Anda di halaman 1dari 5

Penyak

Definisi
Infeksi saluran tuba uterina
Penyebab
Salpingitis akut kebanyakan disebabkan oleh infeksi gonore. Salpingitis kronik
dapat berbentuk sebagai piosalping, hidrosalping atau salpingitis ismika nodosa.
Pada salpingitis akut perlu dipikirkan kemungkinan kehamilan ektopik atau
apendisitis sebagai Diagnosis banding.
Gambaran Klinis
- Penderita mengeluh nyeri perut bagian bawah, unilateral atau bilateral. Nyeri
ini bertambah pada gerakan.
- Kadang terdapat perdarahan di luar siklus dan secret vagina berlebihan.
- Pada yang akut terdapat demam yang kadang disertai keluhan menggigil.
- Terdapat nyeri tekan di abdomen bagian bawah disertai nyeri pada pergerakan
serviks. Parametrium nyeri unilateral atau bilateral.
Diagnosis
Nyeri tekan dan kaku daerah tuba pada pemeriksaan dalam ginekologi.
Penatalaksanaan
- Pasien dianjurkan untuk tirah baring pada posisi Fowler.
- Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi:
Ampisilin 2 g i.v, kemudian 1 g setiap 6 jam
ditambah Gentamisin 5 mg/kgBB i.v dosis tunggal/hari dan Metronidazol
500 mg i.v setiap 8 jam.
Lanjutkan antibiotika ini sampai pasien tidak panas selama 24 jam.
- Pilihan lain Ampisilin 3,5 gram per oral, disusul dengan 500 mg 4 x sehari
selama 7 10 hari. Probenesid 1 gram sehari diberikan per oral baik pada
alternatif pertama maupun kedua.
- Pilihan lain : Doksisiklin 100 mg 2 x sehari selama 10 hari.
- Jika pasien menggunakan AKDR, maka AKDR tersebut harus dicabut.
- Jika tata laksana ini tidak menolong, pasien sebaiknya dirujuk.



Pengertian
o Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisitis verniformis dan merupakan
penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart,
1997)


Etiologi
Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:
o Fekalis/ massa keras dari feses
o Tumor, hiperplasia folikel limfoid
o Benda asing


Patofisiologi
Appendisitis yang terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi meningkatkan
tekanan intra luminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara
progresif dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen.
Appendiks terinflamasi berisi pus.
Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari sekum. Peradangan pada
apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi dinding mukosa atau obstruksi lumen
(biasanya oleh fecolif/ faeses yang keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus
mengakibatkan perlengketan, infeksi dan terhambatnya aliran darah. Dari keadaan
hipoksia menyebabkan gangren atau dapat terjadi ruptur dalam waktu 24-36 jam.
Bila proses ini berlangsung terus-menerus organ disekitar dinding apendik terjadi
perlengketan dan akan menjadi abses (kronik). Apabila proses infeksi sangat cepat
(akut) dapat menyebabkan peritonitis. Peritonitis merupakan komplikasi yang sangat
serius. Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal ini tidak selalu menimbulkan
nyeri di daerah abdomen.
Tanda Dan Gejala
o Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan
o Mual, muntah
o Anoreksia, malaise
o Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
o Spasme otot
o Konstipasi, diare
(Brunner & Suddart, 1997)
Pemeriksaan Diagnostik
o Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75%
o WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin indikasi terjadinya perforasi
(jumlah sel darah merah)
o Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
o Foto abdomen : Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus
terlokalisir
o Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara
paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah
(Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)
Komplikasi
o Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi
peritonitis atau abses apendiks
o Tromboflebitis supuratif
o Abses subfrenikus
o Obstruksi intestinal

Anda mungkin juga menyukai