Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN PONDASI MESIN

Persyaratan :

Pondasi mampu menahan berat mesin.


Pondasi tetap stabil akibat tumbukkan mesin.
Pondasi dapat menyerap getaran akibat gerak torak atau
perputaran masa.
Wt
Formula : = < t = tegangan tanah yang terjadi
F

Wt = berat total beban

Wt = Wf + We

Wf = berat pondasi

We = berat mesin

F = luas penampang alas pondasi.

t = tegangan tanah ijin


Wf
Wf = 3 We atau We
3

Wfr = c.We.n Wfr = berat pondasi rencana

c = coefisien impiris ( dari tabel )

n = RPM ( ratasi mesin per menit )

Koefisien
Type mesin Posisi silinder Jumlah silinder
(c)
Single acting Vertikal 1 0,15
Single acting Vertikal 2 0,14
Single acting Vertikal 3 0,12
Single acting Vertikal 4,6,8. 0,11
Single acting Horizontal 1 0,25
Single acting Hor. Duplex 2 0,24
Single acting Hor. Twin duplex 4 0,23
Double acting Horizontal 1,2. 0,32
Single acting Hor. Twin duplex 4 0,20

Contoh Soal 1 :

Rencanakan pondasi mesin dari bahan beton bertulang apabila data-data mesin sebagai berikut.

Berat mesin 12.000 kg, ukuran base plate 478 cm x 179 cm, silinder posisi vertikal sebanyak 6
buah, rotasi per menit (RPM) adalah 750 putaran per menit, tegangan ijin tanah 0,49 kg/cm 2 ,
berat per volume beton bertulang 2,4 ton/m3.

Penyelesaian :
Ukuran luas dasar pondasi dibikin lebih besar dari pada ukuran base plate yaitu panjang pondasi
520 cm, dan lebar pondasi 220 cm maka luas penampang dasar pondasi ( F )= 5,2 m x 2,2 m
=11,44 m2.

Wfr = c.We.n = 0,11.12ton.750 = 36,15 ton


W 36,15
Tinggi pondasi ( h ) = F.f = 11,44.2,4 = 1,3166 m ~ 1,40 m.
b

Maka ukuran pondasi = 5,20 m x 2,20 m x 1,40 m.

Berat pondasi Wf = 5,20 m x 2,20 m x 1,40 m x 2,4 ton / m3 =38,44 ton.


W 38,44
Kontrol : W f 3 12
3 3,2 > 3 ( memenuhi syarat )
e

Wt
= < t
F

Wt = Wf + We = 38,44ton + 12 ton = 50,44 ton = 50.440 kg

F = 520 cm x 220 cm = 114.400 cm2.

50.440 kg kg kg kg
= = 0,44 < t 0,44 < 0,49 ( memenuhi syarat )
114.400 cm2 cm2 cm2 cm2

Kesimpulan ukuran pondasi mesin tersebut cukup aman.

Contoh Soal 2 :

Mesin genset akan dipasang pada suatu lokasi mempunyai data-data sebagai berikut :

1. Data mesin :
Merk : Mitsubishi
Type : SGN / single acting
Kapasitas : 400 kVA.
RPM : 1500
2. Data generator :
Merk : Mitsubishi
Type : SGN / single acting
Kapasitas : 400 kVA.
RPM : 1500
Berat total mesin = 6 ton, ukuran base plate = 1,30 m x 4,30 m , t =0,30 kg/cm2, berat per
volume beton bertulang = 2,40 ton/m3,

Penyelesaian :

Berat pondasi rencana ( Wfr ) = c.We.n = 0,11.6.1500 = 25,56 ton.


Wfr
Tinggi pondasi ( h ) = F= (1,3 + (0,10x2))x(4,30 + (0,10x2)) = 6,75m2
b .F
25,56 ton
Maka h= ton 1,50 m
6,75m2 x2,4 3
m

Wf 25,56
Kontrol : We
>3 6
> 3 4,26 > 3 memenuhi syarat.

Wt 25,56+6 ton kg
F
< t 6,75
< 0.30 4,68 m2 = 0,468 cm2 > 0,30kg/cm2.

Kesimpulan : pondasi akan turun ( ambles ) maka perlu memperluas penampang alas pondasi
dengan ukuran panjang dan lebar sebagai berikut : Panjang 5,50 m dan lebar 2,50
m untuk menekan biaya pembuatan pondasi pondasi direncanakan terdiri dari dua (
2 ) bagian yaitu bagian atas dimensinya/ukuranya dibuat tetap 1,50 mx 4,50 m x
1,00 m sedang bagian bawah ukuranya dibuat 2,50m x 5,50 m x 0,50 m lihat sketsa
gambar berikut :
1,50 m 4,50 m

1,00 m

0,50 m

2,50 m 5,50 m

TAMPAK SAMPING TAMPAK MUKA

0,50 m

1,50 m

0,50 m
0,50 m 4,50 m 0,50 m

TAMPAK ATAS

Kontrol ulang :Berat pondasi A = 1,50 m x 4,50 m x 1,00 m x 2,40 ton / m3 = 16,20 ton.

Berat pondasi B = 2,50 m x 5,50 m x 0,50 m x 2,40 tom / m3 =16,50 ton.

Jumlah berat pondasi A & B = 16,20 ton + 16,50 ton = 32,70 ton.
Wf 32,70 ton
>3 > 3 6,45 > 3 oke memenuhi syarat.
We 6 ton

Wt 32.700 kg + 6.000 kg kg
= < t < 0,30 2
F 250cm x 550cm cm

kg kg
0,28 < 0,30 2 maka dengan dirubahnya ukuran pondasi
cm2 cm
menjadikan pondasi cukup stabil.
Diagram tegangan tanah akibat beban centris dan momen untuk pondasi yang berbentuk segi
empat. Y

Kern sejajar sumbu X

Ka
Ya = b Ix = 1/12 b.h3 , F = b.h.
1
Ix .b.h3
X b Kkr =F.y 12
= b.h.1/2.h = 1/6h
kn

1
Ix .b.h3
Kb Yb = b Kkn =F.y 12
= b.h.1/2.h = 1/6h
kr

Kkr Kkn
Kern sejajar sumbu Y

Ykr = h Ykn = h Iy = 1/12 h.b3 , F = b.h.


1
Ix .h.b3
h
Kkr =F.y 12
= b.h.1/2.b = 1/6b
kn

1
Ix .h.b3
Kkn = = 12
= 1/6b
F.ykr b.h.1/2.b

e
v
V
M
=

h
Diagram tegangan :

V M. Y
max/min =
F Ix
V M. Ykn
b max =
F Ix
V M. Ykr
min = +
F Ix
V V
1 1 = F = b.h (akibat gaya normal)

M. Y V. e. Y
2 = =
2 Ix 1/12b. h3

( akibat momen )

3 ( tiga ) peristiwa

I. Apabila :
1 V V. e. Y
>
b. h 1/12b. h3
atau
2 1 > 2

II. apabila :
1 V V.e.Y
=
b.h 1/12b.h3
atau
2 1 = 2

1 III. apabila :
V V.e.Y
<
b.h 1/12b.h3
2 atau
1 < 2
Contoh Soal 3 :

Suatu podasi mesin dengan beban excentris yaitu We1 = 10.000 kg dan We2 = 20.000 kg, dimensi
pondasi seperti sketsa dibawah ini, hitung tegangan exstrim yang timbul akibat beban excentris
tersebut.
0,60 1,80 0,60

We1 We2

1,2

Wf1 Wf2
Tampak Samping
X = 1,74 R

Z1 = 1,07 Z2 = 0,43

0,60

1,80

I II
0,60

X1= 1,67 X2 = 1,33

Tampak Atas
1,20 1,80

min= 0,56 kg/cm2


max= 0,77 kg/cm2

Diagram Tegangan Exstrim

Penyelesaian :

Mencari Resultante dari berat mesin ( We1 + We2 ) dan berat pondasi ( Wf1 + Wf2 )
R = We1 + We2 + Wf1 + Wf2
Wf1 = 1,20 x 1,80 x 1,20 x 2,40 = 6,22 ton = 6.220 kg.
Wf2 = 3,00 x 1,80 x 1,20 x 2,40 = 15,22 ton = 15.220 kg.
R = 10.000 + 20.000 + 6.220 + 15.220 = 51.440 kg.
Letak Resultante :
R x X = We1 x 0,60 + Wf1 x 0,60 + We2 x 2,40 + Wf2 x 2,10
51.440 x X = 10.000 x 0,60 + 6.220 x 0,60 + 20.000 x 2,40 + 15.220 x 2,10
89.694
X = 51.440 = 1,74 .
Titik berat penampang alas pondasi
Luas alas penampang pondasi :
F1 = 1,20 x 1,80 = 2,16 m2
F2 = 3,00 x 1,80 = 5,40 m2
F = F1 + F2 = 2,16 m2 + 5,40 m2 = 7,56 m2

Statis momen ditinjau dari sebelah kiri :


S1 = F1 x 0,60 = 2,16 x 0,60 = 1,30 m3
S2 = F2 x 2,10 = 5,40 x 2,10 = 11,34 m3
S = S1+ S2 = 1,30 + 11,34 = 12,64 m3

Maka letak titik berat penampang alas pondasi :


S 12,64
X1 = = = 1,67 dari sisi sebelah kiri.
F 7,56
X2 = 3,00m 1,67m = 1,33 m.

Excentrisitas titik berat penampang alas pondasi terhadap resultante ( R )


E = X- X1 = 1,74 m 1,67 m = 0,07 m.

Momen akibat e ( excentrisitas ) :


M = e x R = 0,07m x 51.440kg = 3.600 kgm.

Momen inersia penampang alas pondasi terhadap sumbu y


1
Iy1 = [(12 x180x1203 ) + (180x120)x(1072 )] = 273.218.400 cm4
1
Iy2 = [(12 x 300x 1803 ) + (300x180)x(432 )] = 245.646.000 cm4
Iy = Iy1 + Iy2 = 273.218.400 cm4 + 245.646.000 cm4 = 518.864.400 cm4.

Tegangan exstrim yang timbul pada luas dasar pondasi :


R M x X2 51.440 360.000x133
max = = = 0,68 0,09
F Iy 75.600 518.864.400
kg
= 0,77 2
cm
R M x X1 51.440 360.000x167
min = + = + = 0,68 + 0,12
F Iy 75.600 518.864.400
kg
= 0,56 2
cm

Apabila tegangan tanah yang diijinkan t = 0,8 kg/cm2 .


max = 0,77 kg/cm2< 0,8 kg/cm2
min = 0,56 kg/cm2< 0,8 kg/cm2

kesimpulanya pondasi cukup aman ( tidak ambles/turun )


PERENCANAAN PONDASI TANGKI.

Sebuah tangki timbun minyak berdiameter ( ) 16m, akan ditempatkan diatas struktur
tanah clay, dari data laboratorium mekanika tanah hasilnya sebagai berikut : t = 0,40
kg/cm2, sudut lereng alam pasir ( ) 40O , pasangan= 1,80 ton/m3.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan terhadap kesetabilan tangki.


Rencana pondasi tangki.
Rencana bundwall.

Penyelesaian :

Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada perencanaan pondasi tangki agar stabil adalah
sebagai berikut :

Tidak mengalami penurunan pada waktu tangki dalam keadaan penuh.


Tidak guling.
Tidak geser.

10 m

16 m

Berat tangki dalam keadaan kosong:


Berat plat dinding : .d.h..bj.
: 3,14 x 16 x 10 x 0,008 x 7,9 = 31,75 ton
Berat plat botom & atap : 2x(1/4x3,14x162x0,01x7,90) = 31,75 ton
63,50 ton
Alat penguat dan penyokong 10% 6,35 ton

W1 = 69,85 ton

W1 dibulatkan W1 = 70,00 ton.

Berat sendiri air W2 = x x d2 x h x air .


W2 = x3,14 x 162 x 10 x 1 = 2009,80 ~ 2010,00 ton.
Berat tangki pada keadaan penuh :
Wt = W1 + W2 Wt = 70,00 ton + 2010,00 ton
Wt = 2080,00 ton.
Kesetabilan Konstruksi :
Tegangan tanah yang timbul ( ) pada dasar pondasi tangki saat tangki dalam
keadaan penuh.
Wt 2080,00 ton
= = = 10,35 ton/m2
F 1 x 3,14 x (16m)2
4
Dibulatkan = 10,4 ton/m2 = 1,04 kg/cm2
< t 1,04 kg/cm2 > 0,4 /cm2 ( tidak aman )
Perlu adanya perbaikkan tanah dari pasir dimana pasir = 2 ton/m3 sehingga
tebalnya pasir urugan adalah sebagai berikut :
t 1,04 0,40 0,64 kg/cm2
6,40
= pasir x h h = h= = 3,20 m
pasir 2
h 3, ,25 m
Tegangan tanah dibawah bottom sesudah perbaikkan tanah sebagai berikut :
,t = t + . h ,t = 4,00 + 2.3,25
,t > 1,05 /cm2 > 1,04 /cm2
Setelah adanya perbaikan tanah dengan urugan pasir maka tangki tidak ambles.
Untuk kontrol terhadap guling dan geser gaya horizontal akibat tekanan angin dan akibat
gempa dipilih salah satu yang membahayakan konstruksi.
Akibat angin :

Ha = 100 kg/m2

RA = 16 ton 10 m

5m

16 m

V = 40 km/jam ( Peraturan Muatan Indonesia )

2 2
Ha = = = 100 kg/m2.
16 16

Ra = Ha x h x d = 100 x 10 x 16 = 16.000 kg = 16 ton.

Akibat gempa :

10 m
HG= 7,35 ton

5m

16 m
Daerah Cepu didalam peta gempa masuk zone 3 koefisien gempa dasar untuk
tanah clay ( lunak ) C = 0,07 dan faktor keutamaan konstruksi K=1,5.
Hg = C x K x W1 = 0,070 x 1,50 x 70 = 7,35 ton.

Kontrol terhadap guling

RA = 16 ton
10 m
W1 = 70 ton
5m

8m A
16 m

Momen akibat W1 terhadap titik A = 70 ton x 8 m = 560 ton m


Momen akibat RA terhadap titik A = 16 ton x 5 m = 80 ton m
M 560 ton m
FS =Mw1A = 80 ton m
= 7 > 1,5 aman ( tidak guling ).
RGA

Kontrol terhadap geser.

RA = 16 ton
10 m
W1 = 70 ton
5m

W1 tg
8m A
16 m

Sudut geser untuk pasir padat =400


tg 400 = 0,839
W1 tg = 70.0,839 = 58,73 ton, RA = 16 ton.
W1 tg 58,73 ton
FS = = = 3,67 > 1,5 aman ( tangki tidak tergeser )
RA 16ton
PERENCANAAN BOUND WALL DARI PASANGAN BATU
1 1
Volume tangki = x x d2 x h = . 3,14. 162 . 10
4 4

= 502,40 m3
16m
X
Bilamana tinggi bound wall 1m, maka sisi bujur
sangkar bagian dalam ukuranya :

( X m )2 x 1 m = 502,40 m3 ( X m ) 2 =502,40 m3,

X = 502,40 = 22,40 23
X

Dimensi bound wall direncanakan sepert gambar sketsa dibawah ini, tinggi bound wall dibuat 1,25 m
yang 0,25 sebagai ruang bebas, maksudnya pada saat terjadi pecahnya tangki minyak diharapkan
tidak luber lewat bibir bound wall bagian atas.

Kontrol terhadap ambles ( penurunan )


0,30

1,25 G1 = 0,30x1,25x1,00x1,80 = 0,675 ton

G2 = 0,50 (0,40x1,25)x1,00x1,80 = 0,450 ton


G1 G2 G3 = 0,40x1,20x1,00x1,80 = 0,864 ton
0,40
G = G t = G1 + G2 + G3
G3
0,25 0,70 0,25 Gt = 0,675 ton + 0,450 ton + 0,864 ton = 1,989 ton.
1,20
F = 1,20m x 1,00 m = 1,20 m2.
Gt 1,989
= F
= 1,20
= 1,65 ton/m2 = 0,165 kg/cm2.

1,00m t 0,165 kg/cm2< 0,40 kg/cm2 , maka bound


wall tidak ambles ( mengalami penurunan ).

1,20m
Kontrol terhadap pecahnya konstruksi bound wall.

0,30 Wx = 1/6 bh2 =1/6 .100.702= 81666,67 cm3

Wx 1 bh2
Ka = Kb = = 6
= 16 h
F bh
hm =1,00
1,25 Sehingga batas inti ( kern ) berjarak 1/6 h = 12 cm dari
berat penampang alas potongan bound wall kearah kiri
Hm
dan kanan.
G1 G2
G1 = 0,675 ton, G2 = 0,450 ton , Gt =G1 + G2.
0,35 0,35
Gt =0,675 ton + 0,450 ton = 1,125 ton
0,70
Gaya horisontal minyak Hm = .0,8.1.1 = 0,40 ton.
Sb X
Atau (.density.h2)
Sb Y M positif (MG2) = G2 . (
0,40
- 0,05 ) = 0,450.0,083
b=1,00
3

= 0,0375 tm

ya yb M positif MHm = 0,40.1/3.1 = 0,133 tm.


h = 0,70
M positif = MG2 + MHm = 0,0375 + 0,133 =0,1705 tm.

M negatif (MG1) = G1. ( 0,15 + 0,05 ) = 0,675x0,20

= 0,135 tm.

Selisih momen positif dan momen negatif ( M ) = 0,1705 tm 0,135 tm = 0,0355 tm = 3550
kgcm.
M 3550 kgcm h 70
Excentrisitas ( e ) = Gt
= 1125 kg
= 3,16 cm < 6 3,16 cm < 6

3,16 cm < 11,67 masih didalam kern.
Gt M
Tegangan yang timbul pada bagian potongan = a = +
F Wx
1125 3550
a = +
7000 81666,67

a = 0,16115 kg/cm2

Gt M
b =
F Wx
1125 3550
b =
7000 81666,67

b = 0,16028 kg/cm2.
Kesimpulan :
Tegangan yang timbul akibat berat sendiri dari bound wall yang diambil pias 1 m
dan gaya horisontal dari minyak yang tumpah didalam bound wall adalah tegangan
tekan maka konstruksi bound wall yang bahannya dari pasangan batu tidak akan
pecah ( kuat ).

Kontrol terhadap gulingnya konstruksi bound wall.


0,30 Mm = Hm x 1/3h .
Mm = 0,400 x 1/3.1 = 0,133 tm.
Mm = 13.300 kgcm.

h = 1,00 1,25 MG1 = 0,675 x 0,80 = 0,472 tm


Hm MG2 = 0,450 x( 0,25+0,80/3 )
1/3 h G1 = 0,232tm
G2
MG3 = 0,864 x0,60 = 0,518tm
0,40
G3
0,25 0,70 0,25

1,20 MG = MG1 + MG2 + MG3


MG = 0,472tm+0,232tm +0,518tm.
MG = 1,222 tm = 122.200 kgcm

122.200
FS =
1,5 13.300
1,5 9,18 > 1,5 ( aman sekali artinya konstruksi
tidak guling).

Kontrol terhadap gesernya konstruksi bound wall.


0,30

h = 1,00 1,25
Sudut geser tanah clay :
Hm
= 300.
1/3 h G1 G2
Tg 300 = 0,557.
0,40 Gaya geser ( Gg )
Gt tg G3
= Gt. tg 300
0,25 0,70 0,25
= 1,989 x 0,557
1,20
= 1,147 ton
Hm = 0,410 ton
Gg 1,147 ton
FS = 1,5 1,5 2,86 > 1,5 ( aman artinya konstruksi bound wall
Hm 0,400 ton

tidak tergeser akibat tekanan horisontal bila terjadi tumpahan minyak. )


16 m

Dimensi bound wall


lihat detail dibawah TANGKI TIMBUN 10 m
Lantai darii Konstruksi bound wall darii
pasangan pasangan batu belah
kedap air

2,30 URUGAN PASIR

18 m

23 m

0,30

1,25

0,40

0,25 0,70 0,25

1,20

DETAIL BOUND WALL

SARANA BOUND WALL PADA TANGKI TIMBUN

Anda mungkin juga menyukai