Anda di halaman 1dari 15

PENGOLAHAN TIMAH

A. Geologi dan Genesa


Proses pembentukan bijih timah (Sn) berasal dari magma cair yang
mengandung kasiterit (SnO2). Intrusi batuan granit kepermukaan menyebabkan ase
pneumatolitic yang menghasilkan mineral!mineral bijih diantaranya bijih timah.
"ineral ini terakumulasi dan terasosiasi dalam batuan granit ataupun batuan lain yang
diterobos membentuk #ein!#ein bijih timah primer.
Sesuai dengan namanya$ endapan timah sekunder terdiri dari mineral!mineral
bijih kasiterit yang telah tertransportasi jauh dari sumbernya (endapan timah primer).
%iasanya bijih kasiterit ini terba&a oleh arus sungai menuju muara sungai hingga
lepas pantai dan terakumulasi disana. 'arenanya banyak dilakukan kegiatan
penambangan bijih timah sekunder pada daerah muara sungai dan lepas pantai. (al
ini dilakukan dengan harapan akan diperoleh bijh timah dalam jumlah besar.
)erbentuknya mineral kasiterit erat hubungannya dengan aktiitas
magma. Aktiitas magmatis Permo!'arbon sampai dengan 'apur di Sumatera
menyambung ke "alaysia dan %irma. "ineralisasi timah di jalur timah terjadi
mulai )rias Atas!A&al 'apur. *aktu berlangsungnya tumbukan antara
lempeng benua "alaka. Aktiitas magma pemba&a logam dasar mulai dari
Permo!'arbon. 'andungan logam tersebut diperkaya oleh akti#itas magma +ura$
'apur dan )ersier.
(ubungan timah dan granit mempunyai pengertian bah&a kehadiran timah
(cassiterite) berhubungan dengan granit bera&al pada tahun ,--. oleh " /on
"icluco 0 "oclay yang di perkuat oleh %eck tahun ,122$ dengan penelitiannya
bah&a timah di %angka!%elitung berhubungan dengan granit setempat. Genesa
pembentukan dari timah itu sendiri bera&al dari pembentukan batuan dari proses
a&al sampai terbentuknya batuan. %atuan plutonik yang bersuhu sangat tinggi
menerobos batuan yang ada disekitarnya sehingga terbentuk proses metamorosis
yang luas.
"enurut 3aubree$ endapan timah primer terbentuk dari proses pneumatolitis.
Pada proses ini mineral timah ditransortasi dari magma chamber sebagai gas Tin-
chloride (Sn456) atau Tin-flouride (Sn76) yang kemudian bereaksi dengan air
membentuk Tin-oxide (SnO2 ) atau kasiterit dan asam klorida atau asam lourida
seperti reaksi sebagai berikut 8
Sn456(g) 9 2(2O(l) !!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SnO2(s) 9 (45(g)
Sn76(g) 9 2(2O(l) !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SnO2(s) 9 6(7(g)
3ari reaksi di atas dapat dilihat bah&a pada proses ini akan terbentuk kasiterit
sebagai padatan dan asam chloride atau asam luoride sebagai gas.
:ndapan timah sekunder terbentuk oleh proses pelapukan$ erosi$ transportasi
dan pengendapan kembali disuatu tempat dan erat kaitanya dengan proses
sedimentasi.
%. Potensi di Indonesia
+alur penyebaran timah Indonesia terdapat sekitar kurang lebih ;.2 km
tersebar pada daerah yang terdiri dari 'arimun$ Singkep$ %angka$ %elitung dan <iau.
Akan tetapi endapan timah primer yang potensial terdapat di pulau %angka dan
%elitung. 3i pulau %angka meliputi daerah Pemali$ daerah )empilang dan di pulau
%elitung terjadi pada daerah yang dinamakan daerah )ikus$ Selumar$ %atu %esi$
Garumedang$ selain itu ada pula di daerah )eberong.
3i masa kolonial$ pertambangan timah di %angka dikelola oleh badan usaha
pemerintah kolonial =%anka )in *inning %edrij= (%)*). 3i %elitung dan Singkep
dilakukan oleh perusahaan s&asta %elanda$ masing!masing Gemeeenschappelijke
"ijnbou& "aatschappij %iliton (G"%) dan >/ Singkep )in :?ploitatie
"aatschappij (>/ SI):").
GA"%A< ,
+A5@< P:>A:%A<A> )I"A(
4. SiatBkarakteristik
"ineral kasiterit (SnO2 ) mempunyai karakteristik antara lain sebagai berikut 8
! 4olour 8 4oklat
! (ardness 8 C$2 0 ;$2
! SG 8 C$- 0 ;$2
! 4lea#age 8 imperect
! 7racture 8 @ne#en
! 5uster 8 Intan
! Streak 8 Putih
3. Penambangan
Sebelum kegiatan penambangan dimulai$ maka terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan!pekerjaan persiapan (development). )ahap ini bertujuan untuk mendukung
proses penambangan selanjutnya.
5apisan kaksa yang sudah ditemukan$ digali dengan menggunakan sebuah back
hoe type kobelco dan dikumpulkan di dekat lubang hisap (sump) dan monitor.
'etinggian tumpukan kaksa tersebut D E!6 meter dengan jarak antara tumpukan kaksa
dan monitor maksimal 2 meter serta jarak antara tumpukan kaksa dengan sump D 22
meter.Setelah kaksa selesai dikumpulkan$ kemudian dialirkan ke dalam sump dengan
cara disemprotkan menggunakan monitor dengan kemiringan aliran D E!6F. Air yang
digunakan untuk penyemprotan berasal dari air sungai dan air hujan yang telah di
tampung di bak penampungan dan berada di atas ront kerja.
:. Proses Pencucian
Pulp dari sump akan terhisap oleh pompa hisapBtanah sampai ke instalasi
pencucian yang berada di atas ront kerja. A&alnya$ pulp tersebut disaring dengan
menggunakan grizzly yang terdapat pada bak penampungan (store bak) untuk
dialirkan ke jig primer le&at bak penghantar (kemiringan D - ! ,2 F) yang
diujungnya terdapat tiga pipa pembagi untuk masing!masing jig primer dan
mempunyai tiga kompartemen yaitu kompartemen A$ %$ dan 4 (Gambar ,). Pada
kompartemen itu terdapat saringan yang diisi batu hematit sebagai bed yang
berungsi sebagai media pemisah bijih timahBkasiterit dengan mineral ikutannya.
Pada setiap kompartemen terdapat dua buah membran yang berungsi
memompa air di dalamnya. Air tersebut dipompa dari under &ater dan berungsi
sebagai media pendorong bed. 'edua membran tersebut disatukan kemudian
digerakkan oleh pulsator dengan pukulan yang berbeda setiap kompartemennya.
GA"%A< 2
+IG P<I":<
Spesiikasi +ig Primer 8

)ype 8 Auba

'ompartemen 8 E buah.2

Saluran 8 2 buah

'apasitas tiap unit 8 22 m


E
solidBjam

'emiringan permukaan 8 2$.


2

@kuran saringan jig 8 ,221 ? ,,-, mm


2

@kuran kompartemen 8 ,2C; ? ,222 mm


2

5uas saringan jig eekti 8 C$.6 mm


2

Opening saringan jig 8 E ? ,6

)inggi rooster 8 ,2 cm

)ebal bed 8 ;. mm

Pemakaian hematite 8 2$6. ton

3iameter hematite 8 ,2 0 ,- mm

3iameter lubang spigot 8 C 0 ,6 mm

'ecepatan aliran 8 2$; 0 ,$2 mBdetik

Pemakaian under&ater 8 ,$CE. m


E
Bmenit

Sistem penggerak jig 8 pulsator

'apasitas jig 8 2$-1 m


E
BjamBm
2
luas eekti

"otor jig 8 E P'B6 cell A G .$. P'B- cell %


3ikarenakan pulp lebih dahulu mele&ati kompartemen A$ maka untuk
menangkap kasiterit sebanyak mungkin$ pukulan pada kompartemen A lebih besar
dari kompartemen %$ begitu juga pukulan di kompartemen % lebih besar daripada di
kompartemen 4. Pukulan yang dihasilkan oleh kedua membran menyebabkan
terjadinya pulsion dan suction, sehingga menimbulkan eek penyaringan pada bed.
Pada saat terjadi pulsion$ batu hematit akan naik dan merenggang sehingga kasiterit
yang terkandung dalam pulp yang mengalir di atasnya akan terhisap kedalam celah
tersebut. 3an setelah terjadi suction, kasiterit masuk ke dalam tabung kompartemen
yang berbentuk trapesium dan selanjutnya akan turun melalui spigot (karet
berdiameter ,2 inchi) ke saluran penghantar menuju jig clean up. Sedangkan pulp
yang berisi kasiterit berukuran lebih halus beserta mineral ikutannya akan terus
mengalir mele&ati kompartemen selanjutnya dan akan mengalami proses yang sama
seperti pada kompartemen A. 'asiterit dari kompartemen % dan 4 juga akan dialirkan
ke jig clean up melalui satu saluran penghantar yang sama dengan kasiterit dari
kompartemen A. Pulp yang terus mengalir dan tidak terhisap kedalam kompartemen
A$ %$ dan 4 akan mengalir menuju saluran tailing.
3ikarenakan kasiterit yang dihasilkan dari jig primer masih banyak mineral
ikutannya$ maka akan diproses kembali dengan menggunakan satu unit jig clean up
(Gambar E).
GA"%A< E
+IG 45:A> @P
Spesiikasi +ig 4lean @p 8

)ype 8 Auba

'ompartemen 8 2 buah

Saluran 8 2 buah

'apasitas tiap unit 8 ,C$E. m


E
solidBjam

'emiringan permukaan 8 E$.


2

@kuran saringan jig 8 ,221 ? ,,-, mm


2

@kuran kompartemen 8 ,2C; ? ,222 mm


2

5uas saringan jig eekti 8 C$.6 mm


2

Opening saringan jig 8 2$. ? ,2

)inggi rooster 8 ,2 cm

)ebal bed 8 ;. mm

Pemakaian hematite 8 2$6. ton

3iameter hematite 8 1 0 ,2 mm

3iameter lubang spigot 8 C 0 ,2 mm

'ecepatan aliran 8 2$; 0 ,$2 mBdetik

Pemakaian under &ater 8 ,$CE. m


E
Bmenit

Sistem penggerak jig 8 pulsator

'apasitas jig 8 2$. m


E
BjamBm
2
luas eekti

"otor jig 8 E P'B6 cell A G .$. P'B- cell %


+ig tersebut ukurannya lebih kecil daripada jig primer dan mempunyai
dua kompartemen yaitu A dan %. Sebagaimana jig pimer$ jig clean up
uga mempunyai dua saluran dan setiap kompartemen juga mempunyai dua saringan.
3i atas saringan juga diisi batu hematit sebagai bed$ tapi ukurannya lebih
kecil daripada yang terdapat di jig primer. 'arena jig primer dan jig clean
up mempunyai tipe yang sama$ maka proses kerjanya sama yaitu terjadinya
gaya pulsion dan suction akibat pukulan oleh dua membran. 'asiterit yang tertangkap
baik pada kompartemen A maupun % akan turun melalui spigot dan dialirkan
ke bak penampung konsentrat melalui saluran penghantar. Sedangkan pulp yang
tidak tertangkap dalam kompartemen akan terus mengalir dan akan menjadi tailing.
Tailing tersebut di alirkan menuju bak penampung tailing kedua melalui saluran
tailing.
)erkadang masih ada mineral ikutan yang ikut masuk kedalam bak konsentrat$
ini dikarenakan ukuran mineral tersebut sangat halus$ sehingga bisa menembus
saringan. Oleh karena itu$ kasiterit yang ada di dalam bak konsentrat dimasukkan ke
dalam bak kayu (ukuran ,$. ? 2$. ? 2$2 m) untuk dibersihkan. Pembersihan ini
dilakukan dengan menyemprot secara manual dengan kemiringan bak kayu D 6 ! .
F. %ijih timah yang sangat halus beserta mineral ikutan lainnya akan mengalir
menjadi tailing dan akan dialirkan ke bak penampung tailing yang ketiga. Sedangkan
kasiterit yang berkadar Sn tinggi akan tetap berada di bak kayu dan kemudian
dimasukkan ke dalam kampil (tin ore bag). )iap kampil berisi D E2 ! 62 kg bijih
timahBkasiterit dan jumlah kampil yang dihasilkan tiap harinya tidak tentu$ biasanya D
22 ! 2. kampilBhari$ ini tergantung dari banyaknya lapisan kaksa yang ditemukan di
ront kerja. +umlah kampil ini dijadikan sebagai dasar perhitungan jumlah produksi
per harinya.
'asiteritBbijih timah yang ada dalam kampil akan dipindahkan
menuju gudang. 3ari gudang ini$ bijih timah dalam kampil akan dimasukkan
ke dalam drum dengan kapasitas D , tonBdrum dan siap diangkut menuju
Pusat Pengolahan %ijih )imah (PP%)) di Pemali Sungailiat dengan menggunakan
mobil. Setiap mobil hanya mampu memba&a satu drum dan dalam setiap
pengangkutan dikeluarkan surat jalan yang dibubuhi tanda tangan 'epala )ambang
dan security yang menga&ali pengangkutan serta banyaknya jumlah kampil yang
diangkut.
7. Pengolahan )imah
Sebelum bijih timahBkasiterit dilakukan peleburan$ bijih timah terlebih dahulu
harus diolah dengan tujuan meningkatkan kadar Sn yang terkandung di dalamnya
agar memenuhi syarat peleburan (H ;6 F Sn). %ijih timah yang akan diolah berasal
dari penambangan lepas pantai dan penambangan darat. @ntuk bijih timah yang
berasal dari penambangan lepas pantai diangkut dengan kapal tongkang menuju Pusat
Pengolahan %ijih )imah (PP%)) di "entok. Sedangkan bijih timah yang berasal dari
penambangan darat diangkut menuju Pusat Pengolahan %ijih )imah (PP%)) masing!
masing &ilayah Penga&as Produksi. Semua bijih timah yang berasal dari
penambangan darat dan dalam penga&asan P). )ambang )imah$ baik punya mitra
usaha maupun punya rakyat dapat masuk ke PP%) untuk diolah$ tapi dengan syarat
bijih timah mempunyai kadar D .2 F Sn. 3an apabila bijih timah tersebut
mempunyai kadar diba&ah .2 F Sn$ maka bijih timah dikembalikan ke pemiliknya
untuk ditingkatkan lagi kadarnya minimal .2 F Sn.
,. Pusat Pengolahan %ijih )imah (PP%)) Pemali ! Sungailiat
%ijih timah dari hasil penambangan di )% "apur I diangkut menuju
PP%) di Pemali ! Sungailiat untuk dilakukan pengolahan. %ijih timah tersebut
sebelumnya mempunyai kadar D .2 F Sn$ namun setelah dilakukan pengolahan
diharapkan kadarnya meningkat sampai memenuhi syarat peleburan.
%ijih timah yang akan diolah terlebih dahulu diambil sampel seperlunya
untuk dianalisa di laboratorium. 'arena bijih timah dari penambangan
kebanyakan sudah mengalami proses pencucian$ maka setelah diambil sampel$
bijih timah hanya dicuci secara semi manual$ yaitu dengan cara disemprot.
onsentrat dari pencucian dimasukkan ke dalam <otary 3ryer untuk dikeringkan
(Gambar 6).
GA"%A< 6
<O)A<A 3<A:<

Tailing (2 0 E F Sn) dari pengeringan tersebut diproses dengan
menggunakan Air )abel dan konsentratnya dicampur dengan konsentrat dari
pengeringan. +adi adanya serangkaian proses pencucian bijih timah dari ront
penambangan sampai ke Pusat Pengolahan %ijih )imah (PP%)) Pemali!
Sungailiat. Pencampuran ini diharapkan bijih timah harus tetap memenuhi
persyaratan peleburan (H ;6 F Sn)$ sehingga bisa dikirim ke @nit "etalurgi
"entok melalui perantara Gudang %ijih )imah Sungailiat.
2. Pusat Pengolahan %ijih )imah (PP%)) "entok
%ijih timah dari penambangan lepas pantai (kapal keruk) diangkut
menggunakan tongkang menuju PP%) "entok. %ijih timah tersebut belum
dilakukan proses pencucian$ oleh karena itu kadarnya masih rendah
(22 ! E2 F Sn). @ntuk itu bijih timah tersebut harus ditingkatkan kadarnya sampai
memenuhi syarat peleburan. %ijih timah ditingkatkan kadarnya melalui proses
pencucian untuk memisahkan bijih timah dari mineral pengikutnya dengan
memanaatkan perbedaan siat!siat dari butiran mineral seperti berat jenis dengan
menggunakan jig$ kondukti#itas listrik dengan menggunakan high tension
separator$ dan kemagnetan dengan menggunakan magnetik separator.
a. Sampling
Sebelum dilakukan proses pengolahan terhadap bijih timah dari kapal
keruk$ terlebih dahulu diambil sampel. @ntuk bijih timah kering sampel
diambil dengan menggunakan pit sampler. Sedangkan untuk bijih timah basah
menggunakan auger sampler.
Sampel yang telah diambil tersebut diba&a ke laboratorium untuk
dianalisa secara mikroskopis. Analisa mineralogis dilakukan dengan
menggunakan mikroskop binokuler untuk menentukan komposisi mineral!
mineral yang ada pada bijih timah. (asil analisa ini diharapkan dapat
me&akili komposisi mineral yang terkandung dalam bijih timah yang akan
diolah$ sehingga dapat mengatur alat yang akan digunakan pada saat
pengolahan.
b. 7eeding
Setelah hasil analisa sampel dari laboratorium diperoleh$ bijih timah
siap untuk dilakukan proses pemisahan. %ijih timah tersebut dimasukkan ke
dalam ore bin dengan menggunakan po&er sho#el.
Pada PP%) ini terdapat delapan buah ore bin$ dengan kapasitas E2 ton
bijih timah per ore bin.
%ijih timah yang terdapat dalam ore bin disemprot dengan air
bertekanan tinggi untuk diumpankan ke jig. Penyemprotan dilakukan secara
semi manual dengan menggunakan pompa semprot yang tersambung selang
dan dikendalikan oleh pekerja sehingga pengumpanan lebih terkontrol.
c. Proses Pemisahan
Pemisahan bijih timah di PP%) ini melalui dua proses pengolahan$
yaitu 8
! Proses %asah
%ijih timah yang telah disemprot di ore bin akan masuk ke dalam jig
primer (tipe (arI) yaitu sebagai feed. Gaya pulsion dan suction yang
dihasilkan oleh membran pada jig merupakan media untuk membantu
pemisahan kasiterit dengan pengikutnya. 'asiterit akan tertangkap pada
masing!masing kompartemen di jig. 3ilakukan proses pengeringan terhadap
'asiterit yang berasal dari proses pencucian di jig dengan menggunakan
<otary 3ryer. %ijih timah hasil pengeringan ini siap dikirim ke @nit
"etalurgi "entok untuk dilebur. Tailing yang berasal dari proses pencucian
di jig primer diproses kembali (recycle) karena bijih timah masih
mempunyai kadar Sn yang cukup tinggi. %ijih timah tersebut akan masuk ke
dalam jig sekunder (tipe Auba) untuk dilakukan proses pencucian tahap
kedua. 'onsentrat dari pencucian tahap kedua ini dikeringkan dengan
menggunakan <otary 3ryer.
! Proses 'ering
(asil pengeringan tahap dua diumpankan ke alat (igh )ension
Separator (()S) untuk ditingkatkan lagi kadarnya dengan dan kemudian
diumpankan lagi ke alat "agnetik Separator ("S) dan Air table. ()S
merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan mineral dengan
memanaatkan perbedaan kondukti#itas listriknya$ dan "S merupakan alat
yang digunakan untuk memisahkan mineral dengan memanaatkan
perbedaan kemagnetannya. Sedangkan Air )able memanaatkan perbedaan
berat jenis mineral yang akan dipisahkan. %ijih timah yang diperoleh dari
proses kering ini dicampur dengan bijih timah dari proses basah dan dikirim
ke @nit "etalurgi "entok untuk dilakukan proses peleburan. Sedangkan
tailingnya diproses ulang untuk mengambil mineral pengikutnya yang
berharga.
G. Prospek dan Pemasaran )imah
Setelah mengalami berbagai tahapan pengolahan tersebut$ bijih timah dilebur
kemudian dilakukan proses pemurnian$ hasil pemurnian tersebut diangkat ke ketel
cetak dengan menggunakan grabe crane. 3ari ketel cetak tersebut cairan logam timah
akan dicetak menjadi balok ! balok timah (Gambar .). 3ikarenakan permintaan
konsumen yang berbeda ! beda$ maka batang logam yang telah jadi dapat diubah
bentuknya sesuai dengan permintaan konsumen.
'egiatan pemasaran P). )imah (Persero) )bk. mencakup kegiatan penjualan
dan pendistribusian logam timah. Pendistribusian logam timah hampir 1.F
dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar .F untuk
memenuhi pasar domestik. >egara tujuan ekspor logam )imah antara lain adalah
&ilayah Asia Pasiik yang meliputi +epang$ 'orea$ )ai&an$ 4ina dan Singapura$
&ilayah :ropa meliputi Inggris$ %elanda$ Perancis$ Spanyol dan Italia serta Amerika
dan 'anada. Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk
ekspor. Sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung melalui gudang di
+akarta. Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar
Internasional dan terdatar dalam pasar bursa logam di 5ondon (!ondon "etal
#xchange). 'ualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dijamin dengan
sertiikat produk ($eight and analysis certificate) yang berstandar Internasional dan
berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh !ondon "etal #xchange
(5":)$ sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.

GA"%A< .
%:>)@' %A5O'!%A5O' )I"A(

Anda mungkin juga menyukai