Oleh:
Ahmad Aldiansyah
0522040096
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
Kecelakaan adalah kejadian tidak terduga yang disebabkan oleh tindakan tidak
aman dan kondisi tidak aman (Heinrich, 1930). Sebagian besar (85%) kecelakaan
disebabkan oleh faktor manusia dengan tindakan yang tidak aman. Tindakan tidak
aman (unsafe action) adalah tindakan yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri
maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti tidak memakai APD, tidak mengikuti prosedur
kerja, tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja dan bekerja tidak hati-hati, dimana
dari setiap 300 tindakan tidak aman, akan terjadi 1 (satu) kali kecelakaan yang
mengakibatkan kehilangan hari kerja.
Diagram alir awalnya terdiri dari kotak kosong dalam dua kolom paralel yaitu
satu kolom untuk sistem manusia dan satu kolom lainnya untuk sistem teknis. Gambar
1 memberikan ilustrasi diagram ini. Selama analisis kotak error ini diidentifikasi
sebagai kegagalan, malfungsi atau kesalahan yang merupakan evolusi kecelakaan.
Secara umum, urutan kotak error dalam diagram mengikuti urutan waktu kejadian. Di
antara setiap pasang kotak error yang berurutan ada kemungkinan untuk menahan
evolusi menuju suatu insiden/kecelakaan. Sistem fungsi barriers (misalnya, program
komputer) yang diaktifkan dapat menahan evolusi melalui fungsi barriers yang efektif
(misalnya, komputer membuat intervensi manusia yang salah yang dimodelkan dalam
kotak error berikutnya menjadi tidak mungkin melalui pemblokiran kontrol).
Analisis AEB terdiri dari dua fase utama. Tahap pertama adalah pemodelan
evolusi kecelakaan dalam diagram alir berdasarkan diagram alir pracetak atau berbasis
komputer. Tahap kedua terdiri dari analisis fungsi barriers. Pada fase ini, fungsi
barriers diidentifikasi (tidak efektif dan/atau tidak ada), yang dapat menahan evolusi
yang tidak diinginkan. Alasan mengapa tidak ada fungsi barriers atau mengapa yang
sudah ada gagal dianalisis dan perbaikan disarankan. Metode AEB menyediakan
kerangka teori umum yang berguna untuk komunikasi dan perbaikan sistem yang
kompleks. Penting untuk ditekankan bahwa ini mensyaratkan analisis simultan dari
faktor manusia dan sistem teknis oleh para ahli dari kedua bidang yang berinteraksi
saat melakukan analisis.
Gambar 1. Representasi grafis dari model AEB. Kegagalan, malfungsi, dan
kesalahan ditempatkan sebagai error events di dalam kotak.
Dalam grafis AEB terdapat beberapa faktor dimana meliputi faktor manusia,
barrier, dan teknis. Berikut penjabaran dari faktor tersebut :
Kecelakaan/insiden
"Kejadiannya tadi malam, Selasa (7/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Ada dua orang
korban meninggal dan dievakuasi ke RSUD Embung Fatimah," kata Kapolsek
Batuaji, Kompol Restia Octane Guchy, Rabu (8/3/2023).
Kedua pekerja itu bernama Prayoga Jamie Aditya (25) dan Jepri (34) dan diketahui
sebagai karyawan subcon PT Ganda Samudera. Mereka bekerja membersihkan tangki
kapal tanker. Mulanya, kedua korban ditemukan tergeletak dalam tanki kapal oleh
salah satu pekerja pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kedua korban ini bekerja membersihkan tangki kapal tanker. Keduanya ditemukan
pingsan oleh salah satu rekannya mengecek pekerjaan keduanya," ujarnya.
"Saudara Yusuf (supervisor) datang ke TKP dan melihat bahwa benar adanya 2 orang
karyawan yang sedang pingsan, kemudian bersama dengan karyawan lainnya
langsung membawa kedua orang korban tersebut ke RSUD Embung Fatimah,"
ujarnya.
"Saat di rumah sakit dua orang korban telah dinyatakan meninggal dunia di RSUD
Embung Fatimah Kota Batam," tambahnya.
Polsek Batu Aji saat ini tengah mendalami penyebab kecelakaan tersebut. Saat ini,
sejumlah saksi baik dari keluarga korban, pekerja maupun pihak perusahaan masih
dimintai keterangan di Mapolsek.
(Sumber : https://batam.tribunnews.com/2023/03/08/kronologi-tewasnya-2-pekerja-
galangan-kapal-di-batam-lemas-usai-hirup-gas-dalam-tangki )
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kecelakaan kerja di Galangan Kapal di Kota Batam
terus terulang, belum lewat satu bulan setelah karyawan di PT Ably Metal Indonesia
Kabil, Kota Batam, tewas dalam kecelakaan kerja.
Dua karyawan Subcont PT Ganda Samudra yang sedang mengerjakan pekerjaan tank
cleaning di kapal Pertamina Abherka, yang melakukan perbaikan di PT Pax Ocean
PT. Nanindah Mutiara Shipyard Tanjunguncang tewas di tempat, Selasa (7/3/2023).
"Kejadiannya itu malam, ada tiga orang yang ditugaskan untuk melakukan
pembersihan tangki," kata seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya.
Sumber tersebut mengatakan, tangki yang akan dibersihkan baru dibuka manhole
nya.
"Kemungkinan gas yang ada di dalam belum keluar, sementara sudah disuruh
dikerjakan," katanya.
Saat kejadian tiga karyawan ditugaskan, dua orang masuk lebih dulu, sementara satu
orang lainnya hendak turun, dan masih bisa menyelamatkan diri.
"Awalnya mereka bergerak bersama, namun yang dua orang yang tewas di tempat itu
turun lebih dulu, setelah menghirup gas di dalam tangki, keduanya lemas, satu
karyawan langsung berusaha naik ke atas, makanya bisa selamat," jelasnya.
Sementara mengenai kejadian tersebut, Yustinus Zai, petugas piket sekurity di PT
Pax Ocean PT Nanindah Mutiara Shipyard Tanjunguncang mengatakan, dirinya tidak
tahu kejadian tersebut.
"Kami hanya petugas keamanan, kami saja belum tau kejadiannya," kata Yustinus
Zai.
Saat diminta siapa yang bisa memberikan keterangan atau kepada siapa bisa
melakukan konfirmasi, Yustinus Zai, mengatakan mereka hanya bertugas jaga
keamanan.
Sementara sampai saat ini Tribun Batam, masih mencari konfirmasi dari pihak
Perusahaan.
4.1 HASIL
Gambar 4.1 Grafis AEB kasus pekerja meninggal saat membaersihkan tangki kapal
4.2 PEMBAHASAN
Pada kasus ini, dilakukan analisis dengan metode AEB. Menurut metode
tersebut kecelakaan disebabkan 2 faktor yaitu faktor manusia dan faktor teknis.
Pada faktor manusia, pekerja tidak mematuhi apa yang disampaikan safety briefing
dan pada faktor teknis, prosedur pada confined space tidak maksimal. Dari kedua
faktor tersebut merupakan faktor untuk menjaga keselamatan pekerja.
4.2.2 Rekomendasi
1. 1. Basic Cause
- Membuat risk assessment terlebih dahulu sebelum para pekerja yang bertugas
diturukan ke lapangan
- Membuat SOP yang lengkap yang tidak membingungkan pekerja
- Memasang rambu rambu keselamatan agar saling mengingatkan bahaya yang
ada di area tersebut
2. Indirect Cause
- Memberikan pelatihan kepada pekerja entah tentang sistem K3 maupun tentang
pekerjaannya
- Membiasakan diri berbudaya K3 di lingkungan kerja manapun
3. Direct Cause
- Meningktakan pengawasan saat melakukan aktivitas pekerjaan
- Melaksanakan prosedur sesuai SOP yang berlaku
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sitanggang, P., 2023. Kronologi Tewasnya 2 Pekerja Galangan Kapal di Batam Lemas
Usai Hirup Gas Dalam Tangki. Diakses pada 10 Oktober 2023 dari
https://batam.tribunnews.com/2023/03/08/kronologi-tewasnya-2-pekerja-galangan-
kapal-di-batam-lemas-usai-hirup-gas-dalam-tangki
Hamampu, A.,2023. Pekerja Tewas Saat Bersihkan Tangki Kapal Tanker Di Batam.
Diakses pada 10 Oktober 2023 dari https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-
kriminal/d-6607857/2-pekerja-tewas-saat-bersihkan-tangki-kapal-tanker-di-batam
Svenson, Ola. 2000. Accident Analysis and Barrier Function (AEB) Method. Swedia :
Universitas Stockholm.
Svenson, O., 1991. The accident evolution and barrier function (AEB) model applied
to incident analysis in the processing industries. Risk Analysis, 11(3), pp.499-507.