Anda di halaman 1dari 3

3.

5 UNSUR RADIOAKTIF
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, Pengertian radioaktivitas adalah
peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan
pancaran partikel alfa (inti helium), partikel beta (elektron) atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar
radioaktif,sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
1. Penemuan Keradioaktifan
Sejarah penemuan zat radioaktif diawali
dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad
Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para
ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapat
memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada
waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat
sebenarnya dari sinar-sinar tersebut serta mengapa
unsur-unsur memancarkannya.
Pada tahun 1896, Henry Becquerel, fisikawan
Perancis berusaha mendapatkan sinar X dari suatu
batuan yang mengandung garam uranium. Secara
tidak sengaja, batuan tersebut dibungkus dengan
kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu, ia
sangat terkejut karena bagian film pada tempat
garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari hasil
penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya
bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat,
bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan
secara spontan oleh garam uranium tanpa harus
disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam
uranium terjadi karena mengandung unsur uranium
yang bersifat radioaktif. Peristiwa radiasi spontan ini
kemudian disebut keradioaktifan, sedangkan zat
yang yang bersifat radioaktif disebut dengan zat
radioaktif.

Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan
oleh suaminya, Pierre Curie menemukan unsur
radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu
polonium dan radium. Nama unsur polonium diambil
dari nama negara asal Marie Sklodowska Curie, yaitu
Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari
bahasa Yunani radiare yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford
mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar
radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa,
dan tersusun dari inti-inti helium. Sinar radioaktif yang
bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun
dari elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard
menemukan jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu
sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama adalah
suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang
gelombang yang lebih pendek dari sinar X.



2. Sinar-sinar Radio aktif
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford menemukan bahwa radiasi yang dipancarkan
zat radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang
bermuatan positif dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negative diberi nama sinar beta.
Selanjutnya Paul U. Vilard menemukan jenis sinar ketiga yang tidak bermuatan dan diberi
nama Sinar Gamma.
a. Sinar Alfa ( )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama
dengan inti helium -4

, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel sinar alfa itu


merupakan gabungan dari 2 proton dan 2 neutron.
Sinar alfa dipancarkan oleh inti dengan kecepatan sekitar

kecepatan cahaya.
Oleh karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara
sinar radioaktif. Di udara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat
menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa
segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya.
Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilalui mengalami ionisasi. Akhirnya, partikel
alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium-4

.

GAMBAR
Sinar radioaktif. Zat radioaktif alami dapat memancarkan tiga jenis sinar. Yaitu sinar
Sinar dan terdiri atas partikel bermuatan listrik, sedangkan sinar
merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar bermuatan positif sehingga dibelokan
ke kutup negatif, sinar bermuatan negatif sehingga dibelokan ke kutup positif. Sinar
tidak bermuatan, sehingga tidak dipengaruhi medan magnet atau medan listrik. Partikel
sinar lebih ringan daripada partikel sinar , oleh karena itu sinar mengalami
pembelokan yang lebih besar.

b. Sinar Beta ( )
Sinar beta adalah berkas electron yang berasal dari inti atom. Partikel beta
bermuatan -1e dan bermasa

sma. Oleh karenasangat kecil, partikel beta dianggap


tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi

.
Sinar gamma mempunyai daya tembus yang sangat besar, paling besar diantara
sinar radioaktif, tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar gamma dapat menembus
beberapa cm logam timbel (logam yang memiliki daya serap radiasi paling kuat)

Jenis Partikel Notasi Muatan ( e ) Massa ( sma )
Proton

atau

+1 1
Neutron

0 1
Elektron

-1 0
Positron

+1 0
Foton sinar gamma

0 0
Foton sinar X

0 0
Partikel sinar alfa ( )

+2 4
Table Berbagai Jenis Partikel dan Radiasi yang Menyertai Pelurusan Radioaktif

c. Sinar Gamma ( )
Sinar Gamma adalah radiasi electromagnet berenergi tinggi, tidak bermuatan,
dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi

.
Selain sinar alfa,beta dan gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang
memancarkan sinar X dan sinar positron. Sinar X adalah radiasi electromagnet
menyerupai sinar gamma, tetapi energi sinar X lebih lemah. Sinar positron menyerupai
sinar beta kecuali muatannya berbeda. Sinar positron terdiri atas electron bermuatan
positif sehingga dinyatakan dengan notasi

atau



GAMBAR
Daya tembus sinar alfa, beta, dan gamma. Sinar alfa dapat ditahan oleh selembar
kertas, sedangkan sinar gamma dapat dapat menembus pelat timbel yang cukup tebal.

Anda mungkin juga menyukai