Anda di halaman 1dari 28

Universitas Indonesia Fakultas Teknik

Kode Mata Kuliah Mata Kuliah

: ENGE 600008 : KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNG LINGKUNGAN Tugas No : 2 Judul Makalah :

Contoh contih Analisis Kesalahan Pohon Kelompok :11 Nomor dan nama mahasiswa 1. Eric Adelwin / 1206263326 2. Gifari Setyarso / 1206263295 3. Harly Ilyasaakbar / 1206263313 4. Husnul Fajri / 1206224994 5. Reynaldi Rachmat /1206263300

Depok Maret 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa atas rahmat dan kehendakNya tugas ini dapat terselesaikan. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Terkhusus terima kasih kepada Bapak Bambang Heru selaku dosen K3LL atas arahan dan bimbingannya serta pemberian materi. Sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang soft skill. Tugas yang kami seselaikan ini mambahas tetang sebuah metoda yang dapat membatu dalam suatu pekerjaan dan kegiatan yaitu Fault tree analysis (FTA). Kami berharap dengan adanya tugas yang membahas FTA ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya untuk kami dan umumnya bagi yang membaca. kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, untuk itu kami mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.

Depok, 27 Maret 2014

Kelompok 11

BAB I PENDAHULUAN Metode analisis teknik keselamatan bisa dibagi menjadi dua kategori:kualitatif dan kuantitatif. Keduanya memiliki tujuan mencari ketergantungan sebab antara bahaya pada level sistem dan kegagalan dari komponen individual. Pendekatan kualitatif fokus pada pertanyaan "Bahaya apa yang mungkin terjadi jika sesuatu terjadi kesalahan?", sementara pendekatan kuantitatif mencari perkiraan mengenai kemungkinan, laju, dan/atau tingkat konsekuensi. Dua jenis metode permodelan yang biasa digunakan meliputi analisis jenis kegagalan dan efeknya (failure mode and effects analysis) dan analisis pohon patah (fault tree analysis). Semua metode ini hanya cara untuk mencari masalah dan membuat rencana untuk menghadapi kegagalan, seperti pada penilaian risiko probabilstik (probabilistic risk assessment).

BAB II

PEMBAHASAN

Fault Tree Analysis adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak ( Top Event) kemudian merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar (root cause).

Fault Tree Analysis merupakan metoda yang efektif dalam menemukan inti permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak diinginkan atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan. Fault Tree Analysis mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibatkan gerbang logika sederhana.

Gerbang logika menggambarkan kondisi yang memicu terjadinya kegagalan, baik kondisi tunggal maupun sekumpulan dari berbagai macam kondisi. Konstruksi dari fault tree analysis meliputi gerbang logika yaitu gerbang AND dan gerbang OR. Setiap kegagalan yang terjadi dapat digambarkan ke dalam suatu bentuk pohon analisa kegagalan dengan mentransfer atau memindahkan komponen kegagalan ke dalam bentuk simbol (Logic Transfer Components) dan Fault Tree Analysis Istilah-istilah dalam Fault Tree Analysis disajikan pada Tabel 1

Tabel 1 Istilah dalam etode Fault Tree Analysis Istilah Event Keterangan Penyimpangan yang tidak diharapkan dari suatu keadaan normal pada suatu komponen dari sistem Kejadian yang dikehendaki pada puncak yang akan diteliti lebih lanjut ke arah kejadian dasar lainnya dengan menggunakan gerbang logika untuk menentukan penyebab kegagalan

Top Event

Logic Event

Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR Segitiga yang digunakan simbol transfer. Simbol ini menunjukkan bahwa uraian lanjutan kejadian berada di halaman lain. Kejadian dasar (Basic Event) yang tidak akan dikembangkan lebih lanjut karena tidak tersedianya informasi. Kejadian yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai penyebab dasar sehingga tidak perlu dilakukan analisa lebih lanjut.

Transferred Event

Undeveloped Event

Basic Event

Simbol-simbol dalam Fault Tree Analysis yang menguraikan suatu kejadian disajikan pada Tabel 2

digunakan

dalam

Tabel 2 Simbol-simbol dalam Fault Tree Analysis

Manfaat dari metode fault tree analysis adalah: 1. Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan kegagalan. 2. Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab kegagalan. 3. Menganalisa kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan timbul. 4. Menginvestigasi suatu kegagalan. Contoh penggunaan fault tree analysis secara sederhana adalah sebagai berikut.

Jadi secara umum metode fault tree analysis adalah sebuah metode menyelesaikan kasus apabila terjadi sesuatu kegagalan atau hal yang tidak diinginkan dengan mencari akar-akar permasalahan Basic Events yang muncul dan diuraikan dari setiap indikasi kejadian puncak (Top Event).

Metode ini dapat dikembangkan secara lanjut dengan metode probabilitas dari setiap akar permasalahan dan dihitung berapa persen kemungkinan pengaruh Basic Event terhadap Top Event.

Menurut Thomas Pyzdex, FTA memiliki beberapa tahapan: 1. Tentukan kejadian paling atas/utama. 2. Tetapkan batasan FTA. 3. Periksa sistem untuk mengerti bagaimana berbagai elemen berhubungan pada satu dengan lainnya dan kejadian paling atas. 4. Buat pohon kesalahan, mulai dari kejadian paling atas dan bekerja kearah bawah. 5. Analisis pohon kesalahan untuk mengidentifikasi cara dalam menghilangkan kejadian yang mengarah pada kegagalan. 6. Persiapkan rencana tindakan perbaikan untuk mencegah kegagalan.

Didalam menyelesaikan analisis pohon kegagalan dilakukan tahapan sebagai berikut : 1. Mengubah logika pohon kegagalan menjadi persamaan boolean 2. Menyederhanakan (mereduksi) persamaan boolean menjadi bentuk sederhana, dengan aturan seperti dalam Tabel 3

Tabel 3. Operasi Hukum Aljabar Boolean

Contoh contoh diagram FTA

Contoh analisis pohon kegagalan Sebagai contoh seperti terlihat dalam gambar di bawah. Motor memperoleh sumber listrik AC 3 fase sebesar 480 V melalui pemutus (breaker), dengan pemutus yang digerakkan oleh kumparan trip dan saklar 1 dan saklar 2 dimana digerakkan oleh listrik 125 V DC. Misal kondisi yang tidak di inginkan atau sebagai kejadian puncak adalah Motor gagal untuk berhenti (motor fail to stop). Kondisi ini disebabkan oleh 2 hal yaitu : tidak ada signal ke pemutus (no signal to trip breaker) atau pemutus gagal untuk membuka (breakers fail to open), sehingga kondisi ini digambarkan dengan gerbang OR. Selanjutnya tidak ada signal ke pemutus dianalisis disebakan karena tidak ada signal ke kumparan trip (no signal to trip coil) atau kegagalan umum dari saklar untuk menutup (common cause failure of switches to close) atau kumparan trip gagal diberi tenaga (trip coil fails to energize). 2 kejadian terakhir merupakan kejadian dasar, sedangkan kejadian pertama perlu dianalisis lebih lanjut. Tidak ada signal ke kumparan trip disebabkan karena tidak ada arus yang melalui saklar 1 dan tidak ada arus yang melalui saklar 2, sehingga dalam kondisi ini gerbang yang sesuai adalah gerbang AND. Selanjutnya tidak ada arus yang melalui saklar 1 disebabkan kehilangan daya suplai 125 V DC atau saklar 1 gagal untuk menutup, dan gerbang yang sesuai adalah gerbang OR. Hal ini berlaku pula untuk kejadian tidak ada arus yang melalui saklar 2. Berikut gambar Fault Tree Analysis nya:

Dari pohon kegagalan tersebut, selanjutnya diubah menjadi persamaan aljabar boolean sebagai berikut : 1. Persamaan Logika Top Down ( + = OR, * = AND ) adalah sebagai berikut : G1 = G2 + E1 G2 = E2 + G3 + E3 G3 = G4 * G5 G4 = E4 + E5

G5 = E4 + E6 2. Substitusi G3 = (E4 + E5) * (E4 + E6) G2 = E2 + [(E4+E5) * (E4 + E6)] + E3 G1 = E2 + [(E4+E5) * (E4 + E6)] + E3 + E1 3. Persamaan setelah disederhanakan merupakan Minimal cut set (dipisahkan dengan tanda +) G1 = E1 + E2 + E3 + E4 + E 5 * E 6 4. Probabilitas motor gagal untuk berhenti adalah : Pr(G1) @ Pr(E1) + Pr(E2) + Pr(E3) + Pr(E4) + Pr( E 5 * E 6)

BAB III KESIMPULAN Analisis pohon kegagalan merupakan analisis induktif yaitu suatu kejadian disebabkan oleh kejadian sebelumnya. Kejadian sebelumnya disebabkan oleh kejadian lain lebih lanjut, kegagalan komponen atau kegagalan operator (manusia). Masing-masing kegagalan tersebut dianalisis lebih lanjut penyebabnya sehingga sampai pada kondisi kejadian dasar (basic event). Perhitungan analisis pohon kegagalan sesuai dengan hukum aljabar Boolean. Pengertian tentang minimal cut set ini sangat penting dalam konsep PSA, karena minimal cut set ini berhubungan dengan komponen atau kejadian dasar yang kritis yaitu bila komponen kritis atau kejadian dasar ini terjadi maka memungkinkan terjadinya kejadian puncak.

DAFTAR PUSTAKA
BATAN. 2004. Analisis Kesalahan Probabilistik. Pusiklat: Jakarta

Kletz, Trevor (2001). An Engineers View of Human Error (ed. 3). I.Chem.E.

Anda mungkin juga menyukai