikel
Denyut apeks (iktus kordis) pada biasanya sulit dilihat pada bayi dan anak kecil, kec pada
anak yg sangat kurus atau kardiomegali. Dengan palpasi iktus kordis dapat ditentukan.
*Pada bayi dan anak kecil posisi antung lebih hori!ontal sehingga iktus kordis
normalnya terdapat di I"# $ %"& sinistra atau lebih lateral.
*Pada anak usia ' tahun ke atas iktus kordis terdapat pada sela iga ke (, sedikit medial
dari %"& sinistra
*Pemeriksaan paling baik dengan cara dipalpasi dengan posisi anak duduk atau sedikit
membungkuk.
*Pembesaran )entrikel kiri apeks bergeser keba*ah dan lateral, denyut lebih kuat
(peningkatan akti)itas )entrikel kiri)
*Pembesaran )entrikel kanan apeks tetap pada tempatnya yg normal, tapi teraba
peningkatan akti)itas )entrikel kanan di daerah parasternal kiri ba*ah serta di
epigastrium (right )entricular hea)e)
+akti)itas )entrikel kanan masih teraba pada neonates dan bayi kecil normal
+bila akti)itas )entrikel kanan teraba pada anak usia , tahun atau lebihpeningkatan
akti)itas )ent.kanan
*Denyut apeks sulit diraba pada : pneumo mediastinum, pneumotoraks kiri, e-usi
pericardium, e-usi pleura luas
Detak Pulmonal
*.ormal : bunyi antung II tidak teraba
*Teraba pada : hipertensi pulmonal, didaerah I"# / parasternal sinistra
*"ausa 0ipertensi Pumonal : PDA, 1#D, A#D, stenosis mitral reumatik, kor pulmonal
Getaran Bising (Thrill)
getaran pada dinding dada yang teradi akibat bising antung yang keras. Perabaan
dilakukan dengan uung ari II dan III atau telapak tangan dengan palpasi ringan. 2etaran
bising yang teraba menandakan deraat bising antung yg keras ($34 atau lebih) yg
menunukkan kelainan organik. &okasi sesuai dengan punktum maksimum bising. Thrill
dapat teraba pada -ase sistolik maupun diastolik.
*#istolik:
+ 1#D : I"# ' atau $ parasternal sinistra
+ #tenosis pulmonal dan T5 : I"# / parasternal sinistra dan daerah suprasternal
+ #tenosis aorta: I"# / parasternal de6tra, I"# / parasternal sinistra yang menalar ke
daerah suprasternal dan karotis
+A#D: I"# / parasternal sinistra
+%I : di apeks
*Diastolik:
+stenosis mitral
+Insu-isiensi aorta, insu-isiensi pulmonal
+PDA
B. PEK!SI
+Pada bayi dan anak kecil cenderung tidak dilakukan karena sulit dan dapat menyesatkan.
"ukup dengan inspeksi dan palpasi yang cermat.
+Pada anak besar dapat dilakukan dari peri-er ke tengah, dapat memberikan kesan besar
antung, terutama bila terdapat kardiomegali.
C. A!SK!L"ASI
Tuuan dari auskutasi adalah untuk mendengarkan suara antung (# ,,/,',$), dan suara
antung tambahan dengan menggunakan stetoskop.
Pada umumnya bunyi dan bising antung pada bayi dan anak dapat didengar dengan baik
dengan mempergunakan sisi mangkuk (bel) stetoskop.
Teknik Auskultasi
$ daerah auskultasi tradisional : di apeks 3%"&# $+((mitral), I"# $ ( tricuspid), I"# /
parasternal sinistra (pumonal), I"# / parasternal de6tra (aorta). Auskultasi yang
dilakukan hanya di $ daerah tersebut dikatakan sangat tidak memadai. Daerah yang uga
harus diasukultasi adalah :
+seluruh bagian dada,
+punggung
+leher
+abdomen (bruit pd koarktasio aorta abdominalis)
Auskultasi sebaiknya dimulai dengan sisi mangkuk, kemudian dia-ragma.
Posisi pemeriksaan pada anak yang sudah kooperati- bias diminta untuk mula/ terlentang
kemudian miring, duduk, menunduk, menarik napas, menghembuskan atau menahan
napas dsb.
Pada anak yang belum kooperati- bisa dilakukan dengan misalnya bayi duduk
dipangkuan ibu sambil menetek. Posisi pasien diperhatikan agar senyaman mungkin.
B!N#I JAN"!N$
Bunyi Jantung I
+karena penutupan katup mitral dan tricuspid (atrio)entricular)
+bunyi antung I bersamaan dengan iktus kordis
+bunyi antung I bersamaan dengan denyut karotis
+terdengar paling elas di apeks
*terdengar mengeras pada: A#D, mitral stenosis, stenosis tricuspid, dan pada keadaan
dengan inter)al P+7 yang pendek.
*terdengar melemah pada : Insu-isiensi mitral dan tricuspid, inter)al P+7 yang panang,
miokarditis, perikarditis dengan e-usi pericardium.
Bunyi Jantung II
+karena penutupan katup semilunar ( aorta dan pulmonal)
+bunyi antung / paling elas didengar di I"# / tepi kiri sternum
+bunyi antung / normal terpecah pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi.
*bunyi antung / terpecah lebar pada: 7888, A#D, stenosis pulmonal sedang, gagal
antung kanan berat, dilatasi arteri pulmonalis, insu-isiensi mitral akut atau 1#D.
*terpecah sempit pada: hipertensi pulmonal (P/ keras),
*re)ersed splitting ( P/ mendahului A/) : &888, syndrome 9ol--+Parkinson+9hite.
Pecahnya #/ lebih elas pada ekspirasi dan #/ tunggal pada inspirasi.
*P/ lemah3tidak terdengar sama sekali #/ terdengar tunggal. : stenosis pulmonal berat,
T5, atresia pulmonal, atresia tricuspid, transposisi arteri besar, trunkus arteriosus
persisten.
Bunyi Jantung III
+bernada rendah ,diduga akibat deselerasi darah pada akhir pengisisan cepat )entrikel
pada saat diastole
+terdengar setelah #/, paling baik didengar di apeks atau parasternal kiri ba*ah dan lebih
elas pada saat pasien miring kekiri.
+dapat terdengar pada anak sampai de*asa muda normal.
+mengeras pada: dilatasi )entrikel
+mengeras : takikardi irama gallop(patologis)
Bunyi Jantung IV
+bernada rendah, akibat deselerasi darah pada saat pengisian )entrikel oleh atrium, karena
itu uga disebut bunyi atrium.
+tidak terdengar pada bayi dan anak normal.
+terdengar pada keadaan patologis: dilatasi )entrikel, hipertro-i )entrikel, dan -ibrosis
miokardium.
Irama Derap (Gallop)
+teradi bila bunyi antung III dan3 atau $ terdengar keras disertai takikardia sehingga
terdengar seperti derap kuda yang berlari.
+2allop protodiastolik tdd #,,/,'
+2allop Presitolik tdd #$,,,/
+2allop #umasi tdd #',$
+menunukkan keadaan patologis, pada neonates berarti gagal antung.
Opening nap
+bunyi pembukaan katup, biasanya katup mitral.
+Patologis, sering pada pasien de*asa dengan stenosis mitral.
+pada anak ;arang.
Terdengar setelah bunyi antung /, biasanya mendahului bising mid diastolic.
!lik
+bunyi detakkan pendek bernada tinggi. <ang sering terdengar pada anak ialah:
,. klik eeksi pada stenosis aorta3 stenosis pulmonal )al)ular
/. klik sistolik pada dilatasi aorta(T5, sindrom %ar-an)
'. klik midsistolik pada prolaps katup mitral
*pada miokarditis, kardiomiopati, perikarditis dengan e-usi, serta pada pasien dengan edem
anasarka yang berat semua bunyi antung terdengar melemah.
Bising %antung
8ising antung akibat adanya arus darah trubulen melalui alan yang sempit atau
abnormal. =arakteristiknya sebagai berikut:
,. 5ase bising (sistilok,diastolic atau keduanya)
/. =ontur atau bentuk bising
+ 8ising sistolik (bising holosistolik,bising sistoloik dini,bising eeksi sistolik dan
bising sistolik akhir)
+ 8ising diastolic (bising diastolic dini,bising mid+diastolik,bising diastolic akhir)
+ 8ising sistolik dan diastolic (bising kontinu dan bising to and -ro)
'. Deraat bising
+deraat ,34: bising yang sangat lemah yang hanya dapat terdengar oleh pemeriksa
yang berpengalaman diruangan yang tenang.
+deraat /34: bising yang lemah tetapi mudah terdengar dengan penalaran minimal.
+deraat '34: bising yang keras tetapi tidak disertai getaran bising. Penalaran sedang
+deraat $34: bising yang keras dan disertai getaran bising,penalaran luas.
+deraat (34: bising yang sangat keras yang tetap terdengar bila stetoskop ditempelkan
sebagian saa pada dinding dada, penalaran luas
+deraat 434: bising yang paling keras tetap terdengar meskipun stetoskop diangkat
dari dinding dada, penalarannya sangat luas.
$. Pungtum maksimum bising (Tempat terdengarnya bising yang paling keras)
(. Penalaran bising (kearah mana bising dialarkan)
4. =ualitas bising
+meniup (blo*ing) : terdapat di )sd atau insu-isiensi mitral
+rumling: pada stenosis mitral
+bising inosen3still: bising dengan nada tinggi dan )ibrasi yang terdengar
+sea+gull murmur : pada rupture korda tendinei.
>. 5rekuensi atau nada bising (bising bernada tinggi atau rendah)
?. Perubahan intesitas bising dengan perubahan posisi dan respirasi
+bising mitral mengeras bila pasien miring ke kiri
+bising pulmonal dan aorta mengeras bila pasien menunduk
+bising pada antung kanan akan mengeras pada saat inspirasi
Penemuan auskultasi &ada 'e'era&a kelainan %antung
1. Bising inosen : bising yang tidak berhubungan dengan kelainan organic atau kelainan
structural antung, sering ditemukan pada orang normal
=arakteristik:
+hampir selalu berupa bising eeksi sistolik
+berderaat '34 atau kurang
+penalaran terbatas
+terdengar lebih baik pada pasien dengan posisi terlentang dan menghilang atau melemah
pada pasien duduk
+tidak berhubungan dengan kelainan structural antung.
(. )e*ek se&tum atrium +
+8unyi antung I normal atau mengeras bila de-eknya besar,
+8unyi antung II terdengar terpecah lebar dan menetap (*ide and -i6ed split).
+8eban )olume )entrikel kanan menyebabkan stenosis pulmonal relati- yang akan
bermani-estasi sebagai bising eeksi sitolik pada I"# II tepi kiri sternum dengan deraat
tidak lebih dari '34.
,. )e*ek se&tum ventrikel +
+1sd tanpa komplikasi bunyi antung I dan II normal.
+8unyi antung III terdengar cukup keras apabila terdapat dilatasi )entrikel.
+8ising yang khas adalah bising pansistolik di I"# III dan I1 tepi kiri sternum yang
menalar ke sepanang tepi kiri sternum, makin kecil de-ek makin keras bising yang terdengar.
+8ising bersi-at meniup bernada tinggi deraat '34 sampai 434
+=arena resistensi )askuler paru yang masih tinggi maka pada bayi baru lahir dengan
1#D blm terdengar bising, bising baru terdengar setelah /+4 minggu.
-. )uktus arteriosusu &ersisten
+bising kontinu di I"# II di tepi kiri sternum menalar ke daerah in-rakla)ikular, daerah
karotis bahkan sampai punggung.
+ #I dan #II biasanya normal
+ pada bayi baru lahir sering hanya terdengar bising sistolik
.. Stenosis &ulmonal
+#I normal, #II terpecah agak lebar dan lemah pada stenosis berat #II terdengar tunggal
karena P/ tidak terdengar.
+bising eeksi sistolik di I"# II tepi kiri sternum
+pada stenosis pulmonal )al)ular sering terdengar klik.
+makin besar stenosis makin lemah P/ dan makin panang bising yang terdengar.
/. "etralogi *allot
+karakteristik bisng mirip dengan stenosis pulmonal tetapi makin berat stenosis makin
lemah bising yang terdengar
+pada T5 terdengar klik sistolik akibat dilatasi aorta.
0. Stenosis aorta
+Dapat teradi re)ersed splitting.
+terdengar lebih elas pada saat ekspirasi
+bising yang terdengar adalah bising eeksi sistolik di tepi kanan atau kiri sternum dan
menalar ke apeks dan karotis biasanya disertai thrill
1. Insu*isiensi &ulmonal
+terdengar bising sistolik dini di I"# II tepi kiri sternum
+bising diastolic dini pada insu-isiensi pulmonal yang menyertai hipertensi pulmonal
berat disebut bising graham+steele.
+#II mengeras dengan split sempit.
2. Insu*isiensi aorta
+karakteristik mirip dengan bising pada insu-isiensi pulmonal.
+pada insu-isiensi aorta berat dapat terdengar bising mid+diastolik di apeks yang
disebut bising Austin+-lint.
34. Insu*isiensi mitral
+pada insu-isiensi ringan #I normal, sedangkan pada insu-isiensi berat #I melemah
+bising yang khas adalah bising pansistolik bersi-at meniup,terdengar paling keras di
apeks menalar ke a6ial dan mengeras bila pasien miring ke kiri deraat '34 sampai
434.
33. Stenosis mitral
+#I sangat mengeras, #II dapat normal atau terpecah sempit dengan P/ keras bila
sudah adi hiprtensi pulmonal
+yang khas bising mid+diastolik dengan aksentuasi presistolik nada rendah,rumbling
di apeks.
3(. Prola&s katu& mitral
+#I dan #II biasanya normal
+bising yang terdengar adalah bising sistolik akhir dan biasanya didahului dengan klik
sistolik sehingga disebut uga klik murmur syndrome.
+lebih sering pada *anita remaa atau de*asa muda
3,. Bun5i gesekan &erikard
+terdengar pada -ase sistolik maupun diastolic
+intensitas ber)ariasi
+dapat terdengar pada pericarditis terutama pericarditis tuberkulosa dan rematik.

Anda mungkin juga menyukai