Anda di halaman 1dari 19

1

Komputasi Numerik (ENEE600031)


PEMROGRAMAN FORTRAN

A. Pendahuluan

Tujuan:
Setelah membaca bab ini diharapkan praktikan dapat menggunakan Program Fortran
dan mengerti bagaimana cara membuat program.

Perkembangan FORTRAN:
Fortran merupakan singkatan dari FORmula TRANslator, yang merupakan bahasa tingkat
tinggi dan berorientasi pada rumus-rumus (formula) atau ke permasalahan teknik.
Referensi pertama mengenai FORTRAN baru dikeluarkan dalam bentuk laporan tahun 1954
oleh Programming Research Group, suatu divisi teknik terapan dari IBM baru pada tahun 1957
diterapkan pada komputer IBM 704.

Struktur Program FORTRAN:
Dibagi menjadi 5 bagian kolom dan tiap baris di dalam program dapat berisi:
1. Metacommand
2. Komentar
3. Statement
4. Sambungan dari statement baris sebelumnya.

Aturan Penulisan FORTRAN:
1. Kolom pertama merupakan Komentar atau metacommand (C, *, $).
2. Kolom 1 sampai 5 untuk penulisan label statement berupa angka.
3. Kolom 6 untuk indikasi sambungan dari baris sebelumnya.
4. Kolom 7 sampai 72 untuk penulisan Statement FORTRAN.
5. Kolom 73 sampai 80 tidak digunakan (Untuk Komentar bebas).

Elemen Program FORTRAN:
1. Metacommand atau compiler directive sifatnya optional.
2. Komentar berupa tulisan bebas.
3. Statement merupakan inti yang berupa instruksi-instruksi.

2

Suatu pernyataan (statement) dapat dibentuk berdasarkan/dari elemen-elemen berikut:
1. Konstanta
2. Operator
3. Ungkapan
4. Nama
5. Verb
6. Unit Specifier
7. Format Specifier

Konstanta:
Suatu numerik yang terdiri dari :
Konstanta Integer (Numerik Bilangan Bulat) 2 byte berkisar antara -32767 sampai 32767
dan yang 4 byte berkisar antara -2147483647 sampai 2147483647.
Kontanta Real ketepatan tunggal (pecahan), mempunyai batasan : 8.43E-37 sampai
dengan 3.37E+38 Positif -3.37E+38 sampai dengan -8.43E-37 Negatif Konstanta
Real Ketepatan ganda (pecahan), mempunyai batasan : 4.19D-307 sampai dengan
1.67D+308 Positif -1.67D+308 sampai dengan -4.19D-307
Negatif Konstanta Karakter (string) yang ditulis dalam tanda Petik.
Konstanta Logika (Nilai Logika Aljabar Boolean): .TRUE. .FALSE.

Operator:
Aritmatika:
Operator Level
** (perpangkatan) 1
* (perkalian) 2
/ (pembagian) 2
+ (penjumlahan) 3
- (pengurangan) 3

Relasi atau Hubungan:
Operator Simbol
.LT. (lebih kecil dari) <
.LE. (lebih kecil atau sama dengan) (atau <=)
.EQ. (sama dengan) =
.NE. (tidak sama dengan) (atau ><)
.GT. (lebih besar dari) >
.GE. (lebih besar atau sama dengan) (atau >=)
3

Logika:
Operator Simbol
.NOT. (tidak atau bukan)

.AND. (dan)

.OR. (atau)


Ungkapan:
Ungkapan Aritmatika dengan operasi didalam tanda kurung didahulukan, kemudian pangkat,
kali, bagi, jumlah, kurang. Ungkapan Karakter tidak boleh menggunakan operator aritmatik, tapi
dapat berbentuk konstanta karakter atau nama variabel. Ungkapan hubungan adalah
membandingkan niali dari dua numeric atau karakter.

Nama: dapat berupa variabel, larik(array), fungsi, atau rutin.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Maksimum panjangnya 1320 karakter tapi hanya 6 karakter pertama yang dibaca.
2. Karakter pertama harus berupa huruf.
3. Tidak boleh ada spasi atau blank.
4. Tidak boleh mengandung karakter khusus.

Nama Variabel ada 5 tipe:
1. Variabel INTEGER untuk menyimpan nilai numerik bulat. Bila tidak didefinisikan, maka
harus ditunjukkan oleh nama variable yang diawali dengan huruf I, J, K, L, M atau N
besarnya memori 2 byte atau 4 byte default-nya 4 byte.
2. Variabel REAL ketepatan Tunggal menyimpan nilai pecahan 4 byte. Bila tidak didefinisikan
maka harus diawali huruf I,J,K,L,M,N.
3. Variabel REAL*8 (presisi ganda) menyimpan pecahan 8 byte. Harus diawali dengan huruf
selain I,J,K,L,M,N.
4. Variabel CHARACTER menyimpan variabel karakter 4 byte. Kalau tidak didefinisikan dapat
menampung 4 karakter. Diawali huruf apa saja boleh juga I,J,K,L,M,N.
5. Variabel LOGICAL menyimpan nilai logika .TRUE. .FALSE. Diawali dengan huruf apa saja
boleh juga I, J, K, L, M, N.

4
Nama Larik (Array) :
Digunakan untuk menyimpan beberapa nilai dalam satu nama larik. Pada Fortran dapat
berdimensi satu, dua, tiga sampai tujuh. Bila tidak didefinisikan maka harus diawali dengan huruf
I, J, K, L, M, N.

Nama Fungsi :
Digunakan untuk mendapatkan suatu nilai dari fungsi tersebut. Dengan fungsi, nilai
data dapat dikirimkan ke fungsi dan fungsi akan memberikan hasil yang diminta. Dalam Fortran
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Fungsi Eksternal yang dibuat sendiri oleh pembuat program dalam bentuk unit program
yang terpisah tetapi masih dalam satu program.
2. Fungsi Statement dedefinisikan tidak dalam bentuk unit program yang terpisah, tetapi
dalam statement tunggal.
3. Fungsi Hakiki atau Fungsi pustaka yang sudah disediakan oleh fortran.

VERB adalah kata kerja perintah yang terdapat dalam statement. Hampir semua statement
Fortran mempunyai verb, kecuali assignment statement. Contoh: WRITE, CALL

Unit Specifier dapat berupa :
1. atau 0 menunjukkan unit alat untuk Keyboard atau layar.
2. Ungkapan Integer, yaitu nilai integer selain nilai 0 menunjukkan unit alat yang
dipergunakan adalah file eksternal (printer atau file disk). Statement OPEN
menunjukkan nama dari filenya. Nama file sebagai berikut :
LPT1: atau PRN (printer yang pertama).
CON: menunjukkan alat Console.
LPT2: (Printer kedua).
COM: atau COM1: atau COM2 untuk Port Komunikasi.
Nama file di Disk.
Contoh: OPEN(1,File='LPT1:')

Format Specifier:
Digunakan untuk menunjukkan format yang akan dipergunakan oleh data input ataupun
output.
Statement:
1. Pernyataan yang dapat dieksekusi atau terolah (executable statement) yaitu: pernyataan
yang menyebabkan suatu operasi dilakukan. Contoh: ASSIGN, CALL, CONTINUE, DO,
5
ELSE, ELSEIF, AND, ENDIF, GOTO, IF, PAUSE, RETURN, STOP, BACKSPACE, CLOSE,
ENDFILE, OPEN, READ, REWIND dan WRITE.
2. Pernyataan yang tak dapat dieksekusi atau tak-terolah (non-executable statement) yaitu :
pernyataan yang tidak melakukan operasi. Contoh: FORMAT, DATA, PARAMETER,
COMMON, DIMENSION, EQUIVALENCE, EXTERNAL, IMPLICIT, INTRINSIC, SAVE dan
TYPE , PROGRAM, FUNCTION, SUBROUTINE.

STATEMEN FORMAT
Bentuk umum:
<label statement> FORMAT <format-spec>
Kegunaan:
Statement FORMAT digunakan untuk mengedit data pada alat-alat I/O,yaitu mengatur
letak, tipe dan panjang dari data yang akan dimasukkan lewat alat input atau yang akan
ditampilkan ke alat output.

Penjelasan:
<label statement> menunjukkan label dari statement FORMAT yang akan
digunakan oleh statement READ atau statement WRITE.
<format-spec> adalah format specification, merupakan bentuk yang menyediakan
informasi terhadap letak, tipe dan panjang dari
data. Format specification ini harus ditulis dalam tanda kurung. Isi dari format
specification ini yaitu edit descriptor.

Statement FORMAT bebas diletakkan dimana saja didalam program, tetapi yang baik adalah
bila ada beberapa statement FORMAT, dapat anda kumpulkan sementara menjadi satu dan
diletakkan diujung bawah atau ujung atas program, sehingga mudah mencarinya.
Edit descriptor menunjukkan informasi mengenai letak tipe dan panjang dari masing-masing data
yang akan dimasukkan lewat alat input atau yang akan ditampilkan di alat output.
CARRIAGE CONTROL
Karakter pertama dari setiap data yang ditampilkan di layar maupun diprinter tidak turun
ditampilkan atau dicetak. Bila karakter carriage control berupa karakter:
Blank atau spasi, mempunyai efek ganti baris baru,tetapi tidak memberikan spasi.
0, berarti memberi spasi satu baris dari baris sebelumnya.
1, berarti akan mencetak di halaman baru ( tidak berlaku di layar, hanya di printer).
+, berarti tidak ganti baris, tetapi overprinting (menumpangi penampilan
sebelumnya di baris yang sama).

6
FORMAT SPECIFICATION BERULANG
Selain repeatable edit descriptor dapat diulang dengan sejumlah perulangan tertentu,
format specification juga dapat di ulang, dengan bentuk umum:
<r> <format specification>
Penjelasan:
<r> merupakan jumlah pengulangannya.
Maksimum jumlah pengulangan untuk format specification adalah 3
Level.
1. Level pertama pada format specification adalah :
2('BASIC') Yang sama dengan: 'BASIC BASIC'
2. Level kedua pada format specification adalah:
3. 2('COBOL',2('BASIC') Yang sama dengan:2('COBOL BASIC BASIC')
4. atau 'COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC'
5. Level ketiga pada format specification adalah:
5(3X,'FORTRAN',2X,2('COBOL',2('BASIC')),/) Yang sama dengan :
5(3X,'FORTRAN',2X,'COBOL BASIC BASIC COBOl BASIC BASIC',/) atau : 5('FORTRAN
COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC
BASIC',/) Sehingga bila program ini dijalankan,akan didapat hasil sbb:
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC
FORTRAN COBOL BASIC BASIC COBOL BASIC BASIC

STATEMENT DATA DAN STATEMENT PARAMETER
Untuk memasukkan suatu data ke suatu variabel atau larik atau elemen dari suatu larik
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Dengan statement pengerjaan
Contoh A = 5.25
Maka variabel A akan berisi nilai 5.25.
Contoh :
A(1) = 7.15
A(2) = 8.00
A(3) = 5.55
Maka larik A untuk elemen pertama berisi nilai 7.15, elemen kedua berisi nilai 8.00 dan elemen
ketiga berisi nilai 5.55.
7

2. Dengan statement READ
Contoh:
READ (*,10)
10 FORMAT (F5.2)

3. Dengan statement DATA.
Bila data yang akan dimasukkan ke suatu variabel atau larik jumlahnya cukup banyak dan
sifatnya konstan, maka akan lebih baik bila digunakan statement DATA.

4. Dengan statement PARAMETER.
Banyak digunakan untuk memasukkan data konstan yang tidak begitu banyak.

STATEMENT DATA
Bentuk umum:
DATA<nlist>/<clist>/[[,]<nlist>/<clist>/]...
Penjelasan:
Statement DATA merupakan nonexecutable statemen dan harus diletakkan setelah
statement spesifikasi bila statement spesifikasi digunakan.
<nlist> merupakan satu atau kumpulan dari nama variabel, larik atau elemen larik.
<clist> merupakan satu atau kumpulan dari konstanta Jumlah konstanta untuk
masing-masing <clist> harus sama dengan jumlah dari nama variabel atau elemen
larik untuk masing-masing <nlist>.

MEMASUKKAN DATA KE VARIABEL
Data yang berbentuk konstanta yang akan dimasukkan ke suatu variabel harus
mempunyai tipe yang sama dengan variabelnya. Konstanta numerik harus dengan variable
numerik,konstanta karakter harus dengan variabel karakter, konstanta logika harus dengan
variabel logika. Ada beberapa cara untuk memasukkan data ke variabel dengan statement
DATA, sebagai berikut ini.
1. Satu nama variabel dihubungkan dengan satu konstanta
2. Kumpulan variabel dihubungkan dengan kumpulan konstanta
3. Sejumlah variabel dihubungkan dengan sebuah konstanta dengan
factor Pengulang.

8
MEMASUKKAN DATA KE LARIK
Seperti halnya data yang dimasukkan ke variabel, nilai data konstanta harus
mempunyai tipe yang sama dengan lariknya dan nama larik harus sudah disebutkan dengan
statement DIMENSION atau dengan statement type. Caranya:
1. Satu elemen larik dihubungkan dengan satu konstanta
2. Kumpulan elemen larik dihubungkan dengan kumpulan konstanta
3. Satu nama larik dihubungkan dengan kumpulan konstanta (DIMENSION, IMPLICIT DAN
TYPE)

STATEMENT DIMENSION
Bentuk umum:
DIMENSION<array>)[,<array>(<dim>]...

Kegunaan:
Mendefinisikan bahwa suatu nama yang dibentuk oleh pembuat program merupakan suatu
larik serta sekaligus menentukan jumlah dari elemen-elemennya.
Penjelasan:
<array> adalah nama dari suatu larik yang didefinisikan
<dim> adalah deklarasi dimensi yang menunjukan jumlah elemen dari larik Suatu larik
maksimum dapat berdimensi sampai 7 buah dimensi & ukuran maksimum seluruh larik adalah
64 K atau 65536 byte. Kesalahan yang dideteksi oleh compiler menunjukan bahwa ukuran larik
melebihi batas 64 kilo byte. Deklarasi dimensi dari suatu larik yang menunjukan jumlah elemen
dari larik juga merupakan batas atas dari suatu dimensi dengan batas bawahnya adalah nol.

Suatu deklarasi dimensi dapat berupa:
1. Suatu konstanta integer positif tidak bertanda. Bila deklarasi dimensi berupa nilai integer
positif, maka larik yang bersangkutan mempunyai elemen dengan batas atas yang sudah pasti,
yang ditunjukkan oleh deklarasi dimensi tersebut.
2. Suatu argument numerik integer. Bila suatu deklarasi dimensi berupa argument numeric
integer,maka jumlah elemen dari larik tersebut tidak pasti,tergantung dari nilai argument numerik
integer bersangkutan. Untuk kasus semacam ini, larik disebut dengan istilah larik yang
ukurannya dapat berubah (adjustable size array). Adjustable size array ini hanya dapat
digunakan pada subroutine.

3. Suatu asterik (*)
9
Jika deklarasi dimensi adalah asterik (*),maka lariknya disebut dengan assumed-sizedarray (larik
dengan ukuran asumsi), yang berarti batas atas dari elemen larik tidak ditentukan, tetapi
diasumsikan. Assumed sized array juga digunakan di subroutine.

STATEMENT INPUT/OUTPUT

1. READ
Dipergunakan untuk membaca data dari suatu media input.
Bentuk Umum: READ(I, L) var1, var2,
Dengan:
I : Nomor alat input, yaitu nomor yang menyatakan suatu alat input, misal: keyboard, disk
dll.
L : label FORMAT
Var1, var2 : Nama varabel yang datanay dibaca.
Contoh
READ (*,11)A,B,I
11 FORMAT (2F10.2,I5)

Keterangan:
Harga-harga A, B , I dibaca memlalui alat input yang bertanda * (standar input) biasanya
keyboard, dengan tata letaknya sesuai FORMAT yang berlabel 11 yaitu:
A dengan FORMAT F10.2
B dengan FORNAT F10.2
I dengan FORMAT I5

1. WRITE
Dipergunakan untuk menuliskan isi suatu variabel pada suatu media output.
Bentuk Umum: WRITE(I,L) var1, var2
Dengan:
I : Nomor alat output, yaitu nomor yang menyatakan suatu alat output, misal monitor,
printer,disk
L : Label FORMAT
Var1, var2 : Nama variabel yang datanya dituliskan.

Contoh:
WRITE (*,10) A,B,C
10 FORMAT(3F20.8)
1

Keterangan:
Harga-harga A,B,C dituliskan pada alat aoutput yang bertanda * ( standar output)
biasnya monitor (console). Dengan tata letaknya sesuai FORMAT.

2. FORMAT
Dipergunakan untuk menentukan tata letak suatu data masukan pada media input maupun
data keluaran pada media output. Ada tiga jenis format untuk menyatakan data numeris
yatiu: tipe I, tipe F dan tipe E.

a. Format Tipe I
Tipe I dipakai untuk membaca atau menuliskan data INTEGER.
Bentuk Umum: nIw
Keterangan:
n = Cacah format I
w = Banyak kolom yang dipakai oleh data.
Contoh:
READ(*,100) IDATA, IHASIL
100 FORMAT(I5,I5)
Atau
100 FORMAT(2I5)

b. Format Tipe F
Tipe F dipakai untuk membaa atau menuliskan data-data REAL.
Bentuk Umum: nFw.d
Keterangan:
n = cacah format F
w = banyak kolom yang dipakai oleh data
d = cacah digit di belakang titik desimal.

Contoh:
READ(*,100) X1, X2
100 FORMAT(F4.2,F4.2)
Atau
100 FORMAT(2F4.2)
1

c. Format Tipe E
Tipe E dipakai untuk membaca atau menuliskan data-data REAL dengan cara
EXPONENT.
BU: nEw.d
Keterangan:
n = cacah format E
w = banyak kolom yang dipakai oleh data
d = cacah digit di belakang titik desimal.
Contoh:
READ(*,100) X1, X2
100 FORMAT(E4.2,E4.2)
Atau
100 FORMAT(2E4.2)

d. Format Tipe X
Tipe X ini bukan untuk membaca atau menulis, melainkan hanya untuk memberitahu
banyak ruang kosong (spasi) antar data-data yang dibaca atau ditulis.
BU: nX dengan n: jumlah ruang kosong.
Contoh:
READ(*,100) PDAT,NILAI
100 FORMAT(F5.1,3X,I5)

e. Format Literal
Untuk menuliskan data literal langsung dari program ke media output.
Bentuk Umum: xxxxxxxxxx
Contoh:
WRITE(*,100)
FORMAT(BELAJAR BAHASA FORTRAN)

STATEMEN CONTROL

1. STATEMEN GO TO
Ada dua bentuk untuk statemen ini, yaitu:
- GO TO statemen tanpa syarat dan
- GO TO statemen dengan hitungan

1
a. GO TO tanpa syarat
Berfungsi memerintahkan proses untuk meloncat langsung ke statemen dengan label yang
ditunjuk.
Contoh:

100 READ(*,10) A,B
C=A*B
-
GO TO 100
-
STOP
END

b. GO TO dengan hitungan
Statemen ini memberi perintah agar program loncat ke statemen dengan label n
k
apabila
harga var= k. Aturan-aturan untuk GO TO statemen dengan hitungan:
- n1,n2,..,nm dapat tidak urut dan dapat sama.
- Harga var harus lebih kecil atau sama dengan m dan var 0.
- Harga var harus telah ditentukan sebelum program tiba pada statemen ini.
- Steiap nomor statemen yang ada dalam program dapat dipergunakan dalam GO TO
statemen dengan hitungan. Kecuali nomor statemen untuk FORMAT.

Contoh:
READ(*,10)N
GO TO (100,200,300)N
100 X=P*A
200 X=P*B
300 X=p*D
STOP
END

2. STATEMEN IF
Statemen IF ada 2 jenis:
- Statemen IF hitungan
- Statemen IF nalar.

1
a. Statemen IF hitungan adalah untuk mengecek isi suatu variabel atau hasil suatu
pernyataan hitungan, yaitu apakah negatif, nol atau positif. Dan berdasarkan hasil cek
yang diperoleh, program diperintahkan loncat ke nomor statemen: n1, atau n2 atau n3.

Bentuk Umum: IF (pr) n1,n2,n3
Dimana:
pr : Pernyataan hitungan atau suatu variabel, boleh REAL atau INTEGER;
n1,n2,n3 : Nomor-nomor statemen yang akan dituju untuk digarap instruksinya.

Penjelasan:
- Kalau harga variabel, atau hasil pernyataan hitungan < 0 (negatif), program loncat ke n1.
Hitungan = 0 (nol) program loncat ke n2 dan kalau hitungan > 0 (positif) program loncat
ke n3.
- N1,n2,n3 dapat dua buiah sama, tetapi tidak dapat semua sama.
- Hirarki dan peraturan-peraturan lain berlaku juga pada ekspresi pr di dalam statemen IF.
Contoh:
READ(*,10) A,B,C
IF(B**2-4*C)100,200,300

100 WRITE(*,110)
110 FORMAT(AKAR IMAJINER)
200 X=-B/(2.*A)
300 X1=(-B+SQRT(b**2-4*A*C))/(2.*A)
STOP
END
b. Statemen IF Nalar untuk membandingkan dua (atau lebih) variabel secara nalar, kalau
perbandingan nalar memberikan hasil ya, maka statemen I digarap, apabila tidak
dipenuhi maka program terus menggarap statemen di bawahnya.

Bentuk Umum: IF (ekspresi nalar) pernyataan

Operator nalar yang dipakai:
.EQ. sama dengan
.NE. tidak sama dengan
.LT. lebih kecil dari
.LE. lebih kecil atau sama dengan
.GT. lebih besar
1
.GE. lebih besar atau sama dengan
.OR. atau
.AND. dan
.NOT. bukan

Contoh:

IF(A .LE. 10.0 .AND. A .GT. 5.0) GO TO 150
WRITE(*,100)
100 FORMAT(1X,TIDAK LULUS)
STOP
150 WRITE(*,200)
200 FORMAT(1X,LULUS)
STOP
END

3. STATEMEN DO
Berfungsi untuk memerintahkan komputer agar menjalankan suatu deretan, berulang-ulang
dengan cara tertentu.

BU : DO n var=m1,m2,m3

n : Nomor statemen dari suatu statemen yang merupakan batas akhir dari deretan yang
harus diproses berulang-ulang.
Var : Variabel integer/real yang harganya akan berubah-ubah dari suatu harga awal
m1 ke harga akhir m2 dengan besar langkah m3.

Pada FORTRAN IV kalang DO tidak dapat diakhir dengan kontrol statemen, untuk mengatasi
ini dapat dipakai statemen CONTINUE. Sednag pada FORTARN 77 dijinkan.

Contoh:
DO 100 I =1,25
X=I**3
WRITE(*,10)X
100 IF (X .GT. 1000.0) GO TO 200
200 CONTINUE
STOP
END

1
SUBPROGRAM
Subprogram ada 2 macam:
- subprogram FUNCTION
- subprogram SUBROUTINE
1. Subprogram FUNCTION
BU: FUNCTION nf(arg1,arg2argm)
Sifat-sifat FUNCTION :
- bersifat otonom, sehingga nama-nama variabel di dalam subprogram boleh sama
dengan nama-anam variabel di dalam program pemanggil dengan tidak terjadi
kesalahan.
- Dipanggil langsung dengan namanya.
- Argumen-argumen hanya merupakan input, output keluar melalaui nama subprogram
FUNCTION.
- Boleh mempunyai lebih sari satu statemen RETURN, maupun juga statemen STOP.
- Argumen dapat berupa konstanta maupun variabel, real atau integer.

Contoh:
READ(*,10) A,B
C= TAMBAH(A,B)
WRITE(*,10)C
10 FORMAT(F8.2)
STOP
END
FUNCTION TAMBAH(X,Y)
TAMBAH=X+Y
RETURN
END

2. Subprogram SUBROUTINE
BU: SUBROUTINE ns(arg1, arg2argm)
Sifat-sifat SUBROUTINE:
Hampir sama dengan FUNCTION, hanya berbeda pada pemanggilannya yaitu
dengan cara : CALL nama subroutine. Dan SUBROUTINE tidak dapat
mengembalikan nilai sebagaimana dengan FUNCTION .

1

Contoh:
READ(*,10) A,B
TAMBAH(A,B)
STOP
END
SUBROUTINE TAMBAH(X,Y)
Z= X+Y
WRITE(*,100)Z
100 FORMAT(F8.2)
RETURN
END

1

Virtual Lab Sem I 2013 2014
Komputasi Numerik

1. Jelaskan Struktur Program Fortran dan Aturan penulisan dalam Fortran !
2. Apa perbedaan Statement Stop dan End!
3. Apa perbedaan Procedure dan Function!
4. Buatlah program Fortran
a. Program Menghitung Luas Trapesium
b. Program Perkalian Matriks
5. Apa hasil (output) dari program berikut ini!
A. PROGRAM 1, Bila banyaknya deret 5
INTEGER A,B,C
WRITE (*,'(24(/))')
WRITE (*,'(A,\)') 'Masukkan Banyak Deret = '
READ (*,'(I2)') N
A=N
B=1
DO 10 I=1,N
DO 20 J=1,A
WRITE (*,'(A,\)') ' '
20 CONTINUE
WRITE (*,'(I1,\,A,I1)') A,' ',A
DO 30 J=1,B
WRITE (*,'(A,\)') ' '
30 CONTINUE
WRITE (*,'(I1,\,A,I1)') A,' ',A
WRITE (*,*)
A=A-1
B=B+2
10 CONTINUE
STOP
END

1

B. Program 2, Bila banyaknya deret 5
INTEGER A,B,C
WRITE (*,'(24(/))')
WRITE (*,'(A,\)')'Masukkan Banyaknya Deret = '
READ (*,'(I2)') N
A=N
C=N-1
B=1
DO 10 I = 1,N
DO 20 J = 1,A
WRITE (*,'(A,\)') ' '
20 CONTINUE
IF (A .EQ. N) THEN WRITE (*,'(I1)') A
ELSE WRITE (*,'(I1,\)') A
DO 30 K=1,B
WRITE (*,'(A,\)') ' '
30 CONTINUE
WRITE (*,'(I1)') A
B=B+2
ENDIF
A=A-1
10 CONTINUE
A=2
B=B-4
IF (N .NE. 1) THEN
DO 40 I=1,C
DO 50 J=1,A
WRITE (*,'(A,\)') ' '
50 CONTINUE
IF (C .EQ. 1) THEN
WRITE (*,'(I1)') A
ELSE
WRITE (*,'(I1,\)') A
DO 60 K=1,B
WRITE (*,'(A,\)') ' '
60 CONTINUE
1
WRITE (*,'(I1)') A
ENDIF
A=A+1
B=B-2
C=C-1
40 CONTINUE
ENDIF
STOP
END

C. Program 3, Bila banyaknya deret 5
INTEGER A,B,C
WRITE (*,'(24(/))')
WRITE (*,'(A,\)') 'Masukkan Jumlah Deret = '
READ (*,'(I2)') N
A=N
DO 10 I=1,N
B=I
DO 20 J=1,A
WRITE (*,'(I2,\,A)') B,' '
B=B+2
20 CONTINUE
WRITE(*,*)
A=A-1
10 CONTINUE
STOP
END

********* Selamat Mengerjakan **********

Keterangan :
1. Tugas di atas dikumpulkan dalam bentuk print dan di jilid, pada tanggal 24-09-2013
2. Tugas ini adalah tugas Peorangan bukan tugas kelompok
3. Bisa dikumpulkan per-kelas atau perorangan (akan mendapatkan tanda/bukti mengumpulkan
tugas)

Anda mungkin juga menyukai