Anda di halaman 1dari 17

Thermodinamika

III. THERMODINAMIKA
1. GAS IDEAL
Defnisi mikroskopik gas ideal :
a. Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.
b. Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-
hukum gerak Newton.
c. Jumlah seluruh molekul adalah besar
d. olume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari !olume
yang ditempati oleh gas tersebut.
e. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut
kecuali selama tumbukan.
". Tumbukannya eleastik #sempurna$ dan ter%adi dalam waktu yang sangat
singkat.
Jumlah gas di dalam suatu !olume tertentu biasanya dinyatakan dalam mol.
Misalkan suatu gas ideal ditempatkan dalam suatu wadah #container$ yang
berbentuk silinder
&ukum 'oyle : 'ila gas di%aga dalam
temperatur konstan( tekanannya ber-
banding terbalik dengan !olume.
&ukum )harles * +ay-,ussac : Jika tekanan
gas di%aga konstan( !olume berbanding
lurus dengan temperatur.
-esimpulan tersebut dapat dirangkaum
sebagai persamaan keadaan gas ideal :
p . n/T
0
Thermodinamika
/ : konstanta gas uni!ersal
. 1(20 J3mol .-
. 4(4150 ,t . atm3mol.-

2. KALOR dan USAHA
-alor dan usaha sama-sama berdimensi tenaga #energi$. -alor merupakan
tenaga yang dipindahkan #ditrans"erkan$ dari suatu benda ke benda lain karena
adanya perbedaan temperatur. Dan bila trans"er tenaga tersebut tidak terkait
dengan perbedaan temperatur( disebut usaha #work$.
dy
6

Mula-mula gas ideal menempati ruang dengan !olume dan tekanan p. 'ila
piston mempunyai luas penampang 7 maka gaya dorong gas pada piston 6 . p7.
Dimisalkan gas diekspansikan #memuai$ secara 8uasistatik( #secara pelan-pelan
sehingga setiap saat ter%adi kesetimbangan$( piston naik se%auh dy( maka usaha
yang dilakukan gas pada piston :
d9 . 6 dy
. p 7 dy
7 dy adalah pertambahan !olume gas(
5
Thermodinamika
d9 . p d
'ila !olume dan tekanan mula-mula
i
dan p
i
dan !olume dan tekanan akhir
"
dan p
"
( maka usaha total yang dilakukan gas :

"
9 . p d

i
:
p
i
i
p
"
"

i

"
-er%a yang dilakukan gas pada saat ekspansi dari keadaan awal ke keadaan akhir
adalah luas dibawah kur!a dalam diagram p.
: : :
p
i
i p
i
i

i
p
"
" p
"
" p
"
" "

i

"

i

"

i

"
Tampak bahwa usaha yang dilakukan dalam setiap proses tidak sama( walaupun
mempunyai keadaan awal dan keadaan akhir yang sama.
2
Thermodinamika
Usaha yang dilakukan oleh sebuah sistem bukan hanya tergan-tung pada
keadaan awal dan akhir, tetapi juga tergantung pada proses perantara
antara keadaan awal dan keadaan akhir.
Dengan cara yang sama(
kalor yang dipindahkan masuk atau keluar dari sebuah sistemtergantung
pada proses perantara di antara keadaan awal dan keadaan akhir.
3. HUKUM PERTAMA THERMODINAMIKA
Suatu proses dari keadaan awal i ke keadaan akhir "( untuk setiap keadaan
perantara #lintasan$ yang berbeda memberikan ; dan 9 yang berbeda( tetapi
mempunyai harga ; - 9 yang sama. ; - 9 hanya tergantung pada keadaan awal
dan keadaan akhir sa%a.
; - 9 ini dalam termodinamika disebut perubahan tenga internal #< . <
"
-
<
i
$( sehingga :
< . ; - 9
yang dikenal sebagai hukum pertama termodinamika( yang merupakan hukum
kekekalan energi.
<ntuk perubahan infnitisimal :
d< . d; - d9
=
Thermodinamika
4. KALOR JENIS GAS IDEAL
Secara mikroskopis( temperatur dari gas dapat diukur dari tenaga kinetik
translasi rata-rata dari molekul gas tersebut( <ntuk molekul yang terdiri satu
atom( momoatomik( seperti &e( Ne( gas mulia yang lain( tenaga yang diterimanya
seluruhnya digunakan untuk menaikkan tenaga kinetik translasinya(oleh karena
itu total tenaga internalnya :
< . 235 NkT . 235 n/T
Tampak bahwa < hanya merupakan "ungsi T sa%a.
p
"
"> T ? T
i
T

<ntuk suatu proses !olume konstan #i -@ " $( usaha yang diakukan gas : 9 .

p d . 4( maka menurut hukum pertama termodinamika(


; . < . 235 n / T
n c
!
T . 235 n / T
c
!
. 235 /
Seluruh kalor yang diterimanya( digunakan untuk menaikkan tenaga internal
sistem. c! adalah kalor %enis molar gas untuk !olume konstan.
A
Thermodinamika
<ntuk suatu proses !olume konstan #i -@ "> $( usaha yang dilakukan gas 9 .

p
d . p ( maka menurut hukum pertama termodinamika
< . ; - 9
. n c
p
T - p
-arena kedua proses tersebut mempunyai temperatur awal dan akhir yang sama
maka < kedua proses sama.
n c
!
T . n c
p
T - p
Dari p . n/T diperoleh p . n / T ( maka
n c
!
T . n c
p
T - n / T
c
p
- c
!
. /
-arena c
!
. 235 /( maka c
p
. A35 /( perbandingan antara kuantitas tersebut
. c
p
3 c
!
. A32
<ntuk gas diatomik dan poliatomik dapat diperoleh dengan cara yang sama :
gas diatomik # < . A35 n/T$ : . B3A
gas poliatomik #< . 2 n/T$ : . =32
5. PROSES-PROSES DALAM TERMODINAMIKA
5.1. Pross Iso!or"s #$o%&' !ons(an)
'ila !olume konstan( p3T . konstan(
p
i
3 T
i
. p
"
3T
"
C
Thermodinamika
p "
i

:ada proses ini . 4( maka usaha yang dilakukan 9 . 4( sehingga
; . < . n c
!
T
5.2. Pross Iso*ar"s #(!anan !ons(an)
'ila tekanan konstan( 3T . konstan(

i
3 T
i
.
"
3T
"
p
i "

:ada proses ini usaha yang dilakukan 9 . p . p #
"
-
i
$ ( sehingga
< . ; - 9
< . n c
p
T - p
5.3. Pross Iso(r'"s #('+ra(&r !ons(an)
'ila temperatur konstan( p . konstan(
p
i

i
. p
"

"
B
Thermodinamika
p i
"

:ada proses ini T . 4( maka perubahan tenaga internal < . 4( dan usaha yang
dilakukan :
9 . p d
p . n/T3( maka
9 . n/T #03$ d
9 . n/T ln #
"
3
i
$
; . 9
5.4. Pross Ad"a*a("s
:ada proses ini tidak ada kalor yang masuk( maupun keluar dari sistem( ; . 4.
:ada proses adiabatik berlaku hubungan p

. konstan #buktikan$(
p
i

i
. p
"

"
p i
"

1
Thermodinamika
<saha yang dilakukan pada proses adiabatis :
9 . p d
p . k3

( k . konstan ( maka
9 . #k3

$ d
9 . 03#0-$ D p
"

"
- p
i

i
E
< . -9
,. PROSES TER-ALIKKAN . PROSES TAK TER-ALIKKAN
Secara alami kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah(
tidak sebaliknya. 'alok meluncur pada bidang( tenaga mekanik balok
dikon!ersikan ke tenaga internal balok * bidang #kalor$ saat gesekan. :roses
tersebut termasuk proses tak terbalikkan #irre!ersible$. -ita tidak dapat
melakukan proses sebaliknya.
:roses terbalikkan ter%adi bila sistem melakukan proses dari keadaan awal
ke keadaan akhir melalui keadaan setimbang yang berturutan. &al ini ter%adi
secara 8uasi-statik. Sehingga setiap keadaan dapat didefnisikan dengan %elas :(
dan T-nya. Sebaliknya pada proses irre!ersible( kesetimbangan pada keadaan
perantara tidak pernah tercapai( sehingga :( dan T tak terdefnisikan.
pasir p irre!ersible
"
F
Thermodinamika
i re!ersible

/eser!oir kalor
/. MESIN KALOR
/angkaian dari beberapa proses termodinamika yang berawal dan berakhir
pada keadaan yang sama disebut siklus.
p 5
2
0 =

<ntuk sebuah siklus( T . 4 oleh karena itu < . 4. Sehingga
; . 9.
; menyatakan selisih kalor yang masuk #;
0
$ dan kalor yang keluar #;
5
$ #; . ;
0
-
;
5
$ dan 9 adalah ker%a total dalam satu siklus.
/.1. S"!%&s 0arno(
Tahun 015= Sadi )arnot menun%ukkan bahwa mesin kalor terbalikkan
adengan siklus antara dua reser!oir panas adalah mesin yang paling efsien.
Siklus )arnot terdiri dari proses isotermis dan proses adiabatis.
04
Thermodinamika
:roses a-b : ekaspansi isotermal pada temperatur T
h
#temperatur tinggi$. +as
dalam keadaan kontak dengan reser!oir temperatur tinggi. Dalam proses ini
gas menyerap kalor T
h
dari reser!oir dan melakukan usaha 9
ab
menggerakkan
piston.
;
h
a
b
d
;c c
:roses b-c : ekaspansi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar
sistem. Selama proses temperatur gas turun dari T
h
ke T
c
#temperatur rendah$
dan melakukan usaha 9
ab
.
:roses c-d : kompresi isotermal pada temperatur T
c
#temperatur tinggi$. +as
dalam keadaan kontak dengan reser!oir temperatur rendah. Dalam proses ini
gas melepas kalor ;
c
dari reser!oir dan mendapat usaha dari luar 9
cd
.
:roses d-a : kompresi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun keluar
sistem. Selama proses temperatur gas naik dari T
c
ke T
h
dan mendapat usaha
9
da
.
Gfsiensi dari mesin kalor siklus )arnot :
. 93;
h
. 0 - ;
c
3;
h

karena ;
c
3;
h
. T
c
3T
h
#buktikan$
00
Thermodinamika
maka
. 0 - T
c
3T
h
/.2. Ms"n -ns"n
:roses dari mesin bensin ini dapat didekati dengan siklus Htto.
:roses H-7 : <dara ditekan masuk ke dalam silinder pada tekanan atmosfr dan
!olume naik dari
5
men%adi
0
.
:roses 7-' : gas ditekan secara adiabatik dari
0
men%adi
5
dan temperaturnya
naik Dari T
7
ke T
'
.
p
)
' D
H 7

5

0

:roses '-) : ter%adi proses pembakaran gas #dari percikan api busi$( kalor
diserap oleh gas ;
h
. :ada proses ini !olume di%aga konstan sehingga tekanan
dan temperaturnya naik men%adi p
)
dan T
)
..
:roses )-D : +as berekspansi secara adiabatik( melakukan ker%a 9)D.
:roses D-7 : kalor ;
c
dilepas dan tekanan gas turun pada !olume konstan.
:roses 7-H : dan pada akhir proses( gas sisa dibuang pada tekanan atmosfr
dan !olume gas turun dari
0
men%adi
5
..
'ila campuran udara-bahan bakar dianggap gas ideal( eIsiensi dari siklus Htto
adalah :
05
Thermodinamika
. 0 - 03#
0
3
5
.$
-0
.

0
3
5
. disebut rasio kompresi.
/.3. Ms"n D"s%.
Mesin diesel diidealkan beker%a dengan siklus Diesel.
)
'
D
7

5

2

0
'erbeda dengan mesin bensin( pembakaran gas dilakukan dengan memberikan
kompresi hingga tekanannya tinggi. :ada proses ') ter%adi pembakaran gas
berekspansi sampai
2
dan dilan%utkan ekspansi adiabatik sampai
0
. /asio
kompresi siklus Diesel lebih besar dari siklus Htto sehingga lebih efsien.
/. 4. Ha( P&'+s dan R1r"2ra(ors.
&eat pump adalah peralatan mekanis untuk memanaskan atau mendinginkan
ruang dalam rumah3gedung. 'ila ber"ungsi sebagai pemanas gas yang
bersirkulasi menyerap panas dari luar #eksterior$ dan melepaskannya di dalam
ruang #interior$. 'ila di"ungsikan sebagai 7)( siklus dibalik.
Temperatur panas( Th
02
Thermodinamika
;
h
9
;c
Temperatur dingin( Tc
G"ektiftas dari heat pump dinyatakan dalam )oefsien o" :er"oment #)H:$(
)H: .;
h
39
/e"rigerator( seperti dalam heat pump( memompa kalor ;c dari makanan di
dalam ruang ke luar ruangan.
)H: . ;c39
3. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Mesin kalor yang telah dibahas sebelumnya menyatakan :
kalor diserap dari sumbernya pada temperatur tinggi #;
h
$
<saha dilakukan oleh mesin kalor #9$.
-alor dilepas pada temperatur rendah #;c$.
Dari kenyataan ini menu%ukkan bahwa efsiensi mesin kalor tidak pernah berharga
044 J. karena ;c selalu ada dalam setiap siklus. Dari sini -el!in-:lanck
menyatakan :
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor, yang beroperasi pada suatu
siklus, hanyalah mentransformasikan ke dalam usaha semua kalor yang
diserapnya dari sebuah sumber.
Temperatur tinggi(Th Temperatur tinggi( Th
0=
Thermodinamika
;
h
;
h
9 9
;c
Temperatur rendah( Tc Temperatur rendah( Tc
Mesin kalor Mesin kalor yang tidak mungkin
Sebuah heat pumps #atau re"rigerator$( menyerap kalor ;c dari reser!oir dingin
dan melepaskan kalor
;h
ke reser!oir panas. Dan ini hanya mungkin ter%adi bila
ada usaha3ker%a yang dilakukan pada sistem. )lausius menyatakan :
Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan tidak
ada efek lain, selain daripada menyampaikan kalor secara kontinyu dari
sebuah benda ke benda lain yang bertemperatur lebih tinggi.
Temperatur tinggi(Th Temperatur tinggi( Th
;
h
;
h
9
;c ;c
Temperatur rendah( Tc Temperatur rendah( Tc
/e"rigerator /e"rigerator yang tak mungkin
0A
Thermodinamika
Secara sederhana( kalor tidak dapat mengalir dari ob%ek dingin ke ob%ek panas
secara spontan.
4. ENTROPI
-onsep temperatur muncul dalam hukum ke-nol termodinamika. -onsep
energi internal muncul dalam hukum pertama termodinamika. Dalam hukum
kedua termodinamika muncul konsep tentang entropi.
Misal ada proses terbalikkan( 8uasi-statik( %ika d; adalah kalor yang diserap atau
dilepas oleh sistem selama proses dalam inter!al lintasan yang kecil(
dS . d;3T
Gntropi dari alam naik bila proses yang berlangsung alamiah
:erubahan entropi dari suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir sistem.
"
S . dS . d;3T
i
<ntuk proses dalam satu siklus perubahan entropi nol S . 4.
<ntuk proses adiabatik terbalikkan( tidak ada kalor yang masuk maupun keluar
sistem( maka S . 4. :roses ini disebut proses isentropik.
Gntropi dari alam akan tetap konstan bila proses ter%adi secara terbalikkan.
<ntuk proses 8uasi-statik( terbalikkan( berlaku hubungan : d; . d< ? d9 dimana
d9 . pd. <ntuk gas ideal( d< . nc
!
dT dan : . n/T3( oleh karena itu
d; . d< ? pd . nc
!
dT ? n/T d3
bila dibagi dengan T
d;3T . nc
!
dT3T ? n/ d3
S . d;3T . nc
!
ln#T
"
3T
i
$ ? n/ ln#
"
3
i
$
0C
Thermodinamika
0B

Anda mungkin juga menyukai