Teknik
Keandalan
Pengantar Analisa Resiko
11
Teknologi Teknik Mesin 13032 Fajar Anggara M.Eng
Abstract Kompetensi
Mahasiwa setelah mengikuti
Teknik Keandalan sering perkuliahan ini di harapkan
mangetahuidan mampu menjelaskan :
digunakan untuk memprediksi
potential failuredari suatu 1. Metode Analisa resiko
sistem. Kemampuan dalam
menganalisa probabilitas dan
statistik sangat diperlukan
untuk melakukan kuantisasi dan
memprediksi kegagalan. Teknik
keandalan merupakan jembatan
yang memiliki irisan dari banyak
ilmu. Dalam menganalisis
potential failure/risk sangat
diperlukan pemahaman proses
kerja dan perilaku maintenance.
Sebuah contoh dari analisa keandalan adalah tentang Analisa seberapa sering
sebuah reaktor kimia mengalami panas yang berlebihan (overheat) karena
pompa, heat exchanger, operator, sistem kontrol, dan berbagai perlengkapan
dan peralatan lain mengalami malfungsi. Jika studi ini diperluas dengan
melibatkan kajian seberapa sering terjadinya penyimpangan temperatur yang
dapat menyebabkan terjadinya ledakan, maka kita akan melihat masalah
keselamatan atau bahaya. Untuk menyimpulkan studi keselamatan yang
dilakukan untuk permasalahan di atas, kita harus melakukan verivikasi bahwa
reaktor kimia tidak akan mengalami panas yang berlebihan, tidak ada
perlengkapan dan peralatan yang mengalami kegagalan karena faktor-faktor
diluar design envelope.
Dengan semakin banyaknya kecelakaan dan musibah yang menimpa mulai dari
meledaknya pesawat Challanger (1986), kecelakaan pesawat penerbangan
komersial, kecelakaan reactor nuklir (Three Mile Island 1979, Chernobyl 1986),
kecelakaan pada proses pengolahan (Bhopal 1984), serta berbagai kecelakaan
lain yang menimpa industri maritim beserta damapak dari kecelakaan dan
musibah tersebut terhadap lingkungan, telah mendorong berbagai pihak untuk
meningkatkan tingkat keselamatan serta mengurangi resiko yang mungkin
terjadi akibat terjadinya satu kecelakaan pada berbagai fasilitas yang kritis.
Gambar 4.1 menunjukkan diagram yang melatar belakangi perlunya
meningkatkan keselamatan berbagai fasilitas yang kritis yang mungkin
memberikan dampak yang sangat buruk baik secara ekonomis, keselamatan
Pada seksi berikutnya akan dibahas berbagai metode – metode untuk analisa
resiko secara garis besar. Bagi para pembaca yang tertarik untuk mendalami
analisa resiko lebih jauh, pembaca disarankan untuk merujuk pada beberapa
literatur yang dipakai pada modul ini atau beberapa literatur lain.
Resiko timbul karena terlepasnya energi atau material beracun lain yang tidak
terkontrol. Pada umumnya bagian – bagian tertentu dari sebuah plant lebih
berbahaya bila dibandingkan dengan bagian lainnya, oleh karena itu, tahap awal
dalam analisa adalah memecah plant menjadi subsistem untuk menetukan seksi
– seksi atau komponen –komponen yang kemungkinan besar merupakan
sumber – sumber pelepasan yang tidak terkontrol. Berikut ini dua langkah
pertama yang harus dilakukan:
Seringkali, studi pada fase I akan melibatkan lebih dari sebuah identifikasi awal
dari elemen – elemen sistem atau event – event yang yang mengarah pada suatu
bahaya. Jika analisa diperluas dengan cara formal (secara kualitatif) dengan
mempertimbangkan baik urut – urutan event yang mengubah sebuah bahaya
menjadi sebuah kecelakaan maupun ukuran – ukuran korektif lain serta
Fase II dari studi biasanya dimulai setelah pemilihan hardware dan setelah
konfigurasi sistem dibuat. Teknik analitik yang umum dipakai adalah event tree
, fault tree analysis(FTA), failure modes and effects analysis (FMEA) dan
criticality analysis. FTA dan FMEA akan dibahas lebih detail pada bagian
selanjutnya.
Sebagai contoh, akan diulas studi keselamatan sebuah sistem yang memiliki
susunan seri dimana sistem ini terdiri dari sebuah pompa dan sebuah katup yang
masing – masing memiliki probabilitas sukses dalam menjalankan fungsinya
masing – masing 0,98 dan 0,95. Gambar dari sistem ini ditunjukkan pada
gambar 4.4. Analisa event tree untuk sistem ini ditunjukkan oleh gambar 4.5.
Dalam situasi tertentu data untuk menganalisa keandalan secara kuantitatif tidak
cukup atau mungkin tidak ada. Alternatifnya, kita masih bisa melakukan
penilaian keandalan berdasarkan data yang ada secara kualitatif dan berdasarkan
pengalaman. Dengan analisa kualitatif ini tidak berarti kesimpulan yang
dihasilkan akan tidak berharga. Jika analisa yang dilakukan berdasarkan analisa
yang terstruktur, dapat ditelusuri sehingga dasar dari penilaian dengan
menggunakan analisa yang terstruktur, dapat ditelusuri sehingga dasar dari
penilaian secara kualitatif dapat pula dipakai. Bahkan, jika data yang tersedia
cukup untuk melakukan penilaian secara kualitatif. Analisa kualitatif yang
Suatu sistem secara normal akan terdiri dari sejumlah blok-blok fungsional yang
terkait sedemikian rupa sehingga sistem tersebut dapat menjalankan fungsinya.
Terminologi “ blok fungsional” dapat berupa sebuah komponen sampai sebuah
subsistem tergantung dari jenis sistem dan kondisi batas yang dipakai dalam
menganalisa suatu kasus. Hubungan struktural antara sistem dengan komponen
mungkin bisa dilukiskan dengan berbagai cara. Semua pendekatan yang dipakai
untuk melakukan pendekatan untuk mengevalusi kegagalan dari suatu sistem
adalah untuk mengilustrasikan bagaimana suatu sistem tertentu akan mengalami
atau tidak akan mengalami kegagalan.
Ada berbagai teknik untuk mengevaluasi dan mengkaji kegagalan sistem, baik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Pendekatan dan metodologi terbaik
untuk mengecaluasi kegagalan sistem tergantung dari beberapa faktor antara
lain :
Berikut ini akan diulas dua metode yang banyak digunakan untuk menganalisa
kegagalan sistem. Kedua metode itu adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA).
FTA adalah teknik yang banyak dipakai untuk studi yang berkaitan dengan
resiko dan keandalan dari suatu sistem engineering. Event potensial yang
menyebabkan kegagalan dari suatu sistem engineering dan probabilitas
terjadinya event tersebut dapat ditentukan dengan FTA. Sebuah TOP event yang
merupakan definisi dari kegagalan suatu sistem (system failure), harus
ditentukan terlebih dahulu dalam mengkonstrusikan FTA. Sistem kemudian
dianalisa untuk menemukan semua kemungkinan yangdidefinesikan pada TOP
event. FT adalah sebuah model grafis yang terdiri dari beberapa kombinasi
kesalahan (fault) secara pararel dan secara berurutan yang mungkin
menyebabkan awal dari failure event yang sudah ditetapkan.
Pengkonstruksian fault tree selalu bermula dari TOP event. Oleh karena itu,
berbagai fault event yang secara langsung, penting, dan berbagai penyebab
terjadinya TOP event harus secara teliti diidentifikasi. Berbagai penyebab ini
dikoneksikan ke TOP event oleh sebuah gerbang logika. Penting kiranya bahwa
penyebab level pertama dibawah TOP event harus disusun secara terstruktur.
Level pertama ini sering disebut dengan TOP structure dari sebuah fault tree.
TOP structure ini sering diambil dari kegagalan modul – modul utama sistem,
atau fungsi utama dari sistem. Analisa dilanjutkan level demi level samapai
semua fault event telah dikembangkan sampai pada resolusi yang ditentukan.
Analisa ini merupakan Analisa deduktif dan dilakukan dengan mengulang
pertanyaan “Apa alas an terjadinya event ini ?”. Gambar 5.2 menunjukkan
struktur fundamental dari sebuah fault tree, sedangkan tabel 5.1 menunjukkan
berbagai simbol yang dipakai untuk mengkostruksi sebuah fault tree.
Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi dalam mengkonstruksi sebuah fault
tree. Berikut ini beberapa aturan yang dipakai untuk mengkonstruksi sebuah
fault tree.
Gambar 5.3 menunjukkan sebuah coolant supply system yang terdiri dari sebuah constant
speed pump, heat exchnager, control valve, resservoir, perpipaan. Fungsi utama dari sistem ini
adalah untuk memberikan suplai pendingainan yang cukup terhadap peralatan utama.
Konstruksi sebuah fault tree untuk sistem ini dengan TOP event hilangnya aliran (coolant)
minimum ke heat exchanger.
Hilangnya aliran (coolant) minimum mungkin terjadi karena pecahnya primary coolant line
atau hilangnya aliaran dari coolant valve, sehingga event – event ini dikaitkan dengan OR Gate.
Pecahnya / bocornya pipa merupakan primary failure, oleh karena itu event ini tidak
dikembangkan lebih jauh. Tiga event yang lain yang secara langsung dapat menyebabkan
hilangnya aliran dari control valve juga dihubungkan dengan OR gate. Diagarm FTA dari
coolant supplay system dapat dilihat pada gambar 5.4.