Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

[ RANGKUMAN ]
Hakikat Mata Uang dan Sejarah Perkembangannya
A. Deini!i Uang.
". Deini!i Uang Se#ara Baha!a.
Secara etimologi, definisi uang ( nuqud ) ada beberapa makna :
a. Al-Naqdu: yang baik dari Dirham, dikatakan dirhamun naqdun, yakni baik. Ini
adalah sifat.
b. Al-Naqdu: meraih Dirham, dikatakan naqada al-darahima yanquduha naqdan,
yakni meraihnya ( menggenggam, menerima ).
c. Al-Naqdu: membedakan Dirham dan mengeluarkan yang palsu. Sibaaihi bersyair:
Tanfi Yadaha al-Hasha fi Kulli HajiratinNafya al-Darahima Tanqadu al-
Shayarifu. !rtinya: " #angannya ( $nta ) mengais-ngais disetiap padang pasir%
memilah-milah Dirham oleh tukang uang ( pertukaran, pemeriksaan, pembuat
uang ).
d. Al-Naqdu: #unai, &aan #unda, yakni memberikan bayaran segera.
2. Deini!i Nuqud da$am %!ti$ah &'(aha.
'ata Nuqud tidak terdapat dalam !l-qur(an maupun hadits )abi Sa. 'arena bangsa
!rab umumnya tidak menggunakan kata Nuqud untuk menun*ukan harga. +ereka
menggunkan kata Dinar untuk menun*ukan mata uang yang terbuat dari emas, kata
Dirham untuk menu*ukanalat tukar yang terbuat sdari perak. +ereka *uga menggunakan
kata Wariq untuk men*ukan Dirham perak, kata Ain untuk menun*ukan Dinar emas.
Sedang kata ulus ( uang tembaga ) adalah alat tukar tambahan yang digunakan untuk
mrembeli barang-barang murah.
1
'ata Dirham! Dinar dan Wariq terdapat dalam !lqur(am dam ,adits. -irman !llah
St.: Di antara A"li Kita# ada $ran% yan% ji"a "amu m&m'&r(aya"an "&'adanya harta
yan% #anya" ) *inthar +! di"&m#ali"annya "&'adamu,! dan diantara m&r&"a ada $ran%
yan% ji"a "amu m&m'&r(aya"an "&'adanya satu Dinar! tida" di"&m#ali"annya 'adamu!
"&(uali ji"a "amu s&lalu m&na%ihnya ( .S. !li-Imtan /01: 23 ).
)abi Sa. 4ersabda dalam ,adits yang diriayatkan oleh $tsman bin !ffan:
-an%an "alian jual satu Dinar d&n%an dua Dinar! dan satu Dirham d&n%an d&n%an dua
Dirham. 5uga )abi Sa. 4ersabda dalam ,adits yang diriayatkan oleh !bu Sa(id al-
'hudry: -an%an "alian jual &mas d&n%an &mas! '&ra" d&n%an '&ra"! "&(uali sama
nilai! u"uran da tim#an%an. 6ara -uqaha dalam katya-karya mereka menggunakan kata
Dirham! Dinar! dan ulus. $ntuk menun*ukan Dirham dan Dinar mereka gunakan
Naqdain ) .ustanna + dan " harga ", kata Naqd ( Singular ) untuk salah satu dari
keduanya, dan kata Nuqud ( 6lural ) atas gabungan keduanya.
6ara -uqaha memberikan definisi uang dari pen*elasan dengan melihat fungsi-
fungsinya dalam ekonomi, yaotu melalui 0 fungsi:
7. Sebagai standar ukuran untuk menentukan nilai harga komoditi dan *asa.
8. Sebagai media pertukaran komoditi dan *asa.
0. Sebagai alat simpanan. -ungsi ini disinggung oleh al-9a:ali dan Ibnu 'haldun.
). Deini!i Uang men'r't *ara Ah$i +k,n,mi.
+enurut Dr. +uhammad ;aki Syafi(i mendefinisikan uang sebagai: " segala sesuatu
yang dierima khalayak untuk menunaikan kea*iban-kea*iban.
+enurut 5. 6 <oraard mendefinisikan uang sebagai: "sesgala sesuatu yang diterima
secara luas sebagai media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai
harga dan media penyimpan kekayaan.
B. &'ng!i Uang.
7. $ang sebagai standar ukuran harga dan unit hitungan.
2
8. $ang sebagai media pertukaran ( .&dium $f /0(han%& ).
0. $ang sebagai media penyimpanan nilai.
=. $ang sebagai standar pembayaran tunda.
-. Sejarah Perkembangan Uang.
". A!a$.'!'$ dan Pentingnya Uang.
a. A!a$.'!'$ Uang.
-irman !lla St.: Allah-lah yan% t&lah m&n(i'ta"an lan%it dan #umi dan
m&nurun"an air hujan dari lan%it! "&mudian Dia m&n%&luar"an dari air hujan itu
#&r#a%ai #uah-#uahan m&njadi r&1&"i untu"mu! dan Dia t&lah m&nundu"an #aht&ra
#a%imusu'aya #aht&ra itu #&rlayar di lautan d&n%an "&h&nda"-Nya! dan Dia t&lah
m&nundu"an ) 'ula + #a%imu sun%ai-sun%ai ( .S. Ibrahim /7=1: 08 ).
+unculnya uang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
7. 'esusahan mencari keinginan yang sesuai antara orang-orang yang melakukan
transaksi, atau kesulitan untuk meu*udkan kesepakatan mutual.
8. 6erbedaan ukuran batang dan *asa, dan sebagian barang yang tidak bisa dibagi-
bagi.
0. 'esulitan untuk mengukur standar harga seluruh barang dan *asa.
b. Urgen!i Uang.
$ang adalah salah satu pilar ekonomi. $ang memudahkan proses pertukaran
komoditi dan *asa. Setiap proses produksi dan distribusi mesti menggunakan uang.
#idaklah berlebihan sebagian orang yang mengisyaratkatkan baha penemuan uang
merupaka salah satu penemuan yang besar yang dicapai oleh manusia.
2. Uang da$am Pemerintahan %!$am.
a. Uang *ada Ma!a Kenabian.
4angsa !rab di ,i*a: pada masa 5ahiliyah tidak memiliki mata uang. +ereka
menggunakan mata uang yang mereka peroleh berupa Dinar emas ,ercules,
4y:iantum dan Dirham perak Diansti Sasanid dari Iraq dan sebagian mata uang bangsa
,imyar, >aman. merupakan tradisi 'abilah .uraish melakukan per*alanan dagang 8
kali dalam setahun? pada musim panas ke negeri Syam ( Syira, sekarang ) dan pada
3
musim dingin ke negeri >aman. 6ada masa ini terdapat tiga bentuk cetakan uang
setelah )ani Sa. Diutus sebagai )abi dan @asul, yakni:
7. !da yang ukurannya 8A karat.
8. !da yang ukurannya 78 karat.
0. !da yang ukurnnya 7A karat.
&alu ditetapkan dalam Dirham Islam men*adi 7= karat dengan mengambil
sepertiga dari semua Dirham 6ersia yang ada.8AB78B7AC=8D0C7=, sama dengan E
Daniq. Setiap Daniq seukuran 2 .itsqal ( dalam ukuran sekarang adlah gram ).
b. Uang Pada Ma!a Kha'$aa'rra!yidin.
'etika !bu 4akar dibaiat men*adi 'halifah, beliau tidak melakukan perubahan
terhadap mata uang yang beredar. 4ahkan menetapkan apa yang sudah ber*alan dari
masa )abi Sa., yaitu penggunaan mata uang Dinar ,ercules dan Dirham 6ersia.
4egitu *uga ketika $mar bin 'hattab dibaiat sebagai 'halifah, hanya pada tahun
7F ,, menurut riayat tahun 8A ,, dicetak Dirham Islam. 6ada masa $tsman bin
!ffan, dicetak Dirham seperti model Dirham 'halifah$mar bin 'hatab dan dituliskan
*uga kota tempat pencetakan dan tanggalnya dengan huruf 2ahla3iyah dan salah satu
kalimat 2ismillah! 2ara"ah! 2ismillah 4a##i! dan 4a#iyallah dengan *enis tulisan
'ufi.
#. Uang *ada Ma!a Dina!ti Uma/iyah.
6encetakan uang pada masa dinasti $maiyah aemen*ak masa +uaiyah bin !bi
Sofyan masih meneruskan model Sasanid dengan menambhakan beberapa kata tauhid
seperti halnya pada masa 'haulafaur @asyidin. 6ada masa !bdul +alik bin +aran,
setelah mengalahkan !bdullah bin ;ubair dan +ush(ab bin ;ubair, beliau menyatukan
tempat percetakan. Dan pada tahun 2E , beliau membuat mata uang islam yang
bernafaskan model islam tersendiri, tidak ada lagi isyarat atau tanda 4y:antium atau
6ersia. Dengan demikian, !bdul +alik bin +aran adalah orang yang pertama kali
mecetak Dinar dan Dirham dalam model Islam tersendiri. Dan penetapan mata uang ini
berlan*ut hingga pada masa >a:id bin !bdul +alik dan ,isyam bin !bdul +alik.
d. Uang *ada Ma!a Dina!ti Abba!iyah dan !e!'dahnya.
6ada masa !bbasiyah, !l-Saffah mencetak Dinarnya yang pertama pada aal
berdirinya Dinasti !bbasiayah tahun 708 , mengikuti model Dinar $maiyah dan
tidak mengubah sedikitpun kecuali pada ukiaran-ukiran. Sedangkan Dirham, pada
4
aalnya ia kurangisatu butir kemudian dua butir. 6engurangan ukura Dirham terus
berlan*ut hingga pada masa !bu 5a(far al-+anshur, dia mengurangi 0 butir hingga pada
masa +usa al-,adi kurangnya mecapai satu karat.
". N%0A% HAR1A UANG K+R1AS
!. Definisi ,arta ( +al ) Secara 4ahasa.
'ata mal ( harta ) digunakan untuk menun*ukan setiap sesuatu yang kamu miliki
dari setiap sesuatu.4entuk pluralnya am3al. .ala al-rajulu yamulu 3a yumalu
maulan 3a .u5ulan! 6d1a shara D1a malin apabila dia memiliki harta. 4entuk
tash%irnya adalah mu3ail.
'ata .al dimunnatskan ( menggunakan kata ganti anita ), ,assan bersyair7 Al-
malu ta1ri #i aq3amin d1a3i hasa#in3a qad tusa33idu %haira al-sayyidi al-
mal ( harta bisa membuat rendah kaum-kaum terhormat, dan bisa mengangkat
dera*at bukan tuan men*adi tuan ).
4. Definisi ,arta +enurut $lama Syariah.
a. Definisi ,arta +enurut ,anifah ( +a:hab ,anafi ).
6ara ulama +a:hab ,anafi menyebutkan beberapa definisi harta yang maknanya
saling berdekatan, beberapa diantaranya:
Ibnu !bidin berkata: Harta adlah a'a yan% diminati s&(ara n$rmal dan
mun%"in disim'an untu" saat di'&rlu"an.
Ibnu )a*im berkata: Di dalam al-ha3i al-*udsi7 harta adalah nama #a%i
yan% #u"an manusia di(i'ta"an untu" "&'&ntin%an manusia dan #isa di'&r$l&h
dan di'&r%una"an s&suai 'ilihan.
7. $raian definisi harta menurut ,anafiah
a.,arta adalah setiap yang diminati secara normal.
b.,arta adalah apa yang mungkin diperoleh dan disimpan untuk saat
diperlukan.
c.,arta adalah yang berlaku persaingan dabn pengeluaran.
d.+anusia dan 4udak tidak termasuk harta sekalipun padanya ada makna harta,
tapi bukan harta dalam makna yang sebenarnya.
5
8. $nsur-unsur harta menurut ,anafiah.
a.'ebendaan, yakni baha sesuatu itu ada di alam nyata.
b.#radisi (urf ), yaitu apa yang berlaku dalam tradisi manusia, semua atau
sebagian, menyatakan kehartaan suatu benda, memperolehnya, bersaing
padanya, mnegeluarkan bayaran sebagai gantinya dan menerimanya dalam
penyelesaian.
b. Definisi ,arta +enurut *umhur -uqaha.
,arta menurut 5umhur $lama adalah setiap sesuatu yang bernilai diantara
manusia dan dia*ibkan perusaknya untuk mengganti, dan dibolehkan oleh
syariat memanfaatkannya pada aktu lapang dan tidak darurat. Sumber nilai
harta menurut 5umhur terdapat dalam dua unsur: pertama, pengakuan tradisi
manusia men*adikan sesuatu men*adi bernilai, apakah benda atau manfaat.
'edua, ketetapan syari(at membolehkan pemanfaatan apa yang ditradisikan
oleh manusia.
c. 6erbedaan antara istilah ,anafiah dan 5umhur dalam +akna ,arta.
,anafiah tidak men*adikan kebolehan pemanfaatan secara syara( sebagai
unsure dari unsure-unsur harta, tapi memandangnya sebagai unsure dari
unsure-unsur nilai ( taqaun ). Sedangkan 5umhur -uqaha memandang
kebolehan pemanfaatan secara syara( sebagai unsur dari unsur-unsur harta,
maka setiap yang tidak dibolehkan pemanfatan oleh syari(at tidak termasuk
harta.
d. 6embagian ,arta dalam Syari(at Islam.
7. +emandang tabiat dan fungsinya terbagi kepada: uang dan barang.
8. +emandang boleh dan haram pemanfaatan secara syari(at, terbagi kepada:
mutaqain ( bernilai ) dan tidak bernilai.
0. +emandang kesamaan bagian dan tidaknya, terbagi kepada: mitsly
( similar /sma1 ) dan qimily ( Galuation / taksiran 1 ).
=. +emandang tetapnya di tempat dan tidak tetapnya terbagi kepada: harta
bergerak dan harta tak bergerak.
3. +emandang tetap bendanya ketika dipergunakan dan tidak, terbagi
kepada: konsumsi ( istihlaki ) dan pemakaian (isti(mali )
6
2. Per!e*!i U$ama tentang Ni$ai Mata Uang Kerta!.
!. +ata $ang 'ertas sebagai Dokumen $tang.
a. 6enganut )a:hab Ini.
Di antara ulama yang menganut pendapat ini adalah Syaikh !hmad al-,usaini,
Syaikh +uhammad !min al-Syanqiti, Syaikh Salim bin !bdullah bin Samir, dan ,abib
!bdulllah bin Sumaith. 6endapat inilah yang pernah difatakan oleh +asyikhah
( kantor lembaga perguruan ) al-!:har. 'esimpulan +a:hab ini adlah mata uang kertas,
pada dasar materialnya bukan termasuk uang. Sebab ia tidak lain hanya sekedar
instrumen bukti baha 4ank terutang kepada pemegang instrumen tersebut.
4. +ata $ang 'ertas !dalah ,arta 4enda 6erniagaan.
a. 6enganut 6endapat ini.
6endapa ini dianut oleh bebrapa ulama, antara lain: Syaikh !bd al-@ahman al-Sa(di,
Syaikh ,asan !yub dan mantan +ufti #urki Syaikh 'hail 'uninakh dan yang lainnya,
kesimpulan pendapat ini adalah mata uang kertas yang dikenal sekarang tidak memiliki
sifat nilai harga, sebab sifat ini hanya dimiliki hanya oleh emas dan perak. !kan tetapi,
mata uang kertas hanya sedera*at dengan komoditi dan harta benda dagangan biasa.
Syaikh 'halil 'uninakh, dalam buku al--ataa li +assa(il !yyamina, mengatakan:
"sesungguhnya mata uang kerts adalah harta benda yang boleh di*ual dengan yang
lainnya mutafadilan, tunai maupun pembayaran dengan ber*angka.
b. Dalil-dalil.
7. >ang disepakati pada kontrak adalah kertas itu sendiri, dan kertaslah yang
dimaksudkan menurut konteks dan makna.
8.+engqiyas *enis kertas ini kepada permata, berlian dan yang seumpamanya.
0. 'ertas ini apabila )egara atau 6emerintah yang mengeluarkannya runtuh, maka
nilainya pun hilang sama sekali.
=. HIllat riba pada emas dan perak Imenurut +a:hab ,anafi dan satu riayat dari
imam !hmad adalah al-a:an.
c. ,ukum -iqih 4erdasarkan 6endapat Ini.
7
7. +asalah ,ukum @iba.
,ukum riba tidak berlaku pada mata uang kertas. Sebab ia tidak termasuk harta
riba.
8. +asalah ;akat.
;akat tidak dia*ibkan terhadap mata uang kertas selama tidak diper*ual belikan.
0. +asalah al-+udarabah ( bagi hasil ).
+ata uang kertas ini tidak boleh di*adikan modal kongsi pada kontrak al-
mudarabah.
-. Mata Uang Kerta! Di!amakan dengan &'$'!.
a. Pengan't Penda*at ini.
6endapat ini dianut oleh sekelompok $lama, seperti Syaikh !hmad @idha al-
4urailai, Syaikh !hmad al-'hatib al-5ai, Syaikh +uhammad $laisy al-maliki,
Syaikh +ustafa al-;arqa, Syaikh !bdullah 4assam, Dr. +ahmud al-'halidi, Syaikh
Sulaiman al-'halidi al-!s(ardi dan Syaikh +uhammad Salamah 5abar. 'esimpulan
pendapat ini adlah mata uang kertas serupa dengan mata uang logam murah%fulus--.
b. Penda*at U$ama tentang &'$'!.
7. 6endapat +a:hab ,anafi tentang -ulus..
a. 4erkaitan dengan kea*iban :akat.
Selama -ulus tersebut tidak disiapkan untuk di*ual belikan maka tidak a*ib
dikeluarkan :akatnya.
b. 4erkaitan dengan hokum riba.
-ulus tidak termasuk harta riba al-fadhl apabila kedua orang yang bertransaksi
telah menentukannya.
c. 4erhubungan dengan hokum mudharabah.
#idak boleh menggunakan -ulus dalam transaksi mudharabah, alasannya baha
-ulus tersebut merupakan uang yang ditetapkan pasar,dan bukan uang al-khilkiyah.
8. 6endapat +a:hab +aliki tentang -ulus.
a. +asalah kea*iban :akat.
8
;akat tidak dia*ibkan terhadap -ulus. 'ecuali, apabila ia disediakan untuk di*ual
belikan , maka ketika itu dia*ibkan padanya :akat harga perniagaan.
b. #entang hokum riba.
-ulus tidak termasuk harta riba
c. 4erkaitan dengan al-mudharabah.
,okum -ulus tidak sama dengan hokum emas dan perak, sehingga -ulus tidak
diperbolehkan dalam hal al-mudharabah.
0. 6endapa +a:hab Syafi(I tentang -ulus.
a. #entang kea*iban :akat.
Selama -ulus tidak untuk dibisniskan, maka tidak a*ib men:akatinya. Sebab
hukumnya sama dengan harta benda biasa.
b. #entang hukum riuba.
Sebagian besar $lama Syafi(i mengatakan -ulus tidak termasuk barang riba,
sekalipun ia laku di pasar sebagaiman halnya emas dan perak.
c. #entang masalah al-mudharabah.
#idak diperbolehkan men*adikan -ulus sebagai modal pada transaksi al-
mudharabah, sebab -ulus hukumnya sama dengan harta benda biasa.
=. 6endapat +a:hab ,ambali tentang fulus.
a. ,ukum :akat.
;akat tidak dia*ibkan pada -ulus kecuali apabila ia dibisniskan.
b. ,ukum riba.
-ulus tidak termasuk harta riba al-fadhl. Sebab, ia dihitung dengan *umlah.
c. ,ukum +udarabah.
#idak boleh men*adikan -ulus sebagai modal pada transaksi syirkah al-
mudharabah. Sebab -ulus tidak stabil, terkadang laku, terkadang mengalami
depresi.
9
#. H'k'm &i(ih yang di!im*'$kan dari mem*er!amakan Mata Uang Kerta!
terhada* &'$'!.
7. ;akat: berdasarkan pendapat 5umhur ulama, :akat tidak dia*ibkan pada mata uang
kertas selama ia tidak untuk dibisniskan.
8. @iba: berdasrkan pendapat 5umhur ulama, mata uang kertas tidak termasuk harta
riba.
0. !l-mudharabah: berdasarkan pendapat 5umhur ulama, tidak boleh men*adikan mata
uang kertas sebagai modal pada transaksi syirkah al-mudharabah.
D. Mata Uang Kerta! Sama Seka$i 1idak 1erma!'k Harta.
a. Pengan't *enda*at ini.
6emilik pendapat ini adalah syaikh !bd al-,amid al-Syarani, sebagaimana dalam
bukunya ,asyiah Hala #uhfah al-+uhta* bi Syarh al-+inha*. 'esimpulan pendapat
tersebut adalah mata uang kertas pada materialnya tidak memiliki nilai, sebab ia tidak
dapat dimanfaatkan.
b. Da$i$.da$i$.
7. Di antara syarat sahnya uang%sebagai nilai harga%materialnya harus dapat
dimanfaatkan. Sedangkan material mata uang kertas tidak dapat dimanfaatkan . Jleh
karena itu, mata uang kertas tidak termasuk harta.
8. !pabila 6emerintah yang mengeluarkan kertas tersebut telah melarang peredarannya,
maka nilai istilahnya ikut terhapus.
#. H'k'm &i(ih Berda!arkan Penda*at %ni.
7. 6ada masalah :akat: :akat tidak dia*ibkan sama sekali terhadap mata uang
kertas,baik :akat emas dan perak maupun harta :akat perniagaan.
8. +asalah riba: mata uang kertas tidak termasuk harta riba al-fadhl dan al-nasi(ah.
0. +asalah al-mudharabah: mata uang kertas tidak dapat di*adikan modal pada transaksi
syirkah al-mudharabah.
=. +aslah *ual beli: mata uang kertas ini tidak dapat di*adikan nilai harga terhadap segala
*enis harta.
+. Mata Uang Kerta! Ada$ah Uang yang %nde*enden
10
!rti dan *udul di atas, baha status mata uang kertas bukan merupakan cabang dari
emas dan perak, dan *uga bukan seperti -ulus atau harta perniagaan.
a. ,ukum fiqih berdasarkan 6endapat Ini.
7. ,ukum riba: mata uang kertas termasuk harta riba
8. ,ukum :akat: mata uang kertas termasuk harta yang harus dikeluarkan :akatnya,
baik uang kertas tersebut untuk dibisniskan maupun tidak.
0. hokum al-mudharabahi: boleh men*adikan mata uang kertas sebagai modal pada
transaksi syirkah al-mudharabah.
K+PU1USAN MA20%S A0.MA2MA3 A0.&%4H% A0.%S0AM%
1+N1ANG MA1A UANGK+R1AS
Pada *ertem'an Ke$ima tah'n "526 H
>ang inti dari isi surat ini adalah:
7. 4erdasarkan baha asal-usulnya uang adalah emas dan perak, serta Hillat riba pada
keduanya adalah al-tsamaniah%menurut pendapat yang lebih sahih%dan Hillat tersebut I
menurut $lama%tidak ada hanya pada emas dan perak, sekalipun metaliknya adalah asal.
Serta uang kertas telah men*adi uang a*ib yang menggantikan kedudukan emas atau
perak dalam bertransaksi.
8. +ata uang kertas telah dianggap sebagai uang yang independen, sebagaimana halnya
uang emas dan perak dan mata uang lainnya. Dan karena mata uang kertas dapat ter*adi
riba, baik al-fadhl maupun al-nash, maka dia*ibkan hal-hal berikut:
a. #idak boleh men*ual mata uang kertas, satu sama lainnya, atau dengan *enis mata uang
yang berbeda, seperti emas atau perak dengan pembayaran ber*angka.
b. #idak boleh menukar mata uang kertas dengan satu *enisnya mutafadilan ( nilai yang
tidak disamakan ), baik dengan pembayaran ber*angka, maupun di tempat transaksi
( kontan ).
c. 4oleh men*ual mata uang kertas dengan mata uang kertas lain se*enis, baik dengan
nilai yang disamakan maupun tidak, dengan syarat serah terima harus dilakukan di
tempat transasksi.
11
0. +ata uang kertas termasuk harta yang a*ib dikeluarkan :akatnya, apabila nilainya
mencapai *umlah terendah dari kedua macam nisab emas atau perak. !tau nisab tersebut
sampai dengan menggabungkan kepada mata uang lain, atau harta yang akan dibisniskan.
=. 4oleh men*adikan mata uang kertas sebagai modal pada transaksi pen*ualan al-salam
( pemesanan barang ) dan al-syarikat ( berkongsi ).
2. DA0%0 S7AR3% tentang MA1A UANG K+R1AS
A. A$.4iya!.
+enyamakan ( qiyas ) mata uang kertas dengan Dinar ( uang emas ) dan Dirham
( uang perak ), tergantung kepada Hillat riba yang ada pada emas dan perak.
". Penda*at *ara &'(aha tentang 8i$$at riba *ada ema! dan *erak.
a. Hadit!.hadit! tentang riba.
7. Diriayatkan oleh $badah bin al-Shamit ( r.a ), @asulullah Sa. 4ersabda?KLmas
dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma,
garam dengan garam, satu ukuran, sama rata, tangan ke tangan ( kontan ), dan *ika
berbeda *enis maka silahkan kalian men*ualnya dengan cara yang kalian mau, dengan
pembayaran kontanK.
8.. Diriayatkan dari !bu Sa(id al-'hudri ( r.a ), @asulullah sa. 4ersabda: "5anganlah
kalian men*ual emas dengan emas, kecuali sama rata, *angan melebihkan salah satu
dari yang lainnya. Dan *anganlah kalian men*ual perak, kecuali sama rata, *angan
melebihkan satu dari yang lainnya. Dan *anganlah kalian men*ual barang yang belum
ada dengan pembayaran kontanK.
b. Penda*at &'(aha da$am Meng.%!tinbath %$$at riba dari Hadit! di ata!.
7. +a:hab ,anafi.
Illat riba yang ada pada emas dan perak adalah all-a:n ( timbangan ) dan *enis.
)amun, diantara $lama ,anafi ada yang berpendapat, baha illat( tersebut adalah al-
qadr ( ukuran secara umum ) dan *enis.
8. +a:hab +aliki.
a. 6endapat +ashur dari ma:hab ini mengatakan , baha illat riba pada emas dan
perak adalah galabah al-tsamaniah ( emas dan perak pada dasarnya benda yang
sangat berharga ). Jleh karena itu, illat tidak terdapat pada al--ulus.
12
b. 6endapat lain mengatakan, illat nya adalah mutlak al-tsamaniah ( semata-mata
harga ), sehingga al-fulus termnasuk mengandung Hillat ini.
0. +a:hab Syafi(i.
+enurut $lama +a:hab Syafi(I, Hillat riba pada emas dan perak adalah *ins al-
atsman ghaliban ( *enis benda hang berharga ), dan Hillat ini qashirah ( pasif ),
maksudnya tidak bissa di*adikan tolak ukur untuk mengqiyas masalah yang lain dengan
menggunakan Hillat tersebut.
=. +a:hab hambali.
a. Hillat riba pada emas dan perak menurut pendapat masyhur ma:hab ,ambalai ialah
al-a:n.
#. Ke!im*'$an Penda*at 9*enda*at &'(aha tentang 8%$$at riba *ada ema! dan
*erak.
7. 5umhue ( kebanyakan ) $lama, yang terdiri dari ulama Syafi(i, +aliki%menurut
pendapat yang masyhur--, ,ambali--menurut satu riayat--, berpendapat baha,
Hillat riba pada emas dan perak adalah ghalabat al-tsanamiyah.
8. +a:hab ,anafi dan riayat masyhur +a:hab ,ambali, berpendapat baha Hillat
tersebut adalah al-a:n dan al-*ins ( *enis ).
0. +a:hab +aliki--menurut riayat yang tidak kuat--mengatakan baha, Hillat tersebut
adalah mutlak al-tsamaniyah.
2.Da$i$.da$i$.
a. Da$i$ 2'mh'r U$ama: da*at di!im*'$kan !ebagai berik't;
6ertama, al-tsamaniayah sebagai Hillat riba pada emas dan perak adalah Hillat yang
munasib ( tepat ), sebab dengan al-tsamaniayah tersebut harta men*adi sesuatu yang
berarti. 'edua, manakala I*ma( ulama membolehkan memesan barang timbangan
dengan pembayaran emas atau perak, ini artinya Hillat riba yang pada emas dan perak
bukanlah al-a:n. Sebab, *ika Hillat tersebut adalah al-a:n, maka tidak boleh
memesan barang timbangan dengan pembayaran emas atau perak, sebab transaski
tersebut%dengan Hillat al-a:n%termasuk riba al-)asa(.
b. Da$i$ Ma<hab Hanai dan Penda*at Ma!yh'r Ma<hab Hamba$i terbagi ke*ada:
A$.4'r3an: A$.Hadit! !erta 0,gika.
7. Dalil dari !l-.ur(an.
13
a. -irman !llah St. Sempurnakanlah takaran dan *anganlah kamu termasuk orang-
orang yang merugikan. Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan
*anganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan *anganlah kamu
mera*alela di muka bumi dengan membuat keruskan ( .S. !l-Syuara /8E1:7F7-7F0 ).
8. dalil Dari !l-,adits.
a. Diriayatkan dari @asulullah Sa. 4ersabda "Lmas dengan emas, perak dengan
perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, sama
rata, tangan ke tanganK.
0. &ogika.
a. 6ada dasarnya, yang diperhatikan dalam *ual beli adalah persamaan ( anatar harga
dan material ). >ang sangat berfungsi dalam hal ini adalah *enis dan takaran atau
timbangan, sebab secara kasat mata takaran dan timbanganlah yang menyamakan
antara keduanya. Sedangkan *enis, sebagai persamaan dari segi nilai. 4erarti *enis
dan takaran atau timbangan adalah sebagai Hillat riba.
B. A$.%!tih!an.
+enurut $lama ,anafi definisi al-istihsan adalah berpaling dari prinsip qiyas,
kepada yang lebih aula ( utama ). Sedangkan menurut $lama ,ambali, al-istihsan
adalah adanya beberapa al-ammarat ( hikmah ) yang lebih kuat, yang mengharuskan
untuk berpaling dari prinsip qiyas. -irman !llah St. Dan Dia sekali-kali tidak
men*adikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan ( .S. !l-,a** /881: 2F ).
-.A$.8Ur = Adat ata' 1radi!i >.
6ara -uqaha membagi uang kedalam dua macam:
7. $ang sebagaimana diciptakan, yaitu Dinar dan perak murni.
8. $ang menurut istilah, yaitu Dinar dan Dirham al-magsyusah, serta -ulus yang
berlaku di pasar.
". U$ama Hanai.
Ibnu !l-,imam mengatakan: "#idak ada bedanya antara kelesuan pasar pada al-
magsyusah dengan kelesuan pasar pada -ulus. Sebab, pada dasarnya keduanya sama,
hamya sekedar barang dagang biasa, yang dianggap sebagai nilai harga hanya menurut
istilah sa*aK. 4egitulah fulus telah men*adi nilai harga menurut istilah dan al-Hurf,
sehingga hukumnya dapat disamakan dengan Dinar dan Dirham, sebagai sarana
14
perantara dalam tukar menukar. Jleh karena itu, nilai fulus tersebut men*adi utang yang
ada pada d:immah ( #anggungan ) dan tidak dapat ditentukan kebendaannya saat
menukar barang dagangan maupun layanan.
2. U$ama Syai3i.
$lama Syafi(i *uga berpendapat sangat pentingnya peran al-urf dalam hal uang
sebagai nilai harga. Jleh karena itu, menurut mereka, apapun yang telah men*adi istilah
pasar sebagai satuan hitungan dan sarana perantara untuk saling tukar menukar, maka
boleh di*adikan sebagai uang pokok, sekalipun bentuknya Dinar dan Dirham al-
magsyusah ataupun al-fulus.
Ibnu ,a*ar mengatakan : " 4oleh hukumnya muamalah dengan al-magsyusah ,
sekalipun dengan tanggungan al-d:immah ( *aminan ) tanpa harus mengetahui kadar
campuran yang ada pada campuran uang tersebut, sebab yang men*adi standar adalah
al-(urf. +aka dari itu, apabila fulus berlaku di pasar, sebagaimana halnya Dinar dan
Dirham, maka hukumnya dapat disamakan.
). U$ama Ma$iki.
!l-,attab men*elaskan baha Dirham magsyusah yang tidak men*adi istilah pasar,
tidak boleh digunakan sebagai modal dalam transaksi al-mudharabah. !dapun *ika
istilah pasar telah mengakuinya, sehingga dia men*adi uang pokok yang sah, maka
hukumnya dapat disamakan dengan hukum emas dan hukum perak, sehingga boleh
di*adikan modal dalam transaksi al-mudharabah dan yang lainnya.
4eliau berkata lagi: "+enurut hemat saya, Dirham tersebut tidak boleh di*adikan
modal pada transaksi al-mudharabah apabila pada Dirham tersebut tidak terdapat
stempel uang yang disahkan oleh al-Hurf. !dapun *ika pada Dirham itu terdapat stempel
tersebut, maka boleh men*adikannya sebagai modal pada transaksi al-mudharabah.
Sebab,Dirham tersebut telah men*adi istilah yang telah berlaku di pasar yang
dikukuhkan oleh pemerintah dan inilah yang dimaksudkan dari sikkat al-ta(mul.
5. U$ama Hamba$i.
Ibnu .udamah mengatakan: "!da dua riayat hokum tentang menggunakan Dinar
dan Dirham al-magsyusah: riayat yang lebih kuat mengatakan bolehK. Shaleh
mengutip dari Ibnu .udamah, tentang malasah Dirham yang disebut dengan nama
almusayyabah, yang terbuat sebagian besar dari tembaga, dicampur sedikit dengan
perak, beliau berkata: "apabila Dirham tersebut telah men*adi istilah yang berlaku di
pasar, sebagaimana istilah pasar tentang fulus, maka saya rasa tidak mengapa
menggunakannya sebagai nilai harga.Kkemudian Ibnu .udamah beralasan: "Sebab pada
15
unsure Dirham tersebut tidak lebih dari kandungan dua *enis yang dapa diketahui.Jleh
sebab itu, tidak mengapa men*ual keduanya, sebagaimana halnya men*ual
keduanya,dalam keadaan terpisah.Disamping itu, hal demikian telah men*adi rahasia
umum yang berlaku di pasar, tanpa seorangpun yang mengingkarinya. 4ahkan,
pendapat yang mengharamkannya akan menimbulkan polemik dan kerugian.
Demikianlah, *elas baha -uqaha telah menyamakan hukum fulus, dinar dan
dirham al-magsyusah dengan hukum dinar dan dirham murni. Selamafuluf, dinar dan
dirham al-magsyusah tadi berlaku dan telah men*adi istilah pasar. Sebab,al-Hurf adalah
salah satu dalil yang disahkan oleh syara(. Jleh sebab itu, setiap yang men*adi istilah
pasar sebagai satuan hitungan sdan saran perantara dalam tukar menukar, maka ia
termasuk nilai harga. 6ada realitasnya mata uang kertas sekarang telah beredar dan
men*adi istilah pasar diseluruh dunia sebagaimana yang telah disahkan oleh undang-
undang. Istilah pasar inilah yang dikukuhkan oleh syari(at, sebab al-Hurf tersebut tidak
bertentangan dengan nash. 4ahkan sebaliknya, nash-nash yang ada memperkuat istilah
pasar tersebut. Sebagaimana
D. A$.Ma!ha$ih A$.M'r!a$ah.
#idak ada nash dari !l-.ur(an dan ,adits yang mea*ibkan untuk men*adikan
emas dan perak sebagai uang yang diakui oleh syariat. Dan tidak ada nash dari !l-
.ur(an dan ,adits yang menafikan uang selain emas dan perak yang men*adi istilah
pasar.
>ang hanya dapat disimpulkan bahasannya !llah St. berfirman: "Dan orang-
orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada *alan !llah,
maka beritahukanlah kepada mereka ( baha mereka akan mendapat ) siksa yang
pedihK ( .S. !t-#aubah /M1: 0= ). Dan bahasannya @asulullah Sa. bersabda%riayat
!bu ,urairah--: KDinar dengan dinar tidak dibenarkan melebihkan salah satu dari
keduannyaK. Dan sabda beliau: "Lmas dengan emas, perak dengan perak, gandum
dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, satu ukuran, sama rata,
tangan ke tangan ( kontan ). +aka *ika *enisnya berebeda silahkan kalian men*ualnya
sesuka hati kalian, selama tangan ke tangan ( kontan )K.
Dengan demikian, baha permasalahan uang termasuk dalam maslahat !l-+ashalih
al-mursalah. Jleh sebab itu, apabila pasar menemukan maslahat ketika men*adikan
sesuatu sebagai uang, berarti sikap mereka tidak bertentangan dengan syari(at, sehingga
mereka tidak kesulitan dalam bersikap.
+. Sadd A$.D<ara3i.
16
Dalil ini menun*ukan baha orang yang beri*tighad pada masalah mata uang kertas,
kemudian i*tihad tersebut mengasilkan sebuah keputusan baha mata uang kertas
bukan termasuk moneter sah, tetapi fungsinya hanaya seperti fulus atau barang dagang
lainnya, yang hukumnya tidak disepakati oleh para fuqaha, sehinnga dibolehkan
men*ual mata uang kertas tersebut mutafadhilan sekalipun drngan *enis yang sama.
'ita akan membahas kembali dalil sad al-d:ara(i byang pada prinsipnya bedasarkan
sikap ara( ( berhati-hati ) dan al-hithah (tak ambil resiko ). !l-ara( dan al-hithah
adalah salah satu metode orang-orang shaleh terdahulu. +aka, seharusnya kita yang
notabenenya sebagai orang-orang yang berilmu untuk mengikuti petun*uk mereka untuk
selalu bertaqa dan bersifat ara(. !llah berfirman: +ereka itulah orang-orang yang
telah diberi petun*uk oleh !llah, maka ikutilah petun*uk mereka ". ( .S. !l-!n(am /E1?
MA ).
Ibnu al-.ayyim mengatakan: " Jrang-orang terdahulu%para sahabat dan tabi(in%
mereka tidak menyukai sikap gegabah dalam berfata, bahkan setiap mereka saling
mengharapkan agar yang lain telah mendahului dalam fataK.
&. A$.4a/a3id = R'm'!an.r'm'!an > &i(ih.
.aa(id fiqih hanya berfungsi sebagai penguat terhadap dalil-dalil ushul fiqih yang
telah disahkan oleh syari(at tentang permasalah mata uang. @umusan-rumusan ini
anatara adalah sebagai berikut:
7. !l-$mur bi +aqashdiha ( 'etergantungan sesuatu dengan niat atau tu*uan ).
!l-9ha:ali mengatakan: "'ebendaan moneter bukanlah hal yang dimaksud, ia
hanya sebagai sarana perantara untuk segala yang dimaksud.K
Ibnu al.ayyim mengatakan: ">ang dimaksud dari uang bukannya kebendaannya,
tetapi dengan uang tersaebut dapat digunaka secara sah untuk memiliki barangK.
8. !l-+aisur la >asqutu bi !l-+a(sur ( sisi-sisi yang mudah tidak men*adi batal dengan
sebab sisi-sisi yang sulit ).
'ita telah mengetahui baha emas telah dilarang beredar se*ak tahun 7M7= +,
bahkan undang-undang akan memberikan sanksi bagi orang yang
memperdagangkannya sebagai moneter, sehingga perdagangan tersebut men*adi
sebuah larangan yang susah untuk direalisasikan. 'ita telah menegetahui pula baha
pasar telah mengenal, baha mata uang kertas adalah moneter yang disahkan sebagai
satuan hitungan dan sarana penghubung untuk sdaling tukar menukar.
17
0. +aa laa >atim al-Na*ib illa 4ihi -ahua a*ib ( sesuatu yang men*adi pelengkap
untuk sebuah kea*iban, maka hkum sesuatu itu a*ib )
Dr. +ahmud al-'halidi berkata: "!da beberapa konsekuensi dari pendapat yang
mengatakan baha mata uang kertas, tidak sah sebagai moneter, anatara lain?
meniadakan fungsi beberapa hukum yang ditetapkan oleh syari(at. #entunya hal
tersebut bertentangan dengan syariah ( haram ). Jleh sebab itu, seharusnya%dalam
hal ini%berpegang kepada rumusan maa laa yatim al-a*ib ilaa bihi fahua a*ib.
>ang harus diaplikasikan disini adalah hykum yang berkaitan dengan moneter, seperti
:akat, pencuria, dan diyah ( ganti rugi criminal terhadap nyaa atau anggota tubuh
manusia ).
=. !l-+asyaqqah #a*ib al-#aisir ( kesulitan mengundang kemudahan ).
6endapat yang mengatakan baha mata uang kertas bukan moneter yang sah, akan
men*ebak pasar dalam kesulitan dan kesempitan. Ini tentunya sangat bertentangan
dengan maqashid ( hikmah-hikmah ) syari(at Islam yang men*un*ung tinggi nilai
kemudahan dan keringanan. !l-Syathibi mengatakan: "Dalil-dalil yang menguatkan
nilai rafu(al al-hara* ( mempermudah ) *umlahnya mencapai sebuah keyakinanK.
Seperti firman !llah St.Dia sekali-kali tidak men*adikan untuk kamudalam agam
suatu kesempitan ( .S. !l-,a** /881: 2F ).
). HUKUM.HUKUM 1+N1ANG MA1A UANG K+R1AS
A. Mata Uang Kerta! dan ?akat.
". Da!ar ke/ajiban <akat *ada mata 'ang kerta!.
'tika mata uang kertas yang beredar sekarang telah mengambil alih fungsi emas dan
perak dalam perekonomian, maka :akat pun men*adisuatu kea*iban, selama mata uang
tersebut laku di pasar. Sebab, pada dasrnya yang men*dai istilah pasar adalah nilai harga
yang terkandung, bukan pada kebendaan mata uang kertas tersebut. Ini artinya, selama
mata uang berlaku di pasar, maka ia mengambil alih fungsi emas dan perak. Dan
apabila mata uang tersebut membuat lesu terhadap perekonomian, ia pun kembali pada
asal kebendaannya yang hanya sekedar lembaran kertas biasa.
Diriayatkan dari nabi +uhammad Sa. beliau bersabda: "4arang siapa yang
diberikan oleh !llah harta. &alu ia tidak menunaikan :akatnya. +aka !llah akan
men*adikan untuknya seekor ular *antan yang aqra( yang akan dikalungkan pada
lehernya di hari kiamat nanti, kemudian ular tersebut berkata: H!kulah harta simpanan
kamu( ".
18
2. Syarat.!yarat @ajib ?akat *ada Mata Uang kerta!.
a. +encapai )isab.
)isab adalah batas minimal dari *umlah mata uang kertas, yang apabila seorang
mukallaf ( orang akil balig ) telah memiliki *umlah tersebut, maka ia dia*ibkan
menunaikan :akat, disamping memperhatikan syarat-syarat lainnya. $lama telah
sepakat, baha nisab perak adalah 8AA Dirham, dan nisab emas adalah 8AM Dinar.
Sedangkan :akat yang dia*ibkan adalah 8,3O. 5umlah nisab emas dan perak *uga
dapat diketahui melalui timbangan terkini, berdasrkan persentase antara Dinar dengan
Dirham. 5adi sebagaimana yang telah disepakati baha persentase antara berat emas
dengan perak adalah 2D7A, artinya setiap 7A Dirham C 2 Dinar. Sedangkan 7 Dinar al-
islami C =,83 gr. Ini berarti Dirham al-islami ialah =,83 P 2 C 8,M23 gr.
!tas dari ini maka, nisab perak ( 8,M23 P 8AA C 3M3 ) gr dan nisab emas ( =,83 P 8A
C F3 gr ). Dan untuk mengetahui nisab mata uang kertas, menggunakan mata uang
syira, terlebih dahulu harus mengetahui harga emas dan perak. 'emudian
men*umlahnya berdasrkan *umlah gram. 5adi *umlah nisab mata uang kertas syira pada
tanggal AMDAED7=72 ,. bertepatan dengan 87D7AD7MME +, dapat duikalkulasikan sebagai
berikut:
,arga emas sekarang C &s. 3=3Dgr.
,arga perak sekarang C &s. 78Dgr.
Dan *ika kita menghitung nisab manta uang kertas berdasarkan nisab emas, maka
kalkulasinya sebagai berikut:
&s. 3=3 P F3 C &s. =E,083,-
Dan *ika berdasarkan nisab perak, sebagai berikut:
&s. 3M3 P 78 C &s. 2,7=A,-
b. 9enap satu tahun al-qamari ( hitungan putaran bulan ) dalam kepemilikan nisab.
;akayt mata uang kertas hanya dia*ibkan satu kali dalam setahun setelah mencapai
nisab yang ditentukan. )amun, apakah sebuah kaharusan, nisab tersebut harus
sepan*ang tahunQ. Dalam hal ini Ilama berbeda pendapat, antara lain sebagai berikut:
7. $lama +aliki dan Syafi(i berpendapat, baha kepemilikan nisab tersebut
disyaratkan sempurna dalam satu tahun. !rtinya, andai kata dipertengahan tahun
*umlah mata uang tersebut tidak mencapai nisab%sekalipun hnanya sebentar%
19
kemudian sempurna kembali, maka penghitungan pertama untuk menggenapkan satu
tahun terputus, dan harus memulai penghitungan baru.
8. $lama ,anafi berpendapat, *umlah yang mencapai nisab diaal penghitungan dan di
akhir tahun, tidak dipengaruhi oleh kekurangan nisab di pertengahan tahun, terlepas
apakah *angka aktu aktu kekurangan tresebut laam, atau hanya sebentar. !kan
tetapi, dengan syarat tidak terputus, sebab yang men*adi standar adalah aal
penghitungan dan akhir tahun.
0. $lama ,ambali berpendapat, seperti pendapat pertama, tetapi *ika kekurangan dari
*umlah nisab di pertengahan tahun hanya dalam *angka anktu sebentar, maka
kekurangan tersebut tidak memutus penghitungan untuk genap satu tahun. Sebab,
sesuatu yang sebentar, sperti sa*u *am, atau dua *am dianggap tidak mempengaruhi
sqama sekali. Sebagaimana halnya gerak sedikit, atau terbuka sedikit uarat saat
melakukan shalat, atau hanya dengan sedikit darah yang di maafkan.
c. 4ebas dari utang piutang.
7. 5umhur ulama dari ma:hab +aliki, ,anafi dan ,ambali mengatakan baha adanya
utang piutang dapat membatalkan kea*iban :akat, apabila *umlah utang
tersebutsebesar atau mengurangi nisab :akat. !dapun andaikata harta yang dia miliki
melebihi *umlah utang, sehingga tidak mengurangi nisab :akat, maka kea*iban :akat
a*ib ditunaikan.
8. !dapun menurut $lama Safi(i, menurut salah satu pendapat yang lebih sahih mereka
mengatakan, baha utang tidak membatalkan kea*iban :akat. Sebab, :akat
hubungannya dengan benda, sedangkan utang kaitannya kepada d:immah. Jleh sebab
itu, tidak ada hubungan antara :akat dan utang.
d. +elebihi dari kebutuhan pokok.
Syarat ini adalah pendapat ma:hab ,anafi.oleh sebab itu, berdasarkan ma:hab mereka,
maka orang yang memiliki mata uang kertas, tetapi ia *uga membutuhkannya untuk
membeli rumah sebagai tempat berteduh,dan sebagainya, maka orang tersebut tidak
dia*ibkan mengeluarkan :akat dari mata uang kertas yang ia miliki. Sebab, mata uang
kertas tersebut telah digariskan untuk kebutuhan pokok, yang dengan demikian
dianggap tidak ada. Sebagaimana halnya orang yang hanya memiliki air cukup untuk
membaahi tenggorokan kering, maka air tersebut dianggap tidak ada, shingga ia
diperbolehkan bertayamum.
B. Mata 'ang kerta! dan riba.
20
". Men'kar mata 'ang kerta! dengan mata 'ang kerta!.
,ukum tukar menukar mata uang kertas tunduk pada peraturan al-sharf ( penukaran
uang ). !l-sharf adalah sebuah nama untuk pen*ualan nilai harga al-muthlakah ( semua
*enis nilai harga ) satu dengan yang lainya atau disebut dengan: "penukaran uang, baik
dengan *enis yang sama maupun saling berbeedaK. Syarat-syarat dalam penukaran mata
uang kertas dengan mata uang kertas adalah:
a. Serah terima sebelum al-iftrak ( kedua belah pihak berpisah ).
)abi +uhammad Sa. bersabda yang diriayatkan oleh !bu ,urairah ( r.a ): "Lmas
dengan emas, sama rata, tangan ketangan ( kontan ). Dan hadits yang diriayatkan oleh
!bu Sa(id !l-'hudri, bahasannya @asulullah Sa. bersabda: "5anganlah kalian
men*ual emas dengan emas, kecuali sama rata, dan *angan melebihkan salah satu antara
keduanya. Dan *anganlah kalian men*ual perak dengan perak, kecuali sama rata, dan
*anganlah kalian melebihkan salah satu antara keduanya. Dan *anganlah kalianmen*ual
emas dan perak yang telah ada dengan yang belum adaK.
b. !l-#amatsul ( simetri ).
#idak dibolehkan al-tafadhul ( tidak sama rata ) apabila penukaran dengan satu *enis.
)amun, *ika dengan*enis yang berbeda maka dibolehkan al-tafadhul. !dapun *ika
dengan *enis yang berbeda, misalnya menukar mata uang kertas syira dengan mata
uang kertas Saudi !rabia, maka tidak disyaratkan al-tamatsul.
c. 6embayaran dengan kontan.
!pabila pada kontrak transaksi terdapat penundaan dalam pembayaran, maka al-
sharf hukumnya tidak sah, baik penundaan tersebut dari sebelah pihak, maupun dari
kedua belah pihak. Sebab, serah terima harus dilakukan sebelum al-iftirak. Sedangkan
penundaan bertolak belakang dengan serah-terima. Jleh sebab itu, ulama sepakat
mengatakan transaksi tersebut tidak sah.
d. #idak terdapat pada akad tersebut 'hiyar al-Syart ( syarat boleh membatalakan
transaksi ).
!pabila terdapat khiyar al-syart pada akad al-syarf, baik syarat tersebut dari sebelah
pihak, maupun kedua belah pihak, maka menurut *umhur ulama, transaksi tersebut
hukumnya tidak sah. Sebab, salah satu syarat transaksi ini adalah serah terima,
sementara khiyar al-shart men*adi kendala untuk kepemilikan sempurna. !dapun
menurut ulama ,ambali, mereka berpendapat, bha al-sharf tetap dianggap sah.
21
Sedangkan khiyar al-shart men*adi sia-sia ( tidak sah ). Sebab ini dianggap sama
dengan syarat-syarat lainnya yang tidak sah *ika dimasukan dalam akad.
2. Men'kar mata 'ang kerta! dengan *erhia!an.
Sebagian ulama membenarkan ada yang membenarkan mu(amalah seperti ini dengan
alasan baha perhiasan berbeda dengan al-maskukat ( moneter selain emas dan perak
yang di sahkan oleh pemerintah ). Sebab, perhiasan adalah komoditi yang tidak ada
kaitannya dengan nilai harga. 6endapat ini sama sekali tidak ada dasarnya, baik dari
dalil syar?i maupun realitas perekonomian. 5adi membeli perhiasan emas atau perak
dengan mata uang kertas dengan pembayaran yang ditunda termasuk riba yang di
haramkan
4eberapa fata kolektif terkini tentang permasalahan ini:
a. 'eputusan +a*ma( al--aqihi al-islami no.M DD7DFF, tentang Hperdagangan emas,
solusi hukum terhadap penggabungan al-sharf ( penukaran uang ) dan al-hialah
( transfer ), pada pertemuan koferensi yang ke IR, di Dubai ibu kota )egara Lmirat,
se*ak tanggal 7 sDd E D:ul .a(idah tahun 7=73 ,. bertepatan dengan tanggal 7DE
!pril tahun 7MM3 +.
b. #ertera dalam fata-fata dan statemen seminar seminar kedua tentang 4ank
Syariah yang dilaksanakan di 'uait dari tanggal E sDd F 5umadil !khir tahun 7=A0
,.
c. Disebutkan dalam statemen seminar fiqih pertama tentang 4ait al-#amil al-'uait
yang dilaksanakan se*ak tanggal 77 sDd 72 @a*ab tahun 7=A2 ,, bertepatan dengan
tanggal 2 sDd 77 +aret 7MF2 +. untuk mendiskusikan permasalahan fiqih yang
berhubungan dengan kiner*a perbankan.
22

Anda mungkin juga menyukai