Penyelesaian,
PP = Rp 21.743.000
Rp 4.998.775
PP = 4,349665668
PP = 5 minggu
Jadi untuk mengembalikan investasi
awal yang dikeluarkan sebesar Rp
21.743.000,00 dalam menjalankan
usahanya, maka waktu yang diperlukan
dalam mengembalikan investasi awal hanya
membutuhkan waktu dalam jangka 5
minggu. Sehingga usaha tersebut sangat
layak untuk diusahakan karena usaha
tersebut hanya memerlukan waktu relative
singkat dalam pengembalian investasi awal.
Produksi Kerupuk Dangke 250 bungkus
Biaya Tetap
a. Bangunan = Rp 17.000.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 17.000.000 ( Rp 17.000.000 10% )
5 tahun
= Rp 17.000.000 Rp 1.700.000
5 tahun
= Rp 15.300.000,00
5 tahun
= Rp 3.060.000,00
b. Wajan = Rp 27.500,00
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 27.500 ( Rp 27.000 5% )
3 tahun
= Rp 27.500 Rp 1.375
3 tahun
= Rp 26.125
3 tahun
= Rp 8.708,33
c. Sendok Adukan = Rp 12.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 12.000 ( Rp 12.000 5% )
3 tahun
= Rp 12.000 Rp 600
3 tahun
= Rp 11.400
3 tahun
= Rp 3.800
d. Saringan = Rp 15.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 15.000 ( Rp 15.000 5% )
3 tahun
= Rp 15.000 Rp 750
3 tahun
= Rp 14.250
3 tahun
= Rp 4.750
e. Alat Pencetak = Rp 100.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 100.000 ( Rp 100.000 5% )
3 tahun
= Rp 100.000 Rp 5.000
3 tahun
= Rp 95.000
3 tahun
= Rp 31.666,66
f. Alat Press = Rp 150.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 150.000 ( Rp 150.000 5% )
3 tahun
= Rp 150.000 Rp 7.500
3 tahun
= Rp 142.500
3 tahun
= Rp 47.500
g. Kompor = Rp 200.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 200.000 ( Rp 200.000 5% )
3 tahun
= Rp 200.000 Rp 10.000
3 tahun
= Rp 190.000
3 tahun
= Rp 63.333,33
h. Kompor = Rp 5.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 5.000 ( Rp 5.000 5% )
3 tahun
= Rp 5.000 Rp 250
3 tahun
= Rp 4.750
3 tahun
= Rp 1.583,33
i. Timbangan = Rp 50.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 50.000 ( Rp 50.000 5% )
3 tahun
= Rp 50.000 Rp 2.500
3 tahun
= Rp 47.500
3 tahun
= Rp 15.833,33
j. Blender = Rp 220.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 220.000 ( Rp 220.000 5% )
3 tahun
= Rp 220.000 Rp 11.000
3 tahun
= Rp 209.000
3 tahun
= Rp 69.666,66
k. Pisau = Rp 8.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 8.000 ( Rp 8.000 5% )
3 tahun
= Rp 8.000 Rp 400
3 tahun
= Rp 7.600
3 tahun
= Rp 2.533,33
l. Gunting = Rp 6.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 6.000 ( Rp 6.000 5% )
3 tahun
= Rp 6.000 Rp 300
3 tahun
= Rp 5.700
3 tahun
= Rp 1.900
m. Sendok Makan = Rp 1.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 1.000 ( Rp 1.000 5% )
3 tahun
= Rp 1.000 Rp 50
3 tahun
= Rp 950
3 tahun
= Rp 316,66
n. Baskom = Rp 12.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 12.000 ( Rp 12.000 5% )
3 tahun
= Rp 12.000 Rp 600
3 tahun
= Rp 11.400
3 tahun
= Rp 3.800
o. Motor = Rp 3.500.000
Penyusutan = Harga Awal Harga Akhir
Masa Pakai
= Rp 3.500.000 ( Rp 3.500.000 5% )
3 tahun
= Rp 3.500.000 Rp 175.000
3 tahun
= Rp 3.325.000
3 tahun
= Rp 1.108.333,33
Total Biaya Penyusutan
= Rp 3.060.000 + Rp 8.708 + Rp 3.800 +
Rp 4.750 + Rp 31.666,66 + Rp 47.500 + Rp
63.333,33 + Rp 1.583,33 + Rp 15.833,33 +
Rp 69.666,66 + Rp 2.533,33 + Rp 1.900,00
+ Rp 316.66 + Rp 3.800 + Rp 1.108.333.33
= Rp 4.423.725
Biaya Variabel (Operasional)
a. Dangke =Rp 8.000/buah
Maka = Rp 8.000 x 5 minggu
= Rp 40.000/periode
b. Tepung Ketan = Rp 6.000/bungkus
Maka = Rp 6.000 5 minggu
= Rp. 30.000/periode
c. Telur = Rp 1.250/biji
Maka = Rp 1.250 x 5 minggu
= Rp 6.250/periode
d. Gula = Rp 13.000/bungkus
Maka = Rp 13.000 x 5 minggu
= Rp 65.000/periode
e. Penyedap Rasa = Rp 500/bungkus
Maka = Rp 500,00 x 5 minggu
= Rp 2.500,00/periode
f. Minyak goreng = Rp 12.000/bungkus
Maka = Rp 12.000 x 5 minggu
= Rp 60.000/periode
g. Susu Segar = Rp 12.000/bungkus
Maka = Rp 12.000 x 5 minggu
= Rp 60.000/periode
h. Plastik Kemasan = Rp 250/bungkus
Maka = Rp 250 x 5 minggu
= Rp 1.250/periode
i. Gas 3 Kg = Rp 14.500/tabung
Maka = Rp 14.500 x 5 minggu
= Rp 72.500/periode
j. Air + Listrik = Rp 20.000/minggu
Maka = Rp 20.000 x 5 minggu
= Rp 100.000/periode
k. Tenaga kerja = Rp 20.000/minggu
Maka = Rp 20.000 x 5 minggu
= Rp 100.000/periode
l. Bensin = Rp 8.000/liter
Maka = Rp 8.000 x 5 minggu
= Rp 40.000/periode
Total Biaya Variabel
= Rp 40.000 + Rp30.000 + Rp 6.250 + Rp
65.000 + Rp 2.500 + Rp 60.000 + Rp
60.000 + Rp 1.250 + Rp 72.500 + Rp
100.000 + Rp 100.00 + Rp 40.000
= Rp 577.500
Penerimaan (Revenue)
TR = P x Q
TR = 250 bungkus x Rp 40.000
TR = Rp 10.000.000
Total penerimaan usaha produksi
kerupuk dangke ibu Juliati dengan skala
250 bungkus yaitu Rp 10.000.000/periode.
Pendapatan (Benefit)
Tabel 3. Pendapatan (Benefit)
Sumber : Data Primer Praktek Lapang
Analisis dan Studi Kelayakan
Proyek Peternakan di Desa Sossok,
Kecamatan Anggeraja, Kabupaten
Enrekang, 2014
Pendapatan yaitu selisih dari total
penerimaan dengan total biaya dengan
rumus Pd = TR TC, dimana Pd adalah
Pendapatan, TR yaitu total penerimaan dan
TC adalah total biaya. Diketahui bahwa
pendapatan (benefit) yang diperoleh per
produksi yaitu Rp 4.998.775.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktek lapang Analisis
Dan Study Kelayakan Proyek yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ditinjau dari aspek keuangan dan
kelayakan usaha kerupuk dangke di desa
Sossok, Kecamatan Anggeraja,
Kabupaten Enrekang sudah layak untuk
dikembangkan karena mampu
meningkatkan tingkatan sosial serta
permintaan yang cukup tinggi.
2. Pendapatan masyarakat di Desa Sossok,
Kecamatan Anggeraja semakin
meningkat karena usaha kerupuk dangke
dan animo masyarakat yang terus
membaik.
3. SDM peternak/pelaku usaha semakin
meningkat dan terdapat potensi
peningkatan produksi dan produktifitas
dalam usaha kerupuk dangke.
4. Skala ekonomi perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan pendapatan seiring dengan
tingginya permintaan.
5. Masalah utama penyebab tidak
populernya makanan tradisional kerupuk
dangke adalah karena kurangnya
sentuhan teknologi produksi dan
pengemasan tata saji yang lebih menarik.
Kendala yang dialami dalam
pengembangan kerupuk dangke adalah
ketidak seragaman kualitas produk yang
dihasilkan oleh masyarakat dan masa
simpan produk yang masih singkat sehingga
relative sulit dalam menjangkau wilayah
pemasaran yang luas.
Saran
Saran kami selama praktek lapang
Analisis Dan Studi Kelayakan Proyek yaitu
sebaiknya praktek lapang ini dilaksanakan
pada daerah yang memiliki areal peternakan
yang lebih luas terutama komoditi kerupuk
dangke, sehingga tidak menyulitkan
praktikan dalam mencari responden untuk
diwawancarai, dan agar praktikan dapat
lebih banyak mengetahui bagaimana
Kelayakan Usaha Kerupuk Dangke
Masyarakat Di Desa Sossok, Kecamatan
Anggeraja.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni. 2010. Aspek Resiko.
http://ocw.usu.ac.id. Di akses pada 10
April 2014.
Anonim. 2011. Analisis Usaha Ternak
Sapi Perah pada UD. Hadi Putra
Ngijo Karang Ploso Malang.
Program Studi Sosial Ekonomi
Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya, Malang.
Damandiri. 2010. Sosiologi Pedesaan.
http://blog.unila.ac.id/rone/matakulaih
/sosiologi-pedesaan/html. Di Askes
pada tanggal 15 April 2014
No
Jenis
penerimaan
Penerimaan/periode
1
Total
penerimaan 10.000.000
Total biaya
5.001.225
Pendapatan 4.998.775
Densi. 2011. Peningkatan usaha baru.
http://densitama.blogspot.com. Di
askes pada tanggal 20 April 2014.
Eka. 2008. Studi Kelayakan Bisnis.
Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Fachrudi, 2011. Aspek Ekonomi dan
Sosial dalam Studi Kelayakan
Bisnis. http://niia1993.blogspot. Com.
Di akses pada 25 April2014.
Haiz. 2012. Peningkatan Produksi
Dangke. http://haiz.a.wordpress.com.
Di akses pada 20 Maret 2014.
Koentjaranigrat. 1967. Bisnis Plan
Pengolahan Dangke Susu Sapi.
http://www.scribd.com. Di akses pada
10 April 2014.
Marzoeki. 1978. Dinamika Pembangunan
Pertanian Dan Pedesaan. Jurusan
Social Ekonomi Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat.
Pustaka Benua. Banjar Baru.
Rahim, M. 2013. Pemasaran Dangke.
http://www.muhrahim.blogspot.com.
Di akses pada 30 Maret 2014.
Sjaifudian. 1995. Studi kelayakan bisnis.
http://gieliciousblog.blogspot.com. Di
akses pada 15 April 2014.
Syapura. 2012. Perencanaan Bisnis
Kerupuk Susu. Pdf. Magister Ilmu
Peternakan. Universitas Jendral
Soedirman. Purwokerto.