Drainase Permukaan adalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air permukaan. Sistem drainase permukaan jalan berfungsi untuk mengalirkan air hujan atau genangan air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan yang kemudian dialirkan melalui saluran samping menuju saluran pembuangan akhir. Sehingga dapat mencegah kerusakan pada perkerasan jalan dan kerusakan lingkungan di sekitar jalan tersebut. Dalam merencanakan drainase jalan harus mempertimbangkan segi efiktifitas dan efisiensi dengan memperhatikan faktor ekonomis, faktor keamanan dan kemudahan dalam pemeliharaan sistem drainase tesebut. Pada prinsipnya sistem drainase permukaan terdiri dari kemiringan melintang perkerasan jalan dan bahu jalan, selokan samping, gorong-gorong, saluran penangkap. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan Pada daerah jalan yang datar dan lurus pengendalian air biasanya dengan membuat kemiringan perkerasan dan bahu jalan mulai dari as jalan menurun/melandai ke arah selokan samping. Sedangkan untuk bahu jalan biasanya diambil 2% lebih besar daripada kemiringan permukaan jalan. Pada daerah jalan yang lurus pada tanjakan/penurunan pengendalian air perlu mempertimbangkan besarnya kemiringan alinyemen vertikal yang berupa tanjakan dan turunan. Hal ini supaya aliran air secepatnya mengalir ke selokan samping. Disarankan kemiringan melintang jalan agar menggunakan nilai-nilai maksimal dari besarnya kemiringan normal sesuai jenis lapisan permukaan jalan. Pada daerah tikungan perlu mempertimbangkan kebutuhan kemiringan jalan menurut persyaratan alinyemen horisontal jalan (Geometrik jalan) karena kemiringan perkerasan jalan harus dimulai dari sisi luar tikungan menurun/melandai ke sisi dalam tikungan. Besarnya kemiringan pada daerah ini ditentukan oleh nilai maksimum dari kebutuhan kemiringan alinyemen horizontal atau kebutuhan kemiringan menurut keperluan drainase. Selokan Samping Selokan samping merupakan selokan yang dibuat disisi kanan dan kiri badan jalan yang berfungsi untuk menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan, daerah pengaliran sekitar jalan. Apabila daerah pengaliran airnya luas atau terdapat air limbah, maka menggunakan sistem drainase terpisah (tersendiri). Dalam merencanakan selokan samping meliputi tiga tahapan yaitu analisis hidrologi, perhitungan hidrolika dan gambar rencana. Analisis hidrologi dilakukan berdasarkan curah hujan, topografi daerah, karakteristik daerah pengaliran serta frekuensi banjir rencana. Dari hasil analisis hidrologi diperoleh besarnya debit air yang harus ditamping oleh selokan samping. Kemudian atas dasar debit yang diperoleh, dimensi selokan samping dapat kita rencanakan berdasarkan perhitungan hidrolika. Dalam perhitungan hidrolika untuk menentukan debit (Q) biasanya menggunakan Rumus Rational Formula dan untuk menentukan dimensi selokan mengunakan Rumus Manning. Gorong-Gorong Gorong-gorong berfungsi untuk mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi jalan lainnya (crossing). Oleh karena itu dalam mendesain perlu mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur agar gorong-gorong dapat berfungsi mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam menempatkan dan menentukan jumlah gorong-gorong pada perencanaan jalan adalah: lokasi jalan yang memotong aliran air. daerah cekungan dimana air dapat menggenang. tempat kemiringan jalan yang tajam, tempat air dapat merusak lereng dan badan jalan. kedalaman gorong-gorong yang aman terhadap permukaan jalan minimum 60 cm.
Perencanaan Sistem Drainase Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Surabaya Mojokerto Seksi 1B Di Wilayah Sepanjang Western Ring Road 43 Kilometer Prima Santi Nurista 0910643027
Sistem Drainase Pada Perumahan Berfungsi Untuk Mengorganisasi Sistem Instalasi Air Dan Sebagai Pengendali Keperluan Air Serta Untuk Mengontrol Kualitas Air Tanah