Anda di halaman 1dari 15

Fault Tree Analysis

• Fault Tree Analysis (AIChemE,1992) merupakan analisa


dengan pendekatan atas-bawah (top-down approach).
FTA juga merupakan suatu alat untuk menganalisa
penyebab kegagalan/kerugian yang potensial
• Tujuan FTA adalah untuk mengidentifikasi kombinasi
kesalahan/kegagalan yang dapat mengakibatkan
kerugian. FTA dikerjakan dalam situasi di mana telah
menunjuk dengan tepat suatu resiko penting yang
memerlukan analisa lebih terperinci
• FTA merupakan teknik yang menggunakan lambang
logika Boolean (yaitu AND gates ,OR gates) untuk
menguraikan penyebab suatu top event (peristiwa
puncak) ke dalam kesalahan manusia dan kegagalan
peralatan (disebut basic event).
• Proses dimulai dengan suatu peristiwa yang tidak
diinginkan yang akan dihindari dan mengidentifikasi
dengan segera penyebab peristiwa itu. Masing-masing
penyebab (disebut fault event) diuji lebih lanjut dengan
cara yang sama sampai mengidentifikasi/mengenali
penyebab dasar masing-masing fault event atau
mencapai batas yang ditetapkan untuk analisa itu. Hasil
model pohon kesalahan menggambarkan hubungan
yang logis antara basic event dan top event yang terpilih
Output FTA

• Analisa kualitatif dengan metode FTA akan


menghasilkan output :
– Diagram logic yang detail berdasarkan
kesalahan komponen yang mendasar.
– Probabilitas kejadian secara numerik pada
hazard condition.
– Matrik kesalahan yang detail berdasarkan
semua kesalahan dasar, kejadian kritis,
inspeksi, quality control dan sebagainya.
Prosedur FTA
• Definisi input dan boundary condition
– Prinsip dasar analisa dengan menggunakan FTA terdiri dari dua hal, yaitu
definisi kejadian kritis yang akan dianalisa dan definisi kondisi batas
untuk dianalisa.
• Membuat konstruksi fault tree
– Konstruksi fault tree selalu dimulai pada kejadian top-event kemudian
sampai pada analisa kejadian pada level yang paling bawah. Aturan
pembuatan konstruksi fault tree ada tiga tahap yaitu :
• Deskripsi kejadian kesalahan (fault event)
• Evaluasi kejadian kesalahan
• Melengkapi diagram logic (logic gate)
• Identifikasi minimum cut sets
– Minimum cut sets adalah serangkaian minimum komponen sistem
apabila terjadi kegagalan dapat berakibat kegagalan pada sistem. Cut
sets dapat diperoleh dengan menggunakan metode MOCUS.
• Analisa kualitatif dengan menggunakan fault tree.
– Evaluasi kualitatif fault tree berdasarkan pada minimum cut sets. Jika ada
satu cut sets pada basic event maka hal ini akan menyebabkan kejadian
pada top event secara langsung. Ketika ada tiga cut sets pada basic
event, tiga kejadian ini akan menyebabkan kejadian pada top event.
Minimum Cut-Set

• Metode cut sets adalah sebuah metode yang sangat baik


dalam mengevaluasi kegagalan. Metode minimum cut
sets mempunyai kelebihan antara lain :
– Mudah diprogram dengan komputer sehingga mempercepat
waktu pengerjaan.
– Cut sets berhubungan langsung dengan metode kegagalan
• Suatu minimum cut sets adalah suatu kombinasi
kerugian/kegagalan komponen paling kecil, yang mana
jika mereka semua terjadi atau ada secara serempak,
akan menyebabkan top event untuk terjadi. Salah satu
metode mendapatkan cut set dan minimum cut sets
adalah dengan metode MOCUS.
analisa fault tree beserta MOCUS

• Pada Gambar terlihat bahwa semua gate diselesaikan


sampai mencapai basic event dan dilakukan dalam
suatu format matrik, mulai dengan top event dan
selanjutnya sampai semua gate diselesaikan, dengan
menggantikannya dalam matrik dengan inputnya.
Matrik Penyelesaian Gate dari Contoh Fault
Tree (MOCUS)
• Ada 2 aturan untuk memasukkan informasi dalam
matrik yaitu aturan OR-gate dan AND-gate.
– Pada OR-gate, input pertama ke suatu OR-gate
menggantikan gate matrik identifier, dan semua input lain
disisipkan dalam baris kosong yang berikutnya dari matrik,
satu input per baris. Sebagai tambahan, jika ada masukan lain
dalam baris dimana OR-gate nampak, masukan ini harus
diulangi disemua baris yang berisi masukan gate yang lain.
– Pada aturan AND-gate, manakala penyelesaian suatu AND-
gate di dalam matriks, masukan pertama pada AND-gate
menggantikan gerbang identifier di dalam matrik, dan
masukan yang lain disisipkan dalam kolom, satu input per
kolom pada baris yang sama yang AND-gate nampak
terpasang. Masing-masing gerbang yang berikutnya
diselesaikan dan semua masukan lain bagi suatu AND-gate
dimasukkan pada masing-masing baris baru yang diciptakan.
Dua aturan ini diulangi sebagaimana diperlukan sampai hanya
basic event identifiers yang tinggal dalam matriks itu.
• Pada Gambar, bagian (a) terlihat bahwa yang pertama masuk dalam
dalam matrik adalah gate A yang merupakan top event pada contoh
fault tree di atas. Gate A adalah suatu AND-gate maka berlaku
aturan AND-gate untuk menyelesaikan gate A ke dalam input nya,
gate B dan D, seperti ditunjukkan pada bagian (b). Lalu dipilih gate
yang berikutnya untuk diselesaikan, sebagai contoh, gate B. Gate B
adalah juga AND-gate, maka inputnya dimasukkan pada baris yang
sama sebagai gate B. Penggantian ini ditunjukkan pada bagian (c).
Berikutnya diselesaikan gate D, yaitu adalah suatu OR-gate, maka
input pertamanya menggantikan D, dan input keduanya dimasukkan
ke dalam baris tersedia yang berikutnya, seperti ditunjukkan pada
bagian (d). Kini hanya tinggal gate C di dalam matrik, muncul pada
kedua baris 1 dan baris 2. Masing-masing kejadian dari gate C
diselesaikan secara terpisah. Pertama, pada baris 1, berlaku OR-
gate pada gate C sebagaimana ditunjukkan pada bagian (e),
menghasilkan suatu set baru di dalam baris 3. Dengan cara yang
sama, kejadian kedua dari gate C diselesaikan sebagaimana
ditunjukkan pada bagian (f). Maka resolusi gate dalam matriks itu
telah lengkap.
• Hasil dari langkah ini adalah empat set basic
event :
Cut set I : 1, 2, 2 Cut set III : 1, 2, 3
Cut set II : 1, 2, 4 Cut set IV : 1, 3, 4

• Dari hasil di atas terlihat bahwa hanya ada 1


cut set yang mempunyai basic event di
dalam hasil yaitu basic event 2 muncul 2
kali, sehingga set dari basic event menjadi :
Cut set I: 1, 2
Cut set II : 1, 2, 4
Cut set III : 1, 2, 3
Contoh
Aplikasi FTA

Hasil dari FTA


untuk top
event air hasil
olahan keruh
(kekeruhan >
5 NTU)
Mocus FTA
Hasil Analisis
• Dari hasil analisa FTA untuk resiko penyebab air hasil olahan (treated
water) keruh (kekeruhan > 5 NTU) menghasilkan 17 basic event.
• Dengan MOCUS maka didapatkan minimal cut set sebanyak 11
kombinasi fail/fault, yang dikelompokkan kedalam 2 katagori yaitu:
– Dari segi teknis sumber resiko yang mungkin antara lain adalah :
• Media filter belum pernah diganti dan ketebalan media turun
• Operasi pompa tidak semestinya/prosedural
• Tidak ada pengolahan lumpur
• Endapan lumpur sudah tebal dan lumpur tidak terbuang maksimal
• Jarak jeruji screen intake terlalu lebar
– Dari segi prosedural sumber resiko yang mungkin antara lain :
• Tidak ada catatan/program perawatan dan operator lalai/lupa
• Pompa tidak digunakan secara prosedural
• Analisa lab tidak dilakukan rutin, pelaksanaan jar test tidak optimal
• Kalibrasi on line (turbidity,pH,residual khlor) blm dilakukan secara rutin
• Lumpur tidak terbuang rutin (pengurasan tidak prosedural)

Anda mungkin juga menyukai